Peran Pemerintah Daerah dalam Pengembang
Rotua Kristin Simamora dan Rudi Salam Sinaga
Program Studi Kepemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area, Indonesia
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Pemerintah Daerah dalam mengembangkan potensi wisata alam dan wisata budaya di Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah Field Research (Penelitian Lapangan) seperti observasi, wawancara dan Library research (Penelitian Kepustakaan). Analisis yang akan digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian peran Peran Pariwisata dalam Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Tapanuli Utara dominan sebagai fasilitator dibandingkan dengan peran lainnya yaitu sebagai motivator dan dinamisator. Peran sebagai fasilitator ini terlihat terutama pada hal penyediaan sarana prasarana obyek yang sebagian besar masih ditanggung oleh Dinas, fasilitas penyaluran bantuan dana stimulan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan sebuah obyek wisata, upaya promosi obyek wisata, serta fasilitas yang diberikan pada pihak ketiga seperti investor dan pengusaha wisata untuk mengembangkan usaha wisatanya di Kabupaten Tapanuli Utara.
Kata kunci: Peran Pemerintah, Potensi Wisata Alam dan Budaya, Tapanuli Utara
Abstract
The purpose of this research is to know the role of local government in developing the tourism potential of nature and cultural tours in North Tapanuli Regency. In this study the method used is descriptive qualitative approach is exemplary. The source of the data in this study there are two primary data and secondary data. The technique of data collection is done Field Research (Fieldwork) such as observation, interviews and Library research (Research Libraries). The analysis will be used by the author is descriptive qualitative. The results of research on the role the role of tourism in the development of the potential of tourism in North Tapanuli Regency is dominant as a facilitator as compared with other roles as motivators and dinamisator. The role of the facilitator is seen primarily in terms of the provision of the infrastructure objects are still largely borne by the Fund's channelling aid, a stimulant for people who want to develop a tourism objects, tourism promotion efforts, as well as facilities provided on such third-party investors and entrepreneurs to develop business tourism sights in North Tapanuli Regency.
Key words: The Role Of Government, Potential For Nature; Cultural Tourism, Tapanuli Utara
How to Cite: Simamora, R.K.; dan Rudi S.S. (2016). Peran Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya di Kabupaten Tapanuli Utara, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1): 79-96.
Corresponding author:
p-ISSN: 2549 1660
E-mail: rudisalamsinagaumagmail.com
Rotua Kristin Simamora, dan Rudi Salam Sinaga, Peran Pemerintah dalam Pengembangan
PENDAHULUAN
untuk mengelola sumber daya yang ada
Pariwisata merupakan salah satu pada
daerah
tersebut, misalnya
sumber devisa negara yang mempunyai pengembangan sumber daya alam dan potensial
dan andil
besar dalam sumber daya manusia. Perencanaan
meningkatkan
pertumbuhan pengembangan dapat dimulai dengan
perekonomian suatu Negara. Sektor mengenali wilayah yang akan dijadikan pariwisata di Indonesia hal yang sangat sebagai
lokasi
pengembangan
mudah dikembangkan dengan melakukan kepariwisataan. Hal tersebut ditujukan perbaikan infrastuktur, keamanan dan untuk
meningkatkan
peran dan
management yang baik agar mampu kesejahteraan masyarakat seluas-luasnya menciptakan sector pariwisata yang serta penyiapan sumber daya manusia diminati wisatawan local maupun asing yang memiliki kompetensi tinggi di bidang dengan rasa kepuasan yang baik. Dalam pelayanan jasa kepariwisataan
juga
hal ini maka akan menciptakan rasa yang menjadi hal yang perlu dilakukan serta ingin berwisata kembali, dengan kata lain perlu pula dilengkapi dengan kemampuan akan menciptakan dampak positif bagi teknis, operasional dan manajerial dalam masyarakat dan Negara.
penyediaan barang dasa kepariwisataan.
Tapanuli Utara
kepariwisataan
juga
mampu merupakan kabupaten yang berada di
menggalakkan kegiatan ekonomi, antara wilayah adminitratif Propinsi Sumatera lain
lapangan
kerja,
pendapatan Utara. Kabupaten Tapanuli Utara memiliki
masyarakat, pendapatan daerah, dan potensi dan sumber daya yang dapat penerimaan
devisa
negara
dapat dikembangkan untuk menunjang program
meningkat melalui upaya pengembangan otonomi daerah di bidang pariwisata, berbagai potensi kepariwisataan Nasional. sehingga berpotensi untuk di kembangkan Pembangunan di bidang kepariwisataan sebagai daearh wisata. merupakan salah satu terobosan untuk
Tapanuli Utara merupakan salah
meningkatkan pendapatan daerah dan satu kabupaten di Daerah Sumatera Utara. negara.
Sektor
kepariwistaan
akan Sebagai sebuah Kabupaten, Tapanuli Utara
disejajarkan kedudukanya dengan sektor memiliki
wewenang
sendiri untuk
meningkatkan mengelola sumberdaya yang terdapat di
pendapatan negara, maka kepariwisataan wilayahnya, termasuk di dalamnya adalah dapat disebut sektor Industri pariwisata potensi sumberdaya sektor Pariwisatanya. (Widodo, 2013).
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki sektor
Kebijakan pemerintah daerah dalam pariwisata yang potensial untuk di pembangunan pariwisata sangat penting kembangkan serta dipasarkan yaitu mulai perananya dalam menunjang keberhasilan dari wisata alam, wisata budaya, dan pembangunan
pariwisata
nasional. wisata rohani.
Berbagai potensi objek wisata yang
agar ada di Kabupaten Tapanuli Utara, sudah
perkembanganya tetap pada jalurnya dan sepantasnya daerah ini menjadi destinasi daya dukunganya. Pembangunan dalam wisata yang baru dan unggul di Indonesia. wilayah objek wisata akan memberikan Seluruh objek wisata di atas masih dalam sumbangan yang sangat besar apabila kendali pemerintah Kabupaten melalui dikelola secara
profesional, karena Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli
yang Utara.
Artinya,
pengelolaan dan
bersangkutan, pariwisata dapat memacu pengembangan obyek wisata masih pertumbuhan kawasan sekitar objek mengandalkan insentif dari pemerintah wisata tersebut.
daerah, yang dalam perkembangannya
Peraturan
otonomi
daerah dengan perijinan dari pemerintah daerah
memberikan kebebasan setiap daerah dapat dikelola oleh pihak swasta serta
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 79-96.
masyarakat. Beragamnya jenis obyek peraturan pemerintah dan undang – wisata di Tapanuli Utara dapat menjadi undang yang berlaku mutlak dilaksanakan potensi dan investasi ekonomi yang besar oleh pemerintah. Didalam pengembangan di masa yang akan datang, baik itu bagi pariwisata
harus merupakan
pemerintah, swasta maupun masyarakat pengembangan yang berencana secara sekitar, namun tentu saja dibutuhkan menyeluruh, sehingga dapat diperoleh berbagai kebijakan proteksi yang tepat manfaat yang optimal bagi masyarakat, agar selalu tercipta kesinambungan baik dari segi ekonomi, social dan cultural. diantara stakeholder terkait.
Perencanaan
tersebut harus
Namun objek wisata tersebut dapat mengintegrasikan
pengembangan
dikatakan belum dikembangkan secara pariwisata kedalam suatu program optimal baik oleh masyarakat sekitar objek pembangunan ekonomi, fisik, dan social pariwisata, pengelola serta pemerinatah dari suatu negara. setempat. Sarana dan prsarana yang dapat
Di samping itu, rencana tersebut
mendukuang objek wisata di Tapanuli harus mampu memberikan infrakstruktur, Utara masih kurang seperti trasportasi dari management dan keamanan yang baik pusat kota menuju objek wisata , tempat dalam proses pengembangan pariwisata penginapan untuk wisatawan dan sarana guna terciptanya suatu objek pariwisata informasi. Hal tersebut dapat diaktakanb yang mempunyai daya tarik dan daya jual masih minimnya fasilitas yang ada di objek baik di dalam negeri dan luar negeri wisata tapanuli utara, padahal dengan adanya fasilitas yang mendukung dapat METODE PENELITIAN membantu
pengembangan
dalam
Dalam penelitian ini metode yang
meningkatkan pendapatan operasional digunakan adalah pendekatan kualitatif pada objek wisata Tapanuli Utara. yang bersifat deskriptif. Menurut Kurt dan Pengembangan objek wisata tersebut, ada Miller dalam Moleong (2004: 3) “penelitian beberapa hmbatan seperti dana untuk kualitatif adalah tradisi tertentu dalam pengembangan wisata, hal ini terlihat dari ilmu pengetahuan social yang secara belum diperbaikinya kondisi jalan ada fundamental
bergantung pada
yang rusak, belum dibangunya taman- pengamatan manusia dalam kawasannya taman bermain disekitar objek wisat serta sendiri dan berhubungan dengan bahasan fasilitas-fasilita umum lainya.
dan dalam peristilahannya”. Metode
Perlunya upaya pengembangan objek kualitatif merupakan metode penelitian wisata di Tapanuli Utara, agar dapat yang digunakan untuk meneliti pada bermanfaat
lebih
optimal,
dapat kondisi objek yang alamiah, dimana
memberikan pendapatan tamabhan bagi peneliti adalah sebagai instrument kunci masyarakat setempat yang berusaha teknik
pengumpulan
data secara
disektor wisata tersebut. Objek wisata di gabungan. Dengan metode penelitian Tapanuli Utara masih banyak sarana dan kualitatif dalam penelitian ini bertujuan prasana yang masih kurang sehingga dapat untuk
memberikan
suatu bentuk
dikatakan prasarana dan sarana pariwisata pemahaman
tentang realita social
belum memadai.
sehingga
dapat memberikan suatu
Membicarakan
tentang pengaruh terhadap masyarakat sekitar.
pengembangan objek wisata tidak terlepas
Penelitian yang bersifat deskriptif ini
dari peranan pemerintah khususnya dinas dapat digunakan pada penelitian yang pariwisata sangat tidak asing lagi bagi memerlukan
pengungkapan tentang
kehidupan kita. Peran pemerintah yang fenomena social secara mendalam. Seperti sangat
penting
terutama
dalam yang diungkapkan oleh Moh. Nazir
melindungi wisatawan dan memperkaya (2003:16)
“penelitian deskriptif
atau
mempertinggi
pengalaman mempelajari tentang masalah-masalah
perjalanannya.
Penerapan
semua didalam masyarakat, serta tata cara yang
Rotua Kristin Simamora, dan Rudi Salam Sinaga, Peran Pemerintah dalam Pengembangan
berlaku dalam masyarakat serta situasi- pengumpulan data adalah: Field Research situasi
tertentu,
termasuk
tentang (Penelitian Lapangan), Dalam riset atau
hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, penelitian lapangan yang akan dilakukan sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta dalam mencari data dan informasi dimana proses-proses yang sedang berlangsung penelitian dilakukan secara langsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu terjun kelapangan dengan melakukan cara fenomena”.
sebagai berikut: Observasi yaitu studi atau
Penggunaan
metode
penelitian pengamatan tentang suatu permasalahan
menggunakan pendekatan kualitatif yang yang dilakukan secara langsung dan bersifat deskriptif ini dengan alasan untuk sistematis oleh peneliti di Kantor Dinas menggali dan mengungkapkan fenomena Kebudayaan dan Kantor Dinas Pariwisata social dalam pengembangan pariwisata di serta Objek Wisata di Kabupaten Tapanuli Kabupaten Tapanuli Utara terkait dengan Utara; Wawancara (Interview) yaitu cara Peran serta Pemerintah Daerah khususnya yang dilakukan peneliti kepada para di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pejabat daerah yang berwenang dalam Kabupaten Tapanuli Utara.
memberikan informasi dan data yang
Lokasi penelitian adalah tempat diperlukan
teruama
kepala Dinas
dimana peneliti melakukan penelitiannya. Pariwisata
Dinas Kebudayaan
Adapun lokasi penelitian adalah Kantor Kabupaten Tapanuli Utara serta Pengelola Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Objek Wisata tersebut. Utara. Jl. Balige
Library
research (Penelitian
Informan adalah seseorang yang Kepustakaan) dalam penelitian ini adalah benar-benar
mengetahui
sesuatu sebagai salah satu cara dalam proses
persoalan atau permasalahan tertentu pengumpulan data dengan membaca yang dapat diperoleh informasi yang jelas, buku-buku dan bahan bacaan lainnya yang akurat dan terpercaya baik berupa relevan dengan masalah yang akan diteliti. pertanyaan, atau data-data yang dapat Penulusuran data online atau dengan membantu dalam memenuhi persoalan menggunakan fasilitas internet. atau permasalahan. Dengan ini ditetapkan
Analisis yang akan digunakan
informan penelitian ini adalah: Kepala penulis adalah deskriptif kualitatif. Dinas Pariwisata; Kabag Pengembangan Analisis
dilakukan dengan
Pariwisata;
LSM
PariwisataUnsur menggambarkan atau menjelaskan data
Akademisi; Masyarakat Sekitar.
yang diteliti atau didapatkan dari lapangan
Sumber data dalam penelitian ini kemudian dilakukan proses editing, ada dua yaitu data primer dan data klasifikasi data, tabulasi data, dan sekunder. Data primer adalah data yang interpretasi data yang kemudian menjadi diperoleh peneliti secara langsung (dari kesimpulan untuk menjawab masalah tangan pertama), yakni data yang berupa yang akan diteliti. hasil wawancara dengan informan selain itu data yang diperoleh dari lapangan HASIL DAN PEMBAHASAN (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta
Kabupaten
Tapanuli Utara
dari Objek Wisata tersebut). Sementara merupakan daerah yang cukup terkenal di data sekunder adalah data yang diperoleh Kawasan Nusantara, terutama karena peneliti dari sumber yang sudah, yakni potensi
alam
dan sumber daya
data literature yang mendukung data manusianya. Kabupaten Tapanuli Utara primer seperti buku catatan atau juga salah satu daerah kabupaten di dokumentasi dari instansi berupa absensi, Provinsi Sumatera Utara terletak diwilayah laporan keuangan dan lain-lain.
dataran tinggi Sumatera Utara berada
Dalam melakukan penelitian ini, pada ketinggian antara 150-1.700 meter di adapun teknik pengumpulan data yang atas permukaan laut. Secara geografis letak akan
proses Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 79-96.
berbatasan dengan Kabupaten Toba
2 Panatai
Wisata Muara
Samosir; Sebelah Timur berbatasan
Muara
Alam
dengan Kabupaten Lumban Batu Utara;
3 Air Soda
Wisata Tarutung
Sebelah Alam Selatan Berbatasan dengan
4 Air
Panas Wisata Tarutung
Kabupaten Tapanuli Selatan; Sebelah Barat
Hutabarat
Alam
berbatasan dengan Kabupaten Humbang
5 Air
Panas Wisata Tarutung
Hasundutan dan Tapanuli Tengah.
Saitnihuta
Alam
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki
6 Air Hangat Wisata Tarutung
berbagai potensi alam, budaya dan sejarah
Hugan
Alam
yang dapat digali serta dilestarikan dan
7 Air
Panas Wisata Sipaholon
dijadikan sebagai aset dalam mendukung
Sipaholon
Alam
pengembangan sektor pariwisata. Potensi
8 Pacuan
Wisata Siborongboro
tersebut sangat berhubungan dengan daya
Kuda
Alam ng
tarik dan nilai obyek wisata yang tersebar
Siborong-
di beberapa Kecamatan yang terdiri atas
Borong 9 Sapo
Wisata obyek wisata rohani, wisata alam atau Tarutung Partungkoan rekreasi, sejarah atau budaya serta obyek Alam
10 Gua
Wisata Tarutung
wisata hutan atau agrowisata.
Natumandi
Budaya
Obyek wisata yang berpotensi untuk
11 Situs Hindu Wisata Simangumba
dikembangkan adalah obyek wisata alam
Hopang
Budaya n
atau rekreasi panorama Danau Toba seluas
12 Salib kasih Wisata Sitas Barita
660 ha yang berpeluang cukup besar
Siatas Barita Budaya
menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia,
13 Makam
Wisata Lobu Pining
khususnya di Provinsi Sumatera Utara.
Munson dan Rohani
Obyek wisata alam yang terdapat di sekitar
Lyman
Danau Toba dalah panorama indah
14 Kantor
Wisata Pea Raja
Hutaginjang, pantai Muara dan Pulau
Pusat HKBP
Rohani Tarutung
Sibandang. Lokasi panorama Hutaginjang
15 Seminarium Wisata Sipaholon
terletak sekitar 38 km dari kota Tarutung Rohani
16 Tugu
Wisata Saitnihuta
atau 11 km dari Bandara Silangit ke arah
Nomensen
Rohani
Kecamatan Muara. Selain itu juga,
17 Onan
Wisata Saitnihuta
terdapat pemandangan indah Danau Toba
Sitahuru
Rohani
yang terletak di Kecamatan Muara, dimana
18 Gereja
Wisata Saitnihuta
terdapat pantai yang cukup landai yang
Dame
Rohani
telah dikembangkan sebagai wisata pantai
19 Makam
Wisata Pansur
dan telah dilengkapi dengan dibangunnya
Pendeta
Rohani Napitu
prasarana jalan hotmix dan sarana
Johannes
pariwisata pendukung. Selain pantai, juga
20 Makam
Wisata Muara
terdapat sebuah pulau di Kecamatan
Pendeta
Rohani
Muara sebagai pulau terbesar kedua di
Johannes
Danau Toba, yaitu Pulau Sibandang, atau Siregar
Sumber : BPS Tapanuli Utara Dalam Angka 2015
masyarakat menyebutnya Pulau Mangga.
Potensi wisata sejarah lainnya masih
Beberapa tujuan wisata di Kabupaten
cukup banyak dan masih perlu didukung
Tapanuli Utara Antara lain: Tabel 1.1. Nama Objek Wisata dan Jenis
oleh kajian yang cermat dan sistematis.
Wisatawan Kabupaten Tapanuli Utara
Potensi sejarah yang berimplikasi pada
No Nama Objek Jenis
Lokasi
keberadaan tapak-tapak sejarah yang
Wisata
Wisata Wisata
masih perlu dikaji antara lain Tapanuli
1 Panarama
Wisata Muara
Utara dalam konteks Perang Paderi,
Rotua Kristin Simamora, dan Rudi Salam Sinaga, Peran Pemerintah dalam Pengembangan
Tapanuli Utara dalam konteks Perang Memperhatikan jalan menuju sentra- Batak, dalam Tapanuli Utara dalam sentra produksi; Penyediaan sarana dan konteks Perang Batak, Tapanuli Utara prasarana penunjang transportasi antar dalam konteks Sejarah Perjuangan Bangsa, wilayah; Penyediaan sarana dan prasarana Tapanuli Utara dalam konteks perjalanan penunjang transportasi ke potensi obyek- misi Lyman-Munson, Tapanuli Utara obyek wisata dalam konteks Sejarah Pendidikan, Kajian
Untuk
tercapainya sasaran
Situs Unte Mungkur Kecamatan Muara infrastruktur jalan dan jembatan maka dan sebagainya.
dilakukan
beberapa kegiatan
Untuk mengembangkan berbagai pembangunan,
peningkatan dan
potensi daerah termasuk potensi wisata pemeliharaan
jalan dan jembatan
perlu didukung oleh sektor penunjang, dibeberapa bagian wilayah. Dari data yaitu
sarana
dan
prasarana. tersebut diatas, dapat digambarkan bahwa
Pengembangan dan peningkatan sarana capaian hasil yang telah dilaksanakan dan prasarana daerah untuk memenuhi berupa jalan hotmix dengan peningkatan pelayanan kebutuhan masyarakat seperti tipe dari kondisi jalan sirtuteleport sarana transportasi, dan irigasi senantiasa ataupun aspal biasa dan pembangunan dihadapkan pada kendala keterbatasan jembatan
dibeberapa
tempat serta
kemampuan
pendanaan.
Walaupun jembatan gantung juga dibeberapa tempat.
demikian Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Panjang jalan kabupaten di wilayah
Utara berupaya untuk memenuhi fasilitas- Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun fasilitas publik yang strategis yang 2014 mencapai 1.360,02 km. pada tahun meliputi:
Sarana
dan
Prasarana 2014 kondisi jalan kabupaten di Kabupaten
Transportasi
Tapanuli Utara 80,16 kondisinya baik,
Program Pembangunan Jalan dan 5,90 kondisinya sedang, dan 13,94 Jembatan,
Peningkatan
Jalan
dan kondisinya rusak, rusak berat, dan tidak
dan terperinci.
dilaksanakan untuk membangun jalan dan wisata mencakup hotel, akomodasi, obyek jembatan yang bersifat baru untuk wisata maupun prasarana pendukungnya. mendukung kawasan terisolir, sentra Pada tahun 2014 jumlah hotel di produksi
dan
jalan-jalan
strategis, Kabupaten Tapanuli tercatat 21 unit
peningkatan jalan dan jembatan untuk dengan 542 kamar dan 827 tempat tidur. meningkatkan kondisi jalan yang sudah
Sarana prasarana lain pendukung
ada dari kondisi jalan tanah menjadi sirtu, pengembangan pariwisata adalah Bandara telpord, lapen dan hotmix sedangkan Udara
Silangit
dilakukan untuk
jembatan mendukung pengembangan pariwisata
dimaksudkan adalah untuk menjaga dan peningkatan pemasaran komoditas kondisi jalan agar tetap mantap dan pertanian. Bandara Silangit (Kecamatan terpelihara.
Siborongborong) memiliki luas 85,10 ha
Program Penanganan Jalan dan dengan landasan pacu (runway) 1.850 x 30 Jembatan dilaksanakan mengacu kepada m yang dapat didarati oleh pesawat kecil Rencana Strategis Kabupaten Tapanuli tipe CN 235 dan akan dikembangkan Utara dan selanjutnya dijabarkan dalam dengan panjang landasan pacu 2.400 x 50 program tahunan pembangunan daerah, m sehingga mampu didarati jenis F- sehingga sasaran yang mendasar dalam 28Boeing 737-200. Bandara Silangit menuntaskan permasalahan prasarana adalah satu-satunya bandara kelas IV yang jalan
dan
jembatan
adalah: memiliki fasilitas dan kemampuan setara
Memperhatikan akses menuju kawasan dengan bandara kelas II di Indonesia. Pada terisolir; Memperhatikan akses menuju
14 Desember 2012, Pemerintah melalui
kawasan-kawasan
strategis; Kementerian Perhubungan secara resmi
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 79-96.
menyerahkan operasional pengelolaan Pengembangan Objek dan Daya Tarik Bandara Silangit kepada PT Angkasa Pura Wisata; Seksi Pengembangan Sarana dan
II (Persero). Dengan demikian, status Pelayanan Pariwisata; Bidang Industri Jasa bandara ini secara otomatis berubah dari Usaha Pariwisata terdiri dari; Seksi Usaha bandara UPT menjadi bandara komersial.
Objek dan Daya Tarik Wisata; Seksi Usaha
Saat ini penerbangan Silangit Penyelenggaraan Atraksi, Rekreasi dan dilayani operator Wings Air untuk Rute Hiburan Umum; Bidang Pengembangan Batam-Silangit, dan Susi Air untuk Rute Ekonomi Kreatif, terdiri dari: Seksi Medan-Silangit dan Gunung
Sitoli- Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Kerajinan
Silangit. Program penerbangan langsung dan Seni Rupa serta Pertunjukan; Seksi Jakarta – Silangit terus diupayakan dengan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Suara, Seni optimal melalui pembenahan fasilitas Musik dan Seni Tari. keamanan dan keselamatan penerbangan.
Bidang
Sarana Pengembangan
Sementara itu, ferry penyeberangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Nainggolan
(Sipinggan)
Kabupaten kreatif terdiri dari: Seksi Promosi dan
Samosir-Muara Kabupaten Tapanuli Utara Informasi Sumber Daya Pariwisata dan secara resmi mulai dilaksanakan sejak Ekonomi Kreatif; Seksi Penyuluhan tahun 2011 dan secara rutin dijadwalkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Unit pada hari Senin, Jumat dan Minggu. Pelaksana
Teknis
Dinas (UPTD);
Jadwalhari penyeberangan disesuaikan Kelompok
Jabatan Fungsional;
dengan jadwal rute penerbangan pesawat Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten dari Silangit-Batam.
Tapanuli Utara Nomor: 03 Tahun 2006
Berdasarkan
Peraturan
Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 04 Kabupaten Tapanuli Utara Nomor : 03 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Kabupaten Tapanuli Utara, menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun bahwa Dinas Pariwisata, Kabupaten 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Tapanuli Utara mempunyai tugas pokok Jo Peraturan Bupati Tapanuli Utara No. 54 sebagai berikut : menyelenggarakan Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Kepala sebagaian kewenangan daerah meliputi Dinas, Sekretaris, Kepala Sub Bagian, kebijakan
tekhnis, perencanaan,
Kepala Bidang, dan Kepala Seksi pada pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli bidang Pariwisata seni dan budaya. Serta Utara, maka Dinas Pariwisata Kabupaten berdasarkan Peraturan Bupati Tapanuli Tapanuli Utara adalah instansi yang Utara No.54 Tahun 2008 tentang uraian berada di bawah dan bertanggung jawab tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Sub kepada Bupati Tapanuli Utara.
Bagian, Kepala Bidang dan Kepala Seksi
Dinas Pariwisata Tapanuli Utara pada
Dinas
Pariwisata, Kabupaten
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Tapanuli Utara. (Eselon II b), dan Kepala Dinas dibantu 1
Pengembangan
parawisata
(satu) orang pejabat struktural eselon III A Kabupaten Tapanuli Utara ke depan secara dan 4 (empat) orang Eselon IIIB serta 12 mendasar mengacu pada beberapa konsep, (dua belas) orang pejabat struktural eselon seperti:
Konsep Pengembangan
Susunan struktur Dinas Pariwisata Wilayah Terpadu; Konsep Pengembangan Tapanuli Utara terdiri dari: Kepala Dinas; Produk;
Konsep
Pengembangan
Sekretariat, terdiri dari: Sub Bagian Pemasaran
Dan
Investasi; Konsep
Umum; Sub Bagian Keuangan; Sub Bagian Pengembangan Kelembagaan; Konsep Program;
Bidang
Pengembangan Pengembangan Lingkungan.
Pariwisata,
terdiri
dari;
Seksi
Rotua Kristin Simamora, dan Rudi Salam Sinaga, Peran Pemerintah dalam Pengembangan
Konsep
Pengembangan atraksi wisata tanpa mengenal batas
Berkelanjutan, dengan kondisi potensi wilayah administratif. Oleh karena itu wisata berbasis alam (pegunungan, hutan, konsep pengembangan wilayah terpadu sungai, keunikan geologis dan danau) dan dapat
mengatasi
dan membantu
terancam perbedaan administratif antar wilayah
kelestariannya,
pembangunan kabupaten menjadi kesatuan perancanaan
keparawisataan Kabupaten Tapanuli Utara dan pengembangan wilayah dengan sudah
saatnya
berorientasi
pada kegiatan pariwisata di Kabupaten Tapanuli
pengembangan wilayah yang bertumpu Utara. pada pemberdayaan masyarakat dan
Dalam
konteks pengembangan
berorientasi pada prinsip keberlanjutan pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara, (sustainability). Pendekatan wilayah yang sangat penting untuk dapat dilakukan bertujuan sedemikian perlu dibarengi integrasi dan sinergi antar Kabupaten untuk mengembangkan keterpaduan antar Tapanuli Utara dengan daerah lain sektor yang diharapkan dapat berfungsi terutama dengan kabupaten-kabupaten dan bersinergi dalam pengembangan yang ada di sekitar Danau Toba. Salah satu daerah.
alasan dari sisi spasial adalah Kabupaten
Pendekatan yang dilakukan tersebut Tapanuli Utara merupakan bagian dari mengacu kepada rumusan pengertian Kawasan Strategi Pariwisata Nasional pariwisata. Dalam buku “Agenda 21 (KSPN)
Toba
sekitarnya. Apalagi
sektoral : “ ........ pariwisata untuk berdasarkan
Ripparnas 2010-2025
mengembangkan kualitas hidup secara kabupaten-kabupaten tersebut berada berkelanjutan
yang
menempatkan dalam Kawasan Pengembangan Pariwisata
manusia sebagai tema sentral dan juga Nasional (KPPN) yang sama yaitu KPPN menumbuhkembangkan
kesejahteraan Toba
dan
sekitarnya, mengingat
dan perdamaian”.
kedekatannya secara geografis maka
Sesuai dengan batasan tersebut Kabupaten Tapanuli Utara juga perlu maka parawisata abad 21 dirumuskan ke menjalin
sinergitas dengan
dalam 2 (dua) misi pokok yaitu kabupatenkota yang termasuk dalam
peningkatan keunggulan kompetetif dan lingkungan KPPN Sibolga. Bahkan secara peningkatan konstribusi parawisata bagi destinatif, Kabupaten Tapanuli Utara perlu pengembangan daerah serta kesejahteraan menjalin
kerja
sama dengan
bersama.
kabupatenkota yang termasuk dala
Dengan
komitmen
tersebut, Destinasi Pariwisata Nasional Medan –
pariwisataTapanuli
Utara diharapkan Toba.
dapat menjadi penggerak sektor ekonomi
Konsep pengembangan pariwisata
strategi dan pada saat yang bersamaan Tapanuli Utara dapat dimulai dari dapat menjadi penggerak pembangunan identitas “ North Tapanuli, The Spirit Of daerah. Nuansa agenda pengembangan Toba “. Sejarah membuktikan bahwa dan pembangunan berdaya pariwisata sejarah titik balik menuju peradaban maju lebih berorientasi kepada pengembangan dan budaya damai di kawasan Danau Toba produk dengan tetap mempertimbangkan dimulai dari Tapanuli Utara, yaitu sejak potensi pasar mancanegara dan domestik Apostel Nommensen membawa barita serta tetap memperhatikan tanggung nauli di wilayah ini. Sekaligus untuk jawab para pelaku pariwisata terhadap menunjukkan
meskipun bahwa
kelestarian dan pelestarian sumberdaya keragaman obyek dan atraksi wisata di pariwisata yang ada.
kawasan Danau Toba terus berkembang
Kegiatan parawisata pada dasarnya tetapi kesemuanya tetap ber-induk dan adalah kegiatan manusia yang dalam ber-awal dari Tapanuli Utara, dengan kata mobilitasnya didorong oleh keingin lain inti dan orisinalitas kekuatan budaya tahuan dan menikmati objek wisata dan
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 79-96.
masyarakat di Kawasan Danau Toba juga alam serta daya tarik sejarah budaya dapat berada dimasyarakat Tapanuli Utara.
dikembangkan menjadi tema sentral
proses produk
pariwisata,
memungkinkan
masuknya wisatawan ke Tapanuli Utara berbagai lapisan masyarakat sebagai dapat dikembangkan melalui konsep yang stakeholder pariwisata dapat terlibat ditampilkan dalam motto misalnya dalam
pengembangan
pariwisata.
“Peaceful and Nice Place to Visit and Enjoy” Demikian pula sebaliknya pariwisata dan dari sisi keterpaduan dengan daerah diharapkan
dapat mendorong
lain di KPPN, KSPN maupun kawasan pengembangan budaya dan kesejahteraan Destinasi Pariwisata Nasional yang sama, masyarakat. dapat saling mengembangkan kerjasama
Dinamika budaya tersebut perlu
dalam bentuk pengembangan wilayah dikaitkan dengan keberagaman dan perbatasan dan jalur transportasi yang keindahan pesona alam, sehingga dalam menghubungkan obyek-obyek dan ODTW pengembangan
pariwisata perlu
penting di kawasan, melalui motto memperhatikan daya dukung dan daya misalnya saroha sauhur.
tampung lingkungan. Budaya dan alam
Pengembangan pariwisata perlu saling
terkait
dan mempengaruhi,
didasarkan atas karakteristik alami dan sehingga pengembangan produk wisata dinamika sosial budaya masyarakatnya. sedapat
mungkin
memperhatikan
Karakteristik, keunikan dan keindahan karakteristik masing-masing dan interaksi alam serta budaya Tapanuli dapat menjadi keduanya. daya tarik sendiri bagi wisatawan. Oleh
Produk
wisata dikembangkan
karena itu di setiap upaya perencanaan dengan tema-tema yang sesuai dengan perlu mengacu kepada karakter alam dan aspirasi
masyarakat
setempat dan
kesesuaian dengan tradisi budaya yang kecenderungan
perkembangan minat
tercermin dalam bentuk, pola, struktur wisatawan, terutama tema-tema minat ruang wilayah yang mengakar pada nilai khusus yang dapat menarik wisatawan estetika dan ekspresi yang ditunjukkan asing. Paket wisata di kawasan hutan alami dalam kehidupan sehari-hari.
mamiliki pasar tersendiri khususnya bagi
Pada
dasarnya
pengembangan para pecinta petualangan. Tema-tema
bagian wilayah yang sudah relatif maju pariwisata seperti jungle tracking dan peru dikonsolidasikan, yang belum wildlife conservation dapat menarik berkembang perlu dipacu pergerakannya wisatawan asing tidak hanya menikmati dan yang sedang atau mulai berkembang keindahan alam tetapi juga diajak untuk agar didorong untuk terus maju secara turut
serta
membantu konservasi
terarah dan terencana serta berkelanjutan. lingkungan. Tema-tema wisata massal Oleh karena itu pengembangan wilayah (mass tourism) juga potensial untuk terpadu memperhatikan tingkat kemajuan dikembangkan, karena mudah dinikmati wilayah
dan
keselarasan
dengan oleh masyarakat Tapanuli Utara dan
pengembangan wilayah yang masih masyarakat di daerah kabupatenkota berkembang, sehingga diharapkan dapat sekitarnya. mengurangi adanya kesenjangan antar
Pengembangan produk pariwisata
wilayah.
perlu didukung oleh industri kacil dan
Konsep
pengembangan
produk menengah
yang
berbasis pada
utama pariwisata Kabupaten Tapanuli pemberdayaan perekonomian rakyat. Hal Utara berorientasi pada proses dan sejarah ini penting karena kagiatan wisata religius, potensi dan daya tarik keindahan, diharapkan juga memacu peningkatan dan keunikan dan pesona alam pegunungan pemberdayaan
ekonomi rakyat,
serta keunikan dan kekhasan sejarah- penyerapan tenaga kerja dam memperkuat budayanya. Orientasi pada suasana pemberdayaan masyarakat. Oleh karena religious, potensi keindahan dan pesona itu
program-program pengembangan
Rotua Kristin Simamora, dan Rudi Salam Sinaga, Peran Pemerintah dalam Pengembangan
produk wisata seyogyanya melibatkan masing-masing dan keduanya saling peran serta usaha kecil (UMKM) dan berupaya agar tetap lestari. koperasi serta mengembangkankemitraan
Citra pariwisata menjadi penting
dengan usaha menengah dan investor dalam promosi dan pemasaran. Oleh besar pariwisata.
karena itu perlu dibangun identitas jati
Pengembangan produk wisata perlu diri dan citra yang menjadi tema utama memperhatikan standar-standar mutu pemasaran dan promosi pariwisata produk dan pelayanan dasar seperti Kabupaten Tapanuli Utara. Citra ini kebersihan,
sanitasi
dan
hygienis, seperti magnet yang tidak terlihat namun
kkeindahan serta keamanan. Standarisasi mamiliki daya tarik sangat kuat, tanpa pelayanan dengan tarif yang jelas juga citra maka destinasi wisata kurang dapat perlu dipahami oleh setiap penyedia jasa menyerap potensi pasar wisatawan. serta para wisatawan.
Oleh karena itu citra pariwisata
Pengambangan produk wisata dapat harus ditemukan, diolah dan dibangun dilakukan sercara bertahap sesuai dengan secara kontinyu. Identitas jati diri yang pertimbangan
kapasitas
masyarakat, dibangun di kawasan dataran tinggi atau
kemampuan pemerintah daerah, serta pegunungan Kabupaten Tapanuli Utara keuletan pelaku usaha dalam melihat dan adalah ketaatan beribadah, adat istiadat mengelola potensi pariwisata menjadi dan seni budaya Tapanuli yang bernilai produk-produk yang bermanfaat. Artinya luhur dipadukan dengan garis kehidupan pengembangan
produk
pariwisata leluhur masyarakat Tapanuli yang religius
dilakukan tidak dengan cara massal dan ditambah perpaduan keindahan dan dengan perubahan yang drastis tetapi keagungan alam yang terbentang. dengan seksama dan bertahap. Prioritas
Perpaduan dari kekuatan yang
pengembangan
dilakukan
dengan dimiliki tersebut, dicitrakan dalam sebuah
dukungan program dan kegiatan yang brand image, slogan maupun symbol yang konkrit yang terencana. Dengan demikian dapat memberi kekuatan kedalam maupun semua pihak akan belajar dari proses keluar, dalam arti memberikan kekuatan keberhasilan
atau
kegagalan keluar yaitu masyarakat luas untuk dan
pengembangan suatu produk wisata. ingin mendekat, mengetahui, mempelajari Prinsip suatu pengembangan produk dan mengunjunginya. wisata salah satunya adalah proses belajar
Pengembangan
pemasaran
dari pengalaman bersama.
pariwisata perlu memperhatikan segmen
Kegiatan
usaha
pengembangan pasar
dan karakteristik
wisatawan.
wisata diharapkan mampu menjadi Kecenderungan yang selama ini telah ada lokomotif
dalam
mendinamisir perlu dipelajari dan detekuni dengan
perekonomian
daerah.
Konsep upaya promosi secara lebih mendalam,
pengembangan periwisata Tapanuli Utara sehingga wisatawan yang pernah datang diarahkan kepada wisata religi, budaya ingin
mengulangi
pengalamannya
dan keindahan alam dataran tinggi, kembali. Sejarah misi dimasa yang lalu dimana wisatawan selain dapat menikmati nampaknya dapat diolah menjadi bagian ketenangan batin, keunikan budaya dan dari promosi bagi wisatawan asal Eropa. keindahan alam juga diharapkan ikut Sementara itu, diversifikasi produk dan berpartisipasi langsung dalam kegiatan pemasaran perlu juga dilakukan terutama konservasi
budaya dan
lingkungan bagi wisatawan dari negara tetangga
sekaligus memperoleh pemahaman lebih seperti Malaysia, Singapura, brunai serta tentang seluk beluk ekosistem budaya dan Negara Asia lainnya. alam pegunungan. Interaksi wisatawan
Pemasaran pariwisata Kabupaten
dengan masyarakat diharapkan mampu Tapanuli Utara perlu direncanakan secara membangun kesadaran bersikap saling sistematis dan tematis. Disamping perlu menghormati nilai dan tata cara budaya melakukan pemasaran secara terpadu dan
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 79-96.
upaya pemasaran dan promosi bukan
Mengacu pada pandangan Gartner
secara sendiri harus dilakukan sehingga (1996),
pembentukan
kelembagaan
dapat menjangkau pasar yang lebih luas pariwisata, khususnya di daerah menjadi dan tepat.
penting karena alasan yang dapat disajikan
Investasi memainkan peranan amat secara singkat sebagai berikut: perlunya penting dalam masyarakat yang sedang keterpaduan semua unsur pariwisata membangun. Investasi bagaikan motor kedalam satuan bersifat holistik. Sistem yang menggerakkan kehidupan ekonomi pariwisata akan berjalan lebih baik jika nasional. Karena pembentukan modal digerakkan oleh mekanisme kelembagaan memperbesar
kapasitas
produksi, yang mencakup semua aktor-aktor palaku
menaikkan PAD dari retribusi dan pajak pariwisata. daerah, menciptakan lapangan pekerjaan
Kemitraan timbul akibat beberapa
dan
meningkatkan
pendapatan kelompok sepakat bekerjasama didalam
masyarakat.
wadah kelembagaan untuk mencapai
yang tujuan
bersama;
kalau masyarakat
menyebabkan investor asing maupun membangun suatu obyek wisata untuk domestik masih enggan untuk segera penduduk lokal, maka dengan wadah malakukan investasinya di Kabupaten kelembagaan dapat dibangun suatu Tapanuli Utara: Keterbatasan infrastruktur identitas wisata daerah. Suku Tapanuli akan mempengaruhi kelancaran dalam merupakan suku yang memiliki jiwa berinvestasi karena akan meningkatkan religius, ciri kultural dan kearifan lokal biaya investasi lebih tinggi; birokrasi yang yang sangat kuat, sehingga potensi ini panjang akan menyebabkan biaya tinggi dapat diangkat sebagai identitas utama yang disebut
high cost economy; dalam utama dalam pembentukan dan
keterbatasan sumberdana, seringkali pihak operasional kelembagaan;
membantu
perbankan masih sulit meluncurkan dana kerjasama; lembaga publik dan swasta bagi usaha-usaha kepariwisataan yang (para
stakeholders
wisata) dapat
biasanya dilakukan oleh pelaku ekonomi bekerjasama untuk mencapai tujuan kecil yang dianggap mempunyai resiko bersama apabila mereka semua terlibat kredit tingga.
dalam suatu wadah organisasi.
Beberapa bagian kawasan wisata
Oleh karena itu
pada kelembagaan harus dimulai dari eksplorasi
topografi yang sulit dijangkau. Beberapa isu-isu strategis yang mampu menjelaskan obyek potensial seperti obyek-obyek masalah apa sesungguhnya yang sedang wisata air terjun dan obyek ekowisata yang berkembang di setiap unsur atau elemen umumnya berada pada kawasan yang sistem pariwisata Kabupaten Tapanuli terjal. Selain itu obyek-obyek tersebut Utara. Atas dasar itu kemudian dilakukan sebagian terdapat pada kawasan lindung aktivitas untuk mengidentifikasi potensi yang memerlukan prosedur khusus untuk dan eksistensi masing-masing unsur dan pemanfaatannya. Beberapa obyek lainnya dilajutkan dengan uraian fungsi-fungsi terletak pada kawasan rawan bencana, strategic yang perlu dilakukan. seperti kawasan ekowisata, wisata budaya,
Untuk Kabupaten Tapanuli Utara
agrowisata dan geowisata di Kecamatan yang tergolong sebagai kabupaten yang Muara yang rawan longsor. Secara umum terus berkembang, maka perencanaan dan Tapanuli Utara memang dilintasi oleh pemantapan kelembagaan dalam jangka patahan geologi yang merupakan salah waktu menengah perlu diutamakan untuk satu sumber gempa bumi. Dengan melihat memperkuat peran kelembagaan lokal, permasalahan yang ada tersebut, maka termasuk lembaga tradisional
atau
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara lembaga adat. bersama masyarakat harus berupaya
Seringkali ditemukan bahwa para
meminimalkan kendala fisik yang terjadi.
pengelola objek daerah tujuan wisata
Rotua Kristin Simamora, dan Rudi Salam Sinaga, Peran Pemerintah dalam Pengembangan
(ODTW) yang ada kurang menyadari akan keindahan dan kenyamanan merupakan pentingnya pengelolaan lingkungan hutan butir-butir yang berkaitan dengan prinsip pegunungan. Padahal, eksploitasi secara menjaga kelestarian lingkungan. Secara besar-besaran terhadap sumberdaya hutan umum masalah penting yang harus pegunungan, eksploitasi bahan tambang menjadi landasan bagi setiap rancangan dalam rangka pembangunan ekonomi pengembangan di kawasan atau obyek menyebabkan
terjadinya
kerusakan pariwisata adalah menjaga agar tidak
lingkungan yang cukup parah. Dampak melampaui batas daya dukungnya. negatif dari eksploitasi sumberdaya alam
Konsep pengembangan lingkungan
pegunungan secara berlebihan dan tidak pegunungan atau dataran tinggi dapat terarah telah dapat dirasakan langsung disusun sesuai dengan keadaannya, yaitu oleh masyarakat desa.
kawasan hutan pegunungan, strategi
Proses rusaknya kawasan hutan untuk menjaga agar kawasan hutan akibat eksploitasi dan penebangan liar pegunungan
tetap baik kualitas
menyebabkan terjadinya longsor di lingkungannya maka dapat ditempuh beberapa kawasan. Proses tergerusnya strategi: 1) Pelestarian Hutan Suaka dan plasma nutfah. Pada dasarnya hal ini Hutan Lindung, Di wilayah Tapanuli Utara merupakan proses yang terjadi secara terdapat Kawasan Suaka Dolok Saut, alami, tetapi kejadian tersebut diperparah Kawasan Konservasi Sijaba Huta Ginjang, oleh ulah manusia yang telah membabat serta Kawasan Lindung Batang Toru. kayu
tujuan Keberlanjutan obyek-obyek wisata pada
pemanfaatan nilai ekonomis kayu maupun kawasan-kawasan tersebut terutama obyek untuk
konversi
lahan
menjadi wisata pemandian sungai, wisata air
perkebunan, permukiman dan tambak terjun, wisata goa, danau dan wisata atau lokasi bangunan liar. Kerusakan edukasi hutan, sangat tergantung pada hutan pegunungan mempunyai dampak kondisi dan kualitas hutan. Oleh karena negatif lebih jauh yang dirasakan langsung itu,
dalam
rangka mendukung
oleh masyarakat sendiri antara lain pengembangan pariwisata, pelestarian berkurangnya hasil hutan, semakin hutan berbasis masyarakat merupakan sulitnya
mendapatkan
kayu
yang strategi yang tidak bisa ditawar lagi.
berdiameter besar, sulitnya mendapatkan Konsep pengembangannya perlu lebih madu, getah kemenyan, rotan dan sumber diarahkan pada pendekatan pengelolaan air. Selain karena kerusakan hutan hutan berbasis masyarakat. Artinya pegunungan, pencemaran juga telah masyarakat dilibatkan langsung dalam banyak memberi andil pada kerusakan pengelolaan lingkungan sehingga mereka lingkungan pegunungan dan perairan, merasa memiliki dan pada akhirnya akan baik limbah cair maupun limbah padat muncul kesadaran mereka untuk menjaga yang bersumber dari industry dan rumah dan melestarikan. “Rasa memiliki” inilah tangga.
yang harus ditumbuhkan di kalangan
Apabila hal ini terjadi pada obyek- masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. obyek pariwisata yang ada di Kabupaten
2) Penetapan buffer area, pada
kerusakan kawasan hutan pegunungan di Kabupaten
lingkungan akan terus terjadi. Akibatnya Tapanuli Utara perlu ditentukan dengan minat wisatawan berkunjung ke ODTW jelas trayek batasnya (delineasi). Di yang
rusak
lingkungannya
akan kawasan ini tidak boleh dibangun
berkurang. Oleh karenanya sebelum bangunan permanen yang menjadi pusat kerusakan lingkungan terlalu parah maka kegiatan wisatawan. Jika ini dilakukan perlu ditangani segera.
maka penurunan kualitas lingkungan
Bila dilihat prinsip Sapta Pesona kawasan akan terjadi. Yang perlu Wisata, terdapat beberapa butir yang dilakukan oleh pengelola adalah tetap berkaitan dengan lingkungan. Kebersihan, mempertahankan eksistensi batas kawasan
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 79-96.
hutan dan pantai dengan berbagai macam Tarutung, Makam Lyman dan Munson, jenis tanaman konservasi. 3) Penetapan Onan
Stahurung
dan sebagainya)
Baku Mutu untuk Air Sungai dan Danau, termasuk di dalamnya kawasan budaya air di kawasan hulu sungai dan danau yang serta produk seni asli yang tumbuh atau akan
dipergunakan
untuk
rekreasi bertahan
di
kalangan masyarakat
menuntut adanya persyaratan
atau dikawasan tersebut seperti Desa Budaya
ambang baku mutu tertentu.
Simatupang, Desa Tradisional Silali
4) Pengolahan Limbah, wisatawan Toruan, Desa Tenun Papande, dan mempunyai
kondisi
dan
tingkat sebagainya, perlu dipertahankan dengan
Bagi segala upaya.
wisatawan “eco-travelling” akan selalu
Pada
dasarnya kegiatan
memperhatikan
keindahan
kawasan. pengembangan potensi pariwisata yang
Limbah padat yang dihasilkan wisatawan, diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata harus dikelola dengan baik. Bak sampah Kabupaten Tapanuli Utara diwujudkan setiap hari harus dibersihkan dan melalui dua bagian, yang pertama adalah kemudian dibuang di TPA terakhir. pada bagian pengembangan potensi Sementara limbah cair yang berasal dari pariwisata itu sendiri, serta bagian perumahan atau dari hotelpondok pemasaran dan promosi wisata. Masing- wisataguest house serta dari tapak wisata, masing bagian ini memiliki peranannya harus dikelola sendiri limbahnya. 5) tersendiri dalam hal mengembangkan Kawasan Permukiman, Menjaga terus potensi pariwisata di Kabupaten Tapanuli menerus agar building coverage tidak Utara. terlalu tinggi misalnya dengan KLB
Bagian
pengembangan wisata
maksimum 0,8. Apabila ada pembangunan memiliki peran dan kewajiban untuk rumah
atau
perumahan
perlu mengakomodir sarana dan prasarana di
dipersyaratkan kepada mereka untuk seluruh obyek wisata dan usaha wisata membuat semua penyerapan air hujan.
yang terdapat di Kabupaten Tapanuli
Kawasan Pertanian dan Peternakan Utara, seperti penyediaan akses menuju Sebagai Kawasan Agrowisata, pada lahan obyek
wisata,
penyediaan toilet,
pertanian seperti lahan persawahan di penyediaan loket dan karcis retribusi Desa
Sitanggor
Kecamatan
Muara, masuk obyek wisata dan lain sebagainya,
pengembangan perkebunan rakyat kopi sedangkan bagian pemasaran dan promosi dan haminjon di Pangaribuan, ladang wisata secara garis besar berperan dalam nenasdi Kecamatan Sipahutar, ladang rangka mempromosikan obyek-obyek jeruk di Lobu Hole, ladang salak di Desa wisata yang terdapat di Kabupaten Aek Tangga Kecamatan Garoga, perlu Tapanuli Utara kepada wisatawan melalui terus dipacu pengembangan prinsip berbagai program yang telah disusun agrowisata
tanaman
pangan
dan sebelumnya .
perkebunan yang membatasi penggunaan
Pengembangan pariwisata, selain
pestisida dan pupuk buatan (pabrik) yang dapat digunakan sebagai salah satu berlebihan. Selain itu, untuk peternakan sumber pemasukan daerah juga dapat perlu dibarengi dengan pengolahan digunakan sebagai sarana melestarikan limbah yang berwawasan lingkungan, budaya dan kearifan lokal. Dengan melihat selain perlunya pengaturan pagar keliling beragamnya potensi pariwisata yang tapak usaha yang lebih bersifat ramah terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara, lingkungan.
Pemerintah Daerah sebagai salah satu
Kawasan Peninggalan Sejarah dan stakeholder pengembang pariwisata sudah Budaya, Kelestarian kawasan dan situs seharusnya dapat mengoptimalkan potensi bersejarah (seperti Tapak Gereja Dame, tersebut demi kesejahteraan masyarakat Tapak Salib Kasih, Tugu Nommensen, Tapanuli Utara. Pusat HKBP, Situs Hopong, Tangsi
Rotua Kristin Simamora, dan Rudi Salam Sinaga, Peran Pemerintah dalam Pengembangan
Berdasarkan teori yang disampaikan
Melalui program sosialisasi dan
oleh Pitana dan Gayatri (2005 : 95), promosi wisata, Dinas Pariwisata juga pemerintah daerah memiliki peran untuk terus mengupayakan kalangan investor mengembangkan potensi pariwisata di dan pengusaha wisata agar tertarik turut daerahnya sebagai: 1) Motivator, dalam mengembangkan potensi pariwisata di pengembangan
pariwisata,