contoh teks eksposisi lingkungan

  contoh teks eksposisi lingkungan

  

Pemanasan Global dan Hilangnya Hutan Lindung

Tesis

  Pemanasan global adalah suatu kondisi dimana suhu di bumi ini kian hari kian panas. Adanya pemanasan global tersebut menyebabkan berbagai dampak negatif seperti lapisan ozon yang semakin tipis sehingga sinar ultraviolet bisa masuk ke bumi secara langsung tanpa ada penghalang. Selain itu, pemanasan global juga menyebabkan naiknya permukaan air laut karena es di kutub yang mencair. Adanya pemanasan global sendiri terjadi karena banyak gas karbondioksida yang terdapat di atmosfer bumi dan itu menjadikan lapisan ozonnya semakin menipis. Kadar gas karbondioksia yang ada di bumi tersebut tidak sebanding jumlahnya dengan keseluruhan pohon yang ada di bumi. Padahal, adanya pohon-pohon tersebut bisa menyerap karbondioksida.

  Tidak hanya itu, hutan-hutan telah banyak yang dibuka untuk lahan pertanian, industri, perkebunan atau dialihfungsi sebagai hutan produksi.

  Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan suhu di dunia ini memang terbilang parah. Pemanasan global ini terjadi lantaran banyaknya jumlah gas karbondioksida yang terdapat pada atmosfer bumi. Gas karbondioksida tersebut asalnya adalah dari asap pabrik atau bisa juga kendaraan bermotor. Jika melihat di sekeliling, tentu saja banyak pabrik yang beroperasi sehingga kadar dari karbondioksida semakin naik. Ini sebatas yang ada di Negara Indonesia, belum yang ada di Negara industri. Negara industri tentu saja mempunyai pabrik yang jumlahnya banyak. Bayangkan saja, seberapa banyak jasa karbondioksida yang asalnya dari aktifitas tersebut. Negara industri tersebut sudah selayaknya mengatasi karbondioksida yang keluar akibat aktifitas pabriknya. Yang lebih parah lagi, hutan di dunia ini yang semestinya bisa mengurangi gas karbondioksida tersebut tidak bisa menjalankan fungsi mereka dengan baik. Hal itu disebabkan karena banyaknya pohon yang ditebang. Di samping banyaknya penebangan pohon di hutan. Ada beberapa kasus juga di Indonesia sendiri seperti pangalihan fungsi dari hutan yang awalnya sebagai hutan lindung menjadi hutan konservasi. Adanya kegiatan-kegiatan tersebut tentu saja semakin menjadikan kondisi bumi buruk.

  Penegasan Ulang

  Pemanasan global yang tengah terjadi di bumi beberapa tahun terakhir memang semakin parah karena semakin hari semakin banyak pabrik nyang beroperasi sehingga menyebabkan asap dari kendaraan bermotor. Keadaan tersebut semakin parah lagi lantaran adanya hutan yang semestinya mengurangi pemanasan global dengan mengurangi emisi gas justru malah banyak ditebang. Di samping penebangan hutan, alih fungsi hutan juga dapat menjadikan hutan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Alihfungsi hutan lindung menjadi jenis hutan konservasi pun sudah banyak dilakukan di Negara ini.

Sampah Rumah Tangga

  Sampah rumah tangga adalah semua bahan sisa dari kegiatan rumah tangga yang sudah tidak lagi terpakai. Dari jenisnya, sampah rumah tangga dibagi menjadi dua, yaitu sampah cair dan sampah padat. Sampah padat bisa diartikan sebagai sampah organik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Misalnya plastik, kaleng, kertas, botol, tisu dan lain sebagainya. Sedangkan sampah cair adalah limbah berbentuk cair seperti limbah kamar mandi, mencuci piring atau mencuci pakaian. Sebenarnya, kedua sampah tersebut bisa dikelola. Pengelolahan sampah sendiri merupakan proses pengumpulan, pengangkutan, atau pembuangan limbah sampah. Sayangnya, belum banyak yang mengetahui mengenai cara pengelolahan sampah rumah tangga tersebut. Hingga akhirnya, sampah- sampah tersebut hanya dibuang percuma dan tidak menghasilkan manfaat apapun. Karena itu, sudah sepatutnya pengetahuan mengenai pengelolahan sampah rumah tangga pada tiap keluarga harus segera ditanamkan. Salah satu cara yang bisa ditempuh yaitu melalui sosialisasi. Misalnya ketika ada pertemuan-pertemuan RT, bapak-bapak, ibu, atau bahkan anak-anak. Pemahaman tentang Reduce, Recuse, dan Reycle atau bisa disebut 3R bisa ditanamkan sebagai permulaan. Pertama, reduce. Reduce merupakan cara mengurangi menggunakan barang yang sampahnya tidak bisa didaur ulang. Misalnya, mengurangi pembelian air minum kemasan dan menggantinya dengan membawa air minum dari rumah. dengan cara menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan. Misalnya, menggunakan botol bekas untuk wadah minyak, menggunakan kembali tas plastik yang masih bisa digunakan, dan lain-lain. Ketiga, Recycle. Recycle merupakan pegelolaan sampah dengan cara mendaur ulangnya. Misalnya, memanfaatkan barang bekas sebagai hand made atau hiasan. Dengan menanamkan ketiga cara pengelolaan sampah tersebut. Diharapkan masyarakat lebih tahu mengenai pengelolahan sampah dan mulai menerapkannya dalam kehidupan. Rumah tangga adalah salah satu penghasil sampah anorganik yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pengelolahan sampah secara mandiri atau individu dalam kehidupan keluarga sangat penting. Yang salah satunya bisa dilakukan dengan cara di atas yaitu melalui 3R. Dan melalui kesadaran individu tiap keluarga itulah, perlahan akan tumbuh kesadaran individu dengan lingkungan sosialnya. Akhirnya, akan tercipta lingkungan bersih dari sampah.

Pentingnya Menjaga Kelestarian Hutan

  Hutan merupakan sebuah kawasan atau tempat yang ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan yang juga menjadi habitat berbagai hewan. Dari jenisnya, hutan terdiri dari berbagai jenis, misalnya hutan tropis, hutan heterogen, hutan homogen, hutan iklim sedang dan jenis hutan lainnya. Hutan sendiri memiliki fungsi yang cukup banyak, yaitu antara lain sebagai sistem ekosistem terbesar untuk keseimbangan alam di muka bumi, Sebagai penyedia oksigen, penyedia sumber daya alam, dan lain sebagainya. Dan manusia, adalah makhluk yang diciptakan Tuhan untuk bisa hidup berdampingan dengan alam. Secara teknis, tidak ada yang mampu menjaga kelestarian hutan kecuali manusia. Namun kenyataan tersebut malah berbanding terbalik dan memukul keras fakta tersebut. Hal itu bisa dilihat dari sedikitnya jumlah manusia yang peduli tentang kelestarian hutan. Malah kini, tindakan-tindakan seperti kasus penebangan liar, pemburuan hewan langka, atau dijadikannya hutan sebagai lahan perkebunan, semakin merajalela. Dan kini, kesadaran individu lah yang bisa menghentikan hal tersebut. Misalkan, dengan melakukan reboisasi hutan, atau menebang pohon dengan sistem tebang pilih. Tebang pilih sendiri merupakan sebuah sistem menebang pohon di hutan, dengan cara memilih pohon yang telah tua dan membiarkan pohon yang masih produktif untuk tumbuh. Umumnya, cara ini akan dibarengi dengan reboisasi atau penanaman pohon kembali. Jadi, setelah pohon ditebang, tempat tersebut akan

  Dalam upaya pelestarian hutan, peran para pemangku kebijakan juga diperlukan. Misalkan dengan memberikan hukum tegas bagi pelaku penebangan liar dan pemburuan liar untuk memberikan efek jera, dan juga mengadakan reiboisasi atau penanaman pohon kembali. Selain itu, upaya lain seperti melakukan kampanye mengenai pentingnya menanam pohon juga bisa dilakukan. Cara semacam ini, terbilang sukses untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa menjaga kelestarian hutan adalah sesuatu yang penting. Tidak hanya itu, mendayagunakan komunitas peduli lingkungan juga bisa jadi penggerak. Jika semua pihak telah memiliki kesadaran mengenai pentingnya hutan bagi kehidupan. Maka kelestarian dan kembalinya fungsi hutan sudah dipastikan akan terlaksana. Dan dengan demikian, dampak buruk seperti pemanasan global, banyaknyaa polusi udara, resiko bencana, seperti banjir, dan dampak buruk lainnya, akan berkurang.