Analisis Perencanaan Agregat untuk Meminimalkan Biaya Produksi pada Pabrik Tempe Joni.

(1)

vii

Abstract

Joni fermented soybean Factory is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured are fermented soybean. Increasing number of companies engaged in the food industry, especially fermented soybean, prompting the company to have a strategy to compete with other companies. Given the competition, consumer demand to be fluctuating. Company should have a good production planning in order to be able to overcome it. Therefore, it is conducted research which concerning on aggregate planning strategies to overcome the fluctuating demand.

The purpose of this study is to determine how the implementation of the aggregate planning can expense efficiency of costs and overcome the fluctuating demand by doing sales forecast with moving average method of 3 months and 5 months, exponential smoothing with α = 0.40 and α = 0.70 and linear trend method. Based on the calculation of error forecasting, it is known that the forecasting with the smallest absolute error is by using exponential smoothing with α = 0,70.

After obtained the forecasting results using the exponential smoothing with α = 0,70 and continued with the aggregate planning using strategy which the company run during the time, level workforce strategy with 8 worker, level workforce strategy with 9 worker, mixed strategy, and chase strategy. The Result that obtained by using the company's strategy is Rp. 147.244.753, level workforce strategy with 8 worker is Rp. 148.449.425, level workforce strategy with 9 worker is 142.507.759, mixed strategy Rp. 135.448.540, and chase strategy Rp. 113.691.599.

Thereby the application of aggregate planning which yielding the smallest total cost of production which is chosen is by using chase strategy. With applying chase strategy, company can save on production cost up to Rp. 33.553.154 based on comparison with the production cost which company run during the time.


(2)

viii

ABSTRAK

Pabrik tempe joni adalah sebuah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang home industry. Adapun jenis produk yang diproduksi adalah tempe mentah. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan khususnya tempe, mendorong perusahaan untuk memiliki strategi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dengan adanya persaingan dan sifat permintaan konsumen yang berfluktuasi terhadap kebutuhan roti, perusahaan harus memiliki perencanaan produksi yang baik agar mampu untuk mengatasi hal tersebut. Maka untuk mengatasi permintaan yang berfluktuasi dilakukan penelitian ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perencanaan agregat dapat mengefisiensikan biaya dan mengatasi demand yang berfluktuasi dengan cara melakukan peramalan penjualan dengan metode moving

average 3 bulan, dan 5 bulan, exponential smoothing dengan α = 0,40 dan α = 0,70, dan trend linear. Berdasarkan perhitungan kesalahan peramalan, diketahui bahwa peramalan dengan kesalahan absolutnya terkecil adalah dengan menggunakan metode exponential smoothing dengan α = 0,70.

Setelah didapat hasil peramalan dengan metode exponential smoothing dengan α = 0,70 maka dilanjutkan dengan perencanaan agregat menggunakan strategi yang perusahaan jalankan sekarang, level strategy dengan 8 tenaga kerja,

level strategy dengan 9 tenaga kerja, mixed strategy dan chase strategy. Hasil

yang didapatkan menggunakan strategi perusahaan adalah Rp. 147.244.753, level

strategy dengan 8 tenaga kerja Rp. 148.449.425, level strategy dengan 9 tenaga

kerja Rp. 142.507.759, mixed strategy Rp. 135.448.540, dan chase strategy Rp. 113.691.599

Dengan demikian penerapan perencanaan agregat yang menghasilkan total biaya produksi terkecil yang terpilih yaitu dengan menggunakan chase strategy. Dengan penerapan chase strategy maka perusahaan dapat menghemat biaya produksi hingga Rp. 33.553.154, berdasarkan perbandingan dengan biaya produksi yang perusahaan jalankan selama ini.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Dan Pembatasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 9

2.1.1 Peranan Manajemen Operasi ...10

2.2 Perencanaan Produksi ... 13

2.2.1 Pengertian Perencanaan Produksi ... 13

2.2.2 Tujuan Perencanaan Produksi ... 14

2.2.3 Fungsi Perencanaan Produksi ... 15

2.3 Perencanaan Agregat ... 16

2.3.1 Karakteristik Perencanaan Agregat... 17

2.3.2 Langkah-langkah Perencanaan Agregat ... 17


(4)

2.4 Peramalan ... 23

2.4.1 Pengertian Peramalan... 23

2.4.2 Ciri Peramalan ... 24

2.4.3 Langkah-langkah Pembuatan Peramalan ... 25

2.4.4 Teknik Peramalan ... 25

2.4.5 Ketelitian Peramalan ... 29

2.5 Kerangka Pemikiran ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Metode Penelitian ... 35

3.1.1 Sumber Data... 35

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.1.3 Waktu Pengumpulan Data ... 37

3.1.4 Langkah-langkah Penelitian... 38

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

3.2.1 Struktur Organisasi ... 40

3.1.2 Kegiatan Produksi ... 42

BAB IV PEMBAHASAN ... 45

4.1 Data Penjualan Dan Kebijakan Produksi Perusahaan ... 45

4.2 Grafik Permintaan ... 49

4.3 Indeks Musim ... 50

4.4 Peramalan ... 51

4.4.1 Moving Average ... 52

4.4.2 Exponential Smoothing ... 57

4.4.3 Trend Linear ... 65

4.4.4 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 67

4.5 Perencanaan Agregat ... 69

4.5.1 Perencanaan Agregat Yang Dijalankan Dengan Jumlah Pekerja Yang Dimiliki Perusahaan Saat Ini ... 72

4.5.2 Level Strategy... 78

4.5.3 Mixed Strategy (Level Workforce + Overtime 2 Jam Lembur) ... 86

4.5.4 Chase Strategy ……… 94


(5)

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101

5.1 Kesimpulan ... 101

5.2 Saran ... 102

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 106


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Produksi Dan Permintaan Januari 2010 - Desember 2011 ... 4 Tabel 4.1 Data Produksi Dan Permintaan Tempe (Unit)

Periode Tahun 2010-2011 ... 45 Tabel 4.2 Indeks Musiman (Seasonal Indeks) ... 50 Tabel 4.3 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Moving Average

Tiga Bulan Periode Tahun 2010-2011 ... 52 Tabel 4.4 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Moving Average

Lima Bulan Periode Tahun 2010-2011 ... 55 Tabel 4.5 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Exponential

Smoothing, Seasonal Variation In Α = 0,40 ... 58 Tabel 4.6 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Exponential

Smoothing, Seasonal Variation In Α = 0,70 ... 61 Tabel 4.7 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Trend Linear

Dengan Seasonal Indeks Periode Tahun 2010-2011 ... 64 Tabel 4.8 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 67 Tabel 4.9 Hasil Ramalan Periode Tahun 2012 ... 68 Tabel 4.10 Perencanaan Agregat Dengan Kebijakan Perusahaan Level Strategy

(Level Workface + 3 Jam Overtime) Periode Tahun 2012... 74 Tabel 4.11 Level Strategy Dengan 9 Tenaga Kerja Pada Perusahaan Tempe Joni

Periode Tahun 2012 ... 79 Tabel 4.12 Level Strategy Dengan 8 Tenaga Kerja Pada Perusahaan Tempe Joni

Periode Tahun 2012 ... 84 Tabel 4.13 Perencanaan Agregat Menggunakan Strategi Mixed Startegy

(Level Workforce + Overtime) Periode Tahun 2012 ... 89 Tabel 4.14 Perencanaan Agregat Menggunakan Chase Strategy

Periode Tahun 2012 ... 95 Tabel 4.15 Perbandingan Biaya Total Perencanaan Agregat Perusahaan Mirasa


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Perencanaan Agregat ... 34 Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 40 Gambar 3.2 Peta Alur Proses Produksi ... 42 Gambar 4.1 Grafik Permintaan Perusahaan Tempe Joni

Periode Januari 2010 – Desember 2011 ... 49 Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Permintaan Tahun 2010 Dan 2011


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi belakangan ini menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin terbuka. Persaingan dapat terjadi pada industri maupun jasa, baik perusahaan skala kecil, menengah, maupun besar. Perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dalam jenis, jumlah dan kualitas tertentu dan harus dapat melahirkan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Oleh karena itu perusahaan harus semakin berhati-hati dalam menentukan keputusannya dan mampu mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi tertentu.

Dari berbagai peluang bisnis yang ada, menjalankan bisnis makanan merupakan yang paling diminati oleh wirausahawan khususnya di daerah Bandung ini (Ahira,2009). Peluang bisnis makanan di Bandung sangat bagus hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya tempat makan seperti restoran, cafe,

outlet food, atau foodcourt. Melihat kebutuhan akan makanan yang sangat tinggi,

maka perusahaan harus dapat mengendalikan tingkat produksi mereka dengan baik dimana perencanaan produksi menjadi hal utama bagi kegiatan dalam industri makanan. Melakukan perencanaan produksi menjadi penting karena perusahaan khususnya bagian operasional perlu menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi agar dapat menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, dan variabel lain yang dapat dikendalikan.


(9)

2

Pendapatan perusahaan bisa saja berkurang atau bahkan hilang hanya dikarenakan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen. Oleh sebab itu hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dalam menjawab tantangan ini, setiap perusahaan harus berjuang mempertahankan hidupnya antara lain melalui efisiensi biaya, kreativitas, inovasi, dan kemampuan untuk improvisasi di segala bidang.

Perusahaan Tempe Joni merupakan perusahaan industri rumahan yang bergerak dalam bidang produk makanan. Adapun jenis produk yang diproduksi adalah tempe. Tempe merupakan salah satu makanan yang sangat disukai oleh masyarakat luas, baik oleh kalangan masyarakat dengan pendapatan tinggi maupun pendapatan yang rendah. Karakteristik tempe mentah yang tidak tahan lama menyebabkan Perusahaan Tempe Joni perlu mengelola dengan baik perencanaan produksinya.

Saat ini perusahaan ingin meningkatkan kegiatan produksinya dengan tingkat yang efisien dan efektif, sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan pesaing yang memiliki tipe produksi sejenis dan dapat meminimumkan biaya produksi keseluruhan. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang diinginkan oleh perusahaan, maka diperlukan penerapan ilmu Manajemen Operasi dalam pengendalian tingkat produksi.


(10)

Manajemen Operasi adalah satu disiplin ilmu yang diterapkan oleh berbagai perusahaan. Baik itu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, retail, transportasi, atau perusahaan lainnya. Semua jenis usaha tentu membutuhkan Manajemen Operasi. Proses produksi barang dan jasa yang efisien membutuhkan penerapan konsep, alat-alat dan teknik Manajemen Operasi yang efektif.

Di dalam perencanaan produksi perusahaan perlu mengendalikan faktor-faktor seperti jumlah produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah persediaan, pekerjaan lembur, jumlah subkontrak dengan jumlah permintaan yang ada. Untuk mengendalikannya maka diperlukan perencanaan agregat agar aktivitas produksi dalam perusahaan dapat lebih efisien dan efektif.

Perencanaan agregat adalah pendekatan untuk menentukan jumlah dan waktu produksi dalam jangka waktu menengah (antara 3 sampai 18 bulan ke depan) (Heizer,Render,2011:528). Tujuan perencanaan agregat ini adalah memenuhi prediksi permintaan dan memperkecil biaya pada periode perencanaan untuk menghasilkan laba yang optimal. Berdasarkan uraian- uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Perencanaan Agregat untuk Memininalkan Biaya Produksi pada Pabrik Tempe Joni”


(11)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Tempe Joni merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dimana jenis produk yang di produksi adalah tempe. Berikut adalah data produksi dan permintaan pada periode Januari 2010 - Desember 2011.

Tabel 1.1

Data Produksi dan Permintaan Tempe Januari 2010 – Desember 2011

Bulan Produksi Permintaan Kelebihan/

(Kekurangan)

Januari 2010 10.000 12.504 (2.504)

Februari 10.000 13.440 (3.440)

Maret 10.000 8.960 1.040

April 10.000 8.080 1.920

Mei 10.000 8.407 1.593

Juni 10.000 12.650 (2.650)

Juli 10.000 14.809 (4.809)

Agustus 10.000 8.248 1.752

September 10.000 12.523 (2.523)

Oktober 10.000 9.876 124

November 10.000 10.708 (708)

Desember 10.000 14.424 (4.424)

Januari 2011 10.000 11.000 (1.000)

Februari 10.000 12.690 (2.690)

Maret 10.000 10.100 (100)

April 10.000 7.471 2.529

Mei 10.000 8.122 1.878


(12)

Sumber : Bagian Produksi Perusahaan Keterangan :

1. Perusahaan memproduksi 50 kg per hari. 2. 1 kg = 8 unit tempe mentah.

Perusahaan Tempe Joni mempunyai kebijakan bahwa setiap kali memproduksi tempe setiap bulannya adalah 10.000 unit dimana produksi dilakukan setiap minggunya. Mengingat umur ekonomis tempe yang relatif hanya 2 hari maka apabila ada stock/sisa tempe yang tidak terjual, sisa/stock tersebut tidak menjadi persediaan awal pada minggu berikutnya. Dari data tersebut terlihat bahwa selama ini perusahaan memproduksi produknya terkadang melebihi, dan terkadang kurang dari penjualannya atau permintaannya. Dengan demikian, masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh perusahaan dalam hal ini tempe joni menyangkut perencanaan produksi antara lain adalah:

1. Bagaimana perencanaan produksi yang dilakukan oleh Perusahaan Tempe Joni pada saat ini ?

2. Strategi perencanaan agregat apa yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan ?

3. Berapa efisiensi biaya yang didapatkan perusahaan dalam melakukan perencanaan agregat ?

Juli 10.000 13.888 (3.888)

Agustus 10.000 9.604 396

September 10.000 13.600 (3.600)

Oktober 10.000 9.004 996

November 10.000 11.905 (1.905)

Desember 10.000 13.406 (3.406)


(13)

6

1.3 Tujuan Penelitian

Pengendalian tingkat persediaan bagi perusahaan itu sangatlah penting. Oleh sebab itu, riset ini dilakukan dan mempunyai tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui praktek perencanaan produksi dengan menggunakan perencanaan agregat.

2. Untuk menentukan strategi perencanaan agregat yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan.

3. Untuk mengetahui berapa besar efisiensi biaya yang didapatkan oleh perusahaan dengan melakukan perencanaan agregat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil riset ini memberikan manfaat antara lain ditujukan untuk :

Penulis

sebagai kesempatan menambah pengalaman dan pengetahuan di bidang operasi pada umumnya dan khususnya dalam hal pengendalian produksi agregat

Bagi Perusahaan

Sebagai usulan perbaikan kegiatan operasi perusahaan di masa yang akan datang, dan khususnya dalam meningkatkan pengendalian produksi perusahaan.


(14)

Lain-lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi ataupun informasi tambahan bagi para mahasiswa yang mengambil konsentrasi manajemen operasi. Riset ini juga bermanfaat bagi mereka yang akan memulai atau sudah bekerja di bidang perencanaan produksi.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Menjelaskan tentang pentingnya perencanaan produksi yang ada dalam suatu proses produksi di perusahaan untuk menekan biaya seminimum mungkin, perumusan masalah yang akan dijawab dalam skripsi ini, dan juga berisi tentang kegunaan dari peneliti bagi pihak perusahaan, penulis, maupun pihak lainnya.

BAB II Landasan Teori atau Kajian Pustaka

Mengemukakan berbagai teori yang berhubungan dengan perencanaan produksi. serta kerangka pemikiran guna membantu menyelesaikan masalah yang ada.


(15)

8

BAB III Objek dan Metode Penelitian

Mengemukakan gambaran umum mengenai Perusahaan Tempe Joni, perusahaan yang bergerak dalam bidang produk makanan sebagai obyek penelitian, yaitu mengenai lokasi perusahaan, sejarah pembentukan perusahaan, dan susunan organisasi perusahaan, juga menjelaskan metode penelitian yang digunakan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan metode-metode yang ada dan pembahasan masalah perencanaan produksi yang ada pada perusahaan sehingga diperoleh hasil penelitian yang memadai

BAB V Simpulan dan Saran

Merupakan kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya serta memberikan saran-saran yang dapat diberikan untuk memecahkan masalah dengan hasil penelitian yang diperoleh.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Strategi perencanaan agregat yang dijalankan perusahaan saat ini adalah menggunakan tenaga kerja tetap yaitu sebanyak 6 orang dan lembur selama 15 hari pada bulan tertentu. Pada saat ini perusahaan masih belum menggunakan metode peramalan melainkan memproduksi dalam jumlah yang tetap yaitu sebanyak 402/hari. Konsekuensi dari pilihan ini membutuhkan biaya sebesar Rp. 147.244.753/tahun

2. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan pada bab IV maka, metode peramalan yang sesuai dengan perusahaan adalah metode Eksponential Smoothing α = 0,70, karena memiliki nilai kesalahan peramalan paling kecil dibandingkan metode peramalan yang lain. Sedangkan strategi perencanaan agregat yang cocok untuk digunakan perusahaaan adalah Chase Strategy dimana tenaga kerja yang digunakan setiap bulannya disesuaikan dengan tingkat permintaan produk. Dengan melakukan

Chase Strategy, maka perusahaan membutuhkan biaya sebesar Rp. 113.691.599/tahun

3. Dengan melakukan Chase Strategy, maka perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar Rp. 33.553.154/tahun


(17)

102

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan juga dari kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan kegiatan perencanaan produksi perusahaan yaitu:

1. Perusahaan diharapkan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu agar produksi yang dihasilkan sesuai dengan jumlah permintaan konsumen, khususnya dengan menggunakan metode peramalan permintaan Eksponential Smoothing α = 0,70.

2. Perusahaan dapat lebih cermat dalam melakukan kegiatan produksinya untuk mengantisipasi peramalan permintaan yang berfluktuasi. Kegiatan produksi sebaiknya dilakukan dengan menyesuaikan terhadap hasil ramalan, jumlah tenaga kerja, dan hari kerja untuk menekan biaya produksi.

3. Berdasarkan data yang ada, perusahaan sebaiknya menggunakan perencanaan agrerat

Chase Strategy yaitu dengan cara menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja agar

produk yang diproduksi sesuai dengan jumlah permintaan untuk suatu periode tertentu. 4. Peramalan permintaan dan perencanaan agregat untuk perusahaan baiknya terus

diperbaharui sesuai dengan perkembangan pasar. Untuk itu perusahaan harus mempersiapkan pelatihan tenaga kerja dalam menyusun peramalan permintaan dan perencanaan agregat dan juga mampu untuk mengaplikasikannya di dalam perusahaan dalam menghadapi permintaan yang berfluktuasi.


(18)

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, masih terdapat berbagai keterbatasan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Penulis menyadari bahwa keterbatasan penelitian ini antara lain faktor ketersediaan data perusahaan, karena perusahaan ini baru didirikan pada bulan november 2009 maka data yang tersedia hanya 2 tahun. Penulis berharap bahwa data yang ada cukup mewakili penelitian ini, karena apabila dilihat data tersebut hampir memiliki pola yang sama. Penulis juga menyadari bahwa ketersediaan bahan baku merupakan salah satu faktor penting demi kelancaran proses produksi, namun dalam penelitian ini faktor ketersediaan bahan baku tidak dibahas karena diasumsikan ketersediaan bahan baku selalu dapat memenuhi proses produksi.


(19)

104

DAFTAR PUSTAKA

Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management 10th Edition. Pearson,

Practice Hall. 2011

F Robert Jacobs, Richard Chase, Nicholas Aquilano. Operations Management. 11th

edition. Mc. Graw Hill. New York. 2007

Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management (Manajemen Operasi). Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta. 2010

Nahmias, Steven. Production and Operations Analysis 6th Edition. Mc. Graw Hill.

New York. 2008

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen produksi dan operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit FE-UI. Jakarta. 2008

Kusuma, Hendra. Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

CV. Andi. Yogyakarta. 2007

Fitri, dan Hery Prasetya. Manajemen Operasi. Cetakan 1. CAPS. Jakarta. 2011

Schroeder, Roger. G. Operation Management. 8th Edition. The Mc. Graw Hill Company. New York. 2007

Krawjewski, Lee J dan Larry P.Ritzman. Operational Management: Strategy


(20)

Krajewski, Larry P.R, and Manoj K. Malhotra. 2007. Operation Management:

Processes and Value Chains. 9th Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. 2007


(1)

BAB III Objek dan Metode Penelitian

Mengemukakan gambaran umum mengenai Perusahaan Tempe Joni, perusahaan yang bergerak dalam bidang produk makanan sebagai obyek penelitian, yaitu mengenai lokasi perusahaan, sejarah pembentukan perusahaan, dan susunan organisasi perusahaan, juga menjelaskan metode penelitian yang digunakan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan metode-metode

yang ada dan pembahasan masalah perencanaan produksi yang ada pada perusahaan sehingga diperoleh hasil penelitian yang memadai

BAB V Simpulan dan Saran

Merupakan kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya serta memberikan saran-saran yang dapat diberikan untuk memecahkan masalah dengan hasil penelitian yang diperoleh.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Strategi perencanaan agregat yang dijalankan perusahaan saat ini adalah menggunakan tenaga kerja tetap yaitu sebanyak 6 orang dan lembur selama 15 hari pada bulan tertentu. Pada saat ini perusahaan masih belum menggunakan metode peramalan melainkan memproduksi dalam jumlah yang tetap yaitu sebanyak 402/hari. Konsekuensi dari pilihan ini membutuhkan biaya sebesar Rp. 147.244.753/tahun

2. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan pada bab IV maka, metode peramalan yang sesuai dengan perusahaan adalah metode Eksponential Smoothing α = 0,70, karena memiliki nilai kesalahan peramalan paling kecil dibandingkan metode peramalan yang lain. Sedangkan strategi perencanaan agregat yang cocok untuk digunakan perusahaaan adalah Chase Strategy dimana tenaga kerja yang digunakan setiap bulannya disesuaikan dengan tingkat permintaan produk. Dengan melakukan

Chase Strategy, maka perusahaan membutuhkan biaya sebesar Rp. 113.691.599/tahun

3. Dengan melakukan Chase Strategy, maka perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar Rp. 33.553.154/tahun


(3)

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan juga dari kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan kegiatan perencanaan produksi perusahaan yaitu:

1. Perusahaan diharapkan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu agar produksi yang dihasilkan sesuai dengan jumlah permintaan konsumen, khususnya dengan menggunakan metode peramalan permintaan Eksponential Smoothing α = 0,70.

2. Perusahaan dapat lebih cermat dalam melakukan kegiatan produksinya untuk mengantisipasi peramalan permintaan yang berfluktuasi. Kegiatan produksi sebaiknya dilakukan dengan menyesuaikan terhadap hasil ramalan, jumlah tenaga kerja, dan hari kerja untuk menekan biaya produksi.

3. Berdasarkan data yang ada, perusahaan sebaiknya menggunakan perencanaan agrerat

Chase Strategy yaitu dengan cara menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja agar

produk yang diproduksi sesuai dengan jumlah permintaan untuk suatu periode tertentu. 4. Peramalan permintaan dan perencanaan agregat untuk perusahaan baiknya terus

diperbaharui sesuai dengan perkembangan pasar. Untuk itu perusahaan harus mempersiapkan pelatihan tenaga kerja dalam menyusun peramalan permintaan dan perencanaan agregat dan juga mampu untuk mengaplikasikannya di dalam perusahaan dalam menghadapi permintaan yang berfluktuasi.


(4)

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, masih terdapat berbagai keterbatasan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Penulis menyadari bahwa keterbatasan penelitian ini antara lain faktor ketersediaan data perusahaan, karena perusahaan ini baru didirikan pada bulan november 2009 maka data yang tersedia hanya 2 tahun. Penulis berharap bahwa data yang ada cukup mewakili penelitian ini, karena apabila dilihat data tersebut hampir memiliki pola yang sama. Penulis juga menyadari bahwa ketersediaan bahan baku merupakan salah satu faktor penting demi kelancaran proses produksi, namun dalam penelitian ini faktor ketersediaan bahan baku tidak dibahas karena diasumsikan ketersediaan bahan baku selalu dapat memenuhi proses produksi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management 10th Edition. Pearson,

Practice Hall. 2011

F Robert Jacobs, Richard Chase, Nicholas Aquilano. Operations Management. 11th

edition. Mc. Graw Hill. New York. 2007

Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management (Manajemen Operasi). Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta. 2010

Nahmias, Steven. Production and Operations Analysis 6th Edition. Mc. Graw Hill.

New York. 2008

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen produksi dan operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit FE-UI. Jakarta. 2008

Kusuma, Hendra. Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

CV. Andi. Yogyakarta. 2007

Fitri, dan Hery Prasetya. Manajemen Operasi. Cetakan 1. CAPS. Jakarta. 2011

Schroeder, Roger. G. Operation Management. 8th Edition. The Mc. Graw Hill Company. New York. 2007


(6)

Krajewski, Larry P.R, and Manoj K. Malhotra. 2007. Operation Management:

Processes and Value Chains. 9th Edition. Pearson Education, Inc. New

Jersey. 2007