Motif Pengguna Dalam Mengakses Twitter (Studi Deskriptif Motif Pengguna di Surabaya Dalam Mengakses Twitter Sebagai Media Komunikasi).

(1)

MOTIF PENGGUNA DALAM MENGAKSES TWITTER

(Studi Deskriptif Motif Pengguna Di Surabaya

Dalam Mengakses Twitter Sebagai

Media Komunikasi)

PROPOSAL

Disusun Oleh : HELMAN SUKMANA

0443010448

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA 2010


(2)

Nama : Helman Sukmana

NPM : 0443010448

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti Seminar Proposal

Menyetujui,

Pembimbing

Dra. Sumardjijati, MSi NIP. 030 223 610

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Juwito, S.Sos, MSi NPT. 956 700 036


(3)

Judul : Motif Pengguna Dalam Mengakses Twitter (Studi Deskriptif Motif Pengguna di Surabaya Dalam Mengakses Twitter Sebagai Media Komunikasi)

Nama : Helman Sukmana

NPM : 0443010448

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti ujian lisan

Menyetujui,

Pembimbing

Dra. Sumardjijati, MSi NIP. 196203231993092001

Mengetahui

Dekan

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi NIP. 195507181983022001


(4)

Oleh : Helman Sukmana

0443010448

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 8 Juni 2010

Menyetujui,

Pembimbing Utama Tim Penguji :

1.

Dra. Sumardjijati, MSi Dra. Sumardjijati, MSi

NIP. 196203231993092001 NIP. 196203231993092001

2.

Dra. Dyva Claretta, MSi

NPT. 366019400271

3.

Dra. Herlina Suksmawati, MSi NIP. 196412251993092001 Mengetahui

DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi NIP. 195507181983022001


(5)

KATA PENGANTAR

Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNYA kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Motif Pengguna Dalam Mengakses Twitter (Studi Deskriptif Motif Pengguna di Surabaya Dalam Mengakses Twitte Sebagai Media Komunikasi)"

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademis bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Keberhasilan penulis dalam penulisan skripsi ini atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Juwito, S. Sos., MSi., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dra. Sumardjijati, MSi., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan pengetahuan dan ilmu, serta meluangkan waktu pada penulis dalam penyusunan skripsi penelitian ini.


(6)

ii

5. Seluruh staf dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

6. Orang tuaku tercinta, yang dengan kasih sayang dan kesabaran yang begitu besar, ikhlas dan tanpa pamrih telah memberikan semangat dan bantuan baik materiil maupun moril kepada penulis.

7. Berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dengan baik Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat serta karuniaNya atas jasa-jasanya yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karenanya apabila terdapat kekurangan didalam menyusun skripsi ini, peneliti dengan senang hari menerima segala saran dan kritik demi sempurnanya skripsi ini.

Surabaya, Juni 2010


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

ABSTRAKSI ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

1.4. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 12

2.1.1. Pengertian Komunikasi ... 12

2.1.2. Komunikasi Interpersonal Dalam Bermedia ... 14

2.1.3. Teori Komunikasi Interpersonal ... 15

2.1.4. Internet ... 20

2.1.5. Media Sosial... 22

2.1.6. Internet Sebagai Media Komunikasi... 25

2.1.7. Twitter ... 27

2.1.7.1.Kelebihan Twitter ... 30

2.1.7.2.Aspek Negatif Twitter ... 31


(8)

2.2. Kerangka Berpikir ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian ... 40

3.2. Definisi Operasional ... 40

3.3. Informan... 43

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 43

3.5. Teknik Analisis Data... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Penyajian Data ... 46

4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 46

4.1.2. Istilah-Istilah Dalam Twitter ... 46

4.1.3. Identitas Narasumber ... 47

4.1.4. Penyajian Data ... 48

4.1.5. Motif Dalam Menggunakan Twitter ... 48

4.2. Analisa Data ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Tentang Motif Pengguna Di Surabaya Dalam Mengakses Twitter Sebagai Media Komunikasi ... 39


(10)

vi Lampiran 2. Hasil Interview


(11)

ABSTRAKSI

HELMAN SUKMANA, MOTIF PENGGUNA DALAM MENGAKSES TWITTER (Studi Deskriptif Motif Pengguna Di Surabaya Dalam Mengakses Twitter Sebagai Media Komunikasi)

Saat ini banyak orang menggunakan media internet terutama Twitter sebagai sarana untuk memperluas jaringan komunikasi serta menginformasikan tentang perusahaan atau produknya kepada pelanggan dan konsumennya. Dari fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimanakah motif user Twitter di Surabaya sebagai media komunikasi. Ketertarikan itu dilandasi pada asumsi bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan dalam hidupnya baik itu kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan akan informasi untuk mengetahui fenomena atau masalah yang ada di sekitarnya, dimana kebutuhan satu individu dengan individu yang lain tidak ada yang sama. Selain itu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut saat ini telah dipermudah dengan adanya jaringan internet yang di dalamnya dapat diakses berbagai macam sarana komunikasi seperti Twitter. Tujuan dari penelitian ini adalah Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif pengguna di surabaya dalam menggunakan twitter sebagai media komunikasi.

Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah Teori Komunikasi Interpersonal, Motif, Twitter, Media Sosial dan Motif.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kualitatif. Yang menjadi bagian dari penelitian ini adalah pelajar dan pegawai yang pernah mengakses Twitter berusia diatas 17 tahun keatas dan Berdomisili di Surabaya. Analisis data penelitian berupa proses pengkajian hasil wawancara, pengamatan dan dokumen yang telah terkumpul. Data kemudian direduksi, karena pada saat proses pengambilan data tersebut tidak langsung terdapat proses analisis.

Hasil dari penelitian ini adalah diketahuinya motif pengguna twitter di Surabaya khususnya ketiga narasumber dalam penelitian ini adalah: secara umum mereka menggunakan twitter sebagai sarana bersosialisasi, membangun jaringan atau networking, mengobrol dengan teman serta sarana bisnis. Namun secara khusus motif para pengguna twitter dalam menggunakan twitter lebih karena didorong keinginan yang kuat untuk melepaskan kepenatan setelah lelah beraktivitas, dan secara khusus pengguna twitter menggunakan twitter lebih karena kebutuhan emosional serta mengikuti trend yang berkembang saat ini, sehingga bila digunakan dengan tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi penggunanya.

Kesimpulannnya twitter adalah sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi antar teman serta menjadi sarana bisnis. Pengguna twitter hanya terdorong rasa ingin menghibur diri setelah lelah beraktivitas. Disamping itu mereka hanya mengikuti trend yang berkembang saat ini tetapi twitter juga bisa bermanfaat bagi penggunanya bila digunakan dengan tepat.


(12)

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan bantuan dalam menjalankan aktifitasnya karena manusia merupakan makhluk sosial. Segala aktifitasnya yang dilakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam pemenuhan kebutuhaannya, manusia memerlukan adanya suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Sejak bangun tidur sampai tidur kembali, manusia senantiasa terlibat dalam interaksi dengan orang lain yaitu dengan cara berkomunikasi guna memperoleh informasi

Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa lepas dari kegiatannya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan untuk bersosialisasi itulah manusia memerlukan komunikasi sehingga akhirnya timbul interaksi dalam kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soekanto bahwa suatu interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi 2 syarat, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi (Soekanto,1990 : 71), maka ketika seseorang melakukan suatu proses komunikasi dengan orang lain dibutuhkan suatu kesamaan makna sehingga diharapkan agar proses komunikasi yang sedang terjadi dapat berlangsung efektif dan akan terjadi suatu komunikasi dua arah diantara


(13)

2

keduanya dan di kemudian hari tidak akan ragu-ragu lagi dalam mengulangi proses komunikasi.

Dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, manusia harus meluangkan waktu yang tidak sedikit namun dewasa ini manusia mempunyai berbagai kesibukan dan urusan yang tentunya menyita banyak waktu mereka untuk bersosialisasi dengan orang lain. Untuk itulah diperlukan media komunikasi baru yang bisa dilakukan tanpa tatap muka secara langsung dan tentunya media komunikasi ini tidak menyita waktu dan tempat bagi mereka. Salah satu media baru yang kini mulai dibutuhkan oleh banyak orang di dunia adalah internet yaitu jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia (LaQuey, 1997 : 1). Dengan internet inilah menjadikan jarak dan waktu bukan suatu masalah lagi karena hanya dengan perangkat komputer dan modem seseorang bisa berhubungan dengan orang lain di berbagai tempat di seluruh dunia.

Misi awal internet adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras computer yang mahal. Namun sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat diabaikan. Saat ini, user internet banyak didominasi oleh pelajar karena dengan keberadaan ribuan warnet di seluruh


(14)

Indonesia dengan biaya terjangkau membuat akses internet tidak lagi menjadi kegiatan yang mahal. Bahkan di masa yang akan datang setiap rumah bisa langsung mengakses internet, seperti saat ini orang memiliki TV dan radio, hal ini sesuai dengan survey TEMPO bahwa mayoritas akses ke internet di Indonesia dari warnet sebanyak 62%, kantor 30%, rumah 23%, sekolah/kampus/tempat kursus 18%, rumah teman 7% dan rumah saudara 2% (Febrian, 2001 : 31).

Dengan adanya internet, manusia dapat memperoleh semua informasi yang dibutuhkan, karena segala sesuatu yang dibutuhkan tersedia pada internet baik yang gratis maupun membayar. Melalui internet manusia bisa melakukan komunikasi dengan data teks, gambar, video, suara bahkan komunikasi audio-visual secara langsung. Dengan internet pula memungkinkan orang berbicara kepada berbagai orang di berbagai negara di seluruh dunia dan tentunya untuk berkomunikasi dengan berbagai orang tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal seperti telepon.

Internet menjadi lebih mudah untuk pemakaian pribadi atau bisnis. Awalnya aktifitas bisnis di Internet sangat terbatas, tetapi sekarang tidak hanya bisnis yang bisa dijalankan di internet, tetapi juga menjalankan suatu layanan yang banyak sekali. Akses bisnis sebelumnya lebih ke sisi kontrak pemerintahan saja, namun sekarang tersedia semua jenis usaha. Bisnis


(15)

4

sekarang dapat di jalankan 24 jam sehari dan selama 7 hari seminggu, di seluruh dunia. (http://go-kerja.com/tag/iklan/)

Saat ini hampir, setiap bisnis menggunakan internet untuk kegiatan iklan, pemasaran dan layanan pelanggan. Sebagai jaringan global, pelanggan yang berbasis internet adalah seluruh anggota masyarakat, yang membuat hal itu menjadi semakin manarik dalam dunia bisnis. Tetapi apa hal lain yang bisa dilakukan oleh internet untuk keberhasilan suatu bisnis? Web adalah sebuah sistem di internet yang memungkinkan setiap orang ‘tampil’ selama 24 jam sehari, khususnya dokumen yang ditempatkan di komputer yang tersambung di internet sepanjang hari. Para user, bisa menggunakan salah satu program browser untuk melihat dokumen tersebut. Mereka membrowse internet dengan membaca tulisan, gambar, warna, film, suara, atau program interaktif lainnya, yang lebih menarik daripada aktifitas bisnis biasanya. Orang yang melihatnya, menunjukkan aktifitasnya dengan cara memilih beberapa pilihan dengan mengarahkan dan menentukan pilihannya lewat mouse, sehingga pada akhirnya internet akan memprosesnya melalui respon berupa suara, daftar atau tampilan lainnya sesuai dengan pilihannya dan dikirimkan kepadanya. (http://go-kerja.com/tag/iklan/)

Dalam sejarah teknologi komunikasi tidak ada yang mampu menandingi internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunanya. Di negara maju, internet mengalahkan seluruh media sebagai referensi untuk


(16)

mendapatkan informasi dan juga perdagangan. Internet semakin diminati dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan pergaulan dan kehidupan bisnis. Alamat email menyertai nomor hand phone sebagai tanda pengukuhan keinginan berhubungan terus. Sekian tahun kemudian muncul bintang-bintang baru di www (World Wide Web). Paling mencuat diantaranya adalah google.com, yang mulai dari ‘search engine’ menjadi gurita besar dengan harga saham melebihi jumlah nilai yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. (http://www.perspektif.net/ article/article.php?article_id=272)

Sisi menarik dari kehidupan di www adalah revolusi sosial akibat inovasi dalam fungsi website. Di luar kegunaan khusus website sebagai penyedia informasi dan komunikasi, lebih signifikan lagi adalah dunia baru yang timbul berupa pertemanan, perkenalan, dan kerjasama melalui website. Dulu website menyediakan isi untuk publik. Sekarang website model baru menyediakan sarana untuk kegiatan pemakai.

Istilah "Web 2.0" adalah nama informal yang diberikan pada kegiatan www yang dianggap menjadi tahap pengembangan kedua pada kegiatan internet. Web 2.0 adalah peralihan dari website yang berupa pusat penyimpanan informasi sendiri-sendiri, menjadi jaringan content (isi) dan fungsi (kegunaan). Semuanya menjadi landasan untuk aplikasi web yang membuat terobosan dalam menambah teman dan menyampaikan isi pikiran.


(17)

6

Alam budaya Web 2.0 adalah komunikasi terbuka, seadanya, desentralisasi wewenang dan terkait dalam jaringan luas. (http://www.newmedia.web.id/2009/01/media-baru-dan-media-sosial/)

Kehebatan Web 2.0 adalah bahwa jaringan tersebut dengan cepat bisa mempertemukan banyak orang sehingga mudah membentuk komunitas luas tanpa melihat batas kota atau negara. Teori sosial menunjukkan bahwa setiap satu teman mendatangkan puluhan teman baru, yang masing-masing membawa banyak teman baru lagi. Orang yang punya kenalan langsung (derajat pertama) 400 orang bisa punya teman dari teman (derajat kedua) 17,000 orang dan teman dari teman dari teman (derajat ketiga) sebanyak 430,000 orang.

Dari sekian banyak situs di internet, salah satu situs yang paling banyak digemari saat ini adalah twitter. Perkembangan twitter akan semakin cepat saja karena wordpress juga menyediakan widgets yang dapat menampilkan status pesan dari twitter ini. Tentunya bagi seorang pemilik blog di wordpress yang banyak memiliki fans. Satu keunggulan lagi dari twitter adalah user dapat dengan mudah mengupdate pesan status dari ponsel nya. Twitter juga tersedia dengan versi mobilenya (layaknya friendster) sehingga user tidak kesulitan jika ingin membukanya lewat ponsel, dan tentunya juga tarifnya lebih murah, akan tetapi juga banyak user yang merasa kurang puas dan kecewa dengan twitter karena bermasalah dengan downtime.


(18)

Meskipun demikian pada dasarnya twitter memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan media sejenis diantaranya adalah :

1. Karakter yang sangat singkat, minim, hanya 140, bahkan lebih sedikit dari sms.

2. Balasan status yang tidak berurutan. 3. Adanya Followings dan followers.

4. Hanya menampilkan status updates teman yang Anda ikuti. 5. Tanpa konfirmasi.

6. Begitu ringan, simple, nyaman serta praktis.

7. Adanya Hashtags (#), Trending Topic, Seacrh dan Public time line. 8. Banyak tools dan aplikasi atau software yang mendukung.

9. Posting bersama berdasarkan kegemaran. 10. Mudah Ditambahkan di blog atau situs pribadi.

11. Sebagai ladang dollar, promosi, marketing dan sebagainya. Dll

Begitu banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh twitter, bukan berarti media tersebut sangat sempurna namun setelah banyak pihak yang mulai mempelajari dan meperhatikan cara kerja dari twitter pada dasarnya juga belum aman dari serangan virus dan keamanan data pribadi usernya. Akan tetapi masih banyak yang memanfaatkan twitter sebagai hal yang telah berubah menjadi ruang yang bising dan kotor dan sudah sangat melenceng jauh dari tujuan awal pembuatnya, yakni ruang berbagi status dan informasi,


(19)

8

hal ini dilakukan oleh banyak kalangan sebut saja kasus Luna Maya dan Mario Teguh yang memberikan statemennya untuk konsumsi publik padahal dua kasus tersebut hanyalah salah satu puncak dari gunung es bernama pelanggaran etika di media sosial. Kasus ini sekali lagi menunjukkan bahwa belum semua orang mempedulikan etika dan tata krama di media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Terlepas dari apa pun pemicunya, seseorang yang menuliskan sumpah-serapah sebagai status di Twitter terkesan sebagai orang yang tak mampu menahan diri ketika tampil di ruang publik. Mereka dengan ringan menjadikan media sosial sebagai tempat menampung kekesalan, kemarahan, kebencian. Para pengumpat itu seperti tak memiliki beban moral dan asal melontarkan pelbagai bentuk sumpah-serapah. Tak jarang ada yang menjadikannya sebagai ruang untuk menjelek-jelekkan orang lain. Orang-orang yang termasuk golongan Ini sepertinya tak sadar bahwa Twitter adalah ruang publik. Statusnya bisa dibaca oleh khalayak dan mungkin menyinggung perasaan orang. (http://bataviase.co.id/detailberita-10419578.html?page=14)

Peneliti memilih Twitter sebagai obyek penelitian karena Twitter merupakan alat atau media dalam berkomunikasi melalui internet yang akhir-akhir ini sering digunakan orang sebagai tempat untuk mencari teman-teman baru, relasi atau bahkan untuk mengiklankan produknya. Karena hal itulah keberadaan Twitter kini telah menjadi gaya hidup bagi kebanyakan orang,


(20)

hampir setiap orang kini sudah mempunyai account di Twitter. Seperti halnya memiliki e-mail, memiliki Twitter juga sudah menjadi sebuah kebutuhan sekarang ini. Setelah peneliti menentukan obyek penelitian maka selanjutnya peneliti mempertimbangkan lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian, dimana lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah kota Surabaya. Hal tersebut disebabkan karena Surabaya memiliki perekembangan teknologi yang lebih cepat dibandingkan dengan kota lainnya di Jawa Timur serta di Surabaya sarana maupun prasarana yang digunakan untuk mengakses teknologi internet juga semakin mudah dan terlebih lagi gaya hidup dan cara berkomunikasi mayoritas masyarakat Surabaya telah berkembang kearah modernisasi.

Berdasarkan fakta tersebut diatas, maka penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimanakah motif user twitter sebagai media komunikasi, difokuskan pada motif penggunaan media yang didasarkan pada pendapat Rizal (2008) yakni:1) Dorongan, 2) Keinginan, 3) Hasrat, 4) Kecenderungan, 5) Hawa nafsu dan 6) Kemauan. Motif tersebut diuraikan berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap twitter.

Berdasarkan hal tersebut, saat ini banyak orang menggunakan media internet terutama Twitter sebagai sarana untuk memperluas jaringan komunikasi serta menginformasikan tentang perusahaan atau produknya kepada pelanggan dan konsumennya. Dari fenomena tersebut maka peneliti


(21)

10

tertarik untuk mengetahui bagaimanakah motif user Twitter di Surabaya sebagai media komunikasi. Ketertarikan itu dilandasi pada asumsi bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan dalam hidupnya baik itu kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan akan informasi untuk mengetahui fenomena atau masalah yang ada di sekitarnya, dimana kebutuhan satu individu dengan individu yang lain tidak ada yang sama. Selain itu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut saat ini telah dipermudah dengan adanya jaringan internet yang di dalamnya dapat diakses berbagai macam sarana komunikasi seperti Twitter.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motif pengguna di surabaya dalam menggunakan twitter sebagai media komunikasi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif pengguna di surabaya dalam menggunakan twitter sebagai media komunikasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu komunikasi berkaitan dengan keefektifan berkomunikasi di media digital (online).


(22)

2. Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi pengguna untuk lebih aktif dalam berkomunikasi atau para produsen terkait dalam kegiatan periklanan produk perusahaannya.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa latin Communcatio dan bersumber dari kata komunis yang berarti sama. Sama di sini yang dimaksud adalah kesamaan makna. Jadi orang-orang yang terlibat dalam suatu proses komunikasi harus sama-sama mengerti makna dan arti. Jadi diantara orang-orang yang terlibat didalam komunikasi hendaknya memiliki kesamaan makna atau arti. Mereka harus sama-sama mengerti mengenai hal-hal yang dikemukakan. Kalau seorang komunikan tidak faham akan pesan yang disampaikan maka komunikasi tidak akan dapat berlangsung.

Suatu komunikasi dalam kegiatannya berlangsung melalui suatu proses yaitu jalan dan urutan kegiatan sehingga terjadi suatu timbal balik pengertian tentang suatu hal diantara unsur-unsur yang saling berkomunikasi. Dalani proses komunikasi paling sedikit terdapat 3 unsur pokok yaitu si penyebar pesan, pesannya dan si penerima pesan.

Dari tinjauan terhadap komunikasi secara etimologis tersebut maka dapat diambil suatu kesirnpulari bahwa :

1. Komunikasi harus meliputi paling sedikit tiga komponen penting. Pertama adalah komunikator, yakni orang yang menyampaikan pesan.


(24)

Kedua pesan yaitu isi komunikasi itu sendiri dan yang ketiga adalah komunikan yaitu orang yang menerima pesan.

2. Pesan komunikasi harus sama -sama dimengerti oleh komunikator dan komunikan. Kalau scseorang tidak mengerti perihal apa yang dikatakan orang lain kepadanya, komunikasi tidak akan teijadi. Dalam hubungan ini ada dua hal yang harus dimengerti oleh komunikan yaitu bahasa yang digunakari dan isi atau maksud yang dikomunikasikan dengan bahasa itu . (Effendy, 1992 : 5 )

Faktor -faktor ini mempengaruhi si pengirim maupun si penerima, sebab komunikasi adalah suatu proses timbal balik, yang melibatkan dua orang atau lebih. Suatu komunikasi dalam kegiatannya berlangsung melalui suatu proses yaitu jalan dan ururtan kegiatan sehingga terjadi atau timbul pengertian tentang suatu hal diantara unsur-unsur yang saling berkomunikasi. Dalam suatu proses komunikasi dapat dikatakan efektif apabila diantara penyampai pesan dan penerima pesan mengerti sama mengenai isi pesan yang disampaikan. Isi pesan yang disampaikan oleh penyebar pesan melalui lambang berarti lambang - lambang itu dapat dikatakan sebagai "titian" atau "kendaraan" untuk membawa pesan kepada si penerima pesan.

Lambang-lambang atau simbol yang digunakan terdiri dari: 1. Bahasa. baik lisan maupun tulisan

2. Isyarat

3. Gambar-gambar


(25)

14

Dalam rumusan diatas dikatakan lambang-lambang yang dimengerti, artinya lambang-lambang yang dipahami oleh mereka yang akan melakukan komunikasi. Di dunia manusia terdapat ribuan bahasa, dan bahasa yang efektif adalah bahasa yang dapat dan mudah untuk di mengerti oleh mereka yang berkomunikasi.

2.1.2. Komunikasi Interpersonal Dalam Bermedia

Komunikasi inerpersonal dapat dilakukan melalui media internet. Secara rinci komunikasi bermedia internet dalam proses penggunaannya dapat diuraikan :

1. Aktivitas dan proses Komunikasi bermedia internet meliputi :

a. Menciptakan pengertian dengan menulis “surat” melalui E-mail, menuliskan kata-kata pada waktu yang sama dalam komunitas Chatting, serta menciptakan web sites melalui penciptaan file multimedia.

b. Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point (Email), dan komunikasi point to multi point (IRc, Web site).

c. Merasakan arti dalam teks dan multimedia pada web sites, e-mail dan IRc.

d. Berpartisipasi dalam forum untuk berkomunikasi yang merupakan awal penjelajahan karakteristik komunitas seperti tujuan bersama, norma-norma dan tradisi.


(26)

2. Level dan konteks komunikasi bermedia internet

Meskipun dalam aktivitas dan proses komunikasi bermedia internet adalah pertukaran data melalui komputer namun tetap melibatkan manusia sebagai pemberi konteks atau situasi pada aktivitas dan process komunikasi tersebut, yang meliputi konteks individual, group, organisasi, massa dan sosial.

Pada level individual, pengguna menggunakan internet tools untuk mencari dan menerima informasi dan berkomunikasi dengan pengguna lain. Electronic mail adalah fasilitas yang paling banyak digunakan pada level ini.

Pada tingkatan di atasnya yaitu level group communications, Electronic mail masih tetap digunakan dalam bentuk listserver atau mailng list serta penggunaan IRc. Tingkatan komunikasi massa adalah fasilitas broadcast on line yaitu Web sites identik dengan komunikasi di level ini.

2.1.3. Teori Komunikasi Interpersonal

Sebagai makhluk sosial, kita merasa perlu berhubungan dengan orang lain. Kita memerlukan hubungan dan ikatan emsional dengan mereka. Kita memerlukan pengakuan mereka atas keberadaan dan kemampuan kita. Kita membutuhkan persetujuan dan dukungan atas perilaku dan hidup kita.


(27)

16

Komunikasi dengan kenalan, teman, sahabat, pacar atau satu lawan satu, disebut komunikasi antarpersonal (interpersonal communication). Komunikasi interpersonal adalah “interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula”. Kebanyakan komunikasi interpersonal berbentuk verbal disertai ungkapan-ungkapan nonverbal dan dilakukan secara lisan.

Komunikasi interpersonal dengan masing-masing orang berbeda tingkat kedalaman komunikasinya, tingkat intensifnya dan tingkat ekstensifnya. Komunikasi interpersonal antara dua orang kenalan tentu berbeda dari komunikasi interpersonal antarsahabat atau pacar. Berkat komunikasi itu mereka terlibat dapat semakin mengenal. Karena itu juga komunikasi dapat semakin mendalam sifatnya. Berkat komunikasi interpersonal, seorang kenalan pada akhirnya dapat menjadi sahabat. (Hardjana, 2003:85).

Komunikasi interpersonal didefinisikan oleh Joseph A. Devito (1989) dalam Effendy (2003:59) sebagai:

“Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”.

Pentingnya situasi komunikasi interpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi yang berlansung secara dialogis selalu lebih baik daripada secara monologis. Monolog


(28)

menunjukkan suatu bentuk komunikasi di mana seseorang berbicara, yang lain mendengarkan, jadi tidak terdapat interaksi. (Effendy, 2003:60)

Komunikasi interpersonal sangat penting bagi kebahagiaan hidup. Johnson (1981) dalam Supratiknya (2008:9) menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi interpersonal dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.

Pertama, komunikasi interpersonal (antarpribadi) membantu perkembangan intelektual dan sosial kita. Di awali dengan ketergantungan atau komunikasi yang intensif dengan ibu pada masa bayi, lingkaran ketergantungan atau komunikasi itu menjadi semakin luas dengan bertambahnya usia kita. Bersamaan proses itu, perkembangan intelektual kita sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kita dengan orang lain.

Kedua, identitas atau jati-diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan ornag lain, secara sadar maupun tidak sadar kita mengamati, memperhatikan dan mencatat semua dalam hati semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain terhadap diri kita. Kita menjadi tahu bagaimana tanggapan orang lain tentang diri kita.

Ketiga, dalam memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang sama.

Keempat, kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain. Bila


(29)

18

hubungan dengan orang lain diliputi berbagai masalah, maka tentu kita akan menderita merasa sedih, cemas, frustasi.

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi tatap muka. Karena itu, kemungkinan umpan balik (feedback) besar sekali. Dalam komunikasi itu, penerima pesan dapat langsung menanggapi dengan menyampaikan umpan balik. Dengan demikian, di antara pengirim dan penerima pesan terjadi interaksi yang satu mempengaruhi yang lain, dan kedua-duanya saling mempengaruhi dan memberi serta menerima dampak. Pengaruh itu terjadi pada dataran kognitif-pengetahuan, efektif-perasaan, dan behavioral-perilaku. Semakin berkembang komunikasi interpersonal itu, semakin intensif umpan balik dan interaksinya karena peran pihak-pihak yang terlibat berubah peran dari penerima pesan menjadi pemberi pesan, dan sebaliknya dari pemberi pesan menjadi penerima pesan. Agar komunikasi interpersonal itu berjalan secara teratur, dalam komunikasi itu pihak-pihak yang terlibat saling menanggapi sesuai dengan isi pesan yang diterima. Dari sini terjadilah koherensi dalam komunikasi baik antara pesan yang disampaikan dan umpan balik yang diberikan, maupun dalam keseluruhan komunikasi. (Hardjana, 2003:88).

Bila kita berinteraksi dengan orang lain, biasanya kita ingin mencapai dampak tertentu, merangsang munculnya gagasan-gagasan tertentu, menciptakan kesan-kesan tertentu, atau menimbulkan reaksi-reaksi perasaan tertentu dalam diri orang lain tersebut. Kadnag-kadang kita berhasil mencapai semuanya itu, namun adakalanya gagal. Artinya,


(30)

kadang-kadang orang memberikan reaksi terhadap tingkah laku dengan cara yang sangat berbeda dari yang kita harapkan. (Supratiknya, 2008:24).

Keefektifan dalam hubungan antarpribadi ditentukan oleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita. (Supratiknya, 2008:24)

Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Karena komunikasi umumnya berlangsung secara tatap muka. Oleh karena dengan komunikan itu saling bertatap muka, maka terjadilan kontak pribadi. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika, pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang di lontarkan, ekpresi wajah, dan gaya bicara. (Effendy, 2003:62)

Oleh karena keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan itulah, maka bentuk komunikasi antarpribadi seringkali dipergunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan. Tetapi komunikasi persuasif antarpribadi seperti itu hanya digunakan kepada komunikan yang potensial saja, artinya tokoh yang mempunyai jajaran dengan pengikutnya atau maka buahnya dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga apabila ia berhasil diubah sikapnya atau ideologinya, maka seluruh jajaran mengikutinya. (Effendy, 2003:62)


(31)

20

2.1.4. Internet

Internet adalah bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu seperti komputer (dengan berbagai varian manfaat), televisi, radio dan telepon. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam dunia maya.

Layanan yang diberikan oleh internet antara lain mencakup e-mail, netnews, telnet, File Transfer Protocol (FTP), dan world wide web (www), dimana yang paling banyak digunakan adalah e-mail serta www. Bagi pengguna teratur, www telah hampir menjadi sama dengan internet. Para pengguna dapat memasuki situs yang diinginkannya dan memilih hubungan dengan suatu topik yang spesifik. Perkembangan lain dari internet adalah mesin pencari dan lacak, seperti browsers dan search engines. Melalui mesin ini informasi atau teks dalam situs manapun dapat dilacak. Ini memiliki fungsi hyperlink multimedia, yang membantu para penggunanya untuk melakukan browsing secara cepat dan sistematis. Para pengguna juga dapat berpindah-pindah diantara hubungan-hubungan yang ada, membaca, mendengarkan dan mencetak seakan-akan mereka berada di perpustakaan. Lebih dari itu, mereka dapat mencari informasi yang relevan dengan menyaring sekumpulan besar data. Pekerjaan-pekerjaan yang dicari, didukung, dimana yang menerima tidak lagi menerima apa


(32)

yang diberitakan, melainkan mencari atau mengirimkan informasi yang relevan.

Kekuatan internet bukan sekedar pada kecanggihan hardware tetapi juga pada kerumitan software-nya. Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk mendukung komunikasi, koordinasi dan kolaborasi jaringan yang ada dalam cyber communication. Sebagai contoh, aplikasi ini meliputi beberapa macam seperti dijelaskan oleh Kadir (2003:370) sebagai berikut yaitu surat elektronis, surat bersuara (voice mail), forum diskusi, sistem percakapan tertulis (chatting), konferensi suara, konferensi video dan sistem pertemuan elektronis (GSS).

Selain aplikasi tersebut, dalam internet berkembang berbagai program lain yang intinya menjadi aplikasi komunikasi antar sesama masyarakat maya. Terutama yang ada hubungan dengan hubungan-hubungan transaksional mereka satu sama lainnya.

1. E-commerce

E-commerce digunakan untuk mendukung kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa dan informasi melalui internet atau extranet. E-commerce umumnya dikelompokkan menjadi dua buah kategori yakni business to business (B2B) dan business to consumer (B2C). pada perkembangan terakhir juga muncul jenis hubungan yang disebut consumer to consumer (C2C) dan consumer to business (C2B). Pada perkembangan terakhir juga muncul jenis hubungan yang disebut consumer to consumer (C2C) dan consumer to business (C2B).


(33)

22

2. E-intermediary

Sehubungan dengan penggunaan E-commerce untuk mendukung perdagangan melalui internet, muncul pula perantara yang berbasis internet dan dikenal dengan sebutan e-intermediary (Ebert dan Griffin dalam Kadir, 2003:384).

3. Teknologi Web

Internet dioperasikan antara lain melalui aplikasi web. Sehingga seseorang bisa memiliki sebuah ruang dalam dunia maya. Web ini diibaratkan seperti rumah seseorang yang dapat ditempati sendiri atau ditempati bersama-sama dengan orang lain. Dengan memiliki web berarti seseorang memiliki alamat di internet. Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web, terdapat dua macam pengelompokkan yaitu teknologi pada sisi klien (client-side technology) dan teknologi pada sisi server (server side technology). Dalam aplikasinya, klien dan server berinteraksi dengan kewajiban mereka masing-masing.

2.1.5. Media Sosial

Kemunculan aplikasi www di internet pada awalnya dianggap kemunculan suatu media jenis baru. Hal itu didorong oleh kekuatan teknologi internet yang dapat menembus batas geografis, dimana orang dapat mengakses internet, maka ia pun dapat melihat halaman yang disajikan di www. Halaman yang tercetak di kertas diubah menjadi bentuk digital sehingga bisa dikirimkan ke segenap perangkat penjelajah internet.


(34)

Dengan munculnya aplikasi lain yang memanfaatkan internet, yaitu mesin pencari, media baru juga menjanjikan pengarsipan yang memudahkan orang mencari berita atau artikel yang sudah lama ditampilkan. Kedua hal ini, akses global dan pengarsipan, menjadi keunggulan media baru.

Keunggulan lain yang membuat internet semakin banyak dipilih adalah susahnya kontrol dari pemerintah. Awal kehadiran internet, undang-undang mengenai penerbitan digital belum ada. Maka kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat begitu bebas bagaikan tanpa batas. Media di internet menawarkan alternatif tanpa sensor dimana orang dapat lebih bebas mengungkapkan pendapatnya. Keadaan seperti ini oleh sebagian orang atau institusi dipakai untuk menawarkan pemikiran yang berseberangan dengan peraturan pemerintah. Hal ini memunculkan permasalahan di bidang hukum yang segera direspon oleh pemerintahan dengan munculnya undang-undang yang mengatur permasalahan terkait teknologi digital. Kemunculan undang-undang mengenai informasi secara elektronik (digital) juga baru disahkan di Indonesia tahun ini, melalui Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Masalah hukum pada dunia internet ini juga berdampak luas pada kejahatan melalui internet dan perlindungan hak cipta yang tidak bisa dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

http://www.newmedia.web.id/2009/01/media-baru-dan-media-sosial/.

Internet sebagai media baru seperti tersebut di atas awalnya memang hanya digunakan untuk memindahkan edisi cetak menjadi edisi


(35)

24

online supaya lebih mudah dibaca oleh lebih banyak orang, distribusi semakin mudah, dan tentu menghemat biaya cetak dan distribusi. Namun munculnya aplikasi Web 2.0 menyadarkan semakin banyak praktisi media dan internet akan keunggulan lain media baru ini. Media ini menjadi baru bukan hanya karena kemudahan distribusi, pengarsipan, dan murah, tetapi lebih karena kemampuan mengirimkan konten multimedia dan kemudahan interaksi antara pembaca dan penulis.

Dalam penelitiannya, FAD Research, sebuah lembaga riset media di Kanada, menuliskan bahwa interaktifitas ini mengijinkan pengguna (pembaca) dapat melakukan banyak kontrol terhadap konten yang ditampilkan. Interaktifitas inilah yang benar-benar membedakan fitur media baru dengan media lama. Sistem baru dengan adanya media baru yang mengusung interaktifitas tidak hanya membuat pembaca dapat memberikan komentar terhadap artikel yang diterbitkan, lebih dari itu bahkan mereka dimampukan untuk menulis sendiri artikel untuk ditayangkan media tersebut. Sistem inilah yang kemudian dikenal dengan user generated content atau konten yang dibuat oleh pengguna. Media sebagai penerbit menayangkan artikel yang sudah diedit oleh tim redaksi, ada pula media yang secara ekstrim menampilkan semua artikel apa adanya, tim redaksi hanya menjadi pengatur penayangan artikel tersebut. (FAD Research, Changing Media, Changing Roles: New Media Comes of Ages, FAD Research, Canada, 2006)


(36)

Media Sosial digunakan ketika aplikasi Web 2.0 digunakan suatu situs untuk membentuk jejaring antarteman, biasa disebut juga situs pertemanan. Dalam suatu media sosial, anggota komunitas suatu situs tidak hanya sekadar dapat menanggapi konten atau mengirimkan konten, melainkan juga membangun relasi antar-anggota

2.1.6. Internet Sebagai Media Komunikasi

Saat ini, komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat. Peningkatan ini didorong oleh semakin luasnya penggunaan internet di masyarakat. Konsumen dewasa ini semakin mengharapkan komunikasi dua arah dengan produsen (perusahaan) dan semakin banyak perusahaan yang menganggap kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan kepada konsumen. Konsumen menggunakan internet untuk mengajukan pertanyaan, melakukan pemesanan produk serta menyampaikan keluhan kepada perusahaan. Saat ini semakin banyak perusahaan dan konsumen yang menggunakan internet karena media ini relatif murah dan mudah digunakan (Morrisan, 2007:247-248).

Dewasa ini internet telah menjadi media yang diperhitungkan untuk iklan dan promosi. Sebagian besar perusahaan saat ini telah memiliki situs web atau website sebagai media promosi dan komunikasi dengan konsumen. Internet membantu perusahaan dalam membangun hubungan merek yang lebih kuat dengan konsumen, karyawan serta berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya melalui kekuatan


(37)

26

komunikasi dua arah. Banyak perusahaan yang terdorong untuk memberikan perhatian lebih besar kepada internet seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan konsumen untuk melakukan komunikasi dua arah. Tuntutan konsumen terkadang menimbulkan masalah bagi perusahaan yaitu bagaimana mengatasi dan mengelola komunikasi dua arah ini.

Perusahaan dapat menggunakan website untuk mendapatkan data pelanggan dengan cara menawarkan sampel produk gratis kepada mereka yang bersedia mengirimkan data dirinya seperti nama, alamat, e-mail, dan sebagainya kepada perusahaan. Untuk lebih menarik pengunjung, perusahaan dapat menyediakan artikel mengenai berbagai informasi atau tips yang terkait dengan produk yang ditawarkan.

Situs web atau website pada dasarnya tidak saja berfungsi sebagai media komunikasi yang memungkinkan perusahaan menyediakan informasi, mempengaruhi sikap dan menciptakan kesadaran (awareness) kepada perusahaan dan produknya, internet juga berfungsi sebagai media interaktif dimana perusahaan dapat memberikan tanggapannya secara langsung terhadap pertanyaan yang diajukan konsumen. Sifat interaktif ini memungkinkan internet sebagai media yang dapat digunakan untu melakukan transaksi jual beli.

Pada perkembangannya, website tidak hanya sebagai penyedia informasi dan komunikasi, namun dapat menjadi media pertemanan, perkenalan, dan kerjasama. Dulu website menyediakan isi untuk publik. Sekarang website model baru menyediakan sarana untuk kegiatan pemakai.


(38)

Media internet sekarang digemari oleh masyarakat karena melalui media internet masyarakat bisa mencari informasi yang mereka butuhkan dan melalui internet juga kita juga bisa menjalin hubungan dengan teman atau kerabat yang jauh sehingga pada jaman sekarang manusia sangat membutuhkan media internet sebagai penyambung informasi yang mereka butuhkan. Aktivitas paling padat dalam dunia maya adalah gagasan membangun pemerintahan maya dengan menggunakan konsep office, e-confrence, e-maol, e-fax, e-file, dan sebagainya serta melakukan aktivitas komersial sebagai konsekuensi lain perkembangan market dalam masyarakat maya. Salah satu hal yang memacu gagasan membangun e-goverment adalah kemampuan teknologi Internet membangun jaringan – jaringan intra maupun antar server, baik dalam lokal-lokal sebuah perusahaan maupun server-server yang dikoneksikan antar perusahaan satu dengan perusahaan lainnya (Bungin, 2006: 174-175)

Dalam banyak hal controlling, penjenjangan karier, pelaporan, pengarsipan dan aktivitas e-goverment telah dilakukan di berbagai kantor dan kegiatan pemerintahan lainnya, sedangkan di dalam dunia komersial, semua aktivitas dapat dilakukan dalam dunia maya. Seperti pasar, pembeli, pialang, nasabah dapat dilakukan dalam dunia maya dengan konsep-konsep tanpa batas. (Bungin, 2006: 176)

2.1.7. Twitter

Twitter-yang dalam bahasa Inggris berarti berkicau-juga salah satu jenis laman jejaring pertemanan sosial. Banyak juga yang menyebutnya mikroblogging alias blog mini. Di situs kreasi Jack Dorsey yang mulai


(39)

28

beroperasi sejak 2006 ini kita bisa dengan mudah meng-update kegiatan yang sedang kita lakukan. Fungsinya mirip status di Facebook, perbedaannya di Twitter dibatasi hanya 140 karakter. Jumlah karakter pesan yang demikian sedikit ini membuat Twitter dijuluki “Telegram Abad ke-21.” Dibandingkan Facebook, fitur Twitter lebih sedikit. Selain, status update Twitter cuma punya fitur seperti reply tweet, twitpic, message, follower, dan following. Fitur yang lebih sedikit, membuat Twitter lebih sederhana ketimbang halaman jejaring sosial lainnya. Tapi kesederhanaan inilah yang jadi kekuatan penting Twitter. Fitur yang tak rumit membuat halaman jejaring sosial ini digemari banyak orang, terutama kalangan sibuk yang tak punya banyak waktu untuk online. Inilah yang menjelaskan kenapa halaman ini begitu digemari oleh selebriti atau pun figur publik.

Jumlah orang yang senang berbicara di dunia maya ditaksir sudah mencapai lebih dari 100 juta orang. Angka ini memang lebih sedikit ketimbang Facebook yang digunakan lebih dari 350 juta orang. Tapi mengingat laju pengguna yang sangat dashyat serta kecenderungan pengguna Facebook yang stagnan-tinggal tunggu waktu saja Twitter menggeser Facebook. (

http://www.tabloidbintang.com/techno/gossip-net/852-anti-mati-gaya-berkat-situs-jejaring-sosial.html)

Nama ini, gabungan dari kata ‘chatter’ dan ‘tweeting’, sebenarnya sudah tepat menggambarkan apa arti Twitter. Namun sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Setelah kita tercatat pada suatu situs web Twitter, ada dua hal yang bisa dilakukan. Pertama, bisa mencari seseorang, untuk


(40)

membaca pesan-pesannya. Dengan ini, bisa mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh orang tersebut. Dalam hal ini, menurut terminologi Twitter. Kedua, pengguna sendiri bisa mengirim pesan. Dan pesan ini bisa dibaca orang lain. Dua hal tersebut, bisa dilakukan sekaligus. Dalam hal itu, berarti terjadi pembicaraan.

Dalam salahsatu situs web (http://www.twitter.com) tertulis: “Twitter adalah suatu pelayanan bagi teman-teman, keluarga, dan rekan sekerja, untuk saling berkomunikasi dan tetap dalam keadaan tersambung langsung, melalui pertukaran pertanyaan singkat secara cepat. Misalnya: Apa kabar?” Orang sudah lama bisa melakukan hal tersebut, membicarakan berbagai pengalaman hidup sehari-hari melalui weblog. Bedanya, pesan Twitter langsung muncul pada monitor komputer. Untuk melihatnya, orang tidak perlu khusus membuka suatu situs web tertentu. (http://www.surya.co.id/2009/01/23/wabah-twitter.html)

Pesan yang dikirim, tidak boleh lebih dari 140 huruf atau karakter. Jumlah huruf tersebut, adalah panjang rata-rata kalimat percakapan biasa. Huruf-huruf tersebut disebut ‘tweets’, dan muncul di monitor komputer, atau sebagai pesan singkat pada telepon genggam. Kecepatannya sama dengan sistem pengiriman pesan singkat, seperti MSN. Twitter (microblogging) tidak hanya dapat diakses dari situsnya, tetapi bisa juga dari layanan instant messaging seperti Google Talk, RSS, email, serta layanan sms notifikasi dua arah untuk operator telepon seluler dan


(41)

30

terintegrasi baik dengan situs semacam Facebook. Tweeting merupakan bentuk citizen journalism dari running text yang biasa muncul di bawah layar stasiun TV. Kecepatan informasi adalah ujung tombak unique selling point yang dimiliki oleh Twitter.

2.1.7.1.Kelebihan Twitter

Ide pembuatan media online Twitter adalah berawal dari pertanyaan sepele yaitu “Apa yang teman-teman lakukan saat ini ?”. Maka Twitter berupaya menjembatani pertanyaan tersebut kepada penggunanya dengan kembali bertanya “What are you doing?”. Jawaban itu akan disebarluaskan oleh Twitter melalui fasilitas antarmuka (dashboard) penggunanya. Twitter juga menyediakan aplikasi antarmuka tersebut tampil di website atau blog penggunanya.

Jika layanan pesan berbasiskan SMS hanya mampu mengirimkan informasi kepada pengguna yang dikenal, maka Twitter bisa digunakan sebagai sarana penyebar informasi kepada semua orang baik yang dikenal maupun tidak, untuk memberitahukan keberadaan penggunanya. Penyampaian pesan dalam Twitter umumnya tanpa berharap mendapatkan balasan/respon dari pembacanya.

Kemudian untuk urusan sosial, Twitter mampu memberikan informasi cepat tentang keberadaan kita atau yang akan kita lakukan. Orang lain yang menjadi pengikut Twitter kita akan mengetahui berita tersebut dan respon akan tercipta.


(42)

Untuk urusan bisnis, Twitter bisa dijadikan alat untuk mengumumkan kabar terbaru atau posting blog terbaru dari sebuah perusahaan bahkan berinteraksi dengan konsumen. Twitter juga memudahkan kolaborasi internal dan komunikasi dalam sebuah kelompok.

Saat ini, layanan Twitter banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu pemerintah (misal Israel), organisasi (misal NASA), politikus (misal Barack Obama), selebritis misal Ashton Kutcher dengan nama akun aplusk, Samantha Ronson dengan nama akun jackdaniels9, Pete Wentz dengan nama akun ztnewetep, John Mayer dengan nama akun johncmayer, dan Demi Moore dengan nama akun mrskutcher. Mereka semua begitu rajin meng-update apa yang sedang mereka lakukan beberapa menit sekali. (http://www.baliorange.web.id/apa-twitter/)

2.1.7.2.Aspek Negatif Twitter

Usia Twitter kini sudah lebih dari dua tahun. Jelas, banyak cara untuk memanfa’atkan Twitter. Tapi, bukan hanya gunanya saja. Nyatanya, beberapa blogger merasa jengkel atas gangguan berbagai tweets. Mereka menilai Twitter hanya “bikin bingung”, atau “sesuatu bagi remaja berusia 18 tahun”. Beberapa pengeritik lain mempertanyakan apakah pengguna ini benar-benar ingin tahu apakah teman atau kenalan pengguna sedang mengupas kentang, atau terpaksa balik lagi ke toko swalayan karena ada sesuatu yang lupa dibeli, atau baru pulang dari kebun binatang, atau dari toilet. Mereka mengatakan para pecandu Twitter terus menerus mengirim berbagai informasi, yang dalam komputer sudah tersedia secara


(43)

32

berlebihan, sehingga orang sulit untuk berkonsentrasi. Jadi, sebagaimana semua teknologi baru lainnya, Twitter pun mempunyai beberapa sisi negatif. Namun, juga sebagaimana semua teknologi baru lainnya, jika kita tidak suka, kita selalu bisa mematikannya. (http://www.surya.co.id/2009/01/23/wabah-twitter.html)

Banyak pengguna Twitter hanya mengulang berita-berita yang mereka lihat dari televisi lokal. Mereka tidak melaporkan apa yang mereka lihat sendiri. Berbagai desas-desus terus diulang-ulang, tanpa melakukan pemeriksaan sendiri. Banyak jurnalis mengatakan, situs jaringan sosial ini bisa digunakan sebagai bahan dasar, yang cepat dan aktual. Namun, berbagai fakta dan bukan fakta tersebut, masih harus disaring, dikaitkan satu sama lain, dan ditempatkan pada konteksnya.

2.1.7.3.Situs Pesaing Twitter

Di era ini, rasanya tak ada lagi alasan untuk berdiam diri. Ketersediaan berbagai peranti teknologi seperti laptop, MP3 Player, konsol game portabel, atau pun ponsel membuat makin banyak kegiatan untuk mengisi waktu. Di luar itu, ada kegiatan lain yang bisa dilakukan agar tak ketinggalan informasi, yaitu bermain laman jejaring sosial.

Karena nyaris semua halaman jejaring sosial bisa diakses lewat peranti ponsel, kegiatan ini bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Ini membuat bermain halaman jejaring sosial jadi alat yang efektif untuk mengisi waktu kosong.


(44)

Berikut adalah jejaring sosial yang membuat orang dijamin tak akan ketinggalan informasi :

a. Facebook

Jumlah pengguna yang mencapai 350 juta sontak membuat Facebook menjadi situs pertemanan paling populer di muka bumi ini dibanding MySpace yang 117,6 juta pengguna, Friendster 100 jutaan pengguna, serta laman pertemanan lain yang tengah naik daun, Twitter, sekitar 100 juta pengguna. Kenapa Facebook begitu banyak menyerap banyak pengguna? Jawabannya, karena Facebook bukan situs pertemanan biasa. Ibarat toko serba ada, Facebook menawarkan hampir semua jasa yang disediakan berbagai situs. Pengakses situs ini bisa menjalin pertemanan, bergabung ke grup atau komunitas sosial, mengirim surel, mengunggah video dan foto, menulis blog, main game, dan update status. Semua ini membuat situs pertemanan pendahulunya terasa ketinggalan zaman. Dengan fungsinya yang beragam itu, penggunanya pun memakai laman ini untuk beragam kepentingan. Facebook bisa digunakan untuk kepentingan niaga, publisitas atau pun kampanye.

b. Plurk

Plurk adalah layanan jejaring sosial mikroblogging yang diluncurkan sekitar Mei 2008. Layanan ini kurang lebih serupa dengan layanan dari Twitter, yang mengizinkan penggunanya untuk menulis status update atau mengirimkan pesan-pesan pendek, maksimum 140 karakter.


(45)

34

Bedanya, setiap status update atau pesan yang hendak dikirim diawali dengan penanda (qualifier) umum yang telah ditentukan seperti “asks”, “is”, “feels”. Setiap status update, akan ditampilkan dalam bentuk garis waktu di halaman lamannya yang selanjutnya masing-masing dapat dikomentari orang lain. Yang lebih menarik adalah adanya nilai karma yang menentukan keaktifan di dunia Plurk. Sistem karma di Plurk menunjukkan seberapa aktif kita bermain Plurk. Dan sistem karmalah yang akan membuat kita bisa mengakses beberapa fiturnya. Jadi semakin besar karma kita di Plurk, semakin berkesempatanlah kita untuk melakukan apa saja di Plurk.

Semakin tinggi nilai karma biasanya, semakin banyak pula icon emotions yang didapat, sehingga setiap Pluker (sebutan untuk penguna plurk) memiliki emotion yang berbeda-beda tergantung dari karma yang telah didapat. Karma paling kecil adalah 0.00 sedangkan terbesar adalah 100.00 yang disebut sebagai tingkat Nirvana. Situs jejaring sosial ini mempunyai jumlah penggemar yang semakin banyak dan mempunyai popularitas yang naik dengan pesat, termasuk di Indonesia.

c. LinkedIn

Situs jejaring sosial yang berorientasi bisnis, LinkedIn dan juga sering digunakan untuk jaringan profesional, menembus 60 juta pengguna. Lewat LinkedIn pengguna bisa saling bertukar ide, pengetahuan serta berbagi bursa kerja dengan jaringan profesional yang sangat besar.


(46)

Misalkan Anda tidak dapat menyelesaikan sebuah tantangan bisnis di perusahaan, solusinya bisa didapatkan di LinkedIn ini.

Silahkan cari ahlinya berdasarkan nama, pekerjaan, title, perusahaan, dan keyword lainnya untuk mencari solusi buat anda. Nah, pengguna bisa bertukar ide ataupun diskusi secara online dengan si ahli. Dengan bantuan search engine-nya, pengguna bisa mencari informasi pekerjaan baru, membangun reputasi profesional, dan menghubungkan pengguna dengan rekanan bisnis lainnya.

d. Hi5

Hi5 adalah salah satu laman jejaring sosial yang didirikan Ramu Yalamanchi pada 2003. Situs ini pada tahun 2008 termasuk salah satu dari 20 laman jejaring sosial yang paling sering dikunjungi oleh pengguna internet di seluruh dunia. Pada Januari 2009, Hi5 mengklaim dirinya memiliki lebih dari 60 juta anggota aktif. Prinsip kerja laman ini hampir mirip bahkan sama dengan Friendster atau Facebook.

e. MySpace

Dilihat dari fungsinya MySpace tidak jauh beda dengan laman-laman lain yang tujuannya mencari teman, social networking maupun dating. Fitur-fitur yang terdapat dalam MySpace pun tidak jauh beda dengan yang lainnya. Di Tanah Air, halaman ini digunakan banyak oleh pelaku musik, tidak jauh beda dengan negara lain. Apalagi band-band indie yang sudah mulai menjamur di Tanah Air. Fungsi yang paling menonjol dari MySpace adalah kesempatan para musisi untuk


(47)

36

memperkenalkan band mereka dan juga memperbarui segala kegiatan dan lagu-lagu mereka.

Boleh dibilang MySpace merupakan laman personal artis, hal ini dapat dilihat fitur standar MySpace (terutama MySpace Music). Mulai dari fungsi player, event schedule, blog, friends/fans list sampai dengan comment.

f. Friendster

Dalam dunia laman jejaring sosial, Friendster merupakan salah satu pionir. Namun justru sang junior, Facebook, berhasil mendapatkan posisi nomor satu sebagai salah satu laman jejaring sosial top di kalangan onliner. Kini Friendster tengah berjuang kembali menjadi nomor satu. Caranya dengan berganti tampilan. Sayangnya, pergantian itu tidak disertai aplikasi dan fitur yang baru. Secara umum aplikasi, fungsi dan fitur yang ada tetaplah sama. Hanya saja seperti status di Facebook, Friendster sekarang menonjolkan fungsi shout dengan “Tell your friends what you’re doing right now...” (http://www.tabloidbintang.com/techno/gossip-net/852-anti-mati-gaya-berkat-situs-jejaring-sosial.html)

2.1.8. Motif

Istilah motif berasal dari kata motive yang berarti dorongan dalam diri organisme untuk menentukan pilihan-pilihan dari berbagai hal, sehingga sesuai dengan tujuan. Semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Jadi motif adalah hal yang berkaitan


(48)

dengan dorongan keinginan hasrat dari dalam diri untuk melaksanakan sesuatu yang memberi arah dan tujuan pada tingkah seseorang. Dari definisi tentang motif, maka dapat disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan, sehingga individu itu berbuat sesuatu. (Ahmadi, 2000:192).

Motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berbuat atau bertingkah laku dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu (Rizal, 2008).

1. Motif mempersoalkan “mengapanya” tingkah laku (bukan apa dan bagaimananya)

2. Motif tidak pernah bisa diamati secara langsung.

3. Sulit dikatakan apakah motif itu bersifat umum atau khusus.

Untuk memudahkan pengukuran tentang motif, maka didasarkan dengan gejala kemauan (konasi), sebagai berikut (Rizal, 2008):

1. Dorongan

Kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar kesadaran. Terbagi menjadi dua : Dorongan nafsu dan dorongan rohaniah. Kesemuanya berpangkal pada 3 macam dorongan asli yaitu a. Dorongan mempertahankan diri

b. Dorongan mempertahankan jenis c. Dorongan mengembangkan diri


(49)

38

2. Keinginan

Dorongan nafsu yang tertuju kepada sesuatu benda tertentu, atau yang kongkrit. Keinginan yang dipraktekan bisa menjadi kebiasaan.

3. Hasrat

Suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. 4. Kecenderungan

Hasrat yang aktif yang menyuruh kita agar lekas bertindak 5. Hawa nafsu

Hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita. Hawa nafsu ini bergerak dan berkuasa di dalam kesadaran.

6. Kemauan

Kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan fikiran.

2.2. Kerangka Berpikir

Dari berbagai media komunikasi yang ada, saat ini internet telah berkembang menjadi media komunikasi dua arah yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Saat ini dikenal istilah "Web 2.0" yang merupakan tahap pengembangan kedua pada kegiatan internet. Web 2.0 sebagai peralihan dari website yang berupa pusat penyimpanan informasi sendiri-sendiri, menjadi jaringan content (isi) dan fungsi (kegunaan). Semuanya menjadi landasan untuk aplikasi web yang membuat terobosan dalam menambah teman dan menyampaikan isi pikiran. Web 2.0 khususnya twitter saat ini selain dapat digunakan sebagai media pertemanan juga dapat


(50)

digunakan sebagai sarana beriklan baik kepada teman maupun relasi.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui bagaimanakah motif para pengguna internet khususnya tentang twitter. Peneliti berusaha mengetahui hal tersebut diatas melalui motif seseorang terhadap objek yang disebabkan karena kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, latar belakang pengetahuan (frame of reference) yang berbeda, budaya dan psikologis individu yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Gambar 2.2.

Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Tentang Motif Pengguna Di Surabaya Dalam Mengakses Twitter

Sebagai Media Komunikasi

Twitter Analisis

Deskriptif Kesimpulan Motif Pengguna

Mengakses Twitter : - Dorongan

- Keinginan - Hasrat

- Kecenderungan - Hawa nafsu - Kemauan


(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana motif pengguna di Surabaya dalam mengakses Twitter sebagai media komunikasi. Untuk itu metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dan menggunakan analisis kualitatif. Menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi secara faktual dan cermat (Rakhmat, 1999:22). Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan yang tidak menggunakan statistik atau angka-angka tertentu.

Hasil dari penelitian kualitatif ini tidak dapat digeneralisasikan (membuat kesimpulan yang bersifat umum) atau bersifat universal, jadi hanya dapat berlaku pada situasi dan keadaan yang sesuai dengan situasi dan keadaan dimana penelitian serupa dilakukan (Kountur, 2003:29).

3.2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah motif pengguna dalam mengakses twitter sebagai media komunikasi yang bertujuan untuk menggambarkan motif para pengguna twitter di internet. Untuk memperjelas konsep


(52)

penelitian, maka akan diberikan definisi operasional dari variabel yang diamati dalam penelitian ini.

Dalam hal ini motif dapat dioperasionalisasikan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.

Dalam penelitian ini, kategori motif yang dijadikan sebagai acuan adalah kategori motif menurut Rizal yaitu sebagai berikut :

1. Dorongan

Kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar kesadaran.

2. Keinginan

Dorongan nafsu yang tertuju kepada sesuatu benda tertentu, atau yang kongkrit. Keinginan yang dipraktekan bisa menjadi kebiasaan.

3. Hasrat

Suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. 4. Kecenderungan

Hasrat yang aktif yang menyuruh kita agar lekas bertindak 5. Hawa nafsu

Hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita. Hawa nafsu ini bergerak dan berkuasa di dalam kesadaran.


(53)

42

6. Kemauan

Kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan fikiran.

3.3. Informan

Jenis penelitian ini adalah riset kualitatif. Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kasuistik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu riset dilakukan. Karena itu pada riset kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut informan atau subjek penelitian (Kriyantono, 2007:161).

Pada penelitian ini, yang menjadi informan atau subjek penelitian yaitu:

1. Pelajar dan pegawai yang pernah mengakses Twitter. 2. Berusia diatas 17 tahun keatas.

3. Berdomisili di Surabaya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan : 1. Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan

yang tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan (Soehartono, 2004:69). Data yang didapat dengan cara mencatat perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya komunikasi atau pertanyaan dengan individu yang teliti.


(54)

2. Interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden. Jawaban-jawaban responden dicatat dan direkam dengan tape recorder. Wawancara yang dilakukan adalah indepth interview atau wawancara mendalam, yaitu mendapatkan informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti (Bungin, 2001:110). Peneliti mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya dan sedetail-detailnya guna mendapatkan informasi yang diharapkan. Daftar pertanyaan untuk wawancara disebut interview schedule. Sedangkan catatan secara garis besar tentang pokok-pokok pertanyaan disebut interview guide (pedoman wawancara) (Soehartono, 2004:67-68).

3. Studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan mencari data penunjang dengan mengolah buku-buku dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Melalui pendekatan metodologi ini akan dapat menjangkau secara komperhensif dengan tujuan tanpa mengurangi akurasi metodologi yang diinginkan.

Pada tahap awal analisis data penelitian dilakukan bersamaan dengan proses pengambilan data. Analisis data penelitian berupa proses pengkajian


(55)

44

hasil wawancara, pengamatan dan dokumen yang telah terkumpul. Data kemudian direduksi, karena pada saat proses pengambilan data tersebut tidak langsung terdapat proses analisis.

Sedangkan interpretasi data bertujuan untuk memberikan makna terhadap hasil analisis data yang sudah dilakukan serta mencari implikasinya, terhadap teori yang sudah dilakukan untuk menafsirkan hasil analisis.


(56)

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data

4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Twitter adalah suatu situs web jejaring sosial dan mikroblog yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan "pembaharuan" berupa tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, atau aplikasi seperti Twitterrific dan Twitbin.

Twitter didirikan pada Maret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp. Kata twitter secara harfiah berarti 'berkicau'. Situs ini mempunyai konsep blog mikro dalam penggunaannya. Di Indonesia situs jejaring sosial ini mempunyai pengguna aktif yang cukup banyak.

Kesuksesan Twitter membuat banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan layanan spesifik lokal suatu negara atau menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu sumber bahkan menyebutkan bahwa paling tidak ada 111 situs web yang memiliki layanan mirip dengan Twitter.

4.1.2. Istilah-Istilah Dalam Twitter

Berikut ini beberapa istilah di dalam twitter : a. Tweet yaitu sesuatu yang ditulis di status twitter

b. @ yaitu penanda yang ditulis didepan nama pengguna lain agar tweet yang dimasukkan diterima oleh pengguna tersebut.

c. Reply atau balasan.


(57)

47

d. Following atau pengguna lain yang tweet nya akan selalu diterima. e. Follower yaitu pengguna lain yang akan selalu menerima tweet. f. ReTweet (RT).

g. Direct Messages atau pesan personal.

h. Favorites atau menyimpan tweet tertentu yang diinginkan.

i. Hash Tags (#) atau penanda yang ditulis di depan topik tertentu agar

pengguna lain bisa mencari topik yang sejenis yang ditulis oleh orang lain juga.

j. Trending Topics atau topik yang sedang banyak dibicarakan banyak

pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.

k. OverHeard (OH) atau penulisan tweet milik orang lain pada status tanpa ingin mencantumkan siapa yang menuliskannya, OH ditulis di depan tweet yang ingin dimasukkan.

l. HeardTrough (HT) atau penulisan tweet berdasarkan sesuatu yang

didengar dalam kehidupan nyata, HT ditulis di depan tweet yang ingin dimasukkan di sana.

4.1.3. Identitas Narasumber

Identitas 3 narasumber dalam penelitian ini yang menjadi pengguna twitter diantaranya adalah :

a. Narasumber 1 adalah Ravi, seorang remaja berusia 18 tahun. Berstatus sebagai pelajar kelas 3 di SMU Negeri 9 Surabaya. Ravi menjadi penggemar twitter sejak setahun belakangan ini.


(58)

b. Narasumber 2 adalah Inez, seorang remaja berusia 23 tahun. Berstatus sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.

c. Narasumber 3 adalah Asta Dewanti, seorang wanita berusia 30 tahun. Saat ini berstatus sebagai presenter di sebuah stasiun televisi swasta di Surabaya. Menjadi penggemar Twitter kurang lebih setahun.

4.1.4. Penyajian Data

Penelitian ini dilakukan di Surabaya selama kurang lebih 2 minggu. Sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya, subjek penelitian yang dijadikan informan tidak dapat dibatasi atau ditentukan. Data diperoleh dengan menggunakan tape recorder wawancara yang dilakukan adalah indepth interview atau wawancara yang mendalam yang dilakukan terhadap para pengguna twitter bahkan menjadikan twitter sebagai media informasi sehari-hari. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari informan, dan observasi dilakukan untuk mengamati perilaku dan perkembangan dari situasi yang diteliti itu sendiri. Data yang diperoleh tersebut akan disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan kualitatif sehingga diperoleh gambaran, jawaban serta kesimpulan dari pokok permasalahan.

4.1.5. Motif Dalam Menggunakan Twitter

A. Motif Secara Umum

Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber dapat diketahui bahwa secara umum narasumber yang berstatus sebagai pelajar, mahasiswa dan presenter di sebuah stasiun televisi swasta banyak menggunakan Twitter sebagai salah satu


(59)

49

cara untuk mengisi waktu luang mereka, sarana untuk mencari informasi terbaru mengenai teman atau relasi mereka serta media untuk bersosialisasi dan mengembangkan networking bagi kepentingan pekerjaan ataupun bisnis mereka. Berikut ini adalah petikan wawancara dengan ketiga narasumber tersebut sebagaimana tersaji dalam uraian berikut ini :

1. Motif Menggunakan Twitter Secara Umum

Dari hasil wawancara dengan informan I yaitu Ravi, seorang pelajar di salah satu SMU Negeri di Surabaya diketahui bahwa secara umum Ravi menggunakan twitter untuk kepentingan menambah teman, mengupdate status atau mengobrol dengan sesama teman. Ravi menganggap bahwa situs jejaring sosial seperti twitter merupakan situs pertemanan yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan facebook karena dapat langsung bercakap-cakap dengan teman-teman twitter. Informasi di atas nampak pada petikan wawancara di bawah ini :

Informan 1 (Pelajar)

“....pake twitter untuk menambah teman, mengupdate status atau mengobrol sama teman-teman”

(interview : Sabtu, 17 April , Pukul 15.30 WIB)

Alasan atau motif lain bagi para narasumber untuk menggunakan twitter adalah untuk kepentingan networking atau mengetahui informasi-informasi terbaru yang sedang terjadi saat ini seperti diungkapkan oleh Inez, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. Beberapa informasi yang banyak dibutuhkan oleh Inez seperti misalnya info kemacetan


(60)

jalan raya ataupun info pembukaan restoran baru di Surabaya. Berikut adalah petikan wawancara dengan narasumber tersebut:

Informan 2 (Mahasiswa )

“ apa ya….untuk kepentingan social networking, cuman buat for fun selain itu aku akses twitter biar tahu info-info terbaru saat ini seperti info jalanan macet atau ada info restoran terbaru, kita biasanya tahunya dari twitter………….”

(interview :Minggu, 17 Mei, Pukul 19.00 WIB)

Berikut ini adalah petikan wawancara dengan Asta Dewanti, seorang presenter stasiun televisi swasta di Surabaya mengenai alasan atau motif dia menggunakan twitter.

Informan 3 (Presenter)

“….kerjaan penting lah, bisa untuk nambah info kerjaan, networking dan fun-fun yang lain….”

(interview :Minggu, 17 Mei, Pukul 20.30 WIB)

Dari petikan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa alasan atau motif Asta untuk menggunakan twitter selama setahun ini, selain untuk mendukung kepentingan pekerjaannya, juga untuk kepentingan menambah jaringan atau networking dengan relasi-relasi baru. Selain itu twitter juga digunakan sebagai sarana untuk mencari kesenangan setelah penat dengan aktivitas sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa secara umum motif para narasumber menggunakan twitter sebagai sarana untuk menambah teman atau menambah jaringan (networking). Selain itu melalui twitter, para narasumber dapat mengupdate status terbaru mereka sehingga teman atau


(61)

51

relasi mereka dapat mengetahui aktivitas terbaru mereka dan yang terpenting twitter dapat digunakan untuk media melepas kelelahan setelah aktivitas bekerja.

2. Motif Menggunakan Twitter Secara Khusus

Setelah mengetahui uraian jawaban para narasumber mengenai motif secara umum dalam menggunakan twitter, berikut ini adalah gambaran jawaban para narasumber mengenai alasan khusus mereka dalam menggunakan twitter mengacu pada teori motif.

Motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri seseorang untuk berbuat atau bertingkah laku dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Motif didasarkan atas beberapa hal seperti :

1. Faktor atau Motif Dorongan

Dorongan adalah kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar kesadaran. Terbagi menjadi dua yaitu dorongan nafsu dan dorongan rohaniah.

Petikan wawancara dengan informan 1 mengenai faktor atau motif apakah yang mendorong mereka menggunakan twitter tergambar dalam uraian berikut ini :

Informan 1 (pelajar)

“…..apa ya alasan khususnya? Jujur, awalnya aku pakai twitter karena emang pengen ikut-ikutan trend, tapi setelah mengetahui fungsi-fungsi yang ada di twitter lama-lama aku jadi kecanduan, rasanya ada dorongan khusus dari dalam diri aku untuk lebih pake twitter………”


(62)

Dari uraian yang disampaikan Ravi diatas nampak bahwa awalnya dia menggunakan twitter hanya ikut-ikutan saja karena memang situs jejaring sosial seperti twitter ataupun facebook sedang digemari oleh masyarakat khususnya remaja, namun setelah mengetahui fungsi-fungsi lebih dari twitter, Ravi merasa bahwa ada dorongan khusus dari dalam dirinya untuk lebih menggunakan twitter sebagai sarana mengembangkan diri. Melalui twitter, Ravi dapat mengembangkan potensi dalam dirinya untuk berkomunikasi dengan teman-teman ataupun kemampuan untuk mengolah kata-kata yang selama ini tidak mampu dia ungkapkan secara langsung kepada orang lain. Menurut pengakuan Ravi, dia selama ini cenderung introvert atau tertutup. Ravi sangat pemalu untuk berkomunikasi secara langsung dengan teman-temannya, namun dengan adanya twitter, Ravi saat ini mampu berkomunikasi lebih lancar meskipun tidak disampaikan secara langsung. Dengan demikian, bagi Ravi ada manfaat lebih dari keberadaan twitter sebagai sarana untuk lebih mengembangkan potensi dirinya. Dorongan khusus itulah yang membuat Ravi lebih mampu berkomunikasi dengan teman-temannya.

Selanjutnya, jika Ravi menggunakan twitter karena ada dorongan khusus dalam dirinya yaitu untuk mengembangkan potensi diri, Inez (informan 2) menyatakan bahwa keberadaan twitter sangat mendorong dirinya untuk lebih terbuka dengan teman-teman atau relasinya. Sebagai mahasiswa yang hampir menyelesaikan studinya dan berkeinginan untuk melanjutkan sekolah di bidang fashion design, twitter dapat digunakan


(63)

53

oleh Inez untuk memperoleh informasi atau apapun berkaitan dengan bidang yang ingin dia tekuni. Berikut adalah petikan wawancara peneliti dengan Inez :

Informan 2 (mahasiswa)

“ sekarang ini, aku terdorong pake twitter karena melalui twitter aku bisa dapat semua informasi atau apapun yang ada kaitannya dengan fashion design, itu penting banget...untuk mendorong karier aku di masa yang akan datang”

(interview : Minggu, 17 Mei, Pukul 19.00 WIB)

Dari petikan wawancara di atas nampak bahwa selain karena didorong motif menambah teman atau mengupdate status terbarunya, twitter telah mendorong diri Inez untuk lebih terbuka mengenai berbagai info penting yang dapat berguna bagi kemajuan kariernya. Dengan demikian, twitter selain berfungsi untuk kebutuhan umum penggunanya, juga memiliki kelebihan sebagai media mendorong keterbukaan seseorang akan sebuah informasi yang berguna bagi pengguna tersebut.

Informan 3 (presenter)

“aku nggak tahu, apa alasan khusus pake twitter…tapi rasanya ada yang kurang kalo aku nggak mengakses twitter. Twitter udah jadi teman kedua buat aku.

(interview : Minggu, 17 Mei, Pukul 20.30 WIB)

Melalui petikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa saat ini, Asta Dewanti memanfaatkan twitter sebagai teman di saat apapun. Sebagai presenter, waktu Asta banyak dihabiskan di dunia entertainment sehingga sangat sedikit sekali waktu luang baginya untuk dapat berinteraksi lebih dekat dengan teman atau sahabat. Oleh karena itu, keberadaan twitter


(64)

seolah sebagai pengganti kebutuhan teman baginya. Bagi Asta, teman atau sahabat merupakan orang yang tepat untuk tempatnya berkeluh kesah ataupun menumpahkan kegembiraan yang dia rasakan. Melalui twitter , Asta seolah memiliki teman khusus untuk menemani kesehariannya di dunia entertainment. Dorongan akan kebutuhan pertemanan itulah yang menjadikan twitter sebagai media khusus yang memiliki posisi penting bagi dirinya.

2. Keinginan

Keinginan adalah dorongan nafsu yang tertuju kepada sesuatu benda tertentu, atau yang kongkrit. Keinginan yang dipraktekkan bisa menjadi kebiasaan. Berkaitan dengan keinginan seseorang untuk menjadi pengguna twitter, berikut ini adalah petikan wawancara dengan ketiga narasumber mengenai motif khusus mereka dalam menggunakan twitter.

Informan 1 (pelajar)

“aku pake twitter lebih karena keinginan mas….keinginan untuk lebih diakui keberadaanku. Aku kan orangnya sebenarnya pemalu, makanya teman aku nggak terlalu banyak mas, dengan adanya twitter, teman-teman jadi lebih mengenal kepribadian aku yang sebenarnya dan aku nggak perlu malu lagi untuk ngobrol dengan mereka”

(interview : Sabtu, 16 Mei, Pukul 16.00 WIB)

Dari petikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa pada dasarnya twitter memiliki beberapa manfaat lebih selain sebagai sarana komunikasi dengan pengguna twitter lainnya. Seperti pengakuan Ravi, bahwa dirinya menggunakan twitter karena didorong oleh keinginan yang kuat untuk diakui keberadaannya oleh lingkungan. Dalam hal ini adalah


(65)

55

teman-temannya. Sifat pemalu dan tertutup yang dimilikinya telah menjadikan dirinya sedikit dijauhi oleh teman-temannya. Dengan adanya twitter, Ravi dapat menambah teman lebih banyak serta dapat berkomunikasi dengan lancar dengan teman-teman barunya tersebut. Keinginan yang kuat itulah yang menjadikan Ravi lebih baik dari sebelumnya sehingga dia lebih sering mengakses twitter di sela kesibukannya sebagai pelajar.

Setelah mengetahui jawaban dari informan pertama, berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Inez, informan kedua mengenai motif khusus dirinya untuk menggunakan twitter.

Informan 2 (mahasiswa)

”aku menggunakan twitter lebih karena kebiasaan, sebelumnya kan udah ada facebook....makanya ketika muncul situs-situs jejaring sosial yang lain seperti twitter, aku jadi terbiasa untuk mengaksesnya. Jadi alasan khususku pake twitter ya karena kebiasaan tadi”.

(interview : Minggu, 17 Mei, Pukul 19.30 WIB)

Berdasar pada teori mengenai keinginan yang berujung pada kebiasaan, alasan yang dikemukakan oleh Inez mengenai alasan atau motif khusus dirinya untuk menggunakan twitter adalah karena kebiasaan. Sebelum twitter sudah muncul terlebih dahulu facebook, sekarang ini juga sudah ada Flicker. Kebiasaan mengakses situs-situs online itulah yang membuat Inez lebih aktif lagi dalam mengakses twitter yaitu untuk mendukung karier baru di bidang fashion design yang akan ditekuninya selepas studinya.


(1)

kebutuhan mereka menjadi terpenuhi. Kemauan yang kuat untuk dapat menggunakan twitter dengan cepat dan praktis membuat para narasumber memilih media-media yang canggih meskipun mereka harus mengeluarkan dana berlebih untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

4.2. Analisis Data

Berdasarkan observasi serta hasil indepth interview yang dilakukan peneliti dengan para narasumber dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum pengguna twitter menggunakan twitter sebagai media atau sarana bersosialisasi, membangun jaringan atau networking, mengobrol dengan teman-teman serta sarana bisnis. Namun secara khusus motif para pengguna twitter dalam menggunakan twitter lebih karena didorong oleh rasa atau keinginan yang kuat untuk melepaskan ketegangan atau kepenatan setelah lelah beraktivitas.

Para narasumber juga merasa bahwa dengan adanya twitter dapat menjadi sarana atau media mereka menumpahkan kegembiraan atau kesedihan yang mereka rasakan serta mendapatkan solusi atau jalan keluar atas permasalahan yang sedang mereka rasakan. Berbagai hal ini lah yang mendorong para pengguna twitter seolah-olah merasa bahwa twitter sudah menjadi bagian dari diri mereka. Banyak pengguna yang rela mengeluarkan dana berlebih untuk sekedar membeli gadget atau HP canggih yang dapat memenuhi kebutuhan twitter mereka sehingga pada akhirnya kebutuhan


(2)

66

mereka akan berbagai sarana atau fasilitas yang ada pada twitter dapat terpenuhi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motif pengguna twitter di Surabaya khususnya ketiga narasumber dalam penelitian ini lebih karena kebutuhan emosional serta mengikuti trend yang berkembang saat ini, sehingga bila digunakan dengan tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi penggunanya.


(3)

5.1. Kesimpulan

Dari pernyataan-pernyataan para pengguna twitter yang menjadi narasumber dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa :

1. Secara umum pengguna twitter menggunakan twitter sebagai media atau sarana bersosialisasi, membangun jaringan atau networking, mengobrol dengan teman-teman serta sarana bisnis. Namun secara khusus motif para pengguna twitter dalam menggunakan twitter lebih karena didorong oleh rasa atau keinginan yang kuat untuk melepaskan ketegangan atau kepenatan setelah lelah beraktivitas.

2. Secara khusus pengguna twitter menggunakan twitter lebih karena kebutuhan emosional serta mengikuti trend yang berkembang saat ini, sehingga bila digunakan dengan tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi penggunanya.

5.2. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan tujuan penelitian ini adalah :

1. Hendaknya sosialisasi tentang twitter harus lebih dijelaskan kepada masyarakat banyak kerena banyak manfaat yang diperoleh dari keberadaan twitter sebagai media berkomunikasi


(4)

68

2. Para pengguna twitter diharapkan dapat memberi masukan atau menambah informasi yang dituangkan di dalam twitter sehingga dapat berbagi informasi dengan pengguna twitter yang lain.4


(5)

Ahmadi, Abu, M. Umar, 2000, Psikologi Umum, Edisi Revisi, Bina Ilmu, Jakarta. Bungin, Burhan, 2006, Sosiologi Komunikasi, Teori Paradigma dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Effendy, Onong Uchana, 1992, Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung.

____________, 2003, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Febrian, Jack. 2001, Menggunakan Internet, Informatika, Bandung.

Hardjana, Agus M., 2003, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. Kountur, Ronny, 2003, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,

Jakarta, PPM.

Kriyantono, Rachmat, 2007, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

LaQuey, Tracy. 1997. Sahabat Internet : Pedoman bagi Pemula untuk Memasuki Jaringan Global. Edisi Kedua terjemahan Hans.J. Wospakrik.Bandung : ITB.

Mc. Quail, Dennis, 2002, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, PT. Erlangga, Jakarta,

Morrisan, 2007, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Cetakan pertama, Langkah Baru Jaya Mandiri, Jakarta.

Rakhmat, Jalaluddin,1999, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

____________, 2001, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.


(6)

Rizal. 2008. Form http://ukiran-hati.com/2008/03/perspektif-teori-motif-dan-motivasi.html.

Soehartono, Irawan, 2004, Metode Penelitian Sosial (Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan ilmu Sosial Linnya), Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Supratiknya, 2008, Komunikasi Antarpribadi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Non Buku :

http://go-kerja.com/tag/iklan/

http://www.perspektif.net/ article/article.php?article_id=272 http://bataviase.co.id/detailberita-10419578.html?page=14 http://www.surya.co.id/2009/01/23/wabah-twitter.html

http://www.tabloidbintang.com/techno/gossip-net/852-anti-mati-gaya-berkat-situs-jejaring-sosial.html