Analisis Penerapan PSAK mo. 16 (Revisi 2007) Terkait Aset Tetap (Studi Kasus pada Saluyu Rotogravure Printing).
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The role of fixed assets is very large for the company both in terms of its functions, in terms of the amount of money invested, in terms of processing that involves many people, and in terms of making the often long-term. Saluyu Rotogravure Printing is one company that has the biggest assets such as fixed assets, ie buildings and machinery production. Therefore, the study was undertaken to evaluate the application of SFAS 16 (Revised 2007) on fixed assets in Saluyu Rotogravure Printing. The problem faced in this research is on how the application of SFAS 16 (Revised 2007) on fixed assets in Saluyu Rotogravure Printing. The research method used in this study is historical and descriptive method of analysis. The results obtained include the recognition of fixed assets owned Saluyu Rotogravure Printing based criteria in accordance with SFAS 16 (Revised 2007). Cost is recognized until the asset is ready for use. Fixed assets are depreciated using the straight-line method. Cost - the cost for the use of fixed assets categorized in two types of expenditure, capital expenditure and revenue. Measurement of fixed assets initially using the historical cost model, which was then in early 2008, Saluyu Rotogravure Printing began applying revaluation model. Termination and disposals of fixed assets carried out when the physical condition of the assets technically no longer possible to operate, it is no longer economically viable, and the replacement of fixed assets. Disclosures made Saluyu Rotogravure Printing in reporting financial statements include the acquisition method, the method of depreciation, expenditure during use, reassessment or revaluation, and disposal as well as the termination of fixed assets.
Keywords: SFAS 16 (Revised 2007), fixed assets, the recognition, measurement, disclosure, reporting.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Peranan aset tetap sangat besar bagi perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya, dari segi jumlah dana yang diinvestasikan, dari segi pengolahannya yang melibatkan banyak orang, dan dari segi pembuatannya yang sering dalam jangka panjang. Saluyu Rotogravure Printing merupakan salah satu perusahaan yang memiliki aset berupa aset tetap terbesar, yakni bangunan dan mesin-mesin produksi. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian untuk mengevaluasi penerapan PSAK No.16 (Revisi 2007) terhadap aset tetap pada Saluyu Rotogravure Printing. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana penerapan PSAK No.16 (Revisi 2007) terhadap aset tetap pada Saluyu Rotogravure Printing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dan deskriptif analisis. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain pengakuan aset tetap yang dimiliki Saluyu Rotogravure Printing berdasarkan kriteria yang sesuai dengan PSAK No.16 (Revisi 2007). Biaya perolehan diakui hingga suatu aset siap untuk digunakan. Aset tetap disusutkan menggunakan metode garis lurus. Biaya - biaya selama pemakaian aset tetap dikategorikan dalam dua jenis pengeluaran, pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Pengukuran aset tetap awalnya menggunakan model biaya historis, yang kemudian di awal tahun 2008, Saluyu Rotogravure Printing mulai menerapkan metode revaluasi. Penghentian dan pelepasan aset tetap dilakukan ketika kondisi fisik teknis dari aset yang bersangkutan tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan, sudah tidak ekonomis lagi, dan adanya penggantian atas aset tetap tersebut. Pengungkapan yang dilakukan Saluyu Rotogravure Printing dalam pelaporan laporan keuangan mencakup cara perolehan, metode penyusutan, pengeluaran selama pemakaian, penilaian kembali atau revaluasi, dan pelepasan serta penghentian aset tetap.
Kata Kunci : PSAK No.16 (Revisi 2007), aset tetap, pengakuan, pengukuran, pengungkapan, pelaporan.
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……… iii
KATA PENGANTAR ……….. iv
ABSTRACT ……….……... vi
ABSTRAK ………..……... vii
DAFTAR ISI ………. viii
DAFTAR TABEL ………. xii
DAFTAR LAMPIRAN ………. xiii
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ………..……….…….. 1
1.2 Identifikasi Masalah ……….……….…….... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………..….…... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ………..…………..….. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ....……….……... 6
2.1Laporan Keuangan ………..………..….. 6
2.1.1 Neraca ………..……… 7
2.1.2 Laporan Laba Rugi ……….………. 8
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Laporan Ekuitas Pemilik atau Pemegang Saham ……... 9
2.1.5 Catatan atas Laporan Keuangan ….…..……….. 9
2.2Pengertian Aset Tetap ………..…….….. 10
2.3 Klasifikasi / Penggolongan Aset Tetap ……….…....…. 12
2.4 Pengakuan Aset Tetap ……….…………..…….……… 13
2.5 Konsep Dasar Penilaian Aset Tetap ………..………. 14
2.6 Perolehan Aset Tetap ……….. 16
2.7 Pengukuran Aset Tetap ……….. 20
2.8 Pengeluaran selama Penggunaan Aset Tetap ………. 22
2.9Penyusutan Aset Tetap ………..………….… 24
2.9.1 Pengertian Penyusutan Aset Tetap ………. 24
2.9.2 Metode Penyusutan Aset Tetap ……….. 25
2.9.2.1 Metode garis lurus (straight line method) …… 26
2.9.2.2 Metode Saldo Menurun (Double-Declining Balance Method) ………... 28
2.9.2.3 Metode Jumlah Unit (Sum of unit method) ….. 29
2.10 Penilaian Kembali (Revaluasi) ………... 29
2.11 Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap ……….. 31
2.12 Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan ………... 32
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ………. 33
3.1 Objek Penelitian ………... 33
3.2 Metode Penelitian ……….…………... 33
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
3.4 Teknik Pengumpulan Data ……….……….. 35
3.5 Daftar Aset Tetap Saluyu Rotogravure Printing ……….. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...……… 39
4.1 Gambaran Umum Perusahaan …………..……….…… 39
4.1.1 Sejarah Perusahaan ……..………. 39
4.2 Penggolongan Aset Tetap Saluyu Rotogravure Printing ……. 40
4.3 Cara Perolehan Aset Tetap yang Dimiliki oleh Saluyu Rotogravure Printing ….………... 41
4.4 Penyusutan Aset Tetap Saluyu Rotogravure Printing ……….. 42
4.5 Pengeluaran selama Penggunaan Aset Tetap ……….... 43
4.6 Penilaian Kembali Aset Tetap (Revaluasi) ……… 45
4.7 Penghentian atau Pelepasan Aset Tetap ……… 46
4.8 Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) atas Bangunan …….. 47
4.8.1 Perolehan Bangunan ………. 47
4.8.2 Penyusutan Bangunan ……….. 48
4.8.3 Pengeluaran Bangunan ………. 50
4.8.4 Revaluasi Bangunan ………. 55
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha 4.9 Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) atas Mesin Rotary 6
Warna ……… 57
4.9.1 Perolehan Mesin Rotary 6 Warna ……… 57
4.9.2 Penyusutan Mesin Rotary 6 Warna ………. 58
4.9.3 Pengeluaran Mesin Rotary 6 Warna ……… 60
4.9.4 Revaluasi Mesin Rotary 6 Warna ……… 61
4.9.5 Penghentian dan Pelepasan Mesin Rotary 6 Warna …… 62
4.10 Pengungkapan Aset Tetap ………. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………..……….……… 67
5.1 Kesimpulan ……… 67
5.2 Saran ………... 68
DAFTAR PUSTAKA ………. 69
SURAT PERUSAHAAN ……… 70
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 …………....………. 36
TABEL 4.1 ………. 40
TABEL 4.2 ………. 49
TABEL 4.3 ………. 54
TABEL 4.4 ………. 56
TABEL 4.5 ………. 59
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Salah satu bentuk informasi dalam bidang ekonomi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi akan membantu pihak pengguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu entitas serta membantu dalam membuat keputusan ekonomi. Informasi dalam laporan keuangan disajikan dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan. Adanya laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan akan informasi keuangan dari sebuah entitas oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal untuk pengambilan keputusan bisnis.
Dalam kerangka konseptual Standar Akuntansi Keuangan (SAK) laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Penyusunan laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang benar bagi para pemakainya, efek dari kesalahan dan penyimpangan dari informasi yang tidak benar sangat fatal karena pengguna informasi dapat mengambil keputusan yang menyesatkan.
(10)
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha Supaya dapat menghasilkan informasi keuangan yang berguna, diperlukan pemilihan metode akuntansi yang tepat, jumlah dan jenis informasi yang harus diungkapkan, serta format penyajian melibatkan penentuan alternatif mana yang menyediakan informasi paling bermanfaat untuk tujuan pengambilan keputusan. Berdasarkan kerangka konseptual Standar Akuntansi Keuangan (SAK), informasi yang berguna bagi pemakainya adalah informasi yang memiliki empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu: dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Agar informasi yang diperoleh dari laporan keuangan dapat diandalkan, maka laporan tersebut harus cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan, baik yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian, maupun pengungkapannya. Aset tetap merupakan salah satu elemen laporan keuangan yang nilainya cukup signifikan dan bermanfaat untuk mengukur kinerja perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sistem akuntansi yang tepat dan konsisten menyangkut perlakuan aset tetap yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 16 (Revisi 2007) bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap. Perlakuan ini meliputi cara pengakuan, pengukuran, hingga pengungkapan aset tetap mengenai nilai pasar dan nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Adanya perbedaan yang besar antara nilai pasar dengan nilai yang dilaporkan akan memberikan informasi yang menyesatkan karena dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan guna pengambilan keputusan.
Ketepatan perlakuan atas aset tetap juga dapat membantu perhitungan tingkat pengembalian aset (Return On Assets / ROA). ROA adalah perbandingan antara laba bersih dengan total aset yang tertanam dalam perusahaan, di mana pengukuran kinerjanya menekankan pada tingkat pengembalian aset. ROA digunakan untuk
(11)
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset tertentu. Semakin tinggi ROA menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset yang semakin baik (Mumduh : 2005). Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, perusahaan mengharapkan aset yang dimilikinya terus meningkat. Dengan rasio ROA ini, dapat diketahui seberapa besar tingkat produktifitas suatu aset dalam menunjang operasional perusahaan untuk menghasilkan laba. Secara tidak langsung, ROA ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Saluyu Rotogravure Printing yang bergerak di bidang manufaktur memiliki berbagai macam aset tetap. Aset tetap tersebut seperti tanah, bangunan, kendaraan mesin-mesin produksi, komputer, dan peralatan lainnya yang harganya relatif tinggi serta memiliki peranan yang sangat penting pada Saluyu Rotogravure Printing untuk melakukan proses produksi. Sebagai perusahaan manufaktur, Saluyu Rotogravure Printing memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangan yang menggambarkan keadaan perusahaan tersebut. Hal yang cukup penting dalam membuat laporan keuangan adalah bagaimana mengukur aset tetap, karena merupakan bagian dari laporan keuangan yang dapat dugunakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pengklasifikasian, pengukuran, dan pengungkapan aset tetap harus dilakukan sebaik mungkin dan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 16 (Revisi 2007) sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menguraikan bagaimana penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terkait aset tetap pada Saluyu Rotogravure Printing.
(12)
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah yang diajukan adalah :
Bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap perusahaan berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007)?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini dilakukan adalah untuk menerapkan peranan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terkait aktiva tetap pada Saluyu Rotofravure Printing. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Untuk menerapkan perlakuan akuntansi aset tetap perusahaan pada saat perolehan, pengukuran, dan penghentian berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam menilai kebijakan akuntansinya terutama bagaimana penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007 mengenai aset tetap.
(13)
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, menambah wawasan para pembaca, dan memberikan informasi yang berguna, serta dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan kajian teoritis atau referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terhadap aset tetap perusahaan.
(14)
67 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan secara teori mengenai aset tetap, serta melakukan analisis dan evaluasi mengenai penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terkait aset tetap pada Saluyu Rotogravure Printing, maka penulis mengambil kesimpulan, sebagai berikut:
1. Saluyu Rotogravure Printing memiliki kebijakan akuntansi aset tetap yang pada prinsipnya telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
2. Saluyu Rotogravure Printing menggolongkan aset tetap yang dimiliki berdasarkan kriteria yang telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007). 3. Saluyu Rotogravure Printing memperoleh aset tetap melalui 2 cara yaitu,
pembelian tunai dan pembelian kredit. Pada prinsipnya cara perolehan aset ini telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
4. Saluyu Rotogravure Printing menggunakan metode penyusutan garis lurus (straight line method) untuk menghitung penyusutan aset tetapnya. Metode penyusutan yang digunakan oleh Saluyu Rotogravure Printing telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
1. Untuk biaya pengeluaran selama pemakaian aset tetap, Saluyu Rotogravure Printing mengkategorikan dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran modal (capital expenditure) dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Hal ini telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
(15)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68
Universitas Kristen Maranatha 5. Saluyu Rotogravure Printing melakukan revaluasi pada aset tetap yang nilai
wajarnya dapat diukur secara andal dan dicatat pada jumlah revaluasian, sehingga tidak menyimpang dari PSAK No. 16 (Revisi 2007).
6. Saluyu Rotogravure Printing melakukan penghentian dan pelepasan aset tetap dengan dua cara, yaitu dengan penjualan dan pembuangan aset tetap. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
7. Pengungkapan aset tetap milik Saluyu Rotogravure Printing dan penyajiannya di neraca telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis kepada pihak entitas berkaitan dengan simpulan yang diperoleh penulis, yaitu :
1. Saluyu Rotogravure Printing dapat te tap menetapkan kebijakan perlakuan akuntansi aset tetap yang sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
2. Pengawasan fisik dan dokumentasi aset tetap yang lebih baik oleh Saluyu Rotogravure Printing, sehingga proses revaluasi dan pelaporan dapat dilakukan lebih baik lagi.
Saran yang dapat diberikan penulis kepada peneliti selanjutnya, yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama, penulis menyarankan agar dapat melakukan penelitian pada badan usaha lainnya, seperti koperasi, bank, perusahaan jasa, dan perusahaan lainnya.
(16)
69 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, (2007). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 September 2007. Karya Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, Weigandt and Warfield, (2005). Intermediate Accounting; 11th edition. Wiley, USA.
Niswonger, Fees and Warren, (2003). Accounting Principles; 17th edition. South-Western Publishing Co.
Sekaran, Uma. (2005). Edisi 6. Research Method for Business. New York: John Wiley and Sons Inc.
Hendriksen, Eldon S, (1990). Accounting Theory; 4th edition. Toppen Company, Ltd. Tokyo, Japan.
Harahap, Sofyan Syafri, (2002), Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Pertama. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
(1)
BAB I PENDAHULUAN 3
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset tertentu. Semakin tinggi ROA menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset yang semakin baik (Mumduh : 2005). Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, perusahaan mengharapkan aset yang dimilikinya terus meningkat. Dengan rasio ROA ini, dapat diketahui seberapa besar tingkat produktifitas suatu aset dalam menunjang operasional perusahaan untuk menghasilkan laba. Secara tidak langsung, ROA ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Saluyu Rotogravure Printing yang bergerak di bidang manufaktur memiliki berbagai macam aset tetap. Aset tetap tersebut seperti tanah, bangunan, kendaraan mesin-mesin produksi, komputer, dan peralatan lainnya yang harganya relatif tinggi serta memiliki peranan yang sangat penting pada Saluyu Rotogravure Printing untuk melakukan proses produksi. Sebagai perusahaan manufaktur, Saluyu Rotogravure Printing memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangan yang menggambarkan keadaan perusahaan tersebut. Hal yang cukup penting dalam membuat laporan keuangan adalah bagaimana mengukur aset tetap, karena merupakan bagian dari laporan keuangan yang dapat dugunakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pengklasifikasian, pengukuran, dan pengungkapan aset tetap harus dilakukan sebaik mungkin dan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 16 (Revisi 2007) sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menguraikan bagaimana penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terkait aset tetap
(2)
BAB I PENDAHULUAN 4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah yang diajukan adalah :
Bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap perusahaan berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007)?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini dilakukan adalah untuk menerapkan peranan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terkait aktiva tetap pada Saluyu Rotofravure Printing. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Untuk menerapkan perlakuan akuntansi aset tetap perusahaan pada saat perolehan, pengukuran, dan penghentian berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam menilai kebijakan akuntansinya terutama bagaimana penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007 mengenai aset tetap.
(3)
BAB I PENDAHULUAN 5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, menambah wawasan para pembaca, dan memberikan informasi yang berguna, serta dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan kajian teoritis atau referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terhadap aset tetap perusahaan.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan secara teori mengenai aset tetap, serta melakukan analisis dan evaluasi mengenai penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) terkait aset tetap pada Saluyu Rotogravure Printing, maka penulis mengambil kesimpulan, sebagai berikut:
1. Saluyu Rotogravure Printing memiliki kebijakan akuntansi aset tetap yang pada prinsipnya telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
2. Saluyu Rotogravure Printing menggolongkan aset tetap yang dimiliki berdasarkan kriteria yang telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007). 3. Saluyu Rotogravure Printing memperoleh aset tetap melalui 2 cara yaitu,
pembelian tunai dan pembelian kredit. Pada prinsipnya cara perolehan aset ini telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
4. Saluyu Rotogravure Printing menggunakan metode penyusutan garis lurus (straight line method) untuk menghitung penyusutan aset tetapnya. Metode penyusutan yang digunakan oleh Saluyu Rotogravure Printing telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
1. Untuk biaya pengeluaran selama pemakaian aset tetap, Saluyu Rotogravure Printing mengkategorikan dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran modal (capital expenditure) dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Hal ini telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
(5)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68
5. Saluyu Rotogravure Printing melakukan revaluasi pada aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dan dicatat pada jumlah revaluasian, sehingga tidak menyimpang dari PSAK No. 16 (Revisi 2007).
6. Saluyu Rotogravure Printing melakukan penghentian dan pelepasan aset tetap dengan dua cara, yaitu dengan penjualan dan pembuangan aset tetap. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
7. Pengungkapan aset tetap milik Saluyu Rotogravure Printing dan penyajiannya di neraca telah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis kepada pihak entitas berkaitan dengan simpulan yang diperoleh penulis, yaitu :
1. Saluyu Rotogravure Printing dapat te tap menetapkan kebijakan perlakuan akuntansi aset tetap yang sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007).
2. Pengawasan fisik dan dokumentasi aset tetap yang lebih baik oleh Saluyu Rotogravure Printing, sehingga proses revaluasi dan pelaporan dapat dilakukan lebih baik lagi.
Saran yang dapat diberikan penulis kepada peneliti selanjutnya, yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama, penulis menyarankan agar dapat melakukan penelitian pada badan usaha lainnya, seperti koperasi, bank, perusahaan jasa, dan perusahaan lainnya.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, (2007). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 September 2007. Karya Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, Weigandt and Warfield, (2005). Intermediate Accounting; 11th edition. Wiley, USA.
Niswonger, Fees and Warren, (2003). Accounting Principles; 17th edition. South-Western Publishing Co.
Sekaran, Uma. (2005). Edisi 6. Research Method for Business. New York: John Wiley and Sons Inc.
Hendriksen, Eldon S, (1990). Accounting Theory; 4th edition. Toppen Company, Ltd. Tokyo, Japan.
Harahap, Sofyan Syafri, (2002), Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Pertama. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta