Perbedaan Kadar Gula Darah Pasca Pemberian 50 Gram Gula Pasir, 50 Gram Madu Nusantara, Dan 50 Gram Madu Clover Pada Mahasiswa Angkatan 2013 2014 Chapter III VI
18
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1
Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam
penelitian adalah:
Pemberian :
- Gula pasir
- Madu nusantara
- Madu clover honey
(pre-test)
Kadar Gula Darah (KGD)
1. Hipoglikemia
2. Normal
3. Hiperglikemia
(post-test)
Kadar Gula Darah (KGD)
1. Hipoglikemia
2. Normal
3. Hiperglikemia
Skema 3.1: Perbedaan Kadar Gula Darah (KGD) Pasca Pemberian 50
Gram Gula Pasir, 50 Gram Madu Nusantara, 50 Gram Madu
Clover Honey pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2013/2014
3.2
Hipotesa Penelitian
Ada perbedaan kadar gula darah (KGD) pasca pemberian 50 gram gula pasir, 50
gram madu nusantara, 50 gram madu clover honey pada mahasiswa FK USU
Angkatan 2013/2014.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifateksperimen dengan rancangan pretest-posttest
design.Penelitian ini menggunakan tiga kelompok yaitu kelompok pertama yaitu
pemberian gula pasir, kelompok kedua yaitu pemberian madu nusantara,
kelompok ketiga yaitu pemberian madu clover honey.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Departemen Bagian Farmakologi Terapeutik
Fakultas Kedokteran USU Medan.Penelitian dilaksanakan dari bulan SeptemberOktober 2016.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua mahasiswa Fakultas Kedokteran
USU Medan Angkatan 2013/2014.
Kriteria inklusi :
- Kondisi kesehatan dalam keadaan sehat.
- Mahasiswa selama 8 jam tidak mengonsumsi makanan.
- Bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusi :
- Sedang menjalani diet.
- Seorang atlit.
- Sedang dalam penggunaan obat yang memengaruhi glukosa darah.
4.3.2 Sampel
Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus pengujian hipotesis untuk dua
rata-rata populasi (Lemeshow, 1997)20 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
20
n = 8,2
Sampel minimal untuk setiap kelompok adalah 8 orang.
4.4 Definisi Operasional
Sesuai permasalahan dan tujuan maka sebagai pedoman awal pengumpulan
informasi digunakan definisi operasional yang dikembangkan seperti uraian di
bawah in:
1. Kadar gula darah adalah tingkat glukosa di dalam darah atau konsentrasi
gula darah atau tingkat glukosa serum, diatur di dalam tubuh yang diukur
8 jam setelah puasa (pre test) dan diperiksa kembali dengan interval 30
menit (5 kali pengukuran warna) (post test) setelah mengonsumsi gula
pasir 50 gr, madu nusantara 50 gr dan madu clover honey 50 gr.
2. Gula pasir adalah pemberian gula pasir kepada mahasiswa sebanyak 50
gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula darah.
3. Madu nusantara adalah pemberian madu nusantara kepada mahasiswa
sebanyak 50 gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula darah.
4. Madu Clover honey adalah pemberian madu clover honey kepada
mahasiswa sebanyak 50 gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula
darah.
Selanjutnya hasil perhitungan kadar gula darah pada ketiga kelompok sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel
Alat
Cara
Skala
Hasil
independen
pengukuran
pengukuran
pengukuran
pengukuran
Pemberian:
1. Gula pasir
2. Madu
Universitas Sumatera Utara
21
nusantara
Nominal
3. Madu
- Ada
- Tidak ada
Clover
honey
Variabel
dependen
Kadar gula
Metode
Pemeriksaan Ordinal
darah
strip
darah
- Hipoglikemia
(mg/dl)
- Normal
(mg/dl)
- Hiperglikemia
(mg/dl)
4.5
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer,
yaituhasil pengukuran kadar gula darah yang dilakukan di
laboratorium
Farmakologi FK USU Medan.
Adapun prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan dengan langkahlangkah berikut:
- Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi
pendidikan.
- Menawarkan kepada mahasiswa FK USU untuk berpartisipasi pada
penelitian ini.
- Meminta persetujuan mahasiswa menjadi responden secara sukarela,
setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan (informed consent). Kemudian dilakukan pemeriksaan kadar
gula darah (pre test).
Universitas Sumatera Utara
22
- Memilih mahasiswa yang datang pada pagi hari ke FK kedokteran yang
pada malam harinya tidak mengonsumsi makanan selama 8 jam sebagai
syarat menjadi responden.
- Responden yang telah terpilih diberikan salah satu perlakuan yaitu gula
pasir, madu nusantara atau madu clover honey masing-masing 50 gram
dengan tidak mengonsumsi makanan lainnya selama 2 jam. Kemudian
dilakukan pemeriksaan gula darah (post test) tiap 30 menit.
4.6
Pengolahan dan Analisis Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh yaitu:
1. Pengolahan data
Setelah semua data terkumpul data tersebut diolah secara manual
disajikan dalam bentuk table dan persen dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Editing
Memeriksa data, memeriksa jawaban, memperjelas serta melakukan
pengolahan terhadap data yang dikumpulkan dan memeriksa
kelengkapan dan kesalahan.
b. Coding
Memberi kode jawaban responden sesuai dengan indicator pada
kuesioner.
c. Entry data
Memasukkan data untuk diolah memakai program komputer untuk di
analisis.
d. Tabulating
Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan
pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat
dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
2. Analisis data
Universitas Sumatera Utara
23
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Anava dengan asumsi data berdistribusi
normal. Untuk mengetahui perbedaan variabel penelitian lebih dari dua
dapat digunakan uji varian Anava dilanjutkan dengan Post hoc LSD
(Least Significant Difference) dengantingkat signifikansi α = 0,05.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium farmakologi dan terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Dr.T.Mansur
No.5 Medan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan
Oktober 2016.
5.2
Hasil Penelitian
Total Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang telah
memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Berikut hasil
analisa perbedaan kadar Gula darah pasca pemberian 50 gram gula pasir, 50 gram
madu clover, dan 50 gram madu nusantara dengan menggunakan uji one way
ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan analisis post hoc :
5.2.1 Gula pasir
Dari tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan kadar gula
setiap 30 menit.
Tabel 5.2.1 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Gula Pasir
Subjek
penelitian
Sebelum
Pemberian
(mg/dL)
Sesudah Pemberian
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
AUC
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Pertama
90
104
106
96
90
102
14760
Kedua
90
151
126
106
102
104
17460
Ketiga
83
109
99
98
80
80
14025
Keempat
99
104
102
105
103
101
15420
Kelima
82
107
80
115
113
109
15315
Keenam
99
122
112
136
130
128
18396
Universitas Sumatera Utara
25
Ketujuh
95
102
128
141
105
103
18250
Kedelapan
89
116
148
141
135
124
19395
Mean
91
114,38
112,63
117,25
107,25
106,38
16627,63
±SD
±6,46
±16,274 ±20,95
±19,211 ±18,561 ±14,861 ±1983,989
5.2.2 Madu Clover
Di bawah ini, dapat terlihat setiap 30 menit pasca pemberian madu clover
terjadi fluktuasi kadar gula darah.
Tabel 5.2.2 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Madu Clover
Subjek
penelitian
Sebelum
Pemberian
(mg/dL)
Sesudah Pemberian
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
AUC
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Pertama
84
141
112
94
94
94
15900
Kedua
100
141
132
109
103
93
17535
Ketiga
96
168
142
108
99
96
18390
Keempat
111
145
141
104
104
104
18045
Kelima
109
173
146
120
114
111
19890
Keenam
107
177
170
162
135
116
18655
Ketujuh
112
154
150
149
123
108
20580
Kedelapan
97
156
146
122
103
99
18750
Mean
102
156,88
142,38
121
109,38
±SD
±9,59
102,63 18468,125
±14,357 ±16,38 ±23,28 ±13,721 ±8,484 ±1426,647
Universitas Sumatera Utara
26
5.2.3 Madu Nusantara
Pemberian Madu Nusantara berpengaruh dalam kadar gula darah,
fluktuasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5.2.3 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Madu Nusantara
Sesudah Pemberian
Sebelum
Subjek
penelitian
Pemberian
(mg/dL)
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
AUC
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Pertama
84
137
92
91
91
92
14970
Kedua
99
169
120
99
95
101
17490
Ketiga
88
99
93
90
94
97
14055
Keempat
107
140
99
95
92
99
15690
Kelima
98
128
99
97
95
100
15540
Keenam
97
139
104
107
107
116
16905
Ketujuh
107
155
143
102
101
108
18255
Kedelapan
85
130
116
92
89
90
15435
Mean
95,63
137,13
108,25
96,63
95,5
±SD
±9,133
±20,476 ±17,285 ±12,878 ±5,855
100,38 16046.25
±8,4 ±1399,698
5.2.4 Rerata Ketiga Kelompok
Dari ketiga tabel diatas, didapatkan tabel rerata kadar gula darah dari ketiga
kelompok yaitu sebagai berikut
Tabel 5.2.4 Rerata Kadar Gula Darah Perubahan Pemberian 50 gram Gula Pasir,
50 gram Madu Clover dan 50 gram Madu Nusantara
Subjek
penelitian
Sebelum
AUC
Pemberian
Sesudah Pemberian (mg/dL)
(mg/dL)
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Universitas Sumatera Utara
27
Gula
91
114,38
112,63
117,25
107,25
106,38
16627.63
Pasir
±6,46
±16,274
±20,95
±19,211 ±18,561 ±14,861 ±1983.989
Madu
102
156,88
142,38
121
109,38
102,63
18468,125
Clover
±9,59
±14,357
±16,38
±23,29
±13,721
±8,484
±1426,647
Madu
95,63
137,13
108,25
96,63
95,5
100,38
16046.25
Nusantara
±9,133
±20,476
±17,285
±2,878
±5,855
±8,4
±1399,698
5.2.5 Perbedaan Ketiga Kelompok Perlakuan
Tabel 5.2.5 Perbandingan ketiga kelompok perlakuan yaitu pemberian50 gram
gula pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara
Jenis Pemberian (50 gram)
Perbandingan dengan zat
Nilai p
lain (50 gram)
Gula Pasir
Madu Clover
Madu Nusantara
Madu Clover
0,005
Madu Nusantara
0,268
Gula pasir
0,005
Madu Nusantara
0,0001
Gula Pasir
0,268
Madu Clover
0,0001
Berdasarkan tabel diatas , dapat dilihat bahwa Perbedaan kadar gula darah
pada pemberian Gula pasir dan Madu clover mempunyai nilai p=0,005 yang
artinya nilai p < 0,05 ; Perbedaan kadar gula darah pada pemberian Gula pasir dan
Madu nusantara mempunyai nilai p=0,268 yang artinya nilai p > 0,05; perbedaan
kadar gula darah pada pemberian madu clover dan madu nusantara mempunyai
nilai p= 0,0001 yang artinya nilai p < 0,05.
Universitas Sumatera Utara
28
5.2.6 Perbandingan Area Under Curve (AUC) dari Ketiga Kelompok
Perlakuan
Tabel 5.2.6 Perbandingan AUC ketiga kelompok perlakuan yaitu pemberian 50
gram gula pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara
Jenis Pemberian (50 gram)
Perbandingan dengan zat
Nilai p
lain (50 gram)
Gula Pasir
Madu Clover
Madu Nusantara
Madu Clover
0,103
Madu Nusantara
1,000
Gula pasir
0,103
Madu Nusantara
0,021
Gula Pasir
1,000
Madu Clover
0,021
Pada tabel di atas terlihat ada perbedaan yang signifikan pada kelompok madu
(p=0,021). Besar kemungkinan penyebab adanya perbedaan bermakna pada
analisa kadar awal gula darah disebabkan oleh pelaksanaan puasa yang tidak
optimal, meskipun seluruh subjek menyatakan melaksanakan puasa sesuai
protokol.
5.3
Pembahasan
Glukosa,suatugulamonosakarida adalah salah satu karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh.Orang yang sehat akan
memiliki tingkat glukosa darah 70-105 mg/Dl dalam keadaan puasa dan dianggap
diabetes mellitus jika memiliki tingkat glukosa darah pada atau di atas 126 mg/dL
dalam puasa.
Gula pasir dan madu merupakan salah satu makanan manis yang
mengandung banyak gula. Akan tetapi, madu dikatakan dapat menurunkan kadar
gula darah. Seperti pada penelitian Erejuwa et al (2012) yang menyatakan bahwa
madu dapat menurunkan kadar gula darah apabila diberikan secara berkala pada
penderita diabetes maupun non-diabetes.6
Universitas Sumatera Utara
29
Madu adalah sebuah substansi alamiah yang dihasilkan oleh lebah madu
dari nektar. Komposisi dari madu dipengaruhi oleh keadaan geografis daerah
dibentuknya, tanaman asal darimana nektar diambil, keadaan lingkungan cuaca,
serta tekhnik pemrosesan.6Salah satu jenis madu adalah madu clover yang
dikatakan merupakan madu yang berasa dari clover, dinyatakan sebagai madu
terbaik oleh peternak lebah di seluruh dunia.
Kandungan madu dapat membantu regulasi dari kadar gula darah,
diantaranya adalah kandungan monoskarida dan oligosakarida. Fruktosa
merupakan monosakarida yang terkandung dalam madu. Studi telah menunjukkan
bahwa fruktosa mengurangi hiperglikemi atau kadar glukosa pada model tikus
diabetes, subjek yang sehat maupus pasien diabetes. Hal ini dapat terjadi dengan
cara fruktosa memperpanjang gastric emptying time, yang menurnkan kecepatan
absorbsi usus. Selain itu, oligosakarida dalam madu yaotu palatinose (isomaltosa)
juga menurunkan digesti dan absorbsi dari glukosa yang menyebabkan penurunan
kadar gula darah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga kelompok perlakuan memiliki
perbedaan yang signifikan.. Hasil yang di dapat ini tidak sejalan dengan penelitian
Mufti (2015) pada 15 orang mahasiswa yang diberikan 30 mg/dl madu, gula putih
dan gula merah dengan jarak satu minggu setiap perlakuan menunjukkan
peningkatan kadar gula darah rata-rata setelah konsumsi madu sebesar 32,13
mg/dl, setelah pemberian gula putih sebesar 30 mg/dl, dan setelah pemberian gula
merah sebesar 27,53 mg/dl. Hasil Ujii statistik didapatkan nilai p=0,737>0,05,
berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara peningkatan
kadar gula darah setelah pemberian madu, gula putih dan gula merah.
Begitu juga pada penelitian Herdiman (2010) menunjukkan bahwa semua
madu dari berbagai jenis lebah dapat menurunkan gula darah puasa (p=0,012),
terutama pada minggu ketiga (p=0,032), namun tidak didapatkan perbedaan yang
signifikan antara madu dari berbagai jenis lebah dan dosis yang digunakan dalam
menurunkan gula darah puasa. Maka tidak ada perbedaan penggunaan madu dari
berbagai jenis lebah maupun dosis dalam menurunkan kadar gula darah puasa.
Pada penelitian sebelumnya, kadar gula darah yang diperiksa merupakan
Universitas Sumatera Utara
30
kadar darah gula puasa dan penelitian dilakukan dengan pemberian madu dengan
jangka waktu lama, yaitu dalam hitungan minggu, seperti pada penelitian Erejuwa
et al (2012). Penelitian ini mendapat hasil yang serupa dengan penelitiannya
dengan hasil terdapat perbedaan signifikan.
Dari hasil yang didapatkan, secara statistik terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap ketiga kelompok pemberian, seperti terlihat pada tabel 5.2.5
dan 5.2.6. Dapat dilihat bahwa AUC KGD pasca pemberian madu, baik madu
nusantara maupun madu clover lebih rendah daripada AUC KGD pasca
pemberian
gula
pasir.
Dapat
dikatakan
bahwa
secara
klinis,
dapat
dipertimbangkan penggunaan madu sebagai pengganti gula pasir sebagai pemanis
bagi seseorang yang diharuskan mengontrol kadar gula darahnya.
Universitas Sumatera Utara
31
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai
berikut :
1. Ada perbedaan AUC kadar gula darah pasca pemberian 50 gram gula
pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara.
2. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram gula pasir adalah16627.63±1983.989 mg min/dl .
3. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram madu cloveradalah18468.125 ±1426.647 mg min/dl .
4. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram madu nusantaraadalah16046.25±1399,698 mg min/dl .
6.2
Saran
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan pada penelitian ini adalah :
1. Diharapkan peneliti selanjutnya mengulang penelitian pada kelompok 50
gram madu clover dengan subjek yang sama dan protokol yang sama.
2. Petugas kesehatan harus memberikan informasi dan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai KGD pasca penggunaan madu sebagai pemanis
alternatif.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini,
merincikan penelitian ini, dan memperdalam masalah-masalah yang
berkaitan dengan pengukuran KGD. Misalnya dengan melakukan
penelitian ini pada golongan usia, jenis gula dan madu yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1
Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam
penelitian adalah:
Pemberian :
- Gula pasir
- Madu nusantara
- Madu clover honey
(pre-test)
Kadar Gula Darah (KGD)
1. Hipoglikemia
2. Normal
3. Hiperglikemia
(post-test)
Kadar Gula Darah (KGD)
1. Hipoglikemia
2. Normal
3. Hiperglikemia
Skema 3.1: Perbedaan Kadar Gula Darah (KGD) Pasca Pemberian 50
Gram Gula Pasir, 50 Gram Madu Nusantara, 50 Gram Madu
Clover Honey pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2013/2014
3.2
Hipotesa Penelitian
Ada perbedaan kadar gula darah (KGD) pasca pemberian 50 gram gula pasir, 50
gram madu nusantara, 50 gram madu clover honey pada mahasiswa FK USU
Angkatan 2013/2014.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifateksperimen dengan rancangan pretest-posttest
design.Penelitian ini menggunakan tiga kelompok yaitu kelompok pertama yaitu
pemberian gula pasir, kelompok kedua yaitu pemberian madu nusantara,
kelompok ketiga yaitu pemberian madu clover honey.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Departemen Bagian Farmakologi Terapeutik
Fakultas Kedokteran USU Medan.Penelitian dilaksanakan dari bulan SeptemberOktober 2016.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua mahasiswa Fakultas Kedokteran
USU Medan Angkatan 2013/2014.
Kriteria inklusi :
- Kondisi kesehatan dalam keadaan sehat.
- Mahasiswa selama 8 jam tidak mengonsumsi makanan.
- Bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusi :
- Sedang menjalani diet.
- Seorang atlit.
- Sedang dalam penggunaan obat yang memengaruhi glukosa darah.
4.3.2 Sampel
Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus pengujian hipotesis untuk dua
rata-rata populasi (Lemeshow, 1997)20 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
20
n = 8,2
Sampel minimal untuk setiap kelompok adalah 8 orang.
4.4 Definisi Operasional
Sesuai permasalahan dan tujuan maka sebagai pedoman awal pengumpulan
informasi digunakan definisi operasional yang dikembangkan seperti uraian di
bawah in:
1. Kadar gula darah adalah tingkat glukosa di dalam darah atau konsentrasi
gula darah atau tingkat glukosa serum, diatur di dalam tubuh yang diukur
8 jam setelah puasa (pre test) dan diperiksa kembali dengan interval 30
menit (5 kali pengukuran warna) (post test) setelah mengonsumsi gula
pasir 50 gr, madu nusantara 50 gr dan madu clover honey 50 gr.
2. Gula pasir adalah pemberian gula pasir kepada mahasiswa sebanyak 50
gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula darah.
3. Madu nusantara adalah pemberian madu nusantara kepada mahasiswa
sebanyak 50 gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula darah.
4. Madu Clover honey adalah pemberian madu clover honey kepada
mahasiswa sebanyak 50 gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula
darah.
Selanjutnya hasil perhitungan kadar gula darah pada ketiga kelompok sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel
Alat
Cara
Skala
Hasil
independen
pengukuran
pengukuran
pengukuran
pengukuran
Pemberian:
1. Gula pasir
2. Madu
Universitas Sumatera Utara
21
nusantara
Nominal
3. Madu
- Ada
- Tidak ada
Clover
honey
Variabel
dependen
Kadar gula
Metode
Pemeriksaan Ordinal
darah
strip
darah
- Hipoglikemia
(mg/dl)
- Normal
(mg/dl)
- Hiperglikemia
(mg/dl)
4.5
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer,
yaituhasil pengukuran kadar gula darah yang dilakukan di
laboratorium
Farmakologi FK USU Medan.
Adapun prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan dengan langkahlangkah berikut:
- Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi
pendidikan.
- Menawarkan kepada mahasiswa FK USU untuk berpartisipasi pada
penelitian ini.
- Meminta persetujuan mahasiswa menjadi responden secara sukarela,
setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan (informed consent). Kemudian dilakukan pemeriksaan kadar
gula darah (pre test).
Universitas Sumatera Utara
22
- Memilih mahasiswa yang datang pada pagi hari ke FK kedokteran yang
pada malam harinya tidak mengonsumsi makanan selama 8 jam sebagai
syarat menjadi responden.
- Responden yang telah terpilih diberikan salah satu perlakuan yaitu gula
pasir, madu nusantara atau madu clover honey masing-masing 50 gram
dengan tidak mengonsumsi makanan lainnya selama 2 jam. Kemudian
dilakukan pemeriksaan gula darah (post test) tiap 30 menit.
4.6
Pengolahan dan Analisis Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh yaitu:
1. Pengolahan data
Setelah semua data terkumpul data tersebut diolah secara manual
disajikan dalam bentuk table dan persen dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Editing
Memeriksa data, memeriksa jawaban, memperjelas serta melakukan
pengolahan terhadap data yang dikumpulkan dan memeriksa
kelengkapan dan kesalahan.
b. Coding
Memberi kode jawaban responden sesuai dengan indicator pada
kuesioner.
c. Entry data
Memasukkan data untuk diolah memakai program komputer untuk di
analisis.
d. Tabulating
Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan
pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat
dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
2. Analisis data
Universitas Sumatera Utara
23
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Anava dengan asumsi data berdistribusi
normal. Untuk mengetahui perbedaan variabel penelitian lebih dari dua
dapat digunakan uji varian Anava dilanjutkan dengan Post hoc LSD
(Least Significant Difference) dengantingkat signifikansi α = 0,05.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium farmakologi dan terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Dr.T.Mansur
No.5 Medan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan
Oktober 2016.
5.2
Hasil Penelitian
Total Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang telah
memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Berikut hasil
analisa perbedaan kadar Gula darah pasca pemberian 50 gram gula pasir, 50 gram
madu clover, dan 50 gram madu nusantara dengan menggunakan uji one way
ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan analisis post hoc :
5.2.1 Gula pasir
Dari tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan kadar gula
setiap 30 menit.
Tabel 5.2.1 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Gula Pasir
Subjek
penelitian
Sebelum
Pemberian
(mg/dL)
Sesudah Pemberian
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
AUC
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Pertama
90
104
106
96
90
102
14760
Kedua
90
151
126
106
102
104
17460
Ketiga
83
109
99
98
80
80
14025
Keempat
99
104
102
105
103
101
15420
Kelima
82
107
80
115
113
109
15315
Keenam
99
122
112
136
130
128
18396
Universitas Sumatera Utara
25
Ketujuh
95
102
128
141
105
103
18250
Kedelapan
89
116
148
141
135
124
19395
Mean
91
114,38
112,63
117,25
107,25
106,38
16627,63
±SD
±6,46
±16,274 ±20,95
±19,211 ±18,561 ±14,861 ±1983,989
5.2.2 Madu Clover
Di bawah ini, dapat terlihat setiap 30 menit pasca pemberian madu clover
terjadi fluktuasi kadar gula darah.
Tabel 5.2.2 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Madu Clover
Subjek
penelitian
Sebelum
Pemberian
(mg/dL)
Sesudah Pemberian
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
AUC
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Pertama
84
141
112
94
94
94
15900
Kedua
100
141
132
109
103
93
17535
Ketiga
96
168
142
108
99
96
18390
Keempat
111
145
141
104
104
104
18045
Kelima
109
173
146
120
114
111
19890
Keenam
107
177
170
162
135
116
18655
Ketujuh
112
154
150
149
123
108
20580
Kedelapan
97
156
146
122
103
99
18750
Mean
102
156,88
142,38
121
109,38
±SD
±9,59
102,63 18468,125
±14,357 ±16,38 ±23,28 ±13,721 ±8,484 ±1426,647
Universitas Sumatera Utara
26
5.2.3 Madu Nusantara
Pemberian Madu Nusantara berpengaruh dalam kadar gula darah,
fluktuasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5.2.3 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Madu Nusantara
Sesudah Pemberian
Sebelum
Subjek
penelitian
Pemberian
(mg/dL)
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
AUC
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Pertama
84
137
92
91
91
92
14970
Kedua
99
169
120
99
95
101
17490
Ketiga
88
99
93
90
94
97
14055
Keempat
107
140
99
95
92
99
15690
Kelima
98
128
99
97
95
100
15540
Keenam
97
139
104
107
107
116
16905
Ketujuh
107
155
143
102
101
108
18255
Kedelapan
85
130
116
92
89
90
15435
Mean
95,63
137,13
108,25
96,63
95,5
±SD
±9,133
±20,476 ±17,285 ±12,878 ±5,855
100,38 16046.25
±8,4 ±1399,698
5.2.4 Rerata Ketiga Kelompok
Dari ketiga tabel diatas, didapatkan tabel rerata kadar gula darah dari ketiga
kelompok yaitu sebagai berikut
Tabel 5.2.4 Rerata Kadar Gula Darah Perubahan Pemberian 50 gram Gula Pasir,
50 gram Madu Clover dan 50 gram Madu Nusantara
Subjek
penelitian
Sebelum
AUC
Pemberian
Sesudah Pemberian (mg/dL)
(mg/dL)
Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
ke-30
ke-60
ke-90
ke-120
ke-150
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Universitas Sumatera Utara
27
Gula
91
114,38
112,63
117,25
107,25
106,38
16627.63
Pasir
±6,46
±16,274
±20,95
±19,211 ±18,561 ±14,861 ±1983.989
Madu
102
156,88
142,38
121
109,38
102,63
18468,125
Clover
±9,59
±14,357
±16,38
±23,29
±13,721
±8,484
±1426,647
Madu
95,63
137,13
108,25
96,63
95,5
100,38
16046.25
Nusantara
±9,133
±20,476
±17,285
±2,878
±5,855
±8,4
±1399,698
5.2.5 Perbedaan Ketiga Kelompok Perlakuan
Tabel 5.2.5 Perbandingan ketiga kelompok perlakuan yaitu pemberian50 gram
gula pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara
Jenis Pemberian (50 gram)
Perbandingan dengan zat
Nilai p
lain (50 gram)
Gula Pasir
Madu Clover
Madu Nusantara
Madu Clover
0,005
Madu Nusantara
0,268
Gula pasir
0,005
Madu Nusantara
0,0001
Gula Pasir
0,268
Madu Clover
0,0001
Berdasarkan tabel diatas , dapat dilihat bahwa Perbedaan kadar gula darah
pada pemberian Gula pasir dan Madu clover mempunyai nilai p=0,005 yang
artinya nilai p < 0,05 ; Perbedaan kadar gula darah pada pemberian Gula pasir dan
Madu nusantara mempunyai nilai p=0,268 yang artinya nilai p > 0,05; perbedaan
kadar gula darah pada pemberian madu clover dan madu nusantara mempunyai
nilai p= 0,0001 yang artinya nilai p < 0,05.
Universitas Sumatera Utara
28
5.2.6 Perbandingan Area Under Curve (AUC) dari Ketiga Kelompok
Perlakuan
Tabel 5.2.6 Perbandingan AUC ketiga kelompok perlakuan yaitu pemberian 50
gram gula pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara
Jenis Pemberian (50 gram)
Perbandingan dengan zat
Nilai p
lain (50 gram)
Gula Pasir
Madu Clover
Madu Nusantara
Madu Clover
0,103
Madu Nusantara
1,000
Gula pasir
0,103
Madu Nusantara
0,021
Gula Pasir
1,000
Madu Clover
0,021
Pada tabel di atas terlihat ada perbedaan yang signifikan pada kelompok madu
(p=0,021). Besar kemungkinan penyebab adanya perbedaan bermakna pada
analisa kadar awal gula darah disebabkan oleh pelaksanaan puasa yang tidak
optimal, meskipun seluruh subjek menyatakan melaksanakan puasa sesuai
protokol.
5.3
Pembahasan
Glukosa,suatugulamonosakarida adalah salah satu karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh.Orang yang sehat akan
memiliki tingkat glukosa darah 70-105 mg/Dl dalam keadaan puasa dan dianggap
diabetes mellitus jika memiliki tingkat glukosa darah pada atau di atas 126 mg/dL
dalam puasa.
Gula pasir dan madu merupakan salah satu makanan manis yang
mengandung banyak gula. Akan tetapi, madu dikatakan dapat menurunkan kadar
gula darah. Seperti pada penelitian Erejuwa et al (2012) yang menyatakan bahwa
madu dapat menurunkan kadar gula darah apabila diberikan secara berkala pada
penderita diabetes maupun non-diabetes.6
Universitas Sumatera Utara
29
Madu adalah sebuah substansi alamiah yang dihasilkan oleh lebah madu
dari nektar. Komposisi dari madu dipengaruhi oleh keadaan geografis daerah
dibentuknya, tanaman asal darimana nektar diambil, keadaan lingkungan cuaca,
serta tekhnik pemrosesan.6Salah satu jenis madu adalah madu clover yang
dikatakan merupakan madu yang berasa dari clover, dinyatakan sebagai madu
terbaik oleh peternak lebah di seluruh dunia.
Kandungan madu dapat membantu regulasi dari kadar gula darah,
diantaranya adalah kandungan monoskarida dan oligosakarida. Fruktosa
merupakan monosakarida yang terkandung dalam madu. Studi telah menunjukkan
bahwa fruktosa mengurangi hiperglikemi atau kadar glukosa pada model tikus
diabetes, subjek yang sehat maupus pasien diabetes. Hal ini dapat terjadi dengan
cara fruktosa memperpanjang gastric emptying time, yang menurnkan kecepatan
absorbsi usus. Selain itu, oligosakarida dalam madu yaotu palatinose (isomaltosa)
juga menurunkan digesti dan absorbsi dari glukosa yang menyebabkan penurunan
kadar gula darah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga kelompok perlakuan memiliki
perbedaan yang signifikan.. Hasil yang di dapat ini tidak sejalan dengan penelitian
Mufti (2015) pada 15 orang mahasiswa yang diberikan 30 mg/dl madu, gula putih
dan gula merah dengan jarak satu minggu setiap perlakuan menunjukkan
peningkatan kadar gula darah rata-rata setelah konsumsi madu sebesar 32,13
mg/dl, setelah pemberian gula putih sebesar 30 mg/dl, dan setelah pemberian gula
merah sebesar 27,53 mg/dl. Hasil Ujii statistik didapatkan nilai p=0,737>0,05,
berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara peningkatan
kadar gula darah setelah pemberian madu, gula putih dan gula merah.
Begitu juga pada penelitian Herdiman (2010) menunjukkan bahwa semua
madu dari berbagai jenis lebah dapat menurunkan gula darah puasa (p=0,012),
terutama pada minggu ketiga (p=0,032), namun tidak didapatkan perbedaan yang
signifikan antara madu dari berbagai jenis lebah dan dosis yang digunakan dalam
menurunkan gula darah puasa. Maka tidak ada perbedaan penggunaan madu dari
berbagai jenis lebah maupun dosis dalam menurunkan kadar gula darah puasa.
Pada penelitian sebelumnya, kadar gula darah yang diperiksa merupakan
Universitas Sumatera Utara
30
kadar darah gula puasa dan penelitian dilakukan dengan pemberian madu dengan
jangka waktu lama, yaitu dalam hitungan minggu, seperti pada penelitian Erejuwa
et al (2012). Penelitian ini mendapat hasil yang serupa dengan penelitiannya
dengan hasil terdapat perbedaan signifikan.
Dari hasil yang didapatkan, secara statistik terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap ketiga kelompok pemberian, seperti terlihat pada tabel 5.2.5
dan 5.2.6. Dapat dilihat bahwa AUC KGD pasca pemberian madu, baik madu
nusantara maupun madu clover lebih rendah daripada AUC KGD pasca
pemberian
gula
pasir.
Dapat
dikatakan
bahwa
secara
klinis,
dapat
dipertimbangkan penggunaan madu sebagai pengganti gula pasir sebagai pemanis
bagi seseorang yang diharuskan mengontrol kadar gula darahnya.
Universitas Sumatera Utara
31
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai
berikut :
1. Ada perbedaan AUC kadar gula darah pasca pemberian 50 gram gula
pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara.
2. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram gula pasir adalah16627.63±1983.989 mg min/dl .
3. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram madu cloveradalah18468.125 ±1426.647 mg min/dl .
4. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram madu nusantaraadalah16046.25±1399,698 mg min/dl .
6.2
Saran
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan pada penelitian ini adalah :
1. Diharapkan peneliti selanjutnya mengulang penelitian pada kelompok 50
gram madu clover dengan subjek yang sama dan protokol yang sama.
2. Petugas kesehatan harus memberikan informasi dan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai KGD pasca penggunaan madu sebagai pemanis
alternatif.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini,
merincikan penelitian ini, dan memperdalam masalah-masalah yang
berkaitan dengan pengukuran KGD. Misalnya dengan melakukan
penelitian ini pada golongan usia, jenis gula dan madu yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara