ANALISIS PEMASARAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) | Maulana | JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH 136 926 2 PB

ANALISIS PEMASARAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)
(Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya
Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)
Oleh:
Iyan Maulana1, Dini Rochdiani2, Djafar Shiddiq3
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh
2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh
3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) saluran pemasaran buah manggis (2) besarnya
marjin pada masing - masing lembaga pemasaran (3) besarnya keuntungan pada masing - masing
lembaga pemasaran buah manggis (4) besarnya bagian harga yang diterima petani (farmer’s share)
buah manggis. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survai. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling, dipilih secara sengaja dengan alasan hanya satusatunya Kelompok Tani yang melakukan usahatani manggis di Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg
Kabupaten Ciamis dengan jumlah anggota 32 orang. Sedangkan untuk sampel lembaga pemasaran
diambil dengan cara Snowball Sampling diperoleh satu orang ketua kelompok tani, satu orang
pedagang pengumpul dan tiga orang pedagang pengecer. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1) Terdapat satu saluran pemasaran buah manggis dari Kelompok Tani Kridamulya Desa
Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis.


2)

Besarnya marjin pemasaran di kelompok tani sebesar Rp. 50,00 per kilogram, di pedagang
pengumpul sebesar Rp. 1.500,00 per kilogram dan di pedagang pengecer sebesar Rp. 1.500,00 per
kilogram.
3) Besarnya keuntungan pemasaran yang diperoleh kelompok tani yaitu sebesar Rp. 30,00 per
kilogram, pedagang pengumpul sebesar Rp. 750,00 per kilogram, dan pedagang pengecer sebesar
Rp. 741,84 per kilogram.
Besarnya bagian harga yang diterima petani (farmer’sshare) adalah sebesar 61,87 persen.
Kata kunci : Kelompok Tani, Pemasaran, Manggis
PENDAHULUAN
Komoditas
hortikultura
merupakan
komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi serta dibutuhkan untuk pemenuhan
kebutuhan vitamin dan mineral lainnya. Salah
satu komoditas hortikultura yang dapat
digunakan dan dikembangkan untuk orientasi

tersebut adalah komoditas buah - buahan. Hal ini
disebabkan karena komoditas ini memiliki
keunggulan komparatif dan kompetitif baik di
pasar dalam negeri maupun di pasar internasional
(Azhari, 2004).
Produksi buah - buahan di Indonesia relatif
meningkat dari tahun ke tahun, tetapi laju
peningkatannya masih jauh dari kesempatan yang
dapat diraih.Pola usahatani yang pada umumnya
dilakukan di tanah pekarangan dengan modal
kecil menyebabkan rendahnya produksi dan

produktivitas karena usaha ini belum ditangani
secara serius (Anief, 2000).
Manggis atau mangossteen (Garcinia
mangostana L.) adalah salah satu komoditas buah
eksotik primadona ekspor, sehingga berpotensi
dikembangkan sebagai usaha di bidang
agribisnis.
Manggis adalah buah tropis yang dijuluki

Queen of the Tropical Fruit, karena memiliki cita
rasa yang eksotik serta keindahan kulit buah dan
daging buah yang putih bersih (Sobir, 2005).
Buah manggis, selain dikonsumsi segar, juga
dapat dipasarkan dalam bentuk buah beku
(frozen) dan olahan berupa sirup, jus dan permen,
serta kulitnya dapat dimanfaatkan untuk
kesehatan karena kandungan antioksidannya
yang tinggi (Permana, 2010). Pengembangan
manggis di Kabupaten Ciamis tersebar di 33
Halaman | 169

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 1 Nomor 3, Mei 2015

kecamatan.Secara rinci mengenai keadaan
tanaman dan produksi manggis di Kabupaten

Ciamis pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel
1.


Tabel 1. Keadaan Tanaman dan Produksi Manggis di Kabupaten Ciamis Tahun 2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36


Kecamatan

Jumlah
Tanaman
(Pohon)
840
9300
13.665
1.716
3744
925
575
1.804
8.065
36.485
3.873
981
2.110
1.131
2.235

23.865
10.772
4.351
550
7.600
616
770
37
1.271
3.785
4.480
113
136
5.948
8.560
178
761
105
161.347


Jumlah
Panen
(Pohon)
54
1.652
10.193
1.253
1.942
750
0
313
405
22.865
0
1589
0
385
200
1.021
1.313

12.530
2.425
3.351
535
1.000
0
100
0
0
579
0
16
76
66
5.025
0
0
0
0
69.638


Produksi
(Kwintal)

Cimerak
21
Cijulang
853
Cigugur
5.005
Langkaplancar
440
Parigi
993
Sidamulih
290
Pangandaran
0
Kalipucang
100

Padaherang
81
Banjarsari
4.634
Lakbok
0
Pamarican
441
Cidolog
0
Cimaragas
131
Cijeungjing
40
Cisaga
200
Tambaksari
656
Rancah
2.750
Rajadesa
600
Sukadana
750
Ciamis
401
Cikoneng
300
Cihaurbeuti
0
Sadananya
40
Cipaku
0
Jatinagara
0
Panawangan
144
Kawali
0
Panjalu
4
Panumbangan
19
Sindangkasih
19
Baregbeg
5.182
Lumbung
0
Purwadadi
0
Mangunjaya
0
Sukamantri
0
Jumlah
24.094
Rata-rata
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis, 2012

Produktivitas
(Kw/Pohon)
0,39
0,52
0,49
0,35
0,51
0,39
0,00
0,32
0,20
0,20
0,00
0,28
0,00
0,34
0,20
0,20
0,50
0,22
0,25
0,22
0,75
0,30
0,00
0,40
0,00
0,00
0,25
0,00
0,25
0,25
0,29
1,03
0,00
0,00
0,00
0,00
0,35

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 33 Kecamatan yang mengembangkan budidaya manggis di
Kabupaten Ciamis, Kecamatan Baregbeg memiliki nilai produktivitas yang paling tinggi yaitu sebesar
1,03 kwintal per pohon dengan jumlah tanaman 8.560 pohon, jumlah panen 5.025 pohon, dan jumlah
produksi sebanyak 5.182 kwintal.
Penanaman manggis di Kecamatan Baregbeg tersebar di 9 desa, untuk lebih jelasnya mengenai
luas areal tanam, jumlah pohon menghasilkan, produksi, produktivitas dan jumlah petani manggis di
Kecamatan Baregbeg Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.

Halaman | 170

Analisis Pemasaran Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
(Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya
Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)
1
2
3
Iyan Maulana , Dini Rochdiani , Djafar Shiddiq
Tabel 2. Luas Areal Tanam, Produksi, dan Produktivitas Manggis Kecamatan Baregbeg Tahun 2012
Luas
Produkti
Jumlah
Areal
vitas
Pohon
Produksi
Petani
No
Desa
Tanam
(Kw/
Menghasilkan
(Kw)
(Orang)
(Ha)
Pohon)
1
Sukamulya
40,00
4.000,00
4.300,00
1,08
374
2
Karangampel
8,00
380,00
456,00
1,20
83
3
Pusakanagara
7,00
160,00
160,00
1,00
41
4
Saguling
5,00
180,00
243,00
1,35
54
5
Mekarjaya
3,00
90,00
108,00
1,20
22
6
Baregbeg
2,00
60,00
60,00
1,00
16
7
Petir
2,00
55,00
55,00
1,00
13
8
Jelat
2,00
60,00
60,00
1,00
19
9
Sukamaju
1,00
40,00
40,00
1,00
12
Jumlah
65,00
5.025,00
5.482,00
1,09
634
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Baregbeg, 2012

Tabel 2 menunjukkan bahwa Desa Sukamulya memiliki luas areal tanam manggis paling luas di
Kecamatan Baregbeg yaitu 40 hektar dengan jumlah pohon menghasilkan 4.000 pohon dan
produktivitas 1,08 kwintal per pohon.
Berdasarkan data dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan
Baregbeg menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun produksi manggis di Desa Sukamulya mengalami
peningkatan.
Untuk lebih jelasnya mengenai luas areal tanam, produksi, produktivitas dan jumlah petani
manggis di Desa Sukamulya tujuh tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Luas Areal Tanam, Produksi, Produktivitas dan Jumlah Petani Manggis
di Desa Sukamulya Tujuh Tahun Terakhir
Luas Areal
Produksi
Produktivitas
Jumlah Petani
Tanam (Ha)
(Ton)
(Ton/Ha)
1
2005
40,00
250,00
6,25
374
2
2006
40,00
250,00
6,25
374
3
2007
40,00
290,00
7,25
374
4
2008
40,00
350,00
8,75
374
5
2009
40,00
380,00
9,50
374
6
2010
40,00
400,00
10,00
374
7
2011
40,00
400,00
10,00
374
8
2012
40,00
430,00
10,75
374
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Baregbeg, 2012
No

Tahun

Tabel 3 memperlihatkan bahwa sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 terjadi peningkatan
produksi manggis yang berdampak pula pada peningkatan produktivitas. Dengan peningkatan
produksi tersebut pendapatan petani pun menjadi meningkat.
Di Desa Sukamulya tanaman manggis
diusahakan oleh 374 orang petani, namun yang
mengusahakan secara berkelompok hanya
Kelompok Tani Kridamulya dengan jumlah
anggota sebanyak 32 orang petani yang
mengusahakannya pada lahan tegalan seluas
14,45 hektar.
Keberhasilan suatu kegiatan usaha, termasuk
budidaya buah manggis, tidak hanya ditentukan

oleh aspek produksi, namun aspek pemasaran
juga memegang peranan penting dalam
menunjang keberhasilan usahanya. Dalam
agribisnis terdapat lima subsistem yang salah
satunya adalah subsistem distribusi dan
pemasaran produk agribisnis yang efisien yang
perlu diciptakan agar keberlanjutan usahanya
lebih baik terutama dari segi pemasaran
(Departemen Pertanian, 2007).
Halaman | 171

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 1 Nomor 3, Mei 2015

Pemasaran buah manggis di Kelompok Tani
Kridamulya Desa Sukamulya mempunyai
peluang
yang
cukup
baik
untuk
dikembangkan.Namun dalam perkembangannya
masih dijumpai kendala terutama fluktuasi harga
yang cukup tajam akibat dari rantai pemasaran
yang ada, sehingga berakibat kepada pendapatan
yang diterima oleh petani menjadi rendah,
dengan terdapatnya lembaga-lembaga pemasaran
dari produsen ke konsumen yang terlibat.
Perbedaan harga tersebut disebabkan adanya
biaya pemasaran dan keuntungan yang diambil
oleh
lembaga-lembaga
pemasaran.
Pada
umumnya semakin banyak lembaga yang terlibat
dalam kegiatan pemasaran, maka perbedaan
harga semakin besar.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis
tertarik untuk meneliti mengenai pemasaran
manggisyang diusahakan oleh Kelompok Tani
Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan
Baregbeg Kabupaten Ciamis di lahan tegalan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan
menggunakan metode survai, dengan mengambil
kasus di Kelompok Tani Kridamulya Desa
Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten
Ciamis. Metode survai adalah pengamatan atau
penyelidikan yang kritis untuk mendapat
keterangan yang baik terhadap suatu persoalan
tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau
suatu studi ektensif yang dipolakan untuk
memperoleh
informasi-informasi
yang
dibutuhkan (Daniel, 2002).
Operasionalisasi Variabel
Agar mendapatkan persepsi dan penafsiran
yang jelas terhadap variabel yang di gunakan
dalam penelitian, perlu ada pembatasan istilah
terhadap variabel yang di teliti, yaitu :
1) Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang
mengarahkan arus barang dan jasa dari
petani produsen ke konsumen atau pemakai.
2) Lembaga pemasaran adalah orang atau
perusahaan atau lembaga yang secara
langsung terlibat dalam proses pemasaran.
3) Saluran pemasaran adalah suatu jalur yang
dilalui arus barang-barang dari petani
keperantara lembaga dan akhirnya sampai
pada konsumen.
4) Petani manggis adalah orang yang
membudidayakan tanaman manggis.

Halaman | 172

5) Kelompok Tani adalah adalah sekumpulan
petani yang dibentuk atas kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan
(sosial,ekonomi,
sumber
daya)
dan
keakraban untuk meningkatkan usaha
anggota.
6) Pedagang pengumpul adalah orang yang
membeli manggis dari petani kemudian di
simpan pada suatu tempat dan dijual
kembali kepada pedagang lain.
7) Pedagang pengecer adalah mereka yang
langsung menjual atau mengecerkan
manggis kepada konsumen.
8) Harga jual adalah nilai dari manggis yang di
keluarkan atau dijual, di hitung dalam satuan
rupiah per kilogram (Rp/kg).
9) Konsumen akhir adalah orang yang
mengkonsumsi produk buah manggis dan
tidak menjualnya kembali.
10) Harga beli adalah nilai dari manggis yang
diterima atau dibeli, dihitung dalam satuan
rupiah per kilogram (Rp/kg).
11) Biaya pemasaran adalah biaya yang
dikeluarkan untuk pemasaran, dihitung
dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg),
yang terdiri dari :
a. Biaya pengangkutan, meliputi biaya bagi
kegiatan
yang
ditunjukan
untuk
menggerakan barang-barang dari tempat
pembelian sampai ketempat penjualan
dinilai dalam satuan rupiah per kilogram
(Rp/kg).
b. Biaya retribusi (resmi), yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk pembayaran pajak
penjualan per kilogram (Rp/kg).
c. Biaya penyimpanan, yaitu biaya yang
dikelurkan bagi sewa gudang atau tempat
penyimpanan dinilai dalam rupiah per
kiliogram per hari (Rp/kg).
d. Biaya penyusutan adalah biaya yang
diperhitungkan oleh lembaga pemasaran
untuk menutup kerugian akibat adanya
kerusakan selama peroses pemasaran
seperti susut, busuk dan hilang dinilai
dalam rupiah perkilogram (Rp/kg).
Penyusutan 

Volume Susut (Kilogram) x Harga Beli (Rupiah)
Volume Beli (Kilogram)

Marjin pemasaran adalah selisih antara
harga yang diterima petani produsen dengan
harga yang di bayarkan konsumen akhir,
dihitung dalam satuan rupiah per kilogram
(Rp/kg).

Analisis Pemasaran Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
(Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya
Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)
1
2
3
Iyan Maulana , Dini Rochdiani , Djafar Shiddiq

12) Keuntungan lembaga pemasaran adalah
selisih harga jual dengan harga beli setelah
dikurangi biaya dari fungsi pemasaran,
dihitung dalam satuan rupiah per kilo gram
(Rp/kg).
Farmer’s Share adalah bagian harga yang
diterima petani dan harga yang dibayar oleh
konsumen serta dinyatakan dalam satuan persen
(%).
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder.
a) Data primer diperoleh dari hasil wawancara
langsung dengan responden dan menggunakan
kuesioner sebagai alat bantu yag telah
disiapkan.
b) Sedangkan data sekunder diperoleh dari
beberapa Dinas atau Instansi yang terkait
dengan penilaian ini dan dari studi
kepustakaan yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
Teknik Penarikan Sampel
Penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik penarikan sampel purposive
sampling, menurut Sugiyono (2007) purposive
sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
Jumlah
sampel
responden
lembaga
pemasaran dilakukan dengan caraSnow Ball
Sampling. Sugiyono (2007) menyatakan bahwa
Snowball Sampling Method adalah teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju
menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Kelompok Tani Kridamulya dipilih secara
sengaja sebagai sampel dengan alasan hanya
satu-satunya kelompok tani yang melakukan
usahatani manggis di Desa Sukamulya
Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dengan
jumlah anggota 32 orang petani dan luas areal
tanam seluas 14,45 hektar.
Rancangan Analisis Data
Data yang di peroleh ditabulasi, kemudian
dianalisis secara deskriptif untuk melihat hasil
pemantauan saluran pemasaran atau peredaran
manggis. Analisis marjin pemasaran di lakukan
untuk mengetahui perbedaan hargaper satuan di

tingkat petani sampai dengan tingkat konsumen
pada tiap rantaipemasaran. Untuk mengetahui
besarnya
marjin
pemasaran,
keuntungan
pemasaran dan farmer’s share dihitung dengan
formulasi sebagai berikut (Angipora, 2002).
(1) Marjin pemasaran buah manggis, dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Angipora,
2002) :
Mm

= Pe – Pf

keterangan:
Mm = Marjin Pemasaran
Pe
= Harga produk di tingkat lembaga pemasaran
Pf
= Harga produk di tingkat petani
atau,
M

= Hj – Hb

Keterangan :
M
= Marjin pemasaran
Hj
= Harga jual
Hb
= Harga beli

(2) Keuntungan pemasaran buah manggis,
dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Angipora, 2002) :
π = Mm – TC
keterangan:
π
= Keuntungan
Mm = Marjin pemasaran
TC
= Total biaya

(3) Farmer’s Share dihitung dengan rumus
sebagai berikut (Angipora, 2002):
Fs = x 100%
Dimana :
FS
= Bagian harga bagi petani
Pf
= Harga di tingkat petani
Pr
= Harga di tingkat pedagang pengecer

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok
Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan
Baregbeg Kabupaten Ciamis. Sedangkan waktu
penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai
dengan bulan September 2014.

Halaman | 173

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 1 Nomor 3, Mei 2015

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Identitas Responden
Jumlah responden dalam penelitian ini
sebanyak 37 orang yang terdiri dari 32 orang
petani buah manggis, 1 orang ketua kelompok
tani, 1 orang pedagang pengumpul dan 3 orang
pedagang pengecer.
Umur Responden
Hasil pengamatan terhadap responden
diketahui bahwa umur responden berkisar antara
42 sampai 80 tahun.
Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan yang pernah ditempuh
responden hanya sampai tingkat tingkat
pendidikan responden untuk tamatan Sekolah
Dasar (SD) yaitu sebanyak 33 responden,
tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
sebanyak 1 responden dan Sekolah Menengah
Atas (SMA) sebanyak 3 responden.
Pengalaman Berusahatani Responden
Responden memiliki pengalaman berusaha
sebagian besar lebih dari 25 tahun, yaitu
sebanyak 19 responden, pengalaman berusaha
antara 5 sampai 15 tahun sebanyak 10 responden
dan pengalaman berusaha antara 16 sampai 25
tahun sebanyak 8 responden.
Jumlah Tanggungan Keluarga Responden
Jumlah tanggungan keluarga responden
antara 0 sampai 1 orang sebanyak 16 responden
dan tanggungan keluarga antara 2 sampai 3 orang
sebanyak 21 responden.
Analisis Pemasaran Buah Manggis
Berdasarkan hasil penelitian di Kelompok
Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan
Baregbeg Kabupaten Ciamis, terdapat satu
saluran
pemasaran
buah
manggis yang
dilakukan oleh petani seperti terlihat pada
Gambar 1.

Gambar 1. Saluran Pemasaran Buah Manggis dari Kelompok
Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg
Kabupaten Ciamis

Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran merupakan selisih harga
dari dua tingkat rantai pemasaran atau selisih
harga yang dibayarkan konsumen dengan harga
yang diterima produsen (Angipora, 2002). Marjin
Halaman | 174

pemasaran di Kelompok Tani sebesar Rp. 50,00
per kilogram, di pedagang pengumpul sebesar
Rp. 1.500,00 per kilogram dan di pedagang
pengecer sebesar Rp. 1.500 per kilogram.
Keuntungan Pemasaran
Keuntungan pemasaran merupakan selisih
antara marjin pemasaran dengan biaya pemasaran
yang dikeluarkan oleh tiap lembaga pemasaran.
Keuntungan pemasaran buah manggis yang
diperoleh kelompok tani sebesar Rp. 30,00 per
kilogram, pedagang pengumpul sebesar Rp.
750,00 per kilogram, sedangkan pedagang
pengecer keuntungan Rp. 741,84 per kilogram.
Farmer’s Share atau Persentase Bagian Harga
yang Diterima Petani
Farmer’s share adalah persentase harga
yang diterima produsen dari harga yang
dibayarkan oleh konsumen. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa harga jual
ditingkat petani Rp. 5.000 per kilogram, dan
ditingkat pedagang pengecer yang menjual ke
konsumen akhir sebesar Rp.8.000 per kilogram,
maka besarnya nilai farmer’s share adalah :
Farmer ' s Share 
Farmer ' s Share 

Pf
Pr

x 100 %

4.950
x 100 %
8.000

Farmer ' s Share  61,87 %

Dari hasil perhitungan diperoleh farmer’s
share sebesar 61,87 persen, hal ini menunjukkan
bahwa bagian harga yang diterima petani sebesar
61,87 persen dari harga yang dibayarkan oleh
konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Terdapat satu saluran pemasaran buah
manggis dari Kelompok Tani Kridamulya
Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg
Kabupaten Ciamis.:
2) Besarnya marjin pemasaran di kelompok tani
sebesar Rp. 50,00 per kilogram, di pedagang
pengumpul Rp. 1.500,00 per kilogram dan di
pedagang pengecer adalah Rp. 1.500,00 per
kilogram.
3) Besarnya keuntungan pemasaran yang
diperoleh kelompok tani yaitu sebesar Rp.
30,00 per kilogram, pedagang pengumpul

Analisis Pemasaran Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
(Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya
Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)
1
2
3
Iyan Maulana , Dini Rochdiani , Djafar Shiddiq

sebesar Rp. 750,00 per kilogram, dan
pedagang pengecer sebesar Rp. 741,84 per
kilogram.
4) Besarnya bagian harga yang diterima petani
(farmer’s share) adalah sebesar 61,87 persen.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan,
maka saran yang dapat disampaikan adalah
Kelompok Tani Kridamulya harus lebih aktif
mencari peluang pasar dan diharapkan dapat
menjual langsung kepada konsumen, sehingga
dapat menekan biaya agar keuntungan yang
diperoleh bisa lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Angipora. 2002. Dasar-dasar Pemasaran Edisi
Kedua. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Anief.2000.Pedoman Sistem Jaminan Mutu
melalui Standar Prosedur Operasional
(SOP) Pisang Mas Kirana.Kabupaten
Lumajang
Azhari, DH,. 2004. Dukungan Pengolahan dan
Pemasaran Hasil terhadap Pengembangan
Agribisnis
Hortikultura.
Makalah
Disampaikan pada Pertemuan Sinkronisasi
Pelaksanaan Pengembangan – Hortikultura
2004. Cisarua Bogor,24 – 27 Mei 2004.
BP3K Kecamatan Baregbeg, 2013. Programa
Tahunan BP3K
Kecamatan Baregbeg
Tahun 2012. Ciamis.
Daniel. 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi.
Bumi aksara, Jakarta.
Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2007.
Program dan Kegiatan Departemen
Pertanian. Departemen Pertanian Republik
Indonesia. Jakarta.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Ciamis, 2013. Laporan Tahunan Dinas
Pertanian Kabupaten Ciamis 2012. Ciamis
Permana, W. 2010. Kulit Buah Manggis Dapat
Menjadi Minuman Instan Kaya Antioksidan.
Warta Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Volume 32 Nomor 2. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Kementrian Pertanian. Jakarta.
Sobir, 2005.Buku Pintar Budidaya Tanaman
Buah
Unggul
Indonesia.
Redaksi
Agromedia. Jakarta
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis.
Alfabeta. Bandung

Halaman | 175

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 1 Nomor 3, Mei 2015

Halaman | 176

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93