Korelasi Penambangan Galian C dengan Sosial Ekonomi Masyarakat dan lingkungan di Desa Mangkai , Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 33 ayat 3 berisikan bahwa
“Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat” isi ayat tersebut
menjelaskan bahwa kekayaan alam di bumi Indonesia dapat dipergunakan untuk
kesejahteraan masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pemerintah memberikan izin penambangan bahan-bahan galian. Salah satu bahan
galian yang ditambang adalah bahan galian C yang terdiri dari batu kali, pasir, kerikil,
batu mangga, koral dan tanah urug.
Faktor yang sangat penting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya
populasi manusia. Dengan pertumbuhan populasi manusia yang sangat cepat,
pemenuhan kebutuhan akan pangan, bahan bakar, bahan bangunan dan tempat
bermukim akan bertambah dengan cepat. Pertumbuhan populasi ini mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap lingkungan dan kebutuhan yang semakin besar
tersebut juga mendorong masyarakat untuk berfikir dalam menggunakan sumberdaya
alam disekitar mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat
(Soemarwoto, 2004).
Kegiatan pertambangan adalah kegiatan yang sedang marak di Indonesia.
Berbagai alasan telah dikemukakan untuk mendukung kegiatan ini mulai dari


Universitas Sumatera Utara

pemasukan devisa untuk Kabupaten dan Kota sampai dengan menyerap lapangan
pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Kegiatan pertambangan merupakan suatu
kegiatan yang meliputi: eksplorasi, eksploitasi, pengolahan/pemurnian, pengangkutan
mineral/bahan tambang. Industri pertambangan selain mendatangkan devisa dan
menyedot lapangan kerja juga rawan terhadap pengrusakan lingkungan. Banyak
kegiatan penambangan yang mengundang sorotan masyarakat sekitarnya karena
pengrusakan lingkungan, apalagi penambangan tanpa izin yang selain merusak
lingkungan juga membahayakan jiwa penambang karena keterbatasan pengetahuan
(Sukandarrumidi, 2009).
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pemerintah memberikan
izin penambangan bahan-bahan galian. Salah satu bahan galian yang boleh ditambang
adalah bahan galian C. Penambangan bahan galian C akan mampu memberikan
beberapa manfaat seperti memenuhi bahan material bangunan, meningkatkan
pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan (Soemarwoto, 2004).
Disamping manfaat-manfaat tersebut penambangan bahan galian C akan
mengakibatkan


penurunan

kualitas

lingkungan

dan

menganggu

kestabilan

lingkungan. Penambangan bahan galian C sangat berhubungan erat dengan
penyelamatan sumberdaya alam di sekitarnya, pengerukan bahan galian C sangat
berdampak besar pada kerusakan lingkungan (Djamal, 1992).
Penambangan galian C banyak dijumpai di Desa Mangkai Lama, Kecamatan
Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara. Kegiatan ini mengakibatkan banyaknya lubanglubang galian yang kemudian terbengkalai dan tidak dimanfaatkan. Kondisi seperti

Universitas Sumatera Utara


ini dapat merusak lingkungan, selain memicu terjadinya erosi, longsor, menurunkan
kualitas tanah dan akan mengakibatkan krisis air bersih dengan menurunnya debit air
yang ada. Menurut Soemarwoto (2004) sumberdaya alam memilki daya regenerasi
dan asimilasi yang terbatas. Selama eksploitasi atau permintaan dibawah batas daya
regenerasi atau asimilasi, sumberdaya terbaru tersebut dapat terus dimanfaatkan.
Namun, apabila batas tersebut dilampaui sumberdaya itu akan mengalami kerusakan
dan fungsi sumberdaya tersebut sebagai faktor produksi atau sarana pelayanan bagi
masyarakat akan mengalami gangguan. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah
baru diantaranya rusaknya fisik lingkungan, dengan rusaknya fisik lingkungan akan
menyebabkan banyak masalah dari segi sosial maupun ekonomi masyarakat
kedepannya. Permasalahan ini akan mulai terasa pada beberapa kurun waktu
mendatang dan kerusakan permanen akan terjadi apabila tidak ada upaya perbaikan
dan penanggulangan.
Kegiatan penambangan galian C di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima
Puluh, Kabupaten Batu Bara berpotensi terhadap terjadinya kerusakan lingkungan.
Dengan adanya kegiatan penambangan galian C akan berakibat mengubah fungsi
lahan dan bentuk bentang alam. Sejauh ini belum ada penelitian mendalam tentang
pengaruh penambangan galian C terhadap lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat
di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara,
sehingga penelitian ini dianggap perlu dilakukan untuk mengetahui korelasi dengan

sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan yang terjadi akibat maraknya kegiatan
penambangan galian C.

Universitas Sumatera Utara

1.2.

Perumusan Masalah
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka yang akan dirumuskan dalam

penelitian ini adalah :
1.

Bagaimana persepsi masyarakat dengan adanya penambangan galian C
terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesempatan usaha.

2.

Bagaimana korelasi penambangan bahan galian C dengan ekonomi masyarakat
yang berupa peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Mangkai Lama,

Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara.

3.

Bagaimana korelasi penambangan galian C dengan lingkungan yang berupa
kerusakan fisik permukaan tanah akibat penambangan galian C di

Desa

Mangkai Lama, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara.

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui persepsi masyarakat dengan adanya penambangan bahan galian C
terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesempatan usaha.

2.


Mengetahui korelasi penambangan bahan galian C dengan sosial ekonomi yang
berupa peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Mangkai Lama, Kecamatan
Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara.

3.

Mengetahui korelasi penambangan galian C dengan lingkungan yang berupa
kerusakan fisik permukaan tanah di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima
Puluh, Kabupaten Batu Bara.

Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian
1.

Memberi informasi bagi pemerintah Daerah Kabupaten Batu Bara untuk
pelaksanaan pengelolaan dan perlindungan lingkungan, khususnya yang terjadi
di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara.

2.


Sebagai bahan masukan dalam melakukan kajian ilmiah bidang penambangan
terhadap korelasi penambangan terhadap lingkungan.

3.

Sebagai masukan bagi masyarakat dalam mengetahui fungsi dan kegunaan
penambangan bahan galian C di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima Puluh
Kabupaten Batu Bara.

1.5. Kerangka Berfikir
Semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat akan bahan galian C untuk
kegiatan pembangunan, akan memicu meningkatnya penambangan material galian C.
Penambangan galian C selain dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan fisik
permukaan tanah juga mampu membawa manfaat terhadap masyarakat sekitar lokasi
penambangan, seperti peningkatan pendapatan masyarakat serta membuka lapangan
pekerjaan. Kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 1 berikut:

Kerusakan
Lingkungan

Kegiatan Penambangan
Galian C

Sosial
Ekonomi

- Kerusakan fisik
permukaan tanah
- Penyerapan tenaga
kerja
- Penghasilan/Pendapatan masyarakat
- Kesempatan Usaha

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Universitas Sumatera Utara

1.6. Hipotesis Penelitian
1.


Penambangan galian C berkorelasi dengan ekonomi yaitu meningkatkan
pendapatan masyarakat di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima Puluh,
Kabupaten Batu Bara.

2.

Penambangan galian C berkorelasi dengan lingkungan yaitu mengakibatkan
kerusakan fisik permukaan tanah di daerah galian di Desa Mangkai Lama,
Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara.

Universitas Sumatera Utara