Efektifitas Pengawasan Wajib Pajak Restoran Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan semua sektor pembangunan yang telah

dilaksanakan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana serta dalam meningkatkan
taraf hidup masyarakat dan untuk mendukung program pemerintah agar terlaksana
secara berkesinambungan, pemerintah membutuhkan dana yang cukup besar.
Peran pemerintah daerah juga sangat diperlukan guna mengetahui dana yang
diperlukan untuk meningkatkan pembangunan daerahnya karena pemerintah
daerahla yang lebih mengetahui kondisi daerahnya.
Pemerintah daerah diberi kebebasan dalam merancang dan melaksanakan
Anggaran Perencanaan dan Belanja Daerah (APBD).Sesuai Undang-Undang
Nomer 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah.
Pemerintah daerah memiliki sumber penerimaan terdiri atas Pendapatan
Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, pinjaman daerah, dan lain-lain
penerimaan yang sah. Pendapatan Asli Daerah yang salah satunya berupa pajak
daerah, diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan daerah untuk meningkatkan dan memeratakan
kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah harus menggunakan dana yang
dimiliki seefesien mungkin haruslah bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya
bagi semua lapisan masyarakat yang adil dan makmur. Salah satu cara yang
ditempuh adalah dengan cara meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yang

1

2

bersumber dari pajak daerah,hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan
kekayaan milik daerah yang dipisahkan.
Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah merupakan lembaga
pemerintah yang berfungsi mengelola sumber-sumber pendapatan daerah Kota
Medan.
Dari sekian banyak pajak yang dipungut didaerah Kota Medan,salah satu
pajak yang diandalkan untuk menghasilkan data bagi anggaran adalah pajak
restoran.Sesuai dengan peraturan daerah,yang menjadi objek pajak restoran adalah
setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran termasuk bar,
cafe, rumah makan, buffet, kantin, kedai nasi/kopi dan meliputi penjualan

makanan/minuman ditempat yang disertai tempat penyantapan maupun diantar
dan dibawa pulang. Subjek pajak restoran adalah orang atau pribadi atau badan
yang melakukan pembayaran kepada restoran,sedangkan pengusaha restorannya
disebut dengan Wajib Pajak.
Pajak restoran yang terutang ditagih atau dipungut di wilayah daerah tempat
restoran itu berlokasi,proses penagihan atau pemungutan pajak dilakukan dengan
cara menyampaikan jumlah pajak terutang ke bank atau ke tempat yang telah
ditentukan oleh Menteri Keuangan sebagai tempat pembayaran pajak selalu
disetorkan ke kas Bendaharawan.
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak
restoran yang paling tinggi,yaitu 10% dengan dasar pengenaan pajak,yaitu jumlah
yang diterima sebagai imbalan atas penyerahan barang dan atau jasa sebagai
pembayaran kepada pemilik restoran.

3

Berhasil atau tidaknya pengelolaan yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan
jelas tergantung pada pegawai yang melakukan pengelolaan, pemungutan,
pengawasan dan lain sebagainya.
Keberhasilan tersebut juga sebenarnya tidak terlepas dari faktor wajib pajak

yang merupakan pajak itu sendiri. Apabila pelaku wajib pajak sadar akan
kewajibannya masing-masing, maka keberhasilan pemungutan pajak dapat
diwujudkan. Oleh karena itu fungsi pengawasan sangat diperlukan dalam hal
pelaksanaan pemungutan pajak.
Begitu pentingnya keberadaan Dinas Pendapatan Daerah dalam mengelola
sumber-sumber pendapatan daerah untuk kemajuan pembangunan daerah yang
merupakan wujud pembangunan nasional dengan dasar itulah penulis tertarik
untuk mengangkat judul: “ Efektifitas Pengawasan Wajib Pajak Restoran
Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota
Medan”.
B.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka permasalahan yang menjadi

perhatian penulis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana Cara Dispenda Kota Medan Dalam Mengefektifitaskan
Pengawasan Wajib Pajak Restoran Sehingga Pendapatan Asli Daerah Kota
Medan Terus Meningkat?”
C.


Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui

Bagaimana Cara Dispenda Kota Medan Dalam

Mengefektifitaskan Pengawasan Wajib Pajak Restoran Dalam Meningkatkan
Pendapatann Asli Daerah Kota Medan .

4

D.

Manfaat
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan
dan juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Bagi kantor Dinas Pendapatan Kota Medan
Sebagai Bahan pertimbangan dan evaluasi terhadap pelayanan yang telah
diberikan kepada Wajib Pajak

c. Bagi Universitas Sumatra Utara
Sebagai sumbangan dalam pengujian dan penerapan teori serta sebagai
penambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya