PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MESJID AGUNG MEDAN T.A 2013/2014.

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP
KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN
DI TK MESJID AGUNG
T.A 2013/2014

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Untuk Mengikuti Ujian Meja Hijau

OLEH
DEBIE RIZIAH PULUNGAN
NIM 1103113009

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP
KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN
DI TK MESJID AGUNG
T.A 2013/2014


Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Prodi PG PAUD

Oleh:
DEBIE RIZIAH PULUNGAN
NIM 1103113009

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah
dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Sosial Anak
Usia 5-6 Tahun Di TK Mesjid Agung T.A 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari banyak mengalami
kesulitan dan hambatan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebenar-benarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

i

5. Bapak Drs. Edidon Huta Suhut M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Luar

Sekolah (PLS). Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
7. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Anak
Usia Dini (PG-PAUD). Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.
8. Bapak Drs. Edward Purba M.A selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd
dan Ibu Dra. Hj. Nasriah,M.Pd selaku dosen penyalaras yang telah banyak
memberikan saran dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak/Ibu dosen Program studi PG PAUD yang telah banyak memberikan
pengajaran, bimbingan dan petunjuk peneliti.
11. Seluruh staf perpustakaan umum unimed dan fakultas ilmu pendidikan
yang telah banyak memberikan pelayanan demi terselesainya skripsi ini.
12. Ibu Dra. Hj. Ramisah Siregar selaku kepala sekolah PAUD Mesjid Agung
dan seluruh guru-guru PAUD Karya Bunda (Ibu Herna, Ibu Rina dan Ibu
Wiwik) yang telah memberikan ijin dan bimbingan selama penulis
melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.
13. Teristimewa kepada Alm. Ayahanda Bukhari Pulungan dan Ibunda
Fauziah Batubara sebagai rasa hormat, sayang dan terima kasih ananda

yang tidak terhingga atas semua do’a, cinta, kasih sayang, dukungan dan

ii

pengorbanan yang telah diberikan kepada ananda selama ini mulai dari
ananda lahir sampai memperoleh gelar sarjana pendidikan S1 PG PAUD
di Universitas Negeri Medan.
14. Teristimewa kepada Adikku Dendi Riziah Pulungan dan Ariandi Lubis
yang telah memberikan banyak semangat untuk penyelesaian skripsi ini.
15. Teman seperjuangan S1 PG PAUD FIP UNIMED stambuk 2010 ( Nurul
Huda Siregar, Ina Hijrayania Hasibuan, Maya Sari, Refika Meydila, Sri
Roihanati, Selviana Wulandari, Emida Hutagalung dll). Dan untuk
sahabat-sahabat terbaik saya Meilisa Barus, Nur Intan Andasari Sirergar,
Hartika Hardiyanti. Untuk semua pihak terkait yang membantu saya dalam
penyusunan skripsi yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu oleh
penulis terima kasih atas semua dukungan dan motivasinya selama ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin
dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, dan bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

iii

Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya
bagi pembaca.

Medan, Agustus 2014
Penulis

Debie Riziah Pulungan
NIM. 1103113009

iv

ABSTRAK
DEBIE RIZIAH PULUNGAN. Nim: 1103113009. Pengaruh Metode
Bermain Peran Terhadap Kemampuan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun Di TK

Mesjid Agung Medan T.A 2013/2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah tentang rendahnya kemampuan sosial
anak dan guru yang belum memegang pengaruh yang cukup besar dalam
kemampuan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh metode bermain peran terhadap kemampuan sosial anak usia 5-6 tahun.
Teori yang digunakan menurut Ibung (2009) “bemain peran adalah suatu
permainan yang mensyaratkan mereka menjadi peserta, permainan ini memainkan
suatu peran atau tokoh dalam suatu cerita”. Hurlock (2004) “kemampuan sosial
merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan
sosial”
Jenis penelitian ini eksperimen. Sampel dalam penelitian B1 15 orang
sebagai kelas eksperimen dan B2 15 orang sebagai kelas kontrol. Alat
pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Sebelum pengujian hipotesis
(uji-t) terlebih dahulu diuji normalitas menggunakan Liliefors, dan homogenitas
menggunakan uji F.
Dari analisis data observasi akhir kemampuan sosial anak dengan
menggunakan uji-t pada taraf nyata α = 0,05 berturut-turut diperoleh thitung ≥ ttabel
7,426 ≥ 1,701 dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan ttabel diperoleh dari hasil interpolasi.
Maka dapat dinyatakan HO di tolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal tersebut

maka dapat di simpulkan ada pengaruh yang signifikan antara metode bermain
peran terhadap kemampuan sosial anak di TK Mesjid Agung Medan.

i

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................................7
1.3 Batasan Masalah ..........................................................................................................7
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................................7
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................................8
1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Metode Bermain Peran ...................................................................................9
2.1.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Bermain Peran ............................................11
2.1.6 Tahap Pembelajaran dalam Bermain Peran ....................................................... 13
2.2 Konsep Kemampuan Sosial ....................................................................................... 17
2.2.1 Faktor Pendukung Kemampuan Sosial ............................................................... 19

2.2.2 Manfaat Bermain Peran dalam Meningkatkan Kemampuan Sosial ..................... 20
2.3 Kerangka Konseputal ................................................................................................ 23
2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................................... 25
3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................................. 25
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................................. 26
3.4 Desain Penelitian ....................................................................................................... 27
3.5 Alat Pengumpulan Data ............................................................................................. 27
3.6 Tekhnik Pengumpulan Data ....................................................................................... 29
3.7 Tekhnik Analisis Data ...............................................................................................30
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................................... 35
4.1.1 Analisis Data Hasil Penelitian ........................................................................... 44
4.1.1.1 Uji Homogenitas ....................................................................................44
4.1.1.2 Uji Normalitas........................................................................................ 45
4.1.1.3 Uji Hipotesis ......................................................................................... 46
4.1.2 Pembahasan Hasil Observasi Kemampuan Sosial Anak ..................................... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 49
5.2 Saran .......................................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................51
LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian .............................................................................................. 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Sosial Anak ...................................... 28
Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Kelas Kontrol ................................................................. 35
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Sosial Anak Kelas Kontrol .................. 38
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Kelas Eksperimen .......................................................... 40
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Sosial Anak Kelas Eksperimen ........... 42
Tabel 4.5 Hasil Penelitian Uji Homogenitas Data Observasi Awal .................................. 45
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Eksperimen ....................... 46
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis ............................................... 46
Tabel 4.8 Hasil Analisis Data Kemampuan Sosial Anak .................................................. 47


ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Kemampuan Sosial Kelas Kontrol ................................................. 38
Gambar 4.2 Diagram Kemampuan Sosial Kelas Eksperimen ........................................... 43

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Kegiatan Harian (RKH) .................................................................. 52
Lampiran 2 Pedoman Observasi Kemampuan Sosial Anak .............................................. 60
Lampiran 3 Data Mentah Hasil Kemampuan Anak Kelas Kontrol ................................... 62
Lampiran 4 Menghitung Mean dan Simpangan Baku ...................................................... 66
Lampiran 5 Uji Homogenitas .......................................................................................... 69
Lampiran 6 Uji Normalitas .............................................................................................. 72
Lampiran 7 Uji Hipotesis ................................................................................................ 75

ix


1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kerangka pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang tertulis
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan anak usia dini adalah anak yang
berada pada masa rentang usia lahir sampai usia 6 tahun. Peran lingkungan
keluarga dan masyarakat sangat diperlukan anak untuk memberikan
pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial
bagi anak yang dibawanya sejak lahir.
Masa anak-anak awal merupakan masa untuk meletakkan dasar
pertama dalam mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, sosial, fisik
motorik, baik motorik halus maupun kasar, konsep diri, disiplin, seni serta
nilai moral dan agama. Hubungan sosial dimulai sejak individu itu berada
dilingkungan rumah bersama keluarganya. Segera setelah lahir, hubungan
bayi dengan orang disekitarnya, terutama ibu, memiliki arti yang sangat
penting. Hubungan ini paling dirasakan kehangatannya dan kemudian
menjadi pengalaman hubungan sosial yang amat mendalam. Sigmund
Freud dalam Mohammad Asrori (2007:106) seorang ahli psikoanalis
menegaskan bahwa sentuhan lembut seorang ibu, dan bahan degupan
jantung seorang ibu ketika menyusui anak bayinya dirasakan oleh seorang
bayi dalam alam psikologisnya sebagai pernyataan kasih sayang,
pengakuan, perasaan diterima, dan perlindungan yang luar biasa yang

2

memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa anak dikemudian
hari, termasuk kemampuan hubungan sosialnya. Sekolah merupakan salah
satu tempat yang tepat untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki
anak yang dibawa sejak lahir. Sekolah merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang mendidik seseorang untuk dapat mempelajari bidang
tertentu secara formal. Sementara itu, di dalam kehidupan ada berbagai
lembaga pendidikan secara informal untuk mendidik seseorang menjadi
mandiri, berdaya guna dan berhasil. Berbagai lembaga yang informal itu
misalnya keluarga seperti ayah, ibu, adik dan kakak serta nenek, kakek dan
anggota keluarga yang lain. Pendidikan formal untuk Anak Usia Dini
berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK)/ Rauudhatul Aftal (RA), Playgroup
(Kober) dan bentuk lain yang sederajat.
Taman Kanak-Kanak bukan merupakan sekolah, seperti halnya
Sekolah Dasar (SD) yang menjadikan calistung (baca, tulis, hitung)
sebagai tujuan utama dalam pembelajaran, tetapi merupakan tempat yang
menyenangkan bagi anak usia Taman Kanak-Kanak. Taman Kanak-Kanak
adalah tempat bermain sambil belajar bagi anak-anak dan tempat yang
disukai oleh anak-anak. Pada kenyataannya, tidak sedikit yang lebih
mementingkan

kemampuan

kognitif

anak

tanpa

memperhatikan

kemampuan anak yang lain. Tuntutan dari orangtua yang menginginkan
anaknya mampu calistung mengakibatkan perkembangan anak yang lain,
seperti : kemampuan sosial, bahasa, fisik baik fisik motorik halus maupun
kasar, nilai agama dan moral, dan perkembangan seni, seharusnya guru dan

3

orangtua menyeimbangkan antara kemampuan kognitif serta kemampuan
yang lain yang dimiliki anak karena setiap kemampuan yang dimiliki anak
memiliki keterkaitan dengan kemampuan lain yang dimiliki anak.
Sekolah

merupakan

tempat

kedua

bagi

anak

memperoleh

pengetahuan, setelah anak memperoleh perngetahuan dari keluarga.
Keluarga yang merupakan instansi informal untuk mengembangkan
kemampuan yang ada dalam diri anak, di sekolah guru hanya orang kedua
bagi anak untuk memperoleh kemampuan yang lain, salah satunya adalah
kemampuan anak untuk bersosialisasi. Peranan guru sebagai orang terdekat
anak di sekolah harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dan
menjadi pribadi yang disukai anak. Pada kenyataannya, dalam proses
pembelajaran hingga saat ini masih bersifat monoton. Hal ini dikarenakan
kurang maksimalnya guru dalam pembelajaran khususnya pembelajaran
dalam mengembangkan kemampuan sosial anak.
Manusia sebagai makhluk sosial, makhluk sosial yang memerlukan
kehadiran orang lain, manusia berhubungan dengan orang disekitarnya dan
cara manusia berhubungan dengan lingkungannya disebut sosialisasi.
Perkembangan sosial merupakan proses belajar menyesuaikan diri dengan
norma-norma kelompok bekerja sama dan adat kebiasaan, belajar bekerja
sama, saling berhubungan dan merasa bersatu dengan orang-orang
disekitarnya.
Perkembangan sosial pada anak usia Taman Kanak-Kanak memiliki
arti kemampuan anak untuk mencapai perilaku yang sesuai dengan

4

lingkungan sosial. Pada umumnya, kemampuan sosial anak usia dini yaitu :
sudah dapat mengontrol dirinya sendiri, sudah dapat merasakan kelucuan
misalnya ikut tertawa ketika orang dewasa tertawa atau ada hal-hal yang
lucu. Rasa takut dan cemas mulai berkembang, dan hal ini akan
berlangsung sampai usia 5 tahun. Keinginan untuk berdusta mulai muncul,
akan tetapi anak takut untuk melakukannya. Anak sudah dapat
mempelajari mana yang benar dan yang salah dan mampu menenangkan
diri. Pada usia ini, anak-anak mulai mengungkapkan pilihan atas anak-anak
yang mereka jadikan sebagai teman bermain dan anak-anak yang tidak
mereka suka menjadi teman bermain.
Pada usia 6 tahun anak akan berperilaku seperti boss (atasan),
mendominasi situasi, akan tetapi dapat menerima nasihat. Selain itu, anak
juga memiliki sikap sering bertengkar tetapi cepat berbaikan kembali.
Anak sudah dapat menunjukkan sikap marah, sudah dapat membedakan
yang benar dan yang tidak benar, sudah menerima peraturan dan disiplin.
Hurlock (2004) mengungkapkan “Kemampuan sosial anak pada umur 5
sampai 6 tahun yaitu, anak akan belajar melakukan hubungan sosial dan
bergaul dengan orang di luar lingkungan rumah, terutama dengan anak
yang umurnya sebaya”.
Kemampuan sosial pada anak usia dini dimaksudkan sebagai
Kemampuan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturanaturan yang berlaku di masyarakat dimana anak berada. Kemampuan sosial
anak diperoleh dari kematangan dan kesempatan belajar anak dari berbagai

5

respons yang diberikan lingkungan terhadap anak. Kemampuan sosial yang
optimal diperoleh anak dari respons yang diberikan oleh tatanan kelas pada
awal anak masuk sekolah yang berupa tatanan sosial yang sehat dan
sasaran yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan
konsep diri yang positif.
Perkembangan sosial anak pada awal masa anak-anak akan
mempengaruhi kemampuan sosialnya ketika beranjak dewasa, kemampuan
sosial anak yang kurang baik akan membuat anak akan sulit bersosialisasi
ketika anak beranjak dewasa. Menurut Gardner dalam Mohammad Asrori
(2007:114) menemukan bahwa interaksi antara anggota keluarga yang
tidak harmonis merupakan suatu korelat atau faktor yang potensial menjadi
penghambat perkembangan hubungan sosial. Berbagai cara dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sosial anak salah satunya
adalah melalui metode bermain peran. Metode bermain peran merupakan
suatu kegiatan permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau bendabenda sekitar anak yang digunakan oleh anak untuk mengembangkan daya
khayal atau imajinasinya sehingga dapat menghayati tujuan dari kegiatan
tersebut. Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk
menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata kedalam suatu
pertunjukkan peran di dalam kelas. Supriyati (dalam Gunarti 2008)
berpendapat bahwa “metode bermain peran adalah permainan yang
memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda sekitar anak sehingga
mengembangkan daya khayal dan penghayatan terhadap bahan kegiatan

6

yang dilaksanakan”. Dalam metode ini, anak-anak berperan sebagai orang
lain tanpa perlu latihan/spontan dan tidak untuk hiburan, namun lebih
menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam pertunjukkan dan
bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
Metode bermain peran biasanya digunakan untuk memberikan
pemahaman dan penghayatan akan

masalah-masalah

sosial serta

mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. Anak-anak
yang memainkan peran menunjukkan apa yang akan mereka lakukan,
bagaimana reaksi mereka terhadap suatu kejadian atau siatuasi.
Ketidakmampuan anak dalam bersosialisasi akan mengakibatkan anak
menjadi pemalu, kurang rasa percaya diri, tidak mampu berkomunikasi
dengan teman, dan memiliki egoisme yang tinggi. Sehubungan dengan itu
penelitian ini perlu dilakukan dan hasil penelitian ini akan memberikan
informasi dalam menyikapi anak kurang mampu dalam bersosialisasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berkeinginan melaksanakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap
Kemampuan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun”

7

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka identifikasi
dalam penelitian ini adalah:
a. Orang tua lebih mengutamakan calistung.
b. Guru belum memegang pengaruh yang cukup besar terhadap
keberhasilan kemampuan sosial anak.
c. Guru kurang menyeimbangkan antara kemampuan kognitif
dengan kemampuan yang lain.
d. Kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana, dan untuk
menghindari masalah dalam mengadakan penelitian maka penulis
membatasi masalah pada “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap
Kemampuan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun”
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah pokok tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut “Apakah metode bermain peran
berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan sosial anak usia 5-6
tahun?”

8

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifkasi dan rumusan masalah yang telah ada, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain peran
terhadap kemampuan sosial anak usia 5-6 tahun.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi dua antaranya :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk
pengembangan ilmu pendidikan anak usia dini, yang berkaitan dengan
metode bermain peran dalam mengembangkan kemampuan sosial anak.
2. Manfaat Praktis
a.

Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan
penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran sosial anak.

b.

Bagi Sekolah
Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan serta meningkatkan
perkembangan sosial anak.

c.

Bagi Peneliti Sendiri
Untuk menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam
meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

d.

Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain tentang metode bermain
peran dalam mempengaruhi kemampuan sosial anak.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada sub bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan,yaitu:
1) Hasil observasi kemampuan sosial anak dikelas eksperimen memiliki nilai
rata-rata 30,5 lebih besar dibandingkan dengan hasil observasi
kemampuan sosial anak dikelas kontrol yang memiliki nilai rata-rata 24,7
dapat diartikan bahwa ada pengaruh metode bermain peran terhadap
kemampuan sosial anak.
2) Hasil nilai uji hipotesis terbukti bahwa thitung (7,426) > ttabel (1,761).Hal
tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh yang signifikan dari metode
bermain peran terhadap kemampuan sosial anak usia 5-6 tahun TK Mesjid
Agung Medan tahun ajaran 2013/2014.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu:
1. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap
kemampuan sosial anak dengan mengikut sertakan guru-guru

mengikuti

pelatihan-pelatihan yang dapat menambah wawasan guru dalam mendukung
perkembangan kemampuan sosial anak.

2. Bagi para guru PAUD diharapkan untuk dapat menerapkan metode bermain
peran dalam mengembangkan kemampuan sosial anakterutama bagi anak
yang kemampuan sosialnya masih rendah.
3. Bagi

peneliti

selanjutnya

diharapkan

untuk

dapat

mengembangkan

kemampuan sosial baik itu dengan menggunakan metode pembelajaran
bermain peran maupun metode pembelajaran lainnya.

51

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2008). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Asrori, Mohammad (2007). Psikologi Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima
Bahri, Syaiful (2011). Psikologi Belajar, Jakarta: Bumi Aksara
Gunarti, Winda (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar
Anak Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka
Hamalik, Oemar (2008). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Jakarta: Bumi Aksara
Hawadi, Akbar. (2001). Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: Grasindo
Hurlock, Elizabeth B. (2004). Perkembangan Anak, Indonesia: Erlangga
Ibung, Dian. (2009). Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak, Jakarta: Gramedia
Moeslichatoen.(2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta:
Rineka Cipta
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain AUD. Jakarta: Kencana
Nugraha, Ali. (2004). Metode Pengembangan Sosial Emosional, Jakarta:
Universitas Terbuka
Patmonodewo, Soeminarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta : Rineka
Cipta
Poerwardarminta, WJS.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka
Sugiono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Grafindo
Sudjana. (2001). Metoda Statistika, Bandung: Tarsito
Sujiono, Bambang. (2005). Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini, Jakarta:
Media Komputindo
Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar , Bandung : Remaja Rosda Karya
Tedjasaputra, Mayke. (2001). Bermain, Mainan, dan Permainan untuk PAUD,
Jakarta: Grasindo