Pengaruh store environment dan harga terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop Xxi hermes place medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu
penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari,
mendeskripsi, mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus
pada hipotesis penelitian (Sugiyono, 2012:100). Korelasi yang dimaksud dalam
penelitian ini yaitu pengaruh store environment (X1), harga (X2), terhadap
keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di XXI Hermes Place Polonia Medan yang
beralamat di Jl. Wolter Mongonsidi No. 45 Medan. Waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan April 2015 sampai dengan Agustus 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Store Environment (X1) dan Harga (X2).
2. Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian (Y).
3.4 Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan cara memberikan arti, atau memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2009:126).

29
Universitas Sumatera Utara

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Store Environment. Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabel
Store
Environment
(X1)

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Definisi
Indikator
Tampilan keseluruhan
lingkungan bioskop

Cinema XXI Hermes
Place Medan

1. Ukuran ruangan

Skala
Pengukuran
Skala Likert

2. Desain
3. Cahaya
4. Fasilitas
5. Kebersihan

Harga (X2)

Keputusan
Pembelian
(Y)


Sejumlah uang yang
dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat dari
jasa menonton di XXI
Hermes Place Medan
Mengambil keputusan
menonton di XXI Hermes
Place setelah
membandingkan dengan
bioskop lain

1. Harga murah

Skala Likert

2. Harga sesuai dengan
fasilitas bioskop

1. Kesadaran akan


Skala Likert

kebutuhan
2. Membeli setelah
membandingkan dengan
bioskop lain

Sumber: Simamora (2003) dan Kotler Armstrong (2008)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Sistem pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala likert yaitu dengan mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132).
Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

30
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2
Skor Pendapat Responden
Item Instrumen

Skor
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Sumber: Sugiyono (2012:133)

5
4
3
2
1

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan kelompok
elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian

dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian
(Kuncoro, 2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah penonton bioskop XXI
Hermes Place Polonia Medan. Oleh karena itu, jumlah populasi dalam penelitian
ini merupakan populasi yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya
atau jumlahnya tidak terbatas.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2007:116). Pemilihan sampel yang dilakukan dengan
purposive sampling dengan teknik accidental sampling, yaitu dimana peneliti
memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota
sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2009:139).
Sedangkan teknik accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel

31
Universitas Sumatera Utara

dimana responden yang dipilih kebetulan ditemui oleh peneliti. Karena itu,
menentukan subjek atau orang-orang terpilih harus sesuai dengan ciri-ciri khusus
yang dimiliki oleh sampel tersebut atau teknik penentuan penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam

pemilihan sampel pada penelitian ini adalah pengunjung Bioskop XXI Hermes
Place Polonia Medan yang beumur ≥ 17 tahun karena dinilai telah dewasa dan
dapat memutuskan Store Environment dan harga Bioskop XXI Hermes Place
Polonia Medan, dan pengunjung yang sudah pernah menonton.
Karena pengunjung yang menonton di Bioskop XXI Hermes Place Polonia
Medan jumlahnya tidak diketahui maka untuk menghitung sampelnya digunakan
rumus Supramono (2003:62).
� =

Keterangan :

� ∝2 (�) (�)
�2

n

=

ukuran sampel


Z

=

nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α
bila α = 0.05 maka Z = 1.67
bila α = 0.01 maka Z = 1.96

P

=

estimasi proporsi populasi

q

=

1-p


d

=

penyimpangan yang ditolerir (10%)

Peneliti memperoleh jumlah sampel dan nilai p diketahui sebesar 0.5 maka
dapat digunakan p = 0.5 sehingga jumlah sampel menjadi :

32
Universitas Sumatera Utara

� =

1.962 (0.5) (0.5)
0.12

� = 96.04 = 97 responden

Dengan demikian jumlah sampel yang diperolah pada penelitian ini

sebanyak 96,04 dan dibulatkan menjadi 97 responden.
3.7 Jenis Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang diperoleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua

metode pengumpulan data original (Kuncoro,

2009:148). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari kuesioner yang
diberikan langsung kepada penonton Bioskop XXI Hermes Place Medan yang
dijadikan sampel.
2. Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul
data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro,
2009:148). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku,
jurnal, informasi dari situs internet, dan penelitian-penelitian terdahulu yang
dapat menjadi referensi penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 metode, yaitu:
1. Wawancara (Interview)

Wawancara (interview) dilakukan kepada responden yang terpilih untuk
memperoleh informasi.
2. Kuesioner (Questionaire)

33
Universitas Sumatera Utara

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:199).
Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian yang akan diisi oleh
responden yaitu penonton bioskop XXI Hermes Place Medan yang
memenuhi kriteria.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang diperoleh
dari buku-buku dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan materi
penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah
kuesioner (Questionaire) layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Instrumen penelitian adalah yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan
dapat menjamin bahwa data yang di kumpulkan itu valid dan dapat dipercaya.
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah
didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:172). Pengujian
validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

34
Universitas Sumatera Utara

a. r hitung > r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b. r hitung < r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada
30 orang responden diluar sampel. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah
kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh yaitu
sebesar 0,361.
Tabel 3.3
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Variance if
Scale Mean if Item
Deleted

Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if

Item

Correlatio

Item

Deleted

n

Deleted

P1

54.33

36.023

.542

.865

P2

54.37

36.171

.535

.866

P3

54.43

37.909

.368

.872

P4

54.30

37.252

.468

.869

P5

54.87

33.844

.561

.865

P6

54.37

37.757

.501

.869

P7

54.93

37.030

.389

.872

P8

54.53

36.671

.507

.867

P9

55.30

33.872

.524

.868

P10

55.10

33.748

.577

.864

P11

54.63

35.757

.465

.869

P12

54.90

31.472

.769

.852

P13

54.47

37.016

.416

.870

P14

54.97

35.344

.666

.860

P15

54.90

35.334

.692

.859

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS versi 17.00, 2015)

35
Universitas Sumatera Utara

Pada tabel 3.3 terlihat bahwa selurih butir dinyatakan valid, dapat dilihat
dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan butir lebih
besar dari rtabel (0,361). Berdasarkaan tabel 3.3 dapat juga disimpulkan bahwa
variabel Store Environment (X1) terdiri dari 6 pertanyaan, Harga (X2) terdiri dari 4
pertanyaan, Keputusan Pembelian Konsumen (Y) terdiri dari 5 pertanyaan.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang relatif
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang, Lutfi 2012:79). Uji
reliabilitas akan menunjukkan konsistensi dari pertanyaan jawaban responden
yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah validitas yang diuji
merupakan pertanyaan yang sudah valid. Uji reabilitas ini menggunakan uji
Cronbach Alpha. Dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha
sebesar 0,7 (Situmorang, Lutfi 2014:92) Maka akan ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika ralpha positif atau > dari rtabel maka pertanyaan reliabel.
b. Jika ralpha negatif atau < dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.874

N of Items
15

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(Kuesioner, SPSS versi 17.00, 2015)

36
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,874. Dapat disimpulkan bahwa 0,874 > 0,70 maka pertanyaan reliabel.
3.10

Teknik Analisis

3.10.1 Metode Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data
yang

telah

diperoleh,

disusun,

dikelompokkan,

dianalisis,

kemudian

diintepretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah
yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2 Metode Analisis Statistik dengan Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik metode analisis regresi
berganda, penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang
mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a+b1X1+ b2X2 +e
Keterangan:
Y

= Keputusan Pembelian

a

= Konstanta

b1-2

= Koefisien regresi berganda

X1

= Store Environment

X2

= Harga

e

= Taraf kesalahan

37
Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar
didapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
3.10.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi data normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai
Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal.
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas.
Sedangkan, jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat
untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan
analisis residual yang berupa statistik (Situmorang, Lufti 2012:108). Analisis
grafik dilakukan melalui pembacaan grafik Scatterplot. Apabila terlihat titik-titik
menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan
tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

38
Universitas Sumatera Utara

Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regresi
dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.
3.10.3.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain
dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolinearitas). Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa
dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
3.10.4

Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan apabila uji statistiknya

berada dalam daerah kritis atau daerah dimana h0 ditolak. Sebaliknya, disebut tidak
signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana h0 diterima. Dalam analisis
regresi berganda terdapat dua jenis kriteria ketetapan, yaitu:

3.10.4.1 Uji secara Parsial (Uji-t)
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persaamaan regresi merupakan hasil
perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Uji-t yaitu uji secara parsial untuk
membuktikan hipotesis awal tentang Store Environment dan Harga (X1, X2)
sebagai variabel bebas dengan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel terikat.

39
Universitas Sumatera Utara

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%
3.10.4.2 Uji Secara Simultan (Uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat secara simultan dengan menentukan derajat
kepercayaan 95% (α=5%=0.05) dan juga penerimaan atau hipotesa.
Uji-F yaitu uji secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang
Store Environment dan Harga (X1, X2) sebagai variabel bebas dengan Keputusan
Pembelian (Y) sebagai variabel terikat.
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kata lain
nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas
yang diteliti yaitu Store Environment dan Harga (X1, X2) terhadap variabel terikat
yaitu Keputusan Pembelian (Y).

40
Universitas Sumatera Utara

Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel
bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2)
semakin kecil atau mendekati nol, maka variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel
terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

41
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

4.1.1

Gambaran Umum Perusahaan
21 Cineplex Grup adalah sebuah jaringan bioskop di Indonesia, dan

pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. 21 Cineplex Grup memulai kiprahnya di
industri hiburan sejak tahun 1987, jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota
besar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya terletak di dalam pusat
perbelanjaan, dengan film-film Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama.
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, 21 Cineplex Grup telah
melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan, diantaranya adalah dengan
menambah jaringan bioskopnya, yang sebelumnya hanya ada bioskop 21, kini ada
satu merek lagi yaitu Cinema XXI yang berdiri sejak tahun 2007. Mayoritas film
yang ditayangkan Cinema XXI merupakan film-film Hollywood, namun beberapa
Cinema XXI juga turut memutar film Indonesia, sesuai dengan lokasi dan pasar
pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan.
Cinema XXI memiliki kualitas layar yang sangat bagus dengan didukung
oleh tata suara Dolby Digital dan THX. Lingkungan bioskop Cinema XXI
memiliki tambahan beberapa fasilitas seperti games, cafe, lounge, hingga ruang
merokok di sejumlah gerai XXI. Cinema XXI yang diberi nama studio XXI juga
menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya. Setiap tahunnya, kemunculan
Cinema XXI di kota-kota besar terus meningkat, menggatikan kemunculan
bioskop 21.

42
Universitas Sumatera Utara

Di kota Medan Cinema XXI pertama kali dibangun adalah Cinema XXI
Hermes Place yang mulai beroperasi pada tanggal 27 April 2012. Cinema XXI
Hermes Place ini berlokasi di sebuah mall Hermes Place Polonia yang beralamat
di Jl. Wolter Mongonsidi No.45. Cinema XXI ini memiliki sebanyak 6 buah
studio didalamnya, studio 1 berkapasitas 256 kursi, studio 2 dan 3 berkapasitas
169 kursi, studio 4 dan 5 berkapasitas 112 kursi. Di dalam studio dilengkapi
dengan sofa yang empuk, sound system yang bagus, dan layar yang jernih. Lokasi
bioskop terdapat di lantai 2 mall dan sangat mudah untuk ditemui karena banyak
terdapat banner yang mengarahkan calon penonton untuk menuju kesana, dengan
exterior yang cukup mencolok, dengan segera Cinema XXI akan terlihat. Cinema
XXI ini dilengkapi dengan cafetaria untuk membeli makanan dan minuman, lobi
yang luas yang dilengkapi dengan bangku sepanjang studio yang berfungsi
sebagai tempat tunggu bagi penonton, dan ruang games tempat bermain anak-anak
sembari menunggu diputarnya film. Cinema XXI Hermes Place terus mengikuti
perkembangan teknologi dengan melengkapi fasilitas-fasilitasnya seperti 2D dan
3D, terdapat juga pembelian tiket menggunakan M-Tix, yaitu pembelian tiket
dengan menggunakan sms atau internet tanpa harus mengantri panjang.

43
Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Bioskop XXI Hermes Place Medan

44
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1
Bioskop XXI Hermes Place Medan

45
Universitas Sumatera Utara

4.1.3

Uji Asumsi Klasik

4.1.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk
mengetahui distribusi sebuah data normal atau tidak, dilakukan dengan
pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogorov-Smirnov.
a. Pendekatan Histogram
Data yang baik adalah adalah data yang tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Gambar 4.2 : Histogram
Pada Gambar 4.2 histogram terlihat bahwa data berdistribusi normal, hal
ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang membentuk lonceng yang tidak
melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan.

46
Universitas Sumatera Utara

b. Pendekatan Grafik
PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu X) melawan
nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu Y). Apabila plot dari keduanya
membentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan
indikasi bahwa residual menyebar normal. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.3

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Gambar 4.3
Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik)
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

47
Universitas Sumatera Utara

c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
Pendekatan Kolmogorv-Smirnov dilakukan untuk memastikan apakah data
disepanjang garis diagonal berdistribusi normal yaitu dengan melihat data
residualnya, apakah berdistribusi normal atau tidak. Dengan kriteria keputusan
sebagai berikut :
a.

Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05, maka variabel residual tidak
mengalami gangguan distribusi normal.

b.

Nilai Kolmogorov- smirnov Z < 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara
distribusi teoritik dan empiris atau dengan kata lain data dikatakan normal.
Tabel 4.1
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Resid
ual

N
Normal Parameters

97
a,,b

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000
1.79870037

Absolute

.093

Positive

.059

Negative

-.093

Kolmogorov-Smirnov Z

.911

Asymp. Sig. (2-tailed)

.377

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

48
Universitas Sumatera Utara

Pada Tabel 4.1 memperlihatkan nilai Asym Sig. (2-tailed) adalah 0,377
> 0,05). Nilai Kolmogrov-Smirnov Z adalah sebesar 0,911 < 1,97 yang berarti
variabel residual berdistribusi normal.
4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedesitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group
mempunyai varians yang sama di antara anggota group tersebut. Jika varians
sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homoskedastisitas.
Sedangkan jika varians tidak sama maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas.
Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua
cara:
1. Melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak

terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Y.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Gambar 4.4
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

49
Universitas Sumatera Utara

Dari Gambar 4.4 Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar
secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik
diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti model regresi
tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
2. Melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak
terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang
signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen.
Tabel 4.2

Uji Heteroskedastisitas malalui pendekatan Glejser
Coefficientsa
Standardized
Coeffi
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.526

1.253

Store Environment

.024

.049

Harga

.020

.052

cients
Beta

t

Sig.
.420

.675

.052

.488

.627

.041

.388

.699

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen absolut Ut.
Dapat dilihat pada kolom Sig yang merupakan probabilitas signifikansi variabel,
dimana probabilitas signifikansi variabel berada diatas tingkat kepercayaan 0,05
maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak terindikasi heteroskedastisitas.

50
Universitas Sumatera Utara

4.1.3.3 Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance
adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan
variabel bebas lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1, dan VIF < 5,
maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.3
Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Standardized
Coef
ficie
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error
4.380

2.041

Store Environment

.443

.080

Harga

.300

.085

nts
Beta

Collinearity Statistics
t

Sig.

Tolerance

VIF

2.146

.034

.465

5.518

.000

.928

1.077

.298

3.533

.001

.928

1.077

a. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan pada Tabel 4.3 di atas diketahui bahwa nilai Variance
Inflation Factor untuk variabel bebas lebih kecil dari 5 (VIF < 5), dan nilai
Tolerance > 0,1. Dengan demikian persamaan regresi linear terbebas dari asumsi
multikolinieritas.

51
Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Pengujian Hipotesis dengan Menggunakan Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 97 orang yang
pernah menonton di bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan. Variabel
karakteristik responden yang dibahas mencakup sebaran jenis kelamin, usia,
frekuensi menonton bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan.
4.1.4.1 Deskriptif Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang pernah
menonton di bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan yang berjumlah 97
orang:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Pria
46
47,4%
Wanita
51
52,6%
97
100%
TOTAL
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden wanita lebih besar yaitu
berjumlah 51 orang atau dengan persentase sebesar 52,6% sementara responden
pria berjumlah 46 orang atau sebesar 47,4%.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun)
Jumlah
Persentase
17-23
72
74,2%
24-30
20
20,6%
>30
5
5,2%
97
100%
TOTAL
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

52
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa jumlah responden usia 17-23 tahun
sebanyak 72 orang atau sebesar 74,2%, responden berusia 24-30 tahun sebanyak
20 orang atau sebesar 20,6%, sedangkan diatas usia 30 tahun sebanyak 5 orang
atau sebesar 5,2%. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia
responden yang paling banyak diteliti berusia 17-23 tahun yaitu sebanyak 72
orang.
Tabel 4.6
Deskripsi Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton
Frekuensi Menonton
Jumlah
Persentase
1-2 kali
29
29,9%
3-5 kali
20
20,6%
>5 kali
48
49,5%
97
100%
Total
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang
pernah menonton di bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan 1-2 kali sebanyak
29 orang atau sebesar 30%, responden yang menonton 3-5 kali sebanyak 20 orang
atau sebesar 20%, sedangkan responden yang menonton >5 kali sebanyak 48
orang atau sebesar 49,4%. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik
frekuensi menonton yang paling banyak di dominasi oleh konsumen yang
berkunjung lebih dari 5 kali.
4.1.4.2 Deskriptif Variabel
Deskriptif variabel dilakukan untuk melihat gambaran tangapan responden
tentang pernyataan- pernyataan yang diajaukan. Adapun pernyataan diajukan
dalam kuesioner dengan jumlah pernyataan sebanyak 15 yang terdiri dari 6
pertanyaan untuk store environment (X1), 4 pertanyaan untuk variabel harga (X2),

53
Universitas Sumatera Utara

dan 5 pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian (Y). Berikut distribusi
jawaban responden terhadap setiap variabel:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Store Environment (X1)
No
STS
TS
KS
S
SS
TOTAL
Item
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
0
0,0
2
2,1
2
2,1 60 61,9 33 34,0 97 100
2
0
0,0
2
2,1 15 15,5 62 63,9 18 18,6 97 100
3
0
0,0
0
0,0
7
7,2 70 72,2 20 20,6 97 100
4
0
0,0
1
1
9
9,3 55 56,7 32
33
97 100
5
0
0,0
3
3,1 27 27,8 50 51,5 17 17,5 97 100
6
0
0,0
1
1,0
1
1,0 59 60,8 36 37,1 97 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban reponden untuk pernyataan 1 (Ukuran ruangan Cinema XXI
Hermes Place Medan memberikan kesan nyaman) jumlah responden yang
menjawab sangat setuju 33 orang atau sebesar 34,0%, 60 orang atau sebesar
61,9% menjawab setuju, 2 orang atau sebesar 2,1% menjawab kurang setuju, 2
orang atau sebesar 2,1% tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat
tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2 (Desain Cinema XXI Hermes
Place Medan terlihat mewah membuat saya tertarik untuk menonton) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 18 orang atau sebesar 18,6%, 62 orang
atau sebesar 63,9% menjawab setuju, 15 orang atau sebesar 15,5% menjawab
kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada
yang menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 3 (Tata cahaya ruangan Cinema
XXI Hermes Place Medan tertata dengan baik) jumlah responden yang

54
Universitas Sumatera Utara

menjawab sangat setuju 20 orang atau sebesar 20,6%, 70 orang atau sebesar
72,2% menjawab setuju, 7 orang atau sebesar 7,2% menjawab kurang setuju,
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4 (Fasilitas yang diberikan
didalam theater Cinema XXI Hermes Place Medan memberi kenyamanan saat
saya menonton seperti sofa empuk, layar lebar, sound system bagus) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 32 orang atau sebesar 33%, 55 orang
atau sebesar 56,7% menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 9,3% menjawab
kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada
yang menjawab sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 5 (Fasilitas pendukung lain
seperti cafe, dan lounge Cinema XXI Hermes Place Medan menarik perhatian
saya) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 17 orang atau sebesar
17,5%, 50 orang atau sebesar 51,5% menjawab setuju, 27 orang atau sebesar
27,8% menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3,1% menjawab tidak
setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
6. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 6 (Kebersihan bioskop Cinema
XXI Hermes Place Medan baik) jumlah responden yang menjawab sangat
setuju 36 orang atau sebesar 37,1%, 59 orang atau sebesar 60,8% menjawab
setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar
1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

55
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2)
No.
STS
TS
KS
S
SS
TOTAL
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
4
4,1
6
6,2 27 27,8 53 54,6 7
7,2 97 100
2
0
0,0
3
3,1 19 19,6 65 67,0 10 10,3 97 100
3
2
2,1 13 13,4 51 52,6 25 25,8 6
6,2 97 100
4
0
0,0
9
9,3 28 28,9 53 54,6 7
7,2 97 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 1 (Menurut anda, harga tiket
Cinema XXI Hermes Place Medan terjangkau) jumlah responden yang
menjawab sangat setuju 7 orang atau sebesar 7,2%, 53 orang atau sebesar
54,6% menjawab setuju, 27 orang atau sebesar 27,8% menjawab kurang setuju,
6 orang atau 6,2% menjawab tidak setuju, dan 4 orang atau 4,1% menjawab
sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2 (Harga tiket Cinema XXI
Hermes Place Medan sesuai dengan fasilitas yang diberikan) jumlah responden
yang menjawab sangat setuju 10 orang atau sebesar 10,3%, 65 orang atau
sebesar 67,0% menjawab setuju, 19 orang atau sebesar 19,6% menjawab
kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada
yang menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 3 (Harga tiket Cinema XXI
Hermes Place Medan tergolong murah dibandingkan dengan pesaingnya)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 6 orang atau sebesar 6,2%, 25
orang atau sebesar 25,8% menjawab setuju, 51 orang atau sebesar 52,6%
menjawab kurang setuju, 13 orang atau sebesar 13,4% menjawab tidak setuju,

56
Universitas Sumatera Utara

2 orang atau 2,1% menjawab sangat tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4 (Harga tiket Cinema XXI
Hermes Place Medan bervariasi) jumlah responden yang menjawab sangat
setuju 7 orang atau sebesar 7,2%, 53 orang atau sebesar 54,6% menjawab
setuju, 28 orang atau sebesar 28,9% menjawab kurang setuju, 9 orang atau
sebesar 9,3% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat
tidak setuju.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
(Y)
No.
STS
TS
KS
S
SS
TOTAL
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
0
0,0
2
2,1 13 13,4 58 59,8 24 24,7 97 100
2
0
0,0
4
4,1 22 22,7 58 59,8 13 13,4 97 100
3
0
0,0
1
1,0 13 13,4 67 69,1 16 16,5 97 100
4
0
0,0
3
3,1 29 29,9 56 57,7 9
9,3 97 100
5
0
0,0
1
1,0 18 18,6 59 60,8 19 19,6 97 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 1 (Karena saya sadar butuh
hiburan maka saya menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 24 orang atau sebesar 24,7%, 58 orang
atau sebesar 59,8% menjawab setuju, 13 orang atau sebesar 13,4% menjawab
kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada
yang menjawab sangat tidak setuju.

57
Universitas Sumatera Utara

2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2 (Saya memutuskan menonton
di Cinema XXI Hermes Place Medan karena saya sudah melakukan penilaian
terlebih dahulu terhadap tempat bioskop yang lain) jumlah responden yang
menjawab sangat setuju 13 orang atau sebesar 13,4%, 58 orang atau sebesar
59,8% menjawab setuju, 22 orang atau sebesar 22,7% menjawab kurang setuju,
4 orang atau sebesar 4,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang
menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 3 (Saya memutuskan menonton
di Cinema XXI Hermes Place Medan karena lingkungannya nyaman untuk
menonton) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 16 orang atau
sebesar 16,5%, 67 orang atau sebesar 69,1% menjawab setuju, 13 orang atau
sebesar 13,4% menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1,0% menjawab
tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4 (Menurut anda dengan
mempertimbangan harga tiket XXI dibandingkan dengan bioskop lain yang
sejenis anda memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 9 orang atau sebesar 9,3%, 56
orang atau sebesar 57,7% menjawab setuju, 29 orang atau sebesar 29,9%
menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3,1% menjawab tidak setuju,
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 5 (Saya memutuskan menonton
di Cinema XXI Hermes Place Medan karena saya tertarik dengan lingkungan
bioskopnya) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 19 orang atau

58
Universitas Sumatera Utara

sebesar 19,6%, 59 orang atau sebesar 60,8% menjawab setuju, 18 orang atau
sebesar 18,6% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 1,0% menjawab tidak
setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4.1.5

Pengujian Hipotesis dengan Menggunakan Analisis Regresi Linear
Berganda
Analisis regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear berganda karena jumlah variabel yang diteliti lebih
dari satu. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen Tabel
4.10 berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan
data dengan SPSS.
Tabel 4.10
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Coeffi
Unstandardized Coefficients

Model
1

B
(Constant)

Std. Error
4.380

2.041

Store Environment

.443

.080

Harga

.300

.085

cients
Beta

t

Sig.
2.146

.034

.465

5.518

.000

.298

3.533

.001

a. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel
4.10, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda dengan rumus
sebagai berikut:

59
Universitas Sumatera Utara

Y = 4,380 + 0,443X1 + 0,300X2
Dimana:
Y

= Keputusan Pembelian

a

= Konstanta

X1

= Store Environment

X2

= Harga

b1−2 = Koefisien Regresi

Interpretasi:
a. Konstanta (a) = 4,380 artinya bahwa jika variabel store environment dan
harga = 0, maka keputusan pembelian tetap sebesar 4,380.
b. Koefisien X1 (store environment) = 0,443 artinya variabel store
environment berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian tiket pada
bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan, atau dengan kata lain jika
variabel store environment meningkat sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian akan meningkat sebesar 0,443.
c. Koefisien X2 (harga) = 0,300 artinya variabel harga berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place
Polonia Medan, atau dengan kata lain jika variabel harga meningkat
sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar
0,300.

60
Universitas Sumatera Utara

4.1.6 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.11
berikut:
Tabel 4.11
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Standardized
Coeffi
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error
4.380

2.041

Store Environment

.443

.080

Harga

.300

.085

cients
Beta

T

Sig.

2.146

.034

.465

5.518

.000

.298

3.533

.001

a. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Nilai ttabel dapat dilihat pada α = 5%, derajat kebebasan (df) = (n-k).
Jumlah sampel (n) sebanyak 97, jumlah variabel yang digunakan (k) = 3, sehingga
diperoleh:
Derajat kebebasan (df) = 97 - 3= 94
Maka nilai ttabel pada α = 5% adalah 1,985
Berdasarkan tabel 4.14 Uji Parsial terlihat bahwa:
1. Variabel store environment berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai sig. (0,000) < 0,05 dan nilai thitung 5,518 > ttabel 1,985.
Artinya, jika variabel store environment ditingkatkan, maka keputusan

61
Universitas Sumatera Utara

pembelian akan tiket bioskop XXI Hermes Place Medan akan meningkat
sebesar 0,443.
2. Variabel harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan. Hal ini dapat dilihat dari
nilai sig. (0,001) < 0,05 dan nilai thitung 3,533 > ttabel 1,985. Artinya, jika
variabel harga ditingkatkan, maka keputusan pembelian tiket bioskop XXI
Hermes Place Medan akan meningkat sebesar 0,300.
4.1.7

Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji signifikansi simultan (Uji-F) dilakukan untuk menguji apakah variabel

bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri
dari Store Environment, dan Harga mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian. Kriteria pengujiannya
adalah:
a. H0 : bi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Ha : bi≠ 0, artinya secara serentak terdapat peng aruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang
dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai sebagai berikut:
df (pembilang) = k-1
df (penyebut) = n-k

62
Universitas Sumatera Utara

Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 97 orang dan
jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:
1) df (pembilang) = 3 - 1 = 2
2) df (penyebut) = 97 – 3 = 94
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian
akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat signifikansi = 5%, dengan
kriteria uji sebagai berikut:
H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%
H1 diterima bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%
Tabel 4.12
Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

190.048

2

95.024

Residual

310.591

94

3.304

Total

500.639

96

F
28.759

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), Harga, Store Environment
b. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Dari Tabel 4.12 Dapat dijelaskan bahwa nilai Fhitung > Ftabel. Nilai Fhitung
adalah sebesar 28,759 sedangkan nilai Ftabel adalah sebesar 3,09 dari tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05). Dapat dijelaskan bahwa 28,759 > 3,09.

63
Universitas Sumatera Utara

Nilai signifikannya 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa secara simultan
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel independen yang terdiri
dari store environment dan harga terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian.
4.1.8

Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien

determinan

digunakan

untuk

mengukur

seberapa

jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Pengukuran
besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai
koefisien determinasi multiple R2 (koefisien determinan mengukur proporsi dari
variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas). Range koefisien determinan
berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) , (0≤ R

2

≤ 1). Jika nilai R2 suatu

regresi semakin besar atau mendekati angka satu, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas, yang terdiri dari store environment dan harga adalah
besar terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian tiket bioskop XXI
Hermes Place Medan. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika nilai R2 suatu regresi semakin kecil atau mendekati angka nol,
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas, yang terdiri dari store
environmnet dan harga semakin kecil terhadap variabel terikat keputusan
pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan. Hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat.

64
Universitas Sumatera Utara

Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel store environment dan harga terhadap variabel terikat
keputusan pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan.
Tabel 4.13
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R

Model

R

1

.616a

R Square
.380

Std. Error of the

Squar

Estim

e

ate

.366

1.818

a. Predictors: (Constant), Harga, Store Environment
b. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai R= 0,616 berarti hubungan antara
variabel bebas store environment dan harga terhadap variabel terikat keputusan
pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan sebesar 61,6%, artinya
hubungannya erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Hubungan antar Variabel
Nilai
Interpretasi
0,0 – 0,19
Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39
Tidak Erat
0,4 – 0,59
Cukup Erat
0,6 – 0,79
Erat
0,8 – 0,99
Sangat Erat
Sumber: Situmorang dan Lufti (2014:170)
Dari Tabel 4.14 dapat diketahui nilai R Square sebesar 0,380 berarti 38,0%
faktor keputusan pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan dapat

65
Universitas Sumatera Utara

dijelaskan oleh store environment dan harga, sedangkan 62,0% dapat dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard
Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,818. Semakin kecil standar
deviasi berarti model semakin baik.
4.2

Pembahasan
Hasil penelitian berdasarkan pengaruh store environment dan harga

terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan,
yaitu:
4.2.1

Analisis Deskriptif

1. Karakteristik Reponden
Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 97 responden menunjukkan
bahwa responden yang pernah menonton di bioskop XXI Hermes Place
Medan mayoritas perempuan sebanyak 51 orang (52,6%). Usia responden
mayoritas 17-23 tahun sebanyak 72 orang (74,2%). Freskuensi menonton
responden mayoritas > 5 kali sebanyak 48 orang (49,5%).
2. Store Environment

Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 97 responden mayoritas
responden setuju terhadap ukuran ruangan Cinema XXI Hermes Place
Medan memberikan kesan nyaman (tidak terlalu sempit) sebanyak 60
orang (61,9%). Mayoritas responden setuju terhadap desain Cinema XXI
Hermes Place Medan terlihat mewah membuat responden tertarik untuk

66
Universitas Sumatera Utara

menonton sebanyak 62 orang (63,9%). Mayoritas responden setuju
terhadap tata cahaya ruangan Cinema XXI Hermes Place Medan tertata
dengan baik sebanyak 70 orang (72,2%). Fasilitas yang diberikan didalam
theater Cinema XXI Hermes Place Medan memberi kenyamanan saat
menonton (seperti sofa empuk, layar lebar, sound system bagus) mayoritas
responden setuju sebanyak 55 orang (56,7%). Fasilitas pendukung lain
(seperti cafe dan lounge) Cinema XXI Hermes Place Medan menarik
perhatian mayoritas responden setuju sebanyak 50 orang (51,5%).
Kebersihan bioskop Cinema XXI Hermes Place Medan baik mayoritas
responden setuju sebanyak 59 orang (60,8%).
3. Harga
Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 97 responden mayoritas
responden setuju terhadap harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan
terjangkau sebanyak 53 orang (54,6%). Mayoritas responden setuju
terhadap harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan sesuai dengan
fasilitas yang diberikan sebanyak 65 orang (67,0%). Mayoritas responden
kurang setuju terhadap harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan
tergolong murah dibandingkan dengan pesaingnya sebanyak 51 orang
(52,6%). Mayoritas responden setuju terhadap harga tiket Cinema XXI
Hermes Place Medan bervariasi sebanyak 53 orang (54,6%).
4. Keputusan Pembelian
Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 97 responden mayoritas
responden setuju menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan karena

67
Universitas Sumatera Utara

sadar butuh hiburan sebanyak 58 orang (59,8%). Mayoritas responden
setuju memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan
karena sudah melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap tempat
bioskop yang lain sebanyak 58 orang (59,8%). Mayoritas responden setuju
menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan karena lingkungannya
nyaman untuk menonton sebanyak 67 orang (69,1%). Mayoritas
responden setuju memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place
Medan dengan mempertimbangkan harga tiket XXI dibandingkan dengan
harga tiket bioskop lain yang sejenis sebanyak 56 orang (57,7%).
Mayoritas responden setuju memutuskan menonton di Cinema XXI
Hermes Place Medan karena tertarik dengan lingkungan bioskopnya
sebanyak 59 orang (60,8%).
4.2.2

Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil penelitian berdasarkan uji regresi linear berganda menunjukkan
bahwa variabel store environment berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan atau
dengan kata lain jika variabel store environment meningkat sebesar satu
satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,443 dan
variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian tiket
pada bioskop XXI Hermes Place Medan atau dengan kata lain jika
variabel harga meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian
akan meningkat sebesar 0,300.

68
Universitas Sumatera Utara

4.2.3

Uji Signifikan

1. Berdasarkan uji F dapat diketahui bahwa variabel store environment (X1)
dan harga (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil
perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 28,759 lebih besar dari nilai
Ftabel dengan tingkat kesalahan = 5% yaitu 3,09 dan dengan nilai Sig yang
lebih kecil dari nilai alpha (0,000 < 0,05). Lingkungan bioskop yang baik
dan menarik lebih dipilih oleh konsumen terlihat dari jawaban konsumen
memilih setuju. Lingkungan bioskop yang memberikan kenyamanan
menarik konsumen untuk berkunjung, karena dengan melihat lingkungan
dari sebuah toko sudah memberi informasi tentang toko tersebut.
Lingkungan toko yang baik biasanya diikuti harga yang tergolong tinggi,
tidak sedikit pelanggan kurang setuju dengan harga yang tinggi maka
perusahaan harus bijaksana dalam penetapan harga. Dari lingkungan toko
juga dapat memberi penilaian terhadap harga produk maupun jasa yang
ditawarkan karena biasanya harga disesuaikan dengan lingkungan bioskop.
Maka pengusaha bioskop harus dapat menyeimbangkan lingkungan
bioskop dan harga.
2. Berdasarkan uji signifikansi parsial maka hasil penelitian menunjukkan:
a. Store environment berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan. Store
Environment sangat penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi
perilaku pembelian konsumen karena lingkungan toko menawarkan

69
Universitas Sumatera Utara

pemandangan yang memberikan informasi kepada pelanggan yang
nantinya memberikan penilaian atas jasa mereka, sehingga pelanggan
melakukan keputusan pembelian menurut penilaian mereka. Dalam hal ini
store environment memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan.
Artinya, bioskop XXI Hermes Place Medan telah mampu memberikan
lingkungan bioskop yang nyaman, sehingga dapat mempengaruhi
seseorang untuk melakukan keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI
Hermes Place Medan. Hal ini didukung oleh teori Simamora (2003:164)
yang menyatakan bahwa store environment yang baik adalah lingkungan
toko yang dapat menghadirkan kenyamanan bagi para pengunjungnya
serta mampu merangsang mereka untuk menghabiskan waktu di toko
tersebut. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roza,
Meina (2015) tentang “Pengaruh Penayangan Movie Trailer dan Store
Environment Terhadap Recall Audience Pada Cinema XXI Hermes Place
Medan” yang menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa store
environment berpengaruh positif dan signifikan terhadap recall audience.
b. Variabel harga berpe