Eksplorasi Fungi Perombak Serasahdi Bawah Tegakan Macaranga Indica dan Hibiscus Macrophyllus pada Areal Restorasi Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Restorasi ekosistem ditujukan sebagai suatu tindakan terobosan baru
pengelolaan kawasan hutan yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang
tinggi dan secara bentang alam merupakan satu kesatuan ekosistem yang luas.
Kawasan restorasi tersebut dapat berfungsi sebagai kawasan penyangga dan
gerbang ekologis bagi kepentingan konservasi dalam menghubungkan kawasankawasan koservasi yang ada di sekitarnya. Menurut Ayat (2008) restorasi
merupakan upaya pengembalian unsur hayati (flora dan fauna) dan non hayati
(tanah, iklim, topografi) suatu kawasan kepada jenis aslinya berikut keseimbangan
hayati dan ekosistemnya merupakan solusi inovatif pengelolaan hutan yang
mengintegrasikan antara pemanfaatan hasil hutan dan jasa lingkungan,
perlindungan keanekaragaman hayati dan pemanfaatannya, serta pemulihan
ekosistem.
Kawasan Restorasi Resort Sei Betung, dahulunya merupakan lahan
persengketaan antara perkebunan kelapa sawit dan pihak Taman Nasional
Gunung Leuser (TNGL). Saat ini kawasan yang dahulu dipenuhi oleh kelapa
sawit ini telah dikelola untuk dikembalikan ke fungsi awalnya, sebagai hutan
(restorasi) oleh pihak Taman Nasional Gunung Leuser. Berbagai macam usaha

dan upaya dilakukan untuk mempercepat restorasi hutan di resort Sei Betung.
Usaha tersebut meliputi kegiatan penanaman secara manual dan pemanfaatan
sumberdaya

alam

yang

mendukung

jalannya

proses

restorasi

hutan

(Hadisiswoyo et al., 2014).


Universitas Sumatera Utara

2

Restorasi dilaksanakan apabila kondisi ekosistem sudah tidak lagi berada
dan berfungsi sebagaimana dasar peruntukkannya. Dalam pelaksanaan restorasi
sendiri perlu diperhatikan pegangan dalam pemilihan jenis tanaman yang akan
dibudidayakan yakni menurut Langi (2014) sebagai pegangan, dalam pemilihan
jenis-jenis tumbuhan lokal, beberapa hal berikut penting dipertimbangkan: relatif
cepat tumbuh, dapat tumbuh pada cahaya penuh serta tanah minim hara, dapat
berperan sebagai

katalis bagi

jenis-jenis lain (non alelopati), mudah

memperbanyak diri, dan mudah dikulturkan, low-cost dalam penanaman dan
pemeliharaan, pertumbuhan mudah dikelola, sesuai dengan perencanaan hutan
(fungsi) dan laju produksi serasah tinggi serta mudah terdekomposisi.
Menurut Hanum dan Kuswytasari (2014) serasah yang jatuh akan

mengalami dekomposisi yang melibatkan peran mikroorganisme seperti bakteri
dan fungi. Dekomposisi akan berjalan lebih cepat jika terdapat penambahan
mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu, dengan penambahan fungi pada serasah
daun tersebut, diharapkan proses dekomposisi akan lebih cepat. Dekomposisi
merupakan proses perubahan secara fisik maupun secara kimiawi yang sederhana
oleh mikroorganisme tanah, dan terkadang disebut mineralisasi.
Hibiscus macrophyllus merupakan jenis pohon yang cepat tumbuh (Fast
growing) dan bernilai komersial dari suku Malvaceae (Heyne, 1987) begitu juga
dengan Macaranga indica. Kedua vegetasi ini merupakan spesies yang umum
dimanfaatkan sebagai tanaman untuk areal restorasi. Salah satunya adalah
berdasarkan hasil penelitian Gunawan dan Subiandono (2013) menunjukkan
kedua spesies ini terdapat pada areal restorasi Taman Nasional Gunung Ciremai.
Selain itu spesies ini merupakan salah satu tanaman pionir yang ditanam pada

Universitas Sumatera Utara

3

Kawasan


Restorasi

Sei

Betung

Taman

Nasional

Gunung

Leuser

(Hadisiswoyo et al., 2014). Kedua spesies ini merupakan salah satu spesies
penyumbang serasah daun di areal tersebut yang tentunya dipengaruhi oleh
aktivitas fungi yang mampu berperan dalam merombak dan mendekomposisi
serasah daun kedua tanaman tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan
penelitian untuk mengetahui jenis fungi yang mampu berperan aktif merombak
atau mendekomposisi serasah


daun Macaranga indica dan Hibiscus

macrophyllus yang terdapat pada Kawasan Restorasi Sei Betung.
Tujuan Penelitian
Untuk mempelajari dan mengetahui keberadaan fungi perombak serasah
daun Macaranga indica dan Hibiscus macrophyllus pada Kawasan Restorasi
Resort Sei Betung, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Manfaat Penelitian
Penelitian ini berguna untuk memberi informasi tentang jenis – jenis fungi
yang mampu merombak serasah daun di bawah tegakan Macaranga indica dan
Hibiscus macrophyllus pada Kawasan Restorasi Resort Sei Betung, Taman
Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Universitas Sumatera Utara