Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Sawi di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan
impor
komoditas
meningkat. Pada tahun 2010, nilai
sayuran
impor
580.857.903. Tahun berikutnya nilai
setiap
sayuran
impor
tahun
semakin
hanya sekitar US$
meningkat
menjadi
US$
780.890.510. Tingginya nilai impor tersebut sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan pasokan sayuran dalam negeri yang terus meningkat. Kondisi ini
menjadi intropeksi bagi masyarakat Indonesia (Restu dan Renda, 2012).
Di dalam negeri pun permintaan sayuran komersial terus meningkat,
terutama yang
bermutu tinggi. Ini disebabkan
pengetahuan
dan daya beli
masyarakat meningkat. Selain itu, banyaknya warga asing yang tinggal di
Indonesia turut memperluas
pasar
sayuran
komersial
di
dalam
negeri.
Seharusnya Indonesia sudah
dapat memenuhi permintaann sayuran ini, baik
dalam maupun luar negeri. Letak geografisnya memungkinkan ditanamnya
sayuran komersial sepanjang tahun (Tim Penulis PS, 1993).
Demikian pula, sesuai
dengan penduduk Sumatera Utara yang terus
meningkat sehingga kebutuhan sayur-sayuran
meningkat pula. Hal ini dapat
dilihat melalui perkembangan luas tanam dan produksi usahatani sawi secara
fluktuasi di Sumatera Utara setiap tahunnya.
1
Universitas Sumatera Utara
2
Tabel 1.1 Perkembangan Luas Tanam Sayur – Sayuran
Tahun 2011 – 2015 Provinsi Sumatera Utara
No
Komoditi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bawang Merah
Bawang Putih
Bawang Daun
Kentang
Kol / Kubis
Kembang Kol
Petsai / Sawi
Wortel
Lobak
Kacang Merah
Kac. Panjang
Cabe Besar
Cabe Rawit
Tomat
Terung
Buncis
Ketimun
Labu Siam
Kangkung
Bayam
Paprika
Jumlah
Perkembangan Tahun 2011 – 2015 (Ha)
2011
2012
2013
2014
1,379
1,488
1,525
837
33
33
28
11
2,079
1,510
1,745
1,641
7,119
7,333
7,616
5,508
7,964
7,348
7,617
6,880
1,685
1,225
1,855
2,032
5,963
5,776
6,026
5,831
2,715
1,188
1,525
2,235
486
449
561
616
672
587
462
512
4,466
4,480
4,234
3,807
14,120
15,356
13,694
14,704
3,989
3,459
3,896
3,046
3,684
3,705
4,160
3,960
4,016
3,738
3,796
3,266
3,967
2,908
2,951
2,526
3,022
2,841
2,793
2,383
347
239
412
294
2,796
2,510
2,433
2,267
3,492
3,092
2,819
2,878
20
73,994
69,285
70,148
65,234
Semusim
2015
1,150
12
1,571
6,532
8,411
2,244
5,739
2,214
550
487
4,079
13,460
3,778
4,003
3,363
2,000
2,320
300
2,665
3,377
68,255
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016
Data di atas memperlihatkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara
perkembangan luas tanam sawi mengalami fluktuasi setiap tahun, sawi merupakan
salah satu komoditi yang memiliki luas tanam terbesar ke 4 setelah cabe besar, kol
dan kentang di Sumatera Utara.
Di antara bermacam – macam jenis sayuran yang dapat dibudidayakan
tersebut, sawi merupakan jenis sayuran yang mempunyai nilai komersial dan
prospek yang cukup baik. Ditinjau dari aspek teknis, budidaya sawi tidak terlalu
sulit, sehingga petani di Indonesia yang sudah sering membudidayakannya tentu
tidak akan mengalami kesulitan (Haryanto dkk, 2007).
Universitas Sumatera Utara
3
Begitu
pula
di
Provinsi
Sumatera
Utara, masyarakatnya banyak
yang membudidayakan sawi. Ini terlihat pada Tabel Perkembangan
Produksi
Sayur – Sayuran Semusim Tahun 2011 – 2015 Provinsi Sumatera Utara , sebagai
berikut:
Tabel 1.2. Perkembangan
Produksi
Sayur
–
Sayuran
Tahun 2011 – 2015 Provinsi Sumatera Utara
No
Komoditi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bawang Merah
Bawang Putih
Bawang Daun
Kentang
Kool / Kubis
Kembang Kol
Petsai / Sawi
Wortel
Lobak
Kacang Merah
Kac. Panjang
Cabe Besar
Cabe Rawit
Tomat
Terung
Buncis
Ketimun
Labu Siam
Kangkung
Bayam
Paprika
Jumlah
2011
9,413
218
16,957
126,203
196,718
22,855
87,757
44,285
10,922
2,585
10,922
154,694
41,653
84,345
49,675
55,965
36,426
10,069
15,425
14,466
991,553
Semusim
Perkembangan Tahun 2011 – 2015 (Ton)
2012
2013
2014
12,449
14,156
8,305
256
200
109
9,199
12,366
12,822
123,078
128,965 100,736
173,565
180,162 165,589
19,584
22,823
28,764
60,471
65,215
69,820
28,178
29,995
37,275
6,114
8,633
7,894
2,847
2,863
3,063
47,610
50,593
40,644
197,810
197,409 161,939
35,446
48,361
36,945
93,387
112,390 111,275
67,831
76,010
67,258
51,046
47,111
36,482
45,975
43,430
34,226
15,207
25,765
20,797
22,936
21,191
22,094
13,700
13,864
13,463
660
1,027,348
1,101,498 979,498
2015
7,810
38
11,534
107,058
173,486
29,232
63,032
43,456
7,569
2,837
44,305
147,810
33,896
84,339
62,291
33,560
35,965
20,306
22,175
16,761
947,459
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016
Data di atas memperlihatkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara
perkembangan produksi sawi mengalami fluktuasi, penurunan produksi terlihat
pada tahun 2012 – 2015, sedangkan pada tahun 2013 – 2014 produksi meningkat,
dan pada tahun 2015 produksi menurun kembali.
Adanya perkembangan luas tanam dan produksi sawi yang fluktuasi
menjadi pertanyaan bagaimanakah strategi pendapatan petani sawi di Kelurahan
Terjun Kecamatan Medan Marelan.
Universitas Sumatera Utara
4
Kecamatan Medan Marelan memiliki potensi pertanian sayuran. Pada tabel
di bawah ini ditunjukkan luas pertanaman sayuran per Kecamatan di Kota Medan
tahun 2015.
Tabel 1.3. Luas Per Tanaman Sayuran Per Kecamatan di Kota Medan
Tahun 2015 (Ha)
No
1.
Kecamatan
Sawi
Bayam
Sayur – Sayuran (Ha)
Kacang
Timun Terong
Panjang
Medan
0
0
Tuntungan
2.
Medan Johor
24
24
3.
Medan
9
9
Amplas
4.
Medan Denai
0
0
5.
Medan Area
0
0
6.
Medan Kota
0
0
7.
Medan
0
0
Maimun
8.
Medan
0
0
Polonia
9.
Medan Baru
0
0
10. Medan
15
17
Selayang
11. Medan
8
12
Sunggal
12. Medan
8
7
Helvetia
13. Medan
0
0
Petisah
14. Medan Barat
0
0
15. Medan Timur
0
0
16. Medan
0
0
Perjuangan
17. Medan
0
0
Tembung
18. Medan Deli
60
60
19. Medan
91
60
Labuhan
20. Medan
131
97
Marelan
21. Medan
0
0
Belawan
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016.
Kangkung
2
1
1
2
10
0
0
4
6
2
22
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0
10
0
7
0
16
5
0
5
12
4
0
4
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
35
4
16
2
26
60
27
49
38
26
111
0
0
0
0
Universitas Sumatera Utara
5
Data di atas memperlihatkan bahwa Kecamatan Medan Marelan memiliki
luas tanam sayuran sawi terluas jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota
Medan.
Namun, dikenal sebagai salah satu sentra penghasil sayuran belum tentu
menjamin kesejahteraan petani sawi di Kelurahan Terjun Kecamatan Marelan.
Kesejahteraan petani yang dirasakan masih kurang, akhirnya berimbas kepada
pengelolaan usahatani yang dilakukan seadanya.
Pendapatan petani merupakan indikator kesejahteraan masyarakat.
Semakin tinggi pendapatan petani maka kehidupan masyarakat juga semakin
sejahtera. Pendapatan petani sawi ditentukan oleh beberapa hal seperti harga dan
produktivitas.
Pendapatan petani akan meningkat apabila pasar dapat memberikan harga
yang tinggi kepada petani, namun akan menurun apabila pasar memberikan harga
yang rendah, untuk meningkatkan kesejahteraan diperlukan peningkatan
produktivitas sehingga produksi meningkat sekaligus dapat meningkatkan
pendapatan petani.
Tabel 1.4. Rata – Rata Pendapatan Petani Sawi di Kelurahan Terjun
Kecamatan Medan Marelan
No
Tahun
1.
2011
2.
2012
3.
2013
4.
2014
5.
2015
Sumber: Pra survey, 2016
Pendapatan Petani Sawi/Musim Tanam (Rp)
1.504.530,1.053.171,2.035.707,1.167.424,2.304.494,-
Tabel 1.4. menunjukan bahwa pendapatan petani dari tahun 2011 – 2015
mengalami fluktuasi, kenaikan pendapatan terlihat pada tahun 2013 dan 2015.
Angka tersebut menunjukan bahwa diperlukan strategi lebih lanjut untuk
Universitas Sumatera Utara
6
pengembangan usahatani sawi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawi.
Perkembangan sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan tanaman
sawi sangat diharapkan menunjang sasaran pembangunan Kelurahan Terjun
sebagai daerah yang sebagian penduduknya bekerja disektor pertanian. Untuk
meningkatkan produksi sawi perlu dilakukan berbagai upaya mengatasi
permasalahan yang ada, khususnya di Kelurahan Terjun Kecamatan Marelan.
Pengembangan usahatani sawi mampu meningkatkan pendapatan petani serta
membantu program pemerintah dalam usaha meningkatkan pendapatan daerah
dan nasional. Karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
merumuskan strategi peningkatan pendapatan petani sawi di Kelurahan Terjun
Kecamatan Marelan.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
maka
dirumuskan
beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani sawi di daerah
penelitian ?
2. Bagaimana strategi peningkatan pendapatan petani sawi di daerah penelitian ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
sawi di daerah penelitian.
2. Untuk menentukan strategi peningkatan pendapatan petani sawi di daerah
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
7
1.4.
Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi petani sawi dalam upaya meningkatkan
pendapatan usahataninya.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan,
terutama yang berkaitan dengan peningkatan pendapatan petani sawi.
3. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
menempuh ujian sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan
impor
komoditas
meningkat. Pada tahun 2010, nilai
sayuran
impor
580.857.903. Tahun berikutnya nilai
setiap
sayuran
impor
tahun
semakin
hanya sekitar US$
meningkat
menjadi
US$
780.890.510. Tingginya nilai impor tersebut sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan pasokan sayuran dalam negeri yang terus meningkat. Kondisi ini
menjadi intropeksi bagi masyarakat Indonesia (Restu dan Renda, 2012).
Di dalam negeri pun permintaan sayuran komersial terus meningkat,
terutama yang
bermutu tinggi. Ini disebabkan
pengetahuan
dan daya beli
masyarakat meningkat. Selain itu, banyaknya warga asing yang tinggal di
Indonesia turut memperluas
pasar
sayuran
komersial
di
dalam
negeri.
Seharusnya Indonesia sudah
dapat memenuhi permintaann sayuran ini, baik
dalam maupun luar negeri. Letak geografisnya memungkinkan ditanamnya
sayuran komersial sepanjang tahun (Tim Penulis PS, 1993).
Demikian pula, sesuai
dengan penduduk Sumatera Utara yang terus
meningkat sehingga kebutuhan sayur-sayuran
meningkat pula. Hal ini dapat
dilihat melalui perkembangan luas tanam dan produksi usahatani sawi secara
fluktuasi di Sumatera Utara setiap tahunnya.
1
Universitas Sumatera Utara
2
Tabel 1.1 Perkembangan Luas Tanam Sayur – Sayuran
Tahun 2011 – 2015 Provinsi Sumatera Utara
No
Komoditi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bawang Merah
Bawang Putih
Bawang Daun
Kentang
Kol / Kubis
Kembang Kol
Petsai / Sawi
Wortel
Lobak
Kacang Merah
Kac. Panjang
Cabe Besar
Cabe Rawit
Tomat
Terung
Buncis
Ketimun
Labu Siam
Kangkung
Bayam
Paprika
Jumlah
Perkembangan Tahun 2011 – 2015 (Ha)
2011
2012
2013
2014
1,379
1,488
1,525
837
33
33
28
11
2,079
1,510
1,745
1,641
7,119
7,333
7,616
5,508
7,964
7,348
7,617
6,880
1,685
1,225
1,855
2,032
5,963
5,776
6,026
5,831
2,715
1,188
1,525
2,235
486
449
561
616
672
587
462
512
4,466
4,480
4,234
3,807
14,120
15,356
13,694
14,704
3,989
3,459
3,896
3,046
3,684
3,705
4,160
3,960
4,016
3,738
3,796
3,266
3,967
2,908
2,951
2,526
3,022
2,841
2,793
2,383
347
239
412
294
2,796
2,510
2,433
2,267
3,492
3,092
2,819
2,878
20
73,994
69,285
70,148
65,234
Semusim
2015
1,150
12
1,571
6,532
8,411
2,244
5,739
2,214
550
487
4,079
13,460
3,778
4,003
3,363
2,000
2,320
300
2,665
3,377
68,255
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016
Data di atas memperlihatkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara
perkembangan luas tanam sawi mengalami fluktuasi setiap tahun, sawi merupakan
salah satu komoditi yang memiliki luas tanam terbesar ke 4 setelah cabe besar, kol
dan kentang di Sumatera Utara.
Di antara bermacam – macam jenis sayuran yang dapat dibudidayakan
tersebut, sawi merupakan jenis sayuran yang mempunyai nilai komersial dan
prospek yang cukup baik. Ditinjau dari aspek teknis, budidaya sawi tidak terlalu
sulit, sehingga petani di Indonesia yang sudah sering membudidayakannya tentu
tidak akan mengalami kesulitan (Haryanto dkk, 2007).
Universitas Sumatera Utara
3
Begitu
pula
di
Provinsi
Sumatera
Utara, masyarakatnya banyak
yang membudidayakan sawi. Ini terlihat pada Tabel Perkembangan
Produksi
Sayur – Sayuran Semusim Tahun 2011 – 2015 Provinsi Sumatera Utara , sebagai
berikut:
Tabel 1.2. Perkembangan
Produksi
Sayur
–
Sayuran
Tahun 2011 – 2015 Provinsi Sumatera Utara
No
Komoditi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bawang Merah
Bawang Putih
Bawang Daun
Kentang
Kool / Kubis
Kembang Kol
Petsai / Sawi
Wortel
Lobak
Kacang Merah
Kac. Panjang
Cabe Besar
Cabe Rawit
Tomat
Terung
Buncis
Ketimun
Labu Siam
Kangkung
Bayam
Paprika
Jumlah
2011
9,413
218
16,957
126,203
196,718
22,855
87,757
44,285
10,922
2,585
10,922
154,694
41,653
84,345
49,675
55,965
36,426
10,069
15,425
14,466
991,553
Semusim
Perkembangan Tahun 2011 – 2015 (Ton)
2012
2013
2014
12,449
14,156
8,305
256
200
109
9,199
12,366
12,822
123,078
128,965 100,736
173,565
180,162 165,589
19,584
22,823
28,764
60,471
65,215
69,820
28,178
29,995
37,275
6,114
8,633
7,894
2,847
2,863
3,063
47,610
50,593
40,644
197,810
197,409 161,939
35,446
48,361
36,945
93,387
112,390 111,275
67,831
76,010
67,258
51,046
47,111
36,482
45,975
43,430
34,226
15,207
25,765
20,797
22,936
21,191
22,094
13,700
13,864
13,463
660
1,027,348
1,101,498 979,498
2015
7,810
38
11,534
107,058
173,486
29,232
63,032
43,456
7,569
2,837
44,305
147,810
33,896
84,339
62,291
33,560
35,965
20,306
22,175
16,761
947,459
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016
Data di atas memperlihatkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara
perkembangan produksi sawi mengalami fluktuasi, penurunan produksi terlihat
pada tahun 2012 – 2015, sedangkan pada tahun 2013 – 2014 produksi meningkat,
dan pada tahun 2015 produksi menurun kembali.
Adanya perkembangan luas tanam dan produksi sawi yang fluktuasi
menjadi pertanyaan bagaimanakah strategi pendapatan petani sawi di Kelurahan
Terjun Kecamatan Medan Marelan.
Universitas Sumatera Utara
4
Kecamatan Medan Marelan memiliki potensi pertanian sayuran. Pada tabel
di bawah ini ditunjukkan luas pertanaman sayuran per Kecamatan di Kota Medan
tahun 2015.
Tabel 1.3. Luas Per Tanaman Sayuran Per Kecamatan di Kota Medan
Tahun 2015 (Ha)
No
1.
Kecamatan
Sawi
Bayam
Sayur – Sayuran (Ha)
Kacang
Timun Terong
Panjang
Medan
0
0
Tuntungan
2.
Medan Johor
24
24
3.
Medan
9
9
Amplas
4.
Medan Denai
0
0
5.
Medan Area
0
0
6.
Medan Kota
0
0
7.
Medan
0
0
Maimun
8.
Medan
0
0
Polonia
9.
Medan Baru
0
0
10. Medan
15
17
Selayang
11. Medan
8
12
Sunggal
12. Medan
8
7
Helvetia
13. Medan
0
0
Petisah
14. Medan Barat
0
0
15. Medan Timur
0
0
16. Medan
0
0
Perjuangan
17. Medan
0
0
Tembung
18. Medan Deli
60
60
19. Medan
91
60
Labuhan
20. Medan
131
97
Marelan
21. Medan
0
0
Belawan
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016.
Kangkung
2
1
1
2
10
0
0
4
6
2
22
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0
10
0
7
0
16
5
0
5
12
4
0
4
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
35
4
16
2
26
60
27
49
38
26
111
0
0
0
0
Universitas Sumatera Utara
5
Data di atas memperlihatkan bahwa Kecamatan Medan Marelan memiliki
luas tanam sayuran sawi terluas jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota
Medan.
Namun, dikenal sebagai salah satu sentra penghasil sayuran belum tentu
menjamin kesejahteraan petani sawi di Kelurahan Terjun Kecamatan Marelan.
Kesejahteraan petani yang dirasakan masih kurang, akhirnya berimbas kepada
pengelolaan usahatani yang dilakukan seadanya.
Pendapatan petani merupakan indikator kesejahteraan masyarakat.
Semakin tinggi pendapatan petani maka kehidupan masyarakat juga semakin
sejahtera. Pendapatan petani sawi ditentukan oleh beberapa hal seperti harga dan
produktivitas.
Pendapatan petani akan meningkat apabila pasar dapat memberikan harga
yang tinggi kepada petani, namun akan menurun apabila pasar memberikan harga
yang rendah, untuk meningkatkan kesejahteraan diperlukan peningkatan
produktivitas sehingga produksi meningkat sekaligus dapat meningkatkan
pendapatan petani.
Tabel 1.4. Rata – Rata Pendapatan Petani Sawi di Kelurahan Terjun
Kecamatan Medan Marelan
No
Tahun
1.
2011
2.
2012
3.
2013
4.
2014
5.
2015
Sumber: Pra survey, 2016
Pendapatan Petani Sawi/Musim Tanam (Rp)
1.504.530,1.053.171,2.035.707,1.167.424,2.304.494,-
Tabel 1.4. menunjukan bahwa pendapatan petani dari tahun 2011 – 2015
mengalami fluktuasi, kenaikan pendapatan terlihat pada tahun 2013 dan 2015.
Angka tersebut menunjukan bahwa diperlukan strategi lebih lanjut untuk
Universitas Sumatera Utara
6
pengembangan usahatani sawi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawi.
Perkembangan sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan tanaman
sawi sangat diharapkan menunjang sasaran pembangunan Kelurahan Terjun
sebagai daerah yang sebagian penduduknya bekerja disektor pertanian. Untuk
meningkatkan produksi sawi perlu dilakukan berbagai upaya mengatasi
permasalahan yang ada, khususnya di Kelurahan Terjun Kecamatan Marelan.
Pengembangan usahatani sawi mampu meningkatkan pendapatan petani serta
membantu program pemerintah dalam usaha meningkatkan pendapatan daerah
dan nasional. Karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
merumuskan strategi peningkatan pendapatan petani sawi di Kelurahan Terjun
Kecamatan Marelan.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
maka
dirumuskan
beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani sawi di daerah
penelitian ?
2. Bagaimana strategi peningkatan pendapatan petani sawi di daerah penelitian ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
sawi di daerah penelitian.
2. Untuk menentukan strategi peningkatan pendapatan petani sawi di daerah
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
7
1.4.
Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi petani sawi dalam upaya meningkatkan
pendapatan usahataninya.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan,
terutama yang berkaitan dengan peningkatan pendapatan petani sawi.
3. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
menempuh ujian sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara