Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) yang Diberikan Pakan Legume Indigofera sp Chapter III V
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di peternakan kambing perah Pemilik Bapak
Irham yang berlokasi di Desa Citaman Jernih, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai. Legume indigofera sp. berasal dari balai penelitian Sei Putih,
Analisa bahan kering pakan sisa dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Pakan Ternak Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan pada bulan Mei - Juni 2016.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan
Kambing Perah Peranakan etawa (PE) sebanyak 12 ekor digunakan
sebagai objek penelitian. Bahan pakan yang digunakan adalah sumber hijauan
yaitu Indigofera sp, daun singkong dan ampas tahu. Air minum untuk memenuhi
kebutuhan air yang diberikan secara ad libitum.
Alat
Kambing perah PE dipelihara pada kandang individu dengan peralatan
berupa ember sebagai tempat air minum dan tempat makan terpisah antara hijauan
dan konsentrat. Timbangan pada penelitian ini digunakan untuk menimbang bobot
awal ternak pada awal penelitian. Timbangan 10 kg untuk menimbang proporsi
bahan pakan yang akan digunakan. Gelas ukur digunakan untuk mengukur
Produksi susu dan mengambil sampel oleh masing-masing kambing yang diberi
perlakuan. Kamera untuk mendokumentasi kegiatan selama penelitian. Alat untuk
membersihakan kandang seperti sekop, sapu, cangkul dan penggaruk.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Adapun perlakuan tersebut sebagai berikut :
P0 (Kontrol) = Daun singkong 50% + Ampas tahu 50%
P1
= Daun singkong 25% + Indigofera sp 25% + Ampas tahu 50%
P2
= Indigofera sp 50% + Ampas tahu 50%
Model matematik percobaan yang digunakan adalah :
Yij =Yij = μ + τi + εij
Keterangan :
Yij
= Pengaruh penambahan legume indigofera Sp terhadap produksi susu
kambing
µ
= Rataan umum
τi
= Pengaruh penambahan legume indigofera Sp ke-i
εij
= Pengaruh acak penambahan legume indigofera Sp ke-i dan ulangan ke-j
Universitas Sumatera Utara
Pemberian Air Minum
Air minum diberikan secara ad libitum setiap pagi hari. Air diganti setiap
hari dan tempatnya dicuci dengan air bersih.
Persiapan dan Pemberian Perlakuan
Tabel 5. Komposisi zat gizi bahan pakan yang digunakan
Bahan Pakan
HDS
BK
(%)
92,81
Abu
(%)
5,42
PK
SK
(%)
(%)
22,06 9,56
LK
(%)
3,27
BETN
(%)
52,5
AT
89,68 11,41
18,27 21,29
6,45
32,26
45,39
ID
21,97
24,70 17,83
6,15
38,65
77,00
6,41
TDN*
(%)
73,51
Ket: *Dugaan Ds: Daun Singkong, AT:Ampas Tahu, ID:indigofera sp
Tabel 6. Komposisi bahan makanan yang digunakan dalam penelitian
Bahan
Pakan
HDS
50HDS%+AT50% 25HDS%+25ID%+AT50%
50ID%+AT50%
50
25
-
AT
50
50
50
ID
Total
100
25
100
50
100
Ket: Ds: Daun Singkong, AT:Ampas Tahu, ID:indigofera sp
Tabel 7. Kandungan zat-zat makanan pada perlakuan yang digunakan
Bahan
Pakan
BK (%)
50HDS%
+AT50%
91,245
25HDS%
+25ID%+AT50%
75,535
50ID%
+AT50%
55,825
PK (%)
20,165
20,825
21,485
SK (%)
15,425
17,4925
19,56
Abu (%)
8,415
8,6625
8,91
LK (%)
4,86
5,58
6,3
BETN (%)
42,38
38,9175
35,455
TDN (%)
59,45
60,3225
61,195
Ket: DS: Daun Singkong, AT:Ampas Tahu, ID:indigofera Sp, BK: Bahan Kering,
Kasar, SK: Serat Kasar, LK: Lemak Kasar.
PK: Protein
Universitas Sumatera Utara
Pembuatan pakan dilakukan dengan cara mencacah Hijauan dan
leguminosa Indigofera sp. dengan menggunakan mesin cooper, kemudian
dicampur pakan hijauan dengan Indigofera sp. beserta ampas tahu dan dtimbang
sesuai dengan perlakuan, pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi
hari pukul 08:00 WIB dan pada sore hari pukul 17:00 WIB. Jumlah pakan yang
diberikan pada ternak kambing adalah 4% dari bobot badan dalam bentuk bahan
segar (Yusmadi, 2008). Pakan yang diberikan akan dikurangkan dengan pakan
sisa sebagai perhitungan dari konsumsi pakan dan konversi pakan.
Persiapan Obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan adalah obat cacing yang diberikan sewaktu
penelitian dengan dosis 1 cc/kg bobot badan, jenis obat cacing yang digunakan
adalah kalbazen. Sedangkan obat-obatan yang lain yang diberikan berdasarkan
kebutuhan bila ternak nantinya ada yang sakit, misalnya Terramycin, Hematophan
B12 (untuk meningkatkan nafsu makan).
Persiapan Kandang
Kandang yang digunakan berukuran 90 cm x 85 cm x 100 cm sebanyak 12
buah. Model kandang adalah individual, dimana lantai kandang dibuat dengan
lantai kayu yang berjarak 1 – 1,5 cm yang tujuannya agar kotoran dapat jatuh ke
bawah kandang sehingga kandang tetap bersih dan agar kaki kambing tidak
masuk ke celah-celah lantai. Kandang dilengkapi dengan tempat makan dan
tempat minum menggunakan ember plastik.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel susu dilakukan setiap hari dengan waktu pemerahan
pagi dan sore hari selama penelitian. Konsumsi pakan dihitung setiap hari selama
penelitian dengan penimbangan pakan yang diberikan kemudian dikurangkan
dengan pakan sisa.
Parameter Penelitian
1.
Produksi Susu
Pengambilan sampel susu dilakukan setiap hari pagi dan sore. Frekuensi
pemerahan dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pagi pada jam 06.00
serta sore jam 16.00 WIB. Pemerahan dilakukan oleh peternak dengan
cara manual tanpa alat bantu pemerahan. Sampel susu diukur dengan
menggunakan gelas ukur skala 1 liter.
2.
Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan dihitung setiap hari. Data dari konsumsi pakan yang
diperoleh dengan cara melakukan penimbangan pakan yang diberikan
kemudian dikurangkan dengan penimbangan pakan sisa yang dilakukan,
sisa pakan kemudian dianalisis untuk mengetahui bahan keringnya.
Konsumsi pakan = Pakan yang diberikan – pakan sisa.
3.
Konversi Pakan
Konversi pakan dihitung dengan perbandingan antara konsumsi pakan
dengan pertambahan bobot badan atau produksi susu. Konversi pakan
dapat dihitung dengan persamaan :
Konversi pakan = Konsumsi pakan
Produksi susu
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsumsi Pakan
Rata-rata kosumsi pakan pada perlakuan P0, P1 dan P2 berturut-turut
adalah 320,28; 251,43 dan 263,53 g/ekor/hari. Hasil tersebut menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata (P
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di peternakan kambing perah Pemilik Bapak
Irham yang berlokasi di Desa Citaman Jernih, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai. Legume indigofera sp. berasal dari balai penelitian Sei Putih,
Analisa bahan kering pakan sisa dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Pakan Ternak Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan pada bulan Mei - Juni 2016.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan
Kambing Perah Peranakan etawa (PE) sebanyak 12 ekor digunakan
sebagai objek penelitian. Bahan pakan yang digunakan adalah sumber hijauan
yaitu Indigofera sp, daun singkong dan ampas tahu. Air minum untuk memenuhi
kebutuhan air yang diberikan secara ad libitum.
Alat
Kambing perah PE dipelihara pada kandang individu dengan peralatan
berupa ember sebagai tempat air minum dan tempat makan terpisah antara hijauan
dan konsentrat. Timbangan pada penelitian ini digunakan untuk menimbang bobot
awal ternak pada awal penelitian. Timbangan 10 kg untuk menimbang proporsi
bahan pakan yang akan digunakan. Gelas ukur digunakan untuk mengukur
Produksi susu dan mengambil sampel oleh masing-masing kambing yang diberi
perlakuan. Kamera untuk mendokumentasi kegiatan selama penelitian. Alat untuk
membersihakan kandang seperti sekop, sapu, cangkul dan penggaruk.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Adapun perlakuan tersebut sebagai berikut :
P0 (Kontrol) = Daun singkong 50% + Ampas tahu 50%
P1
= Daun singkong 25% + Indigofera sp 25% + Ampas tahu 50%
P2
= Indigofera sp 50% + Ampas tahu 50%
Model matematik percobaan yang digunakan adalah :
Yij =Yij = μ + τi + εij
Keterangan :
Yij
= Pengaruh penambahan legume indigofera Sp terhadap produksi susu
kambing
µ
= Rataan umum
τi
= Pengaruh penambahan legume indigofera Sp ke-i
εij
= Pengaruh acak penambahan legume indigofera Sp ke-i dan ulangan ke-j
Universitas Sumatera Utara
Pemberian Air Minum
Air minum diberikan secara ad libitum setiap pagi hari. Air diganti setiap
hari dan tempatnya dicuci dengan air bersih.
Persiapan dan Pemberian Perlakuan
Tabel 5. Komposisi zat gizi bahan pakan yang digunakan
Bahan Pakan
HDS
BK
(%)
92,81
Abu
(%)
5,42
PK
SK
(%)
(%)
22,06 9,56
LK
(%)
3,27
BETN
(%)
52,5
AT
89,68 11,41
18,27 21,29
6,45
32,26
45,39
ID
21,97
24,70 17,83
6,15
38,65
77,00
6,41
TDN*
(%)
73,51
Ket: *Dugaan Ds: Daun Singkong, AT:Ampas Tahu, ID:indigofera sp
Tabel 6. Komposisi bahan makanan yang digunakan dalam penelitian
Bahan
Pakan
HDS
50HDS%+AT50% 25HDS%+25ID%+AT50%
50ID%+AT50%
50
25
-
AT
50
50
50
ID
Total
100
25
100
50
100
Ket: Ds: Daun Singkong, AT:Ampas Tahu, ID:indigofera sp
Tabel 7. Kandungan zat-zat makanan pada perlakuan yang digunakan
Bahan
Pakan
BK (%)
50HDS%
+AT50%
91,245
25HDS%
+25ID%+AT50%
75,535
50ID%
+AT50%
55,825
PK (%)
20,165
20,825
21,485
SK (%)
15,425
17,4925
19,56
Abu (%)
8,415
8,6625
8,91
LK (%)
4,86
5,58
6,3
BETN (%)
42,38
38,9175
35,455
TDN (%)
59,45
60,3225
61,195
Ket: DS: Daun Singkong, AT:Ampas Tahu, ID:indigofera Sp, BK: Bahan Kering,
Kasar, SK: Serat Kasar, LK: Lemak Kasar.
PK: Protein
Universitas Sumatera Utara
Pembuatan pakan dilakukan dengan cara mencacah Hijauan dan
leguminosa Indigofera sp. dengan menggunakan mesin cooper, kemudian
dicampur pakan hijauan dengan Indigofera sp. beserta ampas tahu dan dtimbang
sesuai dengan perlakuan, pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi
hari pukul 08:00 WIB dan pada sore hari pukul 17:00 WIB. Jumlah pakan yang
diberikan pada ternak kambing adalah 4% dari bobot badan dalam bentuk bahan
segar (Yusmadi, 2008). Pakan yang diberikan akan dikurangkan dengan pakan
sisa sebagai perhitungan dari konsumsi pakan dan konversi pakan.
Persiapan Obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan adalah obat cacing yang diberikan sewaktu
penelitian dengan dosis 1 cc/kg bobot badan, jenis obat cacing yang digunakan
adalah kalbazen. Sedangkan obat-obatan yang lain yang diberikan berdasarkan
kebutuhan bila ternak nantinya ada yang sakit, misalnya Terramycin, Hematophan
B12 (untuk meningkatkan nafsu makan).
Persiapan Kandang
Kandang yang digunakan berukuran 90 cm x 85 cm x 100 cm sebanyak 12
buah. Model kandang adalah individual, dimana lantai kandang dibuat dengan
lantai kayu yang berjarak 1 – 1,5 cm yang tujuannya agar kotoran dapat jatuh ke
bawah kandang sehingga kandang tetap bersih dan agar kaki kambing tidak
masuk ke celah-celah lantai. Kandang dilengkapi dengan tempat makan dan
tempat minum menggunakan ember plastik.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel susu dilakukan setiap hari dengan waktu pemerahan
pagi dan sore hari selama penelitian. Konsumsi pakan dihitung setiap hari selama
penelitian dengan penimbangan pakan yang diberikan kemudian dikurangkan
dengan pakan sisa.
Parameter Penelitian
1.
Produksi Susu
Pengambilan sampel susu dilakukan setiap hari pagi dan sore. Frekuensi
pemerahan dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pagi pada jam 06.00
serta sore jam 16.00 WIB. Pemerahan dilakukan oleh peternak dengan
cara manual tanpa alat bantu pemerahan. Sampel susu diukur dengan
menggunakan gelas ukur skala 1 liter.
2.
Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan dihitung setiap hari. Data dari konsumsi pakan yang
diperoleh dengan cara melakukan penimbangan pakan yang diberikan
kemudian dikurangkan dengan penimbangan pakan sisa yang dilakukan,
sisa pakan kemudian dianalisis untuk mengetahui bahan keringnya.
Konsumsi pakan = Pakan yang diberikan – pakan sisa.
3.
Konversi Pakan
Konversi pakan dihitung dengan perbandingan antara konsumsi pakan
dengan pertambahan bobot badan atau produksi susu. Konversi pakan
dapat dihitung dengan persamaan :
Konversi pakan = Konsumsi pakan
Produksi susu
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsumsi Pakan
Rata-rata kosumsi pakan pada perlakuan P0, P1 dan P2 berturut-turut
adalah 320,28; 251,43 dan 263,53 g/ekor/hari. Hasil tersebut menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata (P