Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal yaitu penelitian yang dimasukkan
untuk mengungkapkan hubungan sebab dan akibat antara variabel terkait (Sularso,
2004). Tujuan dari penelitian kausal adalah untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada dan
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peniliti untuk
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT Perkebunan Nusantara I
(PTPN I) pada bagian akuntansi dan bagian keuangan kantor pusat Langsa yang
keseluruhannya berjumlah 49 orang dengan rincian sebagai berikut :


Karyawan pimpinan akuntansi


5 orang



Karyawan pimpinan keuangan

9 orang



Karyawan pelaksana akuntansi

17 orang



Karyawan pelaksana keuangan

18 orang


34
Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2011) sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah sensus karena seluruh karyawan pada bagian akuntansi dan
keuangan dijadikan sebagai sampel dikarenakan bagian akuntansi dan keuangan
adalah manajer dan staf yang dianggap terlibat dalam penyusunan anggaran
termasuk manajer middle dan manajer lower dengan pertimbangan relatif
sedikitnya populasi dan tersebar di satu perusahaan yang berada di satu kantor
Direksi.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sugiyono
(2007) mendefinisikan data primer adalah
memberikan data kepada pengumpul data.

sumber data yang langsung
Pengumpulan data primer dalam


penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara
secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket atau
kuesioner. Teknik ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden
agar responden tersebut memberikan jawabannya (Suliyanto, 2006).

35
Universitas Sumatera Utara

3.5 Batasan Operasional
Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciriciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuan dari batasan
operasional adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur dengan hakikat
variabel yang sudah didefiniskan konsepnya (Erlina, 2011). Oleh karena itu,
batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Perusahaan yang diteliti adalah PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Kota
Langsa, Aceh
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Manajerial.

3. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Komitmen Organisai,
Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja.
4. Variabel Intervening dalam penelitian ini adalah Motivasi.
3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep
secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemenelemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan
dioperasionalkan ke dalam penelitian (Erlina, 2011).
3.6.1 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina, 2011). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. Kinerja manajerial

36
Universitas Sumatera Utara

adalah keberhasilan manajer dalam mecapai tujuan perusahaan yang diukur
dengan menggunakan skala interval 1 s.d 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat
tidak setuju, memilih 3 berarti netral, dan jika memilih 5 berarti sangat setuju.
3.6.2 Variabel Independen
Menurut Erlina (2011) variabel independen atau sering juga disebut dengan

variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel
terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Komitmen Organisasi
didefinisikan sebagai tingkat keterikatan perasaan dan kepercayaan
terhadap organisasi tempat mereka bekerja (Ahmad dan Fatima, 2008)
b. Partisipasi Anggaran.
Partisipasi anggaran adalah tahap partisipasi pengurus dalam menyusun
anggaran

dan

pengaruh

anggaran

tersebut

terhadap


pusat

pertanggungjawaban.
c. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja oleh Suhartono dan Solichin (2006) merupakan bentuk
emosional positif yang mencerminkan respon terhadap pengaruh situasi
kerja, penilaian kerja, atau pengalaman kerja.
Pada penelitian ini pengukuran Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran
dan Kepuasan Kerja dilakukan dengan menggunakan skala interval 1 s.d 5 dimana
jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, memilih 3 berarti netral, dan jika
memilih 5 berarti sangat setuju.

37
Universitas Sumatera Utara

3.6.3 Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga menjadi hubungan
yang tidak langsung (Erlina, 2011). Variabel intervening yang digunakan dalam
penelitian ini adalah motivasi dengan pengukuran menggunakan skala interval 1

s.d 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, memilih 3 berarti netral,
dan jika memilih 5 berarti sangat setuju.
3.7 Skala Pengukuran Variabel

No
Variabel
1. Komitmen
Organisasi

2.

Partisipasi
anggaran

3.

Kepuasan
kerja

Tabel 3.1

Indikator Penelitian
Indikator
a. Affective
commitment
b. Continuance
commitment
c. Normative
commitment

Skala
Interval

a. Kontribusi dalam Interval
penyusunan
anggaran
b. Keterlibatan
dalam
penyusunan
anggaran
c. Alasan

ketika
melakukan revisi
anggaran
d. Usulan
kepada
atasan
tanpa
diminta
e. Penyelesaian akhir
f. Memberikan
pendapat
a. Gaji
Interval
b. Promosi
c. Supervisor

38
Universitas Sumatera Utara

No


Variabel

4.

Kinerja
Manajerial

5.

Motivasi

Lanjutan tabel 3.1
Indikator
d. Rekan kerja
e. Pekerjaan itu
Sendiri
a. Perencanaan
b. Investigasi
c. Koordinasi

d. Evaluasi
e. Supervisi
f. Staffing
g. Negosiasi
h. Representasi
a. Prestasi kerja
b. Pengaruh
c. Pengendalian
d. Ketergantungan
e. Perluasan
f. Afiliasi

Skala

Interval

Interval

3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel
yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Analisis
statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai
rata-rata (mean), dan standar deviasi dari semua variabel (Ghozali, 2011).
3.8.2 Uji Kualitas Data
Menurut Ghozali (2011) Pengujian terhadap kualitas data dilakukan dengan
metode construct validity. Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan
setiap instrumen pertanyaan menggambarkan variabel. Pengukuran reliabilitas dan
validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot. Pengukuran

39
Universitas Sumatera Utara

variabel tersebut dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
3.8.2.1 Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
pada kuisioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan (Umar,
2008). Kuesioner riset dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar
mampu mengukur besarnya nilai variabel yang di teliti (Suliyanto, 2006).
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika r hitung negatif atau r hitung < r

tabel

maka butir pertanyaan tersebut tidak

valid.
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel uji validitas berjumlah 37 orang yang
diambil dari luar sampel, sehingga nilai r tabel adalah (df) 37-2=35 sebesar 0,325.
3.8.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama (Umar, 2008). Tujuan pengujian ini untuk melihat masing-masing instrumen
yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach's Alpha > 0,6.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
3.8.3.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2011). Untuk

40
Universitas Sumatera Utara

menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka
digunakan pengujian menggunakan analisis statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov
Goodness of Fit Test terhadap masing- masing

variabel.

Suatu

data

dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut tingkat signifikasi (α)
> 0.05. Hasil pengujian didukung oleh analisis grafik dilihat melalui penyebaran
titik pada sumbu diagonal P-Plot atau dengan melihat grafik histogram.
3.8.3.2 Uji Multikolineritias
Menurut Ghozali (2011) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada
model regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi
kolerasi. Pendekatan yang digunakan ada dua yaitu dengan melihat nilai tolerance
dan lawannya dengan uji tes Variance Inflation Factor (VIF), dengan analisis
sebagai berikut:
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
2. Sebaliknya, jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat
multikoliniearitas.
3.8.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali,2011). Jika variance dari residual satu pengamatan ke

41
Universitas Sumatera Utara

pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut

heterokedastisitas.

Model

regresi

yang

baik

adalah

yang

homoskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan
menggunakan analisis statistik yaitu uji glesjer. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka
tidak mengalami gangguan heterokedastisitas, sebaliknya nilai jika nilai
signifikansi < 0,05 maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Mendeteksi
heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudia menyempit) maka ini mengindikasikan
telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas
3.8.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh
dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji hipotesis terhadap
penelitian ini dengan menggunakan Analisis Regresi Berganda. Analisis regresi
berganda bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen (Ghozali, 2011). Analisis regresi berganda yang dilakukan dalam
penelitian menggunakan metode enter dengan model sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + e …………...…… (1)

42
Universitas Sumatera Utara

Dimana :

Y

: Kinerja Manajerial

α

: Koefisien Konstanta

β1- β3 : Koefisien Regresi
X1

: Komitmen Organisasi

X2

: Partisipasi Anggaran

X3

: Kepuasan Kerja

e

: Error term

3.8.4.1 Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai Adjusted R Squared (R2) adalah koefisien determinasi
yaitu koefisien

yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel - variabel independen secara
bersama-sama. Nilai R2 koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R2
sama dengan nol (R2 = 0) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila R2 semakin besar mendekati 1
menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
dan bila R2 semakin kecil mendekati 0 menunjukkan semakin kecil pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.8.4.2 Uji Partial (t – test)
Menurut Ghozali (2011) Uji parsial digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen. Dalam penelitian ini variabel

43
Universitas Sumatera Utara

independen yaitu komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja dan
motivasi berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja manajerial. Bentuk
pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Ho : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan
kerja secara parsial tidak mempunyai pengaruh secara parsial
terhadap kinerja manajerial.
2. Ha : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan
kerja secara parsial mempunyai pengaruh secara parsial terhadap
kinerja manajerial.
Pengujian dilakukan menggunakan uji-t dengan tingkat pengujian pada α
= 5% derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika T hitung < T tabel
Ha diterima jika T hitung > T tabel
3.8.4.3 Uji Simultan (f-test)
Menurut Ghozali (2011) pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Bentuk pengujiannya:
1. Ho : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan
kerja secara bersama–sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh
terhadap kinerja manajerial.
2. Ha : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan
kerja secara

bersama–sama (simultan) mempunyai pengaruh

terhadap kinerja manajerial.

44
Universitas Sumatera Utara

Pengujian dilakukan menggunakan uji – f dengan tingkat pengujian pada α
= 5% derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika F hitung < F tabel
Ha diterima jika F hitung > F tabel
3.8.5 Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Ghozali (2011) Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh
variabel intervening yang digunakan dalam model penelitian. Variabel intervening
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi. Model analisis jalur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Ykm = Pyx1 + Pyx2 + Pyx3 + Pyx4 + e2 ..............................(1)
Ymo = Px4x1 + Px4x2 + Px4x3 + e1 .......................................(2)
Dimana :
Ymo

: Motivasi

Ykm

: Kinerja Manajerial

Px4x1-Px4x3

: Koefisien Jalur Terhadap Motivasi

Pyx1- Pyx4

: Koefisien Jalur Terhadap Kinerja Manajerial

e

: Error term

45
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Instansi
Sejarah PT Perkebunan Nusantara I berdiri dari pengambil alihan kebun
swasta Jepang dan Belanda menjadi PPN Kesatuan Aceh melalui PP Nomor 142
tahun 1961, dan di rubah kembali menjadi PNP-I sesuai dengan PP Nomor 14
tahun 1968, dengan memperhatikan tingkat kesehatannya maka PNP-I dirubah
menjadi PT Perkebunan-I (Peresero) berdasarkan Akte Notaris Nomor 1 tanggal
02 Mei 1981.
Pada tanggal 14 Februari 1996, menjadi PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
dibentuk dari hasil konsolidasi BUMN berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
6 Tahun 1996, yang dikukuhkan dengan Akta Pendirian Nomor 34 tanggal 11
Maret 1996 oleh Notaris Harun Kamil, SH. Konsolidasi

bebrapa BUMN

perkebunan ini terdiri dari PT Perkebunan I (Persero) dengan komoditas kelapa
sawit dan karet; PT Cot Girek Baru (Persero) dengan komoditas kelapa sawit;
Perkebunan Pengembangan PT Perkebunan V (Persero) dengan komoditas kelapa
sawit; dan PKS Cot Girek PT Perkebunan IX (Persero) berupa pabrik kelapa
sawit.
Tanggal 1 Januari 2010, PT Perkebunan Nusantara I melakukan KSO dengan
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yaitu pengelolaan Kebun Karang Inong
dan Kebun Julok Rayeuk Selatan; sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah
ditandatangani para pihak tanggal 16 Oktober 2009 dengan Nomor Surat
Perjanjian 01.9/X/SJAN/15/2009-3.14/SP3/27/2009. Selain itu PT Perkebunan

46
Universitas Sumatera Utara

Nusantara I mendirikan Perusahaan Patungan dengan PT Perkebunan Nusantara
IV (Persero) dengan nama PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN). Merupakan
anak Perusahaan dari PTPN I (Persero) dan PTPN IV (Persero) dengan komposisi
kepemilikan saham masing-masing 49,4% untuk PTPN I (Persero) dan 50,6%
untuk PTPN IV (Persero). Pendirian Perseroan Terbatas PT ASN dikukuhkan
dengan Akta Nomor 13 tanggal 8 April 2011, berkedudukan di Aceh Barat.
Selanjutnya penyerahan Sertifikat HGU dan izin lokasi dari PTPN I (Persero) ke
PT ASN, serta administratif karyawan telah dilakukan sesuai Berita Acara PTPN I
(Persero) Nomor 01.9/X/BA/ 15/2011 dan Berita Acara PT ASN Nomor
ASN/BARA/03/ IX/2011 tanggal 21 September 2011.
Sejak tanggal 02 Oktober 2014, PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
berubah menjadi PT Perkebunan Nusantara I bersama PT Perkebunan Nusantara
II, IV sampai XIV atau lebih dikenal dengan Holding BUMN Perkebunan. Sejalan
dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014
Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam
Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, dan
Surat

Keputusan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor

468/KNK.06/2014 Tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara III, sejak saat itu PTPN III menjadi induk dari
13 PTPN lainnya.
Dalam penelitian ini bagian yang menjadi populasi penelitian adalah bagian
akuntansi dan keuangan pada kantor pusat PTPN 1 Langsa yang dibawahi oleh

47
Universitas Sumatera Utara

direktur keuangannya yaitu Amrizal yang menjabat sejak 1 Maret 2012
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN nomor SK-86/MBU/2012.
Bagian akuntansi terdiri 22 karyawan, 5 diantaranya adalah karyawan pimpinan
dan 17 karyawan pelaksana. Pada bagian keuangan terdiri dari 30 karyawan, 9
diantaranya merupakan karyawan pimpinan, 18 karyawan pelaksana dan 3
karyawan outsourcing.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Identitas responden
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan dan yang diterima kembali maka
diperoleh data dengan tingkat pengembalian dalam tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Jumlah kuesioner yang dibagikan

52

Jumlah kuesioner yang diterima kembali

40

Jumlah kuesioner yang tidak lengkap

3

Jumlah kuersioner yang dapat digunakan

37

Responden dalam penelitian ini adalah manajer tingkat menengah dan bawah
bagian akuntansi dan keuangan pada PT Perkebunan Nusantara I Langsa.
4.2.2 Analisis Statistik deskriptif
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada
responden. Dari 52 kuesioner yang disebarkan pada manajer perusahaan, hanya 40
yang kembali dan hanya 37 kuesioner yang dapat digunakan oleh karena 3

48
Universitas Sumatera Utara

diantaranya tidak lengkap. Hal ini berarti tingkat respons rate observasi penelitian
adalah 71.15%.
Statisitik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel dan
menggambarkan

variabel-variabel

dalam

penelitian

(Ghozali,2011)

yang

dideskripsikan dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi absolute dengan
menghitung angka rata-rata, sebaran dan deviasi standar seperti yang disajikan
dalam tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Tabel Distribusi Frekuensi
Descriptive Statistics

N

Min

Max

Mean

Std. Deviation

Komitmen Organisasi

37

28

44

35.54

4.413

Partisipasi Anggaran

37

10

30

20.00

5.740

Kepuasan Kerja

37

13

25

20.92

2.586

Motivasi

37

46

67

55.46

6.185

Kinerja Manajerial

37

16

38

27.92

5.267

Sumber: Hasil Olah Data SPSS vs 17

Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa :
1) Jumlah observasi (N) sebanyak 37 sampel diambil dari bagian akuntansi
dan keuangan PTPN 1 Langsa.
2) Hasil pengukuran variabel Komitmen Organisasi (X1) memiliki nilai mean
sebesar 35.54 dengan nilai minimum 28, nilai maksimum 44 dan nilai
standar deviasi sebesar 4.413 yaitu 12,41% dari nilai mean. Hal ini
menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi
jawaban yang rendah.

49
Universitas Sumatera Utara

3) Hasil pengukuran variabel Partisipasi Anggaran (X2) memiliki nilai mean
sebesar 20.00 dengan nilai minimum 10, nilai maksimum 30 dan nilai
standar deviasi sebesar 5.740 yaitu 28,7% dari nilai mean. Hal ini
menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi
jawaban yang rendah.
4) Hasil pengukuran variabel Kepuasan Kerja (X3) memiliki nilai mean
sebesar 20.92 dengan nilai minimum 13, nilai maksimum 25 dan nilai
standar deviasi sebesar 2.586 yaitu 12,36% dari nilai mean. Hal ini
menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi
jawaban yang rendah.
5) Hasil pengukuran variabel Motivasi (Z) memiliki nilai mean sebesar 55.46
dengan nilai minimum 46, nilai maksimum 67 dan nilai standar deviasi
sebesar 6.185 yaitu 11,15% dari nilai mean. Hal ini menunjukkan bahwa
responden dalam penelitian ini memiliki variasi jawaban yang rendah.
6) Hasil pengukuran variabel Kinerja Manajerial (Y) memiliki nilai mean
sebesar 27.92 dengan nilai minimum 16, nilai maksimum 38 dan nilai
standar deviasi sebesar 5.267 yaitu 18,86% dari nilai mean. Hal ini
menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi
jawaban yang rendah.
4.2.3 Uji Kualitas Data
Pengujian terhadap kualitas data dilakukan dengan metode construct validity.
Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan setiap instrumen pertanyaan

50
Universitas Sumatera Utara

menggambarkan variabel. Data yang digunakan adalah 37 responden. (Lihat
Lampiran 2 : Tabulasi Kuesioner)
4.2.3.1 Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila nilai corrected item-total correlation
atau r

hitung

positif dan r

hitung

> r

tabel.

Untuk data sejumlah (n) = 37 sampel

menggunakan derajat signifikansi ( ) sebesar 5% akan menghasilkan r-tabel
sebesar 0,325. Secara ringkas hasil uji validitas variabel dapat dilihat pada tabel
4.3 berikut ini. (Lihat Lampiran 3 : Hasil Regresi SPSS)

No
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Komitmen
organisasi
.755
.709
.778
.745
.827
.513
.623
.521
.478

Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
corrected item-total correlation
Keterangan
Partisipasi Kepuasan
Kinerja
Motivasi
anggaran
kerja
manajerial
.892
.805
.571
.640
Valid
.914
.714
.603
.737
Valid
.859
.823
.519
.723
Valid
.877
.650
.612
.664
Valid
.853
.721
.335
.892
Valid
.879
.767
.858
Valid
.678
.759
Valid
.548
.686
Valid
.640
Valid
.635
Valid
.628
Valid
.834
Valid
.615
Valid
.677
Valid

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

4.2.3.2 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. suatu variabel

51
Universitas Sumatera Utara

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. (Lihat Lampiran
3 : Hasil Regresi SPSS)
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's
Keterangan
Alpha

Variabel

N of items

Komitmen organisasi
Partisipasi anggaran

9
6

.848
.941

reliable
reliable

Kepuasan kerja

5

.811

reliable

motivasi
Kinerja manajerial

14
8

.875
.886

reliable
reliable

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

4.2.4 Uji Asumsi Klasik
4.2.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2011). Analisis
statistik yang digunakan untuk menguji apakah data terdistribusi normal adalah
Kolmogrov- Smirnov Goodness of Fit Test terhadap masing-masing variabel.
Suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut tingakt
signikansi (α) > 0.05.

52
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences

37
.0000000
2.26756952
.090
.090
-.072
.545
.928

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig (2tailed) sebesar 0.928 lebih besar dari 0.05. jadi dapat disimpulkan bahwa data
yang diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hasil pengujian dididukung
oleh analisis grafik dilihat memlalui penyebaran pada sumbu diagonal P-Plot atau
dengan melihat grafik histogram.

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Gambar 4.1
Grafik Normal P-Plot
53
Universitas Sumatera Utara

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Gambar 4.2
Grafik Histogram
Dengan melihat tampilan grafik p-plot dapat dilihat titik-titik yang menyebar
disekitar garis diagonal, serta arah penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Grafik histogram diatas memberikan pola distribusi yang mendekati normal.
Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena
memenuhi asumsi normalitas.
4.2.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model
regresi terdapat korelasi antar variabel independen penelitian. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Ada tidaknya
korelasi dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan lawannya dengan uji
tes Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10
maka tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen (Ghozali, 2011).

54
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF

Model
(Constant)
Komitmen Organisasi
Partisipasi Anggaran
Kepuasan Kerja
Motivasi

.256
.636
.476
.217

3.901
1.572
2.103
4.599

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Berdasarkan Tabel 4.6, seluruh variabel independen memiliki nilai tolerance
diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat gejala multikolinearitas pada interaksi variabel Komitmen Organisasi,
Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja dan Motivasi.
4.2.4.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali, 2011). Ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan
menggunakan analisis statistik yaitu uji glesjer. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka
tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
Tabel 4.7
Uji Glesjer
Coefficientsa

Model
(Constant)
Komitmen Organisasi
Partisipasi Anggaran
Kepuasan Kerja
Motivasi

Sig.
.651
.192
.211
.205
.388

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

55
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, perhitungan menggunakan Uji glesjer terlihat
nilai signifikansi variabel-variabel bebas antara lain Komitmen Organisasi 0.192,
Partisipasi Anggaran 0.211, Kepuasan kerja 0.205 dan Motivasi 0.388 berada
diatas 0.05 sehingga seluruh variabel independen tidak mengalami gejala
heteroskedastisitas.
Analisis grafik yang mendukung uji heterokedastisitas ini adalah dengan
melihat sebaran residual pada grafik scatterplot berikut.

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Gambar 4.3
Grafik scatterplot
Berdasarkan pada gambar 4.3 diatas terlihat bahwa sebaran data membentuk
pola yang tidak jelas, titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
4.2.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh
dari variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Dalam
penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis.

56
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Model Substruktur I
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients
Model

B

Std. Error

-14.450
.431

3.872
.179

TKK

.122
.647

.088
.222

TMO

.200

.137

(Constant)
TKO
TPA

a. Dependent Variable: TKM
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai
berikut:
YKM = -14.450 + 0.431KO + 0.122PA + 0.647KK + 0.200Mo + e
Berdasarkan model tersebut dapat diinterpretasikan :
1. Konstanta sebesar -14.450 maka nilai variabel kinerja manajerial (KM)
akan tetap sebesar -14.450 jika semua variabel independen bernilai nol.
2. Koefisien komitmen organisasi (KO) sebesar 0.431, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai
variabel kinerja manajerial (KM) sebesar 0.431 dengan variabel lain tetap.
3. Koefisien partisipasi anggaran (PA) sebesar 0.122, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai
variabel kinerja manajerial (KM) sebesar 0.122 dengan variabel lain tetap.
4. Koefisien kepuasan kerja (KK) sebesar 0.647, artinya jika nilai variabel ini
ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja
manajerial (KM) sebesar 0.647 dengan variabel lain tetap.

57
Universitas Sumatera Utara

5. Koefisien Motivasi (Mo) sebesar 0.200, artinya jika nilai variabel ini
ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja
manajerial (KM) sebesar 0.200 dengan variabel lain tetap.
Untuk hubungan antara variabel independen terhadap variabel intervening
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Tabel 4.9
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Model Substruktur II
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients
Model

B

Std. Error

(Constant)

6.598

4.775

TKO

.940

.158

TPA

-.031

.111

TKK

.770

.248

a. Dependent Variable: TMO
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai
berikut:
YMo = 6.598 + 0.940KO - 0.031PA + 0.770KK + e
1.

Konstanta sebesar 6.598 maka nilai variabel motivasi (Mo) akan tetap
sebesar 6.598 jika semua variabel independen bernilai nol.

2. Koefisien komitmen organisasi (KO) sebesar 0.940, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai
variabel motivasi (Mo) sebesar 0.940 dengan variabel lain tetap.
3. Koefisien partisipasi anggaran (PA) sebesar -0.031, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel
motivasi (Mo) sebesar -0.031 dengan variabel lain tetap.

58
Universitas Sumatera Utara

4. Koefisien kepuasan kerja (KK) sebesar 0.770, artinya jika nilai variabel ini
ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel motivasi
(Mo) sebesar 0.770 dengan variabel lain tetap.
4.2.5.1 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
Adjusted R Squared (R2) adalah koefisien determinasi yaitu koefisien

yang

menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel - variabel independen secara bersama-sama. Nilai R2
koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1.
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb

Model
1

R
.903a

R Square

Adjusted R
Square

.815

.791

Std. Error of
the Estimate
2.405

a. Predictors: (Constant), TMO, TPA, TKK, TKO
b. Dependent Variable: TKM

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dilihat :
1) Hasil regresi menunjukkan R sebesar 0.903 yang berarti 90.3% adalah
hubungan erat antara Komitmen organisasi, Partisipasi Anggaran,
Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Manajerial.
2) Hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan R2 sebesar 0.815
yang berarti 81.5% variabel independen yaitu Komitmen Organisasi,
Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja dan Motivasi mampu menjelaskan

59
Universitas Sumatera Utara

Kinerja Manajerial. Sedangkan sisanya 18.5% dipengaruhi atau dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
3) Nilai Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2.405 atau 24.05%. Semakin
kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
4.2.5.2 Uji Partial (t – test)
Uji partial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas yaitu komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja dan
motivasi berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja manajerial. Hipotesis
dirumuskan sebgai berikut:
3. Ho : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan
kerja secara parsial

tidak mempunyai pengaruh secara parsial

terhadap kinerja manajerial.
4. Ha : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan
kerja secara parsial

mempunyai pengaruh terhadap kinerja

manajerial.
Penerimaan atau penolakan hipotesis dalam suatu penelitian dapat dilakukan
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau thitung < ttabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara
individual tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

60
Universitas Sumatera Utara

2. Jika nilai signifikansi t statistik < 0,05 atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.
untuk data dengan sampel sebanyak 37 dan derajat signifikansi ( ) sebesar 5%
akan menghasilkan t-tabel sebesar 2.026
Tabel 4.11
Hasil Uji Partial (t-test)
Coefficientsa

Model
(Constant)
Komitmen Organisasi
Partisipasi Anggaran
Kepuasan kerja
Motivasi

t

Sig.

-3.732
2.406
1.393
2.908
1.454

.001
.022
.173
.007
.156

a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran,
Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Berdasarkan tabel 4.11 maka uji hipotesis yang dapat dilakukan:
1) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif
dan tidak siginifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja
manajerial yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.022 lebih kecil dari
0.05 namun nilai thitung 2.406 > 2.026 ttabel. Artinya manajer yang
berkomitmen pada organisasinya akan memberikan pengaruh secara
langsung terhadap peningkatan kinerja manajerial. Hasil ini didukung oleh
penelitian Pasaribu (2009) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi
memberikan pengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini sesuai dengan
Penelitian Porter dan Steers (1974) menyatakan bahwa semakin individual

61
Universitas Sumatera Utara

memiliki komitmen terhadap organisasi, semakin besar juga usaha mereka
dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Dengan demikian hipotesis
H1 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial
diterima.
2) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh
antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan
dengan nilai signifikan 0.173 lebih besar dari 0.05. nilai thitung 1.393 <
2.026 ttabel. Artinya keikutsertaan manajer berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja
manajerial. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pramesthiningtyas (2012)
yang menyatakan partisipasi anggaran tidak berpengaruh langsung
terhadap kinerja manajerial. Ikut berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran akan memberikan pengaruh pada penentuan tujuan tersebut
(Brownell, 1992), namun ada kemungkinan kontribusi yang diberikan oleh
karyawan tidak memberikan nilai yang mampu meningkatkan kinerja
manajerial. dengan demikian hipotesis
H2 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial ditolak.
3) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial yang
ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.007 lebih kecil dari 0.05 namun nilai
thitung 2.908 > 2.026 ttabel. Artinya manajer yang memiliki kepuasan kerja
berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja manajerial. Wexley
dan yukl dalam Mangkunegara (2009) menyatakan teori keseimbangan

62
Universitas Sumatera Utara

pada kepuasan kerja dimana semua nilai yang diterima pegawai dapat
menunjang pelaksanaan kerja. Dengan demikian hipotesis
H3 : kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial diterima.
4) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh
antara motivasi terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan dengan nilai
signifikan 0.156 lebih besar dari 0.05 namun nilai thitung 1.454 < 2.026 ttabel.
Artinya manajer yang memiliki motivasi terhadap pekerjaannya tidak
berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja manajerial. Motivasi
merupakan dorongan untuk melakukan dan mencapai target dimana
motivasi membutuhkan pemicu karena adanya suatu kebutuhan.
Kemungkinan adanya kebutuhan yang tidak sesuai dengan tujuan
organisasi

menyebabkan

motivasi

tidak

menjadi

faktor

yang

mempengaruhi kinerja manajerial. Dengan demikian hipotesis
H5 : Motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial ditolak.
4.2.5.3 Uji Simultan (f-test)
Uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen komitmen
organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja dan motivasi yang dimasukkan
dalam model ini mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama
terhadap variabel dependen kinerja manajerial. Penerimaan atau penolakan
hipotesis dalam suatu penelitian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi f statistik > 0,05 atau fhitung < ftabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara
simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

63
Universitas Sumatera Utara

2. Jika nilai signifikansi f statistik < 0,05 atau fhitung > ftabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara
simultan mempengaruhi variabel dependen.
Untuk data dengan sampel sebanyak 37, variabel independen tiga dan variabel
dependen satu serta derajat signifikansi ( ) sebesar 5% dihitung menggunakan
rumus: df1 = 4-1 = 3 dan df2 = 37-4 = 33 sehingga menghasilkan nilai ftabel
sebesar 2,89.
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan (f-test)
ANOVAb

Model

F

Sig.

Regression

35.16
4

.000a

Residual

a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

1) Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif
dan siginifkan antara komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan
kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan dengan nilai
signifikan 0.000 lebih kecil dari 0.05. nilai fhitung 35.164 > 2.89 ttabel.
Artinya manajer yang memiliki komitmen organisasi, ikut berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran dan merasa puas terhadap pekerjaannya
berpengaruh secara langsung dan simultan terhadap kinerja manajerial.
Dengan demikian hipotesis
H4 : Komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial diterima.

64
Universitas Sumatera Utara

4.2.6 Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh mediasi dari suatu model
penelitian melalui variabel intervening. Variabel intervening dalam penelitian ini
adalah motivasi. Berikut ini adalah hasil analisis jalur dalam penelitian ini.

Tabel 4.13
Hasil Uji Analisis Jalur Komitmen Organisasi Persamaan (1)
Coefficientsa

Model

R
Square

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

Komitmen Organisasi

.709

.842

9.227

.000

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Tabel 4.14
Hasil Uji Analisis Jalur Komitmen Organisasi Persamaan (2)
Coefficientsa

Model

R
Square

Komitmen Organisasi
Motivasi

.749

Standardized
Coefficients
Beta
.419
.483

t

Sig.

2.634
3.033

.013
.005

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.13 dan 4.14, nilai standardized
beta Komitmen Organisasi pada persamaan (1) sebesar 0.842 dan nilai signifikan
sebesar 0.000 yang berarti Komitmen Organisasi mempengaruhi Motivasi. Nilai
koefisien standardized beta 0.842 merupakan nilai path atau jalur p2. pada output
SPSS persamaan (2) nilai standardized beta untuk Komitmen Organisasi sebesar
0.419 dan Motivasi sebesar 0.483 yang signifikan. nilai standardized beta
Komitmen Organisasi sebesar 0.419 merupakan nilai path atau jalur p1 dan nilai

65
Universitas Sumatera Utara

standardized beta Motivasi sebesar 0.483 merupakan nilai path atau jalur p3.
Besarnya nilai e1=

= 0.539 dan besarnya nilai e2=

= 0.501

Gambar 4.4
Hasil Hubungan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial
Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Hasil analisis jalur menunjukkan besarnya pengaruh langsung adalah 0.419
(41.9%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.842 x 0.483 = 0.407 (40.7%).
Pengaruh tidak langsung komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial lebih
kecil dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H6 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening ditolak.
Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Jalur Partisipasi Anggaran Persamaan (1)
Model

R
Square

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

Partisipasi Anggaran

.257

.507

3.478

.001

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

66
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.16
Hasil Uji Analisis Jalur Partisipasi Anggaran Persamaan (2)
Model
Partisipasi Anggaran
Motivasi

R
Square

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

.268

2.703

.011

.700

7.053

.000

.507

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.15 dan 4.16, nilai standardized
beta partisipasi anggaran pada persamaan (1) sebesar 0.507 dan nilai signifikan
sebesar 0.001 yang berarti partisipasi anggaran mempengaruhi motivasi. Nilai
koefisien standardized beta 0.507 merupakan nilai path atau jalur p2. pada output
SPSS persamaan (2) nilai standardized beta untuk partisipasi anggaran sebesar
0.268 dan motivasi sebesar 0.700 yang signifikan. nilai standardized beta
partisipasi anggaran sebesar 0.268 merupakan nilai path atau jalur p1 dan nilai
standardized beta motivasi sebesar 0.700 merupakan nilai path atau jalur p3.
Besarnya nilai e1=

= 0.862 dan besarnya nilai e2=

= 0.499

Gambar 4.5
Hasil Hubungan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui
Motivasi Sebagai Variabel Intervening

67
Universitas Sumatera Utara

Hasil analisis jalur menunjukkan besarnya pengaruh langsung adalah 0.268
(26.8%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.507 x 0.700 = 0.355 (35.5%).
Pengaruh tidak langsung partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial lebih
besar dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H7 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening diterima.
Tabel 4.17
Hasil Uji Analisis Jalur Kepuasan Kerja Persamaan (1)
Model

R
Square

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

Kepuasan Kerja

.506

.711

5.986

.000

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Tabel 4.18
Hasil Uji Analisis Jalur Kepuasan Kerja Persamaan (2)
Model
Kepuasan Kerja
Motivasi

R
Square

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

.356

2.979

.005

.583

4.879

.000

.761

Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.17 dan 4.18, nilai standardized
beta kepuasan kerja pada persamaan (1) sebesar 0.711 dan nilai signifikan sebesar
0.000 yang berarti kepuasan kerja mempengaruhi motivasi. Nilai koefisien
standardized beta 0.711 merupakan nilai path atau jalur p2. pada output SPSS
persamaan (2) nilai standardized beta untuk kepuasan kerja sebesar 0.356 dan
motivasi sebesar 0.583 yang signifikan. nilai standardized beta kepuasan kerja
sebesar 0.356 merupakan nilai path atau jalur p1 dan nilai standardized beta

68
Universitas Sumatera Utara

motivasi sebesar 0.583 merupakan nilai path atau jalur p3. Besarnya nilai
e1=

= 0.703 dan besarnya nilai e2=

= 0.489

Gambar 4.6
Hasil Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial Melalui
Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh langsung adalah
0.356 (35.6%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.711 x 0.583 = 0.415 (41.5%).
Pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial lebih besar
dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H8 : Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening diterima.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel hipotesis berikut:

69
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.19
Tabel Hipotesis
No
1

2
3

4

5

6

7

8

Hipotesis
Komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
manajerial
Partisipasi anggaran
berpengaruh terhadap kinerja
manajerial
kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja manajerial
Komitmen organisasi, partisipasi
anggaran, kepuasan kerja
berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja manajerial
Motivasi berpengaruh terhadap
kinerja manajerial
Komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
manajerial dengan motivasi
sebagai variabel intervening
Partisipasi anggaran
berpengaruh terhadap kinerja
manajerial dengan motivasi
sebagai variabel intervening
Kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja manajerial
dengan motivasi sebagai
variabel intervening

Hasil

Keterangan

nilai thitung 2.406 >
2.026 ttabel

diterima

nilai thitung 1.393 <
2.026 ttabel

ditolak

nilai thitung 2.908 >
2.026 ttabel

diterima

nilai fhitung 35.164
> 2.89 ttabel

diterima

nilai thitung 1.454 <
2.026 ttabel
Pengaruh tidak
langsung 0.407 <
pengaruh langsung
0.419
Pengaruh tidak
langsung 0.355 >
pengaruh langsung
0.268
Pengaruh tidak
langsung 0.415 >
pengaruh langsung
0.356

ditolak

ditolak

diterima

diterima

Dari tabel 4.19 diatas dapat dilihat bahwa komitmen organisasi dan kepuasan
kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan
partisipasi anggaran dan motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial. Motivasi bukan merupakan variabel yang memediasi
hubungan antara komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial, sedangkan
hubungan partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial
dapat di mediasi oleh motivasi.

70
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi,
partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial baik secara
parsial maupun simultan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui apakah motivasi merupakan variabel intervening antara komitmen
organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pasaribu (2009) dan Oktavia (2009) yang menyatakan
bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
2. Partisipasi anggaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pramesthiningtyas (2011) dan Sinaga (2009) yang menyatakan bahwa
partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
3. Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Tunti (2008) yang menyatakan bahwa Kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
4. Komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

71
Universitas Sumatera Utara

5. Motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuhri
(2015) yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial.
6. Motivasi bukan merupakan variabel intervening antara hubungan variabel
komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.
7. Motivasi merupakan variabel intervening antara hubungan variabel
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
8. Motivasi merupakan variabel intervening antara hubungan variabel
kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial.
5.2 Saran
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
berikut adalah beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel tambahan
lainnya sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk mendeskripsikan
kinerja manajerial seperti gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan job
relevant information.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti kembali motivasi sebagai
variabel intervening, karena dapat dijadikan sebagai pembanding dan
pendukung hasil yang diperoleh.

72
Universitas Sumatera Utara

5.3 Implikasi Penelitian
1. Berdasarkan hasil penelitian, komitmen organisasi dan kepuasan kerja
merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial. Sehingga
dengan meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi serta
memastikan karyawan puas terhadap pekerjaannya, diharapkan mampu
meningkatkan kinerja manajerial.
2. Berdasarkan hasil penelitian, Motivasi merupakan faktor yang dapat
memediasi hubungan antara keikutsertaan karyawan dalam menyusun
anggaran dan menjadi media bagi karyawan yang merasa puas terhadap
pekerjaannya dan diharapkan dapat membant

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

0 2 163

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAPKINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT.

0 4 16

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT.

0 4 7

PENUTUP PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT.

0 6 61

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi sebagai Variabel Intervening.

0 1 1

Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

0 2 13

Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

0 0 2

Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

1 1 8

Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

0 0 25

Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

0 0 31