Pendidikan Karakter Anak Dalam Keluarga Disharmoni (Studi Kasus Di Desa Kecandran Salatiga 2017) - Test Repository

  

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK

DALAM KELUARGA DISHARMONI

(STUDI KASUS DI DESA KECANDRAN SALATIGA 2017)

SKRIPSI

  

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

NUR ZUMROTUS SHOLIHAH

  

Nim : 111 14 055

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

MOTTO

ِتاَرْيَخْلا ْاوُقِبَتْساَف

“Berlomba-lombalah dalam kebaikan”

  

PERSEMBAHAN

  Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya ini.

  Kupersembahkan karya ini kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta (Bp. Slamet Amin dan Ibu Istiqomah). Terima kasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan, kesabaran, jerih payah serta pengorbanan tanpa pamrih.

  2. Saudara-saudara sepupuku (Khotijah, Nur Khasanah, Siti Aisyah) yang telah memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

  3. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu kepadaku.

  4. Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Sahabat-sahabatku (Siti Maunah, Alfinalia Maulani Islamiyah, Titik Solikhati, Ardhi Suryaningtyas, Novia Ananda P dan Makrifatul Mustaniroh) yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Semua teman seperjuanganku prodi PAI angkatan 2014 khususnya PAI B.

  7. Semua teman- teman PPL di MAN Suruh Kab. Semarang (Farida, Nafiatun Khasanah, Anis Azza, Zulfa Amaliyah, Siti Choiriyah, Mamik Kusrini, Yuniar dan Anida) dan semua teman-teman KKN di Dusun Tanjungsari Desa

  Kedungrejo (Wahidatul Sofiah, Khasanah L, Wahyu H, Siti Nailatul dan Nur Hayati) yang saya cintai.

  8. Kepala Desa Kecandran Salatiga yang telah mengizinkan melakukan peneltian di Kecandran Salatiga.

  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak terhitung banyaknya. Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi M.Pd, Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Hj. Siti Rukhayati M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Dosen pembimbing Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Si yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Dosen Pembimbing Akademik Almarhum Bapak Prof. Dr. M. Zulfa, M.Ag. yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu dan pengalaman dengan penuh kesabaran.

7. Karyawan-karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  Semoga amal baik dari beliau mendapatkan pahala dari Allah SWT dan mendapatkan ridho Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembacanya.

  Salatiga,10 Maret 2018 Penulis Nur Zumrotus Sholihah NIM. 111-14-055

  

ABSTRAK

  Sholihah, Nur Zumrotus. 2018. Pendidikan Karakter Anak dalam Keluarga Disharmoni (Studi Kasus Di Desa Kecandran Salatiga 2017). Skripsi.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, M.Si.

  Kata kunci: pendidikan karakter, keluarga disharmoni

  Keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Keutuhan keluarga mempengaruhi proses pembentukan karakter anak. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dan kendala pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga tahun 2017. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana strategi pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga ? (2) Bagaimana kendala atau hambatan pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga ?

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan sumber data lainnya di sini diperlukan, sedangkan langkah analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data dan verifikasi data. Karakteristik informan yang diteliti adalah orang tua baik ayah maupun ibu dari anak yang mengalami disharmonisasi akibat perceraian dan anak dalam keluarga disharmoni. Usia putra-putri berkisar antara 6 sampai 12 tahun, dan mereka tinggal di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari orang tua dan anak dalam 3 keluarga disharmoni.

  Hasil peneltian mengenai strategi pembentukan karakter anak dapat diklasifkasikan berdasarkan 4 aspek yaitu tujuan, hal-hal yang diajarkan, cara menanamkan pendidikan karakter pada anak dan evaluasinya. Berdasarkan penelitan diketahui bahwa, masing-masing keluarga memiliki perbedaan tujuan, hal- hal yang diajarkan dan cara dalam pembentukan karakter anak. Semua informan menggunakan cara evaluasi yang sama dalam pembentukan karakter anak yaitu dengan cara menyuruh anak membeli sesuatu ke warung. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa setiap keluarga disharmoni Desa Kecandran Salatiga memiliki kendala-kendala yang berbeda-beda dalam membentuk karakter anak.

  

DAFTAR ISI

  Halaman SAMPUL .................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ............................................................................. ii JUDUL ...................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... vi MOTTO ..................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................ xi DAFTAR ISI ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

  B. Fokus Penelitian .................................................................................... 6

  C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

  D. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 6

  E. Penegasan Istilah .................................................................................. 7

  F. Telaah Pustaka ...................................................................................... 10

  G. Metode Penelitian ................................................................................. 14

  H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................... 21

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 22

A. Pendidikan Karakter ............................................................................. 22

  1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................ 22

  2. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................................. 25

  3. Fungsi Pendidikan Karakter .................................................................. 26 4. Landasan Pendidikan Karakter .............................................................

  26 5. Nilai-Nilai Karakter ..............................................................................

  28 6. Pendidikan Karakter dalam Keluarga ..................................................

  32 B. Keluarga Disharmoni ...........................................................................

  39 1. Pengertian Keluarga Disharmoni .........................................................

  39 2. Faktor Penyebab Keluarga Disharmoni ...............................................

  42 3. Dampak Keluarga Disharmoni .............................................................

  43 4. Fungsi Keluarga ...................................................................................

  43 5. Komunikasi dalam Keluarga ...............................................................

  45 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ...........

  47 A. Profil Desa Kecandran Salatiga ...........................................................

  47. B. Profil Subyek Penelitian ....................................................................... 55

  1. Profil Keluarga Bapak SF………………………………….................. 55 2. Profil Keluarga Ibu NR.........................................................................

  56

  3. Profil Keluarga Ibu MF.......................................................................... 58

  C.Temuan Penelitian ……………......………………............................... 59 1. Stategi Pendidikan Karakter Anak dalam Keluarga Disharmoni..........

  60 2. Kendala Pendidikan Karakter Anak dalam Keluarga Disharmoni........

  80 BAB IV ANALISIS DATA ..................................................................

  82 A. Stategi Pendidikan Karakter Anak dalam Keluarga Disharmoni........

  82 1. Tujuan Orang Tua Dalam Mendidik Karakter anak ............................

  82 2. Materi yang Diajarkan Orang Tua dalam Pendidikan Karakter.......

  86 3. Cara Mendidik Anak Sesuai Dengan 16 Nilai Karakter.......................

  87 4. Evaluasi Pendidikan Karakter Anak.....................................................

  97 B. Kendala Pendidikan Karakter Anak dalam Keluarga Disharmoni......

  98 BAB IV PENUTUP ............................................................................... 100

  A. Kesimpulan .......................................................................................... 100

  B. Saran .................................................................................................... 102 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 104 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Total Berdasarkan Jenis Kelamin...........................

  47 Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Menurut Usia...........................................................

  48 Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Agama.......................................................

  49 Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan................................................

  50 Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian....................................... 51

Tabel 3.6 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin............................ 53Tabel 3.7 Daftar Informan Keluarga Disharmoni.................................................... 54

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran

  2 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  3 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran

  4 Surat Keterangan Setelah Penelitian Lampiran

  5 Pedoman Wawancara Lampiran

  6 Verbatim Wawancara Lampiran

  7 Dokumentasi Lampiran

  8 Daftar Nilai SKK Lampiran

  9 Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan

  terutama untuk anak. Anaklah yang akan menjadi generasi penerus bagi keluarga, teman dan bangsa. Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia, memperbaiki masyarakat serta membangun bangsa yang beradap. Sistem pendidikan yang baik diharapkan akan memunculkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

  Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan.

  Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia (Hasbullah, 2012:6).

  Membicarakan karakter merupakan hal sangat penting dan mendasar. Karakter merupakan mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang.

  Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial ialah mereka yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik.

  Penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita. Diakui atau tidak diakui saat ini terjadi krisis yang nyata dan mengkhawatirkan dalam masyarakat dengan melibatkan milik kita yang paling berharga yaitu anak- anak. Krisis itu antara lain berupa meningkatnya pergaulan seks bebas, maraknya angka kekerasan, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, dan penyalahgunaan obat-obatan yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas.

  Pendidikan karakter sebaiknya dimulai dari dalam keluarga karena anak mulai berinteraksi dengan orang lain pertama kali terjadi dalam lingkungan keluarga. Pendidikan karakter sebaiknya diterapkan sejak usia kanak-kanak, karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional antara lain mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia (Zuchdi, 2011: 29).

  Pendidikan karakter telah menjadi sebuah pergerakan pendidikan yang mendukung pengembangan sosial, pengembangan emosional, dan pengembangan etik para siswa. Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang mengembangkan karakter yang mulia (good

  

character) dari peserta didik dengan mempraktikkan dan mengajarkan nilai- nilai moral dan pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungannya dengan sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan Tuhannya (Samani dan Hariyanto, 2013: 44).

  Persoalan karakter atau moral memang tidak sepenuhnya terabaikan oleh lembaga pendidikan, akan tetapi dengan fakta-fakta seputar kemerosotan karakter menunjukkan bahwa ada kegagalan pada institusi pendidikan dalam menumbuhkan manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia. Kemerosotan karakter dan moral yang terjadi menegaskan bahwa peran guru yang mengajar mata pelajaran apa pun harus memiliki perhatian dan menekankan pentingnya pendidikan karakter pada para siswa.

  Selain itu, dalam masa-masa penuh persoalan seperti sekarang ini, orang tua perlu berusaha keras dalam ikut mendidik karakter ataupun moral anak-anaknya agar mereka bisa berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan norma-norma moralitas. Pendidikan karakter perlu dimulai dengan penanaman pengetahuan dan kesadaran kepada anak akan bagaimana bertindak sesuai nilai-nilai moralitas, sebab jika anak tidak tahu bagaimana bertindak, perkembangan moral mereka akan terganggu.

  Keluarga sebagai basis pendidikan karakter, maka tidak salah kalau krisis karakter yang terjadi di Indonesia sekarang ini dapat dilihat sebagai salah satu cerminan gagalnya pendidikan di keluarga. Anak memerlukan figur ibu dan figur ayah secara komplementatif bagi pengembangan karakternya.

  Hal ini karena ada peran-peran ayah yang khas yang sulit tergantikan oleh perempuan, meskipun perempuan ini adalah single parent yang berperan sebagai ayah-ibu sekaligus. Peran ayah ini diperlukan, baik bagi anak laki-laki maupun anak perempuan. Pola pengasuhan ibu yang cenderung hati-hati akan diseimbangkan oleh ayah. Umumnya ayah bersikap lebih santai, lugas dan banyak memberikan kebebasan pada anak untuk bereksplorasi (Zubaedi, 2011: 144-148).

  Berkaitan dengan pengembangan karakter anak, semua anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang berarti. Pengembangan karakter dapat terjadi melalui berbagai cara, yang paling sering dan mudah terjadi adalah melalui peniruan yaitu dengan melihat dan mencontoh perilaku orang di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua sebagai acuan pertama anak dalam membentuk karakter perlu dibekali pengetahuan mengenai perkembangan anak dengan melihat harapan sosial pada usia tertentu, sehingga anak akan tumbuh sebagai pribadi yang berkarakter.

  Pendidikan dalam keluarga pasti punya tujuan yaitu untuk membina dan membentuk anggota keluarga (anak) yang beriman kepada Allah, berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat, bertanggung jawab sehingga ia dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai khalifah Allah di muka bumi.

  Tujuan orang tua dalam mendidik karakter atau akhlak yaitu agar anak menjadi saleh dan salehah (Zubaedi, 2011: 155).

  Berbagai masalah yang menyebabkan ketidakharmonisan dalam keluarga seperti persoalan ekonomi, perbedaan pendapat dan persoalan prinsip hidup yang berbeda berpengaruh dalam pembentukan karakter anak, apalagi dengan kondisi keluarga disharmoni, yaitu terjadi disfungsi peran orang tua akibat kesibukan bekerja, karena keluarga yang tidak utuh, maupun akibat komunikasi yang tidak berjalan dengan baik dalam keluarga sehingga mengakibatkan anak kurang mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari orang tua. Hal ini juga sering terjadi di desa yang terletak di perbatasan antara kota Salatiga dan Kabupaten Semarang yaitu Desa Kecandran Salatiga.

  Bahkan ada juga orang tua yang memilih jalan untuk bercerai, akibatnya anaklah yang menjadi korban. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kasus pertikaian dalam keluarga yang berakhir dengan perceraian. Peristiwa perceraian itu menimbulkan berbagai akibat terhadap orang tua dan anak antara lain anak mengalami kurang kasih sayang, anak mengalami permasalahan moral, anak mudah mendapat pengaruh buruk dari lingkungannya dan anak tidak berprestasi. Tercipta perasaan yang tidak menentu, sejak saat ini ayah dan ibu tidak berperan efektif sebagai orang tua. Mereka tidak lagi memperlihatkan tanggung jawab penuh dalam mengasuh anak (Dagun, 1990: 150).

  Di desa Kecandran terdapat seorang anak yang di anggap tidak baik oleh masyarakat sekitar dan mengalami masalah tentang belajarnya yaitu sulit memahami pelajaran serta mengalami masalah dalam pergaulannya. Berdasarkan informasi yang penulis peroleh, anak tersebut mengalami disharmonisasi keluarga akibat perceraian di Desa Kecandran Salatiga.

  Dengan adanya fenomena tersebut dan melihat pentingnya pendidikan karakter bagi anak, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di desa Kecandran Salatiga dengan mengangkat judul “PENDIDIKAN

  KARAKTER ANAK DALAM KELUARGA DISHARMONI (STUDI KASUS DI DESA KECANDRAN SALATIGA 2017).

  B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana strategi pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga ?

  2. Bagaimana kendala atau hambatan pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga ?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat penulis rumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

  1. Mengetahui strategi pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga.

  2. Mengetahui kendala atau hambatan pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

  Dalam sub bab kegunaan penelitian, berisi tentang manfaat dalam penelitian. Dalam penelitian ini memuat dua manfaat, yaitu secara teoretis dan secara praktis sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoretis

  Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khazanah pengetahuan pada kajian pendidikan karakter dan mengenai keluarga disharmoni.

2. Manfaat Praktis

  Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi keluarga yang disharmoni dalam program pendidikan karakter.

E. Penegasan Istilah

  Untuk memudahkan dalam memahami, maka perlu diberikan penegasan istilah yang dianggap penting dalam penafsiran. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut: 1.

  Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara (Hasbullah, 2012: 4) menjelaskan bahwa pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

  Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti. Karakter adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menjadi ciri khas seseorang yang menjadi kebiasaan yang ditampilkan dalam kehidupan bermasyarakat (Zuchdi, 2011: 28).

  Dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter telah menjadi sebuah pergerakan pendidikan yang mendukung pengembangan sosial, pengembangan emosional, dan pengembangan etik para siswa. Pendidikan karakter menurut Burke (2001) semata-mata merupakan bagian yang fundamental dari pendidikan yang baik .

  Menurut Lickona (Samani dan Hariyanto, 2013: 44) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan landasan inti nilai-nilai etis. Secara sederhana, Linckona (2004) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang dirancang secara sengaja untuk memperbaiki karakter para siswa.

  Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

  Nilai-nilai karakter yang dimaksud dalam skripsi ini yaitu nilai- nilai pendidikan karakter dalam keluarga. Menurut Aziz (2015: 143) nilai- nilai pendidikan karakter dalam keluarga yang harus dikembangkan semenjak anak usia dini memuat nilai agama, sosial dan budaya yang terurai menjadi 16 poin antara lain yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

2. Keluarga Disharmoni

  Secara etimologis keluarga dalam istilah Jawa terdiri dari dua kata yakni kawula dan warga. Kawula berarti abdi dan warga adalah anggota.

  Artinya kumpulan individu yang memiliki rasa pengabdian tanpa pamrih demi kepentingan seluruh individu yang bernaung di dalamnya.

  Pengertian keluarga secara realitas adalah sekelompok orang yang terdiri dari kepala keluarga dan anggotanya dalam ikatan nikah ataupun nasab yang hidup dalam satu tempat tinggal, memiliki aturan yang ditaati secara bersama dan mampu mempengaruhi antar anggotanya serta memiliki tujuan dan program yang jelas. Keluarga terdiri atas ayah, ibu, anak, saudara dan kerabat lainnya. Adapun keluarga batin biasanya terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak. Keluarga ini dapat dikatakan sebagai keluarga kecil (Aziz, 2015: 16-17).

  Keharmonisan suatu keluarga terutama kedua orang tua sangat berperan dalam mendidik seorang anak untuk tumbuh dan berkembang, dan juga dapat berinteraksi dengan baik dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Banyak keluarga yang mengalami disharmonisasi, ini ditandai dengan hubungan orang tua yang tidak harmonis dan matinya komunikasi antara orang tua dan anak. Disharmoni dapat diartikan sebagai keadaan keluarga yang tidak harmonis atau tidak bahagia (Astorini, 2014: 188).

  Keluarga disharmoni sering diistilahkan sebagai keluarga broken

  home . Menurut kamus Inggris Indonesia (1992) kata broken home berasal

  dari dua kata yaitu broken dan home. Broken yang artinya memecahkan atau merusakkan sedangkan home artinya rumah. Keluarga disharmoni yang dimaksud dalam skripsi ini yaitu keluarga yang mengalami disharmonisasi akibat perceraian sehingga orang tua sudah tidak berfungsi sebagaimana fungsinya.

F. Telaah Pustaka

  Penelitian terdahulu dibutuhkan untuk memperjelas, menegaskan, melihat kelebihan dan kelemahan berbagai teori yang digunakan penulis lain dalam penelitian atau pembahasan masalah yang serupa. Selain itu penelitian terdahulu perlu disebutkan dalam sebuah penelitian untuk memudahkasn pembaca melihat dan membandingkan perbedaan teori yang digunakan dari perbedaan hasil kesimpulan oleh penulis dengan peneliti yang lain dalam melakukan pembahasan tema yang hampir serupa. Berikut ini penelitian yang mempunyai topik atau tema yang hampir serupa dengan skripsi ini:

  1. Skripsi yang ditulis oleh Syarif Anam Muhammad, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2013 yang berjudul

  “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler Siswa di Man Salatiga Tahun 2013”. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis teliti terletak pada subyek penelitiannya yaitu dalam skripsi ini subyek penelitiannya adalah kegiatan eksta kulikuler siswa di Man Salatiga, sedangkan persamaan skripsi penulis dengan skripsi ini terletak pada fokus penelitiannya yaitu sama-sama mengkaji pendidikan karakter.

  2. Skripsi yang yang ditulis oleh Wahid Tri Mustofa, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2012 berjudul “Penerapan Pendidikan Karakter d

i SMPIT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011/2012”.

  Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis teliti yaitu terletak pada subyek penelitiannya sedangkan persamaannya yaitu sama-sama mengkaji tentang pendidikan karakter.

3. Skripsi yang yang ditulis oleh Putra Arief Perdana, Jurusan Pendidikan

  Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga 2016 yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang Terkandung dalam Buku Muhammad Al-

  Fatih 1453 Karya Felix Y. Siauw”. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis teliti yaitu terletak pada metode penelitiannya yaitu dalam skripsi ini menggunakan metode literatur sedangkan skripsi yang penulis teliti menggunakan metode kualitatif. Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis teliti sama-sama mengkaji tentang pendidikan karakter.

  4. Skripsi yang ditulis oleh Nasimatun Ni’mah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Salatiga 2016 yang berjudul “Manajemen Pendidikan Karakter Siswa di MTsN Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis teliti terletak pada subyek penelitiannya yaitu pada skripsi ini subyek penelitiannya adalah MTsN Susukan sedangkan persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif.

  5. Skripsi yang ditulis oleh Lu’luul Khasanah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Salatiga 2016 yang berjudul “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak Studi Kasus Pada Tiga Keluarga di Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa Tahun 2017”. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis teliti terletak pada obyek penelitiannya yaitu dalam skripsi ini obyek penelitiannya pendidikan agama anak sedangkan skripsi yang penulis teliti obyek penelitiannya yaitu pendidikan karakter. Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis teliti yaitu terletak pada subyek penelitiannya yang sama-sama meneliti keluarga bercerai.

  6. Jurnal Syahrini Alhusin yang berjudul “Strategi Pembinaan Anak-anak

  Broken Home di Panti Asuhan Pengamatan Kasus di Panti Asuhan

  Yayasan Amal Bakti Sudjono dan Taruno Bakti Sukoharjo”. Persamaan jurnal ini dengan skripsi yang penulis teliti yaitu terletak pada subyek penelitiannya yang sama-sama meneliti anak-anak broken home, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitiannya yaitu pada jurnal ini meneliti tentang strategi pembinaan anak dan skripsi yang penulis teliti meneliti tentang pendidikan karakter.

  7. Jurnal Kusmaya Sari, yang berjudul “Dinamika Psikologis Anak Amplang d engan Disharmoni Keluarga: Sebuah Autobiografi”. Tujuan penelitian ini ialah untuk memahami dinamika psikologis yang terjadi pada anak

  amplang yang memiliki disharmoni keluarga serta mencari tahu konflik

  yang terjadi baik dari segi eksternal maupun internal pada diri anak

  amplang lalu pemaknaan dan penerimaan atas pengalamannya. Persamaan

  jurnal ini dengan skripsi yang penulis teliti terletak pada subyek penelitiannya yaitu sama-sama meneliti tentang keluarga disharmoni sedangkan perbedaan jurnal ini dengan skripsi yang penulis teliti terletak pada obyek penelitiannya.

  8. Jurnal Endang Astorini, yang berjudul “Hubungan antara Keluarga Disharmonis dan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas X Dan XI SMA

  Negeri 1 Kutorejo Mojokerto Tahun Ajaran 2012/2013”. Dari hasil penelitian menerangkan bahwa ada hubungan yang negatif dan signifikan antara keluarga disharmonis dengan prestasi belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keluarga disharmonis dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Persamaan jurnal ini dengan skripsi yang penuis teliti yaitu terletak pada subyek penelitiannya yang sama-sama meneliti kuluarga disharmoni sedangkan perbedaannya terletak pada metode penelitiannya yaitu pada jurnal ini menggunakan metode kuantitatif.

  Demikian beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis hanya menemukan empat penelitian dengan fokus yang sama yaitu sama-sama menangani keluarga disharnoni. Adapun empat penelitian lainnya juga memiliki persamaan dengan penelitian penulis yaitu terletak pada obyek penelitian yang sama-sama menagkaji tentang pendidikan karakter. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut terdapat perbedaan dengan penelitian penulis yaitu terletak pada pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif serta obyek yang dikaji oleh penulis yaitu pendidikan karakter dan subyeknya yaitu anak dalam keluarga disharmoni.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

  Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang lebih fleksibel dalam artian langkah selanjutnya akan ditentukan oleh temuan selama proses penelitian (Sarosa, 2012: 9).

  Laporan penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

  Laporan penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan secara jelas. Peneliti akan mengkaji permasalahan secara langsung dengan sepenuhnya melibatkan diri pada situasi yang diteliti dan mengkaji buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni.

2. Subyek Penelitian

  Subyek penelitian ini yaitu orang tua baik ayah maupun ibu dari anak yang mengalami disharmonisasi akibat perceraian dan anak dalam keluarga disharmoni. Usia putra-putri berkisar antara 6 sampai 12 tahun, dan mereka tinggal di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

  Pada penelitian ini, Teknik sampel yang digunakan adalah

  purposive sampling atau teknik sampel yang didasarkan atas tujuan dan

  pertimbangan tertentu dari peneliti. Informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari orang tua dan anak dalam 3 keluarga disharmoni. Adapun daftar nama mereka yaitu SF dengan putranya RZ, NR dengan putranya RH dan MF dengan putranya MR.

  3. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain yaitu manusia dan berbagai bentuk alat-alat bantu serta dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian namun berfungsi sebagai instrumen pendukung, oleh karena itu kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.

  4. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti

  Kota Salatiga. Adapun peneliti memilih lokasi di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti ini karena fenomena di tempat ini belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti sehingga peneliti tertarik dan ingin meneliti lebih jauh lagi.

  5. Sumber Data a.

  Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata-kata atau tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Salatiga. Adapun sumber data langsung peneliti dapatkan dari orang tua yang anaknya dalam keluarga disharmoni.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari jumlah penduduk dan dokumen-dokumen lainnya dari Desa. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat hasil temuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara.

6. Prosedur Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data adalah alat dan cara untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik yaitu: a.

  Wawancara Mendalam Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2010: 180).

  Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara mendalam (wawancara tak terstruktur) yang diarahkan pada masalah tertentu dengan para informan yang sudah dipilih untuk mendapatkan data yang diperlukan yaitu keluarga disharmoni di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Teknik wawancara yang digunakan ini dilakukan secara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak melakukan wawancara dengan struktur yang ketat kepada informan agar informasi yang diperoleh memiliki kapasitas yang cukup tentang berbagai aspek dalam penelitian ini.

  b.

  Dokumentasi Sejumlah besar fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi yang berkaitan dengan pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Dokumen yang dimaksud adalah data kelurahan yang berbentuk catatan baik yang berbentuk catatan dalam kertas maupun elektronik.

7. Analisis Data

  Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Penelitian ini bersifat kualitatif, artinya menggunakan data yang dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya secara teoritis. Sedangkan pengolahan datanya dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola induktif dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Display data yaitu peneliti menyajikan semua data yang diperolehnya dalam bentuk uraian atau laporan terperinci.

  b.

  Reduksi data yaitu peneliti momotong data-data yang tidak perlu untuk dibuang.

  c.

  Verifikasi data yaitu sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulkan, kemudian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

  8. Pengecekan Keabsahan Data Teknik pengujian validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan dengan memanfaatkan suatu yang lain dari data tersebut sebagai bahan pembanding atau pengecekan dari data itu sendiri.

  Teknik triagulasi yang paling banyak digunakan ialah melalui sumber lainnya. Ada tiga macam triagulasi sebagai teknik pemeriksaan, yaitu sumber, metode, dan teori. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik triagulasi sumber yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara apa yang dikatakan orang di depan umum.

  9. Tahap-Tahap Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, tahap penulisan laporan. Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut: a.

  Tahap Sebelum Ke Lapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paragigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada obyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian.

  b.

  Tahap Pengerjaan Lapangan Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa

  Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Data tersebut diperoleh dengan wawancara dan dokumentasi.

  c.

  Tahap Analisis Data Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui dokumen maupun wawancara mendalam tentang pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang di dapat dan metode perolehan data sehingga data benar- benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami kontens penelitian yang sedang diteliti.

  d.

  Tahap Penulisan Laporan Tahap ini meliputi: kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut oleh penulis skripsi. Langkah terakhir melakukan penyususnan kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pemahaman skripsi ini, maka akan dikemukakan sistematika hasil penelitian yang secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut: 1.

  Bab I adalah pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II adalah kajian pustaka, yang berisi tentang penjelasan pendidikan karakter dan penjelasan keluarga disharmoni.

  3. Bab III adalah profil subyek penelitian dan temuan penelitian mengenai pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni di Desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

  4. Bab IV adalah pembahasan yang berisi tentang analisis mengenai pendidikan karakter anak dalam keluarga disharmoni.

  5. Bab V adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter Karakter secara bahasa berarti watak, sifat-sifat kejiwaan. Ratna Megawangi menyatakan bahwa karakter berasal dari kata charassein yakni to engrave yang artinya mengukir hingga terbentuk sebuah pola. Dari asal kata tersebut dapat dipahami bahwa mendidik anak agar

  memiliki karekter yang mulia diperlukan proses mengukir yakni pengasuhan dan pendidikan yang tepat (Aziz, 2015:129).

  Wynne mengemukakan bahwa karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “to mark” (memadai) dan memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari (Mulyasa, 2014: 3). Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, curang, kejam dan rakus dikatakan sebagai orang yang memiliki karakter jelek, sedangkan yang berperilaku baik, jujur, dan suka menolong dikatakan sebagai orang yang memiliki karakter baik/mulia.

  Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa karekter merupakan nilai perilaku seseorang yang cakupannya tidak hanya menyangkut hubungan dengan sesama manusia semata, namun juga berhubungan dengan Tuhan dan lingkungan yang tersaji melalui pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

  Dari definisi karekter tersebut, lahirlah konsep pendidikan karakter (character education) sebagaimana dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya Ratna Megawangi yang mendifinisikan pendidikan karakter sebagai sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari- hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif pada lingkungannya (Aziz, 2015: 131).

  Pendidikan karakter menurut Fakry Gaffar yaitu sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut, ada tiga ide pikiran penting yaitu proses transformasi nilai-nilai, ditumbuhkembangkan dalam kepribadian, dan menjadi satu dalam perilaku (Kesuma, dkk 2012: 5).

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pekerja Anak Dalam Ekonomi Keluarga Di Pemukiman Kumuh Kota Medan (Studi Kasus : Empat Keluarga Pekerja Anak)

3 43 139

Sosialisasi Gender Pada Anak Dalam Keluarga (Studi Kasus Sosialisi Gender Pada Anak Balita Di Komplek Perumahan Kuala Nyiur 2 Padang) - Universitas Negeri Padang Repository

1 1 46

PENGARUH INTENSITAS MELAKUKAN SHALAT FARDHU TERHADAP AKHLAK (Studi Kasus pada Siswa SDN Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010) - Test Repository

0 0 72

Konsep Pendidikan Karakter Prespektif K.H. Ahmad Dahlan - Test Repository

0 0 126

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam Buku Muhammad Al-Fatih 1453 Karya Felix Y. Siauw - Test Repository

1 0 110

Pengaruh Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Perilaku Sosial Remaja Di Dusun Batur Wetan Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2015. - Test Repository

0 0 107

PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BROKEN HOME (Studi Kasus di Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Tahun 2017) - Test Repository

0 2 125

Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Pembentukan Karakter Anak Tunagrahita di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Wantuwirawan Salatiga 2016/2017 - Test Repository

0 1 129

Optimalisasi Bimbingan Pranikah Dalam Membangun Kesiapan Menikah Perspektif Pendidikan Islam (Studi di Lembaga Bimbingan dan Pelatihan (LKP) RADHWA Kabupaten Semarang Tahun 2017) - Test Repository

0 2 101

Peran Komunikasi Kelompok Dalam Pembentukan Karakter (Studi Kasus Anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Batalyon 953 Kalimosodo Institut Agama Islam Negeri Salatiga Peserta Pendidikan Dasar Militer) - Test Repository

0 0 124