Hubungan Pernikahan Dini Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Chapter III V

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitik, dengan desain Cross Sectional Study yaitu pendekatan yang bersifat sesaat
pada suatu waktu dan tidak diikuti terus menerus dalam kurun waktu tertentu
(Notoatmodjo, 2012),

Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

pernikahan dini dengan tumbuh kembang balita di Desa Limau Manis Kec. Tanjung
Morawa Kab. Deli serdang medan 2016.

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli serdang dengan alasan masih banyak remaja yang menikah pada usia
dini yaitu 258 kasus pada periode 5 tahun terakhir dan jumlah balita yang banyak
yaitu 1899 balita.
b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2016 sampai Juni 2016.

49
Universitas Sumatera Utara

50

3.3 Populasi dan Sampel
a.

Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh anak balita usia 3 sampai 59 bulan

di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2016 dengan jumlah
populasi 1899balita.
b.

Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian anak balita usia 3 sampai 59 bulan


di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2016, Penghitungan besar
sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan penentuan rumus besar sampel
untuk uji hipotesis data proporsi satu populasi menurut rumus Lemeshow yang
dikutip oleh Hidayat (2010) adalah sebagai berikut :

Z
n=

1

  / 2 P0 1  P0   Z1  

Pa  Po 2



Pa 1  Pa 

2


Keterangan :
n

: Besar sampel minimal

Z1-α/2 : Nilai distribusi baku normal (tabel Z) pada α 5% sebesar 1,96
Z1-ß

: Nilai distribusi baku normal (tabel Z) pada ß 20% sebesar 0,842

Po

: Proporsi balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang pada pernikahan
dini 0,42% (Afifah, 2011)

Pa

: Perkiraan proporsi di populasi sebesar 0,52

Universitas Sumatera Utara


51

Pa-Po

: Perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi
sebesar10%
Dari rumus tersebut di peroleh banyaknya sampel penelitian adalah sebagai

berikut :

1,96
n



0,42(0,58)  0,842 0,520,48

0,52  0,422


2

 193

Berdasarkan rumus perhitungan sampel di atas maka di peroleh besar sampel
minimal dalam penelitian ini adalah 193 balita.
Tabel 3.1 Distribusi Sampel menurut Usia Kawin Pertama (UKP) pada
Orangtua Balita
No

1

2

Karakteristik usia kawin
pertama (UKP)
Balita dari orang tua
Menikah dini: UKP < 20
tahun
Balita dari orang tua Tidak

menikah dini : UKP ≥ 20
tahun
Total

Jumlah
KK

Proporsi

Jumlah
sampel

676 balita

676/1899 x 193

69

1223 balita


1223/1899 x 193

124

1899 balita

193

Setelah di peroleh jumlah sampel dari usia kawin pertama pada orang tua balita,
maka selanjutnya dilakukan pemilihan sampel dengan metode Sistematic Random
Sampling yaitu mengambil secara sistematik sampai memenuhi besar sampel yang
diinginkan yaitu 193 balita. Dimana pengambilan sampel dilakukan dengan
penyusunan data populasi di suatu daftar di bedakan populasi menikah dini dengan
tidak menikah dini, kemudian jumlah sampel yang digunakan adalah rentang 9 no

Universitas Sumatera Utara

52

responden, bila data sampel sudah mencukupi sesuai jumlah sampel yang akan di

ambil maka peneliti menghentikan pencarian sampel. Kriteria sampel meliputi
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat
tidaknya sampel digunakan.
Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sampel adalah sebagai berikut:
a. kriteria inklusi sampel:
kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam
sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Balita mulai dari usia 3-59 bulan, karena 0-3 bulan tidak dapat diukur
perkembangannya mengunakan KPSP.
2. Balita yang tidak baru sembuh dari sakit seperti diare atau sakit yang dapat
menurunkan berat badan.
3. Balita yang lahir bukan dengan berat badan 31 tahun

Universitas Sumatera Utara

55

-

Pendidikan Keluarga

Pengukuran tingkat pendidikan keluarga didasarkan pada tingkat pendidikan
terakhir responden pada saat penelitian. Menurut (Mubarak, 2011) pendidikan
ibu dibagi dalam kategori dengan memakai skala ordinal, yaitu:
o Pendidikan Dasar : SD, SMP
o Pendidikan Tinggi : SMA, PT

-

Pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga adalah penghasilan yang di peroleh keluarga responden
setiap bulannya dan pengeluaran keluarga setiap bulannya untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang balita. Berdasarkan upah minimum regional (UMR)
Provinsi Sumatera Utara tahun 2016 yaitu :
o Golongan

pendapatan

diatas

UMR


adalah

jika

pendapatan



Rp.1.811.875,00 per bulan
o Golongan pendapatan dibawah UMR adalah jika pendapatan < Rp.
1.811.875,00 per bulan
-

Jumlah Anggota keluarga
Menurut BKKBN (2012) jumlah anggota keluarga adalah jumlah semua anggota
keluarga yang terdiri dari kepala keluarga, istri/suami dan anak-anak, serta
oranglain yang ikut dalam keluarga tersebut. Jumlah anggota keluarga
dikelompokkan menjadi, yaitu:
o Keluarga Kecil : < 5 orang

o Keluarga Besar : ≥ 5 orang

Universitas Sumatera Utara

56

2. Variabel Dependen
Untuk melakukan pemantauan pertumbuhan pada balita dilakukan dengan
menggunakan alat ukur panjang badan (infantometer) atau tinggi badan
(stadiometer) dan untuk melakukan penimbangan berat badan dilakukan dengan
alat timbang balita. Untuk melakukan pemantauan pada perkembangan balita,
dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan atau melakukan observasi
dari kuesioner KPSP sesuai umur balita.
-

Tumbuh Kembang Balita
Pertumbuhan fisik balita diukur berdasarkan BB/PB dan BB/TB berdasarkan
penggunaan tabel BB/TB Direktorat gizi masyarakat 2005 pada anak laki-laki
dan perempuan 0-59bulan (Depkes RI, 2015). Dengan hasil penilaian:
o Normal

: -2 SD s/d 2 SD (gizi baik)

o Kurus

: -3 SD s/d < -2 SD (gizi kurang)

o Kurus Sekali : < -3 SD (Gizi Buruk)
o Gemuk

: >2 SD s/d 3 SD (Gizi Lebih)

o Gemuk sekali : > 3 SD (obesitas)
Berdasarkan uraian diatas pertumbuhan dikategorikan menjadi:


Normal



Tidak Normal: gizi kurang, gizi lebih, gizi buruk dan obesitas

: Gizi Baik

Perkembangan di ukur dengan penilaian KPSP (kuesioner Pra Skrining
Perkembangan.

Universitas Sumatera Utara

57

KPSP dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan, yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban ―ya‖ dan
―tidak‖, perkembangan dikategorikan menjadi:
o Sesuai (S)

: bila jawaban ―ya‖ 9 atau 10

o Meragukan (M)

: bila jawaban ―ya‖ 7 atau 8

o Penyimpangan (P)

: bila jawaban ya ≤ 6

Berdasarkan penilaian di atas perkembangan balita di kategorikan menjadi :


Normal

: sesuai



Tidak Normal

: meragukan dan penyimpangan

Berdasarkan kategori tersebut penilaian pertumbuhan dan perkembangan balita
di kategorikan menjadi :


Normal

: Apabila pertumbuhan dan perkembangan
normal.



Tidak Normal

: Apabila salah satu dari pertumbuhan dan
perkembangan atau keduanya tidak sesuai
dengan keadaan normal.

Universitas Sumatera Utara

58

3.5 Metode Pengukuran
Tabel 3.2 Metode Pengukuran
N
Variabel Penelitian
o
1 Variabel
UKP
Independen:
Pernikahan
Dini

Variabel
Dependen:
Tumbuh
Kembang

Alat Ukur

Cara Ukur

Kuesioner

Wawancara

Usia
Perkawinan

Kuesioner

Wawancara

Tingkat
pendidikan

Kuesioner

Wawancara

Pendapatan
keluarga

Kuesioner

Wawancara

Jumlah
anggota
keluarga
Tumbuh
Kembang
Balita

Kuesioner

Wawancara

Kuesioner
Wawancara
KPSP dan dan
Timbangan observasi
dan
pengukur
panjang /
tinggi
badan.

Hasil Ukur

Skala
Ukur
: Nominal

1. Menikah dini
UKP < 20 tahun
2. Tidak
menikah
dini: UKP ≥ 20
tahun
1. Periode
tahun Ordinal
awal
2.Periode
tahun
pertengahan
3.Periode
tahun
matang
1. Pendidikan Dasar Ordinal
(SD, SMP)
2. Pendidikan
Tinggi
(SMA,
PT)
1. Diatas UMR:
Ordinal
>Rp.1.811.875,00
per bulan.
2. Dibawah UMR :
UMR (>Rp.1.811.875,00)
113
58,5
2. < UMR (