Usulan Perbaikan Pencahayaan Untuk Mengurangi Produk Cacat Lolos Inspeksi Pada Stasiun Roll Slitter Di PT. Pusaka Prima Mandiri
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta
yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok (cigarette
paper). Perusahaan ini memproduksi kertas rokok dalam bentukbobbin dan ream.
Awalnya, perusahaan tersebut bernama PT. Delitua Paper Mill, pada tahun 1983,
perusahaan ini mengalami likuidasi SPP Presiden yang menyebabkan perusahaan
ini mengalami pergantian nama menjadi PT. Kimsari Paper Indonesia. Pada tahun
2003, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh Schweitzer-Mauduit dan
kemudian berganti nama menjadi Papeteries De Mauduit.
Pada tanggal 24 Oktober 2003, Schweitzer-Mauduit International Inc.
mengumumkan di Alpharetta bahwa PT. Kimsari Paper Indonesia yang
merupakan anak perusahaannya telah diambil alih saham kepemilikannya secara
keseluruhan, kemudian perusahaan ini berganti nama lagi menjadi Papeteries De
Mauduit. Pada Tahun 2013 tepatnya tanggal 18 April 2013, PT. PDM Indonesia
berubah nama menjadi PT. Pusaka Prima Mandiri. Dengan dijualnya seluruh
saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh pemegang
saham Indonesia, maka Status PMA kini telah berubah menjadi PMDN.
PT. Pusaka Prima Mandiri merupakan salah satu perusahaan penghasil
kertas rokok terbesar di Indonesia yang terus mengalami perkembangan dan
peningkatan dalam beberapa tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan
Universitas Sumatera Utara
kualitas produk yang selalu dilakukan dan bertambahnya jumlah produksi serta
permintaan dari pelanggan.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Pusaka Prima Mandiri bergerak dalam bidang industri pembuatan
kertas rokok (cigarette paper) dalam bentukbobbin dan ream. Produk bobbin
merupakan kertas rokok dalam bentuk gulungan sedangkan produk ream dalam
bentuk
lembaran kertas.
Adapun
spesifikasi
dari produk bobbin
dan
reamditunjukan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Spesifikasi Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri
Kertas Rokok
Bobbin
Ream
Panjang (m)
5000-7000
0,76-0,83
Lebar (mm)
24-30
510
Satuan
1 gulungan
500 lembar
Produk – produk yang dihasilkan oleh PT.Pusaka Prima Mandiri
diproduksi sesuai permiintaan dengan grade dan spesifikasi yang berbeda-beda.
2.3.
Lokasi Perusahaan
PT. Pusaka Prima Mandiri berada di Jalan Brigdjen Zein Hamid Km 6,9
Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara,
Indonesia. Luas area PT.Pusaka Prima Mandiri ini sekitar 47.696m2. Dengan luas
lantai yang digunakan untuk kegiatan produksi dan perkantoran sekitar 12.941,2
m2, dan sisanya digunakan untuk lahan parkir dan taman yang ada di sekitar
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.
Daerah Pemasaran
Produk PT. Pusaka Prima Mandiri dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang
ada di Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Dengan persentase sekitar 75% dipasarkan
di Pulau Jawa dan 25% ke daerahSumatera Utara. Hal ini disebabkan pabrik rokok
yang ada di Indonesia lebih terkonsentrasi di pulau Jawa. Daerah pemasaran PT.
Pusaka Prima Mandiri tidak hanya terbatas pada pemasaran didalam negeri saja,
akan tetapi sudah menjangkau pemasaran diluar negeri. Pemasaran ke luar negeri
umumnya dilakukan di Filifina, Malaysia dan sampai ke China. Beberapa pabrik
rokok yang menjadi konsumen tetap perusahaan antara lain:
1.
PT. Aroma Tobacco International (Kudus)
2.
PT. Amiseta (Malang)
3.
PT. Bentoel Prima (Malang)
4.
PT. Bintang Bola Dunia (Malang)
5.
PT. Duta Mendut (Bekasi)
6.
PT. Filtrona Indonesia (Sidoarjo)
7.
PT. Gelora Djaja (Surabaya)
8.
PT. Nojorono Tobacco International (Kudus)
9.
PT. HM Sampoerna (Surabaya)
10. PT. Sumatera Tobacco Trading Company (Pematang Siantar)
11. PT. Suburaman (Malang)
12. PT. Perusahaan Dagang dan Industri (Malang)
13. PT. Wongso Pawiro (Pematang Siantar)
14. Tai Chong Tobacco Manufacturing (Malaysia)
Universitas Sumatera Utara
15. Texas Tobacco Co. L (Kamboja)
16. Mighty (Philifina)
2.5.
Organisasi dan Manajemen Perusahaan
2.5.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan PT. Pusaka Prima Mandiriadalah
struktur organisasi lini dan fungsional. Dimana tugas dan tanggung jawab berjalan
secara vertikal menurut garis lurus antara atasan dan bawahan juga dengan saling
mengawasi dan memberikan saran antara staf yang satu dengna staf yang lainnya
yang berguna untuk kejelasan informasi bagi karyawan dalam melaksanakan
tugasnya.
2.5.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri saat ini adalah
sebanyak151 orangyang terdiri atas 132 orang laki-laki dan 19 orang wanita.
Tenaga kerja di perusahaan ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan.
Golongan staf adalah pekerja pada tingkat manajer, kepala bagian, dan pekerja
yang tidak bekerja pada bagian produksi. Sedangkan, golongan karyawan adalah
pekerja yang bekerja pada bagian produksi dan juga termasuk satpam.Berikut
adalah rincian komposisi Tenaga Kerja PT. Pusaka Prima Mandiri.
Staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam
sehari.Jadwal jam kerja staf dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Shift Kerja untuk Staff PT. Pusaka Prima Mandiri
Pukul
09.00 – 12.00
12:01 – 13.30
13:31 – 17.00
Keterangan
Waktu kerja
Waktu Istirahat
Waktu kerja
2.5.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahanyang terdapat pada PT. Pusaka Prima Mandiri memiliki
3 sistem pengupahan, yaitu:
1.
Upah Bulanan
Upah bulanan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebijakan
pemerintah yaitu dengan besar gaji sesuai dengan UMK ditambah uang
transportasi dan uang makan kepada karyawan yang sudah tetap yang terdiri
dari manajer, kepala bagian, dan supervisor.
2.
Upah borongan
Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu
dimana jumlahnya disesuaikan dengan perjanjian antara perusahaan dengan
karyawan tersebut. Karyawan yang bekerja pada bagian ini ada 8 orang
termasuk supir yang bertugas mengirim hasil produksi ke pabrik rokok yang
ada di Sumatera maupun Pulau Jawa.
3.
Upah harian
Upah harian diberikan kepada karyawan harian lepas dan pembayarannya
dilakukan perhari. Karyawan lepas ini berjumlah 7 orang, yang terdiri atas
cleaning service atau helper.
Universitas Sumatera Utara
2.6.
Proses Produksi
Proses produksi merupakansuatu metode dan teknik-teknik mengubah
input menjadi output sehingga hasil yang berupa barang atau jasa serta hasil
sampingannya memiliki nilai tambah atau nilai guna yang berarti. Pengolahaan
proses tersebut dapat terjadi perubahan secara fisik seperti bentuk dan dimensi,
maupun nonfisik seperti sifat, sedangkan yang dimaksud dengan nilai tambah
adalah nilai keluaran yang bertambah secara fungsional dan ekonomis. Setiap
perusahaan memiliki keinginan untuk meningkatkan produktivistanya sehingga
diperlukan pemahaman terhadap proses produksi yang ada agar dapat
mempermudah dalam menganalisa kerja perusahaan guna perbaikan sistem kerja.
Perlu diketahui proses produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri yang meliputi bahan
baku, bahan tambahan dan bahan penolong, serta tahapan proses produksi.
Secara umum, proses produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri dibagi atas
tiga kegiatan, yaitu:
1.
Stock preparation yaitu pengolahan bahan baku hingga menjadi buburan siap
olah.
2.
Paper making yaitu pembuatan kertas rokok.
3.
Converting yaitu bagian pencetakan logo, pemotongan kertas, sortir dan
pengemasan sertapengiriman kertas rokok.
2.6.1
Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk pada proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kertas
rokok di PT. Pusaka Prima Mandiriadalah:
1. PulpSoftwood (NeedleBleached Kraft Pulp)
Pulpsoftwoodatau bisa disebut serat panjang yang berfungsi sebagai kerangka
dasar struktur dan menjaga kekuatan kertas ketika masih dalam keadaan basah
(wet strength) dan mempertahankan kekuatan kertas agar tidak mudah putus
pada proses pembuatan kertas rokok.
2. PulpHardwood (Leaf Bleached Kraft Pulp)
Pulphardwoodatau bisa disebut serat pendek yang berfungsi sebagai
pembentuk perata susunan kertas dan pengisi formasi (sheet uniformity).
3. Precipitated Calcium Carbonate
Digunakan sebagai filler (bahan pengisi) kertas, pemerata pori-pori (porosity)
dan memutihkan kertas (whiteness). Kegunaanfiller antara lain :
a.
Menghasilkan struktur atau susunan kertas yang lebih baik.
b.
Meningkatkan tekstur agar permukaannya lebih halus dan komposisinya
lebih seragam.
c.
Meningkatkan opacity (daya tahan terhadap sinar) pada kertas .
d.
Membuat hasil cetakan menjadi lebih baik.
4. Kertas Bekas (Broke)
Kertas bekas merupakan kertas-kertas hasil produksi cacat dari tiap Paper
Machine yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan
konsumen. Broke ini nantinya akan diolah kembali bersama NBKP dan LBKP.
Pemakaian kertas bekas ini dapat mengurangi biaya produksi karena jumlahnya
Universitas Sumatera Utara
banyak dan juga dapat membantu kerataan formasi kertas serta kelengkungan.
Jenis-jenis kertas (broke)adalah:
a. Wet Broke
Yaitu kertas yang belum memasuki proses drying atau berasal dari sisiran
pada saat pressing.
b. Dry Brooke
Yaitu broke yang telah kering atau telah memasuki dryingatau telah menjadi
kertas.
2.6.2.
Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu suatu bahan yang digunakan dan ditambahkanke
dalam proses produksi yang mana komponennya tidak tampak pada produk akhir
tersebut.Bahan penolong yang digunakan dalam memproduksi kertas rokok
adalah:
1. Cationic Retention Aid
2. Anti Foam (Defoamer)
3. Pencegah Bakteri (Biocide)
4. CitricAcid
5. TPC (Try Potasium Citrate) dan TSC (Try Sodium Citrate)
6. Potassium Hydroxide
7. Bahan penggumpal (coagullant)
Universitas Sumatera Utara
2.6.3.
Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu produk
sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari produk itu sendiri serta
merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah :
1. Kertas Pembungkus
Digunakan untuk membungkus kertas rokok dalam ukuran ream.
2. Core
Digunakan sebagai bagian inti dari gulungan kertas selama proses
penggulungan baik di PaperMachine maupun di bagian finishing.
3. Kotak Karton
Digunakan untuk mengepak hasil produksi.
4. Label
Digunakan sebagai pengenal merk perusahaan yang ditempel pada kertas
pembungkus produk.
2.7.
Uraian Proses
Uraian proses produksi pada PT. Pusaka Prima Mandiriterbagi atas tiga
tahapan utama yaitu tahap persiapan, tahap proses pembuatan kertas dan tahap
finishing.
Universitas Sumatera Utara
2.7.1.
Tahap Persiapan
Bahan baku sebelum diolah menjadi kertas harus dipersiapkan terlebih
dahulu. Bagian yang melaksanakan hal ini disebut stock preparation. Bahan yang
digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaCO 3 .
1. Pengolahan NBKP
Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hydra pulper dengan menggunakan
conveyor. Hydra pulper ini merupakan tangki untuk menguraikan serat-serat
pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam hydra
pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehingga
didapatkan buburan dengan konsistensi 40-50 gr/ltr. Proses berlangsung secara
batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 2 bal untuk satu
kali pelarutan.
Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump chest sebagai tempat
penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator (pengaduk) untuk
membuat konsistensi bubur tetap terjaga.
Lalu buburan NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat
yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat
menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di
refiner chest, dan dijaga konsistensinya sama dengan sebelum dimixing.
2. Pengolahan LBKP
Proses berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper
bergantian dengan NBKP. Setelah itu dipompa ke dalam tempat penampungan
Universitas Sumatera Utara
sementara. Larutan terus diaduk agar tidak mengendap sehingga konsistensinya
tetap.
3. Pengolahan Broke
Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke
dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest
terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan
konsistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator
yang fungsinya hampir sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat.
4. Pengolahan Kalsium Karbonat
Kalsium karbonat dilarutkan di solving tank sesuai dengan kebutuhan, tetapi
biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air.
5. Pencampuran Bahan Baku
Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya oksigen dan
ditambahkan defoamer untuk menghilangkan buih tersebut. Setelah dari mixing
chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan ditampung pada machine
chest dan siap diolah di paper machine.
Buburan dipompakan ke stockmaster yang digunakan untuk menjaga laju
buburan pada machine tank.Buburan yang keluar kemudian dialirkan ke
centicleaner,
yang
berfungsi
untuk
mengeluarkan
kontaminan
berat
berdasarkan gaya sentrifugal melalui tiga cleaner yaitu :
a. Buburan yang telah diencerkan kembali dengan white water yang berasal
dari penyaringan dipompakan ke primary cleaner.
Universitas Sumatera Utara
b. Buburan yang baik dari primarycleaner diencerkan dalam constantleveltank
dengan whitewater. Buburan yang baik langsung ke headbox, sedangkan
yang reject masuk ke rotaryscreen.
c. Pada rotary screen dilakukan penyaringan, buburan yang baik masuk ke
constant level tank dan reject mengalir ke wet broke chest.
2.7.2. Tahap Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine
Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah :
1. Pembersihan Bubur Kertas
Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner
agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda – benda
padatan lainnya.
2. Fourdinier
Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk
dibagi rata di atas wire yang berjalan.
3. Pressing
Lembaran (sheet) kemudian ditarik oleh pick-uppress kekuatan 4-5 bar untuk
mengeluarkan air yang masih dikandungnya. Walaupun masih basah kertas
tersebut sudah cukup kuat untuk ditarik.
4. Embossing
Universitas Sumatera Utara
Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis – garis horizontal (verge
marking). Pencetakan ini dilakuakan pada saat lembaran kertas melewati roll
yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan.
5. Pengeringan I (Pre Dryer)
Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I.
Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll.
Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll – roll dan panas
sekitar 57-63oC dari roll tersebut akan mengeringkan kertas.
6. Pemberian Zat Kimia
Kertas yang sudah dkeringkan kemudian menuju ke dalam size press, dimana
pada size press ini ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan
kertas pada roll yang berputar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat
pembakaran kertas rokok (combustibility).
7. Pengeringan II (Post Dryer)
Kertas yang ditambahkan zat kimia akan kembali basah sehingga dilakukan
pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll
sebanyak lima buah. Suhu yang diberikan bertahap mulai dari 700C sampai
dengan 1000C.
8. Penggulungan Kertas
Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on rell sehingga
berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll. Dengan panjang
gulungan tersebut adalah 28.000 meter.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3. Tahap Finishing
Tahap Finishingyaitu tahap penyelesaian produk (converter). Pada
departemen converting ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Pencetakan Logo (Repping)
Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan (merek) dari
konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan
bagian pengendalian mutu (laboratorium).
2. Pemotongan Kertas
Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang akan
diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain :
a. Ream Cutter
Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran (ream).
Pada tahap ini kertas masih diperiksa untuk yang terakhir kalinya.
Pemeriksaan yang dilakukan ialah:
1) Cutting
Pemeriksaan ini dilakukan pada hasil pemotongan oleh mesin. Apabila
hasil pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.
2) Penampilan fisik
Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika kertas kotor.
3) Rectangular
Pemeriksaan ini dilakukan khusus pada ream, kertas dilipat dan diperiksa
apakah simetris atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
b. Bobbin Slitter
Input bobbin slitter adalah rol-rol dari mesin slitter yang dipotong menjadi
gulungan – gulungan (bobbin). Pada tahap ini, kertas yang berbentuk
bobbinmasih diperiksa lagi untuk terakhir kalinya. Pemeriksaan yang
dilakukan adalah:
1) Cutting
Pemeriksaan ini dilakukan pada hasil pemotongan oleh mesin. Apabila
hasil pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.
2) Penampilan fisik
Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika kertas kotor.
3) Hasil penggulungan
Pemeriksaan ini khusus dilakukan pada bobbin. Bobbin yang sudah
dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau tidak. Jika ada bobbin
yang kurang rapi akan dikirim ke bagian bobbinreclaimer untuk digulung
kembali.
c. Packaging
Produk jadi berbentuk ream atau bobbin yang sudah selesai, dibungkus dengan
pembungkus, diberi labelnya kemudian dipindahkan ke gudang barang jadi
untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok.
Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta
yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok (cigarette
paper). Perusahaan ini memproduksi kertas rokok dalam bentukbobbin dan ream.
Awalnya, perusahaan tersebut bernama PT. Delitua Paper Mill, pada tahun 1983,
perusahaan ini mengalami likuidasi SPP Presiden yang menyebabkan perusahaan
ini mengalami pergantian nama menjadi PT. Kimsari Paper Indonesia. Pada tahun
2003, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh Schweitzer-Mauduit dan
kemudian berganti nama menjadi Papeteries De Mauduit.
Pada tanggal 24 Oktober 2003, Schweitzer-Mauduit International Inc.
mengumumkan di Alpharetta bahwa PT. Kimsari Paper Indonesia yang
merupakan anak perusahaannya telah diambil alih saham kepemilikannya secara
keseluruhan, kemudian perusahaan ini berganti nama lagi menjadi Papeteries De
Mauduit. Pada Tahun 2013 tepatnya tanggal 18 April 2013, PT. PDM Indonesia
berubah nama menjadi PT. Pusaka Prima Mandiri. Dengan dijualnya seluruh
saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh pemegang
saham Indonesia, maka Status PMA kini telah berubah menjadi PMDN.
PT. Pusaka Prima Mandiri merupakan salah satu perusahaan penghasil
kertas rokok terbesar di Indonesia yang terus mengalami perkembangan dan
peningkatan dalam beberapa tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan
Universitas Sumatera Utara
kualitas produk yang selalu dilakukan dan bertambahnya jumlah produksi serta
permintaan dari pelanggan.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Pusaka Prima Mandiri bergerak dalam bidang industri pembuatan
kertas rokok (cigarette paper) dalam bentukbobbin dan ream. Produk bobbin
merupakan kertas rokok dalam bentuk gulungan sedangkan produk ream dalam
bentuk
lembaran kertas.
Adapun
spesifikasi
dari produk bobbin
dan
reamditunjukan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Spesifikasi Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri
Kertas Rokok
Bobbin
Ream
Panjang (m)
5000-7000
0,76-0,83
Lebar (mm)
24-30
510
Satuan
1 gulungan
500 lembar
Produk – produk yang dihasilkan oleh PT.Pusaka Prima Mandiri
diproduksi sesuai permiintaan dengan grade dan spesifikasi yang berbeda-beda.
2.3.
Lokasi Perusahaan
PT. Pusaka Prima Mandiri berada di Jalan Brigdjen Zein Hamid Km 6,9
Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara,
Indonesia. Luas area PT.Pusaka Prima Mandiri ini sekitar 47.696m2. Dengan luas
lantai yang digunakan untuk kegiatan produksi dan perkantoran sekitar 12.941,2
m2, dan sisanya digunakan untuk lahan parkir dan taman yang ada di sekitar
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.
Daerah Pemasaran
Produk PT. Pusaka Prima Mandiri dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang
ada di Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Dengan persentase sekitar 75% dipasarkan
di Pulau Jawa dan 25% ke daerahSumatera Utara. Hal ini disebabkan pabrik rokok
yang ada di Indonesia lebih terkonsentrasi di pulau Jawa. Daerah pemasaran PT.
Pusaka Prima Mandiri tidak hanya terbatas pada pemasaran didalam negeri saja,
akan tetapi sudah menjangkau pemasaran diluar negeri. Pemasaran ke luar negeri
umumnya dilakukan di Filifina, Malaysia dan sampai ke China. Beberapa pabrik
rokok yang menjadi konsumen tetap perusahaan antara lain:
1.
PT. Aroma Tobacco International (Kudus)
2.
PT. Amiseta (Malang)
3.
PT. Bentoel Prima (Malang)
4.
PT. Bintang Bola Dunia (Malang)
5.
PT. Duta Mendut (Bekasi)
6.
PT. Filtrona Indonesia (Sidoarjo)
7.
PT. Gelora Djaja (Surabaya)
8.
PT. Nojorono Tobacco International (Kudus)
9.
PT. HM Sampoerna (Surabaya)
10. PT. Sumatera Tobacco Trading Company (Pematang Siantar)
11. PT. Suburaman (Malang)
12. PT. Perusahaan Dagang dan Industri (Malang)
13. PT. Wongso Pawiro (Pematang Siantar)
14. Tai Chong Tobacco Manufacturing (Malaysia)
Universitas Sumatera Utara
15. Texas Tobacco Co. L (Kamboja)
16. Mighty (Philifina)
2.5.
Organisasi dan Manajemen Perusahaan
2.5.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan PT. Pusaka Prima Mandiriadalah
struktur organisasi lini dan fungsional. Dimana tugas dan tanggung jawab berjalan
secara vertikal menurut garis lurus antara atasan dan bawahan juga dengan saling
mengawasi dan memberikan saran antara staf yang satu dengna staf yang lainnya
yang berguna untuk kejelasan informasi bagi karyawan dalam melaksanakan
tugasnya.
2.5.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri saat ini adalah
sebanyak151 orangyang terdiri atas 132 orang laki-laki dan 19 orang wanita.
Tenaga kerja di perusahaan ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan.
Golongan staf adalah pekerja pada tingkat manajer, kepala bagian, dan pekerja
yang tidak bekerja pada bagian produksi. Sedangkan, golongan karyawan adalah
pekerja yang bekerja pada bagian produksi dan juga termasuk satpam.Berikut
adalah rincian komposisi Tenaga Kerja PT. Pusaka Prima Mandiri.
Staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam
sehari.Jadwal jam kerja staf dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Shift Kerja untuk Staff PT. Pusaka Prima Mandiri
Pukul
09.00 – 12.00
12:01 – 13.30
13:31 – 17.00
Keterangan
Waktu kerja
Waktu Istirahat
Waktu kerja
2.5.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahanyang terdapat pada PT. Pusaka Prima Mandiri memiliki
3 sistem pengupahan, yaitu:
1.
Upah Bulanan
Upah bulanan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebijakan
pemerintah yaitu dengan besar gaji sesuai dengan UMK ditambah uang
transportasi dan uang makan kepada karyawan yang sudah tetap yang terdiri
dari manajer, kepala bagian, dan supervisor.
2.
Upah borongan
Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu
dimana jumlahnya disesuaikan dengan perjanjian antara perusahaan dengan
karyawan tersebut. Karyawan yang bekerja pada bagian ini ada 8 orang
termasuk supir yang bertugas mengirim hasil produksi ke pabrik rokok yang
ada di Sumatera maupun Pulau Jawa.
3.
Upah harian
Upah harian diberikan kepada karyawan harian lepas dan pembayarannya
dilakukan perhari. Karyawan lepas ini berjumlah 7 orang, yang terdiri atas
cleaning service atau helper.
Universitas Sumatera Utara
2.6.
Proses Produksi
Proses produksi merupakansuatu metode dan teknik-teknik mengubah
input menjadi output sehingga hasil yang berupa barang atau jasa serta hasil
sampingannya memiliki nilai tambah atau nilai guna yang berarti. Pengolahaan
proses tersebut dapat terjadi perubahan secara fisik seperti bentuk dan dimensi,
maupun nonfisik seperti sifat, sedangkan yang dimaksud dengan nilai tambah
adalah nilai keluaran yang bertambah secara fungsional dan ekonomis. Setiap
perusahaan memiliki keinginan untuk meningkatkan produktivistanya sehingga
diperlukan pemahaman terhadap proses produksi yang ada agar dapat
mempermudah dalam menganalisa kerja perusahaan guna perbaikan sistem kerja.
Perlu diketahui proses produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri yang meliputi bahan
baku, bahan tambahan dan bahan penolong, serta tahapan proses produksi.
Secara umum, proses produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri dibagi atas
tiga kegiatan, yaitu:
1.
Stock preparation yaitu pengolahan bahan baku hingga menjadi buburan siap
olah.
2.
Paper making yaitu pembuatan kertas rokok.
3.
Converting yaitu bagian pencetakan logo, pemotongan kertas, sortir dan
pengemasan sertapengiriman kertas rokok.
2.6.1
Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk pada proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kertas
rokok di PT. Pusaka Prima Mandiriadalah:
1. PulpSoftwood (NeedleBleached Kraft Pulp)
Pulpsoftwoodatau bisa disebut serat panjang yang berfungsi sebagai kerangka
dasar struktur dan menjaga kekuatan kertas ketika masih dalam keadaan basah
(wet strength) dan mempertahankan kekuatan kertas agar tidak mudah putus
pada proses pembuatan kertas rokok.
2. PulpHardwood (Leaf Bleached Kraft Pulp)
Pulphardwoodatau bisa disebut serat pendek yang berfungsi sebagai
pembentuk perata susunan kertas dan pengisi formasi (sheet uniformity).
3. Precipitated Calcium Carbonate
Digunakan sebagai filler (bahan pengisi) kertas, pemerata pori-pori (porosity)
dan memutihkan kertas (whiteness). Kegunaanfiller antara lain :
a.
Menghasilkan struktur atau susunan kertas yang lebih baik.
b.
Meningkatkan tekstur agar permukaannya lebih halus dan komposisinya
lebih seragam.
c.
Meningkatkan opacity (daya tahan terhadap sinar) pada kertas .
d.
Membuat hasil cetakan menjadi lebih baik.
4. Kertas Bekas (Broke)
Kertas bekas merupakan kertas-kertas hasil produksi cacat dari tiap Paper
Machine yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan
konsumen. Broke ini nantinya akan diolah kembali bersama NBKP dan LBKP.
Pemakaian kertas bekas ini dapat mengurangi biaya produksi karena jumlahnya
Universitas Sumatera Utara
banyak dan juga dapat membantu kerataan formasi kertas serta kelengkungan.
Jenis-jenis kertas (broke)adalah:
a. Wet Broke
Yaitu kertas yang belum memasuki proses drying atau berasal dari sisiran
pada saat pressing.
b. Dry Brooke
Yaitu broke yang telah kering atau telah memasuki dryingatau telah menjadi
kertas.
2.6.2.
Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu suatu bahan yang digunakan dan ditambahkanke
dalam proses produksi yang mana komponennya tidak tampak pada produk akhir
tersebut.Bahan penolong yang digunakan dalam memproduksi kertas rokok
adalah:
1. Cationic Retention Aid
2. Anti Foam (Defoamer)
3. Pencegah Bakteri (Biocide)
4. CitricAcid
5. TPC (Try Potasium Citrate) dan TSC (Try Sodium Citrate)
6. Potassium Hydroxide
7. Bahan penggumpal (coagullant)
Universitas Sumatera Utara
2.6.3.
Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu produk
sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari produk itu sendiri serta
merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah :
1. Kertas Pembungkus
Digunakan untuk membungkus kertas rokok dalam ukuran ream.
2. Core
Digunakan sebagai bagian inti dari gulungan kertas selama proses
penggulungan baik di PaperMachine maupun di bagian finishing.
3. Kotak Karton
Digunakan untuk mengepak hasil produksi.
4. Label
Digunakan sebagai pengenal merk perusahaan yang ditempel pada kertas
pembungkus produk.
2.7.
Uraian Proses
Uraian proses produksi pada PT. Pusaka Prima Mandiriterbagi atas tiga
tahapan utama yaitu tahap persiapan, tahap proses pembuatan kertas dan tahap
finishing.
Universitas Sumatera Utara
2.7.1.
Tahap Persiapan
Bahan baku sebelum diolah menjadi kertas harus dipersiapkan terlebih
dahulu. Bagian yang melaksanakan hal ini disebut stock preparation. Bahan yang
digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaCO 3 .
1. Pengolahan NBKP
Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hydra pulper dengan menggunakan
conveyor. Hydra pulper ini merupakan tangki untuk menguraikan serat-serat
pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam hydra
pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehingga
didapatkan buburan dengan konsistensi 40-50 gr/ltr. Proses berlangsung secara
batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 2 bal untuk satu
kali pelarutan.
Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump chest sebagai tempat
penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator (pengaduk) untuk
membuat konsistensi bubur tetap terjaga.
Lalu buburan NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat
yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat
menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di
refiner chest, dan dijaga konsistensinya sama dengan sebelum dimixing.
2. Pengolahan LBKP
Proses berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper
bergantian dengan NBKP. Setelah itu dipompa ke dalam tempat penampungan
Universitas Sumatera Utara
sementara. Larutan terus diaduk agar tidak mengendap sehingga konsistensinya
tetap.
3. Pengolahan Broke
Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke
dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest
terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan
konsistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator
yang fungsinya hampir sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat.
4. Pengolahan Kalsium Karbonat
Kalsium karbonat dilarutkan di solving tank sesuai dengan kebutuhan, tetapi
biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air.
5. Pencampuran Bahan Baku
Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya oksigen dan
ditambahkan defoamer untuk menghilangkan buih tersebut. Setelah dari mixing
chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan ditampung pada machine
chest dan siap diolah di paper machine.
Buburan dipompakan ke stockmaster yang digunakan untuk menjaga laju
buburan pada machine tank.Buburan yang keluar kemudian dialirkan ke
centicleaner,
yang
berfungsi
untuk
mengeluarkan
kontaminan
berat
berdasarkan gaya sentrifugal melalui tiga cleaner yaitu :
a. Buburan yang telah diencerkan kembali dengan white water yang berasal
dari penyaringan dipompakan ke primary cleaner.
Universitas Sumatera Utara
b. Buburan yang baik dari primarycleaner diencerkan dalam constantleveltank
dengan whitewater. Buburan yang baik langsung ke headbox, sedangkan
yang reject masuk ke rotaryscreen.
c. Pada rotary screen dilakukan penyaringan, buburan yang baik masuk ke
constant level tank dan reject mengalir ke wet broke chest.
2.7.2. Tahap Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine
Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah :
1. Pembersihan Bubur Kertas
Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner
agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda – benda
padatan lainnya.
2. Fourdinier
Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk
dibagi rata di atas wire yang berjalan.
3. Pressing
Lembaran (sheet) kemudian ditarik oleh pick-uppress kekuatan 4-5 bar untuk
mengeluarkan air yang masih dikandungnya. Walaupun masih basah kertas
tersebut sudah cukup kuat untuk ditarik.
4. Embossing
Universitas Sumatera Utara
Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis – garis horizontal (verge
marking). Pencetakan ini dilakuakan pada saat lembaran kertas melewati roll
yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan.
5. Pengeringan I (Pre Dryer)
Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I.
Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll.
Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll – roll dan panas
sekitar 57-63oC dari roll tersebut akan mengeringkan kertas.
6. Pemberian Zat Kimia
Kertas yang sudah dkeringkan kemudian menuju ke dalam size press, dimana
pada size press ini ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan
kertas pada roll yang berputar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat
pembakaran kertas rokok (combustibility).
7. Pengeringan II (Post Dryer)
Kertas yang ditambahkan zat kimia akan kembali basah sehingga dilakukan
pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll
sebanyak lima buah. Suhu yang diberikan bertahap mulai dari 700C sampai
dengan 1000C.
8. Penggulungan Kertas
Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on rell sehingga
berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll. Dengan panjang
gulungan tersebut adalah 28.000 meter.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3. Tahap Finishing
Tahap Finishingyaitu tahap penyelesaian produk (converter). Pada
departemen converting ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Pencetakan Logo (Repping)
Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan (merek) dari
konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan
bagian pengendalian mutu (laboratorium).
2. Pemotongan Kertas
Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang akan
diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain :
a. Ream Cutter
Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran (ream).
Pada tahap ini kertas masih diperiksa untuk yang terakhir kalinya.
Pemeriksaan yang dilakukan ialah:
1) Cutting
Pemeriksaan ini dilakukan pada hasil pemotongan oleh mesin. Apabila
hasil pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.
2) Penampilan fisik
Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika kertas kotor.
3) Rectangular
Pemeriksaan ini dilakukan khusus pada ream, kertas dilipat dan diperiksa
apakah simetris atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
b. Bobbin Slitter
Input bobbin slitter adalah rol-rol dari mesin slitter yang dipotong menjadi
gulungan – gulungan (bobbin). Pada tahap ini, kertas yang berbentuk
bobbinmasih diperiksa lagi untuk terakhir kalinya. Pemeriksaan yang
dilakukan adalah:
1) Cutting
Pemeriksaan ini dilakukan pada hasil pemotongan oleh mesin. Apabila
hasil pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.
2) Penampilan fisik
Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika kertas kotor.
3) Hasil penggulungan
Pemeriksaan ini khusus dilakukan pada bobbin. Bobbin yang sudah
dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau tidak. Jika ada bobbin
yang kurang rapi akan dikirim ke bagian bobbinreclaimer untuk digulung
kembali.
c. Packaging
Produk jadi berbentuk ream atau bobbin yang sudah selesai, dibungkus dengan
pembungkus, diberi labelnya kemudian dipindahkan ke gudang barang jadi
untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok.
Universitas Sumatera Utara