5 aliran aliran klasik pendidikan
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran-aliran Klasik Pendidikan
Afid Burhanuddin, M.Pd.
• Kompetensi Dasar
Mengenal aliran-aliran klasik Pendidikan
• Indikator
Mengenal aliran empirisme (aliran optimisme)
Mengenal aliran nativisme (aliran pesimistik)
Mengenal aliran naturalisme
Mengenal aliran konvergensi
Afid Burhanuddin, M.Pd.
1
Aliran Klasik Pendidikan
Tujuan
• Agar mahasiswa mengetahui aliran-aliran klasik dalam
pendidikan
• Agar mahasiswa mampu menerapkan dalam pendidikan di
sekolah
Aliran Klasik Pendidikan
•
•
•
•
Afid Burhanuddin, M.Pd.
Aliran empirisme (aliran optimisme)
Aliran nativisme (aliran pesimistik)
Aliran naturalisme
Aliran konvergensi
2
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Empirisme (aliran optimisme)
• Tokoh John Locke.
• Mengutamakan perkembangan manusia dari segi empirik
yang secara eksternal dapat diamati.
• Mengabaikan pembawaan sebagai sisi internal manusia.
• Pembawaaan yang berupa bakat tidak diakui.
• Pengalaman adalah sumber pengetahuan,
• Manusia dilahirkan dalam keadaan kosong, sehingga
pendidikan memiliki peran penting yang dapat
menentukan keberadaan anak.
• Aliran ini melihat keberhasilan seseorang hanya dari
pengalaman (pendidikan) yang diperolehnya, bukan dari
kemampuan dasar yang merupakan pembawaan lahir.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
3
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Nativisme (Aliran Pesimistik)
• Tokoh Arthur Schoupenhauer.
• Perkembangan seseorang merupakan produk
dari pembawaan yang berupa bakat.
• Bakat yang merupakan pembawaan seseorang
akan menentukan nasibnya.
• Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran
empirisme. Orang yang “berbakat tidak baik”
akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu
dididik untuk menjadi baik.
• Orang yang “berbakat baik” akan tetap baik
dan tidak perlu dididik, karena ia tidak
mungkin akan terjerumus menjadi tidak baik.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
4
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Naturalisme
• Tokoh J.J. Rousseau.
• Semua anak yang dilahirkan pada dasarnya
dalam keadaan baik.
• Anak menjadi rusak atau tidak baik karena
campur tangan manusia (masyarakat).
• Pendidikan hanya memiliki kewajiban untuk
memberikan kesempatan kepada anak untuk
tumbuh dengan sendirinya.
• Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam.
• Dalam mendidik seorang anak hendaknya
dikembalikan kepada alam agar pembawaan
yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
5
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Konvergensi
• Tokoh William Stern.
• Bakat, pembawaan dan lingkungan atau
pengalamanlah yang menentukan
pembentukan pribadi seseorang.
• Pendidikan dijadikan sebagai penolong
kepada anak untuk mengembangkan
potensinya.
• Yang membatasi hasil pendidikan anak
adalah pembawaan dan lingkungannya.
• Aliran ini lebih realitis, sehingga banyak
diikuti oleh pakar pendidikan.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
6
Aliran-aliran Klasik Pendidikan
Afid Burhanuddin, M.Pd.
• Kompetensi Dasar
Mengenal aliran-aliran klasik Pendidikan
• Indikator
Mengenal aliran empirisme (aliran optimisme)
Mengenal aliran nativisme (aliran pesimistik)
Mengenal aliran naturalisme
Mengenal aliran konvergensi
Afid Burhanuddin, M.Pd.
1
Aliran Klasik Pendidikan
Tujuan
• Agar mahasiswa mengetahui aliran-aliran klasik dalam
pendidikan
• Agar mahasiswa mampu menerapkan dalam pendidikan di
sekolah
Aliran Klasik Pendidikan
•
•
•
•
Afid Burhanuddin, M.Pd.
Aliran empirisme (aliran optimisme)
Aliran nativisme (aliran pesimistik)
Aliran naturalisme
Aliran konvergensi
2
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Empirisme (aliran optimisme)
• Tokoh John Locke.
• Mengutamakan perkembangan manusia dari segi empirik
yang secara eksternal dapat diamati.
• Mengabaikan pembawaan sebagai sisi internal manusia.
• Pembawaaan yang berupa bakat tidak diakui.
• Pengalaman adalah sumber pengetahuan,
• Manusia dilahirkan dalam keadaan kosong, sehingga
pendidikan memiliki peran penting yang dapat
menentukan keberadaan anak.
• Aliran ini melihat keberhasilan seseorang hanya dari
pengalaman (pendidikan) yang diperolehnya, bukan dari
kemampuan dasar yang merupakan pembawaan lahir.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
3
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Nativisme (Aliran Pesimistik)
• Tokoh Arthur Schoupenhauer.
• Perkembangan seseorang merupakan produk
dari pembawaan yang berupa bakat.
• Bakat yang merupakan pembawaan seseorang
akan menentukan nasibnya.
• Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran
empirisme. Orang yang “berbakat tidak baik”
akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu
dididik untuk menjadi baik.
• Orang yang “berbakat baik” akan tetap baik
dan tidak perlu dididik, karena ia tidak
mungkin akan terjerumus menjadi tidak baik.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
4
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Naturalisme
• Tokoh J.J. Rousseau.
• Semua anak yang dilahirkan pada dasarnya
dalam keadaan baik.
• Anak menjadi rusak atau tidak baik karena
campur tangan manusia (masyarakat).
• Pendidikan hanya memiliki kewajiban untuk
memberikan kesempatan kepada anak untuk
tumbuh dengan sendirinya.
• Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam.
• Dalam mendidik seorang anak hendaknya
dikembalikan kepada alam agar pembawaan
yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
5
Aliran Klasik Pendidikan
Aliran Konvergensi
• Tokoh William Stern.
• Bakat, pembawaan dan lingkungan atau
pengalamanlah yang menentukan
pembentukan pribadi seseorang.
• Pendidikan dijadikan sebagai penolong
kepada anak untuk mengembangkan
potensinya.
• Yang membatasi hasil pendidikan anak
adalah pembawaan dan lingkungannya.
• Aliran ini lebih realitis, sehingga banyak
diikuti oleh pakar pendidikan.
Afid Burhanuddin, M.Pd.
6