PERILAKU KOMUNIKASI DUNIA MAYA KPOPERS SURABAYA (STUDI PADA PERILAKU KOMUNIKASI DI TWITTER DAN INSTAGRAM OLEH KPOPERS SURABAYA ANGGOTA KLOSS FAMILY).

(1)

PERILAKU KOMUNIKASI DUNIA MAYA KPOPERS SURABAYA (STUDI PADA

PERILAKU KOMUNIKASI DI TWITTER DAN INSTAGRAM OLEH KPOPERS

SURABAYA ANGGOTA KLOSS FAMILY)

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

Yuniar Rohdiana Andansari

NIM: B36211099

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


(2)

PERILAKU KOMUNIKASI DUNIA MAYA KPOPERS SURABAYA (STUDI PADA

PERILAKU KOMUNIKASI DI TWITTER DAN INSTAGRAM OLEH KPOPERS

SURABAYA ANGGOTA KLOSS FAMILY)

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

Yuniar Rohdiana Andansari

NIM: B36211099

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Yuniar Rohdiana Andansari, B36211099, 2015. Perilaku Komunikasi Dunia Maya oleh Kpopers Surabaya (Studi pada Perilaku Komunikasi di Twitter dan Instagram oleh Kpopers Surabaya Anggota KLOSS Family). Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwahdan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci: Perilaku Komunikasi, Motif, Kpopers Surabaya, Twitter, Instagram

Studi ini menjelaskan tentang perilaku komunikasi dunia maya yang dilakukan oleh Kpopers Surabaya. Kpopers adalah sebutan bagi para penggemar Kpop. Dalam penelitian ini, bermaksud untuk mengetahui bagaimana perilaku para Kpopers Surabaya di media sosial twitter dan instagram.

Dalam Penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, membaca literatur buku dan mencari data secara online.

Subyek dalam penelitian ini adalah 8 orang Kpopers Surabaya yang tergabung dalam KLOSS Family yang aktif sebagai pengguna twitter dan instagram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perilaku komunikasi yang dilakukan oleh Kpopers Surabaya meliputi perilaku dalam mendapatkan dan membagikan informasi tentang Kpop dengan menggunakan fitur yang ada pada twitter maupun instagram. Perilaku juga ditunjukkan dari cara interaksi informan di twitter dan instagram (2) motif Kpopers Surabaya dalam penggunaan twitter dan instagram adalah interaksi, informasi dan hiburan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai pertimbangan. Kpopers Surabaya dalam mengakses twitter dan instagram untuk menyalurkan kesukaannya pada Kpop sudah berlebihan karena hampir setiap hari dan berjam-jam. Untuk itu, sebaiknya Kpopers Surabaya tidak menjadikan suatu rutinitas dan menjadikan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam mengakses twitter dan instagram untuk mendapatkan informasi seputar idola Kpop.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ... ... ... ... .. viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Penelitian Terdahulu ... 7

F. Definisi Konsep ... 10

G. Kerangka Pikir Penelitian... 14

H. Metode Penelitian ... 16

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 16

2. Subyek, Objek dan Lokasi Penelitian ... 17

3. Jenis dan Sumber Data ... 18

4. Tahapan Penelitian ... 19

5. Teknik pengumpulan Data ... 21

6. Teknik Analisis Data ... 22

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 23

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN ... 25

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 26

A. Kajian Pustaka ... 26

1. Perilaku Komunikasi ... 26

2. Perilaku Komunikasi Dunia Maya ... 34

3. Komunikasi Massa ... 36

4. Internet ... 38

5. Sosial Media ... 41

6. Fans... 47

B. Kajian Teori... 48

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN ... 52

A. Profil Data ... 52


(8)

1. Subyek Penelitian ... 52

2. Obyek Penelitian ... 55

3. Lokasi Penelitian ... 55

B. Deskripsi Data ... 56

1. Perilaku Komunikasi Kpopers Surabaya di Twitter dan Instagram ... 56

2. Motif Kpopers Surabaya dalam Penggunaan Twitter dan Instagram ... 69

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN ... 73

A. Temuan Penelitian ... 73

1. Perilaku Komunikasi Kpopers Surabaya di Twitter dan Instagram ... 74

2. Motif Kpopers dalam Penggunaan Twitter dan Instagram ... 79

a. Informasi ... 79

b. Interaksi ... 80

c. Hiburan ... 82

B. Konfirmasi Temuan Data dengan Teori ... 83

BAB V PENUTUP ... 86

A. Kesimpulan... 86

B. Rekomendasi ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... xiv

LAMPIRAN ... xvii


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kpop (dalam bahasa Korea 가요, Gayo) singkatan dari Korean Pop atau

Korean Popular Music adalah sebuah genre musik terdiri dari pop, dance,

electropop, hip hop, rock, R&B dan electronic music yang berasal dari Korea

Selatan. Banyak orang menyebut serbuan Kpop sebagai hallyu (한류) atau

gelombang Korea (Korean Wave).

Gelombang ini awalnya dipicu keranjingan orang terhadap drama romantis Asia, termasuk drama Korea. Dari sini, anak muda Asia kemudian mengenal Kpop dan menggilainya. Maklum, Kpop tidak hanya memanjakan telinga dan mata, tetapi juga menancapkan imajinasi tentang selebriti Korea yang berpenampilan apik dan berwajah semulus porselen. Tidak heran, kini banyak anak muda yang ingin "dicetak" seperti selebriti Korea. Banyak anak muda di mana-mana histeris melihat aksi boyband dan girlband Korea.

Dalam perkembangannya, Kpop telah tumbuh menjadi sebuah subkultur yang menyebar secara luas di berbagai belahan dunia. Idol group dan solo artis seperti BoA, Rain, DBSK, JYJ, Super Junior, B2ST, Girls Generation, BIGBANG, Wonder Girls, 2NE1, 2PM, Miss A, KARA, SHINee, f(x), CNBLUE, BTS, EXO, Sistar, Got7, Winner sangat terkenal di negara-negara


(10)

2

Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk di Indonesia bahkan sampai ke benua Eropa.

Fenomena yang kemudian terjadi adalah menjamurnya fans Kpop di seluruh belahan dunia. Fans yang berasal dari berbagai macam fandom idol group seperti misalnya ELF (Ever Lasting Friends) yang merupakan sebutan bagi penggemar Super Junior, EXO-L nama penggemar EXO, atau pun VIP bagi penggemar BIGBANG menjadi sebuah kesatuan besar di bawah naungan

fandom Kpop.

Komunitas penggemar biasanya melakukan pertukaran pesan mengenai idolanya. Para penggemar ini berbagi informasi untuk semakin banyak yang mengetahui mengenai idolanya, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan yang sudah tahu menjadi semakin ketergantungan konsumsi informasi.

Fans sering menghabiskan waktunya di depan komputer selama berjam-jam untuk berdiskusi mengenai objek kesenangan mereka hingga ke perilaku obsesif yang berlebihan yaitu stalking yang artinya menguntit, istilah yang

digunakan untuk mengacu pada perhatian obsesif yang tidak diinginkan oleh seorang individu atau grup yang dilakukan oleh orang tertentu.

Kehadiran internet beserta jejaring sosial yang terdapat di dalamnya dapat dikatakan sangat membantu industri musik Kpop dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Pengamat musik, Bens Leo seperti dikutip dalam sebuah

portal komunitas dan berita online tnol.co.id mengatakan musik Kpop yang telah masuk ke Indonesia sekitar tahun 2009 berhasil populer di Indonesia.


(11)

3

Berkat jaringan informasi dan teknologi internet, dimana kemudian masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan melihat secara audiovisual.1

Pesatnya perkembangan dan pertumbuhan internet mempunyai andil besar dalam penyebaran budaya Kpop di Indonesia, karena kejayaan perkembangan internet mulai tahun 2000-an, yang juga hampir bersamaan dengan munculnya budaya Kpop. Para penggemar Kpop di Indonesia mendapat banyak informasi mengenai budaya Kpop melalui dunia maya. Kpopers yang banyak berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang juga kalangan terbanyak pengguna internet karena kalangan tersebut cepat belajar dalam menggunakan teknologi. Berdasarkan riset yang dilakukan APJII dan PUSKAKOM UI Berdasarkan usia pengguna, mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%).2

Melalui internet, Kpopers dengan mudah dan cepat mengakses informasi dan mengonsumsi berbagai hiburan yang berhubungan dengan Kpop. Seperti mengakses Youtube untuk menonton maupun mengunduh video Kpop, mendengarkan lagu Kpop melalui radio online, membaca artikel tentang para artis Korea melalui portal berita khusus Kpop seperti Soompi, Allkpop, Koreanindo.

Dalam Korean Culture and Information Service3 era penyebaran Korean Wave melalui internet dengan “The Neo-Korean Wave”. The Neo Korean Wave

1

http://www.tnol.co.id/film-musik/12710-bens-leo-Kpop-penyelamat-musik-indonesia.html diakses pada tanggal 1 Mei 2015

2

http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-oleh-apjii-dan-puskakom-ui diakses pada 1 Mei 2015

3

Korean Culture and Information Service, The Korean Wave, (Republic of Korea, Korea, 2011) hlm. 46 diakses dari

http://www.korea.net/koreanet/fileDownload?fileUrl=/content/pdf/general/KOREAN_WAVE_2 0110907.pdf


(12)

4

dicirikan pemanfaatan sosial media secara besar-besaran dan keterlibatan fans. Gelombang baru ini dipermudah dengan adanya internet, interkonektivitas, dan perkembangan teknologi, juga maraknya penggunaan Facebook, Twitter dan YouTube.

Mereka menggunakan internet sebagai media untuk memuaskan keinginan terkait dengan idola mereka. Keinginan itu bisa berupa pemenuhan informasi dan juga kebutuhan berekspresi. Arus informasi utama mengenai musik, film, ataupun drama-drama Korea Selatan berasal dari internet, seperti banyak munculnya portal berita khusus Kpop seperti Soompi, Allkpop, Koreanindo yang semakin memudahkan Kpopers memperoleh informasi terbaru dari dunia hiburan Korea.

Saat di dunia maya, para Kpopers menganggap mereka berada di dunia mereka sendiri yang semuanya tentang Kpop. Mereka dapat “berjumpa” dengan sesama penggemar Kpop di dunia maya. Kpopers saling berinteraksi dengan Kpopers lainnya melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Mereka seringkali saling berbagi informasi seputar Kpop maupun bercerita tentang pengalaman-pengalaman menjadi Kpopers. Segala aktivitasnya di dunia maya selalu terkait dengan Korea dan Kpop. Teman di akun jejaring sosialnya pun mayoritas adalah sesama Kpopers.

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013 terdapat lebih dari 500 juta pengguna


(13)

5

terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif. Bahkan artis-artis di dunia pun banyak yang membuat twitter pribadinya termasuk para artis-artis Kpop yang juga membuat akun official agar dapat berinteraksi dengan penggemarnya di seluruh dunia.

Setelah twitter, instagram adalah jejaring sosial kedua yang juga banyak terdapat akun pribadi dari artis Kpop. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.4

Twitter dan instagram adalah dua media sosial utama tempat Kpopers sering berkumpul karena di twitter maupun instagram banyak terdapat akun-akun official

idola Kpop, sehingga Kpopers dapat merasa lebih dekat dengan idola Kpop melalui twitter dan instagram. Bahkan Pada 11 Juni Instagram merilis sebuah laporan berjudul „Pengaruh dari Bintang Nasional (Korea) di Instagram‟ dari data yang dikumpulkan selama setahun, dari 25 Mei tahun lalu sampai bulan Mei 2015 lalu selebriti yang memiliki komentar „likes‟ terbanyak, Chanyeol EXO menduduki peringkat pertama dengan total 97 juta komentar dan „likes‟ atau

hearts‟. Sedangkan selebriti dengan follower terbanyak adalah G-Ddragon

4


(14)

6

dengan lebih dari 4,5 juta follower. Indonesia pun masuk dalam negara yang paling banyak memfollow akun instagram Korea.5

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Komunikasi Dunia Maya oleh Kpopers Surabaya (Studi pada Perilaku Komunikasi di Twitter dan Instagram Oleh Kpopers Anggota KLOSS Family).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1.Bagaimana perilaku komunikasi di twitter dan instagram oleh Kpopers Surabaya?

2.Bagaimana motif penggunaan Twitter dan Instagram oleh Kpopers Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

1.Mengetahui perilaku komunikasi Kpopers Surabaya di Twitter dan Instagram

2.Mengetahui motif penggunaan Twitter dan Instagram oleh Kpopers Surabaya.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Dengan adanya temuan-temuan mengenai perilaku komunikasi dunia maya oleh Kpopers Surabaya diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran dan pengembangan teori di bidang komunikasi virtual khususnya pada teori

5

http://koreanindo.net/2015/06/11/inilah-selebriti-korea-dengan-komentar-like-follower-terbanyak-di-instagram/ diakses pada 20 Juni 2015


(15)

7

Determinisme Teknologi yang kemudian menjadi patokan teori dalam pembelajaran pada penelitian ini. Selain itu secara akademik penelitian ini akan disumbangkan kepada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, khususnya bagi prodi Ilmu Komunikasi guna memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bersama dan dapat menjadi bahan masukan bagi para Kpopers dalam penggunaan dunia maya untuk komunikasi dan mengekspresikan kesukaannya pada Kpop di dunia maya.

E. Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Sasaran Penelitian Terdahulu

Penelitian

1 2

Nama Ekky Puspika Sari Farida Yulistiana

Peneliti

Judul Perilaku Komunikasi Budaya Fangirling Boyband Korea

Para Pengguna Media di Dunia Virtual (Studi Etnografi Sosial Path di Kalangan Virtual pada Cyberfandom

Mahasiswa UNIKOM Boyband EXO di Media Sosial Kota Bandung (Studi Twitter)

Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi


(16)

8

Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung)

Jenis Skripsi jurnal

Karya

Tahun 2013 2014

Penelitian

Hasil Motif penggunaan media Hasil penelitian menunjukkan

Temuan sosial Path oleh bahwa budaya fangirling

Penelitian mahasiswa Unikom cyberfandom boyband EXO di

adalah motif untuk media sosial twitter merupakan menunjukkan strata wujud dari keberhasilan industry sosial, eksistensi dan musik Kpop untuk membuat modern karena media masyarakat melakukan sosial path yang “pemujaan” terhadap produk eksklusif. Interaksi yang budaya populer Korea yang telah terjadi antar sesama mengalami komodifikasi dan pengguna path, dimana industrialisasi. Berbagai bentuk path yang ekslusif budaya fangirling yang dilakukan dengan fitur-fitur khusus penggemar di dunia virtual yang di path, menunjukkan meliputi fanspeak, fanart dan


(17)

9

imej diri, imej kelas atas. fanfiction, diciptakan dan Informasi didapatkan dikonsumsi sendiri oleh para dari fitur-fitur path yang penggemar.

digunakan mahasiswa Unikom untuk saling berbagi dan mendapatkan informasi.

Tujuan Untuk mengetahui Untuk mengetahui budaya

Penelitian perilaku komunikasi fangirling yang dilakukan

pengguna media sosial cyberfandom boyband EXO yang path pada mahasiswa tercermin melalui aktivitas Unikom interaksi dan produksi pesan yang mereka tampilkan di media sosial twitter

Perbedaan Skripsi diatas subjek dan Jurnal diatas berfokus pada budaya lokasi penelitiannya fangirling oleh penggemar EXO di adalah Mahasiswa dunia virtual di media sosial Unikom kota Bandung twitter. Metode penelitian pun dan meneliti perilaku menggunakan etnografi virtual. komunikasi pada media Sedangkan penelitian yang akan sosial path. Sedangkan dilakukan peneliti dengan judul penelitian yang akan Perilaku Komunikasi Dunia Maya dilakukan adalah Oleh Kpopers Surabaya berfokus


(18)

10

penelitian perilaku pada bagaimana perilaku komunikasi dunia maya komunikasi Kpopers Surabaya di di media sosial twitter twitter dan instagram, dan dan instagram oleh bagaimana penggunaan twitter dan Kpopers Surabaya instagram oleh Kpopers Surabaya.

F. Definisi Konsep 1. Perilaku

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.6 Perilaku juga dapat diartikan sebagai hasil pengalaman, dan perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. 7 Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui suatu media untuk menimbulkan suatu perubahan tingkah laku secara langsung maupun tidak langsung.

Perilaku yang dapat dikatakan sebagai komunikasi adalah perilaku yang seseorang yang sengaja atau tidak disengaja yang dilihat dan dimaknai oleh orang lain.

6

http://kbbi.web.id/perilaku

7

Onong Uchjana, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2003) hlm. 28


(19)

11

3. Dunia Maya

Dunia maya adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal balik secara online (terhubung langsung).

Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, kontroler) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif.8

4. Media Sosial

Adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.9

5. Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di

8

https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_maya diakses pada tanggal 14 April 2015

9


(20)

12

seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013, terdapat lebih dari 500 juta pengguna terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif.10

6. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.11

7. Kpopers

Kpopers adalah penggemar Kpop dan budaya Korea. Penggemar berasal dari kata “gemar” yang berarti menyukai atau suka sekali terhadap sesuatu.

Sedangkan Penggemar adalah orang yang sangat menyukai sesuatu, semisal pada kesenian atau barang-barang tertentu yang menurutnya mempunyai kharakteristik yang dapat menggugah hatinya. Penggemar dapat diklasifikasikan lagi dengan penggemar biasa atau penggemar fanatik. Penggemar biasa hanya menyukai sesuatu hal tanpa harus berlebihan dan selalu ingin memilikinya, berada didekatnya, dan melakukan segala hal untuk mendapatkan yang ia sukai. Sedangkan penggemar fanatik adalah penggemar-pengemar yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan apa yang disukainya atau idolanya.

10

https://id.wikipedia.org/wiki/Twitter diakses pada tanggal 20 Mei 2015

11


(21)

13

Kpopers adalah kumpulan orang yang menyukai Kpop atau tentang dunia hiburan Korea. Kpop adalah singkatan dari Korean Pop atau “musik pop Korea”

yang kini telah menjadi candu bagi penggemar setia penyanyi dari Korea Selatan.Dengan bantuan Korean Wave, Kpop menjadi mudah mewabah dimana- mana.12

8. KLOSS

KLOSS atau singkatan dari “Korea Lovers Surabaya” resmi dibentuk pada

tanggal 14 September 2010 13 KLOSS berusaha menjadi tempat untuk menyalurkan kreativitas maupun ide-ide unik para K-Lovers. K-Lovers adalah seluruh pencinta semua tentang Korea, baik itu musik pop Korea atau Kpop, drama Korea atau Kdrama, sampai yang mencintai dan mengagumi budaya Korea.

Tujuan KLOSS sendiri adalah memberikan kesempatan pada K-lovers untuk menyampaikan dan menyalurkan ide, kreatifitas hingga bakat mereka yang didedikasikan pada Kpop, K-drama, serta budaya Korea, menciptakan komunitas dengan suasana yang bersahabat dan semangat kekeluargaan.

12

Shafira Banyugiri,Korean Chingu,(Jakarta,PT.Tangga Pustaka),hlm.98

13

Nur Afni, Komunikasi Kelompok Penggemar Kpop Di Indonesia: Studi Kasus Proses Komunikasi Kelompok Dan Antar Kelompok Penggemar Kpop Di Surabaya Dan Malang. Skripsi (Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2013) hlm. 13


(22)

14

G. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran digunakan sebagai seperangkat konsep dan definisi yang saling berhubungan dan mencerminkan suatu pandangan yang sistematis mengenai fenomena. Kerangka pemikiran dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.

Jika dijelaskan dalam diagram maka kerangka pikir penelitian dalam riset ini adalah seperti gambar berikut ini:

Bagan 1.1 Kerangka Pikir

Media Sosial Twitter Kpopers Surabaya dan Instagram

Teori Determinisme Teknologi

Perilaku Komunikasi Motif twitter dan Kpopers Surabaya di instagram oleh Kpopers twitter dan instagram Surabaya

Keterangan:

Perkembangan dan kemajuan internet semakin memudahkan aktivitas masyarakat di dunia terutama di bidang komunikasi. Masyarakat dapat dengan mudah berkomunikasi dengan eksistensi internet memberikan kemudahan penggunanya dalam mendapatkan informasi yang tidak terbatas akan ruang dan


(23)

15

waktu. Banyak media yang dapat digunakan untuk menjelajahi informasi melalui internet terutama melalui sosial media seperti twitter dan instagram.

Perkembangan internet juga mempengaruhi penyebaran budaya Kpop di dunia termasuk di Indonesia. Dengan masuknya Kpop di Indonesia, memunculkan kelompok baru pecinta Kpop yang disebut Kpopers.

Sosial media twitter dan instagram adalah sosial media yang menjadi media utama bagi Kpopers dalam mendapatkan informasi dan berinteraksi.

Penelitian ini menggunakan teori Determinisme Teknologi. Teori Determinisme Teknologi dikemukakan pertama kali oleh Marshall McLuhan pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: TheMaking of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat, dan teknologi tersebut mengarahkan manusia bergerak dari satu abad teknologi ke teknologi yang lain.14

Mc Luhan percaya bahwa penemuan telegraf pada tahap selanjutnya, mengantarkan orang orang memasuki era elektronik. Kemampuan yang terjadi akibat era elektronik menyebabkan perluasan yang lebih baik pada pikiran dan perasaan manusia. Manusia tidak saja mengandalkan pendengaran dan penglihatan, tetapi keduanya sekaligus. Dengan era elektronik, dunia seolah

14


(24)

16

semakin sempit. Ketika memanfaatkan media elektronik, seperti komputer yang dipasang peralatan internet, manusia bisa “mengitari dunia ini”.15

Dengan menggunakan teori Determinisme Teknologi, akan dapat diketahui perilaku komunikasi di twitter dan instagram oleh Kpopers Surabaya dan juga motif yang mendorong Kpopers Surabaya dalam mengakses twitter dan instagram.

H. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian tentang Perilaku Komunikasi Dunia Maya oleh Kpopers Surabaya digunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.

Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.

16

Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih kepada penekanan makna.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan atau lisan yang diarahkan pada latar belakang dan individu secara holistik yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena.17Deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena di dalam penelitian yang melibatkan

15

Ibid, hlm 187ki

16

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfa Beta, 2012), hlm.3

17

Lexy J. Moleong.Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.15


(25)

17

penjelasan tentang motif-motif dibalik perilaku seseorang berbentuk argumentasi data-data dan dokumentasi sehingga harus menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengamatan yang dilakukan peneliti kebanyakan datanya berupa kata-kata bukan angka-angka jadi harus terlibat langsung di dalamnya.

2. Subjek, Objek, dan Lokasi Penelitian

a. Subjek Penelitian diambil dari beberapa informan yang diambil dengan teknik

purposive sample, yakni Kpopers Surabaya yang tergabung dalam KLOSS

family dan telah menjadi Kpopers lebih dari dua tahun. Tabel 1.2

Tabel nama informan penelitian

No Nama Lama Jadi Kpopers

1 Shinta Pebrina 5 tahun

2 Antika Candra Kirana 5 tahun

3 Yurike Dwi Yuniar 4 tahun

4 Sintya R. Masella 5 tahun

5 Novita Rossalia 5 tahun

6 Elvira Anjani 7 tahun

7 Dania Ayu 13 tahun

8 Rahma Syaafi 5 tahun

b. Objek penelitian ini adalah perilaku komunikasi dunia maya oleh Kpopers Surabaya


(26)

18

c. Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan di lokasi Surabaya sebagai lokasi KLOSS (korea Lovers Surabaya) berada.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan ada dua macam yakni data primer dan data sekunder. Data primer yaitu perilaku komunikasi di twitter da instagram oleh Kpopers Surabaya dan motif penggunaan twitter dan instagram diperoleh dari dengan wawancara pada informan yaitu Kpopers yang tergabung dalam grup KLOSS family yang dilakukan secara mendalam dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terbuka dan berkembang. Sedangkan data sekunder diperoleh berdasarkan dari bahan bacaan atau disebut data penunjang berupa bukti dan catatan yang telah disusun. Adanya studi kepustakaan yaitu kumpulan data, buku, karya ilmiah, dan lain-lain.18

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan ada dua macam yakni data primer dan data sekunder. Data primer sendiri merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber asli, dan tidak melalui media perantara. Data primer diperoleh dari observasi dari Kpopers Surabaya yang aktif mengakses internet terutama pad media sosial dan melakukan komunikasi dunia maya. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Sehingga

18


(27)

19

peneliti dapat menyelesaikan suatu penelitian dengan baik karena didukung oleh data-data yang mendukung dari buku-buku yang sudah dipublikasikan.

4. Tahapan Penelitian a. Tahap pra lapangan

Dalam tahapan ini peneliti berusaha menyusun rencana penulisan dengan memilih lokasi penelitian, fenomena yang ada dilapangan danmemilih informasi yang terlihat langsung dilapangan. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti:

1) Rencana Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi. Peneliti merencanakan tema atau topik yang akan diteliti. Kemudian menyusun outline penelitian guna memudahkan kegiatan selanjutnya.

2) Menelusuri latar belakang

Peneliti melakukan observasi tentang tema atau topik yang akan diteliti di lokasi yang ditentukan. Kemudian melihat fenomena yang ada yang akan dijadikan fokus penelitian.

3) Meneliti informasi yang akan membantu kegiatan

Peneliti mencari informasi sebanyak-sebanyaknya baik itu dari buku-buku dan jurnal penelitian terdahulu yang akan membantu dalam tahap pekerjaan lapangan nantinya.


(28)

20

b. Tahap pekerjaan lapangan 1) Memahami latar penelitian

Peneliti memahami lokasi penelitian dengan mengidentifikasi khalayak yang akan dijadikan penelitian. Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data. Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.

2) Memasuki lapangan

Peneliti terlebih dulu akan mengurus perizinan dari pihak yang bersangkutan. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran peneliti. Ketika mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang yaitu menentukan patner kerja yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan.

3) Pengumpulan data

Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi dan data-data yang dibutuhkan.

c. Tahap penulisan laporan

Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh terdapat hasil penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur penulisan


(29)

21

yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan tiga cara sebagai upaya memperoleh data yang akurat, yaitu:

a. Wawancara

Peneliti melakukan serangkaian tanya jawab secara mendalam kepada Kpopers Surabaya yang sering mengakses sosial media instagram dan twitter dan berkomunikasi melalui dunia maya. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara secara offline atau tatap muka. Wawancara yang dilakukan secara mendalam (kalau diperlukan) dengan mengunakan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terbuka dan berkembang.19

b. Observasi

Observasi merupakan suatu pengamatan baik yang dilakukan individu maupun kelompok tertentu, tanpa melakukan adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan langsung berupa observasi pada subjek dan objek penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta dan kondisi di media online yang sebenarnya, selanjutnya membuat catatan-catatan hasil pengamatan tersebut.

19

Lexy j. Moleong, , 2002 Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009) hlm. 135


(30)

22

c. Dokumentasi

Data dokumentasi diperoleh dari teknik pengumpulan data berdasarkan pencarian data berupa cetakan, catatan wawancara, buku-buku, jurnal, foto-foto, dan lain sebagainya.

6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bersifat mendalam karena peneliti berusaha memberikan gambaran, memaparkan serta menginterpretasikan perilaku komunikasi Kpopers Surabaya di media sosial dan motif penggunaan twitter dan instagram oleh Kpopers Surabaya. Untuk itu penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa,“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada tiap tahap penelitian hingga tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data

display, dan conclusion drawing/verification.”20

Pada tahap pertama, temuan data dari hasil wawancara, observasi, sejarah hidup subyek penelitian, dan studi pustaka di kelompokkan. Setelah itu peneliti menyusun catatan (memo) mengenai segala aspek yang berkaitan dengan proses penelitian termasuk tema dan pola data.

Selanjutnya peneliti menyusun rancangan konsep-konsep dari data yang dikumpulkan. Tahapan berikutnya adalah penyajian data. Pada tahap ini, peneliti mengorganisasikan data dengan menghubungkan data yang satu dengan yang lain hingga seluruh data yang dianalisis merupakan satu kesatuan. Data yang telah

20


(31)

23

tersaji merupakan kelompok-kelompok data yang dikaitkan dengan kerangka teori yang digunakan.

Fase terakhir adalah penarikan dan pengujian kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola data yang ada. Peneliti melakukan interpretasi terhadap data yang telah direduksi dan disajikan dengan mengeksplorasi teori yang relevan untuk selanjutnya menarik kesimpulan atas temuan penelitian. Kesimpulan dapat dikonfirmasi dan dipertajam untuk sampai pada kesimpulan final atas fenomena yang diteliti. Kesimpulan diverifikasi selama kegiatan berlangsung dan dilakukan dengan meninjau ulang pada catatan-catatan lapangan untuk membuktikan bahwa penelitian dapat dipertanggungjawabkan dari segala aspek.

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengujian data kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan cara: a. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Ketekunan pengamatan bermaksud untuk menemukan ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal tersebut secara rinci.21Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

21

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualtitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), hlm.177


(32)

24

b. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti berupa adanya rekaman wawancara.

c. Triangulasi

Triangulasi yakni usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Metode triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama. Dalam hal ini peneliti melakukan kroscek dari data yang dipilih baik itu melaui wawancara atau dokumen yang ada. Teknik pemeriksaan ini merupakan triangulasi dengan sumber data yakni membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan.22Peneliti melakukan validitas dengan membandingkan

data wawancara dengan pengamatan dan dokumen-dokumen yang terkait. Selain itu membandingkan apa yang dikatakan secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

22

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Putra Grafika, 2007), hlm. 256-257


(33)

25

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini sistematika pembahasan dipakai untuk memudahkan peneliti dalam mengurutkan pembahasan yang hendak dikaji. Adapun sistematika pembahasan ini terdiri dari lima bab.

Bab I yaitu bab Pendahuluan. Dalam bab ini terdiri dari sembilan sub bab antara lain latar belakang, rumusan masalah dan fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penelitian terdahulu, definisi konsep penelitian, kerangka pikir penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Selanjutnya pada Bab II berisi tentang Kerangka Teoritis. Pada bab ini menguraikan penjelasan tentang kerangka teoritik yang meliputi pembahasan kajian pustaka dan kajian teori yang berkaitan dengan perilaku komunikasi Kpopers Surabaya di sosial media twitter dan instagram.

Bab III paparan Data Penelitian. Profil data dan deskripsi hasil. Pada bab ini berisikan tentang setting penelitian yakni gambaran singkat tentang perilaku komunikasi Kpopers Surabaya di dunia maya dengan wawancara dan observasi peneliti pada para subyek penelitian, yakni Kpopers Surabaya.

Bab IV adalah Interpretasi Hasil Penelitian. Analisis data dan konfirmasi dengan teori. Pada bab ini membahas temuan penelitian dan menganalisis data konfirmasi temuan dengan teori.

Pada bagian Bab V adalah bab Penutup. Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yang nantinya akan memuat simpulan dan rekomendasi.


(34)

(35)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka

1. Perilaku Komunikasi

Dalam sosiologi perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.

Perilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan. Perilaku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan (respons) terhadap rangsangan (stimulus), karena itu rangsangan mempengaruhi tingkah laku. Intervensi organisme terhadap stimulus respon dapat berupa kognisi sosial, persepsi, nilai, atau konsep. Perilaku adalah satu hasil dari peristiwa atau proses belajar. Proses tersebut adalah proses alami. Sebab perilaku harus dicari pada lingkungan eksternal manusia bukan dalam diri manusia itu sendiri.23

a. Faktor-Faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku

Perspektif yang berpusat pada personal mempertanyakan faktor-faktor internal baik berupa sikap insting, motif, kepribadian, sistem

23

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia diakses pada tanggal 30 Mei 2015


(36)

27

kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar ada dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.24

1) Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan bilogis sampai muncul aliran baru, yang memandang dalam segala kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, moral berasal dari struktur biologisnya. Sistem genetis, misalnya, mempengaruhi kecerdasan, kemampuan sensasi dan emosi. Sistem saraf mengatur pekerjaan otak dan proses pengolahan informasi dalam jiwa manusia. Sistem harmonal bukan saja mempengaruhi mekanisme biologis, tetapi juga proses psikologis.

2) Faktor Sosiopsikologis

Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial inilah memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku manusia, terdapat tiga komponen yaitu :

a. Komponen Afektif

Komponen afektif adalah aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Komponen afektif terdiri dari motif sosiogenis, sikap, dan emosi. Komponen afektif terdiri dari :

24


(37)

28

1. Motif sosiogenis

Motif sosiogenis sering juga disebut motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat menentukan. Berbagai klasifikasi motif sosiogenis disajikan di bawah ini25:

W.I Thomas dan Florian Znaniecki :

a. Keinginan memperoleh pengalaman baru b. Keinginan mendapat respons

c. Keinginan akan pengakuan d. Keinginan akan rasa aman David McClelland :

a. Kebutuhan berprestasi (need for achievement) b. Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation) c. Kebutuhan berkuasa (need for power)

2. Sikap

Sikap adalah konsep konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan.

3. Emosi

Emosi menunjukan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis.

25


(38)

29

Menurut Coleman dan Hammen (1974)26 fungsi-fungsi emosi yaitu :

a. Emosi adalah pembangkit energi (energizer) b. Emosi adalah pembawa informasi (messanger) c. Emosi bukansajapembawainformasidalam

komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal

d. Emosi juga merupakan sumber informasi tentang keberhasilan.

b. Komponen Kognitif

Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. Komponen kognitif merupakan komponen tentang kepercayaan. Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis, kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman, atau instuisi.

c. Komponen Konatif

Adalah volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Komponen konatif terdiri dari :

26


(39)

30

1. Kebiasaan

Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan.

2. Kemauan

Menurut Richard Dewey dan W,J Humber27, kemauan merupakan : a. Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu

kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan. b. Berdasarkan pengetahuan, tentang cara-cara yang diperlukan

untuk mencapai tujuan

c. Dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan

d. Pengeluaran energi yang sebenarnya dengan satu cara yang cepat untuk mencapai tujuan.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama

27


(40)

31

Beberapa ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Sebagaimana yang dikatakan oleh Everett M. Rogers menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Dan definisi dari Harold D. Lasswell, yaitu cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?). Berbeda lagi dengan Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang

verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.28

Definisi-definisi sebagaimana yang dikemukakan di atas, tentu belum mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun

paling tidak memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud komunikasi, walaupun masing-masing definisi memiliki pengertian yang luas dan beragam satu sama lainnya. Dari definisi di atas juga ditekankan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan tersebut mempunyai tujuan yakni mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya yang menjadi sasaran komunikasi.

Terdapat empat fungsi komunikasi, yaitu:

28


(41)

32

1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertaintment) 4. Mempengaruhi (to influence)29

Keempat fungsi komunikasi di atas, turut mengambil peranan dalam setiap proses yang terjadi. Mulai dari mengubah sikap seseorang, merubah pendapat dan pandangan seseorang, merubah perilaku, serta merubah kehidupan sosial penggunanya.

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan dari tujuan komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan komunikasi adalah

mengharapkan adanya unpan yang diberikan oleh lawan bicara serta semua pesan yang disampaikan dapat diterima oleh lawan bicara dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut.

Little John menyebutkan30, setidaknya terdapat tiga pandangan mengenai perilaku yang termasuk dalam komunikasi. Pertama, komunikasi harus terbatas pada pesan yang secara sengaja diarahkan kepada orang lain dan diterima oleh mereka. Kedua, komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, apakah disengaja ataupun tidak. Ketiga, komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang dikirimkan secara

29

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 2003) hlm. 55

30

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2008) hlm. 63


(42)

33

sengaja, namun sengaja ini sulit ditentukan. Semua pakar komunikasi sepakat bahwa komunikasi mencakup perilaku sengaja yang diterima, namun mereka tidak sepakat perilaku lainnya yang dianggap sebagai komunikasi.

Meskipun komunikasi menyangkut perilaku manusia, tidak semua perilaku manusia itu adalah komunikasi. Menurut Pace dan Faules31,

perbedaan tersebut sederhana namun rumit. Menurut mereka terdapat dua bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam komunikasi, yaitu penciptaan pesan dan penafsiran pesan. Pesan disini tidak harus berupa kata-kata, namun bisa merupakan pertunjukan (display) yang lazimnya disebut pesan nonverbal. Seperti definisi komunikasi menurut Tubbs dan Moss yaitu proses penciptaan makna antara dua orang (komunikator 1 dan komunikator 2). Jadi, perilaku dapat dikatakan suatu komunikasi apabila suatu tindakan yang dilihat oleh orang lain, atau ada yang menjadi komunikan atau penerima pesan. Jadi inti dari komunikasi adalah penafsiran (interpretasi) atas pesan tersebut, baik disengaja ataupun tidak disengaja.

31


(43)

34

2. Perilaku Komunikasi Dunia Maya

Perilaku komunikasi dapat diartikan suatu tindakan yang sengaja maupun tidak disengaja oleh seseorang yang ditafsirkan oleh orang lain.

Dunia maya (cyberspace) adalah realita yang tersambung secara global, didukung komputer, berakses komputer, multidimensi, virtual. Persoalan cyber seperti perumpamaan ruang waktu bahwa manusia memiliki

kehidupan baru di atas dunia nyata.32 Dalam pemakaian umum saat ini, dunia maya adalah istilah komprehensif untuk world wide web, internet,milis elektronik, kelompok-kelompok dan forum diskusi, ruang ngobrol

(chatting), permainan interaktif multi-player, dan bahkan e-mail.

33

Sedangkan komunikasi maya dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan tidak dalam bentuk tatap muka langsung oleh penggunanya, akan tetapi interaksi mengirim atau menerima pesan atau informasi melalui media internet.

Perubahan perilaku komunikasi yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi sangat besar sekali efeknya kepada manusia, karena pesatnya perkembangan teknologi saat ini juga turut memberikan berbagai opsi kepada masyarakat untuk menikmati berbagai fasilitas layanan internet seperti internet mobile phone dengan cara yang beragam.

Jika pada kehidupan nyata, manusia biasanya berkomunikasi secara lisan, maupun dengan gerakan, atau simbol yang biasa disebut dengan

32

Burhan Bungin, Teori Komunikasi Dunia Maya (Jakarta, Gramedia, 2009) hlm. 295 33

Werner J. Severin, James W . Tankard, Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan diDalam Media Massa (Jakarta, Prenada Media Grup, 2009) hlm. 446


(44)

35

nonverbal, dalam dunia maya, perilaku manusia ditunjukkan dengan mempergunakan fitur-fitur yang ada pada dunia maya, seperti fitur-fitur dalam media sosial. Pengguna dunia maya pun berkomunikasi secara tekstual atau dalam bentuk tulisan. Untuk nonverbalnya pengguna biasanya menggunakan emoticon yang disediakan. Namun, pengguna internet pun masih dapat berkomunikasi secara lisan dalam bentuk video call di internet. Komunikasi di era cyber merupakan komunikasi yang berdasar pada pemaknaan interpretative orang-orang terhadap simbol-simbol yang berkeliaran di dalamnya.

Kehidupan masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan-hubungan sosial sesama masyarakat dibangun melalui penginderaan. Sedangkan kehidupan masyarakat di dunia maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagau sebuah realitas.34 Perilaku yang terjadi saat di dunia maya ditentukan

oleh kepentingan manusia dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin ͞jalan-jalan͟ melalui

browsing, chatting atau search.

34

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi


(45)

36

3. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.35

Karakteristik-karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut36: a. Komunikator Terlembagakan

Menurut Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. oleh karenanya, pesan komunikasi massa itu bersifat umum. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik bagi sebagian besar komunikan.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Pada komunikasi antarpersona, komunikator akan mengenal komunikannya melalui identitasnya. Sedangkan dalam komunikasi

35

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2009) hlm. 6

36


(46)

37

massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Dalam komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan komunikannya, dan sebaliknya. Yang penting, bagaimana seseorang komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, dan sesuai dengan jenis medianya, agar komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut

f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikasi massa dalam komunikasinya menggunakan media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melalukan kontak langsung. Komunikatornya aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun keduanya


(47)

38

tidak dapat melakukan dialog seperti dalam komunikasi antarpersona.

g. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Pada komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar, majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film, khalayak menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

h. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung

Komponen umpan balik atau feedback, merupakan faktor penting dalam proses komunikasi antarpersona, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Dalam komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung dan tertunda. Artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.

4. Internet

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan „inter -network‟) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian.37 Menurut Laquey38, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi

37

http://id.wikipedia.org/wiki/Internet diakses pada tanggal 20 Mei 2015 38

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2009) hlm. 150


(48)

39

awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan bersaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.

Menurut Laquey39, yang membedakan internet (dan jaringan global lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya.

Internet adalah bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu seperti komputer (dengan berbagai varian manfaat), televisi, radio, dan telepon. Setelah penemuan komputer tahun 1960-an dan terus berkembang sampai pada tahun 1990-an sehingga melahirkan teknologi Internet, para ahli tercengang dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi ini yang oleh mereka disebut “sebagai yang tidak terduga”. Internet begitu memukau dan begitu cepat berkembang dengan varian-varian programnya yang menjadikan bumi ini dalam cengkeraman teknologi. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan

39


(49)

40

dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materealistis yang tercipta dalam dunia maya.40

Sayling Wen (2001)41 menjelaskan sekarang ini yang terpenting dan

paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi yang paling sederhana hingga komputer-komputer yang paling canggih, inilah struktur jaringan komputer yang saling berhubungan. Layanan yang diberikan oleh internet mencakup e-mail, Netnews, Telnet, File Transfer Protocol (FTP), dan world wide web (www), dimana yang paling banyak digunakan adalah email serta www. Bagi pengguna teratur, www telah hampir sama dengan internet. para pengguna dapat memasuki situs yang diinginkannya dan memilih hubungan dengan suatu topik yang spesifik, sehingga dapat mengakses muatannya seketika.

Perkembangan lain dari internet adalah mesin pencari dan lacak, seperti browsers dan search engines. Melalui mesin ini indormasi atau teks dalam situs manapun dapat dilacak. Ini memiliki fungsi hyperlink multimedia, yang membantu para pengguna untuk melakukan browsing secara cepat dan sistematis.

Quarterman dan Mitchell membagi kegunaan internet dalam empat kategori42, yaitu :

40

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2006) hlm 136

41

Ibid, hlm 137 42


(50)

41

1. Internet sebagai media komunikasi

Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

2. Media pertukaran data

Dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) para pengguna internet diseluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

3. Media untuk mencari informasi atau data

Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

4. Fungsi komunitas

Internet membentuk masyarakat yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna internet berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya).

5. Sosial Media

Media baru (new media) merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media baru adalah internet. Dalam media baru


(51)

42

dapat memudahkan manusia untuk mengetahui segala informasi yang jauh, sehingga dapat bertemu secara tatap muka dalam sebuah teknologi. Melalui media baru juga mendapatkan berbagai informasi dari seluruh dunia.

Ciri-ciri utama yang menandai perbedaan antara media baru dengan media lama (konvensional) berdasarkan perspektif pengguna, yaitu :

a. Interactivity

Diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran dari sumber atau pengirim.

b. Social presence (socialbility)

Dialami oleh pengguna, sense of personal contact dengan orang lain dapat diciptakan melalui penggunaan sebuah medium. Media Richness: media (baru) dapat menjembatani adanya perbedaan kerangka referensi, mengurangi ambiguitas, memberikan isyarat-isyarat, lebih peka dan lebih personal.

c. Autonomy

Seorang pengguna merasa dapat mengendalikan isi dan menggunakannya dan bersikap independen terhadap sumber.

d. Playfulness

Digunakan untuk hiburan dan kenikmatan.

e. Privacy

Diasosiasikan dengan penggunaan medium dan atau isi yang dipilih.


(52)

43

f. Personalization

Tingkatan dimana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.43

Salah satu konten yang sedang berkembang dan menjadi alasan menggunakan internet adalah adanya media sosial. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses media sosial seperti twitter, instagram atau bahkan youtube, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.

Media sosial adalah fitur berbasis website yang dapat membentuk jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas. Pada sosial media, seseorang dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran, kolaboraasi,dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan visual maupun audiovisual.

Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi

kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Situs media

43Ekky Puspika Sari, “Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan


(53)

44

sosial mempunyai banyak bentuk seperti blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan instagram).

1) Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter yang dikenal dengan kicauan (tweet). Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak diluncurkan, twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan "pesan singkat dari Internet. Di twitter pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa memosting kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.44

Pada twitter, para penggunanya dapat mengikuti (following) akun-akun pengguna twitter lain yang disukai atau dikehendakinya untuk diikuti. Penggunapun juga dapat diikuti oleh pengguna lainnya. Semua kicauan atau postingan tweet pengguna yang diikuti akan muncul dalam timeline si pengikut (followers). Banyak fitur-fitur menarik yang tersedia pada twitter selain fitur follow. Yang utama yaitu tweet, yang mejadikan para pengguna dapat menuliskan apapun

44


(54)

45

di akunnya dengan batas maksimal 140 karakter, pada fitur tweet juga ada mention yaitu dengan menuliskan tweet dengan menyebutkan

username pengguna lain untuk mengobrol. Selain tulisan, pengguna juga dapat mengunggah foto. Fitur lain yaitu retweet, yang membuat pengguna dapat membagikan suatu tulisan dari akun lain kepada

followers nya. Fitur twitter yang digemari oleh penggunanya adalah fitur Trending Topic, yaitu fitur yang dapat digunakan oleh para pengguna twitter untuk membicarakan topik tertentu bersama-sama dan menjadi tren. Suatu topik bisa menjadi tren karena adanya upaya terpadu oleh pengguna, ataupun karena adanya suatu peristiwa yang mendorong orang untuk membicarakan satu topik tertentu. Tak jarang Trending Topic dijadikan suatu ajang untuk mengangkat suatu topik menjadi terkenal di suatu negara, bahkan di dunia atau dikenal dengan TTWW (World Wide TrendingTopic)

2) Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Satu fitur yang unik di instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Instagram dapat diakses


(55)

46

melalui smartphone. Aplikasi ini dapat diunggah melalui Apple App Store dan Google Play.45

Sistem sosial di dalam instagram adalah seperti halnya pada twitter, dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Selain itu, instagram juga dapat terkoneksi langsung dengan aplikasi sosial media yang lain seperti twitter dan facebook. Instagram juga mampu melakukan proses edit terhadap foto sebelum diunggah ke jaringan. Foto-foto yang akan diunggah melalui instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk persegi saja. Setelah para pengguna memilih sebuah foto untuk diunggah di dalam instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.

45


(56)

47

6. Fans

Joli Jensen46, menyatakan bahwa fans atau penggemar berhubungan erat dengan dunia selebritas. Fans merupakan sebuah respon dari sistem selebritis melalui media massa. Media massa memberikan andil yang cukup besar terhadap perilaku fans. Artinya, media massa yang membentuk sebuah wacana tentang seorang bintang hingga khalayak menjadi mengagumi dan memuja-muja bintang tersebut, bahkan menjadi histeris karenanya.

Menurut Storey47, kelompok penggemar dilihat sebagai perilaku

yang berlebihan dan berdekatan dengan kegilaan. Mereka cenderung terobsesi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu hal yang digemari, dalam hal ini adalah pekerja hiburan yang mereka idolakan. Semua hal yang dilakukan berhubungan dengan idolanya hanya sebagai pembuktian pada lingkungannya bahwa mereka adalah penggemar sejati sang idola. Kelompok penggemar bisa disebut fanatik karena mereka cenderung terikat kepada preferensi mereka. Komunitas penggemar biasanya melakukan pertukaran pesan mengenai idolanya. Bagi para penggemar ada kepuasan tersendiri untuk mampu berbagi informasi satu sama lain. Kelompok penggemar hakikatnya adalah adalah perjuangan para penggemar untuk menciptakan budaya partisipatoris. Para penggemar ini berbagi informasi untuk semakin banyak

46

http://www.slideshare.net/prasetiyoekolaksono/ppt-8-budaya-pop

47Apfia Dita, “Artikulasi Fanatisme ELF di Dunia Maya (Studi dalam Kelompok The Neo Korean


(57)

48

yang mengetahui mengenai idolanya, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan yang sudah tahu menjadi semakin ketergantungan konsumsi informasi.

B. Kajian Teori

Teori Determinisme Teknologi

Teori Determinisme Teknologi dikemukakan pertama kali oleh Marshall McLuhan pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat, dan teknologi tersebut mengarahkan manusia bergerak dari satu abad teknologi ke teknologi yang lain.48

Mc Luhan percaya bahwa penemuan telegraf pada tahap selanjutnya, mengantarkan orang orang memasuki era elektronik. Kemampuan yang terjadi akibat era elektronik menyebabkan perluasan yang lebih baik pada pikiran dan perasaan manusia. Manusia tidak saja mengandalkan pendengaran dan penglihatan, tetapi keduanya sekaligus. Dengan era elektronik, dunia seolah semakin sempit. Ketika manusia memanfaatkan media elektronik, seperti komputer yang dipasang peralatan internet, bisa “mengitari dunia ini”.49 48

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa (Rajawali Pers: Jakarta, 2007) hlm.


(58)

49

Istilah Technological Determinism menunjukkan pemikiran Mc Luhan bahwa teknologi berpengaruh sangat besar dalam masyarakat atau dengan kata lain kehidupan manusia ditentukan oleh teknologi. Menurut Mc Luhan, teknologi komunikasi menjadi penyebab utama perubahan budaya. Menurutnya setiap penemuan teknologi baru, mulai dari penemuan huruf, penemuan mesin cetak, hingga media elektronik mempengaruhi institusi budaya masyarakat.

Perubahan pada mode komunikasi membentuk suatu budaya dengan melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya

2. Membentuk kehidupan manusia

3. Peralatan untuk berkomunikasi mempengaruhi kehidupan manusia sendiri

Dengan dilaluinya ketiga tahapan di atas, maka akhirnya peralatan tersebut membentuk atau mempengaruhi kehidupan manusia. Selanjutnya Selain itu pada teori ini juga membagi komunikasi menjadi 4 masa yaitu50 :

a. Masa tribal adalah masa purba, manusia sangat mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada masa itu hanya mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya.

50

Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenada, 2013) hlm. 488


(59)

50

Bahkan McLuchan mengibaratkan pendengaran sebagai raja – ear as king; hearing was believing –pada masa itu.

b. Masa melek huruf adalah masa ketika manusia sudah mulai mengenal huruf. Pada masa ini saluran komunikasi telah bergeser dari telinga menjadi mata. Terjadi pergeseran dimana manusia masa itu sudah beralih minat dari mendengarkan menjadi minat membaca, menghitung, dan hal lainnya yang masuk dalam ranah dunia tulisan. Ini menjadi permulaan munculnya komunikasi tanpa tatap muka.

c. Massa cetak adalah masa yang ditandai dengan kehadiran mesin cetak. Karena sangat besarnya mesin cetak ini McLuchan menyebut masa ini sebagai “The Gutenberg Gallaxy”. Hal ini dikarenakan mesin cetak mampu membentuk homogenisasi pemikiran masyarakat sesuai apa dengan informasi yang dikeluarkan oleh mesin cetak. Masyarakat saat itu menganggap mesin cetak adalah sebuah teknologi yang luar biasa. McLuhan mengatakan kekaguman terhadap karakter – karakter yang mirip dari beberapa buku menjadi aspek kuat dari mesin cetak.

d. Masa elektronik adalah masa yang ditandai dengan kehadiran telegraf pada tahun1990-an yang ditemukan oleh Samuel F.B. Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain. Lalu diikuti oleh berbagai teknologi komunikasi lainnya seperti telepon, radio, TV, handphone, hingga internet.


(60)

51

e. Masa elektronik juga membawa manusia kembali ke masa tradisi lisan.Kini masyarakat hidup pada era “global village”, dimana media elektronik telah membawa manusia untuk saling bersentuhan dimanapun, kapanpun, dan secara instan. Akibatnya sudah hampir tidak ada lagi privasi, dan tidak ada lagi batas antar negara karena setiap manusia sudah

tergabung pada satu masyarakat global.

Teori ini juga mengatakan bahwa saluran sebuah pesan adalah bagian dari pesan tersebut. Ini menunjukan betapa kuatnya pengaruh saluran dalam penerimaan sebuah isi pesan. Hal ini terkait seberapa terkininya saluran dan seberapa dapat dipercayanya saluran pesan. Maksudnya adalah penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi itulah yang sebenarnya yang mengubah kebudayaan manusia. Jika Karl Marx berasumsi bahwa sejarah ditentukan oleh kekuatan produksi, maka menurut McLuhan eksistensi manusia ditentukan oleh perubahan mode komunikasi.


(61)

BAB III PENYAJIAN DATA A. Profil Data

1. Subjek Penelitian

KLOSS atau singkatan dari “Korea Lovers Surabaya” resmi dibentuk pada tanggal 14 September 2010. KLOSS berusaha menjadi tempat untuk menyalurkan kreativitas maupun ide-ide unik para K-lovers. K-Lovers adalah seluruh pencinta semua tentang Korea, baik itu musik pop Korea atau Kpop, drama Korea atau Kdrama, sampai yang mencintai dan mengagumi budaya Korea. KLOSS merupakan induk dari komunitas-komunitas penggemar Korea yang ada di Surabaya dari yang terbagi berdasarkan kegemarannya masing-masing ataupun berdasarkan manajemen artisnya.

KLOSS berdiri bukan semata-mata tanpa arah dan tujuan, kami berharap untuk kedepannya KLOSS dapat mewujudkan setiap mata rantai tujuan-tujuan itu. Tujuan KLOSS secara luas :

a) Memberikan kesempatan pada K-lovers untuk menyampaikan dan menyalurkan ide, kreatifitas hingga bakat mereka yang didedikasikan pada Kpop, Kdrama, serta budaya Korea.

b) Menciptakan komunitas dengan suasana yang bersahabat dan semangat kekeluargaan.


(62)

53

Visi :

Menjadi komunitas K-lover yang aspiratif, inspiratif, kreatif, inovatif, dan mendunia.

Misi:

a) Menyatukan seluruh pecinta musik, drama dan budaya Korea tanpa membedakan fandom.

b) Menjadi wadah untuk berkumpul dan menyalurkan kreativitas pecinta musik, drama dan budaya Korea.

c) Melaksanakan event rutin tiap tahunnya dengan tema bervariasi.51 Struktur kepengurusan KLOSS52

Ketua : Rosita

Wakil : Nicky

Humas : Yunita

Event & marketing : Dian

bagian Kdrama, k-culture, k-pop, k-sport : Uli, dila, mindy

Dalam hal ini, subyek penelitian adalah penggemar Kpop di Surabaya yang tergabung di KLOSS ( Korea Lovers Surabaya). Kpopers Surabaya yang menjadi informan adalah Kpopers anggota KLOSS family yang telah menjadi penggemar Kpop sudah lebih dari 2 tahun dan aktif dalam menggunakan twitter dan instagram.

1. Shinta Pebrina, yang akrab dipanggil Shinta berdomisili di Jalan Kutisari Selatan XV No 46B Surabaya. Wanita berusia 23 tahun ini menjadi

51

https://www.facebook.com/groups/KLOSS/ diakses pada 1 Juni 2015 52


(63)

54

Kpoper sejak tahun 2010, fans dari Super Junior yang disebut dengan ELF, mengenal Kpop melalui ketidaksengajaan menonton dari televisi. 2. Antika Candra Kirana atau akrabnya dipanggil Antika, sudah menjadi

Kpoper sejak tahun 2010. Antika berusia 19 tahun dan saat ini masih sebagai mahasiswi di UNESA jurusan bahasa mandarin. Fandom EXO-L yaitu fans dari boyband EXO, juga suka dengan BTS. Bertempat tinggal di Perum. Pondok Rosan V 27, Surabaya.

3. Yurike Dwi Yuniar, akrabnya dipanggil Yuri atau Yurike. Usianya 17 tahun dan berdomisili di Sidoarjo. Menjadi Kpoper sejak tahun 2011. Kenal Kpop dari temannya. Yurike adalah fans dari Bigbang dan lebih suka dengan variety show Korea. Bertempat tinggal di Desa Sambibulu RT 3 No 23, Taman, Sidoarjo.

4. Sintya R. Masella, yang dipanggil Sintya, berdomisili di Sugihwaras RT 18 Candi, Sidoarjo ini mengenal Kpop sejak tahun 2010. Sintya berusia 17 tahun. Sintya adalah penggemar Kpop yang multifandom atau suka lebih dari satu idola Kpop.

5. Novita Rossalia, yang akrab dipanggil Pita atau Vita. Mahasiswi UNIPA ini berusia 18 Tahun. Menjadi Kpopers sejak 5 tahun lalu. Berdomisili di Sidoarjo. Fans dari Super Junior yang disebut ELF. Beralamatkan di Desa tawangsari, Jalan Tawangsari Kali, RT 11 , Taman, Sidoarjo.

6. Elvira Anjani yang akrab dipanggil Vira atau Pink. Yang juga merupakan mahasiswi UNIPA dan teman sekelas Pita ini menjadi kpopers sejak tahun 2008. Juga anggota dance cover Kpop. Merupakan fans dari Shinee yang


(64)

55

disebut Shawol. Ia bertempat tinggal di Geluran PLN No 1A RT 1 Taman, Sidoarjo.

7. Dania Ayu yang akrab dipanggil Dania. Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya ini Menjadi Kpopers sejak tahun 2002. Merupakan fans dari Super Junior dan aktor Kim Minjong dan merupakan SMstan atau fans dari agensi SM. Berasal dari Tangunan, no 5 Puri, Mojokerto.

8. Rahma Syaafi, akrabnya dipanggil Rahma. Mahasiswi Berusia 20 Tahun ini menjadi Kpopers sejak tahun 2010. Rahma berdomisili di Sidoarjo beralamatkan di Jalan Kahuripan no 06 Sidowayah, Sidoarjo. Merupakan fans dari YG family

2. Objek Penelitian

Obyek penelitian disini adalah perilaku komunikasi dunia maya oleh Kpopers Surabaya. Perilaku komunikasi Kpopers di media sosial twitter dan instagram oleh Kpopers Surabaya

3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah lokasi yang digunakan Kpopers Surabaya dalam berperilaku komunikasi pada media sosial twitter dan instagram adalah di kota Surabaya.

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, serta pendidikan di Jawa Timur dan kawasan Indonesia bagian timur. Kota ini


(1)

87

dilakukan dengan menyukai atau like maupun memberikan komentar pada foto-foto yang di unggah Informan atau pada akun teman mereka bahkan para Informan suka untuk menyukai dan mengomentari foto atau video di akun indtagram pribadi idola Kpop mereka.

Para Informan dalam penelitian ini dapat dikatakan berlebihan dalam menggunakan twitter dan instagram karena mereka mengakses twitter dan instagram dengan intensitas waktu yang tinggi dengan hampir setiap saat setiap hari. Perilakunya pun tak jauh dari stalking (menguntit) di akun-akun fanbase Kpop maupun akun pribadi idola kpop mencari informasi terbaru, kemudian membagikannya.

2. Motif-motif yang timbul dalam mendorong Kpopers Surabaya yang menjadi informan untuk menggunakan twitter dan instagram yaitu, informasi, interaksi dan hiburan. Informasi adalah motif tertinggi dari para informan karena mereka membuka twitter dan instagram hampir setiap hari hanya untuk mendapatkan informasi terbaru dari dunia Kpop terutama idolanya. Mereka rela menyempatkan waktu untuk stalking di twitter maupun instagram agar dapat up to date dengan berita idolanya. Motif kedua yaitu interaksi. Mereka menggunakan twitter dan instagram, untuk dapat berinteraksi dengan sesama teman Kpopersnya yang berada di lain daerah atau lain negara. Mereka juga dapat saling bertukar informasi melalui media sosial terutama di twitter. Motif lainnya adalah motif hiburan. Para informan mengaku, dengan mengakses twitter dan instagram merupakan suatu hiburan. Karena


(2)

88

dengan mendapatkan informasi terbaru melalui kedua sosial media tersebut, informan merasa kebutuhannya terpenuhi, dan mereka pun dapat merasa lebih dekat dengan idolanya. Selain informasi terbaru idola Kpopnya yang menjadi hiburan, foto dan vdieo lucu dari sang idola pun menjadikan motif para informan untuk mendapatkan hiburan dalam menggunakan twitter dan instagram.

B. Rekomendasi

Kpopers Surabaya dalam mengakses twitter dan instagram termasuk berlebihan karena dilakukannya setiap hari dan memerlukan waktu berjam-jam. Meskipun, dalam berperilaku di media sosial, para informan masih dalam batas wajar karena dalam twitter dan instagram untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar artis Kpop idolanya. Semua kegiatan yang dilakukan saat di twitter dan instagram selalu berkaitan dengan idola mereka. Namun, hendaknya bagi para Kpopers Surabaya yang aktif dalam menggunakan media sosial, tidak menjadikannya suatu rutinitas dan kebutuhan yang harus selalu dipenuhi dalam mendapatkan informasi-informasi seputar idola Kpop. Kpopers juga sebaiknya tidak terlalu berlebihan dalam menyukai idola Kpop, dan dapat mengurangi aktivitas dalam berperilaku sebagai Kpopers di dunia maya. Hendaknya Kpopers Surabaya lebih menghargai waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin.


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur Buku

Ardianto, Elvinaro. 2009. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Bungin,. Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Putra Grafika.

Moleong, J. Lexy. 2002 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada

Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Rosdakarya.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers

Rakhmat, Jalaludin, 2002, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya. Severin, Werner. 2009. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di

Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : CV Alfa

Uchjana, Onong Effendy. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra aditya Bakti.

Vardiansyah, D. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.


(5)

Jurnal dan Skripsi

Afni, Nur. 2013. Komunikasi Kelompok Penggemar Kpop Di Indonesia: Studi Kasus Proses Komunikasi Kelompok Dan Antar Kelompok Penggemar Kpop Di Surabaya Dan Malang. UIN Sunan Ampel Surabaya

Andrianto, Novan. 2013. Optimalisasi Website IAIN Sunan Ampel sebagaiWadah Informasi Akademika (www.sunan-ampel.ac.id). UIN Sunan Ampel Surabaya

Helmiyatul Ulya, Siti. 2014. Gaya Hidup Komunitas Korean Pop “Shawol” di Kota Yogyakarta.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Linta Tartila, Pintani. 2013. Fanatisme Fans Kpop dalam Blog Netizenbuzz. Universitas Airlangga Surabaya

Puspika Sari, Ekky. 2013. Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung.Unikom Bandung

Raharja, Apfia Dita. 2013. Artikulasi Fanatisme Elf di Dunia Maya (Studi dalam Kelompok The Neo Korean Wave dalam Twitter. Universitas Airlangga Surabaya Internet https://www.academia.edu/8045975/budaya_fangirling_boyband_korea_di_dunia _virtual_studi_etnografi_virtual_pada_cyberfandom_boyband_exo_di_media_sos ial_twitter_ https://www.academia.edu/9554133/FAN_CULTURE_DALAM_MEDIA_SOSI AL_Analisis_Jaringan_Komunikasi_Interaksi_Fans_JKT48_sebagai_Cyberfando m_di_Media_Sosial_Twitter http://id.wikipedia.org/wiki/Kpop http://www.tnol.co.id/film-musik/12710-bens-leo-Kpop-penyelamat-musik-indonesia.html http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-oleh-apjii-dan-puskakom-ui http://www.korea.net/koreanet/fileDownload?fileUrl=/content/pdf/general/KORE AN_WAVE_20110907.pdf http://koreanindo.net/2015/06/11/inilah-selebriti-korea-dengan-komentar-like-follower-terbanyak-di-instagram/ xv


(6)

https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_maya https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial https://id.wikipedia.org/wiki/Twitter https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya http://id.wikipedia.org/wiki/Internet

http://www.slideshare.net/mashendri1/remaja-dan-internet http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_