Perda Kab Kuningan 13 Thn 2015

B UPATI K UNING AN
PR OV INS I J AWA B AR AT

PE R ATUR AN D AE R AH K AB UPATE N K UNING AN
NOMOR 13 TAHUN 2015
TE NTANG

PE R ANG K AT D E S A

D E NG AN R AHMAT T UHAN Y ANG MAHA E S A
B UPATI K UNING AN,

Menimbang

: a.

bahwa untuk melak sanak an lebih lanjut k etentuan Pasal 50
ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahu n 2014 tentang D esa,
perlu mengatur Perangk at D esa;

b. bahwa berdasark an pertimbangan sebagaimana dimak sud

huruf a perlu membentuk Peraturan D aerah K abupaten
K uningan tentang Perangk at D esa;
Mengingat

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang D asar Negara R epublik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentuk an
D aerah-D aerah K abupaten dalam L ingk ungan Provinsi D jawa
B arat (B erita Negara R epublik Indonesia Tahun 1950);
S ebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1968 tentang Pembentuk an K abupaten Purwak arta dan
K abupaten S ubang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1950 tentang Pembentuk an D aerah-D aerah
K abupaten dalam L ingk ungan Provinsi J awa B arat (L embaran
Negara R epublik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan
L embaran Negara R epublik Indonesia Nomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
K euangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan D aerah
(L embaran Negara R epublik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan L embaran Negara R epublik Indonesia Nomor

4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentuk an
Peraturan Perundang-undangan (L embaran Negara R epublik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan L embaran Negara
Nomor 5234);

1

5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang D esa
(L embaran Negara R epublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan L embaran Negara Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
D aerah (L embaran Negara R epublik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan L embaran Negara R epublik Indonesia
Nomor 5587), S ebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan K edua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
D aerah (L embaran Negara R epublik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan L embaran Negara R epublik Indonesia
Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintah D aerah Provinsi dan Pemerintah D aerah
K abupaten/ K ota (L embaran Negara R epublik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelak sanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang D esa (L embaran Negara R epublik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123); (Tambahan L embaran Negara R epublik
Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 (L embaran
Negara R epublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan L embaran Negara R epublik Indonesia Nomor 5717);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahu n 2014 tentang D ana
D esa Y ang B ersumber D ari Anggaran Pendapatan dan B elanja
Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 (L embaran Negara R epublik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 88);
10. Peraturan Menteri D alam Negeri R epublik Indonesia Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pembentuk an Produk Huk um D aerah
(B erita Negara R epublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
11. Peraturan Menteri D esa, Pembangunan D aerah Tertinggal,
D an Transmigrasi R epublik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman K ewenangan B erdasark an Hak Asal Usul
dan K ewenangan L ok al B ersk ala D esa (B erita Negara R epublik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
12. Peraturan Menteri D esa, Pembangunan D aerah Tertinggal,
D an Transmigrasi R epublik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman T ata Tertib D an Mek anisme Pengambilan
K eputusan Musyawarah D esa (B erita Negara R epublik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
13. Peraturan D aerah K abupaten K uningan Nomor 3 Tahun 2008
tentang K ewenangan Pemerintahan D aerah (L embaran D aerah
K abupaten K uningan Tahun 2008 Nomor 68 S eri E , Tambahan
L embaran D aerah K abupaten K uningan Nomor 70);

14. Peraturan D aerah K abupaten K uningan Nomor 21 Tahun 2013

tentang Pedoman Pembentuk an Produk Huk um D aerah
2

(L embaran D aerah K abupaten K uningan Tahun 2013 Nomor
21 S eri E , Tambahan L embaran D aerah K abupaten K uningan
Nomor 20);

D engan Persetujuan B ersama
D E WAN PE R WAK ILAN R AK Y AT D AE R AH K AB UPATE N K UNING AN
dan
B UPATI K UNING AN

ME MUTUS K AN :

Menetapk an : PE R ATUR AN D AE R AH TE NTANG PE R ANG K AT D E S A.

B AB I
K E TE NTUAN UMUM

Pasal 1

D alam Peraturan D aerah ini yang dimak sud dengan :
1.

Pemerintah D aerah adalah Pemerintah D aerah K abupaten
K uningan yang terdiri dari B upati dan perangk at daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan D aerah.

2.

Pemerintahan D aerah adalah Pemerintahan D aerah K abu paten
K uningan yang terdiri dari Pemerintah D aerah dan D ewan
Perwak ilan R ak yat D aerah yang menyelenggarak an urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara K esatuan R epublik Indonesia sebagaimana dimak sud
dalam Undang-Undang D asar Negara R epublik Indonesia T ahun
1945.

3.


B upati adalah B upati K uningan.

4.

K abupaten adalah K abupaten K uningan

5.

D ewan Perwak ilan R ak yat D aerah K abupaten adalah D ewan
Perwak ilan R ak yat D aerah K abupaten K uningan.

6.

Peraturan
K uningan.

7.

K ecamatan adalah wilayah k erja camat sebagai perangk at daerah
k abupaten K uningan.


8.

D esa adalah desa-desa di K abupaten K uningan, selanjutnya
disebut D esa, adalah k esatuan masyarak at huk um yang memilik i
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, k epentingan masyarak at setempat
berdasark an prak arsa masyarak at, hak asal usul, dan/ atau hak
tradisional
yang
diak ui
dan
dihormati
dalam
sistem
pemerintahan Negara K esatuan R epublik Indonesia.

9.

Pemerintahan


D aerah

adalah

D esa

Peraturan

adalah
3

D aerah

penyelenggaraan

K abupaten

urusan


pemerintahan dan k epentingan masyarak at setempat dalam
sistem pemerintahan Negara K esatuan R epublik Indonesia.
10. Pemerintah D esa adalah K epala D esa dibantu perangk at D esa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan D esa.
11. B adan Permusyawaratan D esa atau B PD adalah lembaga yang
melak sanak an fungsi pemerintahan yang anggotanya merupak an
wak il dari penduduk D esa berdasark an k eterwak ilan wilayah dan
ditetapk an secara demok ratis.
12. Musyawarah D esa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara B adan Permusyawaratan D esa, Pemerintah
D esa, dan unsur masyarak at yang diselenggarak an oleh B adan
Permusyawaratan D esa untuk menyepak ati hal yang bersifat
strategis.
13. Peraturan D esa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapk an oleh K epala D esa setelah dibahas dan disepak ati
bersama B adan Permusyawaratan D esa.
14. D ana D esa adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diperuntuk k an bagi D esa
yang ditransfer melalui anggaran
pendapatan dan belanja

daerah
k abupaten
dan
digunak an
untuk
membiayai
penyelenggaraan
pemerintahan, pelak sanaan pembangunan,
pembinaan k emasyarak atan, dan pemberdayaan masyarak at.
15. Alok asi D ana D esa, selanjutnya disingk at AD D , adalah dana
perimbangan yang diterima
k abupaten dalam Anggaran
Pendapatan dan B elanja D aerah k abu paten setelah dik urangi
D ana Alok asi K husus.
16. Anggaran Pendapatan dan B elanja D esa, selanjutnya disebut
APB D esa, adalah rencana k euangan tahunan Pemerintahan
D esa.
17. K epala D esa adalah pemimpin penyelenggaraan pemerintahan
D esa yang dipilih langsung oleh Penduduk D esa dari calon yang
memenuhi syarat yang ditetapk an dengan k eputusan B upati.
18. Perangk at D esa adalah unsur pembantu K epala D esa dalam
melak sanak an tugas dan wewenangnya.

B AB II
S US UNAN D AN K E D UD UK AN

Pasal 2
(1) Pemerintah D esa terdiri dari :
a. K epala D esa;
b. Perangk at D esa.
(2) Perangk at D esa berk eduduk an sebagai unsur pembantu k epala
desa dalam melak sanak an tugas dan wewenangnya.

4

(3) Perangk at D esa sebagaimana dimak sud pada ayat (2) terdiri
atas:
a. S ek retariat D esa;
b. Pelak sana k ewilayahan; dan
c. Pelak sana tek nis
(4) D alam melak sanak an tugas dan wewenangnya, perangk at desa
sebagaimana dimak sud pada ayat (1) bertanggung jawab k epada
K epala D esa.

Pasal 3
(1) S ek retariat D esa sebagaimana dimak sud dalam Pasal 2 ayat (3)
huruf a dipimpin oleh S ek retaris D esa dibantu oleh unsur staf
sek retariat yang bertugas membantu k epala D esa dalam bidang
administrasi pemerintahan.
(2) Unsur staf sek retariat D esa sebagaimana dimak sud pada ayat
(1) terdiri dari :
a. K epala Urusan Umum; dan
b. K epala Urusan K euangan.
(3) Untuk
membantu
k elancaran
tugas
penyelenggaraan
pemerintahan desa, dapat ditetapk an perangk at desa sebagai
staf dibawah k epala urusan umu m dan k epala u rusan
k euangan.

Pasal 4
(1) Pelak sana k ewilayahan sebagaimana dimak sud dalam Pasal 2
ayat (3) huruf b, disebut K epala D u sun atau yang disebut
dengan nama lain, merupak an unsur pembantu k epala D esa
sebagai satuan tugas k ewilayahan.
(2) J umlah pelak sana k ewilayahan ditentuk an secara proporsional
berdasark an luas wilayah dan tingk at k esulitan medan serta
k emampuan k euangan D esa.

Pasal 5
(1) Pelak sana tek nis sebagaimana dimak sud dalam Pasal 2 ayat (3)
huruf c merupak an unsur pembantu k epala D esa sebagai
pelak sana tugas operasional.
(2) Pelak sana tek nis sebagaimana dimak sud pada ayat (1) terdiri
dari :
a. K epala S ek si Pemerintahan;
b. K epala S ek si E k onomi dan Pembangunan; dan
c. K epala S ek si K esejahteraan R ak yat.

5

B AB III
PE R S Y AR ATAN PE R ANG K AT D E S A

Pasal 6
Perangk at D esa
persyaratan :

diangk at

dari

warga

D esa

yang

memenuhi

a. B ertaqwa k epada Tu han Y ang Maha E sa;
b. S etia dan taat k epada Pancasila, Undang-undang D asar 1945,
Negara dan Pemerintah R epublik Indonesia;
c. B erk elak uan baik yang dibuk tik an dengan S urat K eterangan
C atatan K epolisian;
d. Tidak sedang menjalank an pidana penjara atau k urungan
berdasark an putusan Pengadilan yang telah mempunyai
k ek uatan huk um tetap yang dibuk tik an dengan surat
k eterangan dari pejabat yang berwenang;
e. Tidak pernah dihu k um k arena melak uk an tindak
pidana
k ejahatan dengan huk uman paling singk at 5 (lima) tahun yang
dibuk tik an dengan surat k eterangan dari pejabat yang
berwenang;
f. B ersedia diangk at menjadi Perangk at D esa;
g. S ehat jasmani dan rohani yang dibuk tik an dengan surat
k eterangan sehat dari dok ter pemerintah k abupaten;
h. B ebas Nark oba dibuk tik an
pejabat yang berwenang.

dengan

S urat

K eterangan

dari

i. B erpendidik an paling rendah sek olah menengah umum atau
yang sederajat;
j. B erumur paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi
42 (empat puluh dua) tahun pada saat pendaftaran;
k . Terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di D esa
paling k urang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran;
l. Tidak mempunyai hubungan darah atau hubungan S emenda
dengan K epala D esa sampai derajat pertama.

Pasal 7
D alam hal tidak terdapat calon perangk at desa yang memenuhi
persyaratan sebagaimana dimak sud dalam Pasal 6 huruf j, dapat
dik ecualik an berumur paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan
paling tinggi 45 (empat puluh lima) tahun pada saat pendaftaran.

6

B AB IV
PE NG ANG K ATAN PE R ANG K AT D E S A
Pasal 8
(1) Pengangk atan perangk at desa merupak an k ewenangan k epala

desa.
(2) Pengangk atan perangk at D esa sebagaimana dimak sud pada ayat

(1) dilak sanak an dengan mek anisme sebagai berik ut :
a. k epala D esa melak uk an penjaringan dan penyaringan atau
selek si calon perangk at D esa;
b. k epala D esa melak uk an k onsultasi dengan camat mengenai
pengangk atan perangk at D esa;
c. camat memberik an rek omendasi tertulis yang memuat
mengenai calon perangk at D esa yang telah dik onsultasik an
oleh k epala D esa; dan
d. rek omendasi tertulis camat dijadik an dasar oleh k epala D esa
dalam pengangk atan perangk at D esa dengan k eputusan k epala
D esa.

Pasal 9
(1) Pegawai negeri sipil k abupaten yang ak an diangk at menjadi
perangk at D esa harus mendapatk an izin tertulis dari pejabat
pembina k epegawaian.
(2) D alam hal
pegawai negeri sipil
k abupaten sebagaimana
dimak sud pada ayat (1) terpilih dan diangk at menjadi perangk at
D esa,
yang bersangk utan dibebask an sementara dari
jabatannya selama menjadi perangk at D esa tanpa k ehilangan
hak sebagai pegawai negeri sipil.

B AB V
AL IH J AB ATAN PE R ANG K AT D E S A

Pasal 10
(1) K epala D esa dapat melak uk an alih jabatan perangk at desa

dalam rangk a k elancaran operasional pemerintah desa.
(2) Alih

jabatan sebagaimana dimak sud pada ayat (1) dapat
dilak uk an antar unsur sek retariat, pelak sana k ewilayahan dan
pelak sana tek nis.

(3) Alih jabatan unsur k ewilayahan sebagaimana dimak sud pada

ayat (2) harus memperhatik an aspek domisili perangk at desa.

7

B AB V I
PE MB E R HE NTIAN PE R ANG K AT D E S A

Pasal 11
(1) Perangk at D esa berhenti k arena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; atau
c. diberhentik an.
(2) Perangk at D esa yang diberhentik an sebagaimana dimak sud
pada ayat (1) huruf c, k arena :
a. usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;
b. berhalangan tetap;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai perangk at D esa; atau
d. melanggar larangan sebagai perangk at D esa.

Pasal 12
Pemberhentian perangk at D esa dilak sanak an dengan mek anisme
sebagai berik ut :
a. K epala D esa melak uk an k onsultasi dengan camat mengenai
pemberhentian perangk at D esa;
b. C amat memberik an rek omendasi tertulis yang memuat
mengenai
pemberhentian
perangk at
D esa
yang
telah
dik onsultasik an dengan k epala D esa; dan
c. R ek omendasi tertulis camat dijadik an dasar oleh k epala D esa
dalam pemberhentian perangk at D esa dengan k eputusan k epala
D esa.

B AB V II
K E TE NTUAN PE R AL IHAN

Pasal 13
(1) Masa jabatan Perangk at D esa yang ada pada saat ini tetap
berlak u sampai habis masa jabatannya.
(2) Perangk at D esa yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil
melak sanak an tugasnya sampai ditetapk an penempatannya
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlak u.

8

B AB V III
K E TE NTUAN PE NUT UP

Pasal 14
Pada saat Peraturan D aerah ini berlak u :
a. Peraturan D aerah K abupaten K uningan Nomor 19 Tahun 2006
tentang T ata C ara Pengangk atan dan Pemberhentian Perangk at
D esa; dan
b. Peraturan B upati K uningan Nomor 26 Tahun 2006 tentang
Pedoman Tata C ara Pengangk atan dan Pemberhentian Perangk at
D esa.
dicabut dan dinyatak an tidak berlak u.

Pasal 15
Peraturan D aerah ini mulai berlak u pada tanggal diundangk an.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahk an pengundangan
Peraturan D aerah ini dengan penempatannya dalam L embaran
D aerah K abupaten K uningan.

D itetapk an di K uningan
Pada tanggal 5 Agustus 2015

D iundangk an di K uningan
Pada tanggal 6 Agustus 2015

L E MB AR AN D AE R AH K AB UPATE N K UNING AN TAHUN 2015 NOMOR 13 S E R I E
NOR E G PE R ATUR AN D AE R AH K AB UPATE N K UNING AN, PR OV INS I J AWA B AR AT
(121/ 2015)

9

PE NJ E L AS AN
ATAS
PE R ATUR AN D AE R AH K AB UPATE N K UNING AN
NOMOR 13 TAHUN 2015
TE NTANG
PE R ANG K AT D E S A

I.

UMUM
Peraturan D aerah tentang Perangk at D esa merupak an pelak sanaan dari
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang D esa dan Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelak sanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang D esa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015.
Oleh k arena itu Peraturan D aerah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Tata
C ara Pengangk atan dan Pemberhentian Perangk at D esa sudah tidak sesuai
dengan peraturan perundangan sehingga perlu menetapk an Peraturan D aerah
penggantinya.

II.

PE NJ E L AS AN PAS AL D E MI PAS AL
Pasal 1
Pasal ini dimak sudk an untuk menjelask an arti beberapa istilah yang
digunak an dalam Peraturan D aerah ini, sehingga dengan demik ian
dapat dihindark an k esalahpahaman dalam penafsirannya.
Pasal 2
C uk up
Pasal 3
C uk up
Pasal 4
C uk up
Pasal 5
C uk up
Pasal 6
C uk up
Pasal 7
C uk up
Pasal 8
C uk up
Pasal 9
C uk up
Pasal 10
C uk up
Pasal 11
C uk up
Pasal 12
C uk up
Pasal 13
C uk up

jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
jelas.
10

Pasal 14
C uk up jelas.
Pasal 15
C uk up jelas.

TAMB AHAN L E MB AR AN D AE R AH K AB UPATE N K UNING AN TAHUN 2015 NOMOR 12

11