T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Layanan Kesehatan Maternal Primer di Desa Nogosaren Kecamatan Getasanabupaten Semarang T1 BAB III

32

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

metode penelitian descriptive correlational/penelitian korelasi
deskriptif. Penelitian korelasional deskriptif digunakan untuk
menentukan ada atau tidaknya hubungan antara 2 variabel atau
lebih dan menentukan tingkat hubungan masing – masing
variabel yang ada, dengan tujuan akhir menentukan derajat
hubungan antara variabel yang tersedia. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Cross Secsional survey, yang
mengambil waktu penelitian yang relatif pendek pada suatu
tempat tertentu dan dilakukan pada beberapa obyek yang
berbeda taraf (Sujarweni, 2012)
3.2


Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel bebas (independent) dan variabel terikat

(dependent) dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut:
3.2.1 Variabel bebas/ independent
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah
faktor – faktor yang diduga mempengaruhi tingkat pemanfaatan
layanan kesehatan maternal primer antara lain: tingkat

pengetahuan, dukungan keluarga dan akses ke tempat
pelayanan kesehatan maternal primer.
3.2.2 Variabel terikat / dependent
Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah
tingkat pemanfaatan layanan kesehatan maternal primer.
3.3

Definisi Operasional Variabel Penelitian
Agar konsep dapat diteliti secara empiris maka konsep


tersebut harus dioperasionalkan dengan cara mengubahnya
menjadi variabel atau sesuatu yang memiliki nilai. Hal ini
dilakukan untuk menghindari salah pengertian mengenai data
yang akan dikumpulkan. Dalam menentukan alat pengumpulan
data maka batasan operasional yang ditentukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No

Variabel

Definisi operasional

Alat
ukur

Kategori

Skala
ukur


Tingkat
pemanfaatan tinggi
jika skor >75%
Tingkat
pemanfaatan
sedang jika skor
40%-75%
Tingkat
pemanfaatan
rendah jika skor
75%
Tingkat
pengetahuan
sedang jika skor
40% - 75%
Tingkat
pengetahuan
rendah jika skor <
40%


Sejauh mana ibu
mendapat dukungan
dari keluarga
berkaitan dengan
penggunaan fasilitas
layanan kesehatan
maternal primer yang
tersedia
dilingkungannya

Kuisio
ner

didukung penuh
jika skor >50%
Kurang didukung
jika skor ≤50%

Likert

(ordinal)

Kuisio
ner

Terjangkau jika
skor > 50%
Jika tidak
terjangkau jika skor
≤50%

Likert
(ordinal)

Jarak yang ditempuh
dari tempat tinggal ibu
ke tempat pelayanan
kesehatan maternal
primer, diukur
berdasarkan waktu

tempuh (menit) dan
jarak tempuh (Meter)

Likert
(ordinal)

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Nogosaren, yang merupakan

salah satu desa yang berada di wilayah binaan Puskesmas
Getasan. Penelitian hanya dilakukan di satu desa binaan, untuk
mengantisipasi masalah wilayah yang terlalu luas, dan jumlah
populasi yang terlalu besar, yang akan menyulitkan proses
34

penelitian. Penelitian ini dilakukan selama empat minggu pada
bulan Juli tahun 2017.
3.5

Partisipan Penelitian


3.5.1 Populasi penelitian
Populasi penelitian mencakup seluruh wanita usia subur
berdasarkan ketentuan WHO (20-45 tahun) yang sudah
menikah yang bertempat tinggal di Desa Nogosaren. Jumlah
populasi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan data
terbaru yang didapat peneliti dari bidan desa setempat. Setelah
melalui proses penyeleksian berdasarkan kriteria yang telah di
tentukan, jumlah populasi sebesar 130 orang.
3.5.2 Sampel penelitian
Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan 2 kriteria
sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi
sampel yang akan diambil adalah sebagai berikut:
a) Bertempat tinggal di Desa Nogosaren, Kecamatan
Getasan
b) Termasuk dalam usia subur (15 tahun – 45 tahun)1
c) Wanita yang sudah menikah

1


Range usia subur adalah range usia subur dari WHO yang telah
dimodifikasi (20-45 tahun menjadi 15 – 20 tahun) karena
tingginya kasus pernikahan dini di lokasi penelitian

35

d) Pernah hamil
e) Bersedia menjadi partisipan penelitian.
Sedangkan kriteria eksklusi yang digunakan untuk
membatasi dan yang memungkinkan sebagaian obyek yang
memenuhi kriteria inklusi namun tidak menjadi sampel penelitian
adalah:
a) Wanita yang bekerja diluar Kota atau luar negeri yang
masih merupakan penduduk Desa Nogosaren namun
tidak bertempat tinggal di desa Nogosaren.
b) Wanita yang tidak bersedia menjadi partisipan
penelitian
3.5.3 Teknik penarikan sampel
Sampel dalam penelitian ditentukan menggunakan teknik
nonprobability sampling dengan metode sampling ditentukan

secara Purposive sampling, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Besar sampel dalam penelitian ini
ditentukan mengggunakan tabel yang dikembangkan oleh Isac
dan Michael (dalam Sujarweni, 2012). Dengan jumlah populasi
dalam penelitian ini sebesar 130 orang (data dari bidan desa
setempat) dan dengan memilih nilai signifikansi α 0,05 (5%) maka
jumlah sampel penelitian ditentukan sebesar 95 orang.
3.6

Uji validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian
36

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat
ukur yang digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan
sebagai alat ukur, diantaranya diukur melalui konsistensi hasil
pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak
berubah (Kusnendi, 2009). Sementara validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang
benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Kusnendi,
2009). Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

pada 30 orang wanita yang sudah pernah melahirkan yang
bertempat tinggal di RT 009/RW 007 Bukit Soka Salatiga
3.6.1 Uji validitas instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner. Sebelum kuisioner dibagikan pada partisipan
penelitian sebelumnya melewati uji validitas terlebih dahulu.
Suatu instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung
(Rxy) > r kritis (tabel) maka kuisioner tersebut valid (df=n-2) jika
hitung (Rxy) < r kritis (tabel) maka kuisioner tersebut tidak valid
(Sujarweni, 2012).
Dari uji coba yang dilakukan pada tanggal 8 Februari
2017 di Rt 009/RW007 Bukit Soka Salatiga ditemukan bahwa
37

sebanyak 21 poin pertanyaan yang terbagi dalam 4 aspek
penelitian memiliki hasil nilai r hitung > r tabel (0,312) yang
berarti semua item dalam kuisioner valid (hasil tertera pada
lampiran 9)

3.6.2 Uji reliabilitas instrumen penelitian
Reliabilitas alat ukur adalah kesesuaian alat ukur dengan
yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat
diandalkan, untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan uji
cronbach’s alpha. Dengan kriteria jika nilai α 0,5 maka item reliabel,
untuk

melihat

apakah

kuisioner

reliabel

maka

peneliti

menggunakan standar sebagai berikut (Sujarweni, 2012):
Tabel 3.2 Tingkat keandalan Cronbach’s Alpha
Nilai Cronbach’s Alpha
Tingkat Keandalan
0,80 - 1,000

Sangat Andal

0,60 – 0,799

Andal

0,40 – 0,599

Cukup Andal

0,20 – 0,399

Agak Andal

0,00 – 0,199

Kurang Andal

Sumber: Bungin 2010

Hasil uji reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

38

1

Tabel 3.3 Hasil uji reliabilitas kuisioner
Variabel
Cronbach’s
alpha
Tingkat pengetahuan
0,901

2

Tingkat pemanfaatan

0,833

6

Reliabel

3

Dukungan keluarga

0,897

6

Reliabel

4

Akses

0,749

5

Reliabel

No

Jumlah item
pertanyaan
9

keterangan
Reliabel

Sumber: spss for windows versi 16.0
Berdasarkan

hasil

uji

reliabilitas

diatas

dapat

disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan reliabel dan dapat
digunakan pada penelitian.
3.7 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak, untuk menentukan teknik
analisis data, menggunakan uji statistik paramtrik atau non
parametrik.

Agar

kebenarannya

dapat

dipertanggung

jawabkan. Apabila sebuah data berdistribusi normal maka
digunakan uji statistic parametrik, apabila sebuat data
berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non parametrik.
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas

One-Sample

Kolmogorov-Smimov

dengan

menggunakan bantuan program SPSS v.16.0. pengambilan
keputusan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut :
a. Jika p < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal
39

b. Jika p > 0,05 maka data berdistribusi normal
Dari hasil uji normalitas didapatkan bahwa data
berdistribusi tidak normal dapat dilihat pada lampiran 10 yang
berarti data akan diuji menggunakan uji non parametrik dan
akan dianalisis menggunakan chi square
3.7.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
beberapa

varian

populasi

data

sama

atau

tidak.

Uji

Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari
masing – masing kelompok memiliki varian yang sama
(homogen) atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Anova. Pengambilah hasil uji
homegenitas adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai sig > 0,05 maka varian populasi adalah
homogen
b. Jika nila sig < 0,05 maka varian populasi adalah tidak
homogen
Dari hasil uji homogenitas dapat dilihat bahwa data memiliki
varian yang sama (thomogen). Hasil uji homogenitas dapat dilihat
pada lampiran 11.

40

3.8 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
3.8.1 Jenis data
Data yang dikumpulkan dalam peneltian ini adalah data
primer, yaitu data yang diambil dari hasil kuisioner yang telah
dibagikan dan diisi oleh 95 partisipan penelitian di Desa
Nogosaren Kecamatan Getasan.
3.8.2 Teknik pengumpulan data
Data dikumpulkan menggunakan kuisioner yang diisi
secara langsung oleh 95 orang partisipan penelitian di Desa
Nogosaren Kecamatan Getasan setelah mendapat penjelasan
yang cukup dari peneliti.
3.9

Teknik Pengolahan Data
Pengolahan

data

dilakukan

untuk

menghasilkan

informasi yang jelas dan akurat. Pengolahan data terdiri dari
empat tahapan yang meliputi:
1.

Editing, proses editing dilakukan dengan mengecek
isian

data

demografi

dari kuesioner, lembar

jawaban, dan inisial.
2.

Coding, proses coding dilakukan dengan pemberian
tanda dengan bilangan atau nomor. Semua data
yang peneliti temukan diberi kode dengan bilangan

41

3.

Entry data, merupakan proses

setelah

melewati

pemilahan dan pemberian kode untuk dilakukan
analisa dalam komputer. entry data dilakukan dengan
menggunakan software spss for windows versi 16.0
4.

Tabulating, merupakan proses memasukkan data –
data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai
dengan kriteria.

5.

Cleaning, merupakan kegiatan

untuk

melakukan

pengecekan ke dalam komputer. Hal ini dilakukan
peneliti untuk mencegah jika terjadi kesalahan
dalam pengisian ataupun pengolahan data.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisa univariat
Analisis ini digunakan untuk menganalisis variabelvariabel yang ada secara deskriptif

dengan

menghitung

banyaknya distribusi frekuensi dan persentase dari masing –
masing variabel penelitian.
3.10.2

Analisa bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis, dan

menganalisis

variabel bebas

yang diduga

mempunyai

hubungan dengan variabel terikat. Analisis bivariat bertujuan
untuk melihat hubungan antara variabel.
42

Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan
derajat kepercayaan 95% dan α 5%, sehingga jika nilai p value
0,05 maka hasil perhitungan
statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Untuk dapat memberi
penafsiran mengenai tinggi atau rendahnya tingkat keeratan
hubungan antara variabel teikat dan variabel bebas ditentukan
dengan besarnya nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tingkat keeratan korelasi
Interval koefisiensi
Tingkat keeratan korelasi
1,000

Korelasi Sempurna

0,91 – 0,99

Korelasi kuat sekali

0,71 – 0,90

Korelasi sangat kuat

0,41– 0,70

Korelasi kuat

0,21 – 0,40

Korelasi lemah

0,00 – 0,20

Korelasi sangat lemah

Sumber: Sujarweni (2012)

3.11

Etika Penelitian
Dalam implementasi penelitian ini, persetujuan dan

kerahasian responden adalah hal yang perlu diperhatikan. Oleh
karena itu peneliti

meminta persetujuan terlebih dahulu dari

Kesbangpol Kabupaten Semarang, Dinas Kesehatan Kabupaten

43

Semarang,

dan

Puskesmas Getasan.

Setelah mendapat

persetujuan dari pihak terkait, maka peneliti akan memulai
penelitian dengan menerapkan prinsip – prinsip etis sebagai
berikut:
1. Informed

Consent

(lembar

persetujuan

menjadi

partisipan)
Informed consent

merupakan bentuk persetujuan

antara peneliti dan partisipan penelitian dengan memberikan
lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum
penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan
menjadi partisipan. Tujuan Informed consent adalah agar
partisipan penelitian mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya. Jika partisipan penelitian bersedia,
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika
partisipan tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak
partisipan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan adalah masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan partisipan penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
partisipan pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode

44

pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah

ini

merupakan

masalah

etika

dengan

memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah – masalah lainnya. Semua informasi yang
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

45