Analisis Perencanaan Agregat untuk Meminimalkan Biaya Produksi pada Proses Pembuatan Kerupuk Kuning pada PT "X".

(1)

ABSTRACT

PT. X is a private company engaged in the food production. PT. X produces 3 types of raw crackers such as onion crackers, yellow crackers and tongue crackers. Increase in number of food production companies, especially raw crackers, encourage the company to has unique strategies to compete with competitors. Because of the competition, the company should be able to have good production planning in order to meet fluctuates consumer demand. This research conducted due to fluctuating consumer demand.

The purpose of this research was to determine how the aggregate implementation can lead to efficient cost and cope with fluctuating demand with sales forecasting using 3 months Moving Average Method, Exponential Smoothing with α = 0.1 and α = 0.5, and Trend Linear. Based on the forecast error calculation, Exponential Smoothing method with α = 0.5 is the smallest error calculation.

After gain the result of calculations using the method of Exponential Smoothing with α = 0.5, then proceed with the calculation of aggregate planning strategies using the current corporate strategy at a cost of Rp 1.290.915.000, Level Strategy with a workforce of 71 employees with a cost of Rp 1.291.410.000, Level Strategy with a workforce of 71 employees and overtime at a cost of Rp 1.431.481.632, and Chase Strategy with changing workforce by adding and reducing labor costs of Rp 1.217.610.000.

Thus the application of the aggregate planning that produces the smallest total production costs is by using Chase Strategy with changing workforce by adding and reducing the workforce that is able to save production costs by Rp 73.305.000 by comparison with current corporate strategy.


(2)

ABSTRAK

PT. X merupakan sebuah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang produksi makanan. Jenis produk yang diproduksi PT. X adalah kerupuk mentah yang terdiri kerupuk bawang, Kerupuk kuning, dan kerupuk lidah. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang produksi makanan khususnya kerupuk mentah, mendorong perusahaan untuk memiliki strategi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dengan adanya persaingan tersebut perusahaan harus dapat mampu memiliki perencanaan produksi yang baik agar dapat memenuhi permintaan konsumen yang berfluktuasi. Karena permintaan konsumen yang berfluktuasi maka dilakukanlah penelitian ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan agregat dapat mengefisiensikan biaya dan mengatasi permintaan yang berfluktuasi dengan cara melakukan peramalan penjualan dengan menggunakan metoda

Moving Average 3 bulan, Exponential Smoothing dengan α = 0,1 dan α = 0,5, dan

Trend Linear. Berdasarkan perhitungan kesalahan peramalan, diketahui bahwa peramalan dengan kesalahan terkecil yaitu dengan menggunakan metoda

Exponential Smoothing dengan α = 0,5.

Setelah di dapat hasil perhitungan dengan menggunakan metoda

Exponential Smoothing dengan α = 0,5 maka dilanjutkan dengan perhitungan

strategi perencanaan agregat menggunakan strategi perusahaan saat ini dengan biaya Rp 1.290.915.000, Level Strategy dengan tenaga kerja tetap 71 karyawan dengan biaya Rp 1.291.410.000 Level Strategy dengan tenaga kerja tetap 71 karyawan dengan mengadakan lembur dengan biaya Rp 1.431.481.632, Chase Strategy dengan tenaga kerja berubah-ubah dengan menambahkan dan mengurangi tenaga kerja dengan biaya Rp 1.217.610.000.

Dengan demikian penerapan perencanaan agregat yang menghasilkan total biaya produksi terkecil yang terpilih yaitu dengan menggunakan Chase Strategy dengan tenaga kerja berubah-ubah dengan menambahkan dan mengurangi tenaga kerja yaitu dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp 73.305.000 berdasarkan perbandingan dengan strategi perusahaan saat ini.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAAN ... i

PERNYATAAN SURAT KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

1.5 Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11


(4)

2.2 Keputusan Strategis Dalam Manajemen Operasi ... 12

2.3 Kapasitas ... 15

2.4 Peramalan ... 16

2.4.1 Forecasting Time Horizons ... 17

2.4.2 Jenis-jenis Peramalan ... 18

2.4.3 Tujuh Langkah Dalam Sistem Peramalan ... 19

2.4.4 Prinsip Peramalan... 19

2.4.5 Pendekatan Peramalan ... 20

2.4.6 Naive Approaches ... 22

2.4.7 Moving Average ... 22

2.4.8 Weighted Moving Average ... 23

2.4.9 Exponential Smoothing ... 23

2.4.10 Trend Projections ... 24

2.5 Mengukur Kesalahan Peramalan... 25

2.5.1 Mean Absolute Deviation (MAD) ... 26

2.5.2 Mean Squarred Error (MSE) ... 27


(5)

2.6 Aggregate Planning ... 28

2.6.1 Pilihan Perencanaan ... 30

2.6.2 Pilihan Campuran Untuk Membuat Perencanaan ... 33

2.7 Rerangka Pemikiran ... 35

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Objek Penelitian ... 39

3.2 Struktur Organisasi... 40

3.3 Kegiatan Produksi ... 45

3.4 Metode Penelitian... 49

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.2 Perhitungan Indeks Musim ... 53

4.3 Peramalan Menggunakan Simple Moving Average 3 Bulan ... 57

4.4 Peramalan Menggunakan Weighted Moving Average 3 Bulan ... 60

4.5 Peramalan Menggunakan Exponential Smoothing Dengan α = 0,1 ... 63


(6)

4.7 Peramalan Menggunakan Trend Projection... 69

4.8 Menghitung Kesalahan Peramalan ... 73

4.8.1 Mean Absolute Deviation (MAD) ... 73

4.8.2 Mean Squarred Error (MSE) ... 74

4.8.3 Mean Absolute Percent Error (MAPE) ... 75

4.9 Data-data Yang Digunakan Dalam Perhitungan Perencanaan Agregat ... 78

4.10 Perencanaan Agregat Perusahaan Saat Ini ... 81

4.11 Perencanaan Agregat Menggunakan Level Strategy (Strategi Tenaga Kerja Tetap) ... 84

4.12 Perencanaan Agregat Menggunakan Level Strategy (Strategi Tenaga Kerja Tetap) Dengan Mengadakan Lembur ... 88

4.13 Perencanaan Agregat Menggunakan Chase Strategy Tenaga Kerja Berubah-ubah ... 92

4.14 Perbandingan Perencanaan Produksi Perusahaan Dan Strategi Perencanaan Agregat ... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1 Simpulan ... 102

5.2 Saran ... 103


(7)

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Jumlah Produksi Kerupuk Mentah PT. X Januari 2013 – Desember

2013 ... 5

Tabel 1.2Tingkat Permintaan, Produksi, Dan Persediaan Kerupuk Kuning Pada PT. X Januari 2013 – Desember 2013 ... 6

Tabel 4.1Data Permintaan Kerupuk Kuning Pada PT. X ... 51

Tabel 4.2Perhitungan Index Musim ... 53

Tabel 4.3Simpel Moving Average 3 Bulan... 57

Tabel 4.4Weighted Moving Average 3 Bulan ... 60

Tabel 4.5Exponential Smoothing Method Dengan α = 0,1 ... 63

Tabel 4.6Exponential Smoothing Method Dengan α = 0,5 ... 66

Tabel 4.7Trend Projection ... 70

Tabel 4.8Tabel Perbandingan Ketepatan Peramalan ... 76

Tabel 4.9Ramalan Permintaan Januari 2014 – Desember 2014 ... 77

Tabel 4.10Perencanaan Produksi Kerupuk Kuning PT. X Tahun 2013 ... 82


(9)

Tabel 4.12Perencanaan Agregat Menggunakan Level Strategy Dengan Mengadakan Lembur Tahun 2013 ... 89

Tabel 4.13Perencanaan Agregat Menggunakan Chase Strategy Tahun 2013 ... 93

Tabel 4.14Perbandingan Perencanaan Produksi Perusahaan Dengan Strategi Perencanaan Agregat ... 96


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 3.1Struktur Organisasi PT. X ... 41

Gambar 3.2Flow Process Chart... 48

Gambar 4.1Permintaan Bulanan Kerupuk Kuning Pada PT. X ... 52


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan kegiatan menciptakan produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing terhadap perusahaan lain. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk-produk yang bermutu yang dapat memenuhi keinginan konsumen serta melaksanakan pengelolaan kegiatan produksi dan operasi yang sangat produktif. Kegiatan produksi dan operasi merupakan suatu hal yang mendasar untuk diperhatikan. Dalam melakukan kegiatan produksi dan operasi perusahaan harus dapat melihat peluang-peluang produksi dan operasi yang akan datang. Perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik itu harus mampu memperkirakan tentang kondisi perekonomian, industri, persaingan masa yang akan datang dan menciptakan strategi perusahaan dalam mencapai sasaran.

Perencanaan yang mencakup tentang kegiatan produksi dan operasi dalam perusahaan disebut dengan perencanaan produksi. Perencanaan produksi yang dilakukan oleh perusahaan bermaksud untuk mengembangkan suatu rencana produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan kapasitas yang ada dan menggunakan sumber daya yang sesuai kebutuhan agar dapat meminimalkan biaya serendah mungkin.


(12)

Perencanaan produksi akan menjadi dasar untuk anggaran operasi, tenaga kerja, keperluan jam kerja normal atau lembur, keperluan peralatan atau mesin, dan keperluan bahan baku yang dibutuhkan.

Dalam melakukan perencanaan produksi perusahaan haruslah dapat memperkirakan atau meramalkan permintaan terhadap produk-produk yang diinginkan dimasa yang akan datang. Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dilingkupinya. Horizon waktu terbagi menjadi beberapa kategori ialah peramalan jangka pendek, peramalan jangka menengah, dan peramalan jangka panjang (Heizer Render; 2010:163). Dalam perusahaan yang permintaannya tidak tetap atau berfluktuasi maka peramalan yang biasa digunakan adalah peramalan yang bersifat jangka menengah. Peramalan jangka menengah biasanya menggunakan perencanaan produksi agregrat. Perencanaan agregrat digunakan dalam perencanaan produksi yang dilakukan dalam kurun waktu 3 sampai 18 bulan. Strategi dalam perencanaan agregrat yang dimana permintaan yang tidak tetap akan mengakibatkan beban kerja yang tidak tetap pula. Untuk mengatasi hal ini, para manajer operasi berusaha menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, dan variabel lain yang dapat dikendalikan (Heizer Render; 2010:164).

Perencanaan agregat yang dilakukan oleh perusahaan memiliki sasaran yang dimana perusahaan harus dapat menyeimbangkan antara permintaan dan produksi dari


(13)

suatu produk atau jasa dengan jalan menentukan jumlah dan waktu input, transformasi, dan output yang tepat. Sehingga tercapai rencana produksi yang menggunakan sumber daya perusahaan secara efektif untuk memenuhi demand yang diperkirakan. Perencanaan agregat bisa digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa. Dalam perusahaan manufaktur perencanaan agregat digunakan dalam hal perencanaan produksi tetapi dalam perusahaan jasa perencanaan agregat digunakan dalam hal mengatur jadwal tenaga kerja.

PT. X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi makanan yaitu kerupuk mentah yang dimana kerupuk mentah ini memiliki beberapa macam model kerupuk antara lain kerupuk bawang, kerupuk lidah, dan kerupuk warna yang dimana warna terdiri dari kuning tua dan kuning susu. Permintaan-permintaan akan produk yang dihadapi oleh PT. X sangat berfluktuasi. Dengan terbatasnya permintaan kerupuk yang rendah dan juga permintaaan kerupuk yang tinggi pada bulan-bulan tertentu perusahaan sulit dalam melakukan perencanaan produksi. PT. X perlu melakukan perencanaan produksi jangka menengah yaitu perencanaan agregat. PT. X sangat sulit dalam menentukan jenis, jumlah, dan waktu untuk memproduksi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.

Dalam berkembangnya PT. X dari tahun ke tahun maka semakin besar masalah yang dihadapi dan semakin rumit dan berhubungan dengan biaya, waktu, dan juga permintaan yang tidak menentu. PT. X sering kali mengalami kekurangan


(14)

produksi untuk memenuhi permintaan terhadap pasar. Produksi yang dilakukan oleh PT. X setiap kali tidak dapat memenuhi permintaan pada bulan tertentu. Tetapi pada saat bulan-bulan yang dimana permintaan yang rendah produksi PT. X sangat menumpuk. Penumpukan produksi yang berlebihan pada PT .X akan menimbulkan biaya simpan yang tinggi.

Waktu dan jumlah produksi yang sesuai sangatlah diinginkan oleh PT. X agar dapat menghemat biaya-biaya dan tidak hilangnya penjualan yang dikarenakan produksi yang tidak terpenuhi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perencanaan produksi agregat di perusahaan PT. X yang dimana permintaan yang berfluktuasi sering kali tidak terpenuhi oleh perusahaan. Dalam permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul “Analisis

Perencanaan Agregat Untuk Meminimalkan Biaya Produksi Pada Proses Pembuatan Kerupuk Kuning PT. X”

1.2 Identifikasi Masalah

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi yaitu makanan yang dimana perusahaan tersebut mengelolah dari bahan baku menjadi barang jadi yaitu kerupuk. Setiap kerupuk memiliki model, warna yang menarik dan rasa yang berbeda, oleh karena itu, setiap jenis dan bentuk kerupuk memiliki pangsa pasar dan peminat yang berbeda, maka PT. X harus dapat memenuhi keinginan


(15)

konsumen yang dimana konsumen tidak jenuh dengan rasa, warna dan model yang sudah ada. Berikut ini merupakan data produksi dan permintaan kerupuk mentah pada PT. X:

Tabel 1.1

Jumlah Produksi Kerupuk Mentah PT. X Januari 2013 - Desember 2013

Sumber: PT. X

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa produksi kerupuk mentah untuk setiap jenisnya tidaklah sama, pangsa pasar setiap kerupuk juga berbeda-beda karena setiap wilayah tertentu memiliki permintaan yang berbeda. Pangsa pasar permintaan kerupuk meliputi Pulau Jawa dan Sumatra. Untuk permintaan kerupuk bawang dan lidah hanya di sebagian Pulau Sumatra dan Jawa, yaitu wilayah Banten, Jakarta, dan Lampung, tetapi pangsa pasar untuk permintaan kerupuk kuning di setiap wilayah selalu ada, yang dimana permintaan kerupuk kuning meliputi wilayah Banten,

BULAN Jumlah Produksi (kg)

Kerupuk Kuning Kerupuk Bawang Kerupuk Lidah Januari 2013 114,400 114,000 60,000 Februari 2013 92,400 115,400 56,400

Maret 2013 114,000 110,600 58,200

April 2013 114,400 116,400 61,200

Mei 2013 119,100 114,000 57,600

Juni 2013 114,400 112,600 55,800

Juli 2013 116,400 118,900 119,200

Agustus 2013 26,400 16,200 10,400

September 2013 116,000 124,600 74,200 Oktober 2013 119,000 116,400 65,900 Nopember 2013 109,400 112,800 63,500 Desember 2013 120,600 119,400 61,400


(16)

Jakarta, Tangerang, Lampung, Palembang, Medan, dan Pulau Bangka Belitung. Karena kerupuk kuning memiliki pangsa pasar yang lebih luas, maka peneliti membatasi penelitian dengan memilih kerupuk mentah yang berwarna kuning untuk diteliti. Berikut adalah data tentang permintaan, produksi, dan persediaan kerupuk mentah berwarna kuning:

Tabel 1.2

Tingkat Permintaan, Produksi, dan Persediaan Kerupuk Kuning Pada PT. X

Januari 2013 - Desember 2013

Bulan Kerupuk kuning Permintaan (kg) Produksi (kg) Persediaan (kg) Kelebihan/kekurangan (kg)

Januari 2013 113.638 114.400 762 762

Februari 2013 116.542 92.400 0 (23.380)

Maret 2013 116.894 114.000 0 (2.894)

April 2013 109.458 114.400 4.942 4.942

Mei 2013 105.785 119.100 18.257 18.257

Juni 2013 106.542 114.400 26.115 26.115

Juli 2013 151.265 116.400 0 (8.750)

Agustus 2013 37.891 26.400 0 (11.491)

September 2013 112.658 116.000 3.342 3.342

Oktober 2013 129.856 119.000 0 (7.514)

November 2013 116.897 109.400 0 (7.497)

Desember 2013 128.365 120.600 0 (7.765)

Sumber : PT. X

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pada bulan Februari 2013, Maret 2013, Agustus 2013, Oktober 2013, November 2013, dan Desember 2013 mengalami permintaan yang tinggi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut terdapat hari-hari


(17)

besar yang dimana permintaan akan kerupuk semakin tinggi tetapi produksi yang dilakukan berkurang dikarenakan tenaga kerja yang memproduksi tidak dapat melaksanakan produksi yang efektif. Dari data di atas juga terlihat kelebihan dan juga kekurangan produksi kerupuk kuning di PT. X. Kelebihan produksi akan berdampak pada tingginya biaya simpan, sedangkan kekurangan produksi menyebabkan PT. X akan kehilangan penjualan karena konsumen tidak bisa menunggu barang yang sedang diproduksi.

Maka disimpulkan identifikasi masalah pada PT. X sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan agregat yang selama ini dilakukan oleh PT. X? 2. Strategi apa yang cocok digunakan dalam perencanaan agregat pada PT. X? 3. Berapa besar biaya yang dapat dikurangi dengan menggunakan perencanaan

agregat pada PT. X?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang dilakukan pada PT. X adalah untuk:

1. Mengetahui perencanaan agregat yang selama ini telah dilakukan oleh PT. X. 2. Mengetahui strategi perencanaan agregat yang cocok digunakan pada PT. X. 3. Mengetahui besarnya biaya yang dapat dikurangi dengan menggunakan


(18)

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan kegunaan dan manfaat bagi semua pihak, antara lain:

1. Bagi Akademisi

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bertujuan positif sehubungan dengan penerapan ilmu Manajemen Operasi.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini ditujukan terutama untuk PT. X agar dapat memberikan pilihan solusi untuk masalah yang sedang terjadi pada pabrik agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi keterlambatan produksi.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan untuk mengembangkan lebih dalam mengenai teori-teori yang dipelajari dengan penerapan sesungguhnya, dan diharapkan menambah wawasan peneliti.

1.5 Sistematika Pembahasan


(19)

 Bab 1. Pendahuluan

Pada penulisan pendahuluan meliputi latar belakang masalah yang berisi tentang fenomena yang terjadi di dalam perusahaan. Selain itu bab ini berisikan tentang identifikasi masalah yang merupakan elemen-elemen pertanyaan dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Kemudian diuraikan juga mengenai tujuan dan kegunaan penelitian yang isinya menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan dapat menjawab identifikasi masalah. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kegunaan penelitian bagi perusahaan dan juga akademisi.

 Bab 2. Kajian Pustaka

Pembahasan pada bagian ini menguraikan dasar teori yang berkaitan dengan Aggregate Planning, serta kerangka pemikiran yang membatasi teori yang digunakan di dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dijelaskan dengan menggunakan bagan untuk mempermudah orang yang membaca penelitian ini.

 Bab 3. Metode Penelitian & Objek Penelitian

Pada bagian ini diberikan pengenalan terhadap perusahaan sebagai objek yang diteliti yaitu PT. X dan menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber dan cara penentuan data, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.


(20)

 Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi data-data yang telah diperoleh sewaktu melakukan penelitian, kemudian diolah dan diuji menggunakan beberapa strategi perencanaan agregat, serta pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.

 Bab 5. Simpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran yang diberikan pada perusahaan sebagai solusi akan permasalahan yang terjadi.


(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Perencanaan agregat yang dilakukan oleh PT. X tanpa menggunakan metode perencanaan agregat tertentu hanya berdasarkan permintaan yaitu dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.290.915.000 dengan jumlah karyawan 71 orang.

2. Strategi perencanaan agregat yang cocok digunakan untuk PT. X yaitu perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy yang dimana jumlah produksi disesuaikan dengan jumlah permintaan yang diramalkan dengan cara menambah dan mengurangi tenaga kerja dengan total biaya sebesar Rp 1.217.610.000.

3. Perencanaan agregat untuk PT. X pada tahun 2013 dengan menggunakan Chase Strategy dapat menghemat biaya biaya sebesar Rp 73.305.000


(22)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk mengatasi masalah produksi di PT. X:

1. Perusahaan perlu melakukan peramalan terhadap permintaan untuk tahun 2014 dengan menggunakan metoda Exponential Smoothing α = 0.5 karena tingkat kesalahaan peramalan lebih rendah.

2. Perusahaan juga disarankan untuk melakukan perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy dengan menambahkan dan mengurangi tenaga kerja yang di mana berdasarkan data ramalan permintaan di tahun yang akan datang karena berdasarkan penelitian ini biaya yang dikeluarkan lebih rendah. 3. Dalam mempermudah mengetahui kapasitas produksi dan jumlah permintaan

sebaiknya perusahaan membuat catatan-catatan produksi dan permintaan secara terperinci dengan mencatat hasil produksi di dalam buku catatan atau fasilitas seperti komputer.

4. Perusahaan sebaiknya melakukan inovasi terhadap aktivitas pengeringan dengan menambah fasilitas berupa mesin pengering untuk meningkatkan produksi.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Bozarth, Cecil C., & Handfield, Robert C. 2013. Intoduction To Operation Management In The Supply Chain Management. Third Edition. Pearson Education Limited. London.

Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert & Aquilano, Nicholas J. 2009. Operations & Supply Management. Twelfth Edition. Mc Graw Hill. New York.

Heizer, Jay & Render, Barry. 2011. Operation Management. Tenth Edition. Pearson International Edition. New Jersey.

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi Kedua. Grasindo. Jakarta.

Jogiyanto, H. M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. UGM. Yogyakarta.

Krajewski, Lee J., Ritzman, Larry P. & Malhotra, Manoj. 2007. Operation Management: Processesand Value Chains. Eight Edition. Pearson Prentice Hall.

Nahmias, Steven. 2009.. Production Operationt Analysis. Sixth Edition. Mc Graw Hill International Edition. New York.

Reid, R. & Sanders Nada R. 2010. Operation Management: An Integrated Approach. Fourth Edition. Wiley International Edition. United States.


(24)

Schroeder, R.G., Goldstein. Susan. Mayer., & Rungtusanatham. M. Johnny. 2011. Operation Management In The Supply Chain. Sixth Edition. Mc Graw Hill International Edition. New York.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Cetakan kesebelas. Alfabeta. Bandung.

Swink, Morgan., Melnyk, Steven, A., Cooper, M.Bixby., & Hatley, Janet, L. 2011. Managing Operations Across The Supply Chain. Mc Graw Hill International Edition. New York.


(1)

9 Universitas Kristen Maranatha

 Bab 1. Pendahuluan

Pada penulisan pendahuluan meliputi latar belakang masalah yang berisi tentang fenomena yang terjadi di dalam perusahaan. Selain itu bab ini berisikan tentang identifikasi masalah yang merupakan elemen-elemen pertanyaan dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Kemudian diuraikan juga mengenai tujuan dan kegunaan penelitian yang isinya menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan dapat menjawab identifikasi masalah. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kegunaan penelitian bagi perusahaan dan juga akademisi.

 Bab 2. Kajian Pustaka

Pembahasan pada bagian ini menguraikan dasar teori yang berkaitan dengan Aggregate Planning, serta kerangka pemikiran yang membatasi teori yang digunakan di dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dijelaskan dengan menggunakan bagan untuk mempermudah orang yang membaca penelitian ini.

 Bab 3. Metode Penelitian & Objek Penelitian

Pada bagian ini diberikan pengenalan terhadap perusahaan sebagai objek yang diteliti yaitu PT. X dan menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber dan cara penentuan data, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.


(2)

10 Universitas Kristen Maranatha

 Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi data-data yang telah diperoleh sewaktu melakukan penelitian, kemudian diolah dan diuji menggunakan beberapa strategi perencanaan agregat, serta pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.

 Bab 5. Simpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran yang diberikan pada perusahaan sebagai solusi akan permasalahan yang terjadi.


(3)

102 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Perencanaan agregat yang dilakukan oleh PT. X tanpa menggunakan metode

perencanaan agregat tertentu hanya berdasarkan permintaan yaitu dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.290.915.000 dengan jumlah karyawan 71 orang.

2. Strategi perencanaan agregat yang cocok digunakan untuk PT. X yaitu

perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy yang dimana jumlah produksi disesuaikan dengan jumlah permintaan yang diramalkan dengan cara menambah dan mengurangi tenaga kerja dengan total biaya sebesar Rp 1.217.610.000.

3. Perencanaan agregat untuk PT. X pada tahun 2013 dengan menggunakan Chase


(4)

103 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk mengatasi masalah produksi di PT. X:

1. Perusahaan perlu melakukan peramalan terhadap permintaan untuk tahun 2014

dengan menggunakan metoda Exponential Smoothing α = 0.5 karena tingkat

kesalahaan peramalan lebih rendah.

2. Perusahaan juga disarankan untuk melakukan perencanaan agregat dengan

menggunakan Chase Strategy dengan menambahkan dan mengurangi tenaga kerja yang di mana berdasarkan data ramalan permintaan di tahun yang akan datang karena berdasarkan penelitian ini biaya yang dikeluarkan lebih rendah.

3. Dalam mempermudah mengetahui kapasitas produksi dan jumlah permintaan

sebaiknya perusahaan membuat catatan-catatan produksi dan permintaan secara terperinci dengan mencatat hasil produksi di dalam buku catatan atau fasilitas seperti komputer.

4. Perusahaan sebaiknya melakukan inovasi terhadap aktivitas pengeringan dengan


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bozarth, Cecil C., & Handfield, Robert C. 2013. Intoduction To Operation Management In The Supply Chain Management. Third Edition. Pearson Education Limited. London.

Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert & Aquilano, Nicholas J. 2009. Operations & Supply Management. Twelfth Edition. Mc Graw Hill. New York.

Heizer, Jay & Render, Barry. 2011. Operation Management. Tenth Edition. Pearson International Edition. New Jersey.

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi Kedua. Grasindo. Jakarta.

Jogiyanto, H. M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. UGM. Yogyakarta.

Krajewski, Lee J., Ritzman, Larry P. & Malhotra, Manoj. 2007. Operation Management: Processesand Value Chains. Eight Edition. Pearson Prentice Hall.

Nahmias, Steven. 2009.. Production Operationt Analysis. Sixth Edition. Mc Graw Hill International Edition. New York.

Reid, R. & Sanders Nada R. 2010. Operation Management: An Integrated Approach. Fourth Edition. Wiley International Edition. United States.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Schroeder, R.G., Goldstein. Susan. Mayer., & Rungtusanatham. M. Johnny. 2011.

Operation Management In The Supply Chain. Sixth Edition. Mc Graw Hill International Edition. New York.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Cetakan kesebelas. Alfabeta. Bandung.

Swink, Morgan., Melnyk, Steven, A., Cooper, M.Bixby., & Hatley, Janet, L. 2011. Managing Operations Across The Supply Chain. Mc Graw Hill International Edition. New York.