Kuliah

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

PENDAHULUAN APBN

Pendahuluan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Sesi 2

(APBN)

Copyright © 2016
bandi.staff.fe.uns.ac.id.

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
1


1. Memahamkan Keuangan Negara, Dasar hukum keuangan negara, Ruang
Lingkup Keuangan Negara,
2. Memahamkan Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara,
Pembagian Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara
3. Memahamkan pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Peran APBN terhadap Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
4. Memahamkan Struktur Utama APBN dan Asumsi, Faktor-faktor Penentu
APBN
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format dan Postur APBN
6. Memahamkan RPJP
7. Memahamkan pencarian dan penelusuran sumber bacaan

3

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives


Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

SISTEM ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA-Siklus
Sumber: Modul Diklat Pembentukan Auditor Terampil

4

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA

MKN meliputi antara lain:

1.
2.
3.
4.

5

Sistem Administrasi Keuangan Negara (SAKN)
Sistem Penganggaran
Sistem Pelaporan & Pertanggung jawaban
Sistem Pemeriksaan

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara


Dasar Hukum Keuangan Negara










6

UU 17/ 2003: Keuangan Negara
UU15/ 2004: Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
UU25/ 2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional membagi
dokumen perencanaan pembangunan nasional
UU 33/2004: Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah
PP 20/2005: Rencana Kerja
PP 21/2005: Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara
Lembaga
PP 24/2005: Standar Akuntansi Pemerintahan
PP 06/2006: Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
PP 08/2006: Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Keuangan Negara
Keuangan Negara (UU 17/ 2003 tentang Keuangan
Negara, ps 1 dan 2)







7

adalah semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang/ barang
yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives


Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Lingkup Keuangan Negara
Keuangan Negara meliputi:
a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan
uang dan melakukan pinjaman;
b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan negara dan penerimaan daerah;
d. Pengeluaran negara dan pengeluaran daerah;
e. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang
dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/perusahaan daerah;
f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
g. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.
8


Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Pengelolaan Keuangan Negara (ps 3, UU 17/2003)


Pengelolaan keuangan negara (psl 3) yaitu, keuangan negara dikelola
secara











9

tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien,
ekonomis,
efektif,
transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Pengelolaan mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan,
penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id


Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Ruang Lingkup Keuangan Negara
• Perumusan keuangan negara dapat ditinjau melalui sisi :







sisi obyek -- keuangan negara meliputi





10
10

obyek,
subyek,
proses dan
tujuan.
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan
pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan,
serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Ruang Lingkup Keuangan Negara--Sisi subyek
• keuangan negara meliputi keseluruhan pelaku




11

yang terkait dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di
atas
yang dimiliki negara,
dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yang ada
kaitannya dengan keuangan negara.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Ruang Lingkup Keuangan Negara--Sisi
proses,




12

seluruh rangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di
atas
mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan
sampai dengan pertanggunggjawaban.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Ruang Lingkup Keuangan Negara--Sisi tujuan,
• seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum
• yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek
sebagaimana tersebut di atas
• dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.

13

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara




14

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang, akan
menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang.
• perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara.
Kekuasaan pengelolaan keuangan negara diatur dalam bab II UU
17/2003 psl 6 ayat (1):
• Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan.
• kekuasaan tersebut meliputi kewenangan yang bersifat umum
dan kewenangan yang bersifat khusus.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Kekuasaan keuangan meliputi



15

kewenangan bersifat umum dan
kewenangan bersifat khusus.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Kewenangan--umum meliputi:





penetapan arah,
kebijakan umum,
strategi, dan
prioritas dalam pengelolaan APBN, antara lain





16

penetapan pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN,
penetapan pedoman penyusunan rencana kerja Kementerian
Negara/Lembaga (K/L),
penetapan gaji dan tunjangan, serta
pedoman pengelolaan penerimaan negara.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Kewenangan-- khusus meliputi:
• keputusan/ kebijakan teknis yang berkaitan dengan
pengelolaan APBN,
• antara lain





17

keputusan sidang kabinet di bidang pengelolaan APBN,
keputusan rincian APBN,
keputusan dana perimbangan, dan
penghapusan aset dan piutang negara.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Pendelegasian Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara

18

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
;

Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran

Presiden
(sebagai CEO)
M e nteri Te knis
(se bagai COO)

Ke pala Kantor
(se laku Kuasa COO)

M e nteri Ke uangan
(se bagai CFO)

Kepala KPPN

(se laku Kuasa CFO)

Pendelegasian kew enangan pelaksanaan program
Pendelegasian kew enangan perbendaharaan

19

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Pemisahan Kewenangan

Menteri Teknis

PEMBUATAN
KOMITMEN

PENGUJIAN &
PEMBEBANAN

PERINTAH
PEMBAYARAN

administratief beheer
20

Menteri Keuangan

PENGUJIAN

PENCAIRAN
DANA

Comptabel beheer
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

PEMISAHAN KEWENANGAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA

M e nt e ri Te k nis

M e nt e ri Ke ua nga n

Se la k u Pe ngguna Angga ra n

Se la k u BU N

PEMBUATAN
KOMITMEN

21

PENGUJIAN &
PERINTAH
PEMBEBANAN PEMBAYARAN

PENGUJIAN

PENCAIRAN
DANA

Pengurusan Administratif

Pengurusan Komtabel

(Administratief Beheer)

(Comptabel Beheer)
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

PENGUJIAN DALAM PELAKSANAAN PENGELUARAN NEGARA
M e nt e ri Te k nis
Se la k u Pe ngguna Anggaran
Tahapan Administratif

M e nt e ri Ke ua nga n
Se la k u BU N
Tahapan Komptabel

.
PEMBUATAN
KOMITMEN

PENGUJIAN
PENGUJIAN
Pengujian :
Wetmatigheid
Rechtmatigheid
Doelmatigheid

SPM

Pengujian :
Substansial :
Wetmatigheid
Rechtmatigheid
Formal

CHEQUE

?

22
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

JADWAL PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
Laporan Kuangan dikonsolidasikan oleh Menkeu, dan diaudit oleh BPK, dan
dilaporkan kepada DPR

Jan
200X

Peb
200X

KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA

23

Mar
200X
PRESIDEN MENKEU

Apr
200X

Mei
200X
BPK

Jun
200X

• DPR

PRESIDEN MENKEU

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kekuasaan Keuangan Negara oleh Presiden
dikuasakan:
1. Menteri Keuangan
 Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan

2. Menteri/Pimpinan Lembaga
 Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya

3. Gubernur/bupati/walikota
 kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan
mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan
24
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada MenKeu:



sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan
pada hakekatnya berperan sebagai Chief Financial of Officer (CFO) Pemerintah
Republik Indonesia.

25
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada MenKeu:
Dalam pengelolaan fiskal, mempunyai tugas sebagai berikut
(a) menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro,
(b) menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN,
(c) mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran,
(d) melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan,
(e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan
undang- undang,
(f) melaksanakan fungsi bendahara umum negara,
(g) menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN,
(h) melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal berdasarkan
ketentuan undang-undang.
26

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada MenKeu:
Dalam pengelolaan fiskal, dan Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi fungsifungsi
• pengelolaan kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro,
• penganggaran,
• administrasi perpajakan,
• administrasi kepabeanan,
• perbendaharaan, dan


27

pengawasan keuangan.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada Menteri/Pimpinan Lembaga



selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya.
Setiap menteri/pimpinan lembaga pada hakekatnya adalah Chief of
Operational Officer (COO) untuk suatu bidang tertentu pemerintahan,

28
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, Sebagai Chief of
Operational Officer (COO), tugas:
(a) menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya,
(b) menyusun dokumen pelaksanaan anggaran,
(c) melaksanakan anggaran kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya,
(d) melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan
menyetorkannya ke kas negara,
(e) mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab kementerian
negara /lembaga yang dipimpinnya,
(f) mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya,
(g) menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara /lembaga
yang dipimpinnya,
(h) melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan
ketentuan undang-undang.
29

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada Gubernur/bupati/walikota




selaku kepala pemerintahan daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan
mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan.

30
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara

Kepada Gubernur/bupati/walikota
• Sesuai asas desentralisasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara, kekuasaan pengelolaan keuangan
daerah diatur sebagai berikut:
a. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan
daerah selaku pejabat pengelola APBD
b. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku
pejabat pengguna anggaran/barang daerah, dengan tugas sebagai
berikut:

31
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada Gubernur/bupati/walikota asas desentralisasi-kekuasaan pengelolaan keuangan daerah:
a. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah
selaku pejabat pengelola APBD dengan tugas:
- menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBD;
- menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;
- melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
- melaksanakan fungsi bendahara umum daerah;
- menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

32
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Penguasaan Pengelolaan Keuangan Negara
Kepada Gubernur/bupati/walikota asas desentralisasi--kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah:
b. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat
pengguna anggaran/barang daerah, dengan tugas:
- menyusun anggaran satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
- menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
- melaksanakan anggaran satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
- melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
- mengelola utang piutang daerah yang menjadi tanggung jawab satuan kerja
perangkat daerah yang dipimpinnya;
- mengelola barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab
satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
- menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja perangkat
daerah yang dipimpinnya.
33
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Hubungan Keuangan: Pemerintah Pusat Dan Bank Sentral, Pemerintah
Daerah, Pemerintah/Lembaga Asing, Perusahaan Negara/Daerah, Perusahaan
Swasta serta Badan Pengelola Dana Masyarakat

• UUD 1945 psl 18A ayat (2)


hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya
alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.

• Hubungan Keuangan Pemerintah pusat diatur dalam bab V
dan VI UU 17/ 2003 tentang Keuangan Negara

34

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Hubungan Keuangan: Pemerintah Pusat Dan Bank Sentral, Pemerintah
Daerah, Pemerintah/Lembaga Asing, Perusahaan Negara/Daerah, Perusahaan
Swasta serta Badan Pengelola Dana Masyarakat

Hubungan Keuangan Pemerintah pusat diatur dalam bab V dan
VI UU 17/ 2003 tentang Keuangan Negara
a. Pemerintah Pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan
pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter;
b. Pemerintah Pusat mengalokasikan dana perimbangan kepada Pemerintah
Daerah;
c. Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau hibah kepada Pemerintah
Daerah, Lembaga Asing atau sebaliknya (dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat);
d. Pemerintah Daerah dapat memberikan pinjaman kepada/menerima pinjaman dari
daerah lain (dengan persetujuan DPRD);

35

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Hubungan Keuangan: Pemerintah Pusat Dan Bank Sentral, Pemerintah
Daerah, Pemerintah/Lembaga Asing, Perusahaan Negara/Daerah, Perusahaan
Swasta serta Badan Pengelola Dana Masyarakat

Hubungan Keuangan Pemerintah pusat diatur dalam bab V dan
VI UU 17/ 2003 tentang Keuangan Negara
e. Pemerintah dapat memberikan pinjaman/hibah/ penyertaan modal kepada dan
menerima pinjaman/hibah dari perusahaan negara/daerah yang terlebih dahulu
harus ditetapkan dalam APBN/APBD;
f. Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan
negara;
g. Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahaan daerah;
h. Pemerintah Pusat dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan
negara setelah mendapat persetujuan DPR;
i. Pemerintah Daerah dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan
daerah setelah mendapat persetujuan DPRD;
36

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

Hubungan Keuangan: Pemerintah Pusat Dan Bank Sentral, Pemerintah
Daerah, Pemerintah/Lembaga Asing, Perusahaan Negara/Daerah, Perusahaan
Swasta serta Badan Pengelola Dana Masyarakat

Hubungan Keuangan Pemerintah pusat diatur dalam bab V dan
VI UU 17/ 2003 tentang Keuangan Negara
j. Dalam keadaan tertentu, untuk penyelamatan perekonomian nasional, Pemerintah
Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau melakukan penyertaan modal
kepada perusahaan swasta setelah mendapat persetujuan DPR;
k. Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada badan
pengelola dana masyarakat yang mendapat fasilitas dari Pemerintah Pusat;
l. Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada badan
pengelola dana masyarakat yang mendapat fasilitas dari Pemerintah Daerah.

37

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)


APBN adalah undang-undang, sehingga merupakan kesepakatan antara
Pemerintah dan DPR,
pasal 23 UUD 1945: APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
negara
APBN ditetapkan setiap tahun dengan UU






• dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab
• untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
UU 17/ 2003 pasal 1, APBN
• adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
• yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

38
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)




39

Pemerintah menyusun APBN setiap tahun
• dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan
• untuk mencapai tujuan bernegara.
APBN tersebut harus dikelola secara tertib dan bertanggung jawab
• sesuai kaidah umum praktik penyelenggaraan tata kepemerintahan
yang baik.
• Sesuai pasal 26 UU 17/ 2003 setelah APBN ditetapkan dengan UU,
pelaksanaannya dituangkan dengan Keputusan Presiden.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Kebijakan fiskal
• adalah salah satu perangkat kebijakan ekonomi makro dan
• merupakan kebijakan utama pemerintah yang diimplementasikan melalui
APBN.
• memiliki peran yang penting dan sangat strategis dalam mempengaruhi
perekonomian, terutama dalam upaya mencapai target-target
pembangunan nasional.

40
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Kebijakan fiskal
• Perannya terkait dengan tiga fungsi utama pemerintah, yaitu
1. fungsi alokasi,
2. fungsi distribusi, dan
3. fungsi stabilisasi.


APBN harus didesain sesuai tiga fungsi tersebut,
• untuk mendukung penciptaan akselerasi pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan berkualitas.

41
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Dalam penjelasan UUU 17/ 2003: fungsi alokasi




mengandung arti bahwa anggaran negara
harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian;

42
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

APBN: fungsi alokasi & distribusi



berkaitan dengan intervensi Pemerintah terhadap perekonomian dalam
mengalokasikan sumber daya ekonominya,
sedangkan fungsi distribusi berkaitan dengan pendistribusian barangbarang yang diproduksi oleh masyarakat.

43
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

APBN: fungsi alokasi & distribusi






Peran penting kebijakan fiskal dalam redistribusi dan alokasi anggaran
pemerintah antara lain
• adalah penanggulangan kemiskinan, dan
• peningkatan kesejahteraan rakyat.
kebijakan fiskal dapat dipergunakan untuk mempengaruhi sektor-sektor
ekonomi atau kegiatan tertentu,
• untuk menyeimbangkan pertumbuhan pendapatan antarsektor
ekonomi, antar daerah, atau antargolongan pendapatan.
Peran kebijakan fiskal juga penting dalam menanggulangi dampak yang
ditimbulkan oleh bencana alam, wabah penyakit, dan konflik sosial.

44
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Dalam penjelasan UUU 17/ 2003: fungsi distribusi



mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;

45
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Dalam penjelasan UUU 17/ 2003: fungsi stabilisasi



mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
ekonomi.

46
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
APBN: fungsi stabilisasi






berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas dan akselerasi kinerja
ekonomi,
sehingga perekonomian tetap pada kesempatan kerja penuh (full
employment) dengan harga yang stabil.
Fungsi stabilisasi yang ditujukan untuk meminimalisir volatilitas atau
fluktuasi dalam perekonomian,
• merupakan esensi utama kebijakan APBN.
Dengan peran stabilisasinya, kebijakan fiskal dipandang sebagai salah
satu alat yang efektif untuk memperkecil siklus bisnis.

47
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
3. Memahamkan APBNi

Peran APBN bagi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
APBN: fungsi stabilisasi



48

Sejarah kebijakan fiskal Indonesia menunjukkan bukti tersebut
• selama periode krisis ekonomi 1997/1998, dan krisis 2009.
Kebijakan ekspansif fiskal melalui pengalokasian stimulus fiskal pada
tahun 2009
• mampu menahan ekonomi Indonesia dari dampak krisis,
• bahkan mampu membuat ekonomi tumbuh positif di tengah kondisi
melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.
• Stabilitas ekonomi terjaga, dan
• kesehatan fiskal dapat diwujudkan.
• hal tersebut dapat diwujudkan tidak semata melalui kebijakan fiskal
yang tepat, tetapi didukung oleh kebijakan moneter dan kebijakan
lain yang saling bersinergi.
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
4. Memahamkan Struktur Utama APBN dan
Asumsi, Faktor-faktor Penentu APBN

Struktur Utama APBN dan Asumsi
Secara garis besar struktur APBN adalah,
(a) Pendapatan Negara dan Hibah,
(b) Belanja Negara,
(c) Keseimbangan Primer,
(d) Surplus/Defisit Anggaran,
(e) Pembiayaan.


49

Asumsi dasar makro ekonomi sangat berpengaruh pada besaran
komponen dalam struktur APBN.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Learning Objectives

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

4. Memahamkan Struktur Utama APBN dan
Asumsi, Faktor-faktor Penentu APBN

Struktur Utama APBN dan Asumsi
Asumsi dasar tersebut adalah
(a) pertumbuhan ekonomi,
(b) inflasi,
(c) tingkat bunga SPN 3 bulan,
(d) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS,
(e) harga minyak dan
(f) produksi/lifting minyak atau
(g) lifting gas.


50

Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account.

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
4. Memahamkan Struktur Utama APBN dan
Asumsi, Faktor-faktor Penentu APBN

Struktur Utama APBN dan Asumsi




Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account.
Dalam beberapa hal, isi dari I-account sering disebut postur APBN.
Penjelasan lebih lanjut mengenai komponen dalam struktur APBN
terdapat pada poin yang membahas mengenai postur APBN.

Gambar Tabel berikut (1.1) menunjukkan I-Account ringkas APBN dan
APBN-P disertai besaran asumsi dasar ekonomi makro
• yang dipakai sebagai dasar.
• Dari tabel dapat dilihat pengaruh perubahan asumsi dasar ekonomi
makro terhadap perubahan angka dari APBN menjadi APBN-P.

51

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
4. Memahamkan Struktur Utama APBN dan
Asumsi, Faktor-faktor Penentu APBN

Struktur Utama APBN dan Asumsi
,

52

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Dasar Hukum APBN


UUD 1945 merupakan dasar hukum yang paling tinggi dalam struktur
perundang-undangan di Indonesia.



Pengaturan keuangan negara didasarkan pada undang-undang ini,
• Bab VIII UUD 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

53
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Dasar Hukum APBN
Dasar hukum APBN adalah
• UUD 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur APBN,
• UU 17/ 2003 tentang Keuangan Negara
• UU 27/ 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan


Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU
MD3)
PP 90/ 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga sebagai pengganti PP nomor 21 tahun 2004 tentang hal yang
sama

54
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Dasar Hukum APBN
Bab VIII UUD 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur APBN, pasal 23:


ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah . Berdasarkan
hal tersebut maka Pemerintah bersama-sama DPR menyusun Rancangan
Undang-Undang APBN untuk nantinya ditetapkan, sehingga akan menjadi dasar
bagi Pemerintah dalam mengelola APBN dan bagi DPR sebagai alat
pengawasan.

55
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Dasar Hukum APBN
Bab VIII UUD 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur APBN, pasal 23:


ayat (3): Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden,
Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang
lalu .

56
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Dasar Hukum APBN
PP 90/ 2010 (lihat yang lebih baru), mngatur:



Pertama: pendekatan dan dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L),
Kedua: mengatur tentang proses penyusunan RKA-K/L dan penggunaannya
dalam penyusunan rancangan APBN.

57
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Dasar Hukum APBN
PP 90/ 2010 (lihat yang lebih baru), mngatur: Pertama: pendekatan dan dasar
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L),
• penyusunan RKA-K/L tersebut disusun untuk setiap Bagian Anggaran,
• Penyusunan RKA-K/L menggunakan pendekatan
a) kerangka pengeluaran jangka menengah,
b) Penganggaran terpadu, dan
c) penganggaran berbasis kinerja.
• Selain itu RKA-K/L juga disusun menurut klasifikasi organisasi, fungsi dan jenis
belanja, serta menggunakan instrumen
a) indikator kinerja,
b) standar biaya,
c) evaluasi kinerja.

58
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Dasar Hukum APBN
PP 90/ 2010 (lihat yang lebih baru), Kedua: mengatur tentang proses
penyusunan RKA-K/L dan penggunaannya dalam penyusunan rancangan APBN.
• Proses penyusunan RKA-K/L pada dasarnya mengatur tentang proses
• yang dimulai dari penetapan arah kebijakan oleh Presiden dan prioritas
pembangunan nasional
• sampai dengan tersusunnya RKA-K/L,
• serta peranan dari Kementerian Perencanaan, Kementerian Keuangan dan
Kementerian Negara/Lembaga lainnya.
• RKA-K/L yang telah disusun tersebut digunakan sebagai bahan
• penyusunan nota keuangan,
• Rancangan APBN,
• Rancangan Undang-Undang tentang APBN dan dokumen pendukung
pembahasan Rancangan APBN.
59
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format APBN
• Sebelum tahun 2000: format T-account
• Sejak APBN tahun 2000:, format I-account menggantikan format Taccount.

60
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format APBN : T-account vs I-account

61

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format APBN : T-account vs I-account

62

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format APBN : T-account vs I-account

63

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format T-account,
• pencantuman untuk penerimaan berada di sebelah kiri dan belanja di
sebelah kanan serta menggunakan prinsip berimbang dan dinamis.

Format I-account
• pencantuman pendapatan dan belanja berada pada satu kolom,
• sehingga dapat terlihat besaran surplus/ defisit
• yang didapat dari besaran pendapatan negara dikurangi besaran belanja
negara.
• jika terdapat defisit maka besaran pembiayaan untuk menutupinya pun
dapat dilihat dalam format I-account.

64

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format T-account, vs Format I-account

Format T-account

Format I-account

• penerimaan berada di sebelah kiri dan
belanja di sebelah kanan

• pendapatan dan belanja berada pada
satu kolom

• menggunakan prinsip berimbang dan
dinamis

• besaran surplus/ defisit , besaran
pendapatan dikurangi belanja negara

• pinjaman proyek bersifat in-out,
masuk dalam penerimaan negara
(penerimaan pembangunan) dan
masuk dalam pengeluaran negara
(pengeluaran pembangunan)

• pinjaman proyek dimasukkan dalam
pembiayaan anggaran

65

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format T-account, vs Format I-account

Format T-account

Format I-account

• pembayaran bunga dan cicilan utang
• pembayaran bunga utang dan cicilan
dijadikan satu dalam pengeluaran rutin
utang terpisah, yaitu pembayaran
bunga utang termasuk pengeluaran
rutin, pembayaran utang/ pembayaran
cicilan pokok termasuk dalam
pembiayaan anggaran
• untuk tahun yang sama jumlah
penerimaan maupun pengeluaran pada
APBN format T-account berbeda
dengan APBN format I-account,
namun secara kumulatif sama
66

• untuk tahun yang sama jumlah
penerimaan maupun pengeluaran pada
APBN format T-account berbeda
dengan APBN format I-account,

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Format I-account
• Keuntungan penggunaan format I-account:
• meningkatkan transparansi dalam penyusunan APBN,
• mempermudah pemantauan dalam pelaksanaan pengelolaan APBN,
• karena disesuaikan dengan Government Finance Statistic (GFS),
yang merupakan standar internasional, maka memudahkan dalam
analisa komparasi dengan APBN pada negara-negara lain, serta
• memudahkan pelaksanaan desentralisasi fiskal dan perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

67
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
• Sejak 2005, dengan UU 17/ 2003, pemerintah mulai
menjalankan format Belanja Negara (khususnya
Pemerintah Pusat) yang mengacu kepada kaidah-kaidah
yang berlaku secara internasional.
• Sebelumnya, pemerintah menggunakan anggaran dual
budgeting
• di mana dipisahkan antara Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran
Pembangunan.

68
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Pemisahan antara Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan
tujuannya
• adalah untuk menekankan pentingnya pembangunan,
• Kelemahan pemisahan dalam pelaksanaannya:
(1) kurang jelasnya pemisahan antara belanja rutin dan belanja
pembangunan yang menyebabkan terjadinya duplikasi belanja;
(2) kurang efisien dalam penyusunan belanja karena untuk satu jenis belanja
terdapat akun untuk belanja rutin dan akun untuk belanja
pembangunan; dan juga kesulitan dalam mengaitkan output/outcome
dengan penganggaran organisasi (untuk belanja pembangunan),
mengingat proyek sifatnya sementara dan keberlanjutan tanggung jawab
atas asset serta kewajiban dari suatu proyek yang sudah selesai masih
kurang jelas.

69

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN






Maka mulai tahun 2005 digunakan unified budgeting ,
• tidak ada lagi pemisahan antara belanja rutin dan belanja
pembangunan.
Belanja Pemerintah Pusat terdiri atas 8 jenis belanja, yaitu:
1. Belanja Pegawai,
2. Belanja Barang,
3. Belanja Modal,
4. Pembayaran Bunga Utang,
5. Subsidi,
6. Belanja Hibah,
7. Bantuan Sosial dan
8. Belanja Lain-lain.
Beberapa perubahan dalam belanja yang cukup signifikan

70
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Beberapa perubahan dalam belanja yang cukup signifikan:
• gaji/upah proyek yang sebelumnya merupakan belanja pembangunan
maka diklasifikasikan sebagai Belanja Pegawai;
• Pengeluaran Pembangunan diklasifikasikan lagi menjadi
• Belanja Pegawai,
• Belanja Barang,
• Belanja Modal, dan
• Belanja Lain-lain sesuai dengan belanjanya;
• belanja-belanja yang sifatnya mengandung nama lain-lain dan tersebar
pada hampir semua pos belanja diklasifikasikan sebagai Belanja Lainlain.
• Perubahan-perubahan untuk peningkatan efisiensi anggaran dengan
tidak adanya lagi belanja yang tumpang tindih (duplikasi belanja).
71
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN


72

Konversi

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Postur APBN
• Penyusunan postur APBN dimulai dari pemerintah menetapkan
parameter/ asumsi dasar makro ekonomi, yang terdiri atas enam (6)
parameter yaitu:
(i) pertumbuhan ekonomi (%);
(ii) Tingkat inflasi (% yoy);
(iii) Nilai tukar atau kurs US$ terhadap Rupiah (Rp/US$);
(iv) Tingkat suku bunga (SPN 3 bulan);
(v) Harga minyak dunia/ ICP (US$/barrel); dan
(vi) Lifting minyak (ribu barel/ hari).

73

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Postur APBN
• Setelah ditetapkannya asumsi dasar makro ekonomi, diproyeksikan
besaran komponen-komponen lainnya yang merupakan postur APBN,
yang terbagi atas tiga (3) kelompok besar:
(i) Pendapatan Negara dan Hibah;
(ii) Belanja Negara; dan
(iii) Pembiayaan.
• Besaran komponen-komponen disesuaikan dengan kebijakan umum
pemerintah dalam pengelolaan APBN,
• apakah bersifat balanced budget (besaran Pendapatan Negara dan
Hibah sama dengan besaran Belanja Negara atau zero deficit)
ataukah
• ekspansif (besaran Belanja Negara lebih besar dari pada besaran
Pendapatan Negara dan Hibah atau defisit).
74

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Keuangan Negara (UU 17/ 2003):
(a) Penerimaan negara adalah uang yang masuk ke kas negara,
(b) Pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari kas negara,
(c) Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih,
(d) Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih,
(e) Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

75

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Format dan Postur APBN
Tiga kelompok besar komponen postur APBN:
1. Pendapatan Negara dan Hibah
2. Belanja Negara
3. Pembiayaan

76

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Postur APBN: 3. Pendapatan
Postur APBN: 1. Pendapatan

77

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Postur APBN: 3. Belanja
Postur APBN: 2. Belanja

78

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

Postur APBN: 3. Pembiayaan
Postur APBN: 3. Pembiayaan

79

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Learning Objectives
5. Memahamkan Dasar Hukum APBN, Format
dan Postur APBN

APBN & DPR

UU 27/ 2009 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pasal
69 ayat (1),
• DPR mempunyai fungsi:
a. legislasi;
b. anggaran; dan
c. pengawasan

80

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
UU 17/ 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025
a. perubahan UUD 1945 mengakibatkan perubahan dalam pengelolaan
pembangunan, yaitu dengan tidak dibuatnya GBHN sebagai pedoman
penyusunan rencana pembangunan nasional
b. Indonesia memerlukan perencanaan pembangunan jangka panjang
sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh
yang akan dilakukan secara bertahap
c. Pasal 13 ayat (1) UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mengamanatkan RPJP Nasional yang ditetapkan dengan UU
d. berdasarkan pertimbangan huruf a, huruf b, dan huruf c , dibentuk UU 17/2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025

81

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
1. RPJP Nasional Th 2005 2025: dokumen perencanaan pembangunan nasional
untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 -2025
2. RPJP Daerah Th 2005 2025: dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005- 2025.
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, RPJM Nasional: adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan,
yaitu
• RPJM Nasional I Tahun 2005-2009,
• RPJM Nasional II Tahun 2010-2014,
• RPJM Nasional III Tahun 2015-2019, dan
• RPJM Nasional IV Tahun 2020-2024,

82

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Anggaran Sektor Publik (AnSP)

Learning Objectives

Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan keuangan negara

83

Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Learning Objectives

Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

1. Memahamkan keuangan negara

ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Pemerintah
Pusat

Pedoman

Renstra KL
Pe dom a n

RPJP
Nasional

Diacu

Pedoman

RPJM
Nasional
Diperhatikan

Pe dom a n

Renja - KL

RKA- KL

Rincia n
APBN

RAPBN

APBN

RAPBD

APBD

RKA SKPD

Rincia n
APBD

D ia cu
Dijabar
kan

Pe dom a n

RKP

Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoman

RPJP
Daerah

RPJM
Daerah
Pedom an

Pemerintah
Daerah

Renstra
SKPD

Planning
84

Dijabark
an

RKP
Daerah

Pe dom a n

D ia cu
Pedoman

Renja SKPD

Pe dom a n

Budgeting
Bandi.staff.fe.uns.ac.id

Learning Objectives

Referensi

6. Memahamkan pencarian dan penelusuran
sumber bacaan

Dasar-dasar Praktek Pengyusunan APBN di Indonesia. Dirjend
Anggaran Kementerian Keuangan RI.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003.
tentang Keuangan Negara.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional membagi
dokumen perencanaan pembangunan nasional.
,
85
Bandi.staff.fe.uns.ac.id