RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2016-2020

BAB VIII ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL

8.1 Aspek Lingkungan

8.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS)

  Berdasarkan usulan rencana/ program dalam RPI 2-JM yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Muna maka dilakukan penapisan untuk masing-masing sektor dengan mempertimbangkan isu pokok : 1) Perubahan iklim, 2) kerusakan, kemerosotan, dan/ atau kepunahan keanekaragaman hayati, 3) peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/ atau kebakaran hutan dan lahan, 4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam,

  5) peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/ atau lahan, 6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/ atau, 7) peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. I su-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/ program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.

  2. Kerusakan, kemerosotan, dan/ kepunahan keanekaragaman hayati Pembangunan dan peningkatan Drainase Pri-mer di kawasan perkotaan akan menyebabkan terjadinya penebangan pohon penghijauan di beberapa bagian Damija.

  Pengaruh yang ditimbulkan Tidak signifikan .

  3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/ atau kebakaran hutan dan lahan.

  • Tidak terdapat jenis kegiatan Yang dapat mempengaruhi Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/ atau kebakaran hutan dan lahan.

  4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam

  • Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam.
Catatan: Luas areal kawasan TPA Lakauduma (Eksisting) 10 Ha.

  6. Peningkatan jumlah Tidak terdapat - penduduk miskin atau jenis kegiatan yang terancamnya dapat keberlanjutan menyebabkan penghidupan Peningkatan jumlah sekelompok penduduk miskin masyarakat atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat.

  7. Peningkatan resiko Tidak terdapat - terhadap kesehatan jenis kegiatan yang dan keselamatan dapat manusia menyebabkan

  Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.

  • ) didukung data dan informasi yang menjelaskan apakah kebijakan, rencana dan/ atau program yang ditapis menimbulkan risiko/ dampak terhadap lingkungan hidup Tahap selanjutnya setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/ program dalam RPI 2-JM tidak berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen

  Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Mengacu pada kriteria rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam RPI 2-JM Kabupaten Muna maka secara mendasar kajian lingkungan yang dibutuhkan berupa penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori program bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna yang memerlukan dokumen kajian dan perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel berikut.

8.2 Aspek Sosial

  

8.2.1 Aspek Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta

Karya

a. Kemiskinan

  Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindak- lanjuti adalah isu kemiskinan. Kajian aspek sosial lebih menekankan pada manusianya sehingga yang disasar adalah

  Batalaiworu

2 Peningkatan Kualitas Permukiman Kws. Raha 1- √ - - Kumuh Kws. Raha 1-Raha2 Kec. Raha2 Kec.

  Katobu Katobu

  3 Peningkatan Kualitas Permukiman Kws. Wakorumba- - √ - Kumuh Kws. Wakorumba-Wamesa Wamesa

  • 4 Peningkatan Kualitas Permukiman Kws. Laende- √ - Kumuh Kws. Laende-Mangga Mangga Kuning Kuning

  5 Peningkatan Kualitas Permukiman - Kws. Ghonsume- √ - Kumuh Kws. Ghonsume-Lasunapa Lasunapa

  • 6 Peningkatan Kualitas Permukiman Kws. Wamponiki √ - Kumuh Kws. Wamponiki

  7

  • Paningkatan Kualitas Permukiman Kws. Watonea √ - Kumuh Kws. Watonea

  8 Paningkatan Kualitas Permukiman Kws. Laino √ - - Kumuh Kws. Laino

  9

  • Pembangunan PSD Permukiman - Kws. Agropolitan √ Perdesaan Kws. Agropolitan Kabangka Kabangka Kab. Muna

  10

  • Pembangunan Pulau-Pulau - Kec. Towea √ Terpencil Kws. Pulau Tobea Kab. Muna

  11 Pembangunan Pulau-Pulau Kec. Marobo - √ - Terpencil Kws. Marobo Kab. Muna

  I I . Penataan Bangunan dan Lingkungan

  1 Penataan Kws. Perkantoran Wite Kec. Batalaiworu √ - - Labalue

  • √ -

  • √ -
  • √ -
  • √ - 13 Pembangunan Sanimas Kec.
  • √ -
  • √ -
  • √ - 17 Pembangunan Sanimas Kec.
  • √ - 18 Pembangunan Sanimas Kws.
  • √ - 19 Drainase Lingkungan Kawasan Kab.

  Maligano Kab. Muna Kws. Maligano Kab. Muna

  Batalaiworu Kab. Muna Kws. Maligano Kab. Muna

  Muna

  16 Pembangunan Sanimas Kec. Duruka Kab. Muna Kec. Duruka Kab.

  Muna

  15 Pembangunan Sanimas Kec. katobu Kab. Muna Kec. Katobu Kab.

  14 Pembangunan PS Air Limbah Skala Kawasan Kab. Muna - √ -

  Batalaiworu Kab. Muna Kws. Maligano Kab. Muna

  Muna

  12 Pembangunan Sanimas Kec. Duruka Kab. Muna Kec. Duruka Kab.

  Muna

  11 Pembangunan Sanimas Kec. katobu Kab. Muna Kec. Katobu Kab.

  10 Pembangunan PS Air Limbah Skala Kawasan Kab. Muna - √ -

  Muna

  9 Pembangunan Sanimas Kws. Bumbu Kab. Muna Kws. Bumbu Kab.

  Maligano Kab. Muna Kws. Maligano Kab. Muna

  8 Pembangunan Sanimas Kws.

  Maligano Kec. Maligano - √ -

  6 Tangki Septik Komunal Kec. Towea Kec. Towea - √ - 7 Tangki Septik Komunal Kec.

  Batalaiworu Kec. Batalaiworu - √ -

  4 Pembangunan I PAL Kws. Katobu Kec. Katobu - √ - 5 Pembangunan I PAL Kws.

  Muna Kab. Muna - √ -

  9 Pembangunan SPAM I KK Tongkuno Selatan Kec. Tongkuno Selatan

  7 Pembangunan SPAM I KK Bone Tondo Kec. Bone Tondo - - √

8 Pembangunan SPAM I KK Tongkuno Kec. Tongkuno - - √

  18 SPAM Kaw. Kumuh Perkotaan Kec. Bata Laiworu Laino Pantai

  • √ 19 SPAM Perkotaan Kec. Katobu, Kec.

  22 SPAM Rawan Air Kws. Marobo Kab.

  29 Optimalisasi SPAM I KK Lasehao Lasehao - - √

  28 Optimalisasi SPAM I KK Lohia Kec. Lohia - - √

  27 Optimalisasi SPAM I KK Pure Kec. Wakorumba Selatan

  26 Optimalisasi SPAM AMP Tongkuno Kec. Tongkuno - - √

  25 Optimalisasi SPAM I KK Parigi Kec. Parigi - - √

  24 Optimalisasi SPAM I KK Napabalano Kec. Napabalano - - √

  23 Optimalisasi SPAM AMP Wakadia Kec. Watopute - - √

  Muna Kec. Marobo - - √

  20 SPAM Berbasis Masyarakat Kab. Muna

  Pulau Tobea Kab. Muna Kec. Towea - - √

  10 Pembangunan SPAM I KK Bone Kec. Bone - - √

  Bata Laiworu, Kec. Duruka

  17 Pembangunan SPAM I KK Batukara Kec. Batukara - - √

  16 Pembangunan SPAM I KK Maligano Kec. Maligano - - √

  15 Pembangunan SPAM I KK Towea Kec. Towea - - √

  14 Pembangunan SPAM I KK Lasalepa Kec. Lasalepa - - √

  13 Pembangunan SPAM I KK Kabangka Kec. Kabangka - - √

  12 Pembangunan SPAM I KK Kabawo Kec. Kabawo - - √

  11 Pembangunan SPAM I KK Marobo Kec. Marobo - - √

  • √ 21 SPAM Pulau-Pulau Terpencil Kws.

Tabel 8.3. Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Muna No Lokasi Jumlah Penduduk Miskin Kondisi Umum Permasalahan Bentuk Penanganan yang Sudah Dilakukan Kebutuhan Penanganan

  1. Kecamatan Katobu

  Jml Penddk miskin tahun 2014 di Kec. Katobu yaitu 4.230 KK Miskin, yang terdiri dari :

  • Program PNPM Mandiri : Pembangunan Drainase, Jalan Setapak Rabat, MCK, Jembatan Titian, Sumur Gali dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mayarakat - Rehabilitasi rumah tidak layak huni
  • Pembangunan prasarana jalan lingkungan
  • Peningkatan jalan lingkungan

   Kondisi Sosial

  dan ekonomi :

  Permukiman kumuh di Kecamatan Katobu merupakan permukiman kumuh perkotaan. Adapun permasalahan kawasan kumuh di Kecamatan ini, yaitu Rawan muncul permukiman kumuh akibat sulitnya mendapatkan lahan diperkotaan yang berkorelasi dengan tingginya harga tanah; serta Pengembanagn Permukiman rawan pada daerah-daerah yang tidak sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang RTRW Kabupaten Muna

  Kel. Raha I , Kel. Raha I I , Kel.

  Raha I I I , Kel. Mangga Kuning, Kel. Butung- Butung, Kel. Watonea, Kel. Laende dan Kel. Wamponiki

   Kel Raha I : 341 kk Secara umum pada Kec. Katobu digolongkan dalam ekonomi menengah ke bawah, Mata pencaharian mayoritas warga sebagai pedagang, sebagian lagi bekerja di sektor industri perikanan, pertanian, konstruksi, perdagangan dan dll.

  Kel Raha I : Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Raha I  Kel Raha I I : 993 kk  Kond.

  Lingkungan :

  Kel Raha I I : Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Raha I I Drainase banyak Kel Raha I I I :

   Kel Raha I I I : 556 kk yang tersumbat Peningkatan Kualitas karena sampah dan Permukiman Kawasan juga rusak; Raha I I I

  Kondisi jalan Kel Mangga Kuning :

   Kel Mangga Kuning : 557 sebagian besar Peningkatan Kualitas kk cukup baik, namun

  Permukiman Kawasan sudah banyak Mangga Kuning terjadi kerusakan;

  Sebagian besar Kel Butung-Butung :

   Kel Butung-Butung : 318 warga tidak Peningkatan Kualitas kk memiliki tempat

  Permukiman Kawasan pembuangan Butung-Butung sampah pribadi sehingga membuang sampah pada bak sampah tetapi apabila bak sampah agak jauh lokasinya, masyarakat biasanya langsung membuang sampah pada lahan – lahan kosong dan juga sungai-sungai.

  Sebagian besar Kel Watonea :

   Kel Watonea : 521 kk warga Peningkatan Kualitas memanfaatkan Permukiman Kawasan sumber air bersih Watonea dari PDAM dan sebagian masih menggunakan sumur gali.

  Sebagian besar Kel Laende :

   Kel Laende : 295 kk lingkungan Peningkatan Kualitas permukiman masih Permukiman Kawasan bersifat kumuh, Laende belum memiliki jaringan drainase, air bersih dan persampahan.

  Kel Wamponiki :  Kel Wamponiki : 649 kk  Status

  kepemilikan

  Peningkatan Kualitas

  hunian secara

  Permukiman Kawasan Wamponiki

  umum :

  Sebagian besar status kepemilikan rumah merupakan milik sendiri.

  2 Kecamatan Jml Penddk miskin tahun Permukiman kumuh di - Program PNPM Mandiri :  Kondisi Sosial Batalaiworu 2014 di Kec. Batalaiworu Kecamatan Bata Laiworu Pembangunan Drainase, Jalan

  dan ekonomi :

  yaitu 2.509 KK Miskin, yang merupakan permukiman Setapak Rabat, MCK, terdiri dari : kumuh perkotaan. Jembatan Titian, Sumur Gali Kel. Secara umum pada Adapun permasalahan dan Pelatihan Peningkatan Kel Wawesa :

   Kel Wawesa : 422 kk Wawesa, Kec. Batalaiworu kawasan kumuh di Kapasitas Mayarakat Peningkatan Kualitas Kel. digolongkan dalam Kecamatan ini, yaitu - Rehabilitasi rumah tidak Permukiman Kawasan Rawan muncul layak huni Laiworu, ekonomi menengah

  Wawesa permukiman kumuh - Pembangunan prasarana Ds. ke bawah, Mata akibat sulitnya jalan lingkungan Wakorambu pencaharian mendapatkan lahan - Peningkatan jalan dan Ds. mayoritas warga diperkotaan yang lingkungan Sidodadi sebagai petani, berkorelasi dengan sebagian lagi tingginya harga tanah; bekerja di sektor industri perikanan, serta Pengembanagn konstruksi, Permukiman rawan pada perdagangan dan daerah-daerah yang tidak dll. sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang Kel Laiworu :  Kel. Laiworu : 1183 kk  Kond. RTRW Kabupaten Muna Peningkatan Kualitas

  Lingkungan :

  Permukiman Kawasan Laiworu Desa Wakorambu :

   Desa Wakorambu : 299 kk Drainase banyak yang tersumbat Peningkatan Kualitas karena sampah dan Permukiman Kawasan juga rusak; Wakorambu

  Kondisi jalan Desa Sidodadi :

   Desa Sidodadi : 605 kk sebagian besar Peningkatan Kualitas cukup baik, namun Permukiman Kawasan sudah banyak Sidodadi terjadi kerusakan;

  Sebagian besar warga tidak memiliki tempat pembuangan sampah pribadi sehingga membuang sampah pada bak sampah tetapi apabila bak sampah agak jauh lokasinya, masyarakat biasanya langsung membuang sampah pada lahan – lahan kosong dan juga sungai-sungai.

  Sebagian besar warga memanfaatkan sumber air bersih dari PDAM dan sebagian masih menggunakan sumur gali. Sebagian besar lingkungan permukiman masih bersifat kumuh, belum memiliki jaringan drainase, air bersih dan persampahan.  Status

  kepemilikan hunian secara umum :

  Sebagian besar status kepemilikan rumah merupakan milik sendiri.

  3 Kecamatan Jml Penddk miskin tahun Permukiman kumuh di - Program PNPM Mandiri :  Kondisi Sosial Duruka 2014 di Kec. Duruka yaitu Kecamatan Duruka Pembangunan Drainase, Jalan

  dan ekonomi :

  6.068 KK Miskin, yang merupakan permukiman Setapak Rabat, MCK, terdiri dari : kumuh perkotaan. Jembatan Titian, Sumur Gali Ds. Secara umum pada Adapun permasalahan dan Pelatihan Peningkatan Ds. Banggai :  Desa Banggai : 874 kk Banggai, Kec. Duruka kawasan kumuh di Kapasitas Mayarakat Peningkatan Kualitas Ds. digolongkan dalam Kecamatan ini, yaitu - Rehabilitasi rumah tidak Permukiman Kawasan Lasunapa, ekonomi menengah Rawan muncul layak huni Banggai Kel. ke bawah, Mata permukiman kumuh - Pembangunan prasarana Wapunto, pencaharian akibat sulitnya jalan lingkungan Ds. Gone mayoritas warga mendapatkan lahan - Peningkatan jalan Balano, Ds. sebagai petani, diperkotaan yang lingkungan Lagasa dan sebagian lagi berkorelasi dengan

  Kel. bekerja di sektor tingginya harga tanah; Palangga industri perikanan, serta Pengembanagn konstruksi, Permukiman rawan pada perdagangan dan daerah-daerah yang tidak dll. sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang

  Ds. Lasunapa :  Desa Lasunapa : 623 kk  Kond. RTRW Kabupaten Muna

  Peningkatan Kualitas

  Lingkungan :

  Permukiman Kawasan Lasunapa

  Drainase banyak Desa Ghonsume :

   Desa Ghonsume : 682 kk yang tersumbat Peningkatan Kualitas karena sampah dan Permukiman Kawasan juga rusak; Ghonsume

  Kondisi jalan Kel. Wapunto :

   Kel. Wapunto : 1.022 kk sebagian besar Peningkatan Kualitas cukup baik, namun Permukiman Kawasan sudah banyak Wapunto terjadi kerusakan;

  Ds. Gone Balano :  Ds. Gone Balano : 368 kk Sebagian besar warga tidak

  Peningkatan Kualitas memiliki tempat Permukiman Kawasan pembuangan Gone Balano sampah pribadi sehingga membuang sampah pada bak sampah tetapi apabila bak sampah agak jauh lokasinya, masyarakat biasanya langsung membuang sampah pada lahan – lahan kosong dan juga sungai-sungai.

  Sebagian besar Desa Lagasa :

   Ds. Lagasa : 1.677 kk warga Peningkatan Kualitas memanfaatkan Permukiman Kawasan sumber air bersih Lagasa dari PDAM dan sebagian masih menggunakan sumur gali. Sebagian besar

  Kel. Palangga :  Kel. Palangga : 642 kk lingkungan

  Peningkatan Kualitas permukiman masih Permukiman Kawasan bersifat kumuh, Palangga belum memiliki jaringan drainase, air bersih dan persampahan.

   Status

  kepemilikan hunian secara umum :

  Sebagian besar status kepemilikan rumah merupakan milik sendiri.

  Sumber : Satgas RPI 2-JM Kab. Muna, Tahun 2015

b. Pengarusutamaan Gender

  

Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan

pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Menindaklanjuti hal tersebut maka diperlukan suatu pemetaan awal untuk mengetahui bentuk responsif gender dari masing-masing kegiatan, manfaat, hingga permasalahan yang timbul sebegai pembelajaran di masa datang seperti yang tertuang pada Tabel berikut.

Tabel 8.4 .

  

Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi

Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Muna

No Program/ Kegiatan Lokasi Tahun Bentuk Keterlibatan / Akses Tingkat Partisipasi Perempuan ( Jumlah) Kontrol Pengambilan Keputusan oleh Perempuan Manf aat Permasalahan yang Perlu Diantisipasi di Masa Datang

  1 Pemberdayaan Masyarakat a PNPM Perkotaan Kec.

  Katobu 2014 Peningkatan Kapasitas Masyarakat tersebut. Hanya saja Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan masyarakat penerima dampak maka Pemerintah Kabupaten Muna melakukan sosialisasi melalui pemerintah kelurahan setempat dimana lokasi kegiatan Cipta Karya dilaksanakan dan melibatkan warga setempat yang belum mendapatkan pekerjaan untuk bekerja sesuai keahliannya.

  Namun yang masih bermasalah sampai saat ini yaitu sektor persampahan yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lakauduma berstatus Kawasan menurut Dokumen RTRW, untuk itu Pemerintah Kabupaten Muna sudah mendapat lokasi untuk pemindahan TPA tersebut yakni Di Kecamatan Lohia yang berstatus lahan masyarakat yang akan dibebaskan dengan cara dibayarkan kepada pemilik lahan yang masih sementara dalam peninjauan lokasi.

8.2.3 Aspek Sosial Pada Pasca Pembangunan Bidang Cipta Karya

  Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut. Hasil identifikasi aspek sosial

Tabel 8.5 I dentifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Program/ Tahun Jml Pend. yg No Sektor Lokasi Ket Kegiatan Pelaksanaan Memanfaatkan

1. Pengembangan Permukiman

  Peningkatan Kualitas

  Kws. Laiworu Permukiman

  Kec. 2016 Kumuh Kws. Batalaiworu Laiworu Kec.

  Batalaiworu ± 2790 kk APBN Peningkatan Kualitas

  Kws. Raha 1- Permukiman

  Raha2 Kec. 2016 Kumuh Kws.

  Katobu Raha 1-Raha2 Kec. Katobu ± 1687 kk APBN Peningkatan Kualitas Kws.

  Permukiman Wakorumba- 2017 Kumuh Kws.

  Wamesa Wakorumba- Wamesa

  ± 100 kk APBN

  Peningkatan Kualitas

  Kws. Laende- Permukiman

  Mangga 2017 Kumuh Kws.

  Kuning Laende-Mangga Kuning

  ± 1389 kk APBN Peningkatan Kualitas Kws. Permukiman

  Ghonsume- 2017 Kumuh Kws.

  Lasunapa Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kws.

  Agropolitan Kws. Kabangka Kab. Agropolitan Muna Kabangka 2016 ± 2312 kk APBN Pembangunan Pulau-Pulau Terpencil Kws. Kec. Towea 2018 Pulau Tobea Kab. Muna ± 1106 kk APBN

2. Penataan Bangunan dan Lingkungan Penataan Kws.

  Kec. Perkantoran 2017

  Batalaiworu Wite Labalue ± 2287 kk APBN Penataan Kws.

  Bersejarah Kec. Lohia 2018 LiangKabori ± 3061 kk APBN Penataan Kws.

  Kec. Towea 2019 Towea

  ± 1106 kk APBN 3.

  Penyehatan Lingkungan Permukiman

  Pembangunan Kec. Katobu 2017

  I PLT Kab. Muna ± 2287 kk APBN

  Pembangunan Kec. Katobu

  I PAL Kws. 2017 Katobu ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec.

  I PAL Kws. Batalaiworu 2018 Batalaiworu ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. Katobu

  I PAL Kws. 2017 Katobu ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec.

  I PAL Kws. Batalaiworu 2018 Batalaiworu ± 2287 kk APBN

  Pembangunan Kec. Katobu Sanimas Kec. Kab. Muna

  2017 katobu Kab. Muna

  ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. Duruka Sanimas Kec. Kab. Muna

  2017 Duruka Kab. Muna

  ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws. Sanimas Kec. Maligano

  2017 Batalaiworu Kab. Muna Kab. Muna ± 2287 kk APBN Pembangunan Kab. Muna PS Air Limbah 2018 Skala Kawasan ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. Katobu Sanimas Kec. Kab. Muna

  2018 katobu Kab. Muna

  ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. Duruka Sanimas Kec. Kab. Muna

  2018 Duruka Kab. Muna

  ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws. Sanimas Kec. Maligano

  2018 Batalaiworu Kab. Muna Kab. Muna ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws.

  Sanimas Kws. Maligano 2018

  Maligano Kab. Kab. Muna Muna

  ± 2287 kk APBN Drainase Kab. Muna Lingkungan

  2016-2020 Kawasan Kab. Muna

  ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. Duruka TPA Kec. Kab. Muna 2017 Pembangunan TPST 3R Kws. Kws. Marobo 2019 Marobo ± 2287 kk APBN Pembangunan TPST 3R Kws. Kws. Kabawo 2019 Kabawo ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws. TPST 3R Kws. 2019

  Kabangka Kabangka ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws.

  TPST 3R Kws. 2019 Kontukowuna

  Kontukowuna ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws. TPST 3R Kws. 2018

  Kontunaga Kontunaga ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws.

  TPST 3R Kws. 2018 Watopute

  Watopute ± 2287 kk APBN Pembangunan TPST 3R Kws. Kws. Lohia 2018 Lohia

  ± 2287 kk APBN Pembangunan TPST 3R Kws. Kws. Duruka 2018 Duruka ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws. TPST 3R Kws. 2018

  Batalaiworu Batalaiworu ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws.

  TPST 3R Kws. 2018 Napabalano

  Napabalano ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws. TPST 3R Kws. 2019

  Lasalepa Lasalepa ± 2287 kk APBN Pembangunan TPST 3R Kws. Kws. Towea 2019 Towea

  ± 2287 kk APBN Pembangunan Kws. Putih Pembangunan Kec. SPAM I KK

  Wakorumba 2017 Wakorumba

  Selatan Selatan ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec.

  SPAM I KK 2017 Pasikolaga

  Pasikolaga ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. SPAM I KK 2017

  Watopute Wakadia ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec.

  SPAM I KK 2017 Kontunaga

  Kontunaga ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. SPAM I KK 2018

  Napabalano Napabalano ± 2287 kk APBN Pembangunan

  Kec. Bone SPAM I KK Bone 2018

  Tondo Tondo

  ± 2287 kk APBN Pembangunan Kec. SPAM I KK 2018

  Tongkuno Tongkuno ± 3503 kk APBN Pembangunan Kec.

  SPAM I KK Tongkuno 2017

  Tongkuno Selatan

  Selatan ± 1318 kk APBN Pembangunan

  Kec. Bone 2018 SPAM I KK Bone ± 1251 kk APBN Pembangunan SPAM I KK Kec. Marobo 2018 Marobo ± 1248 kk APBN Pembangunan SPAM I KK Kec. Kabawo 2017 Kabawo ± 2744 kk APBN Pembangunan Kec. Muna Optimalisasi Kec. SPAM AMP 2017

  Watopute Wakadia ± 2849 kk APBN Optimalisasi Kec.

  SPAM I KK 2018 Napabalano

  Napabalano ± 2512 kk APBN Optimalisasi

  Kec. Parigi 2018 SPAM I KK Parigi

  ± 2667 kk APBN Optimalisasi Kec. SPAM AMP 2018

  Tongkuno Tongkuno ± 3503 kk APBN Kec.

  Optimalisasi Wakorumba 2017

  SPAM I KK Pure Selatan

  ± 959 kk APBN Optimalisasi

  Kec. Lohia 2018 SPAM I KK Lohia ± 3061 kk APBN Optimalisasi SPAM I KK Lasehao 2019 Lasehao ± 1675 kk APBN Optimalisasi SPAM AMP Kabangka 2018 Lakandito ± 2312 kk APBN

  Sumber : Hasil Analisa, Tahun 2015