Ekspresi Reseptor Progesteron B Pada Endometriosis

EKSPRESI RESEPTOR PROGESTERON B PADA ENDOMETRIOSIS
Arvitamuriany Triyanthi Lubis, Henry Salim Siregar, Binarwan Halim,
Ichwanul Adenin, Hotma Partogi Pasaribu, Riza Rivany
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan, 2015
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipotesis patogenesis endometriosis yang paling penting
adalah pengaruh hormonal. Pada keadaan patologis pada endometrium,
kadar kedua isoform reseptor progesteron biasanya tidak seimbang.
Kebanyakan penelitian menunjukkan penurunan reseptor progesteron B
(PR-B) yang berperan dalam resistensi progesteron.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan ekspresi reseptor progesteron B
pada jaringan endometriosis dibandingkan dengan jaringan endometrium
normal.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
menggunakan 2 populasi rancangan kasus kontrol. Kelompok kasus
adalah wanita yang didiagnosa dengan endometriosis dan kelompok
kontrol adalah wanita dengan jaringan endometrium normal. Penilaian
ekspresi reseptor progesteron B dilakukan dengan pemeriksaan
imunohistokimia.

Hasil: Sebagian besar kasus endometriosis dijumpai pada kelompok
umur dibawah 30 tahun (50%), seluruhnya nullipara (100%), dan pada
stadium III dan IV (45,8%). Pada penelitian ini dijumpai sebagian besar
kasus endometriosis dengan ekspresi reseptor progesteron B negatif
(83,3%). Hasil uji Pearson Chi square dan Mann-Whitney menunjukkan
bahwa dijumpai perbedaan yang bermakna total skor imunohistokimia
antara endometriosis dan endometrium normal (p