PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN BERBASIS DISCOVERY.

(1)

DENGAN BERBASIS DISCOVERY

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

MELVA ELVRIDA PANGARIBUAN

NIM. 8136176021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Melva Elvrida Pangaribuan. Pengembangan Alat Praktikum Fisika Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Agustus, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan berdasarkan model pengembangan Van den Akker. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Katolik Mariana Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang yang dibelajarkan menggunakan alat praktikum berbasis discovery pada kegiatan praktikum. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ada tiga yaitu angket yang digunakan untuk validasi alat praktikum oleh tim ahli materi dan media, penilaian guru fisika dan respon siswa terhadap alat praktikum berbasis discovery, dan lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa yang digunakan pada setiap proses pembelajaran serta tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda terdiri dari 15 pertanyaan yang diberikan pada setiap akhir pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan.


(6)

ABSTRACT

MelvaElvridaPangaribuan. Development of Physics Lab Equipment in Dynamic Electricity Material to Improve the learning Outcomes Based on Discovery. Thesis.Postgraduate School State University of Medan. August, 2015. The purpose of this research is to analyze is the lab equipment based on discovery which is developed can improve response and learning outcomes of students. The research method was Research and Development research based on the development model of Van den Akker. The subject of this research was students Class X SMA Swasta Katolik Mariana Medan Academic Year 2014/2015 totaling twenty one students which was taught by using the lab equipment based on discovery in lab activity. There are three the used instruments to collect the data, namely questionnaire which was used to validate the lab equipment by the material and media experts, the assessment of physics teacher and response of students to the lab equipment based on discovery, and observation sheet of affective and psychomotor of students which was used in every learning process and the test of students’ learning outcomes in multiple choice type consisted 15 problem items which was given on every end of meeting.

The research result showed that the lab equipment based on discovery which was developed was able to improve the response and learning outcomes of students at every meeting.

Keywords : Lab Equipment, Discovery, Learning Outcomes


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dengan baik skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis ini berjudul “Pengembangan Alat Praktikum Fisika Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis I dan Bapak Dr. H. Ridwan A. Sani, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M., Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si, M.Si dan Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si, sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika dan Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika. Seluruh dosen dan staf pegawai Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Rosdiana Tamba, S.Pd, sebagai Kepala Sekolah SMA Katolik Mariana Medan, Ibu Doris Anita Pangaribuan, S.Pd sebagai guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta M. Pangaribuan dan Ibunda tercinta B. Sitorus, kakak tersayang Bertha


(8)

Pangaribuan, abang ipar Maju Situmorang, dan buat adikku tersayang : Hendra Pangaribuan, Harry Pangaribuan, dan Juli Pangaribuan serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama dalam perkuliahan. Ucapan terimakasih juga kepada abang Paraden LumbanRaja yang telah membantu saya dalam menyelesaikan alat praktikum. Buat rekan-rekan seperjuangan Prodi Fisika angkatan XXIII khususnya Kelas Executive (B2) yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang senantiasa membantu dan mendukung untuk tetap semangat menyelesaikan studi dan tesis ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga isi tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

Melva Elvrida Pangaribuan NIM. 8136176021


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 7

1.7.Definisi Operasional 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pembelajaran Fisika 9

2.1.2. Alat Praktikum 10

2.1.3. Pengembangan Alat Praktikum 12

2.1.4. Discovery 16

2.1.4.1. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning 19 2.1.4.2. Karakteristik Discovery Learning 20 2.1.4.3. Langkah-Langkah Operasional Discovery Learning 21 2.1.4.4. Peranan Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning 22 2.1.4.5. Langkah-Langkah Operasional Implementasi dalam

Proses Belajar 23

2.1.5. Alat Praktikum Fisiska Berbasis Discovery 26

2.1.6. Hasil Belajar 28

2.2. Penelitian Yang Relevan 30

2.3. Kerangka Berpikir 32

2.4. Hipotesis Penelitian 34

BAB III : METODE PENELITIAN 35

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.3. Jenis Penelitian 35

3.4. Prosedur Penelitian 36

3.4.1. Tahap Pengembangan Alat Praktikum 37

3.4.1.1. Analisis Awal 37

3.4.1.2. Validasi (Uji Kelayakan Produk) 40

3.4.2. Tahap Pembelajaran Nyata 40


(10)

3.4.2.2. Refleksi dan Revisi 42

3.5. Instrumen Penelitian 44

3.5.1. Angket 44

3.5.2. Tes Hasil Belajar 45

3.5.3. Lembar Observasi Afektif 45

3.5.4. Lembar Observasi Psikomotorik 46

3.6. Analisis Butir Tes 47

3.6.1. Validasi Butir Soal 47

3.6.2. Reliabilitas Tes 48

3.7. Teknik Analisis Data 49

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52

4.1. Hasil Penelitian 52

4.1.1. Hasil Validasi Tim Ahli Materi dan Ahli Media 52

4.1.1.1. Hasil Validasi Ahli Materi 52

4.1.1.2. Hasil Validasi Ahli Media 54

4.1.2. Hasil Penilaian Guru Fisika Terhadap Alat Praktikum 56

4.1.3. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil 58

4.1.4. Hasil Uji Coba Kelompok Besar 61

4.1.5. Hasil Uji Alat Praktikum dalam Pembelajaran Nyata 65

4.1.5.1. Data Hasil Kognitif Siswa 65

4.1.5.2. Data Observasi Afektif Siswa 66 4.1.5.3. Data Observasi Psikomotorik Siswa 67

4.2. Revisi Produk Alat Praktikum 68

4.2.1. Revisi Pertama 68

4.2.2. Revisi Kedua 73

4.2.3. Revisi Ketiga 73

4.2.4. Revisi Keempat 74

4.3. Pembahasan 75

4.3.1. Alat Praktikum Berbasis Discovery dapat Meningkatkan 74 Respon Siswa

4.3.2. Alat Praktikum Berbasis Discovery dapat Meningkatkan 76 Hasil Belajar Siswa

4.4. Keterbatasan Penelitian 82

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 84

5.1. Kesimpulan 84

5.2. Saran 85

DAFTAR PUSTAKA 86


(11)

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan 30

Tabel 3.1 Skala Kriteria Kelayakan Uji Produk 44

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 45

Tabel 3.3.Aspek Afektif 45

Tabel 3.4 Deskriptor Kategori Persentase Afektif 46

Tabel 3.5 Aspek Psikomotorik 46

Tabel 3.6 Deskripsi Kategori Persentase Psikomotorik 47

Tabel 3.7 Kriteria Jawaban Instrumen 50

Tabel 3.8 Persentase Kriteria Kesesuaian Indikator Karakter 51 Tabel 4.1. Persentase Penilaian Ahli Materi 53 Tabel 4.2. Persentase Penilaian Ahli Media 54 Tabel 4.3. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Guru 56 Tabel 4.4. Persentase Rata-rata Respon Siswa Pada Uji Kelompok Kecil 58 Tabel 4.5. Persentase Rata-rata Respon Siswa Pada Uji Kelompok Besar 62

Tabel 4.6. Data Hasil Kognitif Siswa 65

Tabel 4.7. Hasil Observasi Afektif Siswa 66


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Tahapan Pembelajaran Discovery Secara Umum 26 Gambar 3.1 Diagram Model Penelitian dan Pengembangan Van den Akker37

Gambar 3.2 Rancangan Penelitian 41

Gambar 3.3 Skema Rancangan Penelitian 43

Gambar 4.1. Perolehan Skor Empiris Terhadap Indikator Pada Kelompok

Kecil 61

Gambar 4.2. Perolehan Skor Empiris Terhadap Indikator Pada Kelompok

Besar 64

Gambar 4.3. Rerata Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Setiap Pertemuan 66 Gambar 4.4. Rerata Afektif Siswa Pada Setiap Pertemuan 67 Gambar 4.5. Rerata Psikomoorik Siswa Pada Setiap Pertemuan 68 Gambar 4.6. Alat Praktikum Sebelum dan Sesudah Revisi 70 Gambar 4.7. Posisi Terminal baterai yang diteliti Sebelum dan Sesudah 71

revisi

Gambar 4.8.Objek yang diteliti Sebelum dan Sesudah Revisi 72 Gambar 4.9. Kabel Mutimeter Sebelum dan Sesudah Revisi 73


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 89

Lampiran 2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 116

Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 126 Lampiran 4. Rekapitulasi Afektif Belajar Siswa 125 Lampiran 5. Rekapitulasi Psikomotorik Siswa 135

Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen 141

Lampiran 7. Hasil Reliabilitas Instrumen 142

Lampiran 8. Deskriptor Penilaian Afektif Siswa 143 Lampiran 9. Deskriptor Penilaian Psikomotorik Siswa 144

Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian 146


(15)

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan bagian dari proses pendidikan yang memegang peranan penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia memperoleh informasi dan cara mengolah informasi tersebut. Pembelajaran fisika memerlukan pemahaman yang baik karena untuk memahami konsep yang baru, diperlukan pemahaman konsep sebelumnya. Sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa dibangun atau dikonstruksi menurut pengalaman belajar masing-masing sesuai tahap perkembangan dan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran yang menerapkan pengamalan langsung adalah proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dengan cara menemukan dan mengalami sendiri secara langsung.

Ilmu fisika sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang membahas gejala dan perilaku alam, yang dapat diamati manusia. Karena fisika merupakan ilmu pengetahuan eksperimental, maka dengan mengadakan percobaan siswa tidak hanya memahami dan menguasai konsep, teori, asas dan hukum fisika, tetapi juga menerapkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan berpikir analisis dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah. Kemampuan tersebut terbentuk melalui pengalaman dalam merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan. Sejalan dengan kegiatan tersebut, sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, terbuka,


(16)

ulet, kritis dan bekerjasama dengan orang lain juga akan melekat pada siswa (BSNP, 2007: 160).

Selain penjelasan tentang teori dalam pembelajaran fisika, perlu adanya kegiatan eksperimen/praktikum. Ridwan (2012: 25) menyatakan bahwa metode praktikum memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri suatu fakta yang ingin diketahui. Metode ini menekankan pada kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, dimana siswa mencari data dan menemukan hubungan antar variabel.

Kegiatan praktikum memiliki fungsi yang sangat penting dalam meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pelaksanaan praktikum bisa berjalan baik jika didukung oleh sarana dan prasarana dalam pembelajaran fisika. Dengan kegiatan praktikum, siswa menjadi subjek belajar yang diarahkan untuk lebih kreatif dan aktif dalam pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

Dalam pelaksanaan praktikum fisika, alat praktikum fisika dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi mengenai pelajaran fisika yang disampaikan oleh guru. Alat praktikum pembelajaran fisika merupakan alat-alat yang dibuat khusus untuk pembelajaran fisika tertentu. Penggunaan alat praktikum fisika mempermudah siswa memahami dan meningkatkan kemampuannya pada materi pembelajaran fisika. Dengan meningkatnya pemahaman dan kemampuan siswa pada materi pembelajaran fisika, maka hasil belajar fisika siswa juga meningkat.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru di SMA Katolik MARIANA Medan diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran di


(17)

kelas telah dilengkapi dengan buku fisika yang didalamnya belum terdapat petunjuk praktikum. Namun, dalam proses kegiatan pembelajaran jarang dilaksanakan kegiatan praktikum dikarenakan alat praktikum yang dimiliki oleh sekolah terbatas. Hal ini menyebabkan hasil belajar fisika siswa kurang memuaskan. Suatu kegiatan praktikum bisa dilaksanakan walau tanpa adanya alat-alat praktikum seperti biasanya. Kegiatan seperti itu sangat kurang efektif dan efisien karena siswa sulit memecahkan permasalahan yang di sajikan dalam lembar kegiatan siswa tanpa adanya alat praktikum yang terkait pada materi pembelajaran fisika yang membantu siswa dapat bereksperimen dan menemukan pengetahuan baru dengan sendirinya.

Dalam penerapan kegiatan praktikum disekolah, metode pembelajaran yang digunakan belum teritegrasi dengan kegiatan praktikum. Hal yang demikian membuat pembelajaran dalam kegiatan praktikum menjadi monoton dan siswa akan merasa bosan mengikuti kegiatan praktikum. Oleh karena itu, untuk menanggulangi kelemahan dari kegiatan praktikum dibutuhkan pengembangan alat praktikum pada pembelajaran fisika. Pada tahapan pengembangan alat praktikum, dibutuhkan kesesuaian permasalahan yang ada dengan metode pembelajaran yang dikombinasikan dalam pelaksanaan praktikum. Setelah mempelajari kondisi dari tempat dan situasi penelitian, maka metode pembelajaran Discovery merupakan metode yang tepat dalam pengembangan alat praktikum fisika.

Hasil penelitian Jonhston (2004) menyatakan bahwa pembelajaran ilmu alam yang efektif ialah dimana anak menjadi pusat pembelajaran; mengeksplorasi dan menemukan hal yang baru pada kehidupan sehari-harinya; membangun


(18)

pemahaman mereka melalui eksplorasi dan penemuan mereka menjadi bermakna. Metode discovery dalam kegiatan praktikum dapat mengaktifkan siswa dalam menemukan pengetahuannya sendiri dalam menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia dalam proses pelaksanaan praktikum.

Discovery mempunyai basis fisolofis untuk mengembangkan pengertian sains, mempunyai basis psikologis penerapan teori Bruner, dan mempunyai basis pedagogis yang ditengarai oleh kebebasan dan tidak terstrukturnya proses belajar mengajar. Alat praktikum yang dirancang dengan memperhatikan tahapan dalam discovery dianggap dapat membimbing siswa untuk menemukan hal-hal baru dan lebih banyak melibatkan siswa secara aktif. Hal tersebut dikarenakan siswa sendiri yang berupaya menemukan konsep atau prinsip dalam pembelajaran fisika.

Menurut Indra (2011) untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa dalam kegiatan eksperimen/praktikum diperlukan pengetahuan siswa tentang alat praktikum fisika yang akan digunakan sesuai materi pembelajaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan alat praktikum fisika dengan kemampuan psikomotorik siswa.

Albar (2013) menyatakan bahwa pelaksanaan eksperimen fisika membantu siswa memahami konsep dan memberikan bimbingan kepada siswa melalui pengembangan ketrampilan ilmiah dalam mengambil kesimpulan. Perancangan suatu alat praktikum dalam esperimen membuat siswa mandiri dan mau berusaha untuk memperoleh pengetahuan yang terkait dalam kegiatan eksperimen. Sudarmadi (2012) telah melakukan penelitian mengenai pengembangan alat praktikum sederhana untuk membantu pencapaian kompetensi matapelajaran


(19)

fisika. Hasil yang diperoleh menunjukkan pembuatan alat praktikum fisika sederhana yang dilakukan oleh guru-guru fisika mengalami peningkatan dan layak digunakan dalam praktikum fisika.

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas penulis mencoba untuk meneliti permasalahan tersebut dengan judul “ Pengembangan Alat Praktikum Fisika Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery”.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada disekolah tersebut diantaranya:

1. Buku Fisika tidak dilengkapi dengan adanya kegiatan praktikum.

2. Proses kegiatan pembelajaran di sekolah jarang melaksanakan kegiatan praktikum karena alat praktikum yang dimiliki sekolah terbatas.

3. Metode pembelajaran di sekolah belum terintegrasi dalam kegiatan praktikum.

4. Kegiatan praktikum tanpa menggunakan alat praktikum kurang efektif dan efisien sehingga pengetahuan siswa terhadap alat praktikum sangat minim. 5. Hasil belajar fisika siswa masih kurang memuaskan.

1.3. Batasan masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini dibatasi masalah sebagai berikut:

1. Alat praktikum yang dikembangkan pada pembelajaran Fisika hanya untuk materi listrik dinamis.


(20)

2. Penelitian ini mengembangkan alat praktikum fisika berbasis discovery untuk meningkatkan respon belajar siswa dan hasil belajar siswa.

3. Pengembangan alat praktikum dilakukan secara dua tahap yaitu tahap pengembangan alat praktikum dan tahap pembelajaran nyata.

4. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji terbatas yaitu hanya dilakukan di satu kelas.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan respon siswa setelah menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery?

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan respon siswa setelah menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery.

2. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery.


(21)

1.6. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

1. Alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery dapat digunakan sebagai hasil pengembangan yang dapat dipakai sebagai sarana dalam kegiatan praktikum.

2. Sebagai referensi bagi guru dalam menggunakan bahkan mengembangkan alat praktikum yang sesuai untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 3. Menambahkan sumbangan karya berupa alat praktikum fisika untuk kelas

X SMA/MA.

4. Menarik minat bagi siswa dalam kegiatan praktikum pada pembelajaran fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan alat praktikum yang dapat mendukung kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran fisika.

1.7. Definisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan adalah suatu penelitian yang bertujuan mengembangkan suatu produk dan menguji produk yang dihasilkan. Model Penelitian pengembangan menggunakan Model Van den Akker dengan metode penelitian Sugiyono.

2. Alat praktikum adalah sarana yang dapat dipakai dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memantapkan pengetahuan siswa


(22)

terhadap materi dan teori yang dilakukan di dalam laboratorium maupun di lapangan.

3. Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.

4. Alat praktikum berbasis discovery adalah sarana dalam kegiatan praktikum yang menuntun siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

5. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi akibat pembelajaran. Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasi (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Ranah afektif meliputi jujur, tanggung jawab, kerjasama, dan menyampaikan pendapat. Ranah psikomotorik meliputi mengamati, menginterpretasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, melaksanakan percobaan, dan mengkomunikasikan data.


(23)

5.1. Kesimpulan

Dari hasil hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa. Rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok kecil terhadap alat praktikum yang dikembangkan adalah 83,50 dengan kriteria sangat baik dan rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok besar adalah 85,42 dengan kriteria sangat baik.

2. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan kognitif siswa pada setiap pertemuan.Hasil kognitif rata-rata siswa pada pertemuan I sebesar 44 dan pada pertemuan II sebesar 65 dengan peningkatan sebesar 21 serta pada pertemuan III sebesar 80 dengan peningkatan sebesar 15.

3. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan afektif siswa pada setiap pertemuan. Hasil afektif rata-rata siswa pada pertemuan I sebesar 63 dan pada pertemuan II sebesar 74 serta pada pertemuan III sebesar 83.

4. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan psikomotorik siswa pada setiap pertemuan. Hasil psikomotorik rata-rata siswa pada pertemuan I sebesar 64 dan pada pertemuan II sebesar 76 serta pada pertemuan III sebesar 81.


(24)

5.2. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pengembangan alat praktikum berbasis discovery pada materi Listrik Dinamis disusun berdasarkan kompetensi kurikulum KTSP dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, alat praktikum fisika berbasis discovery perlu dikembangkan untuk materi yang berbeda.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dimunculkan melalui kemampuan guru melibatkan siswanya dalam pembelajaran langsung melalui investigasi dan eksperimen. Hasil penelitian ini memberikan indikasi yang cukup memadai dalam penggunaan alat praktikum berbasis discovery dengan penerapan pada kegiatan praktikum.

3. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut dari alat praktikum fisika berbasis discovery perlu dilakukan penerapan dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan melibatkan siswa mengembangkan alat praktikum fisika sesuai dengan materi.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan alat praktikum fisika untuk memaksimalkan penelitian di lapangan, harus benar-benar sudah dipersiapkan semua perangkat yang dibutuhkan di lapangan dan juga bias dibuat bervariasi dengan berbasis yang lain.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Abruscasto. 1995. Teaching Children Science A Discovery Approach,4 th Edision. USA: University of Vermont.

Anderson & David. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anonim. 2009. Alat Peraga IPA Sederhana:Solusi Pembelajaran IPA di Sekolah. (http://ypwi.or.id/index.php?option=com.content@viiew=article@id=98:alat-peraga-IPA-di-sekolah, diakses 11 April 2015)

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Balim, Ali. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Research, Issue 35, Spring 2009, 1-20.

Bell, F.H. (1978). Teaching and Learning Mathematics. Iowa: WBC.

Benjamin, M., Takako, Noah, & Lewandowski. 2013. Development and Results from a Survey on Students Views of Experiments in Lab Classes and Research. University 0f Colorado Boulder, Boulder, CO 80309.

BNSP. 2007. Peraturan Menteri dan Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP.

Darmodjo, Hendro Kaligis., & Jenny R. E. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Johnston, Jane. 2004. The Value of Exploration and Discovery. Primary Science Review.

Kanginan, M. 2006. Fisika SMA 1A Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lesmono, A., Wahyuni S., & S. Fitriya. 2012. Pengembangan Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Laboratorium Virtual (Virtual Laboratory) Pada Pembelajaran Fisika di SMP/MTs. Jurnal Pembelajaran Fisika, 1(3): 272-277.


(26)

Lindsay, D., Brian W., & Rick R. 2008. Practicum: A Teaching Tool to Highlight the Scientist-Practitioner Model. The Industrial-Organizational Psychologist, Pennsylvania State University, 45(3): 39-46.

Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Depdiknas.

Prasetyarini, A., Fatmaryanti, S.D. & akhdiniwanto, W.R. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 2(1): 7-10.

Rabak, A., & Euis, S. 2013. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. Makalah disajikan dalam Seminar, Bandung, 3-4 Juli 2013.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, cetakan pertama (hal. 60-70).

Sakti, Indra. 2011. Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika Dengan Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri q Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, 9(1): 67-76.

Sani, R.A. 2012. Pengembangan Laboratorium Fisika. Medan: UNIMED PRESS. Sani, R.A. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sari, N.D., Lizelwati, N. & Eliwatis. 2014. Pengembangan Alat Peraga Praktikum Sederhana dan Modul Penuntun Praktikum Untuk Materi Listrik Dinamis Pada Pelajaran Fisika Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1): 18-20. Stamatia A., Nikolaus D., Anthoula M., & Hariton . 2010. Developing Remote

Physics Experiments To Facilitate the Development of Competence of Secondary Schools Students. Aristotle University of Thessaloniki, Departement of Physics, Thessaloniki, Greece.

Sudarmadi. 2012. Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru Fisika SMA/SMK Binaan dalam Membuat Alat Praktikum Fisika Sederhana Melalui Pendampingan di Kabupaten Kulonprogo. Prosiding Pertemuan Ilmiah XVII HFI Jateng, Purworejo, (Hal. 196-202).


(27)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sund, R. (1998). Teaching Science through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company.

Sutarto. 2003. Studi Implementasi Kebijakan Pendidikan IPA-Fisika SMU di Indonesia. Disertasi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah, M. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Trna J., & Trnova E. 2008. Development of Experimental Skills in Physics Education. Faculty of Education Masaryk University. Makalah disajikan dalam Groups Internasional de Resherhe sor Pensisignment de la Physique, University Of Cyprus, 18-22 August.

Van den Akker J. 1999. Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers.

Van den Akker J., dkk. 2006. Educational Design Research. London and New York: Routledge.

Widodo, R. 1991. Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.

Yenti, W.R., Lizelwati, N. & Mahrizal. 2014. Pengembangan LKS Praktikum Berbasis KIT Fisika Untuk Kelas X SMA/MA. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1): 37-39.


(1)

terhadap materi dan teori yang dilakukan di dalam laboratorium maupun di lapangan.

3. Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.

4. Alat praktikum berbasis discovery adalah sarana dalam kegiatan praktikum yang menuntun siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

5. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi akibat pembelajaran. Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasi (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Ranah afektif meliputi jujur, tanggung jawab, kerjasama, dan menyampaikan pendapat. Ranah psikomotorik meliputi mengamati, menginterpretasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, melaksanakan percobaan, dan mengkomunikasikan data.


(2)

5.1. Kesimpulan

Dari hasil hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa. Rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok kecil terhadap alat praktikum yang dikembangkan adalah 83,50 dengan kriteria sangat baik dan rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok besar adalah 85,42 dengan kriteria sangat baik.

2. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan kognitif siswa pada setiap pertemuan.Hasil kognitif rata-rata siswa pada pertemuan I sebesar 44 dan pada pertemuan II sebesar 65 dengan peningkatan sebesar 21 serta pada pertemuan III sebesar 80 dengan peningkatan sebesar 15.

3. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan afektif siswa pada setiap pertemuan. Hasil afektif rata-rata siswa pada pertemuan I sebesar 63 dan pada pertemuan II sebesar 74 serta pada pertemuan III sebesar 83.

4. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan psikomotorik siswa pada setiap pertemuan. Hasil psikomotorik rata-rata siswa pada pertemuan I sebesar 64 dan pada pertemuan II sebesar 76 serta pada pertemuan III sebesar 81.


(3)

5.2. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pengembangan alat praktikum berbasis discovery pada materi Listrik Dinamis disusun berdasarkan kompetensi kurikulum KTSP dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, alat praktikum fisika berbasis discovery perlu dikembangkan untuk materi yang berbeda.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dimunculkan melalui kemampuan guru melibatkan siswanya dalam pembelajaran langsung melalui investigasi dan eksperimen. Hasil penelitian ini memberikan indikasi yang cukup memadai dalam penggunaan alat praktikum berbasis discovery dengan penerapan pada kegiatan praktikum.

3. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut dari alat praktikum fisika berbasis discovery perlu dilakukan penerapan dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan melibatkan siswa mengembangkan alat praktikum fisika sesuai dengan materi.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan alat praktikum fisika untuk memaksimalkan penelitian di lapangan, harus benar-benar sudah dipersiapkan semua perangkat yang dibutuhkan di lapangan dan juga bias dibuat bervariasi dengan berbasis yang lain.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abruscasto. 1995. Teaching Children Science A Discovery Approach,4 th Edision. USA: University of Vermont.

Anderson & David. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anonim. 2009. Alat Peraga IPA Sederhana:Solusi Pembelajaran IPA di Sekolah. (http://ypwi.or.id/index.php?option=com.content@viiew=article@id=98:alat-peraga-IPA-di-sekolah, diakses 11 April 2015)

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Balim, Ali. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Research, Issue 35, Spring 2009, 1-20.

Bell, F.H. (1978). Teaching and Learning Mathematics. Iowa: WBC.

Benjamin, M., Takako, Noah, & Lewandowski. 2013. Development and Results from a Survey on Students Views of Experiments in Lab Classes and Research. University 0f Colorado Boulder, Boulder, CO 80309.

BNSP. 2007. Peraturan Menteri dan Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP.

Darmodjo, Hendro Kaligis., & Jenny R. E. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Johnston, Jane. 2004. The Value of Exploration and Discovery. Primary Science Review.

Kanginan, M. 2006. Fisika SMA 1A Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lesmono, A., Wahyuni S., & S. Fitriya. 2012. Pengembangan Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Laboratorium Virtual (Virtual Laboratory) Pada Pembelajaran Fisika di SMP/MTs. Jurnal Pembelajaran Fisika, 1(3): 272-277.


(5)

Lindsay, D., Brian W., & Rick R. 2008. Practicum: A Teaching Tool to Highlight the Scientist-Practitioner Model. The Industrial-Organizational Psychologist, Pennsylvania State University, 45(3): 39-46.

Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Depdiknas.

Prasetyarini, A., Fatmaryanti, S.D. & akhdiniwanto, W.R. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 2(1): 7-10.

Rabak, A., & Euis, S. 2013. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. Makalah disajikan dalam Seminar, Bandung, 3-4 Juli 2013.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, cetakan pertama (hal. 60-70).

Sakti, Indra. 2011. Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika Dengan Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri q Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, 9(1): 67-76.

Sani, R.A. 2012. Pengembangan Laboratorium Fisika. Medan: UNIMED PRESS. Sani, R.A. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sari, N.D., Lizelwati, N. & Eliwatis. 2014. Pengembangan Alat Peraga Praktikum Sederhana dan Modul Penuntun Praktikum Untuk Materi Listrik Dinamis Pada Pelajaran Fisika Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1): 18-20. Stamatia A., Nikolaus D., Anthoula M., & Hariton . 2010. Developing Remote

Physics Experiments To Facilitate the Development of Competence of Secondary Schools Students. Aristotle University of Thessaloniki, Departement of Physics, Thessaloniki, Greece.

Sudarmadi. 2012. Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru Fisika SMA/SMK Binaan dalam Membuat Alat Praktikum Fisika Sederhana Melalui Pendampingan di Kabupaten Kulonprogo. Prosiding Pertemuan Ilmiah XVII HFI Jateng, Purworejo, (Hal. 196-202).


(6)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sund, R. (1998). Teaching Science through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company.

Sutarto. 2003. Studi Implementasi Kebijakan Pendidikan IPA-Fisika SMU di Indonesia. Disertasi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah, M. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Trna J., & Trnova E. 2008. Development of Experimental Skills in Physics Education. Faculty of Education Masaryk University. Makalah disajikan dalam Groups Internasional de Resherhe sor Pensisignment de la Physique, University Of Cyprus, 18-22 August.

Van den Akker J. 1999. Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers.

Van den Akker J., dkk. 2006. Educational Design Research. London and New York: Routledge.

Widodo, R. 1991. Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.

Yenti, W.R., Lizelwati, N. & Mahrizal. 2014. Pengembangan LKS Praktikum Berbasis KIT Fisika Untuk Kelas X SMA/MA. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1): 37-39.