Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemberian Kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)
61
5.1
Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 65
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
61
Universitas Sumatera Utara
62
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalahbadan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak.Fungsi perbankan yang dimaksud adalah dana yang dihimpun dari
masyarakat oleh bank tentu tidak hanya dibiarkan mengendap. Jika hanya
dibiarkan tanpa dikelola, tentu tidak ada yang namanya bunga kepada nasabah.
Tujuan untuk membantu pelaksanaan pembangunan nasional dan pemerataan
pembangunan juga tidak dapat terwujud. Aktivitas perbankan menghimpun dana
dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan
funding. Selain itu bank juga berfungsi menjadi penyalur kembali dana kepada
masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan dari lembaga tersebut.
Penyaluran dana oleh bank dilakukan dengan penyediaan berbagai fasilitas kredit.
Dengan
memanfaatkan
fasilitas
tersebut,
masyarakat
diharapkan
dapat
menyejahterakan kehidupannya dan menghasilkan usaha untuk mendukung
pembangunan nasional. Aktivitas perbankan yang menyalurkan kembali atau
dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan
istilah kredit (lending).
Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian maka diperlukan
sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin
berkembang tersebut. Dengan demikian dana yang diperlukan untuk suatu
kegiatan usaha dapatlah disebut juga sebagai faktor produksi yang sejajar dengan
faktor-faktor produksi yang lainnya seperti tenaga kerja, peralatan mesin-mesin,
62
Universitas Sumatera Utara
63
bahan baku, kemampuan teknologi, manajemen dan lain-lain. Adapun sumber
utama dari dana tersebut adalah bank.
Peranan lembaga keuangan di Indonesia sangat penting dan strategis
khususnya perbankan sebagai salah satu agen pertumbuhan ekonomi (agent of
development) dimana fungsinya tidak dapat dipisah dari pembangunan. Indonesia
sebagai Negara berkembang, pada umumnya sumber pembiayaan dunia usaha
masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan dengan harapan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah
menetapkan beberapa prioritas, antara lain adalah dengan memberikan akses yang
luas terhadap kredit. Hal ini juga sekaligus sebagai jawaban terhadap kelesuan
dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang terjadi dalam beberapa
tahun terakhir ini. Langkah itu ditempuh mengingat bahwa permasalahan utama
yang dihadapi di dalam sektor perekonomian adalah masih kurangnya upaya
pemberdayaan dan pengembangan usaha perekonomian masyarakat terutama yang
berskala menengah dan kecil. Diharapkan bahwa perluasan akses kredit akan
sangat membantu bagi usaha-usaha tersebut dalam kerangka perekonomian
Indonesia.
Penyaluran dana sebagai salah satu indikator peranan perbankan agar
dapat membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha pada khususnya dan
kegiatan ekonomi pada umumnya dengan memberikan bantuan berupa kredit atau
pinjaman modal bagi para pelaku usaha baik usaha dengan skala besar, menengah
maupun kecil. Namun demikian dalam hal pemberian kredit, lembaga perbankan
63
Universitas Sumatera Utara
64
tetap berpedoman pada ketetapan dan peraturan yang berlaku yang dilakukan
untuk
menghindari
kredit
macet,
penunggakan
pembayaran,
kesalahan
administrasi dan lain-lain yang pada akhirnya akan mengganggu kinerja bankbank khususnya dan perekonomian negara pada umumnya. Untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan tersebut Bank Indonesia telah membuat satu aturan
tentang kredit.
Kegagalan
atau
kesalahan
penyaluran
dana
menyebabkan
banyaknyajumlahkredityangmacet.
Jikahalini
dialamiolehbankmakatingkatprofitabilitasbanktersebutakan
mengalamipenurunandanini
akanberdampakpadacitraperbankanitusendiridi
kalanganmasyarakat.Perlu diketahui bahwa masalah kredit macet, penunggakan
pembayaran kredit maupun bunganya di bank-bank umum terjadi karena beberapa
faktor misalnya kurang dipahami dan dilaksanakannya aturan-aturan perkreditan
dari Bank Indonesia, timbulnya inflasi yang menyebabkan tingginya suku bunga
kredit akhirnya memicu kenaikan harga-harga. Akibatnya perusahaan yang
menerima kredit melakukan penunggakan pembayaran kredit kepada pihak Bank.
yang
Besarnyajumlahkredityangdisalurkanakanmenentukanlaba
diperoleh.Namun,tidakberartijumlahkredityangdisalurkanakanmemberikan
laba
yangbesarpula,karenadalampenyalurankreditkemungkinantimbulrisiko
kreditbermasalahdanhaliniakanberdampakpadatingkatNon
PerformingLoan
(NPL)perbankan.Untukitulahperluadanyakebijakanpemberiankredityangtepatdan
efektifyangditerapkanperbankanagartingkatkreditbermasalahdapatberkurang.
Salah satu indikator besarnya pemberian kredit oleh bank yaitu dapat
64
Universitas Sumatera Utara
65
dilihat dari persentase Loan to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio
(LDR)merupakanrasiountukmengukurkomposisijumlahkredit
yang
dibandingkandenganjumlahdanamasyarakatdanmodalsendiriyang
diberikan
digunakan
(Kasmir,2008:290).RasioLDRini digunakanuntukmengetahuisampaisejauh mana
danamasyarakatyangdihimpunolehbank
masyarakatdalam
bentukpinjamanatau
disalurkankembalikepada
kredit.Kebijakanpemberiankredityang
mengandungprinsipkehati-hatianhendaknyaditerapkanoleh
bankdalam
menentukancalondebituryangbenar-benardapatmenjagadana
kredityang
disalurkandenganmemilihcalondebituryangmemilikireputasiyang
baik
diharapkannilaiNon Performing Loan (NPL)akanturundimasayangakandatang.
Tabel 1.1
PerkembanganN o n P e r f o r m i n g L o a n ( NPL)PT. Bank BNI
(Persero) Tbk Tahun2009-2013
Tahun
Rasio
2009
NPL (100%)
0,8%
2010
1,1%
2011
0,5%
2012
0,8%
2013
0,55%
Sumber:Annual Report PT. Bank BNI Tahun 2013
Perkembangan NPL PT. Bank BNI dari tahun ke tahun mengalami pasang
surut, tahun 2009-2010 mengalami kenaikan menjadi 0,8%, tahun 2010-2011
mengalami penurunan menjadi 0,5%, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan
menjadi 0,8% dan tahun 2012-2013 mengalami penurunan menjadi 0,55%.
Kondisi seperti ini tentunya menggambarkan adanya kelemahan dalam
pengelolaan kredit pada bank tersebut, apakah tujuan penggunaan kredit yang
tidak tepat, pengawasan yang lemah, atau analisis kredit kurang selektif,
disamping faktor-faktor eksternal lain tentunya.
65
Universitas Sumatera Utara
66
Dalam memberikan kredit, bank dituntut agar mendapat keuntungan yang
pantas, sehingga cukup untuk menutupi seluruh biaya dana, baik dana yang
ditempatkan pada sektor yang meghasilkan maupun dana yang tidak
menghasilkan, biaya overhead dan biaya operasional lainnya, serta target margin
keuntungan yang hendak dicapai. Dengan demikian pinjaman/kredit merupakan
tulang punggung/mesin pencetak keuntungan bagi Bank. Oleh karena keuntungan
yang diperoleh dari penempatan dalam bentuk kredit adalah besar, maka risiko
yang dihadapi juga besar, sehingga penempatan dalam pos ini paling banyak
menimbulkan masalah dan banyak menyita tenaga, waktu dan biaya. Agar risiko
tersebut dapat diminimalkan, maka bank melakukan serangkaian analisa untuk
meyakinkan apakah calon nasabah itu layak diberikan kredit.
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin
bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut
diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Karakter
Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debiturmerupakan
beberapa hal yang akan mempengaruhi keputusan pemberian kredit.Dari beberapa
hal tersebut tersebut akan dilihat mana yang paling berpengaruh besar karena hal
tersebut saling berkaitan.Karakter debitur menjadi hal yang penting karena hal ini
menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta kejujuran dari calon debitur.
Pihak bank harus mengetahui tentang karakter debitur calon debitur, karenanya
perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam memutuskan pemberian kredit. Karakter
debitur yaitu sejauh mana kondisi debitur dalam menjalankan usahanya dan
bagaimana hubungannya dengan bank. Semakin tinggi tingkat pendidikan calon
debitur, maka akan semakin luas wawasan dan pengetahuan dalam berbisnis untuk
66
Universitas Sumatera Utara
67
berpikir dan semakin besar kemampuan yang dimiliki untuk mengaktualisasikan
potensi dirinya termasuk dalam kemampuan berbisnis dan mengelola usaha .
Sumber Daya Manusia (SDM) Debitur diartikan sebagai
kecakapan yang
memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan dan
kecakapan yang diisyaratkan, dengan SDM yang baik diharapkan debitur dapat
mengembalikan pinjaman tepat waktu.Pengalaman debitur diartikan sejauh mana
pengalaman debitur dalam mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik
debitur dalam mengelola usaha.
Melihat fenomena yang terjadi peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit
pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Pada penelitian saat ini, peneliti bertujuan mengevaluasi faktor-faktor yang
mempengaruhikeputusan pemberian kredit melalui pengujian pengaruh variabel
independen (variabel bebas) yang terdiri dari variabel Karakter Debitur, Lama
Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debitur terhadapvariabel dependen
(variabel terikat) yaituKeputusan Pemberian Kreditpada PT. Bank BNI (Persero)
Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) baik secara parsial maupun
simultan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah penelitiannya adalah Apakah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM
debitur, pengalaman debitur secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap
67
Universitas Sumatera Utara
68
keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut)?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
Menganalisis pengaruh karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur,
pengalaman debitursecara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian
kredit
pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara
(Sumbagut)
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti
sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Bagian Kredit PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut) penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran agar keputusan pemberian kredit yang diambil makin
tepat melalui fakor-faktor yang berpengaruh baik secara simultan maupun
parsial.
2. Sebagai bahan masukan kepada debitur dan calon debitur faktor-faktor mana
yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan
pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian
Utara (Sumbagut).
3. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian dan
sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal yang sama.
68
Universitas Sumatera Utara
69
1.5. Originalitas Penelitian
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sally Maya Vida (2011) dengan judul Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pemeberian kredit Mikro Pada Bank BTPN Mitra
Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
1. Penelitian sebelumnya variabel dependennya adalahPersetujuan pemberian
kredit yang akan diambil. Sedangkan penelitian sekarang variabel dependennya
adalah keputusan pemberian kredit.
2. Penelitian sebelumnya
variabel independennya adalah Kapasitas Usaha,
Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai. Sedangkan penelitian
sekarang variabel independennya adalah karakter debitur, lama usaha debitur,
SDM debitur, pengalaman debitur
3. Penelitian sebelumnya objek penelitiannya adalah PT. Bank Sumut Cabang
Utama Medan. Sedangkan penelitian sekarang objek penelitiannya adalahPT.
Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut).
Tabel 1.2
Originalitas Penelitian
Keterangan
Penelitian Terdahulu
Penelitian Sekarang
Variabel Dependen
Persetujuan pemberian
kredit yang akan diambil
Keputusan pemberian
kredit.
Variabel Independen
Kapasitas Usaha, Karakter
Debitur, Sektor Ekonomi
Yang Dibiayai
Karakter Debitur, Lama
Usaha Debitur, SDM
Debitur, Pengalaman
69
Universitas Sumatera Utara
70
Debitur
Objek Penelitian
PT. Bank BTPN Usaha
Rakyat Area Sumatera
Bagian Utara ( Sumbagut)
PT. Bank BNI (Persero) Tbk
Area Sumatera Utara (
Sumbagut)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham
(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen
merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi
kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen
harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.
70
Universitas Sumatera Utara
5.1
Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 65
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
61
Universitas Sumatera Utara
62
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalahbadan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak.Fungsi perbankan yang dimaksud adalah dana yang dihimpun dari
masyarakat oleh bank tentu tidak hanya dibiarkan mengendap. Jika hanya
dibiarkan tanpa dikelola, tentu tidak ada yang namanya bunga kepada nasabah.
Tujuan untuk membantu pelaksanaan pembangunan nasional dan pemerataan
pembangunan juga tidak dapat terwujud. Aktivitas perbankan menghimpun dana
dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan
funding. Selain itu bank juga berfungsi menjadi penyalur kembali dana kepada
masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan dari lembaga tersebut.
Penyaluran dana oleh bank dilakukan dengan penyediaan berbagai fasilitas kredit.
Dengan
memanfaatkan
fasilitas
tersebut,
masyarakat
diharapkan
dapat
menyejahterakan kehidupannya dan menghasilkan usaha untuk mendukung
pembangunan nasional. Aktivitas perbankan yang menyalurkan kembali atau
dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan
istilah kredit (lending).
Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian maka diperlukan
sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin
berkembang tersebut. Dengan demikian dana yang diperlukan untuk suatu
kegiatan usaha dapatlah disebut juga sebagai faktor produksi yang sejajar dengan
faktor-faktor produksi yang lainnya seperti tenaga kerja, peralatan mesin-mesin,
62
Universitas Sumatera Utara
63
bahan baku, kemampuan teknologi, manajemen dan lain-lain. Adapun sumber
utama dari dana tersebut adalah bank.
Peranan lembaga keuangan di Indonesia sangat penting dan strategis
khususnya perbankan sebagai salah satu agen pertumbuhan ekonomi (agent of
development) dimana fungsinya tidak dapat dipisah dari pembangunan. Indonesia
sebagai Negara berkembang, pada umumnya sumber pembiayaan dunia usaha
masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan dengan harapan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah
menetapkan beberapa prioritas, antara lain adalah dengan memberikan akses yang
luas terhadap kredit. Hal ini juga sekaligus sebagai jawaban terhadap kelesuan
dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang terjadi dalam beberapa
tahun terakhir ini. Langkah itu ditempuh mengingat bahwa permasalahan utama
yang dihadapi di dalam sektor perekonomian adalah masih kurangnya upaya
pemberdayaan dan pengembangan usaha perekonomian masyarakat terutama yang
berskala menengah dan kecil. Diharapkan bahwa perluasan akses kredit akan
sangat membantu bagi usaha-usaha tersebut dalam kerangka perekonomian
Indonesia.
Penyaluran dana sebagai salah satu indikator peranan perbankan agar
dapat membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha pada khususnya dan
kegiatan ekonomi pada umumnya dengan memberikan bantuan berupa kredit atau
pinjaman modal bagi para pelaku usaha baik usaha dengan skala besar, menengah
maupun kecil. Namun demikian dalam hal pemberian kredit, lembaga perbankan
63
Universitas Sumatera Utara
64
tetap berpedoman pada ketetapan dan peraturan yang berlaku yang dilakukan
untuk
menghindari
kredit
macet,
penunggakan
pembayaran,
kesalahan
administrasi dan lain-lain yang pada akhirnya akan mengganggu kinerja bankbank khususnya dan perekonomian negara pada umumnya. Untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan tersebut Bank Indonesia telah membuat satu aturan
tentang kredit.
Kegagalan
atau
kesalahan
penyaluran
dana
menyebabkan
banyaknyajumlahkredityangmacet.
Jikahalini
dialamiolehbankmakatingkatprofitabilitasbanktersebutakan
mengalamipenurunandanini
akanberdampakpadacitraperbankanitusendiridi
kalanganmasyarakat.Perlu diketahui bahwa masalah kredit macet, penunggakan
pembayaran kredit maupun bunganya di bank-bank umum terjadi karena beberapa
faktor misalnya kurang dipahami dan dilaksanakannya aturan-aturan perkreditan
dari Bank Indonesia, timbulnya inflasi yang menyebabkan tingginya suku bunga
kredit akhirnya memicu kenaikan harga-harga. Akibatnya perusahaan yang
menerima kredit melakukan penunggakan pembayaran kredit kepada pihak Bank.
yang
Besarnyajumlahkredityangdisalurkanakanmenentukanlaba
diperoleh.Namun,tidakberartijumlahkredityangdisalurkanakanmemberikan
laba
yangbesarpula,karenadalampenyalurankreditkemungkinantimbulrisiko
kreditbermasalahdanhaliniakanberdampakpadatingkatNon
PerformingLoan
(NPL)perbankan.Untukitulahperluadanyakebijakanpemberiankredityangtepatdan
efektifyangditerapkanperbankanagartingkatkreditbermasalahdapatberkurang.
Salah satu indikator besarnya pemberian kredit oleh bank yaitu dapat
64
Universitas Sumatera Utara
65
dilihat dari persentase Loan to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio
(LDR)merupakanrasiountukmengukurkomposisijumlahkredit
yang
dibandingkandenganjumlahdanamasyarakatdanmodalsendiriyang
diberikan
digunakan
(Kasmir,2008:290).RasioLDRini digunakanuntukmengetahuisampaisejauh mana
danamasyarakatyangdihimpunolehbank
masyarakatdalam
bentukpinjamanatau
disalurkankembalikepada
kredit.Kebijakanpemberiankredityang
mengandungprinsipkehati-hatianhendaknyaditerapkanoleh
bankdalam
menentukancalondebituryangbenar-benardapatmenjagadana
kredityang
disalurkandenganmemilihcalondebituryangmemilikireputasiyang
baik
diharapkannilaiNon Performing Loan (NPL)akanturundimasayangakandatang.
Tabel 1.1
PerkembanganN o n P e r f o r m i n g L o a n ( NPL)PT. Bank BNI
(Persero) Tbk Tahun2009-2013
Tahun
Rasio
2009
NPL (100%)
0,8%
2010
1,1%
2011
0,5%
2012
0,8%
2013
0,55%
Sumber:Annual Report PT. Bank BNI Tahun 2013
Perkembangan NPL PT. Bank BNI dari tahun ke tahun mengalami pasang
surut, tahun 2009-2010 mengalami kenaikan menjadi 0,8%, tahun 2010-2011
mengalami penurunan menjadi 0,5%, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan
menjadi 0,8% dan tahun 2012-2013 mengalami penurunan menjadi 0,55%.
Kondisi seperti ini tentunya menggambarkan adanya kelemahan dalam
pengelolaan kredit pada bank tersebut, apakah tujuan penggunaan kredit yang
tidak tepat, pengawasan yang lemah, atau analisis kredit kurang selektif,
disamping faktor-faktor eksternal lain tentunya.
65
Universitas Sumatera Utara
66
Dalam memberikan kredit, bank dituntut agar mendapat keuntungan yang
pantas, sehingga cukup untuk menutupi seluruh biaya dana, baik dana yang
ditempatkan pada sektor yang meghasilkan maupun dana yang tidak
menghasilkan, biaya overhead dan biaya operasional lainnya, serta target margin
keuntungan yang hendak dicapai. Dengan demikian pinjaman/kredit merupakan
tulang punggung/mesin pencetak keuntungan bagi Bank. Oleh karena keuntungan
yang diperoleh dari penempatan dalam bentuk kredit adalah besar, maka risiko
yang dihadapi juga besar, sehingga penempatan dalam pos ini paling banyak
menimbulkan masalah dan banyak menyita tenaga, waktu dan biaya. Agar risiko
tersebut dapat diminimalkan, maka bank melakukan serangkaian analisa untuk
meyakinkan apakah calon nasabah itu layak diberikan kredit.
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin
bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut
diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Karakter
Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debiturmerupakan
beberapa hal yang akan mempengaruhi keputusan pemberian kredit.Dari beberapa
hal tersebut tersebut akan dilihat mana yang paling berpengaruh besar karena hal
tersebut saling berkaitan.Karakter debitur menjadi hal yang penting karena hal ini
menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta kejujuran dari calon debitur.
Pihak bank harus mengetahui tentang karakter debitur calon debitur, karenanya
perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam memutuskan pemberian kredit. Karakter
debitur yaitu sejauh mana kondisi debitur dalam menjalankan usahanya dan
bagaimana hubungannya dengan bank. Semakin tinggi tingkat pendidikan calon
debitur, maka akan semakin luas wawasan dan pengetahuan dalam berbisnis untuk
66
Universitas Sumatera Utara
67
berpikir dan semakin besar kemampuan yang dimiliki untuk mengaktualisasikan
potensi dirinya termasuk dalam kemampuan berbisnis dan mengelola usaha .
Sumber Daya Manusia (SDM) Debitur diartikan sebagai
kecakapan yang
memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan dan
kecakapan yang diisyaratkan, dengan SDM yang baik diharapkan debitur dapat
mengembalikan pinjaman tepat waktu.Pengalaman debitur diartikan sejauh mana
pengalaman debitur dalam mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik
debitur dalam mengelola usaha.
Melihat fenomena yang terjadi peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit
pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Pada penelitian saat ini, peneliti bertujuan mengevaluasi faktor-faktor yang
mempengaruhikeputusan pemberian kredit melalui pengujian pengaruh variabel
independen (variabel bebas) yang terdiri dari variabel Karakter Debitur, Lama
Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debitur terhadapvariabel dependen
(variabel terikat) yaituKeputusan Pemberian Kreditpada PT. Bank BNI (Persero)
Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) baik secara parsial maupun
simultan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah penelitiannya adalah Apakah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM
debitur, pengalaman debitur secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap
67
Universitas Sumatera Utara
68
keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut)?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
Menganalisis pengaruh karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur,
pengalaman debitursecara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian
kredit
pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara
(Sumbagut)
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti
sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Bagian Kredit PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut) penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran agar keputusan pemberian kredit yang diambil makin
tepat melalui fakor-faktor yang berpengaruh baik secara simultan maupun
parsial.
2. Sebagai bahan masukan kepada debitur dan calon debitur faktor-faktor mana
yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan
pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian
Utara (Sumbagut).
3. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian dan
sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal yang sama.
68
Universitas Sumatera Utara
69
1.5. Originalitas Penelitian
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sally Maya Vida (2011) dengan judul Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pemeberian kredit Mikro Pada Bank BTPN Mitra
Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
1. Penelitian sebelumnya variabel dependennya adalahPersetujuan pemberian
kredit yang akan diambil. Sedangkan penelitian sekarang variabel dependennya
adalah keputusan pemberian kredit.
2. Penelitian sebelumnya
variabel independennya adalah Kapasitas Usaha,
Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai. Sedangkan penelitian
sekarang variabel independennya adalah karakter debitur, lama usaha debitur,
SDM debitur, pengalaman debitur
3. Penelitian sebelumnya objek penelitiannya adalah PT. Bank Sumut Cabang
Utama Medan. Sedangkan penelitian sekarang objek penelitiannya adalahPT.
Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut).
Tabel 1.2
Originalitas Penelitian
Keterangan
Penelitian Terdahulu
Penelitian Sekarang
Variabel Dependen
Persetujuan pemberian
kredit yang akan diambil
Keputusan pemberian
kredit.
Variabel Independen
Kapasitas Usaha, Karakter
Debitur, Sektor Ekonomi
Yang Dibiayai
Karakter Debitur, Lama
Usaha Debitur, SDM
Debitur, Pengalaman
69
Universitas Sumatera Utara
70
Debitur
Objek Penelitian
PT. Bank BTPN Usaha
Rakyat Area Sumatera
Bagian Utara ( Sumbagut)
PT. Bank BNI (Persero) Tbk
Area Sumatera Utara (
Sumbagut)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham
(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen
merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi
kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen
harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.
70
Universitas Sumatera Utara