114610 MQFM 2010 06 Fokus Pagi 14 Juni 2010

Fokus Pagi MQ 92,3 FM Jogjakarta
Edisi: Senin, 14 Juni 2010
Tema: Politik
Topik: Usulan Dana Desa Usai Gagalnya Usulan Dana Aspirasi
Sahabat MQ/ Partai Golkar mulai gencar menggulirkan usulan dana
stimulus 1 miliar rupiah per desa per tahun/ atau -dana desa-/ setelah
usulan dana aspirasi 15 miliar rupiah sulit "digolkan"// Ketua DPP
Partai Golkar yang juga menjabat Wakil Ketua DPR -Priyo Budi
Santoso- mengatakan/ pihaknya berharap agar usulan tersebut
direspons positif/ dan tak buru-buru ditolak// Priyo mengatakan/
usulan tersebut karena pihaknya memiliki komitmen meratakan dana
APBN sampai ke daerah/ agar dana APBN tidak tersentral ke pusat/
tapi terdistribusi merata ke daerah// Kali ini semoga disambut positif//
Jangan disikapi secara politis dan buru-buru ditolak// Priyo
memaparkan/ dana stimulus 1 miliar rupiah per desa tersebut/ akan
diberikan kepada 66.102 desa/ dan 7.895 kelurahan// Jika disetujui/
maka dana
tersebut akan dikelola oleh masyarakat untuk
pembangunan di wilayahnya// Meskipun sudah ada Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal/ menurut Priyo/ masih lebih baik jika
dana pembangunan langsung dialokasikan ke pemerintahan paling

bawah///
Pada kelanjutannya/ dari Wakil Ketua Komisi II dari PDIP -Ganjar
Pranowo- mengatakan/ pemberian dana1 miliar bagi setiap desa di
Tanah Air/ tidak dapat dilaksanakan tanpa revisi undang-undang//
Tanpa revisi/ satuan kerja pengawas dana tetap akan terletak di
tingkat kabupaten-kota bukan di desa// Undang-undang yang perlu
direvisi undang-undang nomor 32 dan 33// Yaitu/ U-undang No 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah/ dan U-undang No 33
Tahun 2004/ tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan
Pusat dan Pemerintahan Daerah// Revisi kemudian harus dibuat dalam
semangat yang bisa menampung implementasi undang-undang
pembangunan pedesaan// Ganjar menambahkan/ PDIP juga tidak
sepenuhnya bersedia ikut dalam usulan dana pembangunan desa yang
diutarakan Partai Golkar// Sebab/ model kebijakan yang diinginkan
PDIP adalah pola fiskal yang menyejahterakan lapis bawah/ dimana
bentuknya nanti akan menyerupai piramida// Pemerintah pusat ada di
puncak teratas dengan kucuran dana yang lebih sedikit// Sedang
pedesaan berada di level terbawah piramida dengan penerimaan dana
pembangunan terbanyak// Pendekatannya pun harus dari sisi
pembangunan/ bukan uang// / masih menurut Ganjar/ Komisi II

belum akan membahas rancangan undang-undang pedesaan dalam
waktu dekat/ dan kira-kira tahun depan///

Namun seperti adanya usulan dana aspirasi beberapa waktu lalu/
banyak pihak juga menolak adanya usulan dana desa tersebut// Di
antaranya adalah Partai Keadilan Sejahtera// Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat yang juga Sekretaris Jenderal PKS -Anis Mattamenilai usulan penganggaran 1 miliar rupiah tiap desa-kelurahan
tersebut tidak rasional// Anis menerangkan/ Dana Desa tersebut bila
diterapkan/ akan membebani keuangan negara// Dikali jumlah
desa-kelurahan yang mencapai 73.900/ maka berarti dana yang harus
dialokasikan sekitar 73,9 triliun rupiah// Padahal/ setiap tahun negara
harus bayar utang 150 triliun rupiah//Anis juga menyesalkan ide
tersebut sudah dilempar ke publik/ padahal belum dikaji internal
dewan///
Selain itu/ Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera -Mahfudz Siddiqjuga menyatakan/ pengguliran usulan dana desa merupakan substitusi
dari dana aspirasi yang sudah tidak disetujui secara konsep// Walau
tak menyatakan tegas menolak atau menerima/ anggota Komisi
Pemerintahanmenyatakan/ ada
alasan yang membuat dana desa
tidak mungkin dialirkan langsung ke desa// Pertama/ desa bukan

kuasa pengguna anggaran karena tidak termasuk aparatur
pemerintahan// Desa hanya semacam paguyuban// Kedua/ akan ada
kesulitan kontrol aliran dana// / alokasi program pembangunan desa
bisa menjadi tidak jelas// Menurut Mahfudz/ ide
bisa disusupi
kepentingan politik dalam pembahasan Rancangan Undang- Undang
Pembangunan Desa///
Sahabat MQ/ apakah benar bahwa usulan adanya dana desa
merupakan subsitusi dari dana aspirasi yang beberapa waktu lalu
sudah tidak disetujui?// Apakah usulan dana desa tersebut akan
berujung sama/ dengan ususlan dana aspirasi?// Sejauh mana
pembahasan dana desa saat ini?// Kita akan mendiskusikannya
dengan sejumlah nara sumber/ antara lain://
1. Wakil Ketua Komisi II dari PDIP -Ganjar Pranowo2. (Belum konfirmasi) Anggota DPR RI Fraksi PKS/ Komisi II
DPR-Mahfudz Sidik3. Pakar otonomi Daerah / Dosen Ilmu Pemerintahan UGM -Purwo
Santoso Narasumber 1: 06.15
Wakil Ketua Komisi II dari PDIP
-Ganjar Pranowo-

1. Alasan mendasar apa yang melatarbelakangi usulan dana

desa?// Mengapa Anda dan rekan-rekan begitu yakin dengan usulan
tersebut?
2. Apakah bukan merupakan substitusi dari usulan dana aspirasi
beberapa waktu lalu yang telah ditolak?
3. Seberapa efektifkah adanya dana tersebut?
4. Apakah tidak akan membebani negara?/ jika negara kita saat ini
saja sudah memiliki hutang yang cukup banyak?
5. Bagaimana mencegah adanya pungutan-pungutan dari tiap
lembaga/ seperti kita tahu pada dana-dana lain yang akan turun ke
daerah/ maka dari propinsi/ kapupaten-kota/ kecamatan/ dan
seterusnya akan memotong dana tersebut untuk urusan ini-itu/
sehingga dana yang sampai tidak seberapa?
6. Berapa persen dukungan dari fraksi lain? Fraksi apa saja?
7. Jika kembali ditolak/ apa yang akan diperbuat para pengusul?//
Apakah akan membuat usulan lain yang lebih meyakinkan?
Narasumber 2: 07.15
Anggota DPR RI Fraksi PKS/ Komisi II DPR
-Mahfudz Sidik1. Alasan mendasar apa yang melatarbelakangi usulan dana
desa?//
2. Bagaimana pengamatan Anda selama ini terhadap sejumlah usulan

dari sejumlah fraksi yang tak kenal menyerah untuk meng-goal-kan
usulan semacam itu?
3. Seberapa efektifkah adanya dana tersebut?
4. Apakah tidak akan membebani negara?/ jika negara kita saat ini
saja sudah memiliki hutang yang cukup banyak?
5. Jika usulan tersebut ditolak/ adakah usulan lain yang lebih efektif?
6. Berapa persen dukungan dari fraksi lain? Fraksi apa saja?
Narasumber 3: 07.15
Pakar otonomi Daerah / Dosen Ilmu Pemerintahan UGM
-Dr. Purwo Santoso 1. Alasan mendasar apa yang melatarbelakangi usulan dana
desa?
2. Apakah bukan merupakan substitusi dari usulan dana aspirasi
beberapa waktu lalu yang telah ditolak?
3. Seberapa efektifkah adanya dana tersebut?
4. Apakah tidak akan membebani negara?/ jika negara kita saat ini
saja sudah memiliki hutang yang cukup banyak?
5. Bagaimana mencegah adanya pungutan-pungutan dari tiap

lembaga/ seperti kita tahu pada dana-dana lain yang akan turun ke
daerah/ maka dari propinsi/ kapupaten-kota/ kecamatan/ dan

seterusnya akan memotong dana tersebut untuk urusan ini-itu/
sehingga dana yang sampai tidak seberapa?
6. Berapa persen dukungan dari fraksi lain? Fraksi apa saja?
7. Jika kembali ditolak/ apa yang akan diperbuat para pengusul?//
Apakah akan membuat usulan lain yang lebih meyakinkan?

1. Wakil Ketua Komisi II dari PDIP -Ganjar Pranowo-0811 990 931
2. (Belum konfirmasi) Anggota DPR RI Fraksi PKS/ Komisi II
DPR-Mahfudz Sidik-081 8184 816
3. Pakar otonomi Daerah / Dosen Ilmu Pemerintahan UGM
-Purwo Santoso -081.227.187.45
Agus Purnomo: 0818.4687.59/ 0811.9196.94