KURANGNYA MINAT PENGUNJUNG WISATA RUMAH BOLON DI DESA PEMATANG PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN.

(1)

KURANGNYA MINAT PENGUNJUNG WISATA

RUMAH BOLON DI DESA PEMATANG PURBA

KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

RIKA RAHMADHANI HARAHAP

308121125

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Rika. Rahmadhani. Harahap. NIM : 308121125. Kurangnya Minat Pengunjung Wisata Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun. Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. Kurangnya Minat Pengunjung Wisata Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun. Selain mengetahui kurangnya minat pengunjung rumah bolon pematang purba kabupaten simalungun, kita dapat mengetahui kondisi rumah bolon selama ini. Mengetahui juga sejarah berdirinya Kerajaan Rumah Bolon Pematang Purba di Simalungun serta peninggalan Kerajaan Pematang Purba ini masih ada atau tidak.

Untuk memperoleh data – data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan melakukan teknik sejarah lisan (Oral History). Dimana teknik ini bertujuan untuk mengumpulkan data – data yang dilakukan dengan cara observasi kelokasi penelitian, wawancara kepada tokoh masyarakat dan pendudukan sekitar lokasi penelitian dan dokumentasi atau melakukan pemotretan pada keadaan Rumah Bolon Pematang Purba Kabupaten Simalungun. Study Pustaka (Library Research), dimana metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara dari buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, literature, artikel, dan majalah yang ada hubungannya dengan Kurangnya Minat Pengunjung Rumah Bolon Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

Dari hasil penelitian maka diketahui : Kurangnya Minat Pengunjung Rumah Bolon Pematang Purba Kabupaten Simalungun, karena akhir – akhir ini nusantara dan wisatawan menurun drastis mengunjungi rumah bersejarah itu, bukan seperti tahun dua ribuan. Pada tahun 1990 – an atau awal ditetapkannya rumah bolon sebagai objek wisata, masih ada sekitar 300 pengunjung, kini pengunjung dalam seminggu dapat dihitung dengan jari. Jalan menuju komplek rumah bolon tersebut berlumpur dan digenangi air. Padahal jalan ini harus dilalui dengan berjalan kaki, karena sudah ditradisikan tidak boleh memasukkan kendaraan ke kompleks rumah bersejarah itu. Jadi para pengunjung nusantara dan mancanegara harus melalui kubangan itu. Sementara di kompleks rumah bolon ini rumputnya menyemak karena jarang di babat, seperti di bahagian barat kompleks.


(5)

Kata Pengantar

Berkat Rahmat Allah SWT serta karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul

“Kurangnya Minat Pengunjung Wisata Rumah Bolon di Desa Pematang

Purba Kabupaten Simalungun”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran, tetapi karena, kemampuan, pengetahuan, serta pengalaman yang masih sangat terbatas maka dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna baik isi, susunan, maupun tata bahasanya. Walaupun demikian harapan penulis agar kiranya hasil studi yang sederhana ini, dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membacanya. Untuk itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruksi.

Dengan selesainya skripsi ini maka penulis menyampaikan terimakasih sebesar – besarnya kepada:

 Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Pdselaku Rektor Universitas Negeri Medan, beserta jajarannya.

 Bapak Drs. Restu MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, beserta jajarannya.


(6)

 Ibu Hafnita SD Lubis M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran selama penyusunan skripsi.

 Bapak Dr.Phil Ichwan Azhari, MS selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji yang telah membimbing selama perkuliahan.

 Bapak Dosen penguji ( Bapak Ponirin M.Si dan Bapak Yushar M.Si ) yang telah memberikan saran dan ilmunya kepada peneliti selama dalam penyusunan skripsi.

 Kepada Ayahanda Partahian Harahap, Ibunda Almh Nurhayani Siregar yang telah banyak membantu, dan mendoakan peneliti agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan juga kepada adik – adik ( Fitri, Malim, Rizki, Chairul ) dan keluarga yang lain yang telah banyak memberikan dorongan kepada peneliti.

 Kepada Bapak Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun terimakasih atas kesigapan dalam membantu peneliti untuk mengurus masalah administrasi.

 Kepada Bapak Heri terimakasih karena sudah banyak membantu memberikan data, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

 Kepada para informan yang telah memberikan informasi kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi, dengan informasi yang diberikan sangat membantu peneliti.


(7)

 Kepada Bapak Wanson Purba terimakasih atas kerjasamanya dalam memberikan info tentang Kurangnya Minat Pengunjung Rumah Bolon Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

 Kepada Ibu Perpustakaan Simalungun terimaksih telah banyak memberikan masukan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi, dan juga telah memberikan informasi kepada peneliti tentang Kurangnya Minat Pengunjung Wisata Rumah Bolon Pematang Purba Kabupaten Siamlungun.

 Kepada yang teristimewa My Lovely Adam Zaki Gultom yang telah banyak membantu dan menemani peneliti dalam mengurus segala penelitian selama penyusunan skripsi dan terimakasih juga telah atas doa dan dorongan semangat untuk tidak gampang menyerah dalam menyelesaikan skripsi selama ini.

 Buat Kakak – kakak dan Abang – abang Stambuk ( kak Putri, kak Ani. Kak Irma, kak Yusmaliza, bang Ahmad, bang Ipul, bang Fahri, bang Kiki, bang Maulana ) dan yang lainnya terimakasih atas doa dan dorongannya kepada penulis .

 Kepada Sahabat – sahabat Sani, Kiki, Sitoh, Prima, Ivi, Isma, Neva, Listra, Defi, Edella, Betty terimakasih atas doa dan dorongannya selama ini.

 Kepada Sahabat – sahabat Febri, Wina, Ayu terimakasih atas doa dan dorongannya selama ini.,


(8)

 Buat teman – teman PPl Mawan, Sartika, Laminar, Dosriani, Roma, Vegi, Eva, Debby, Helen, Feny, Juli, Bg Jhon, Ridhoy, deddy, Muktar, terimakasih atas doa dan dorongannya selama ini.

 Buat teman – teman kost Muamalah Soybatul, Prima, Irna, Dera ( yang satu stambuk dengan Peneliti) terimakasih atas doa dan dorongan semangat untuk tidak gampang menyerah dalam menyelesaikan skripsi selama ini.

 Buat adik – adik Kost Muamalah Ningsih, Reny, Rani, Irma, Wita, Wulan, Fina, Sari, Intan, Bibih, Weni, Ayu, Dwi, Icha, Cut, Winda, Dana, Nia dan adik – adik yang akan mengikuti ujian SNMPTN ( Nola, Ika, Wawan, Malim, Bima) Terimakasih atas doa dan dorongannya selama ini.

 Buat teman – teman seperjuangan Mahasiswa Pendidikan Sejarah Stambuk 2008 Reguler dan Ekstensi. Khususnya teman – teman C Reguler 2008.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi pembaca, sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Medan, Juni 2012 Penulis

Rika Rahmadhani Harahap NIM. 308121125


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI……… iii

DAFTAR GAMBAR……… BAB I : PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ...……….. 1

B. Identifikasi Masalah ………. 2

C. Perumusan Masalah ………. 3

D. Tujuan Penelitian ……….. 3

E. Manfaat Penelitian ……….... 4

BAB II : LANDASAN TEORITIS ………... 5

A. Kerangka Konseptual ………... 5

1. Konsep Minat ………... 5

2. Konsep Wisata ……….. 7

3. Konsep Transportasi ……… 9

4. Konsep Rumah Bolon ………. 10

B. Kerangka Teoritis ………. 13

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ……….. 14

A. Metode Penelitian ……….. 14

B. Lokasi Penelitian ………... 15

C. Sumber Data ……….. 15


(10)

E. Tehnik Pengumpulan Data ……… 17

F. Tehnik Analisa Data ……….. 18

BAB IV : PEMBAHASAN ……….... 19

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……… 19

B. Keberadaan Rumah Bolon di Pematang Purba Kabupaten Simalungun ………. 37

C. Andil Pemerintah Terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun ………. 40

D. Pengelolaan Pemerintah Terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun ………. 45

E. Kurangnya Minat Pengunjung Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun ………. 47

BAB V : PENUTUP ………... 62

KESIMPULAN ……….. 62

SARAN ……… 65


(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Kondisi Jalan Menuju lokasi Rumah Bolon di Pematang Purba

2. Pamflet Selamat Datang ke wisata Objek Rumah bolon Pematang Purba 3. Gardu Objek wisata rumah Bolon Pematang Purba

4. Jalan Masuk Menuju Rumah Bolon Pematang purba

5. Bangunan yang ada di Sekitar Rumah Bolon Pematang Purba 6. Bangunan – bangunan Objek Wisata Rumah Bolon Pematang Purba


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik. Beberapa potensi pariwisata yang sedang dibangkitkan kabupaten ini kepada wisatawan mancanegara dan wisata nusantara adalah wisata budaya berupa tari-tarian, adat istiadat, legenda cerita rakyat, rumah adat.

Selain memiliki keunggulan dan daya pikat di sisi budaya, kabupaten Simalungun juga memiliki objek wisata yang sangat terkenal di dunia yaitu danau Toba. Wisata pengunjung lain yang memiliki daya tarik untuk wisatawan nusantara dan mancanegara adalah wisata budaya. Wisata ini menawarkan sisi kehidupan masyarakat setempat termasuk warisan karya-karya agung nenek moyang berupa seni dan adat istiadat. Salah satu karya agung peninggalan nenek moyang yang banyak mendapat perhatian adalah rumah bolon Purba.

Rumah Bolon Pematang Purba ini terletak 54 Km dari Pematangsiantar, merupakan istana peninggalan kerajaan Purba yang dibangun pada 1864 oleh raja Purba XII tuan Rahalim. Rumah bolon Purba dibangun dari kayu keras dengan dinding papan dan ditopang oleh 20 tiang penyangga. Keunikan dari rumah ini adalah dibangun tanpa menggunakan paku dan berarsitektur tradisional. Kekayaan peninggalan sejarah dan seni budaya Simalungun tersebut kini semakin tidak


(13)

2

dikenal generasi muda karena mereka jarang berkunjung ke museum daerahnya. Kemudian informasi mengenai kekayaan peninggalan sejarah dan seni budaya itu juga semakin langka di masyarakat.

Diera otonomi daerah ini, peluang untuk mengangkat kembali peninggalan sejarah dan seni-budaya Simalungun cukup luas. Namun untuk mencapai cita-cita itu, pemerintah daerah dan kalangan intelektual Simalungun harus memiliki komitmen yang tinggi memajukan objek wisata sejarah dan budaya, seperti rumah bolon Simalungun di Pematang Purba. Karena masyarakat kurang berminat untuk mengunjunginya maka peneliti meneliti mengapa “Kurangnya Minat

Pengunjung Wisata Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Purba”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Sejarah berdirinya Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

2. Andil Pemerintah terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

3. Pengelolaan Pemerintah terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.


(14)

3

4. Kurangnya minat pengunjung Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

C. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sejarah berdirinya Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun?

2. Apa andil pemerintah terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun?

3. Bagaimana pengelolaan Pemerintah terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun?

4. Mengapa berkurangnya minat pengunjung Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana berdirinya Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui apa andil Pemerintah terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.


(15)

4

3. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan yang dilakukan pemerintah terhadap Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

4. Untuk mengetahui mengapa berkurangnya minat pengunjung Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

E. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Melalui penelitian ini, dihrapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama penduduk Simalungun untuk mengetahui mengapa kurang minat pengunjung Rumah Bolon di Desa Pematang Purba Kabupaten Simalungun.

2. Sebagai pengembangan ilmu bagi peneliti sendiri dalam rangka pengembangan selanjutnya

3. Sebagai pelengkap referensi hasil penelitian dalam ruang lingkup sejarah lokal Indonesia.

4. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi Mahasiswa Universitas negeri Medan, khususnya Mahasiswa Pendidikan Sejarah agar dapat mengetahui mengapa kurangnya minat pengunjung Rumah Bolon di Simalungun.


(16)

62 BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Pariwisata merupakan suatu aset yang sangat menguntungkan bagi suatu daerah ataupun Negara, yang merupakan suatu industry yang tidak menimbulkan polusi, namun memiliki pemasukan devisa yang sangat memajukan prekonomian ataupun pendapatan masyarakatsuatu daerah ataupun Negara. Banyak Negara yang memodalkan keindahan serta keunikan budaya yang dimiliki yang menjadi atraksi budaya yang dapat dipromosikan untuk di jual kepada wisatawan yang juga merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan melestarikan keindahan alam serta keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh suatu daerah atau Negara.

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi kepariwisataan yang dapat dikembangkan, seperti rumah bolon di Pematang Purba, objek wisata ini mempunyai potensi yang dapat memberikan manfaat dan harapan bagi pengembangan wisata di Kabupaten Simalungun yang pada saat ini masih dalam proses memperkenalkan dan proses perencanaan pemasarannya.


(17)

63

Maka dari hasil penelitian ini, kesimpulan dapat diambil beberapa, yaitu:

1. Rumah Bolon yang berada di Pematang Purba merupakan tempat yang menarik bagi wisatawan untuk dijadikan daerah tujuan wisata di Kabupaten Simalungun.

2. Rumah Bolon merupakan bukti peninggalan sejarah dari kerajaan Simalungun.

3. Rumah Bolon adalah aset Kabupaten Simalungun yang dapat menambah devisa untuk Sumatera Utara khususnya dan Indonesia umumnya.

4. Peranan Pemerintah dan dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun adalah salah satu faktor pendorong pengembangan rumah bolon, oleh karena itu peran Pemerintah dan Dinas Pariwisata dalam pemerhatian dan juga pendanaan sangat dibutuhkan.

5. Kesadaran wisata masyarakat Simalungun khususnya, dan masyarakat batak umumnya sangat dibutuhkan dalam upaya pengembangan rumah bolon.

6. Rumah bolon sangat sederhana dan terkesan kurang menarik, hal ini disebabkan kurangnya dana untuk upaya pengembangan

7. Arus kunjungan ke Kabupaten Simalungun khususnya Danau Toba selalu meningkat sedangkan arus kunjungan rumah bolon menurun drastic.


(18)

64

8. Fasilitas yang terdapat dalam rumah bolon kurang memadai, hal ini disebabkan penyediaan dana terbatas.

9. Sarana Infrastruktur jalan yang tidak bagus, hal ini disebabkan oleh perbaikan jalan yang tidak dilakukan secara berkelanjutan.

10.Kurangnya kesadaran Instansi Pemerintah dam Masyarakat di Kabupaten Simalungun akan keuntungan yang akan diperoleh dari pengembangan rumah bolon tersebut.

Saran

Pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah ini mencakup beberapa sektor, salah satu sector pariwisat, atau lebih di kenal dengan industry Pariwisata. Pembangunan dan pengembangan pariwisata sedang giat – giatnya dilaksanakan, karena sangat menunjang dalam pembangunan.

Melalui upaya pengembangan rumah bolon di Pematang Purba Kabupaten Simalungun diharapkan agar dapat dilaksanakan sebaik – baiknya. Karena diharapkan upaya tersebut tidak sia – sia dan akan menghasilkan beberapa keuntungan seperti dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meratakan pendapatan masyarakat, dan kesatuan Negara.

1. Pemerintah agar memperhatikan upaya pengembangan rumah bolon.

2. Pemerintah harus maksimal dalam mengambangkan objek wisata kabupaten Simalungun khususnya rumah bolon.


(19)

65

3. Pemerintah lebih memperhatikan jalan yang menuju rumah bolon agar memperbaiki jalan yang rusak.

4. Pemerintah lebih memperhatikan, merawat dan memelihara lingkungan dan rumah bolon agar rumah bolon tersebut tidak rusak.

5. Perlu adanya perhatian khusus ke objek – objek wisata di Kabupaten Simalungun, khususnya Rumah Bolon yang berada di Pematang Purba seperti perenovasian apabila terjadi kerusakan, tanpa menghilangkan nilai

– nilai sejarah yang terjadi pada Rumah Bolon.

6. Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat setempat untuk menjaga dan melestarikan Rumah Bolon, dengan cara adanya kegiatan yang bersifat menghibur para pengunjung, contohnya: tarian tor – tor.

7. Memberikan pengarahan kepada masyarakat setempat khususnya dan masyarakat Simalungun umumnya, untuk meningkatkan sadar wisata di Kabupaten Simalungun.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Tukidjan, Pranoto. 2001. Tetes Embun di Bumi Simalungun. CV. NOVA : Medan

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Suharso dan Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.: CV Widya

Karya. Semarang.

Suwantoro Gamal, S. H, 1997, Dasar – Dasar Pariwisata, Penerbit ANDI :

Yogyakarta.

Brosur Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Simalungun.

Yoeti, Oka, A. 1996. Pengantar Ilmu Kepariwisataan, Bandung: Angkasa

Jaumbang, Garingging.1975. Adat Simalungun, Medan: SIB

M.D. Purba dan S.A Lingga.1979. Mengenal Lukis dan Ukir Tradisional

Simalungun (Painting and Carving ), Medan : M.D Purba

M.D Purba Letkol Purn. 1986. Lintasan Sejarah Kebudayaan Simalungun, Medan: M.D Purba

M.D Purba Letkol Purn. 1997. Mengenal kepribadian Asli Rakyat Simalungun, Medan: M.D Purba


(21)

Sumber lain dari internet

Website Kabupaten Simalungun, di akses pada tanggal 11 April 2012.


(1)

62 BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Pariwisata merupakan suatu aset yang sangat menguntungkan bagi suatu daerah ataupun Negara, yang merupakan suatu industry yang tidak menimbulkan polusi, namun memiliki pemasukan devisa yang sangat memajukan prekonomian ataupun pendapatan masyarakatsuatu daerah ataupun Negara. Banyak Negara yang memodalkan keindahan serta keunikan budaya yang dimiliki yang menjadi atraksi budaya yang dapat dipromosikan untuk di jual kepada wisatawan yang juga merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan melestarikan keindahan alam serta keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh suatu daerah atau Negara.

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi kepariwisataan yang dapat dikembangkan, seperti rumah bolon di Pematang Purba, objek wisata ini mempunyai potensi yang dapat memberikan manfaat dan harapan bagi pengembangan wisata di Kabupaten Simalungun yang pada saat ini masih dalam proses memperkenalkan dan proses perencanaan pemasarannya.


(2)

63 Maka dari hasil penelitian ini, kesimpulan dapat diambil beberapa, yaitu:

1. Rumah Bolon yang berada di Pematang Purba merupakan tempat yang menarik bagi wisatawan untuk dijadikan daerah tujuan wisata di Kabupaten Simalungun.

2. Rumah Bolon merupakan bukti peninggalan sejarah dari kerajaan Simalungun.

3. Rumah Bolon adalah aset Kabupaten Simalungun yang dapat menambah devisa untuk Sumatera Utara khususnya dan Indonesia umumnya.

4. Peranan Pemerintah dan dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun adalah salah satu faktor pendorong pengembangan rumah bolon, oleh karena itu peran Pemerintah dan Dinas Pariwisata dalam pemerhatian dan juga pendanaan sangat dibutuhkan.

5. Kesadaran wisata masyarakat Simalungun khususnya, dan masyarakat batak umumnya sangat dibutuhkan dalam upaya pengembangan rumah bolon.

6. Rumah bolon sangat sederhana dan terkesan kurang menarik, hal ini disebabkan kurangnya dana untuk upaya pengembangan

7. Arus kunjungan ke Kabupaten Simalungun khususnya Danau Toba selalu meningkat sedangkan arus kunjungan rumah bolon menurun drastic.


(3)

64 8. Fasilitas yang terdapat dalam rumah bolon kurang memadai, hal ini

disebabkan penyediaan dana terbatas.

9. Sarana Infrastruktur jalan yang tidak bagus, hal ini disebabkan oleh perbaikan jalan yang tidak dilakukan secara berkelanjutan.

10.Kurangnya kesadaran Instansi Pemerintah dam Masyarakat di Kabupaten Simalungun akan keuntungan yang akan diperoleh dari pengembangan rumah bolon tersebut.

Saran

Pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah ini mencakup beberapa sektor, salah satu sector pariwisat, atau lebih di kenal dengan industry Pariwisata. Pembangunan dan pengembangan pariwisata sedang giat – giatnya dilaksanakan, karena sangat menunjang dalam pembangunan.

Melalui upaya pengembangan rumah bolon di Pematang Purba Kabupaten Simalungun diharapkan agar dapat dilaksanakan sebaik – baiknya. Karena diharapkan upaya tersebut tidak sia – sia dan akan menghasilkan beberapa keuntungan seperti dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meratakan pendapatan masyarakat, dan kesatuan Negara.

1. Pemerintah agar memperhatikan upaya pengembangan rumah bolon.

2. Pemerintah harus maksimal dalam mengambangkan objek wisata kabupaten Simalungun khususnya rumah bolon.


(4)

65 3. Pemerintah lebih memperhatikan jalan yang menuju rumah bolon agar

memperbaiki jalan yang rusak.

4. Pemerintah lebih memperhatikan, merawat dan memelihara lingkungan dan rumah bolon agar rumah bolon tersebut tidak rusak.

5. Perlu adanya perhatian khusus ke objek – objek wisata di Kabupaten Simalungun, khususnya Rumah Bolon yang berada di Pematang Purba seperti perenovasian apabila terjadi kerusakan, tanpa menghilangkan nilai – nilai sejarah yang terjadi pada Rumah Bolon.

6. Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat setempat untuk menjaga dan melestarikan Rumah Bolon, dengan cara adanya kegiatan yang bersifat menghibur para pengunjung, contohnya: tarian tor – tor.

7. Memberikan pengarahan kepada masyarakat setempat khususnya dan masyarakat Simalungun umumnya, untuk meningkatkan sadar wisata di Kabupaten Simalungun.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Tukidjan, Pranoto. 2001. Tetes Embun di Bumi Simalungun. CV. NOVA : Medan

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Suharso dan Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.: CV Widya

Karya. Semarang.

Suwantoro Gamal, S. H, 1997, Dasar – Dasar Pariwisata, Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Brosur Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Simalungun.

Yoeti, Oka, A. 1996. Pengantar Ilmu Kepariwisataan, Bandung: Angkasa

Jaumbang, Garingging.1975. Adat Simalungun, Medan: SIB

M.D. Purba dan S.A Lingga.1979. Mengenal Lukis dan Ukir Tradisional Simalungun (Painting and Carving ), Medan : M.D Purba

M.D Purba Letkol Purn. 1986. Lintasan Sejarah Kebudayaan Simalungun, Medan: M.D Purba

M.D Purba Letkol Purn. 1997. Mengenal kepribadian Asli Rakyat Simalungun, Medan: M.D Purba


(6)

Sumber lain dari internet

Website Kabupaten Simalungun, di akses pada tanggal 11 April 2012.


Dokumen yang terkait

Analisis Penawaran Dan Permintaan Ubi Jalar (Studi kasus di Desa Purba Sipinggan, Desa Pematang Purba dan Desa Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 68 87

Analisis Vegetasi di Cagar Alam Martelu Purba, Desa Purba Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

6 54 53

Upaya Pengembangan Rumah Bolon Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Simalungun

9 125 68

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

1 35 106

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

0 0 8

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

0 0 2

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

0 0 30

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

0 0 3

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

0 0 2

ANALISIS WILINGNESS TO PAY WISATAWAN TERHADAP OBYEK WISATA RUMAH BOLON PURBA DI KABUPATEN SIMALUNGUN

0 1 9