Pengaruh Deferred Tax terhadap Income Smoothing.

(1)

ABSTRACT

This reseacrh aims to examine the effect of deferred tax on income smoothing in the manufacturing company listed at 2011-2013. The independent variable is deferred tax. While the dependent variable in this research is income smoothing that measured by Eckel method. This research is a replication research by Sayekti dkk., (2011). Samples were selected by purposive sampling method with criteria as

follows: 1) They have deferred tax exp; 2) They used Rupiah as currency report’ 3)

They have profit. Analyzed using logistic regression analysis. The result showed that

deferred tax don’t have effect on income smoothing. Keywords: Deferred Tax, Income Smoothing


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pajak tangguhan terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perataan laba yang diukur menggunakan metode Eckel. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Sayekti dkk., (2011). Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1) Memilki beban pajak tangguhan; 2) Memakai mata uang rupiah; 3) Tidak mengalami kerugian selama periode waktu dilakukannya penelitian. Data dianalisis menggunakan model analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak tangguhan tidak mempunyai pengaruh terhadap perataan laba.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


(4)

2.1.1 Definisi Pajak ... 5

2.1.2 Sistem Pemungutan Pajak ... 7

2.1.3 Jenis-jenis Perlawanan Pajak ... 9

2.1.4 Laba Akuntansi dan Laba Fiskal ... 10

2.1.5 Rekonsiliasi (Koreksi) Fiskal ... 13

2.1.6 Deferred Tax (Pajak Tangguhan) ... 18

2.1.7 Teori Agensi ... 22

2.1.8 Manajemen Laba ... 24

2.2 Penelitian Terdahulu ... 31

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian, Populasi, dan Sampel ... 35

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 37

3.4.1 Variabel Penelitian ... 37

3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 40

3.5 Uji Asumsi Klasik ... 41

3.6 Teknik Analisis Data ... 41

3.6.1 Uji Regresi Logistik ... 41

3.6.2 Uji Goodness of Fit ... 42


(5)

3.6.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 43

3.6.5 Uji Koefisien Determinasi ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4,1 Deskriptif Data ... 44

4.2 Hasil Analisis Data ... 44

4.2.1 Indeks Eckel ... 44

4.2.2 Uji Goodness of Fit ... 45

4.2.3 Uji Regresi Logistik ... 45

4.2.4 Uji Overall Model Fit ... 46

4.2.5 Uji Koefisien Determinasi ... 47

4.3 Pembahasan ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50

5.2 Keterbatasan dan Saran ... 50

5.2.1 Keterbatasan ... 50

5.2.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 55


(6)

DAFTAR GAMBAR


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 31 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 40 Tabel 4.1 Klasifikasi Perusahaan ... 45


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Nama Perusahaan ... 55

Lampiran B Deferred Tax Perusahaan ... 56

Lampiran C Profitabilitas (ROA) Perusahaan ... 57

Lampiran D Size Perusahaan ... 58

Lampiran E Income Smoothing Perusahaan Sampel ... 59

Lampiran F Hasil Uji Goodness of Fit ... 60

Lampiran G Hasil Regresi Logistik ... 61

Lampiran H Hasil Uji Overall Model Fit ... 62

Lampiran J Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 63


(9)

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi setiap organisasi, baik itu organisasi perusahaan maupun nirlaba pasti akan memiliki laporan keuangan. Laporan keuangan adalah suatu ringkasan dari transaksi yang terjadi selama periode tertentu yang terjadi dalam perusahaan. Laporan keuangan ini dibuat oleh seorang manajer dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja, posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.

Laporan keuangan memberikan informasi yang berguna bagi pihak eksternal maupun pihak internal. Semua isi dari laporan keuangan tentunya bermanfaat bagi para pemakai, namun biasanya perhatian pemakai lebih ditekankan kepada laporan laba rugi. Laporan laba rugi adalah laporan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan operasi perusahaan dalam periode tertentu. Laporan laba rugi ini dapat bermanfaat untuk menentukan tingkat profitabilitas perusahaan. Manajemen sebagai pihak internal mengandalkan informasi dalam laporan keuangan untuk mengambil keputusan sebagai pertanggungjawaban manajemen terhadap penggunaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan juga digunakan oleh pihak ekternal seperti para investor, karyawan, pelanggan, pemasok, pemberi pinjaman atau kreditur, masyarakat, pemerintah serta lembaga-lembaganya. Untuk para investor laporan keuangan khususnya laporan laba rugi adalah indikator yang


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

digunakan dalam menentukan apakah suatu perusahaan memiliki prospek yang baik atau tidak kedepan.

Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan membuat investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengalokasikan dan mempercayakan dana mereka kepada suatu perusahaan. Pentingnya informasi laba yang terdapat didalam laporan laba rugi membuat manajemen melakukan berbagai upaya yang dilakukan untuk dapat mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan yang disebut dengan manajemen laba (earning management). Salah satu praktik manajemen laba yang seringkali dilakukan adalah perataan laba (income smoothing).

Praktik perataan laba bertujuan untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan, karena laba yang relatif stabil lebih disukai oleh investor. Sedangkan bagi pihak manajemen, praktik perataan laba dapat digunakan untuk memberikan sinyal kepada pemilik dan kreditur bahwa kinerja manajemen relatif stabil. Dalam konteks hubungan antara perusahaan dengan pemerintah. Perusahaan memiliki suatu kewajiban untuk membayar pajak yang dihitung berdasarkan laba yang didapat. Dengan dasar tersebut, maka semakin besar laba yang didapatkan perusahaan, semakin besar pula pajak yang harus dibayarkan. Berdasarkan hal tersebut maka manajemen akan termotivasi untuk memperkecil beban pajak yang harus dibayarkan dengan membuat laba terlihat semakin kecil.

Pada umumnya, perusahaan akan menyusun laporan keuangan yang disusun berdasarkan aturan pajak yang disebut dengan laporan keuangan fiskal (pajak) dan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia (PABU) yang disebut laporan keuangan komersial (akuntansi). Terdapat perbedaan ketentuan


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

dibebankan dalam laporan keuangan komersial dapat dibebankan dalam laporan keuangan fiskal. Perbedaan aturan tersebut akan menghasilkan suatu perbedaan sehingga diperlukan melakukan koreksi atau penyesuaian terhadap laba pada laporan keuangan fiskal. Perbedaan tersebut akan menimbulkan munculnya biaya atau pendapatan pajak tangguhan dalam laporan keuangan. Apabila pajak tangguhan yang terdapat pada suatu perusahaan besar artinya semakin banyak dilakukan koreksi, dengan banyaknya dilakukan koreksi maka terjadi banyak penyesuaian laba, itu dapat mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan income smoothing.

Menurut Utari dalam Sayekti dkk. (2011), analisis pajak tangguhan (deferred tax) dapat menjadi alternatif bagi pihak eksternal sebagai pengguna laporan keuangan dan pihak lain yang terkait dengan perusahaan untuk menilai apakah suatu perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak melalui komponen pajak tangguhan untuk tujuan mencegah pelaporan keuangan. Selanjutnya laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh lembaga ataupun pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai apakah suatu perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak untuk tujuan mencegah pelaporan kerugian, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh deferred tax terhadap income smoothing dengan menggunakan sampel laporan keuangan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2013.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitan yang telah dipaparkan diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasi yaitu apakah deferred tax memiliki pengaruh terhadap


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk investor. Investor diharapkan dapat mendapatkan informasi yang tepat sehingga tidak mengalami kesalahan dalam memilih perusahaan dan dapat menggunakan pajak tangguhan sebagai indikasi apakah perusahaan melakukan income smoothing.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 hingga 2013. Berdasarkan pada hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa deferred tax tidak berpengaruh terhadap tindakan income smoothing pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 hingga 2013. Kesimpulan tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Sayekti dkk. (2011) dan Amali (2009) yang menyatakan bahwa deferred tax tidak mampu menjelaskan tindakan income smoothing.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti mencoba mengemukakan keterbatasan penelitian untuk menjadi bahan pertimbangan penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian sedikit hanya 33 perusahaan.

2. Jumlah tahun yang diamati cenderung singkat, hanya 3 tahun pengamatan. Ini menyebabkan jumlah sampel penelitian hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel, yaitu 99.


(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

3. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan tindakan income smoothing hanya dua, yaitu ROA dan SIZE.

5.2.2 Saran

Saran yang peneliti ajukan untuk penelitian selanjutnya:

1. Diharapkan dapat menambah jumlah perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

2. Jangka waktu yang digunakan untuk penelitian selanjutnya dapat diperpanjang. 3. Variabel kontrol yang digunakan untuk menjelaskan tindakan income smoothing


(16)

52

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno.,dan Trisnawati, Estralita. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta

Amali, Muhammad N. (2009). AnalisisKemampuan Deferred Tax Expenses dalamMendeteksi Earnings Management PadaWajibPajakEmiten yang Terdaftar di Kantor PelayananPajak Perusahaan Masuk Bursa.JurnalAkuntansidanBisnis, 9(1), 71-84

Belkaoui, Ahmed R. (2007). Accounting Theory.Edisi Lima. Salemba Empat. Jakarta

Damayanti, Theresia. (2008).

PerbandinganAkrualdanPajakTangguhandalamPengujianAliranKasMasaDatan gdan Return Saham.Jurnal Akuntansi, 12(3), 250-259.

Djamaluddin, Subekti., Rahmawati., dan Wijayanti, Handayani T. (2008).AnalisisPerubahanAktivaPajakTangguhandanKewajibanPajakTangguha nuntukMendeteksiManajemenlaba.JurnalAkuntansidanKeuangan, 19(3), 139-153.

Ekawati, Erni. (2006). Manajemen Laba Pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta: Analisis Dengan Model Healy. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. 2(1), 12-26.

Kumaladewi, Patricia. (2008). Pengaruh Perubahan Return On Asset, Perubahan Perating Profit Margin, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kemungkinan Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 7(1), 11-34.

M. nazir. (2003). Metode Penelitian. Edisi Kelima. Ghalia Indonesia. Jakarta


(17)

53

Masodah. (2007). Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya dan Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding Review, 78(2), 491-521.

Murhaban, Mohamad. (2003). PerlakuanPajakTangguhanPadaLaporanKeuangan. JurnalAkuntansi.43(2). 43-66

Nuryaman. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. SNA XI Pontianak.

Phillips, J., Pincus, M., and Rego, Sonja O. (2002). Earning Management : New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review, 78(2), 49-521.

PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan

Rahmawati, Dina., dan Muid, Dul. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba. Journal of Accounting, 1(2), 1-14

Resmi, Siti. (2013). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta.

Santosa, Purbayu B., dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Andi. Yogyakarta.

Sayekti, Ran., Faradiza, Sekar A., dan Dei, Indrawati P. (2011). Kemampuan Deferred Tax dalam Menjelaskan Income Smoothing. Jurnal Investasi, 7(2), 90-108.

Subramanyam, K.R., & Wild, J.J. (2010).AnalisisLaporanKeuangan. Buku 1.Edisi 10.SalembaEmpat. Jakarta


(18)

54

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Suranggane, Zulaikha. (2007). Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual Sebagai Prediktor Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 4(1), 49-77.

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentangKetentuanUmumdan Tata Cara Perpajakan

Yulianti.(2005).

KemampuanBebanPajakTangghandalamMemprediksiManajemenLaba.JurnalA kuntansidanKeuangan Indonesia. 2(1), 107-129.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 4

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk investor. Investor diharapkan dapat mendapatkan informasi yang tepat sehingga tidak mengalami kesalahan dalam memilih perusahaan dan dapat menggunakan pajak tangguhan sebagai indikasi apakah perusahaan melakukan income smoothing.


(2)

50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 hingga 2013. Berdasarkan pada hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa deferred tax tidak berpengaruh terhadap tindakan income smoothing pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 hingga 2013. Kesimpulan tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Sayekti dkk. (2011) dan Amali (2009) yang menyatakan bahwa deferred tax tidak mampu menjelaskan tindakan income smoothing.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti mencoba mengemukakan keterbatasan penelitian untuk menjadi bahan pertimbangan penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian sedikit hanya 33 perusahaan.

2. Jumlah tahun yang diamati cenderung singkat, hanya 3 tahun pengamatan. Ini menyebabkan jumlah sampel penelitian hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel, yaitu 99.


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

3. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan tindakan income smoothing hanya dua, yaitu ROA dan SIZE.

5.2.2 Saran

Saran yang peneliti ajukan untuk penelitian selanjutnya:

1. Diharapkan dapat menambah jumlah perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

2. Jangka waktu yang digunakan untuk penelitian selanjutnya dapat diperpanjang. 3. Variabel kontrol yang digunakan untuk menjelaskan tindakan income smoothing


(4)

52

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno.,dan Trisnawati, Estralita. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta

Amali, Muhammad N. (2009). AnalisisKemampuan Deferred Tax Expenses dalamMendeteksi Earnings Management PadaWajibPajakEmiten yang Terdaftar di Kantor PelayananPajak Perusahaan Masuk Bursa.JurnalAkuntansidanBisnis, 9(1), 71-84

Belkaoui, Ahmed R. (2007). Accounting Theory.Edisi Lima. Salemba Empat. Jakarta

Damayanti, Theresia. (2008).

PerbandinganAkrualdanPajakTangguhandalamPengujianAliranKasMasaDatan gdan Return Saham.Jurnal Akuntansi, 12(3), 250-259.

Djamaluddin, Subekti., Rahmawati., dan Wijayanti, Handayani T. (2008).AnalisisPerubahanAktivaPajakTangguhandanKewajibanPajakTangguha nuntukMendeteksiManajemenlaba.JurnalAkuntansidanKeuangan, 19(3), 139-153.

Ekawati, Erni. (2006). Manajemen Laba Pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta: Analisis Dengan Model Healy. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. 2(1), 12-26.

Kumaladewi, Patricia. (2008). Pengaruh Perubahan Return On Asset, Perubahan Perating Profit Margin, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kemungkinan Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 7(1), 11-34.

M. nazir. (2003). Metode Penelitian. Edisi Kelima. Ghalia Indonesia. Jakarta


(5)

53

Masodah. (2007). Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya dan Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding Review, 78(2), 491-521.

Murhaban, Mohamad. (2003). PerlakuanPajakTangguhanPadaLaporanKeuangan. JurnalAkuntansi.43(2). 43-66

Nuryaman. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. SNA XI Pontianak.

Phillips, J., Pincus, M., and Rego, Sonja O. (2002). Earning Management : New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review, 78(2), 49-521.

PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan

Rahmawati, Dina., dan Muid, Dul. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba. Journal of Accounting, 1(2), 1-14

Resmi, Siti. (2013). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta.

Santosa, Purbayu B., dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Andi. Yogyakarta.

Sayekti, Ran., Faradiza, Sekar A., dan Dei, Indrawati P. (2011). Kemampuan Deferred Tax dalam Menjelaskan Income Smoothing. Jurnal Investasi, 7(2), 90-108.

Subramanyam, K.R., & Wild, J.J. (2010).AnalisisLaporanKeuangan. Buku 1.Edisi 10.SalembaEmpat. Jakarta


(6)

54

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Suranggane, Zulaikha. (2007). Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual Sebagai Prediktor Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 4(1), 49-77.

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentangKetentuanUmumdan Tata Cara Perpajakan

Yulianti.(2005).

KemampuanBebanPajakTangghandalamMemprediksiManajemenLaba.JurnalA kuntansidanKeuangan Indonesia. 2(1), 107-129.