Full Day School dan Perkembangan Psikologis Anak (Studi Kasus di SD Plus Tahfizhul Qur’an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018). - Test Repository

FULL DAY SCHOOL DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
ANAK (STUDI KASUS DI SD PLUS TAHFIZHUL QUR’AN
ANNIDA DAN SDIT NIDAUL HIKMAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
Moh. Taijul Mubin
NIM. 115-14-137

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018

i


Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal
Lamp
Saudara

: Naskah Skripsi
: 4 eksemplar
: Moh. Taijul Mubin
Kepada:
Yth. Dekan FTIK Salatiga
Di Salatiga

Assalamu ‘alaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama

: Moh. Taijul Mubin


NIM

: 11514137

Jurusan

: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah

Judul

: FULL DAY SCHOOL DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
ANAK (STUDI KASUS DI SD PLUS TAHFIZHUL QUR‟AN
ANNIDA DAN SDIT NIDAUL HIKMAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2018)

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu ‘alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 3 September 2018
Pembimbing

Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
NIP. 19660814 199103 2003

ii

iii

iv

MOTTO
“Setiap orang memiliki masanya sendiri untuk sukses, jangan membandingkan
kita dengan orang lain yang sudah sukses. Yang paling penting adalah fokus
berjuang dan selalu berdoa, cepat tidaknya sukses setiap orang itu berbeda-beda.
Jangan hanya menuruti keinginan orang lain, kamu umur 20 tahun harus begini,
25 tahun harus begitu, 30 tahun harus gini, dan sebagainya. Tapi, itu malah
membuatmu tidak menikmati hidup dan bahagia terhadap diri sendiri.”


v

PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat, nikmat, taufiq, hidayah
dan karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan Emakku tersayang, Mahmudi dan Qoimah yang menjadi
inspirasi dan motivator terbaik, selalu membimbingku, memberikan doa,
nasihat, kasih sayang, serta penyemangat hidupku. Semoga selalu diberi
kesehatan oleh Allah SWT. Amin.
2. Saudara kandungku M. Ainun Najib serta M. Matin Ikromi yang tanpa
lelah selalu mendukung dan memberikan motivasi kepadaku sehingga
proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
3. Keluarga besar Bani Sarmadi/Mahmumah yang terus tanpa henti
memberikan semangat dan doa disetiap langkahku.
4. Keluarga besar Masjid Darul Amal Salatiga, Bapak Yahya, S.Ag., M.HI.,
sekeluarga khususnya yang telah memberikan banyak hal kepada saya
dalam perjalanan menempuh ilmu di IAIN Salatiga, Ni‟am, As‟ad,
Thoyib, Yusuf, Widodo, Tumidi, dan bolo-bolo kurowo lainnya yang
selalu menemaniku setiap waktunya.

5. Ustadz-ustadzah TPQ Darul Amal, Ustadz Ni‟am, Ustadz Fahri, Ustadzah
Endang, Uztadzah Zizah, dan Ustadzah Sirril yang selalu mebersamaiku
disaat suka maupun duka dan saling mendoakan yang terbaik satu sama
lain.
6. Bapak Fikri dan Ibu Khikayah yang telah banyak berjasa kepadaku telah
mengizinkan meneliti di masing-masing sekolah.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, nikmat yang tidak bisa diukur dan dibandingkan dengan
apapun, serta taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul Full Day
School dan Perkembangan Psikologis Anak (Studi Kasus di SD Plus Tahfizhul
Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018) ini bisa
terselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, manusia inspiratif penuh keteladanan yang senantiasa
memberikan cahaya keabadian dan Beliau adalah satu-satunya Nabi yang dapat

memberikan syafa‟at di hari kiamat dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Tidak lupa shalawat dan salam juga disampaikan kepada keluarga, sahabat, dan
orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan kebaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya dukungan, motivasi, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga yang
senantiasa memberikan mutiara inspirasinya.

2.

Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.

vii


3.

Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

4.

Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si., selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam proses
penulisan skripsi ini.

5.

Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag., selaku dosen pembimbing akademik
yang dengan kesabarannya, membimbing, memberi semangat, pencerahan
dan motivasi penulis dari waktu ke waktu dengan penuh kesabaran.

6.

Bapak dan Ibu dosen, karyawan atau staff, satpam serta cleaning service

IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya
kepada penulis.

7.

Bapak dan Ibu penulis serta kakak-kakak, sepupu, dan seluruh kerabat
keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada penulis.

8.

Keluarga besar Masjid Raya Darul Amal Salatiga yang menjadi semangat
dan inspirasi juga telah membersamai penulis dalam setiap waktu.

9.

Keluarga Besar TPQ Darul Amal Salatiga yang menjadi selalu mendukung
dan menginspirasi penulis.

10. Sahabat perjuangan di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Salatiga. Tetaplah dalam semangat nafas perjuangan dalam

bingkaian dakwah.
11. Sahabat perjuangan di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar-Rasyid
IAIN Salatiga. Tetaplah dalam semangat nafas perjuangan dan selalu dalam
titian dakwah.

viii

12. Sahabat perjuangan teman-teman PGMI angkatan 2014, terkhusus kelas D.
Terima kasih kawan dan tetaplah semangat dalam nafas perjuangan
menuntut ilmu.
13. Sahabat inspiratif di masa senang dan sedih yang senantiasa memberikan
semangat kepada penulis yang tidak disebut satu per satu oleh penulis.
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis. Terima
kasih atas dorongan, semangat, motivasi, dan inspirasinya.
Terima kasih atas kebersamaan selama ini, penulis hanya bisa turut berdoa
semoga Allah SWT meridhoi dan memberkahi setiap langkah kita dan
mencatatnya sebagai amal sholeh.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan, baik secara substantif ataupun teknis.
Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

agar bisa menjadi evaluasi dan perbaikan untuk ke depannya. Semoga skripsi ini
bisa memberikan manfaat kepada pembaca semua, khususnya kepada penulis
pribadi. Amin.

Salatiga, 29 Maret 2018
Penulis

Moh. Taijul Mubin
NIM. 11514137

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................................... ix
MOTTO .............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
ABSTRAK ........................................................................................................ xvi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Fokus Penelitian ....................................................................... 14
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 15
E. Penegasan Istilah ...................................................................... 16
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Full Day School ....................................................................... 19

x

1. Pengertian Full Day School ............................................. 19
2. Karakteristik Full Day School .......................................... 20
3. Tujuan Full Day School ................................................... 24
4. Kelebihan Full Day School .............................................. 27
5. Kekurangan Full Day School ........................................... 30
6. Faktor Penunjang Full Day School .................................. 31
7. Faktor Penghambat Full Day School ............................... 34
B. Perkembangan Psikologis Anak .............................................. 36
1. Pengertian Perkembangan Psikologis .............................. 37
2. Aspek-aspek Perkembangan Peserta Didik ...................... 39
3. Faktor-faktor Perkembangan ............................................ 57
C. Kajian Pustaka ......................................................................... 61
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 66
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 66
C. Sumber Data ............................................................................ 67
D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................... 68
E. Analisis Data ........................................................................... 70
F. Pengecekan Keabsahan Data ................................................... 73

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data ........................................................................... 75
B. Analisis Data ........................................................................... 92
C. Pembahasan ............................................................................ 143

xi

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 150
B. Saran ....................................................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 153
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Perkembangan Moral Anak ................................................. 46
Tabel 2.2 Karakteristik Emosi Anak ................................................................. 50
Tabel 4.1 Struktur Organisasi SDPTQ Annida .................................................. 76
Tabel 4.2 Data Sekolah SDPTQ Annida ........................................................... 76
Tabel 4.3 Data Guru SDPTQ Annida 2017/2018 ............................................. 77
Tabel 4.4 Data Siswa SDPTQ Annida 2017/2018 ............................................ 78
Tabel 4.5 Data Sarana Prasarana dan Fasilitas SDPTQ Annida 2017/2018 ..... 79
Tabel 4.6 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler SDPTQ Annida 2017/2018 ............. 80
Tabel 4.7 Prestasi Siswa-siwi SDPTQ Annida 2017/2018 ............................... 80
Tabel 4.8 Data Tahfidz setiap Kelas SDPTQ Annida 2017/2018 ..................... 83
Tabel 4.9 Struktur Organisasi SDIT Nidaul Hikmah ........................................ 84
Tabel 4.10 Identitas Sekolah ............................................................................. 85
Tabel 4.11 Daftar Guru SDIT NH 2017/2018 .................................................. 85
Tabel 4.12 Daftar Guru SDIT NH 2017/2018 .................................................. 87
Tabel 4.13 Data Sarana Prasarana dan Fasilitas SDIT NH 2017/2018 ............. 88
Tabel 4.14 Daftar Kegiatan Ekstrakurikuler SDIT NH 2017/2018 .................. 89
Tabel 4.15 Daftar Prestasi Siswa-siswi SDIT NH 2017/2018 .......................... 90
Tabel 4.16 Daftar Tahfidz setiap Kelas SDIT NH 2017/2018 .......................... 92
Tabel 4.17 Triangulasi Sumber Kedua Sekolah ............................................... 133

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data: Model Alir .......................................... 71

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I

Instrumen Penelitian Wawancara

Lampiran II

Verbatin Kepala Sekolah SDPTQ Annida

Lampiran III

Verbatin Guru SDPTQ Annida

Lampiran IV

Verbatin Siswa SDPTQ Annida

Lampiran V

Verbatin Orang Tua SDPTQ Annida

Lampiran VI

Verbatin Kepala Sekolah SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran VII

Verbatin Guru SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran VIII

Verbatin Siswa SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran IX

Verbatin Orang Tua SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran X

Reduksi Data 1 Kepala Sekolah SDPTQ Annida

Lampiran XI

Reduksi Data 2 Guru SDPTQ Annida

Lampiran XII

Reduksi Data 3 Siswa SDPTQ Annida

Lampiran XIII

Reduksi Data 4 Orang Tua SDPTQ Annida

Lampiran XIV

Reduksi Data 1 Kepala Sekolah SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran XV

Reduksi Data 2 Guru SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran XVI

Reduksi Data 3 Siswi SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran XVII

Reduksi Data 4 Orang Tua Siswa SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran XVIII

Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran XIX

Surat Ijin Penelitian SDPTQ Annida

Lampiran XX

Surat Ijin Penelitian SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran XXI

Surat Keterangan Penelitian SDPTQ Annida

Lampiran XXII

Surat Keterangan Penelitian SDIT Nidaul Hikmah

Lampiran XXIII

Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

Lampiran XXIV

Daftar Nilai SKK

Lampiran XXV

Lembar Konsultasi

Lampiran XXVI

Daftar Riwayat Hidup

xv

ABSTRAK

Mubin, Moh. Taijul. 2018. Full Day School dan Perkembangan Psikologis Anak
(Studi Kasus di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul
Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018). Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci: Full Day School dan Perkembangan Psikologis
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana konsep full day school di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT
Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018, mengetahui bagaimana perkembangan
psikologis anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah
Kota Salatiga tahun 2018, dan mengetahui bagaimana kendala program full day
school yang dialami guru dan siswa di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan
SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga tahun 2018.
Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan (field
research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini
meliputi sumber data primer yaitu hasil wawancara kepala sekolah, guru, siswa,
orang tua siswa, dan sumber data sekunder yang berupa observasi kegiatan di
sekolah dan dokumentasi. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sekolah tersebut merupakan
sekolah yang menggunakan program full day school dengan konsep pada tatanan
alokasi waktu lebih banyak dan lebih lama, dari pagi sampai sore hari. Kedua
sekolah tersebut mengintegrasikan kurikulum antara kurikulum diknas dan
kurikulum sekolah (agama). Mata pelajaran tahfizh sebagai bentuk ciri khas atau
kekhasan tersendiri dari sekolah. Karakteristik dari kedua sekolah tersebut adalah
adanya pembiasaan-pembiasaan islami secara intens setiap hari. Proses
pembelajarannya didesain dan dikemas secara menarik baik di kelas maupun di
luar kelas. Masing-masing sekolah siswa-siswinya mengalami perkembangan
psikologis secara berangsur-angsur baik dari segi aspek perkembangan kognitif,
perilaku, emosi, sosial, dan keagamaan. Kendala yang dialami oleh guru dan
siswa dari kedua sekolah tersebut adalah terkait dengan hal-hal yang sifatnya
secara teknis, bukan karena dampak program full day school.
xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zaman sekarang merupakan zaman dengan kemajuan yang begitu
pesat. Teknologi di sini menjadi salah satu penyebabnya. Pendidikan juga
dituntut untuk selalu maju seperti teknologi yang terus menerus mengalir
mengalami kemajuan. Suatu lembaga pendidikan menjadi faktor penting
dalam memajukan pendidikan. Lembaga pendidikan berusaha untuk
mengkonsep suatu pendidikan yang baik, memberi kemajuan, tentunya
menyenangkan. Hal ini juga memunculkan program full day school yang
diterapkan lembaga pendidikan guna memberikan yang terbaik untuk
mendidik anak.
Pendidikan secara umum adalah proses pendewasaan individu melalui
pengalaman hidup. Di dalam proses pendewasaan itu individu melakukan
berbagai aktivitas yang dinamakan pengalaman atau belajar yang membentuk
berbagai hal mulai dari berfikir, bergerak, merasa, berbicara, bahkan
bermimpi sekalipun (Willis, 2013:4).
Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan pendidikan nasional menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 adalah pendidikan
yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan dari pendidikan Nasional menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pemerintah sebagai pihak yang mengendalikan sekaligus pemikir,
konseptor atau perancang pendidikan di Indonesia memiliki peran yang
sangat besar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun misi
pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai

berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar; meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses
pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang
bermoral.
3. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai

pusat

pembudayaan

ilmu

pengetahuan,

keterampilan,

pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan
global, dan
4. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan

pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan
RI.
Indonesia sekarang menganut berbeagai macam sistem pendidikan
nasional. Namun sayangnya sistem pendidikan nasional Indonesia sampai
sekarang masih belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Menurut
Munirah (2015:234), ada beberapa sistem di Indonesia yang telah
dilaksanakan oleh pemerintah, di antaranya adalah:
1. Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.
Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Di sini
peserta didik diberi pengajaran kejujuran, tenggang rasa, sopan santun,
kedisiplinan, rasa menghormati dan lain sebagainya. Bahkan pada setiap
kali pelajaran guru kebanyakan menyampaikann arti pentingnya sebuah
nilai.

2. Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka.
Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat
bersaing dengan teman, berfikir kreatif dan inovatif untuk menggali dan
menemukan pemahaman terhadap sebuah materi yang dibahas.
3. Sistem pendidikan beragam.
Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya,
dan lain sebagainya. Pendidikan Indonesia terdiri dari pendidikan formal,
non-formal dan informal.
4. Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu.
Kegiatan Belajar Mengajar waktunya di atur sedemikian rupa agar
peserta didik tidak merasa terbebani dengan materi pelajaran yang
disampaikan karena waktunya terlalu singkat atau sebaliknya.
5. Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
Sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum
dengan keadaan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering
mengalami perubahan/pergantian dari waktu ke waktu, hingga sekarang
Indonesia menggunakan kurikulum 13, yang mana wujud dari perubahan
dan revisi dari Kurikulum 2006.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu yang disesuaikan
dengan keadaan pendidikan sekarang bertujuan

untuk memperbaiki

sarana dan prasarana, mengevaluasi kinerja tenaga pendidik serta
kekurangan lainnya. Karena kesuksesan pendidikan terletak pada
kurikulum yang diterapkannya.

Sistem pendidikan dikatakan berkualitas apabila proses pembelajaran
nya berlangsung menarik dan menantang, sehingga anak didik dapat belajar
sebanyak mungkin melalui pengalaman dari kegiatan tersebut yang dapat
merangsang keingintahuan anak didik bertanya sebagai respon dari inginnya
mengetahui hal-hal yang baru (Hawi, 2015:72). Sekolah yang ada di
Indonesia dalam menjalankan sistem pendidikan tentunya berbeda-beda. Ada
yang menggunakan program half day school dan full day school. Pada
masing-masing program tersebut mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan.
Half day school dalam sistem pembelajarannya berdurasi 6,5-7 jam
karena dengan menggunakan sistem ini murid tidak akan kelelahan dalam
belajar dan murid akan lebih memahami pelajaran yang disampaikan. Half
day school memaksimalkan jam pelajaran di sekolah, sehingga murid dapat
pulang untuk melakukan kegiatan kesenangannya. Karena tidak mungkin
sekolah mengakomodir semua kegiatan murid, seperti berenang, berkebun,
bermain dengan binatang peliharaan, dan lain sebagainya.
Half day school dengan waktu sekolah yang pendek akan membuat
anak dapat memiliki kegiatan lain diluar sekolah sesuai minat masing–
masing, mulai bulu tangkis, taekwondo, sepak bola, musik ataupun lainnya.
Dari segi pertemanan half day school memberikan kesempatan murid untuk
memiliki banyak teman di luar lingkungan sekolah. Ketika sekolah sudah
usai, diharapkan murid masih memiliki tenaga yang cukup untuk mencari
teman di lingkungan dan kegiatan sesuai hobi masing-masing atau bisa
dilanjutkan dengan kegiatan belajar di lembaga non-formal atau informal.

Full day school memakan waktu sekitar 8 jam sehari sama seperti jam
kerja pegawai pada umumnya. Sebagaimana apa yang disampaikan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bapak Muhadjir Effendy
yang telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017
tentang hari sekolah yang mengatur sekolah 8 jam sehari selama 5 hari alias
full day school pada tanggal 12 Juni 2017. Kebijakan ini berlaku mulai tahun
ajaran baru yang jatuh pada Juli 2017.
“Full day sebenarnya pendidikan karakter. Itu pilihan kita menambah
jam belajar di sekolah. Kemudian diisi dengan aktivitas-aktivitas macam
macam. Full day adalah cara mendongkrak sistem pendidikan kita yang
masih rendah.” Muhadjir Effendy (dalam Siregar, 2017:307)
Kelebihan adanya program full day school adalah dengan waktu
belajar sekolah yang panjang, akan memberikan guru waktu lebih banyak
dengan murid-muridnya. Sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih
kepada murid yang tertinggal ataupun pelajaran yang sulit. Sehingga anak
tidak perlu mengambil les pelajaran lagi setelah pulang sekolah. Saat ini
banyak guru yang mengeluh waktunya terlalu sedikit, sedangkan materi yang
diajarkan belum benar-benar dikuasai. Full day school dengan jam bertemu
yang panjang, membuat murid lebih akrab satu dengan yang lain. Mereka
tidak hanya berinteraksi di kelas, namun mereka berolahraga bersama, brmain
bersama, bersenda gurau brsama, mengerjakan tugas kelompok bersama
sehingga ikatan yang dibentuk oleh murid akan menjadi lebih kuat.

Orang tua yang menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah berbasis
full day ini salah satu alasannya adalah pekerjaan atau kesibukan orang tua,
dengan adanya tuntutan pekerjaan sampai sore, orang tua tidak bisa mendidik
anak secara maksimal. Full day school akan membantu menjaga anak,
sehingga mereka tidak di rumah sedirian, dan kemudian ditakutkan
melakukan hal – hal yang negatif seperti tawuran. Dengan terus berada di
sekolah sampai sore, dan kemudian pulang ketika orang tua sudah pulang,
anak – anak cenderung berkegiatan yang positif. Hal ini dilakukan orang tua
agar bisa menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan mendidik anak. Soapatty
dan Suyanto, (2014:720) menyatakan bahwa alasan sekolah menggunakan
full day school tidak lain adalah:
1. Adanya tuntutan kepada para orang tua untuk harus selalu mengawasi
anaknya karena dikhawatirkan anak akan terjerumus kepada pergaulan
yang tidak baik.
2. Kecenderungan anak apabila di rumah, hanya bermain dan malas untuk
belajar.
3. Kurang adanya waktu dari orang tua untuk menemani anaknya karena
adanya tuntutan kerja.
4. Keinginan

orang

tua

agar

anak

mendapatkan

mengembangkan potensi yang ada pada anak.

sarana

untuk

Melihat berbagai faktor di atas sekolah menggunakan program full day
school untuk memenuhi suatu realitas yang ada juga sebagai upaya untuk
memaksimalkan waktu. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad saw. yang
artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”.
Selain itu juga untuk menghindari problematika anak akibat dampak
kesibukan orang tua bekerja. Sebagaimana firman Allah swt. surat Al-Nahl
ayat 125:

            
            
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”.
Tidak semua sekolah tentu bisa melakukan kebijakan ini, dikarenakan
belum memiliki sumber daya dan sarana transportasi yang memadai sebagai
salah satu penyebabnya. Beragam tanggapan lainnya muncul sehubungan
dengan wacana program full day school yang digulirkan oleh menteri
pendidikan Bapak Muhadjir Effendy diantaranya adalah masalah yang terjadi
pada psikologis anak.
Kondisi psikis, sangat besar pengaruhnya dalam kegiatan belajar
mengajar apalagi pada anak usia sekolah yang begitu rentan. Berikut hadist
yang menerangkan bahwa fitrah yang dibawa seseorang sejak lahir

sangat besar pengaruhnya oleh lingkungan, terlebih dalam lingkungan
keluarga. Sebagaimana hadits shahih HR. Bukhari dan Muslim yang artinya:
“Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka keadaan
orang
tuanya
yang
menjadikan
anaknya
Yahudi,
Nasrani
dan
Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak
dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?”.

Fitrah yang dibawa oleh anak besar pengaruhnya terhadap lingkungan,
terutama dari lingkungan keluarga. Sehubungan dengan hal itu, potensi dasar
yang dimiliki oleh anak harus dikembangkan dengan melakukan usaha
berupa pendidikan yang dapat dilakukan oleh orang tua, guru atau orangorang berada di sekitar anak (Hawi, 2017:72).
Anak-anak selain itu juga banyak kehilangan waktu di rumah yang
akan menyita waktu anak untuk bermain, yang biasanya dilakukan di rumah
atau di lingkungan rumah bersama keluarga atau teman-temannya. Dalam hal
ini, diperkuat oleh Hawi (2017:73) yang menyatakan bahwa secara tidak
langsung, dapat dikatakan sekolah sehari penuh ini telah mencabut kedaulatan
anak. Pada intinya anak usia diantara 6-12 tahun adalah masa pencarian
dengan bergembira dan bermain dengan teman-temannya. Padahal masa kecil
adalah masa yang paling baik dan mudah untuk mengasah kemampuan anak
dalam belajar terlebih bersama orang tuanya.
Sistem full day school ini menghabiskan waktu yang banyak berada di
sekolah sehingga sedikit waktu anak yang dihabiskan bersama orang tua
sebagai tempat bernaung, sebagai tempat kasih sayang, bercengkrama dan
berdiskusi kecil dan pada akhirnya dapat mencabut kewajiban orang tua
dalam mendidik anak-anak mereka. Padahal, pada dasarnya bukan sekolah

yang paling bertanggungjawab terhadap perkembangan psikis atau psikologis
anak, sesungguhnya sekolah terbaik itu ada di dalam rumah dan pada
keluarga dengan didikan dan kasih sayangnya (Hawi, 2015:73). Itu semua
memang dapat dimaklumi, tetapi apapun alasannya, orang tua yang baik
adalah orang tua yang mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan
mendidik anak (Hawi, 2017:73). Sebagaimana dalam firman Allah SWT
dalam surat At-Tahrim ayat 6:

         
            
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”.
Pendidik
Orang

tua

pertama

sendiri

yang

dan

yang

utama

bertanggungjawab

adalah
penuh

orang

atas

tua.

kemajuan

perkembangan anak kandungnya, karena sukses anaknya merupakan sukses
orang tuanya juga. Orang tua di sini menjadi pelopor akan keberhasilan anakanaknya. Anak di sini sangat membutuhkan kasih sayang, tidak hanya ilmu
saja yang dibutuhkan.
Kemampuan seorang guru untuk memberikan kasih sayang yang
dibutuhkan anak untuk mengembangkan potensinya ketika anak berada di
sekolah, bagaimana juga kompetensi para guru atau kinerja para guru dengan
waktu mengajar yang lebih lama serta profesionalkah mereka menghadapinya

dan apakah penerapan sistem full day school ini disesuaikan dengan
karakteristik perkembangan anak. Seperti yang kita tahu, daya tahan tubuh
ataupun fikiran anak jelas berbeda-beda, selanjutnya bagaimana menghadapi
faktor permasalahan-permasalahan tersebut (Hawi, 2015:74).
Banyak yang beranggapan bahwa full day school akan mengakibatkan
anak menjadi tertekan dalam proses pembelajaran. Anak akan menjadi capek
dan mudah merenung ketika diterapkan program full day school. Masyarakat
sekitar juga banyak yang menolak akan kebijakan ini, masyarakat menilai
bahwa setelah sekolah dalam program full day scholl, anak tidak bisa
melanjutkan pendidikan informal seperti Madrasah Diniyyah (Madin) dan
Taman Pendidikan al-Qur‟an (TPQ) dikarenakan tidak adanya waktu untuk
itu dan juga sudah terlalu lelahnya anak karena mengikuti pembelajaran
selama 8 jam sehari di sekolah selama 5 hari.
Pendapat penulis di atas diperkuat oleh Azizah, (2014:4-5) yang
menyatakan bahwa kesempatan dan kemampuan anak untuk berinteraksi
dengan lingkungan rumah dan sekitarnya pun cenderung berkurang. Padahal
bersosialisasi dengan keluarga dan lingkungan sekitar (teman sebaya atau
tetangga) juga penting bagi perkembangan sosial emosional anak. Meski
memang diajarkan untuk bersosialisasi, bergaul dengan teman dan gurunya di
sekolah, tetapi sosialisasi di sekolah berbeda dengan di rumah/lingkungan
sekitar.
Menurut Hawi (2015:72-73), keadaan psikis yang tidak baik salah
satunya disebabkan oleh gangguan atau keadaan lingkungan. Persoalan psikis

merupakan masalah yang dialami oleh sistem full-day school, seperti halnya
yang peneliti angkat bahwasanya sistem full-day school adalah sekolah
dimana materi-materi pelajaran yang diberikan dan waktu belajarnya lebih
banyak dibandingkan sekolah biasa yang bukan full day. Tentunya program
full day shool ini juga akan berpengaruh terhadap perkembangan psikologis
anak-anak yang bersekolah dengan sistem tersebut.
Banyak pakar-pakar pendidikan anak yang mengkritik bahwa jam
pelajaran di sekolah selama ini terlalu banyak. Apalagi masih banyak
kegiatan belajar mengajar yang masih terpaku pada kegiatan tatap
muka di kelas, maka suasana yang tercipta menjadi formal. Dampak
yang mungkin tidak terlalu disadari adalah siswa merasa terbebani
dengan jam pelajaran tersebut, akibat yang lebih jauh lagi adalah
mempengaruhi psikologis atau psikis (perkembangan jiwa anak) (Hawi,
2015:74).
Berlandaskan dari ruang lingkup di atas, kita dapat mengetahui
bahwasanya program full day school yang diterapkan di sekolah dengan 8
jam sehari selama 5 hari dapat mempengerahui perkembangan psikologis
anak, apakah nanti mengarah ke positif atau negatif dalam hal
perkembangannya. Hal ini juga berlandaskan apa yang disampaikan oleh
Hawi, (2015:74) bahwa apabila kenyataan yang terjadi berdampak pada
terganggunya perkembangan psikologi anak dan apabila itu diabaikan,
dibiarkan

terus-menerus

maka

sangat

memungkinkan

terganggunya

perkembangan psikologi anak sehingga tujuan Pendidikan Nasional tidak
akan terwujud.
Banyaknya pandangan yang negatif dan selalu mempertanyakan akan
keberhasilan dari program full day school baik dari pakar pendidikan,
lembaga sekolah, orang tua, dan masyarakat tidak membuat Sekolah Dasar
Plus Tahfizhul Qur‟an (SDPTQ) Annida dan Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Nidaul Hikmah Kota Salatiga patah arang untuk menerapkan program
full day school ini. SDPTQ Annida memang tergolong masih baru dalam
merintis lembaga pendidikan tepatnya pada tahun 2012 dan menggunakan
program full day school, tetapi tidak untuk SDIT Nidaul Hikmah yang sudah
lama merintis lembaga pendidikan dan menggunakan program full day school
sejak tahun 2005 jauh sebelum Mendikbud Bapak Muhadjir Effendy
menetapkan pada tanggal 12 Juni 2017.
SDPTQ Annida dan SDIT Nidaul Hikmah merupakan lembaga
pendidikan yang menggunakan program full day school di Salatiga. SDPTQ
Annida dan SDIT Nidaul Hikmah telah membuktikan anggapan-anggapan
negatif terkait dengan program full day school.

Salah satu tujuan dari

program full day school adalah untuk mendampingi anak melalui pembiasanpembiasaan yang diterapkan secara penuh agar memberikan dampak
perkembangan

yang

maksimal.

Metode-metode

pembelajaran

yang

diterapkan sangat bervariasi dan menarik agar siswa tidak bosan dan jenuh.
Program ini berlaku untuk semua kelas, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Untuk kelas 1 sendiri dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam

berproses menjalankan program ini. Anak-anak akan mulai terbiasa
menyukainya, dan menikmatinya ketika sudah beradaptasi dengan program
full day school. Meskipun juga ada beberapa anak yang merasakan kebosanan
dan kejenuhan akan program full day school yang diterapkan di SDPTQ
Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga.
Berlandaskan dari latar belakang itu penulis mengangkat judul “Full
Day School dan Perkembangan Psikologis Anak (Studi Kasus di SD Plus
Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun
2018)”.
B. Fokus Penelitian
Kaitannya dengan judul penelitian di atas, maka ada beberapa hal yang
akan diungkap oleh penulis, yaitu:
1. Bagaimana konsep full day school di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida
dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018?
2. Bagaimana perkembangan psikologis anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an
Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018?
3. Apa kendala program full day school yang dialami guru dan anak di SD
Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga
Tahun 2018?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada fokus penelitian yang ada, maka penelitian ini
bertujuan untuk:

1. Mengetahui konsep full day school di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida
dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.
2. Mengetahui perkembangan psikologis anak di SD Plus Tahfizhul Qur‟an
Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018.
3. Mengetahui kendala program full day school yang dialami guru dan
siswa di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah
Kota Salatiga Tahun 2018.
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoretik
Manfaat yang dicapai dari hasil penelitian adalah sebagai bahan
pengembangan khazanah kajian keilmuan teoritis terkait pengembangan
kecerdasan dan potensi anak terutama di dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Praksis
a. Bagi lembaga pendidikan dapat dijadikan sebagai masukan dalam
upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di lembaga
terkait.
b. Bagi pemerintahan dapat menjadi bahan acuan dan menindak
lanjutinya sebagai kebijakan agar setiap sekolahan menggunakan
program full day school.
c. Bagi para pengembang mutu pendidikan dapat menjadi bahan
masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan selanjutnya untuk
meningkatkan prestasi anak bangsa.

d. Bagi para pendidik bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk terus
berkarya dalam meningkatkan dan melejitkan kecerdasan peserta
didik.
e. Bagi para orang tua bisa dijadikan rujukan untuk mensekolahkan
anak-anaknya di lembaga yang tepat dan berprestasi.
f. Bagi siswa sebagai pengalaman yang baru dalam proses belajar
sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
g. Bagi penulis dapat mengembangkan kemampuan meneliti suatu
permasalahan dan menemukan solusinya.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan membatasi
ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan
beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di atas, yaitu:
1. Full Day School
Full day school berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari tiga kata
yaitu full yang artinya penuh, day yang artinya hari, dan school yang
artinya sekolah (Soapatty dan Suyanto, 2014:720). Jadi full day school
adalah kegiatan sehari penuh di sekolah. Dalam penelitian ini, full day
school adalah sekolah dengan sistem pembelajaran yang dilakukan dari
pagi sampai sore mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB.
2. Perkembangan Psikologis
Perkembangan psikologis menurut Monks (1975:3) adalah suatu
proses yang dinamik. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat

lingkungan akhirnya menentukan tingkah laku apa yang akan
diaktualisasi dan dimanifestasi. Dari paparan di atas penulis dapat
menyimpulkan bahwa perkembangan psikologis adalah hasil atau
dampak dari proses belajar mengajar terhadap perubahan psikologis
anak. Aspek-aspek perkembangan psikologis yang akan diteliti dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada ranah perkembangan kognitif, moral
(perilaku),

emosional,

sosial,

dan

keagamaan.

Peneliti

hanya

memfokuskan pada lima ranah aspek perkembangan psikologis tersebut
untuk memaksimalkan hasil dari penelitian.
3. Anak
Anak di sini merupakan siswa atau murid yang bersekolah atau
sedang menempa jalur pendidikan.
4. SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota
Salatiga.
SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida dan SDIT Nidaul Hikmah Kota
Salatiga merupakan lembaga pendidikan formal yang berbasis Islam
tingkat dasar yang berada di Kecamatan Argomulyo dan Tingkir
Salatiga.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penjelasan, pemahaman dan penelaahan terhadap
pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji maka perlu adanya sistematika
penulisan sehingga pembahasan akan lebih sistematis dan runtut.

Bab I : Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan
skripsi.
Bab II : Kajian Pustaka
Bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai Full Day School dan
Perkembangan Psikologis Anak.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber
data, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan
data.
Bab IV: Paparan dan Analisis Data
Bab ini berisi pembahasan tentang paparan data dan analisis data
Bab V : Penutup
Penulisan skripsi ini diakhiri kesimpulan dan saran.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Full Day School
1. Pengertian Full Day School
Setiap lembaga pendidikan pasti mempunyai program sekolah
yang menjadi ciri khas masing-masing. Dalam hal ini full day school
adalah salah satu program yang diterapkan oleh lembaga pendidikan.
Dengan program full day school diharapkan mampu mendidik anak
secara totalitas dan terarah dari pagi sampai sore. Anak diharapkan
dengan adanya program full day school dapat belajar lebih lama dan lebih
intens di sekolah. Full day school menjadi alternatif solusi masyarakat di
era globalisasi ini
Full day school merupakan sekolah yang menerapkan sistem
sekolah sepanjang hari (Saputro, 2017:8). Aktifitas siswanya menjadi
lebih banyak di sekolah dalam kesehariannya. Sekolah harus lebih
mempersiapkan segala yang dibutuhkan supaya Full day school ini dapat
berjalan dengan baik.
Secara etimologi kata full day school berasal dari bahasa inggris.
Full mengandung arti penuh, dan day artinya hari, sedangkan school

mempunyai arti sekolah. Jika digabung, akan mengandung arti sekolah
sehari penuh (Soapatty dan Suyanto, 2014:720).

Menurut Ria Angelia Wibisono full day school adalah sistem
pendidikan yang membuat anak belajar lebih lama di sekolah. Dengan
sistem pendidikan yang lama orang tua akan merasa senang atau tidak
terbebani bagi orang tua yang bekerja. Setiap anak pulang dari sekolah,
orang tua sudah ada di rumah, jadi tidak akan terlewatkan rasa perhatian
orang tua pada anak (Azizah, 2014:9).
Full day school dapat diartikan dengan sekolah sepanjang hari
atau proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00
dengan waktu istirahat setiap dua jam sekali. Sekolah dapat mengatur
jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata
pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. Pengaturan jadwal
mata pelajaran dan pendalaman merupakan hal yang diutamakan
dalam full day school Baharudin (2010:221).
Dengan

demikian

full

day

school

adalah

sekolah

yang

menyelenggarakan pembelajaran sehari penuh dari pagi hingga sore
dengan sebagian waktunya digunakan untuk program pelajaran yang
suasananya informal serta menyenangkan bagi siswa. Sekolah dapat
mengatur jadwal pelajaran dengan bebas sesuai dengan bobot mata
pelajaran.
2. Karakteristik Full Day School
Sekolah yang menggunakan program full day school memiliki
karakteristik tersendiri yang berbeda dari sekolah lainnya. Menurut
Nanda dan Mudzakkir (dalam Saputro, 2017:10-11) karakteristik full day

school yang baik dan tepat adalah sekolah yang memiliki kurikulum inti
yang sama dengan sekolah pada umumnya. Namun juga mempunyai
kurikulum lokal atau kurikulum yang menjadi kekhasan dari Sekolah
tersebut.
Karakteristik yang digunakan dalam sekolah full day school
adalah lebih lama dibandingkan dengan sekolah biasa. Pelajarannya
lebih banyak dan lebih variatif yang dikemas sedemikian rupa agar
terasa menyenangkan. Selain itu kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan
keagamaan mendapat porsi lebih besar. Selain teori, anak didik
langsung diperkenalkan dengan praktek lapangan (Rizky, 2015:29).
Kurikulum yang digunakan dalam

full day school adalah

pengintegrasian kurikulum pendidikan umum dan agama, baik dalam
pengertian kuantitatif maupun kualitatif. Pengertian kuantitatif berarti
memberikan porsi pendidikan umum dan agama secara seimbang.
Sementara pengertian secara kuantitatif berarti menjadikan pendidikan
umum diperkaya dengan perspektif agama, dan pendidikan agama dalam
suatu jalinan kegiatan belajar mengajar, maka diharapkan peseta didik
dapat memahami esensi ilmu dan perspektif yang utuh, mengetahui
sesuatu untuk tujuan manfaat dan maslahat, dan mengamalkan keimanan
dengan ilmu dan pengetahuan yang luas (Rizky, 2015:28-29).
Soetopo dan Soemanto (dalam Azizah, 2014:12-13) menyatakan
bahwa pengintregasian bahan pelajaran dan berbagai macam pelajaran
disebut sebagai kurikulum terpadu. Integrasi diciptakan dengan

memusatkan pelajaran pada suatu masalah yang memerlukan solusinya
dengan materi atau bahan dari berbagai disiplin ilmu. Kurikulum terpadu
dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu

The Child Centered

Curriculum (kurikulum yang berpusat pada anak), The Social Function
Curriculum (kurikulum fungsi sosial), The Experience Curriculum
(kurikulum pengalaman), Development Activity Curriculum (kurikulum
pengembangan kegiatan), dan Core Curriculum (kurikulum inti).
Sistem full day school dan terpadu juga menerapkan metode
dialogis-emansipatoris dengan menghidupkan suasana persahabatan dan
persaudaraan, adanya kebebasan memilih tempat belajar, pengaturan
belajar sesuai bobotnya, serta memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler.
Sekolah yang menerapkan pembelajaran full day school, dalam
melaksanakan pembelajarannya bervariasi, baik ditinjau dari segi waktu
yang dijadwalkan maupun kurikulum lembaga atau lokal yang
digunakan, pada prinsipnya tetap mengacu pada penanaman nilai-nilai
agama dan akhlak yang mulia sebagai bekal kehiduapan mendatang
disamping tetap pada tujuan lembaga berupa pendidikan yang
berkualitas. (Azizah, 2014:13).
Muslihin Al Hafizh menyatakan bahwa full day school jika ditinjau
dari aspek kelembagaan, kepemimpinan, dan manajemennya mengacu
pada konsep yang mengedepankan kemuliaan akhlak dan prestasi
akademik (Azizah, 2014:10).

Kepemimpinan sekolah diimbangi dengan peningkatan kualitas
kepribadian kemampuan manajerial, dan pengetahuan konsep pendidikan
kontemporer yang didukung dengan kegiatan short-course, orientasi
program, dan studi banding yang dilaksanakan secara kontinyu. Kualitas
sumber daya manusia full day school dipilih dari guru-guru bidang studi
yang profesional serta mempunyai integritas yang tinggi.
Peningkatan kualitas tenaga pendidikan seperti tenaga ahli,
perpustakaan, laboratorium, dan administrasi juga menjadi prioritas
dalam full day school. Komite sekolah, pengawas pendidikan, pengurus
sekolah, guru juga dilibatkan dalam musyawarah pengembangan
program. Pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran menggunakan
multimedia. Selain itu juga terdapat berbagai peralatan dan ruang untuk
menunjang pelaksanaan pembelajaran seperti laboratorium, dan ruang
komputer.
Kegiatan belajar pada full day school yaitu, tugas sekolah yang
biasanya dikerjakan di rumah dapat dikerjakan di sekolah dengan
bimbingan guru yang bertugas. Namun bukan berarti full day school
mengekang siswa untuk tidak bermain dan terus menerus belajar, tetapi
dalam full day school juga terdapat metode dan media belajar yang
meliputi kelas dan alam sehingga siswa tidak menjadi bosan. Dengan
adanya sistem full day school, lamanya waktu pembelajaran tidak
menjadi beban karena sebagian waktunya digunakan untuk waktu-waktu
informal (Azizah, 2014:12).

Sekolah yang bersistem full day school tidak hanya berbasis sekolah
formal, namun juga informal. Sistem pengajaran yang diterapkan sangat
menyenangkan (tidak kaku dan monoton). Guru dituntut untuk kreatif
dan inovatif sedangkan siswa diberi keleluasaan untuk memilih tempat
belajar. Full day school identik dengan permainan, tujuannya agar
proses belajar mengajar penuh dengan suasana kegembiraan. Sekolah
yang menerapkan full day school dapat menciptakan situasi yang
sangat menyenangkan serta mewujudkan keakraban antar siswa dan guru
yang nantinya melahirkan generasi cerdas intelektual serta emosional
Baharudin (2010:224).
Secara keseluruhan bahwa karakteristik full day school adalah
mengedepankan akhlak dan prestasi akademik, tenaga pengajar terdiri
dari guru-guru bidang studi yang profesional, menggunakan kurikulum
terpadu. Full day school juga memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler,
sistem pengajarannya sangat menyenangkan, bervariasi, tidak monoton,
serta memberikan pengalaman belajar yang luas pada anak.
3. Tujuan Full Day School
Menurut Baharuddin (2010:223-225) pelaksanaan full day school
merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah
pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau akhlak.
Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah dan
menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjerumus
pada kegiatan yang negatif. Salah satu alasan para orang tua memilih dan

memasukkan anaknya ke full day school adalah dari segi edukasi siswa.
Banyak alasan mengapa full day school menjadi pilihan, yaitu sebagai
berikut:
a. Meningkatnya jumlah orang tua (parent-career) yang kuran