Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Diagnosis Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. R. M. Djoelham Kota Binjai. Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 JenisPenelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan
secara objektif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu penelitian
dengan mengkaji informasi atau mengambil data yang telah lalu (Strom, et al.,
2006).
3.2 TempatdanWaktuPenelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Djoelham Kota Binjai. Rumah Sakit tersebut
dipilih karena belum pernah ada dilakukan penelitian tentang profil penggunaan
antibiotik pada pasien anak diagnosisdemam tifoid di instalasi rawat inap RSUD
DjoelhamKota Binjai.Waktu pengambilan data dilaksanakan pada bulan
September 2016.
3.3 PopulasidanSampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien anak
rawat inap yang didiagnosis penyakit demam tifoid dan menjalani pengobatan di
RSUD Djoelham Kota Binjai pada periode Januari 2015 – Desember
2015.Adapun diperoleh populasi target dari data rekam medik adalah 46 pasien.

3.3.2 Sampel
Sampel harus memenuhi kriteria inklusi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien anak rawat inap

Universitas Sumatera Utara

diagnosisdemam tifoidtanpa komplikasi diRSUD Djoelham Kota Binjai pada
periode Januari 2015 – Desember 2015.
3.4 KriteriaInklusidanEksklusi
3.4.1 KriteriaInklusi
Kriteria Inklusi penelitian ini adalah :
a. Rekam medik pasien anak rawat inapdiagnosisdemam tifoid pada periode
Januari 2015 – Desember 2015.
b. Resep dari pasien anak rawat inap diagnosisdemam tifoid yang
mengandung antibiotik.
3.4.2 KriteriaEksklusi
Kriteria Eksklusi penelitian ini adalah :
a. Rekam medik dari pasien anak rawat inapdiagnosisdemam tifoid diluar
periode Januari 2015 - Desember 2015.
b. Resep dari pasien anak rawat inap diagnosisdemam tifoid yang tidak

lengkap.
3.5 InstrumenPenelitian
Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Seluruh data rekammedik (Medical Record) dariseluruhpasienanak
diagnosisdemam tifoid.
b. Catatan penggunaan obat dari Instalasi Farmasi RSUD Djoelham Kota
Binjai.
c. Resep pasien anak rawat inap diagnosisdemam tifoid yang mengandung
antibiotik sebanyak 37 pasien.

Universitas Sumatera Utara

3.6 TeknikPengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif yaitu meneliti kebelakang
dengan menggunakan data sekunder. Data yang dikumpulkan merupakan data
penggunaan antibiotik dari data rekam medik pasien anak diagnosisdemam tifoid
di RSUD Djoelham Binjai periode Januari 2015 - Desember 2015 dan dilakukan
seleksi berdasarkan karakteristik pasien, golongan antibiotik, dosis dan bentuk
sediaan.
3.7 Pengolahan Data

Data yang diperolehdiolahdenganmenggunakan program Microsoft Excel,
kemudiandisajikandalampersentase, nilai rata-rata dantabel.
3.8 DefinisiOperasional
Definisioperasionaldalampenelitianiniadalah:
a. Profil penggunaan antibiotik adalah gambaran tentang pola penggunaan
antibiotik yang dinilai berdasarkan karakteristik pasien, golongan
antibiotik, dosis dan bentuk sediaan yang diberikan.
b. Resep adalahpermintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter
hewan yang diberi ijin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyiapkan dan
atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien.
c. Jenis obat dalah pembagian dari obat yang diresepkan yang terdiri dari
obat generik dan non-generik
d. Obat generik adalah obat dengan nama resmi International Non-Propietary
Names (INN) yang ditetapkan dalam farmakope indonesia atau buku
standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.

Universitas Sumatera Utara

e. Bentuk sediaan obat adalah bentuk sediaan farmasi yang mengandung

zat/bahan berkhasiat, bahan tambahan yang diperlukan untuk formulasi
obat, dengan dosis serta volume dan bentuk sediaan tertentu, langsung
dapat digunakan untuk terapi
f. Rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan , pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
3.9 LangkahPenelitian
Langkahcarapengambilan data yang dilakukanuntukmengumpulkan data
rekammedikpasienadalah:
a. MemintarekomendasiDekanFakultasFarmasi USU untukdapat melakukan
penelitian di RSUD Djoelham Kota Binjai.
b. Menghubungikepalabidang pendidikan dan penelitian RSUD Djoelham
Binjai untuk mendapatkan izin melakukan penelitian, dengan membawa
surat rekomendasi dari fakultas.
c. Mengumpulkansemua data rekammedik yang masukdaribulan JanuariDesember 2015 di RSUD Djoelham Kota Binjai.
d. Memilih data rekammedik yang menuliskan antibiotik untuk pasien anak
rawat inap diagnosis demam tifoid.
e. Memilih resep yang menuliskan antibiotik untuk pasien anak rawat inap
diagnosisdemam tifoid.
f. Melakukan analisis deskriptif.


Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Pasien Anak DiagnosisDemam Tifoiddi Instalasi Rawat
Inap RSUD Djoelham Kota Binjai
Berdasarkan hasil pengamatan data rekam medik pasien anak rawat inap
diagnosisdemam tifoid, diketahui bahwa jumlah pasien anak rawat inap yang
didiagnosis demam tifoid di RSUD Djoelham Kota Binjai dalam rentang waktu
Januari – Desember 2015 adalah 46 pasien. Dari data setiap rekam medik pasien
tersebut, didapat 37 pasien anak rawat inap diagnosisdemam tifoid yang
memenuhi kriteria inklusi sebagai objek penelitian yang meliputi persentase
penggunaan antibiotik, jenis kelamin, usia, lama perawatan, golongan antibiotik,
dosis dan bentuk sediaan sedangkan 9 pasien anak rawat inap diagnosis demam
tifoid yang tidak memenuhi kriteria inklusi sebagai objek penelitian dikarenakan
tidak mendapatkan terapi antibiotik.
Tabel 4.1Persentase terapi antibiotik pada pasien anak diagnosis demam tifoid di
Instalasi Rawat Inap RSUD Djoelham Kota Binjai Periode Januari –

Desember 2015.
No
1
2

Terapi
Terapi antibiotik
Tidak terapi antibiotik

Jumlah Pasien
37
9

Persentase (%)
80,93
19,57

4.1.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap profil penggunaan
antibiotik pada pasien anak rawat inap diagnosisdemam tifoid periode Januari –

Desember 2015 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2 Karakteristik penggunaan antibiotik berdasarkan jenis kelamin
padapasien anak diagnosisdemam tifoid di instalasi rawat inap RSUD
Djoelham KotaBinjai periode Januari – Desember 2015.
No
1
2
3

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

Jumlah Pasien
18
19

37

Persentase (%)
48,65
51,35
100

Berdasarkan Tabel 4.2dapat dilihat bahwa penggunaan antibiotik pasien
anak rawat inap diagnosisdemam tifoid berjenis kelamin perempuan 19 pasien
(51,35%) lebih besar daripada yang berjenis kelamin laki-laki 18 pasien (48,65%).
Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan di RSUD Labuang Haji
Makassar tahun 2015 tentang penggunaan antibiotik pada pasien anak diagnosis
demam tifoid yang menyebutkan bahwa diagnosis demam tifoid lebih sering
terjadi pada anak laki-laki 56,67% daripada anak perempuan 43,33%(Novianti,
2015).
Tidak

diketahuidata

yang


menunjukkan

bahwa

jenis

kelamin

mempengaruhi angka kejadian demam tifoid, diketahui bahwa demam tifoid dapat
menyerang setiap orang tanpa melihat jenis kelamin (Shea,et al., 2002).
4.1.2 Usia
Penggolongan umur pada penelitian ini didasarkan pada masa anak-anak
menurut The British Pediatric Association (BPA) pada tahun 2003 yang terdiri
dari Neonatus (awal kelahiran – 1 bulan), Bayi (1 bulan – 2 tahun), Remaja (12
tahun – 18 tahun). Tetapi dalam penelitian ini tidak ditemukan pasien neonatus
sehingga data yang diperoleh dari data rekam medik pasien anak rawat
inapdiagnosisdemam tifoid di RSUD Djoelham Kota Binjai periode Januari –
Desember 2015 dari usia 1 bulan – 18 tahun (Tabel 4.3).


Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3 Karateristik penggunaan antibiotik berdasarkan usia pada pasien
anakdiagnosisdemam tifoid di instalasi rawat inap RSUD Djoelham
Kota Binjai periodeJanuari – Desember 2015.
No
1
2
3
4

Usia
Bayi (1 bulan –

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Anak Di Instalasi Rawat Inap Rsau Adi Soemarmo.

1 4 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2014.

1 28 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2014.

0 1 11

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. R. SOETRASNO REMBANG TAHUN 2010.

0 1 17

Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Diagnosis Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. R. M. Djoelham Kota Binjai.

0 0 14

Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Diagnosis Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. R. M. Djoelham Kota Binjai.

0 0 2

Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Diagnosis Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. R. M. Djoelham Kota Binjai.

0 0 6

Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Diagnosis Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. R. M. Djoelham Kota Binjai.

0 0 11

Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Diagnosis Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. R. M. Djoelham Kota Binjai.

0 1 4

Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Diagnosis Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. R. M. Djoelham Kota Binjai.

0 0 16