MEMBANGUN ISLAM YANG KUAT lagi
MEMBANGUN ISLAM YANG KUAT
Sejata Islam yang terkuat adalah silaturohmi. Apakah sesederhana itu?
Memang, karena silaturohmi umat muslim adalah senjata yang takkan terkalahkan.
Apabila silaturohmi itu tidak ada dalam suatu komunitas muslim, maka dapat
dipastikan lambat-laun akan terjadi kepunahan di dalam proses generalisasi
selanjutnya. Silaturohmi itu sendiri adalah proses bertemunya sesorang muslim
dengan muslim yang lain dalam waktu tertentu. Contohnya, sholat berjamaah di
masjid adalah sebagai awal silaturohmi yang baik dan akan lebih baik lagi jika
dilanjutkan dengan mengaji atau belajar islam. Didalamnya tentunya akan sangat
banyak nasihat dan berdiskusi tentang tata nilai islam yang baik untuk kedepannya
dengan sesama muslim yang lainnya. Perkumpulan orang muslim tersebut akan
sangat menguatkan islam di mata masyarakat. Kegiatan komunitas muslim yang
didukung oleh referensi Al-Quran dan Hadist akan sangat membantu dalam proses
syiar (dakwah) islam secara langsung.
Hal hal yang dikhawatirkan dalam proses terganggunya silaturohmi diantaranya :
1. Tontonan televisi disaat jam sholat magrib dan isya
2. Facebook yang digunakan bukan pada waktunya
3. Tidak ada itikad baik dari orang tua terhadapa anaknya yang tidak
membiasakan untuk sholat berjamaah di masjid
4. Tidak adanya syiar islam (kegiatan keagamaan) dari masjid
5. Pendukung kegiatan islamiyah
Dimulai dari sholat berjamaah di masjid, kemudian belajar mengaji dan tafsir
dengan disertai ilmu nahwu dan shorof kemudian dilanjutkan mengkaji dan
berdiskusi tentang islam akan sangat menguatkan islam di mata masyarakkat jika
hal tersebut dilakukan. Hal-hal yang menyebabkan sepinya masjid disaat sholat
berjamaah adalah merupakan suatu hal yang berbahaya, karena senjata islam telah
habis. Maka solusi yang baik apakah dalam menguatkan senjata islam tersebut?
1. Membiasakan diri untuk pergi sholat berjamaah di masjid di waktu magrib,
isya dan subuh
2. Ikut membantu kegiatan para remaja masjid
3. Mendukung proses belajar islam di sekolah
4. Mengajarkan islam kepada anak-anak sejak usia dini
5. Mematikan tontonan televisi dari jam 6 sore hingga 9 malam
6. Mengarahkan anak-anak untuk sholat berjamaah di masjid dan belajar islam
(mengaji)
7. Menceritakan bahwa pemikiran dan keyakinan harus kuat
8. Mengawasi dan membina anak-anak dari berbagai pengaruh yang ada
Bila kita melihat kondisi di zaman nabi Muhammad SAW dimana pasar, tempat
pendidikan dan pemerintahan sangat dekat masjid, mengapa?
Sangatlah jelas, bahwa masjid adalah tempat untuk sholat berjamaah dan
memudahkan untuk aktivitas ibadah yang lain. Memudahkan untuk pengawasan
dalam berbagai sektor penting, seperti pasar. Pasar adalah tempat kegiatan
ekonomi yang sangat finansial dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup
manusia dan pantaslah untuk diawasi seperti dalam praktik timbangan. Tempat
pendidikan, seperti sekolah di dekat masjid. Agar pada praktiknya seperti sholat,
akan sangat mudah dan begitu nyata dalam masjid. Pusat pemerintahan yang baik
dan berjalan selaras dengan rakyatnya, pemerintah selaku yang berwenang dan
element masyarakat yang lainnya akan menjalani kehidupan dengan seimbang dan
teratur.
Sejata Islam yang terkuat adalah silaturohmi. Apakah sesederhana itu?
Memang, karena silaturohmi umat muslim adalah senjata yang takkan terkalahkan.
Apabila silaturohmi itu tidak ada dalam suatu komunitas muslim, maka dapat
dipastikan lambat-laun akan terjadi kepunahan di dalam proses generalisasi
selanjutnya. Silaturohmi itu sendiri adalah proses bertemunya sesorang muslim
dengan muslim yang lain dalam waktu tertentu. Contohnya, sholat berjamaah di
masjid adalah sebagai awal silaturohmi yang baik dan akan lebih baik lagi jika
dilanjutkan dengan mengaji atau belajar islam. Didalamnya tentunya akan sangat
banyak nasihat dan berdiskusi tentang tata nilai islam yang baik untuk kedepannya
dengan sesama muslim yang lainnya. Perkumpulan orang muslim tersebut akan
sangat menguatkan islam di mata masyarakat. Kegiatan komunitas muslim yang
didukung oleh referensi Al-Quran dan Hadist akan sangat membantu dalam proses
syiar (dakwah) islam secara langsung.
Hal hal yang dikhawatirkan dalam proses terganggunya silaturohmi diantaranya :
1. Tontonan televisi disaat jam sholat magrib dan isya
2. Facebook yang digunakan bukan pada waktunya
3. Tidak ada itikad baik dari orang tua terhadapa anaknya yang tidak
membiasakan untuk sholat berjamaah di masjid
4. Tidak adanya syiar islam (kegiatan keagamaan) dari masjid
5. Pendukung kegiatan islamiyah
Dimulai dari sholat berjamaah di masjid, kemudian belajar mengaji dan tafsir
dengan disertai ilmu nahwu dan shorof kemudian dilanjutkan mengkaji dan
berdiskusi tentang islam akan sangat menguatkan islam di mata masyarakkat jika
hal tersebut dilakukan. Hal-hal yang menyebabkan sepinya masjid disaat sholat
berjamaah adalah merupakan suatu hal yang berbahaya, karena senjata islam telah
habis. Maka solusi yang baik apakah dalam menguatkan senjata islam tersebut?
1. Membiasakan diri untuk pergi sholat berjamaah di masjid di waktu magrib,
isya dan subuh
2. Ikut membantu kegiatan para remaja masjid
3. Mendukung proses belajar islam di sekolah
4. Mengajarkan islam kepada anak-anak sejak usia dini
5. Mematikan tontonan televisi dari jam 6 sore hingga 9 malam
6. Mengarahkan anak-anak untuk sholat berjamaah di masjid dan belajar islam
(mengaji)
7. Menceritakan bahwa pemikiran dan keyakinan harus kuat
8. Mengawasi dan membina anak-anak dari berbagai pengaruh yang ada
Bila kita melihat kondisi di zaman nabi Muhammad SAW dimana pasar, tempat
pendidikan dan pemerintahan sangat dekat masjid, mengapa?
Sangatlah jelas, bahwa masjid adalah tempat untuk sholat berjamaah dan
memudahkan untuk aktivitas ibadah yang lain. Memudahkan untuk pengawasan
dalam berbagai sektor penting, seperti pasar. Pasar adalah tempat kegiatan
ekonomi yang sangat finansial dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup
manusia dan pantaslah untuk diawasi seperti dalam praktik timbangan. Tempat
pendidikan, seperti sekolah di dekat masjid. Agar pada praktiknya seperti sholat,
akan sangat mudah dan begitu nyata dalam masjid. Pusat pemerintahan yang baik
dan berjalan selaras dengan rakyatnya, pemerintah selaku yang berwenang dan
element masyarakat yang lainnya akan menjalani kehidupan dengan seimbang dan
teratur.