Perancangan Buku Cerita Bergambar tentang Daun Pembungkus Makanan di Jawa Barat kepada Anak-Anak.

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG DAUN PEMBUNGKUS MAKANAN DI JAWA BARAT

KEPADA ANAK-ANAK

Oleh

Amelia Tania Sutanudjaja NRP 1064138

Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki kekayaan kuliner yang sangat tinggi nilainya. Selain itu, tidak hanya dinilai dari sisi rasa, tetapi juga dari keunikan sisi kemasannya, yaitu dengan menggunakan daun. Penggunaan daun sebagai pembungkus makanan merupakan salah satu budaya Indonesia yang unik dan eksotis, didukung dengan banyaknya jenis flora yang mendukung. Meski begitu, seiring dengan berkembangnya kemasan modern, budaya ini mulai terlupakan oleh masyarakat. Sehingga perlu diadakan pendalaman informasi sejak dini tentang budaya daun pembungkus makanan agar budaya tersebut tidak hilang.

Maka dari itu tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberikan informasi kepada anak-anak tentang berbagai macam kemasan makanan di Jawa Barat yang menggunakan daun-daun, sebagai perkenalan dasar akan salah satu budaya Indonesia yang unik dan eksotis.

Metode yang digunakan dalam perancangan ini meliputi pengumpulan data melalui survey dan studi literatur, serta perancangan buku cerita bergambar mengenai budaya dan informasi tentang daun pembungkus makanan terhadap anak-anak. Perancangan buku akan dibuat tidak hanya edukatif, tetapi juga interaktif dengan dilengkapi media story-telling dan board game sederhana, serta aktivitas hasta karya. Sehingga dengan buku ini, anak tidak hanya belajar, tetapi juga sambil berimajinasi, bermain, dan berkarya.


(2)

ABSTRACT

THE DESIGN OF ILLUSTRATED CHILDREN’S STORYBOOK

ABOUT LEAF FOOD PACKAGING Submitted by

Amelia Tania Sutanudjaja NRP 1064138

Indonesia is a country with a rich variety of great culinary culture. Not only is it famous fro the splendid taste, but also for the unique food packaging which uses levaes. The use of leaves as the food packaging is one unique and exoctic Indonesian culture, which is also supported by the rich variety of flora existing in Indonesia. However, with the development of modern packaging, people start to leave this leaf food packaging. That is why, it is necessary to explore more information of the culture of packing food using leaves so that this culture can still exist.

The purpose of this design is to provide information to children about the many kinds of food packaging in West Java using leaves, as an introduction to one of the unique and exotic cultural products in Indonesia.

The method used in this design covers the collection of data through surveys and library research, and designing the illustrated storybook for children about the culture of leaf food packaging. The book design will not only aim to be educative but also interactive with the story-telling media and a simple board game, as well as an art craft activity. It is expected that through this book children will not only learn but also imagine, play, and create something.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR TABEL ... xv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 3

BAB II : LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Pengemasan ... 5

2.1.1 Pengemasan Secara Umum ... 5

2.1.2 Pengemasan Tradisional... 5

2.2 Psikologi Komunikasi ... 7

2.2.1 Komunikasi ... 7

2.2.2 Komunikasi Terhadap Anak-Anak ... 8

2.3 Storytelling Terhadap Anak ... 11

2.4 Book Design ... 11

2.4.1 Book Design Secara Umum ... 11

2.4.2 Buku Edukatif ... 12


(4)

2.5 Ilustrasi ... 14

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 15

3.1 Data dan Fakta... 15

3.1.1 Perusahan/Lembaga Terkait atau Fenomena ... 15

3.1.2 Kesimpulan Hasil Kuesioner ... 33

3.1.3 Tinjauan terhadap Proyoek atau Persoalan Sejenis ... 34

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 40

3.2.1 SWOT ... 40

3.2.3 STP ... 42

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 44

4.1. Konsep Komunikasi ... 44

4.2. Konsep Kreatif ... 45

4.2.1. Konsep Cerita ... 45

4.2.2. Layout ... 45

4.2.3. Ilustrasi ... 46

4.2.4 Tipografi ... 46

4.2.5 Warna ... 47

4.2.6 Elemen Pendukung ... 47

4.3 Konsep Media ... 47

4.3.1. Buku ... 47

4.3.2. Poster ... 48

4.2.3. X-Banner ... 48

4.2.4 Iklan Majalah ... 48

4.2.5 Gimmick ... 48

4.4 Hasil Karya... 49

4.4.1 Karakter ... 49


(5)

4.4.3 Packaging ... 70

4.4.4 Poster ... 72

4.4.5 Iklan Majalah ... 73

4.4.6 X-Banner ... 73

4.4.7 Gimmick ... 74

4.4.8 Budgetting ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 82 DATA PENULIS


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan... 4

Gambar 3.1 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat ... 15

Gambar 3.2 Logo Erlangga for Kids ... 16

Gambar 3.3 Daun Pisang ... 19

Gambar 3.4 Daun Salak ... 21

Gambar 3.5 Daun Kelapa ... 22

Gambar 3.6 Daun Bambu ... 23

Gambar 3.7 Daun Hanjuang ... 24

Gambar 3.8 Daun Jati ... 25

Gambar 3.9 Kulit Jagung ... 26

Gambar 3.10 Daun Jambu Air ... 27

Gambar 3.11 Daun Kemiri ... 28

Gambar 3.12 Diagram hasil kuesoner terhadap anak-anak 8-12 tahun ... 29

Gambar 3.13 Diagram hasil kuesoner terhadap anak-anak 8-12 tahun ... 29

Gambar 3.14 Diagram hasil kuesoner terhadap anak-anak 8-12 tahun ... 30

Gambar 3.15 Diagram hasil kuesoner terhadap anak-anak 8-12 tahun ... 30

Gambar 3.16 Diagram hasil kuesoner terhadap anak-anak 8-12 tahun ... 30

Gambar 3.17 Diagram hasil kuesoner terhadap anak-anak 8-12 tahun ... 30

Gambar 3.18 Diagram hasil kuesoner terhadap anak-anak 8-12 tahun ... 31

Gambar 3.19 Diagram hasil kuesoner terhadap orang tua berumur 25-40 tahun ... 31

Gambar 3.20 Diagram hasil kuesoner terhadap orang tua berumur 25-40 tahun ... 31

Gambar 3.21 Diagram hasil kuesoner terhadap orang tua berumur 25-40 tahun ... 32

Gambar 3.22 Diagram hasil kuesoner terhadap orang tua berumur 25-40 tahun ... 32

Gambar 3.23 Cover Seni Lipat Daun sebagai Wadah Antaran ... 34

Gambar 3.24 What I Did with a Leaf ... 35

Gambar 3.25 Contoh Halaman What I Did with a Leaf ... 35

Gambar 3.26 Cover Leaf-Man ... 36

Gambar 3.27 Contoh Halaman Leaf-Man ... 36

Gambar 3.28 Cover Aaron and The Magic Apple ... 37


(7)

Gambar 3.30 Cover Puzzle Profesi ... 38

Gambar 3.31 Isi Puzzle Profesi ... 38

Gambar 3.32 The Wizard of Oz Game Book ... 39

Gambar 3.13 Isi The Wizard of Oz Game Book ... 39

Gambar 4.1 Typeface Berlin San FB Demi ... 46

Gambar 4.2 Typeface TF Secondary ... 46

Gambar 4.3 Desain Karakter ... 49

Gambar 4.4 Judul Buku ... 51

Gambar 4.5 Cover Depan Buku Edisi 1 ... 56

Gambar 4.6 Halaman end-paper dan half title ... 57

Gambar 4.7 Copyright dan Prolog ... 57

Gambar 4.8 Halaman Informasi Umum ... 57

Gambar 4.9 Teknik Membungkus ... 58

Gambar 4.10 Daftar Isi ... 58

Gambar 4.11 Title Page (Halaman Judul)... 59

Gambar 4.12 Halaman Cerita chapter 1 ... 59

Gambar 4.13 Halaman Board Game dan konten lipatan halaman ... 60

Gambar 4.14 Halaman Edukasi Daun Pisang ... 61

Gambar 4.15 Halaman Hasta Karya dan Selingan ... 62

Gambar 4.16 Halaman Cerita Bab Kulit Jagung ... 63

Gambar 4.17 Halaman Board Game Kulit Jagung ... 64

Gambar 4.18 Halaman Edukasi dan Hasta Karya Kulit Jagung ... 65

Gambar 4.19 Halaman Cerita Bab Daun Jambu Air ... 66

Gambar 4.20 Halaman Board Game Daun Jambu Air ... 67

Gambar 4.21 Halaman Edukasi dan Hasta Karya Daun Jambu Air ... 68

Gambar 4.22 Halaman Cerita Bab Daun Jati ... 69

Gambar 4.23 Halaman Board Game Daun Jati ... 69

Gambar 4.24 Halaman Edukasi dan Hasta Karya Daun Jati ... 69

Gambar 4.25 Halaman Epilog ... 70

Gambar 4.26 Epilog ... 70

Gambar 4.27 Packaging ... 71


(8)

Gambar 4.29 Iklan Majalah Book Launching ... 73

Gambar 4.30 X-Banner Book Launching ... 74

Gambar 4.31 Gimmick: Set alat tulis ... 75

Gambar 4.32 Gantungan Kunci Akrilik ... 75

Gambar 4.33 Set Pin Edukasi ... 76


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Pisang ... 19

Tabel 3.2 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Kawung ... 21

Tabel 3.3 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Salak ... 22

Tabel 3.4 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Kelapa ... 22

Tabel 3.5 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Bambu ... 23

Tabel 3.6 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Hanjuang ... 24

Tabel 3.7 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Jati ... 25

Tabel 3.8 Jenis Makanan yang Dikemas Kulit Jagung ... 26

Tabel 3.9 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Jambu Air ... 27

Tabel 3.10 Jenis Makanan yang Dikemas Daun Kemiri ... 28

Tabel 3.11 Analisis Strength ... 40

Tabel 3.12 Analisis Weakness ... 41

Tabel 3.13 Analisis Opportunity ... 41

Tabel 3.14 Analisis Threat ... 41

Tabel 4.1 Pembagian Seri Buku ... 51

Tabel 4.2 Pembagian Konten dan Kategori Buku ... 53

Tabel 4.3 Biaya Produksi Buku ... 77

Tabel 4.4 Biaya Produksi Buku ... 77

Tabel 4.5 Biaya Promosi Buku ... 77

Tabel 4.6 Biaya Produksi Gimmick ... 78

Tabel 4.7 Biaya Produksi Gimmick ... 78


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika dilihat dari sisi kuliner, Indonesia memiliki berbagai macam kuliner tradisional yang masih dilestarikan dan diminati oleh masyarakat. Kuliner tradisional Indonesia merupakan salah satu dari ciri khas dan harta kebudayaan yang dimiliki Indonesia, tidak hanya dari sisi rasa dan bentuknya saja, melainkan juga dari sisi pengemasannya. Salah satu pengemasan tradisional yang banyak ditemukan di Indonesia, yakni pengemasan dengan daun-daunan.

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak sekali jenis flora, tak terkecuali daerah Jawa Barat. Dari situlah dapat dihasilkan berbagai macam daun-daun yang dapat digunakan sebagai kemasan makanan, seperti halnya daun-daun pisang, daun jati, daun bambu, daun jagung, dan lain-lainnya. Pengemasan daun tidak hanya memiliki unik, tetapi juga sebagai penambah nilai estetis, artistik, rasa, dan keeksotisan bagi makanan-makanan di dalamnya.

Walau begitu seiring bertambahnya jaman, pengemasan dengan daun mulai tergantikan oleh kemunculan bahan pengemasan sintetis, seperti halnya plastik, kotak dus, styrofoam, dan lain-lainnya. Masyarakat mulai jarang untuk menggunakan kemasan daun karena dianggap tidak praktis, tidak aman, dan tidak tahan lama. Terlepas dari hal itu, banyak masyarakat yang masih belum sadar akan manfaat dan kelebihan dari pengemasan daun, sehingga lebih memilih untuk menggunakan kemasan modern. Padahal makanan yang dibungkus secara tradisional oleh daun-daun, memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa disamakan jika dibungkus dengan kemasan modern.

Terlepas dari masalah pengemasan, kemajuan teknologi yang semakin pesat pun mempengaruhi pertumbuhan dan penambahan informasi pada anak-anak. Bermunculannya media-media modern, searah dengan berkembangnya


(11)

indutri-industri yang menjual makanan-makanan kimiawi membuat anak-anak kurang informasi adanya budaya-budaya serta makanan-makanan tradisional.

Salah satu cara untuk menyampaikan informasi ilmu pengetahuan adalah dengan melalui media buku. Di Indonesia, sudah banyak ditemukan buku anak-anak dengan berbagai macam jenis, baik dari luar maupun buatan lokal. Meskipun begitu tingkat membaca anak-anak terhadap buku-buku lokal yang berbasis ilmu pengetahuan sampai sekarang masih terbilang minim. Salah satu penyebabnya adalah buku ilmu pengetahuan buatan lokal masih banyak yang terbilang kurang menarik minat dan membosankan bagi anak-anak. Padahal jika dilihat pada pasarnya, sudah banyak illustrator dan penulis lokal yang sudah menerbitkan buku-buku fiktif berkualitas baik, tetapi masih belum banyak yang mengaplikasikannya pada buku ilmu pengetahuan.

Penulis memilih topik ini karena merasa sosialisasi dan pelestarian penggunaan kemasan daun di Jawa Barat masih kurang. Penulis memilih untuk melakukan pendekatan lebih lanjut kepada anak-anak, karena perlu untuk ditanamkan rasa pelestarian akan budaya tradisional Indonesia sejak dini.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah cara mengenalkan budaya kemasan-kemasan yang menggunakan daun-daun dan pengaplikasiannya serta manfaat-manfaatnya pada makanan di Jawa Barat kepada anak-anak?

2. Bagaimanakah cara merancang buku edukatif dan interaktif menarik yang berisi tentang informasi-informasi akan daun-daun pembungkus makanan bagi anak-anak?

Ruang lingkup kajian untuk topik ini membahas tentang informasi, manfaat, dan pengaplikasian dari daun-daun pembungkus yang ada di wilayah Jawa Barat. Penelitian akan dilakukan dalam jangka waktu Februari – Maret 2014. Teori dan


(12)

media yang terkait berupa buku sebagai studi pustaka, serta survey dan kuesioner sebagai studi kasus.

1.3 Tujuan Perancangan

Penulis memilih topik ini untuk memberikan informasi kepada anak-anak tentang berbagai macam kemasan makanan di Jawa Barat yang menggunakan daun-daun, sebagai perkenalan dasar akan salah satu budaya Indonesia yang unik dan eksotis. Selain itu juga sebagai sarana edukatif untuk menambahkan pengetahuan anak dalam bidang tumbuhan dan kesehatan, juga meningkatkan kreatifitas dan minat membaca.

1.4 Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memenuhi data dan fakta yang menguatkan penelitian ini, akan dilakukan survey melalui penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap anak-anak, orang tua, serta beberapa penjual makanan. Survey melalui kuesioner akan dilakukan terhadap dua target, yaitu secara umum yang tidak dibatasi segmentasi tertentu, dan secara khusu, yaitu langsung kepada target yakni anak-anak SD yang ada di Bandung. Selain itu, akan digunakan juga sumber data berupa literatur studi pustakan dan instansi / organisasi yang sesuai dengan tema karya tulis ini, salah satunya seperti Dinas Kesehatan Bandung.

1.5 Skema Perancangan

Latar Belakang:

Pengemasan makanan yang menggunakan media daun merupakan salah satu budaya Indonesia yang unik dan memiliki nilai eksotisme sendiri. Walau begitu, seiring dengan berkembangnya

kemasan modern, informasi dan sosialisasi akan kemasan daun mulai berkurang. Di sisi lain, anak-anak untuk membaca buku-buku edukatif mulai berkurang. Hal tersebut juga

didukung dengan masih sedikitnya media buku yang menarik

Masalah:

Bagaimana cara menyampaikan informasi tentang budaya daun pembungkus makanan secara menarik dan mudah dimengerti bagi anak-anak.


(13)

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan anak akan kemasan-kemasan daun yang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan.

Merancang buku edukatif dan interaktif berisikan informasi-informasi tersebut yang menarik dan mudah dimengerti bagi anak-anak, serta untuk meningkatkan minat membaca.

Pengumpulan Data:

Studi Pustaka dari buku-buku dan artikel-artikel internet / jurnal yang terkait Wawancara dan kuesioner terhadap lembaga-lembaga terkait, orang tua, dan anak-anak

Analisis SWOT

Segmentasi, Targeting, Posisitioning

Konsep Media:

Book Design interaktif, dilengkapi dengan board game sederhana serta

media promosi seperti poster, banner, dan gimmick

Konsep Komunikasi:

Book design yang bersifat edukatif dan interaktif dengan informasi

yang bersifat story-telling agar menarik dan mudah dipahami bagi

anak-anak

Konsep Visual:

Book Design menggunakan ilustrasi-ilustrasi dan aplikasi

warna yang ditujukan pada anak-anak.

Konsep Perancangan:

Merancang book design yang bersifat edukatif yang dapat memberikan informasi tentang kemasan daun yang menarik dan mudah dipahami bagi

anak-anak. Serta dibuat secara interaktif dan story-telling yang menarik agar tidak membosankan, dan dapat juga dinikmati oleh target yang lain.

Tujuan Akhir:

Anak-anak mendapatkan pengetahuan baru tentang kemasan dan dan kebudayaan tersebut dapat dilestarikan secara terus menerus sehingga tidak hilang oleh media-media modern. Di samping itu

minat membaca dan kreativitas anak-anak akan meningkat. Gambar 1.1: Skema Perancangan


(14)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Meski kemasan modern sudah makin berkembang dan lebih efektif, tetapi bukan berarti budaya penggunaan daun sebagai pembungkus makanan dapat ditnggalkan dan hilang begitu saja, karena hal tersebut merupakan salah satu nilai dari kebudayaan Indonesia yang tinggi. Maka dari itu perlu dibuat sebuah pelestarian agar dapat mempertahankan budaya tersebut.

Perancangan ini bukanlah dibuat untuk menyaingi dan melawan adanya kemasan modern, melainkan hanya bentuk pelestarian agar budaya daun pembungkus makanan tidak dilupakan. Karena bisa saja kemasan tradisional dapat digabungkan dengan kemasan modern, sehingga menjadi kemasan yang lebih unik lagi.

Bentuk pelestarian ini dilakukan kepada anak-anak, karena usia dini dapat menyerap informasi dengan lebih lama sehingga dapat dipertahankan kepada generasi-generasi berikutnya.

5.2 Saran

Ada baiknya bagi orang tua untuk memperkenalkan budaya tradisional kepada anak-anak lewat sesuatu yang sederhana. Perkenalan budaya tersebut tidak perlu diperkenalkan secara memaksa atau berlebihan seperti menunjukkan kesan “yang Indonesia sekali”, tetapi dilakukan secara perlahan sambil mencampurkannya dengan budaya-budaya yang lain yang bisa lebih mudah diterima. Hal itulah yang menjadi alasan desainer merancang buku ini dengan pencampuran gaya Eropa dan unsur Indonesia.

Saran untuk desainer sendiri adalah perancangan media kertas daun agar dibuat lebih besar, hingga anak-anak dapat melakukan eksperimen dengan lebih dalam lagi.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Musem Negara Sri Baduga. 2008 Pameran Kemasan Makanan Tradisional. Bandung: Museum SriBaduga.

Dudley, Berice. 1997 “What Is Story-telling?”, (Online),

(http://www.australianstorytelling.org.au/txt/d-what2.php diakses 10 Februari 2014).

Lee, Marshal. 2011. Bookmaking, Editing/Design/Production. New York: W.W. Norton & Company.

Lewis, John. 1956. A Handbook of Type and Illustration. London: Faber& Faber/

Sabana, Setiawan. 2010. Kemasan Tradisional Makanan Sunda: Ungkapan Simbodan Estetik Senirupa Tradisional Sunda. Bandung: ITB.


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika dilihat dari sisi kuliner, Indonesia memiliki berbagai macam kuliner tradisional yang masih dilestarikan dan diminati oleh masyarakat. Kuliner tradisional Indonesia merupakan salah satu dari ciri khas dan harta kebudayaan yang dimiliki Indonesia, tidak hanya dari sisi rasa dan bentuknya saja, melainkan juga dari sisi pengemasannya. Salah satu pengemasan tradisional yang banyak ditemukan di Indonesia, yakni pengemasan dengan daun-daunan.

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak sekali jenis flora, tak terkecuali daerah Jawa Barat. Dari situlah dapat dihasilkan berbagai macam daun-daun yang dapat digunakan sebagai kemasan makanan, seperti halnya daun-daun pisang, daun jati, daun bambu, daun jagung, dan lain-lainnya. Pengemasan daun tidak hanya memiliki unik, tetapi juga sebagai penambah nilai estetis, artistik, rasa, dan keeksotisan bagi makanan-makanan di dalamnya.

Walau begitu seiring bertambahnya jaman, pengemasan dengan daun mulai tergantikan oleh kemunculan bahan pengemasan sintetis, seperti halnya plastik, kotak dus, styrofoam, dan lain-lainnya. Masyarakat mulai jarang untuk menggunakan kemasan daun karena dianggap tidak praktis, tidak aman, dan tidak tahan lama. Terlepas dari hal itu, banyak masyarakat yang masih belum sadar akan manfaat dan kelebihan dari pengemasan daun, sehingga lebih memilih untuk menggunakan kemasan modern. Padahal makanan yang dibungkus secara tradisional oleh daun-daun, memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa disamakan jika dibungkus dengan kemasan modern.

Terlepas dari masalah pengemasan, kemajuan teknologi yang semakin pesat pun mempengaruhi pertumbuhan dan penambahan informasi pada anak-anak. Bermunculannya media-media modern, searah dengan berkembangnya


(2)

indutri-industri yang menjual makanan-makanan kimiawi membuat anak-anak kurang informasi adanya budaya-budaya serta makanan-makanan tradisional.

Salah satu cara untuk menyampaikan informasi ilmu pengetahuan adalah dengan melalui media buku. Di Indonesia, sudah banyak ditemukan buku anak-anak dengan berbagai macam jenis, baik dari luar maupun buatan lokal. Meskipun begitu tingkat membaca anak-anak terhadap buku-buku lokal yang berbasis ilmu pengetahuan sampai sekarang masih terbilang minim. Salah satu penyebabnya adalah buku ilmu pengetahuan buatan lokal masih banyak yang terbilang kurang menarik minat dan membosankan bagi anak-anak. Padahal jika dilihat pada pasarnya, sudah banyak illustrator dan penulis lokal yang sudah menerbitkan buku-buku fiktif berkualitas baik, tetapi masih belum banyak yang mengaplikasikannya pada buku ilmu pengetahuan.

Penulis memilih topik ini karena merasa sosialisasi dan pelestarian penggunaan kemasan daun di Jawa Barat masih kurang. Penulis memilih untuk melakukan pendekatan lebih lanjut kepada anak-anak, karena perlu untuk ditanamkan rasa pelestarian akan budaya tradisional Indonesia sejak dini.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah cara mengenalkan budaya kemasan-kemasan yang menggunakan daun-daun dan pengaplikasiannya serta manfaat-manfaatnya pada makanan di Jawa Barat kepada anak-anak?

2. Bagaimanakah cara merancang buku edukatif dan interaktif menarik yang berisi tentang informasi-informasi akan daun-daun pembungkus makanan bagi anak-anak?

Ruang lingkup kajian untuk topik ini membahas tentang informasi, manfaat, dan pengaplikasian dari daun-daun pembungkus yang ada di wilayah Jawa Barat. Penelitian akan dilakukan dalam jangka waktu Februari – Maret 2014. Teori dan


(3)

media yang terkait berupa buku sebagai studi pustaka, serta survey dan kuesioner sebagai studi kasus.

1.3 Tujuan Perancangan

Penulis memilih topik ini untuk memberikan informasi kepada anak-anak tentang berbagai macam kemasan makanan di Jawa Barat yang menggunakan daun-daun, sebagai perkenalan dasar akan salah satu budaya Indonesia yang unik dan eksotis. Selain itu juga sebagai sarana edukatif untuk menambahkan pengetahuan anak dalam bidang tumbuhan dan kesehatan, juga meningkatkan kreatifitas dan minat membaca.

1.4 Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memenuhi data dan fakta yang menguatkan penelitian ini, akan dilakukan survey melalui penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap anak-anak, orang tua, serta beberapa penjual makanan. Survey melalui kuesioner akan dilakukan terhadap dua target, yaitu secara umum yang tidak dibatasi segmentasi tertentu, dan secara khusu, yaitu langsung kepada target yakni anak-anak SD yang ada di Bandung. Selain itu, akan digunakan juga sumber data berupa literatur studi pustakan dan instansi / organisasi yang sesuai dengan tema karya tulis ini, salah satunya seperti Dinas Kesehatan Bandung.

1.5 Skema Perancangan

Latar Belakang:

Pengemasan makanan yang menggunakan media daun merupakan salah satu budaya Indonesia yang unik dan memiliki nilai eksotisme sendiri. Walau begitu, seiring dengan berkembangnya

kemasan modern, informasi dan sosialisasi akan kemasan daun mulai berkurang.

Di sisi lain, anak-anak untuk membaca buku-buku edukatif mulai berkurang. Hal tersebut juga didukung dengan masih sedikitnya media buku yang menarik

Masalah:

Bagaimana cara menyampaikan informasi tentang budaya daun pembungkus makanan secara menarik dan mudah dimengerti bagi anak-anak.


(4)

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan anak akan kemasan-kemasan daun yang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan.

Merancang buku edukatif dan interaktif berisikan informasi-informasi tersebut yang menarik dan mudah dimengerti bagi anak-anak, serta untuk meningkatkan minat membaca.

Pengumpulan Data:

Studi Pustaka dari buku-buku dan artikel-artikel internet / jurnal yang terkait Wawancara dan kuesioner terhadap lembaga-lembaga terkait, orang tua, dan anak-anak

Analisis SWOT

Segmentasi, Targeting, Posisitioning

Konsep Media: Book Design interaktif, dilengkapi dengan board game sederhana serta

media promosi seperti poster, banner, dan gimmick

Konsep Komunikasi: Book design yang bersifat edukatif

dan interaktif dengan informasi yang bersifat story-telling agar menarik dan mudah dipahami bagi

anak-anak

Konsep Visual: Book Design menggunakan ilustrasi-ilustrasi dan aplikasi

warna yang ditujukan pada anak-anak.

Konsep Perancangan:

Merancang book design yang bersifat edukatif yang dapat memberikan informasi tentang kemasan daun yang menarik dan mudah dipahami bagi

anak-anak. Serta dibuat secara interaktif dan story-telling yang menarik agar tidak membosankan, dan dapat juga dinikmati oleh target yang lain.

Tujuan Akhir:

Anak-anak mendapatkan pengetahuan baru tentang kemasan dan dan kebudayaan tersebut dapat dilestarikan secara terus menerus sehingga tidak hilang oleh media-media modern. Di samping itu


(5)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Meski kemasan modern sudah makin berkembang dan lebih efektif, tetapi bukan berarti budaya penggunaan daun sebagai pembungkus makanan dapat ditnggalkan dan hilang begitu saja, karena hal tersebut merupakan salah satu nilai dari kebudayaan Indonesia yang tinggi. Maka dari itu perlu dibuat sebuah pelestarian agar dapat mempertahankan budaya tersebut.

Perancangan ini bukanlah dibuat untuk menyaingi dan melawan adanya kemasan modern, melainkan hanya bentuk pelestarian agar budaya daun pembungkus makanan tidak dilupakan. Karena bisa saja kemasan tradisional dapat digabungkan dengan kemasan modern, sehingga menjadi kemasan yang lebih unik lagi.

Bentuk pelestarian ini dilakukan kepada anak-anak, karena usia dini dapat menyerap informasi dengan lebih lama sehingga dapat dipertahankan kepada generasi-generasi berikutnya.

5.2 Saran

Ada baiknya bagi orang tua untuk memperkenalkan budaya tradisional kepada anak-anak lewat sesuatu yang sederhana. Perkenalan budaya tersebut tidak perlu diperkenalkan secara memaksa atau berlebihan seperti menunjukkan kesan “yang

Indonesia sekali”, tetapi dilakukan secara perlahan sambil mencampurkannya dengan

budaya-budaya yang lain yang bisa lebih mudah diterima. Hal itulah yang menjadi alasan desainer merancang buku ini dengan pencampuran gaya Eropa dan unsur Indonesia.

Saran untuk desainer sendiri adalah perancangan media kertas daun agar dibuat lebih besar, hingga anak-anak dapat melakukan eksperimen dengan lebih dalam lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Musem Negara Sri Baduga. 2008 Pameran

Kemasan Makanan Tradisional. Bandung: Museum SriBaduga. Dudley, Berice. 1997 “What Is Story-telling?”, (Online),

(http://www.australianstorytelling.org.au/txt/d-what2.php diakses 10 Februari 2014).

Lee, Marshal. 2011. Bookmaking, Editing/Design/Production. New York: W.W. Norton & Company.

Lewis, John. 1956. A Handbook of Type and Illustration. London: Faber& Faber/

Sabana, Setiawan. 2010. Kemasan Tradisional Makanan Sunda: Ungkapan

Simbodan Estetik Senirupa Tradisional Sunda. Bandung: ITB.