Prosedur Kepemilikan Senjata Api Bagi Masyarakat Sipil Menurut Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951

5

ABSTRAK
Suria Ningsih, S.H., M.Hum 1
Erna Herlinda, S.H., M.Hum 2
Gabriel Hotasi Evanocto 3
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat ketat dalam
menerapkan aturan kepemilikan senjata api bagi kalangan sipil. Hal tersebut dapat
kita lihat dalam standar administratif perizinan senjata api yang terdapat pada UU
Darurat No.12 Tahun 1951 tentang Senjata Api, UU No.8 Tahun 1948 tentang
Pendaftaran dan Pemberian Izin Pemakaian Senjata Api.
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1. Bagaimana pengaturan kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil? 2.
Bagaimanakah prosedur perizinan kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil? 3.
Bagaimanakah Hak dan kewajiban dari kepemilikan senjata api bagi masyarakat
sipil?
Metode pendekatan yuridis normatif ini digunakan dengan maksud untuk
mengadakanpendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan
perundang-undanganyang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori. Pendekatan
yuridisnormatif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti sumber-sumber
bacaanyang relevan dengan tema penelitian, yang meliputi penelitian terhadap asasasashukum, sumber-sumber hukum, peraturan perundang-undangan yang

bersifatteoritis ilmiah yang dapat menganalisa permasalahan yang akan dibahas.
Kesimpulan Pengaturan kepemilikan senjata api yaitu memberikan batasan
kepada siapa senjata api dapat diberikan. Pada dasarnya senjata api diberikan kepada
aparat keamanan yaitu TNI/POLRI. Tetapi senjata api dapat diberikan kepada
masyarakat sipil tertentu seperti; Pengusaha dan Pejabat Pemerintah. Prosedur
kepemilikan senjata api yang berlaku di negara Indonesia menurut ketentuan yang
berlaku, cara kepemilikan senjata api harus memenuhi persyaratan-persyaratan.
Kewajiban adalah memelihara, merawat serta mempedomani ketentuan-ketentuan
penggunaan senjata api yang berlaku dilingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Hak dari kepemilikan senjata apiadalah berhak melindungi diri dari ancaman
perbuatan atau perbuatan pelaku kejahatan atau tersangka yang dapat menimbulkan luka
parah atau mematikan. Berhak melindungi kehormatan kesusilaan atau harta benda diri
sendiri atau dari serangan yang melawan hak dan/atau mengancam jiwa manusia.
Saran belum ada Undang-undang khusus yang dapat digunakan sebagai
pedoman bagi pengaturan kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil. prosedur
untuk kepemilikan senjata api harus dipertegas kepemilikannya dalam membawa dan
menggunakan senjata api tersebut. Peraturan tentang hak dan kewajiban setiap
pemegang izin kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil yang diatur oleh
POLRI/TNI pusat ataupun daerah kurang memadai, maka perlu dirubahnya peraturan
Undang-undang No.12 Tahun 1951 tentang senjata api.

Kata Kunci :

1
2
3

Prosedur Kepemilikan Senjata Api, Masyarakat Sipil, UndangUndang Darurat No. 12 Tahun 1951 Tentang Senjata Api

Dosen Pembimbing I, Depertemen HAN Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing II, Depertemen HAN Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Mahasiswa Depertemen HAN Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara