Laju Produktivitas Primer Perairan Rawa Kongsi Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
16
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rawa sebagai salah satu habitat air tawar yang memiliki fungsi yang
sangat penting diantaranya sebagai pemancingan, peternakan, dan pertanian.
Melihat fungsi dan peranan rawa bagi masyarakat, maka rawa juga tidak terlepas
dari pencemaran akibat ulah manusia itu sendiri. Kegiatan masyarakat di sekitar
perairan rawa seperti keramba ikan dan peternakan serta pembuangan limbah
rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan
berbagai limbah organik maupun anorganik.
Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang
penggenangannya dapat bersifat musiman atau pun permanen dan ditumbuhi oleh
tumbuhan (vegetasi). Genangan air dapat berasal dari hujan atau luapan air sungai.
Rawa musiman pada musim hujan lahan tergenang sampai satu meter, tetapi pada
musim kemarau menjadi rawa akan menjadi kering,
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang
panjang dalam setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged)
air dangkal. Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan istilah, seperti
“swamp”. “Swamp” adalah istilah umum untuk rawa, digunakan untuk
menyatakan wilayah lahan, atau area yang secara permanen selalu jenuh air,
permukaan air tanahnya dangkal, atau tergenang air dangkal hampir sepanjang
waktu dalam setahun. Air umumnya tidak bergerak, atau tidak mengalir
(stagnant), dan bagian dasar tanah berupa lumpur. Dalam kondisi alami, swamp
ditumbuhi oleh berbagai vegetasi dari jenis semak-semak sampai pohon-pohonan,
dan di daerah tropika biasanya berupa hutan rawa (Gandasasmita, dkk., 2006).
Universitas Sumatera Utara
17
Dalam ekologi, produktivitas atau produksi mengacu pada tingkat generasi
biomassa di ekosistem. Hal ini biasanya dinyatakan dalam satuan massa per
satuan volume per satuan waktu. Produksi primer adalah produksi senyawa
organik dari atmosfer atau dari karbondioksida. Ini dapat terjadi melalui proses
fotosintesis menggunakan cahaya sumber energi atau kemosintesis dengan
menggunakan oksidasi atau reduksi senyawa kimia sebagai sumber energi.
Hampir semua kehidupan di bumi baik secara langsung atau tidak langsung
bergantung pada produktivitas primer (Dodds, 2014).
Produktivitas primer adalah jumlah total bahan organik yang dibentuk
dalam suatu waktu tertentu oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan. Produktivitas
primer merupakan persediaan makanan untuk organisme heterotrof seperti bakteri,
jamur dan hewan. Produktivitas primer di Indonesia pada musim kemarau lebih
tinggi daripada musim penghujan jika ditinjau bahwa pada musim kemarau langit
lebih cerah sedang pada musim penghujan kebanyakan berawan. Hal ini
disebabkan karena pada musim kemarau dengan intensitas cahaya matahari tinggi,
proses
fotosintesis
yang
dilakukan
oleh
fitoplankton
lebih
optimal
(Bayurini, 2006).
Rawa Kongsi merupakan salah satu perairan daratan yang wilayah
lahannya sudah jenuh air dimana airnya terdapat sepanjang tahun. Sumber air
rawa ini berasal dari air hujan serta menurut keterangan dari masyarakat sekitar
bahwa di rawa Kongsi terdapat mata air sehingga perairan ini tidak pernah kering.
Kondisi habitat di rawa Kongsi terdapat banyak organisme seperti ikan, eceng
gondok dan kangkung air.
Universitas Sumatera Utara
18
Perairan Rawa Kongsi terdapat aktivitas masyarakat seperti adanya
peternakan, serta beberapa masyarakat melakukan pembuangan limbah rumah
tangga ke rawa tersebut sehingga mengakibatkan peningkatan kandungan bahan
organik yang pada akhirnya memacu proses penyuburan perairan (eutrofikasi)
yang ditandai dengan perkembangan tumbuhan eceng gondok di perairan Rawa
Kongsi sangat banyak.
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh masyarakat desa dan
sekitarnya sehingga keberadaan rawa penting sebagai sumber kehidupan dan
penghidupan bagi masyarakat maka perlu dilakukan usaha-usaha pengelolaan dan
pemanfaatan perairan di Rawa Kongsi. Salah satu usaha yang dapat dilakukan
adalah dengan mengetahui tingkat produktivitas primer beserta parameter fisika
dan kimia perairan, sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat kesuburan di
perairan rawa tersebut.
Perumusan Masalah
Analisis nilai produktivitas primer serta nilai parameter-parameter yang
mendukung sudah banyak dilakukan di berbagai ekosistem perairan. Akan tetapi
saat ini penelitian mengenai produktivitas primer belum pernah dilakukan oleh
pihak manapun, penelitian yang pernah dilakukan tentang studi komposisi
makanan ikan sepat oleh Hadi Syahputra pada tahun 2013. Oleh sebab itu
penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan.
Perairan Rawa Kongsi
kepentingan
seperti
kegiatan
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk
keramba,
pemancingan,
peternakan
serta
pembuangan limbah rumah tangga sehingga mengakibatkan meningkatnya
kandungan bahan-bahan organik yang akan mempengaruhi produktivitas primer
Universitas Sumatera Utara
19
perairan dan pada akhirnya kualitas air rawa Kongsi akan semakin menurun.
Maka dapat diketahui masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah laju produktivitas primer di Perairan Rawa Kongsi Kecamatan
Patumbak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara?
2. Bagaimanakah hubungan laju produktivitas primer dengan klorofil-a dan
faktor fisika- kimia air di Perairan Rawa Kongsi Kecamatan Patumbak
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara?
Kerangka Pemikiran
Perairan Rawa Kongsi merupakan perairan rawa yang masih dimanfaatkan
oleh mayarakat, beberapa aktivitas yang terdapat di perairan rawa tersebut adalah
seperti peternakan, pertanian, pemancingan dan pembuangan limbah rumah
tangga masyarakat sekitar. Akibat dari beberapa aktivitas dari masyarakat sekitar
juga akan meningkatkan kandungan bahan organik sehingga mempengaruhi
lingkungan fisik, kimia dan biologi situ tersebut. Oleh karena itu diperkirakan
kondisi
lingkungan
perairan
dan
organisme
di
dalamnya,
khususnya
fitoplankton mengalami perubahan ke arah kondisi yang kurang baik.
Perairan Rawa Kongsi tidak mengalir
melainkan air tergenang atau
tertahan di dalam, sehingga bahan – bahan organik dan anorganik yang berasal
dari aktivitas masyarakat sekitar terakumulasi di dalam yang akan menyebabkan
rawa tersebut akan semakin subur. Kesuburan perairan dapat diketahui
berdasarkan kandungan klorofil-a yang dihasilkan oleh fitoplankton beserta faktor
fisika kimia perairan.
Universitas Sumatera Utara
20
Rawa Kongsi
Pemanfaatan /
Aktivitas Masyarakat
Pertanian
Limbah Rumah
Tangga
Peternakan
Produktivitas Primer Perairan
Klorofil-a dan Parameter
Fisika - Kimia Air
Tingkat Kesuburan Perairan
Pengelolaan
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Universitas Sumatera Utara
21
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui laju produktivitas primer di Perairan Rawa Kongsi
Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui hubungan laju produktivitas primer dengan klorofil-a dan
faktor fisika – kimia air di Perairan Rawa Kongsi Kecamatan Patumbak
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui laju produktivitas primer pada perairan
Rawa Kongsi dan selanjutnya melalui produktivitas primer perairan ini dapat
diketahui tingkat kesuburan dari perairan Rawa Kongsi.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rawa sebagai salah satu habitat air tawar yang memiliki fungsi yang
sangat penting diantaranya sebagai pemancingan, peternakan, dan pertanian.
Melihat fungsi dan peranan rawa bagi masyarakat, maka rawa juga tidak terlepas
dari pencemaran akibat ulah manusia itu sendiri. Kegiatan masyarakat di sekitar
perairan rawa seperti keramba ikan dan peternakan serta pembuangan limbah
rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan
berbagai limbah organik maupun anorganik.
Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang
penggenangannya dapat bersifat musiman atau pun permanen dan ditumbuhi oleh
tumbuhan (vegetasi). Genangan air dapat berasal dari hujan atau luapan air sungai.
Rawa musiman pada musim hujan lahan tergenang sampai satu meter, tetapi pada
musim kemarau menjadi rawa akan menjadi kering,
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang
panjang dalam setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged)
air dangkal. Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan istilah, seperti
“swamp”. “Swamp” adalah istilah umum untuk rawa, digunakan untuk
menyatakan wilayah lahan, atau area yang secara permanen selalu jenuh air,
permukaan air tanahnya dangkal, atau tergenang air dangkal hampir sepanjang
waktu dalam setahun. Air umumnya tidak bergerak, atau tidak mengalir
(stagnant), dan bagian dasar tanah berupa lumpur. Dalam kondisi alami, swamp
ditumbuhi oleh berbagai vegetasi dari jenis semak-semak sampai pohon-pohonan,
dan di daerah tropika biasanya berupa hutan rawa (Gandasasmita, dkk., 2006).
Universitas Sumatera Utara
17
Dalam ekologi, produktivitas atau produksi mengacu pada tingkat generasi
biomassa di ekosistem. Hal ini biasanya dinyatakan dalam satuan massa per
satuan volume per satuan waktu. Produksi primer adalah produksi senyawa
organik dari atmosfer atau dari karbondioksida. Ini dapat terjadi melalui proses
fotosintesis menggunakan cahaya sumber energi atau kemosintesis dengan
menggunakan oksidasi atau reduksi senyawa kimia sebagai sumber energi.
Hampir semua kehidupan di bumi baik secara langsung atau tidak langsung
bergantung pada produktivitas primer (Dodds, 2014).
Produktivitas primer adalah jumlah total bahan organik yang dibentuk
dalam suatu waktu tertentu oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan. Produktivitas
primer merupakan persediaan makanan untuk organisme heterotrof seperti bakteri,
jamur dan hewan. Produktivitas primer di Indonesia pada musim kemarau lebih
tinggi daripada musim penghujan jika ditinjau bahwa pada musim kemarau langit
lebih cerah sedang pada musim penghujan kebanyakan berawan. Hal ini
disebabkan karena pada musim kemarau dengan intensitas cahaya matahari tinggi,
proses
fotosintesis
yang
dilakukan
oleh
fitoplankton
lebih
optimal
(Bayurini, 2006).
Rawa Kongsi merupakan salah satu perairan daratan yang wilayah
lahannya sudah jenuh air dimana airnya terdapat sepanjang tahun. Sumber air
rawa ini berasal dari air hujan serta menurut keterangan dari masyarakat sekitar
bahwa di rawa Kongsi terdapat mata air sehingga perairan ini tidak pernah kering.
Kondisi habitat di rawa Kongsi terdapat banyak organisme seperti ikan, eceng
gondok dan kangkung air.
Universitas Sumatera Utara
18
Perairan Rawa Kongsi terdapat aktivitas masyarakat seperti adanya
peternakan, serta beberapa masyarakat melakukan pembuangan limbah rumah
tangga ke rawa tersebut sehingga mengakibatkan peningkatan kandungan bahan
organik yang pada akhirnya memacu proses penyuburan perairan (eutrofikasi)
yang ditandai dengan perkembangan tumbuhan eceng gondok di perairan Rawa
Kongsi sangat banyak.
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh masyarakat desa dan
sekitarnya sehingga keberadaan rawa penting sebagai sumber kehidupan dan
penghidupan bagi masyarakat maka perlu dilakukan usaha-usaha pengelolaan dan
pemanfaatan perairan di Rawa Kongsi. Salah satu usaha yang dapat dilakukan
adalah dengan mengetahui tingkat produktivitas primer beserta parameter fisika
dan kimia perairan, sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat kesuburan di
perairan rawa tersebut.
Perumusan Masalah
Analisis nilai produktivitas primer serta nilai parameter-parameter yang
mendukung sudah banyak dilakukan di berbagai ekosistem perairan. Akan tetapi
saat ini penelitian mengenai produktivitas primer belum pernah dilakukan oleh
pihak manapun, penelitian yang pernah dilakukan tentang studi komposisi
makanan ikan sepat oleh Hadi Syahputra pada tahun 2013. Oleh sebab itu
penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan.
Perairan Rawa Kongsi
kepentingan
seperti
kegiatan
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk
keramba,
pemancingan,
peternakan
serta
pembuangan limbah rumah tangga sehingga mengakibatkan meningkatnya
kandungan bahan-bahan organik yang akan mempengaruhi produktivitas primer
Universitas Sumatera Utara
19
perairan dan pada akhirnya kualitas air rawa Kongsi akan semakin menurun.
Maka dapat diketahui masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah laju produktivitas primer di Perairan Rawa Kongsi Kecamatan
Patumbak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara?
2. Bagaimanakah hubungan laju produktivitas primer dengan klorofil-a dan
faktor fisika- kimia air di Perairan Rawa Kongsi Kecamatan Patumbak
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara?
Kerangka Pemikiran
Perairan Rawa Kongsi merupakan perairan rawa yang masih dimanfaatkan
oleh mayarakat, beberapa aktivitas yang terdapat di perairan rawa tersebut adalah
seperti peternakan, pertanian, pemancingan dan pembuangan limbah rumah
tangga masyarakat sekitar. Akibat dari beberapa aktivitas dari masyarakat sekitar
juga akan meningkatkan kandungan bahan organik sehingga mempengaruhi
lingkungan fisik, kimia dan biologi situ tersebut. Oleh karena itu diperkirakan
kondisi
lingkungan
perairan
dan
organisme
di
dalamnya,
khususnya
fitoplankton mengalami perubahan ke arah kondisi yang kurang baik.
Perairan Rawa Kongsi tidak mengalir
melainkan air tergenang atau
tertahan di dalam, sehingga bahan – bahan organik dan anorganik yang berasal
dari aktivitas masyarakat sekitar terakumulasi di dalam yang akan menyebabkan
rawa tersebut akan semakin subur. Kesuburan perairan dapat diketahui
berdasarkan kandungan klorofil-a yang dihasilkan oleh fitoplankton beserta faktor
fisika kimia perairan.
Universitas Sumatera Utara
20
Rawa Kongsi
Pemanfaatan /
Aktivitas Masyarakat
Pertanian
Limbah Rumah
Tangga
Peternakan
Produktivitas Primer Perairan
Klorofil-a dan Parameter
Fisika - Kimia Air
Tingkat Kesuburan Perairan
Pengelolaan
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Universitas Sumatera Utara
21
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui laju produktivitas primer di Perairan Rawa Kongsi
Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui hubungan laju produktivitas primer dengan klorofil-a dan
faktor fisika – kimia air di Perairan Rawa Kongsi Kecamatan Patumbak
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui laju produktivitas primer pada perairan
Rawa Kongsi dan selanjutnya melalui produktivitas primer perairan ini dapat
diketahui tingkat kesuburan dari perairan Rawa Kongsi.
Universitas Sumatera Utara