Perbedaan Kadar Gula Darah Pasca Pemberian 50 Gram Gula Pasir, 50 Gram Madu Nusantara, Dan 50 Gram Madu Clover Pada Mahasiswa Angkatan 2013 2014 Chapter III VI

18

BAB 3
KERANGKA KONSEP

3.1

Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam

penelitian adalah:
Pemberian :
- Gula pasir
- Madu nusantara
- Madu clover honey
(pre-test)
Kadar Gula Darah (KGD)
1. Hipoglikemia
2. Normal
3. Hiperglikemia


(post-test)
Kadar Gula Darah (KGD)
1. Hipoglikemia
2. Normal
3. Hiperglikemia

Skema 3.1: Perbedaan Kadar Gula Darah (KGD) Pasca Pemberian 50
Gram Gula Pasir, 50 Gram Madu Nusantara, 50 Gram Madu
Clover Honey pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2013/2014

3.2

Hipotesa Penelitian

Ada perbedaan kadar gula darah (KGD) pasca pemberian 50 gram gula pasir, 50
gram madu nusantara, 50 gram madu clover honey pada mahasiswa FK USU
Angkatan 2013/2014.

Universitas Sumatera Utara


19

BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1

Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifateksperimen dengan rancangan pretest-posttest

design.Penelitian ini menggunakan tiga kelompok yaitu kelompok pertama yaitu
pemberian gula pasir, kelompok kedua yaitu pemberian madu nusantara,
kelompok ketiga yaitu pemberian madu clover honey.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Departemen Bagian Farmakologi Terapeutik
Fakultas Kedokteran USU Medan.Penelitian dilaksanakan dari bulan SeptemberOktober 2016.

4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua mahasiswa Fakultas Kedokteran

USU Medan Angkatan 2013/2014.
Kriteria inklusi :
- Kondisi kesehatan dalam keadaan sehat.
- Mahasiswa selama 8 jam tidak mengonsumsi makanan.
- Bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusi :
- Sedang menjalani diet.
- Seorang atlit.
- Sedang dalam penggunaan obat yang memengaruhi glukosa darah.

4.3.2 Sampel
Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus pengujian hipotesis untuk dua
rata-rata populasi (Lemeshow, 1997)20 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

20

n = 8,2
Sampel minimal untuk setiap kelompok adalah 8 orang.


4.4 Definisi Operasional
Sesuai permasalahan dan tujuan maka sebagai pedoman awal pengumpulan
informasi digunakan definisi operasional yang dikembangkan seperti uraian di
bawah in:
1. Kadar gula darah adalah tingkat glukosa di dalam darah atau konsentrasi
gula darah atau tingkat glukosa serum, diatur di dalam tubuh yang diukur
8 jam setelah puasa (pre test) dan diperiksa kembali dengan interval 30
menit (5 kali pengukuran warna) (post test) setelah mengonsumsi gula
pasir 50 gr, madu nusantara 50 gr dan madu clover honey 50 gr.
2. Gula pasir adalah pemberian gula pasir kepada mahasiswa sebanyak 50
gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula darah.
3. Madu nusantara adalah pemberian madu nusantara kepada mahasiswa
sebanyak 50 gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula darah.
4. Madu Clover honey adalah pemberian madu clover honey kepada
mahasiswa sebanyak 50 gram untuk mengetahui kenaikan kadar gula
darah.

Selanjutnya hasil perhitungan kadar gula darah pada ketiga kelompok sebagai
berikut:

Tabel 4.1 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel

Alat

Cara

Skala

Hasil

independen

pengukuran

pengukuran

pengukuran

pengukuran


Pemberian:
1. Gula pasir
2. Madu

Universitas Sumatera Utara

21

nusantara

Nominal

3. Madu

- Ada
- Tidak ada

Clover
honey


Variabel
dependen
Kadar gula

Metode

Pemeriksaan Ordinal

darah

strip

darah

- Hipoglikemia
(mg/dl)
- Normal
(mg/dl)
- Hiperglikemia

(mg/dl)

4.5

Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer,

yaituhasil pengukuran kadar gula darah yang dilakukan di

laboratorium

Farmakologi FK USU Medan.

Adapun prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan dengan langkahlangkah berikut:
- Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi
pendidikan.
- Menawarkan kepada mahasiswa FK USU untuk berpartisipasi pada
penelitian ini.
- Meminta persetujuan mahasiswa menjadi responden secara sukarela,
setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan (informed consent). Kemudian dilakukan pemeriksaan kadar
gula darah (pre test).

Universitas Sumatera Utara

22

- Memilih mahasiswa yang datang pada pagi hari ke FK kedokteran yang
pada malam harinya tidak mengonsumsi makanan selama 8 jam sebagai
syarat menjadi responden.
- Responden yang telah terpilih diberikan salah satu perlakuan yaitu gula
pasir, madu nusantara atau madu clover honey masing-masing 50 gram
dengan tidak mengonsumsi makanan lainnya selama 2 jam. Kemudian
dilakukan pemeriksaan gula darah (post test) tiap 30 menit.

4.6

Pengolahan dan Analisis Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus


ditempuh yaitu:
1. Pengolahan data
Setelah semua data terkumpul data tersebut diolah secara manual
disajikan dalam bentuk table dan persen dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Editing
Memeriksa data, memeriksa jawaban, memperjelas serta melakukan
pengolahan terhadap data yang dikumpulkan dan memeriksa
kelengkapan dan kesalahan.

b. Coding
Memberi kode jawaban responden sesuai dengan indicator pada
kuesioner.
c. Entry data
Memasukkan data untuk diolah memakai program komputer untuk di
analisis.
d. Tabulating
Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan
pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat
dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

2. Analisis data

Universitas Sumatera Utara

23

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Anava dengan asumsi data berdistribusi
normal. Untuk mengetahui perbedaan variabel penelitian lebih dari dua
dapat digunakan uji varian Anava dilanjutkan dengan Post hoc LSD
(Least Significant Difference) dengantingkat signifikansi α = 0,05.

Universitas Sumatera Utara

24

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1

Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium farmakologi dan terapeutik Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Dr.T.Mansur
No.5 Medan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan
Oktober 2016.

5.2

Hasil Penelitian
Total Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang telah

memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Berikut hasil
analisa perbedaan kadar Gula darah pasca pemberian 50 gram gula pasir, 50 gram
madu clover, dan 50 gram madu nusantara dengan menggunakan uji one way
ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan analisis post hoc :

5.2.1 Gula pasir
Dari tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan kadar gula
setiap 30 menit.
Tabel 5.2.1 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Gula Pasir

Subjek
penelitian

Sebelum
Pemberian
(mg/dL)

Sesudah Pemberian
Menit

Menit

Menit

Menit

Menit

ke-30

ke-60

ke-90

ke-120

ke-150

AUC

(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)

Pertama

90

104

106

96

90

102

14760

Kedua

90

151

126

106

102

104

17460

Ketiga

83

109

99

98

80

80

14025

Keempat

99

104

102

105

103

101

15420

Kelima

82

107

80

115

113

109

15315

Keenam

99

122

112

136

130

128

18396

Universitas Sumatera Utara

25

Ketujuh

95

102

128

141

105

103

18250

Kedelapan

89

116

148

141

135

124

19395

Mean

91

114,38

112,63

117,25

107,25

106,38

16627,63

±SD

±6,46

±16,274 ±20,95

±19,211 ±18,561 ±14,861 ±1983,989

5.2.2 Madu Clover
Di bawah ini, dapat terlihat setiap 30 menit pasca pemberian madu clover
terjadi fluktuasi kadar gula darah.
Tabel 5.2.2 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Madu Clover

Subjek
penelitian

Sebelum
Pemberian
(mg/dL)

Sesudah Pemberian
Menit

Menit

Menit

Menit

Menit

ke-30

ke-60

ke-90

ke-120

ke-150

AUC

(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)

Pertama

84

141

112

94

94

94

15900

Kedua

100

141

132

109

103

93

17535

Ketiga

96

168

142

108

99

96

18390

Keempat

111

145

141

104

104

104

18045

Kelima

109

173

146

120

114

111

19890

Keenam

107

177

170

162

135

116

18655

Ketujuh

112

154

150

149

123

108

20580

Kedelapan

97

156

146

122

103

99

18750

Mean

102

156,88

142,38

121

109,38

±SD

±9,59

102,63 18468,125

±14,357 ±16,38 ±23,28 ±13,721 ±8,484 ±1426,647

Universitas Sumatera Utara

26

5.2.3 Madu Nusantara
Pemberian Madu Nusantara berpengaruh dalam kadar gula darah,
fluktuasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5.2.3 Perubahan Kadar Gula Darah Pemberian 50 gram Madu Nusantara
Sesudah Pemberian

Sebelum

Subjek
penelitian

Pemberian
(mg/dL)

Menit

Menit

Menit

Menit

Menit

ke-30

ke-60

ke-90

ke-120

ke-150

AUC

(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)

Pertama

84

137

92

91

91

92

14970

Kedua

99

169

120

99

95

101

17490

Ketiga

88

99

93

90

94

97

14055

Keempat

107

140

99

95

92

99

15690

Kelima

98

128

99

97

95

100

15540

Keenam

97

139

104

107

107

116

16905

Ketujuh

107

155

143

102

101

108

18255

Kedelapan

85

130

116

92

89

90

15435

Mean

95,63

137,13

108,25

96,63

95,5

±SD

±9,133

±20,476 ±17,285 ±12,878 ±5,855

100,38 16046.25
±8,4 ±1399,698

5.2.4 Rerata Ketiga Kelompok
Dari ketiga tabel diatas, didapatkan tabel rerata kadar gula darah dari ketiga
kelompok yaitu sebagai berikut
Tabel 5.2.4 Rerata Kadar Gula Darah Perubahan Pemberian 50 gram Gula Pasir,
50 gram Madu Clover dan 50 gram Madu Nusantara
Subjek
penelitian

Sebelum

AUC

Pemberian

Sesudah Pemberian (mg/dL)

(mg/dL)
Menit

Menit

Menit

Menit

Menit

ke-30

ke-60

ke-90

ke-120

ke-150

(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)

Universitas Sumatera Utara

27

Gula

91

114,38

112,63

117,25

107,25

106,38

16627.63

Pasir

±6,46

±16,274

±20,95

±19,211 ±18,561 ±14,861 ±1983.989

Madu

102

156,88

142,38

121

109,38

102,63

18468,125

Clover

±9,59

±14,357

±16,38

±23,29

±13,721

±8,484

±1426,647

Madu

95,63

137,13

108,25

96,63

95,5

100,38

16046.25

Nusantara

±9,133

±20,476

±17,285

±2,878

±5,855

±8,4

±1399,698

5.2.5 Perbedaan Ketiga Kelompok Perlakuan
Tabel 5.2.5 Perbandingan ketiga kelompok perlakuan yaitu pemberian50 gram
gula pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara
Jenis Pemberian (50 gram)

Perbandingan dengan zat

Nilai p

lain (50 gram)
Gula Pasir

Madu Clover

Madu Nusantara

Madu Clover

0,005

Madu Nusantara

0,268

Gula pasir

0,005

Madu Nusantara

0,0001

Gula Pasir

0,268

Madu Clover

0,0001

Berdasarkan tabel diatas , dapat dilihat bahwa Perbedaan kadar gula darah
pada pemberian Gula pasir dan Madu clover mempunyai nilai p=0,005 yang
artinya nilai p < 0,05 ; Perbedaan kadar gula darah pada pemberian Gula pasir dan
Madu nusantara mempunyai nilai p=0,268 yang artinya nilai p > 0,05; perbedaan
kadar gula darah pada pemberian madu clover dan madu nusantara mempunyai
nilai p= 0,0001 yang artinya nilai p < 0,05.

Universitas Sumatera Utara

28

5.2.6 Perbandingan Area Under Curve (AUC) dari Ketiga Kelompok
Perlakuan
Tabel 5.2.6 Perbandingan AUC ketiga kelompok perlakuan yaitu pemberian 50
gram gula pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara
Jenis Pemberian (50 gram)

Perbandingan dengan zat

Nilai p

lain (50 gram)
Gula Pasir

Madu Clover

Madu Nusantara

Madu Clover

0,103

Madu Nusantara

1,000

Gula pasir

0,103

Madu Nusantara

0,021

Gula Pasir

1,000

Madu Clover

0,021

Pada tabel di atas terlihat ada perbedaan yang signifikan pada kelompok madu
(p=0,021). Besar kemungkinan penyebab adanya perbedaan bermakna pada
analisa kadar awal gula darah disebabkan oleh pelaksanaan puasa yang tidak
optimal, meskipun seluruh subjek menyatakan melaksanakan puasa sesuai
protokol.

5.3

Pembahasan
Glukosa,suatugulamonosakarida adalah salah satu karbohidrat terpenting

yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh.Orang yang sehat akan
memiliki tingkat glukosa darah 70-105 mg/Dl dalam keadaan puasa dan dianggap
diabetes mellitus jika memiliki tingkat glukosa darah pada atau di atas 126 mg/dL
dalam puasa.
Gula pasir dan madu merupakan salah satu makanan manis yang
mengandung banyak gula. Akan tetapi, madu dikatakan dapat menurunkan kadar
gula darah. Seperti pada penelitian Erejuwa et al (2012) yang menyatakan bahwa
madu dapat menurunkan kadar gula darah apabila diberikan secara berkala pada
penderita diabetes maupun non-diabetes.6

Universitas Sumatera Utara

29

Madu adalah sebuah substansi alamiah yang dihasilkan oleh lebah madu
dari nektar. Komposisi dari madu dipengaruhi oleh keadaan geografis daerah
dibentuknya, tanaman asal darimana nektar diambil, keadaan lingkungan cuaca,
serta tekhnik pemrosesan.6Salah satu jenis madu adalah madu clover yang
dikatakan merupakan madu yang berasa dari clover, dinyatakan sebagai madu
terbaik oleh peternak lebah di seluruh dunia.
Kandungan madu dapat membantu regulasi dari kadar gula darah,
diantaranya adalah kandungan monoskarida dan oligosakarida. Fruktosa
merupakan monosakarida yang terkandung dalam madu. Studi telah menunjukkan
bahwa fruktosa mengurangi hiperglikemi atau kadar glukosa pada model tikus
diabetes, subjek yang sehat maupus pasien diabetes. Hal ini dapat terjadi dengan
cara fruktosa memperpanjang gastric emptying time, yang menurnkan kecepatan
absorbsi usus. Selain itu, oligosakarida dalam madu yaotu palatinose (isomaltosa)
juga menurunkan digesti dan absorbsi dari glukosa yang menyebabkan penurunan
kadar gula darah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga kelompok perlakuan memiliki
perbedaan yang signifikan.. Hasil yang di dapat ini tidak sejalan dengan penelitian
Mufti (2015) pada 15 orang mahasiswa yang diberikan 30 mg/dl madu, gula putih
dan gula merah dengan jarak satu minggu setiap perlakuan menunjukkan
peningkatan kadar gula darah rata-rata setelah konsumsi madu sebesar 32,13
mg/dl, setelah pemberian gula putih sebesar 30 mg/dl, dan setelah pemberian gula
merah sebesar 27,53 mg/dl. Hasil Ujii statistik didapatkan nilai p=0,737>0,05,
berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara peningkatan
kadar gula darah setelah pemberian madu, gula putih dan gula merah.
Begitu juga pada penelitian Herdiman (2010) menunjukkan bahwa semua
madu dari berbagai jenis lebah dapat menurunkan gula darah puasa (p=0,012),
terutama pada minggu ketiga (p=0,032), namun tidak didapatkan perbedaan yang
signifikan antara madu dari berbagai jenis lebah dan dosis yang digunakan dalam
menurunkan gula darah puasa. Maka tidak ada perbedaan penggunaan madu dari
berbagai jenis lebah maupun dosis dalam menurunkan kadar gula darah puasa.
Pada penelitian sebelumnya, kadar gula darah yang diperiksa merupakan

Universitas Sumatera Utara

30

kadar darah gula puasa dan penelitian dilakukan dengan pemberian madu dengan
jangka waktu lama, yaitu dalam hitungan minggu, seperti pada penelitian Erejuwa
et al (2012). Penelitian ini mendapat hasil yang serupa dengan penelitiannya
dengan hasil terdapat perbedaan signifikan.
Dari hasil yang didapatkan, secara statistik terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap ketiga kelompok pemberian, seperti terlihat pada tabel 5.2.5
dan 5.2.6. Dapat dilihat bahwa AUC KGD pasca pemberian madu, baik madu
nusantara maupun madu clover lebih rendah daripada AUC KGD pasca
pemberian

gula

pasir.

Dapat

dikatakan

bahwa

secara

klinis,

dapat

dipertimbangkan penggunaan madu sebagai pengganti gula pasir sebagai pemanis
bagi seseorang yang diharuskan mengontrol kadar gula darahnya.

Universitas Sumatera Utara

31

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai

berikut :
1. Ada perbedaan AUC kadar gula darah pasca pemberian 50 gram gula
pasir, 50 gram madu clover, dan 50 gram madu nusantara.
2. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram gula pasir adalah16627.63±1983.989 mg min/dl .
3. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram madu cloveradalah18468.125 ±1426.647 mg min/dl .
4. Rerata AUC kadar glukosa darah pada mahasiswa pasca pemberian 50
gram madu nusantaraadalah16046.25±1399,698 mg min/dl .

6.2

Saran
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan pada penelitian ini adalah :
1. Diharapkan peneliti selanjutnya mengulang penelitian pada kelompok 50
gram madu clover dengan subjek yang sama dan protokol yang sama.
2. Petugas kesehatan harus memberikan informasi dan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai KGD pasca penggunaan madu sebagai pemanis
alternatif.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini,
merincikan penelitian ini, dan memperdalam masalah-masalah yang
berkaitan dengan pengukuran KGD. Misalnya dengan melakukan
penelitian ini pada golongan usia, jenis gula dan madu yang berbeda.

Universitas Sumatera Utara