PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA (PERMISIF) TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR WARGA BELAJAR DI SKB KARO.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan,bimbingan
serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu,
penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga serta penuh keikhlasan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan, sekaligus sebagai pembimbing skripsi saya
yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan koreksi, serta
dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr.Sudirman, M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan sekaligus sebagai dosen penguji.
5. Dra. Nasriah, M.Pd dan Drs. E. Nainggolan, M.Pd sebagai dosen penguji.

6. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali
berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung penyusunan
skripsi ini, serta pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan yang telah membantu proses pengurusan suratsurat.
7. Kepala SKB Karo Bpk Markoni beserta staf pegawai yang telah
memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.
8. Buat kak Surya, kak Lela, dan Ibu Anifa yang telah banyak membantu
dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini, terutama dalam hal suratmenyurat.

9. Dan semua pihak yang telah banyak membantu peneliti mengucapkan
terima kasih banyak.
Teristimewa kepada kedua orang tuaku yang sangat saya sayangi Alm.
U.Ginting Dan R. Barus, ananda sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besarnya karena telah membimbing dan mendidik ananda sampai dewasa
dengan penuh kasih sayang. Sehingga ananda dapat menyelesaikan pendidikan
dan meraih cita-cita yang ananda impikan. Dan kepada abangda Hendra Ginting
dan adikku Hery Andika P Ginting, terima kasih atas do’a, dukungan baik moril
dan materil serta kasih sayang yang telah diberikan.
Akhirnya,


semoga

skripsi

ini

dapat

bermanfaat

dengan

segala

keterbatasannya. Terimakasih.

Medan, Agustus 2012
Penulis

DoraLorentina Br Ginting

NIM. 071211322046

ABSTRAK
DoraLorentina Br Ginting. NIM 0721322046. Pengaruh Pola Asuh Orangtua
(Permisif) Terhadap Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Di SKB Karo.
Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1). Orangtua kurang memberikan
pola asuh yang baik terhadap anak di dalam meningkatkan disiplin anak. 2).
Orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaanya, sehingga orangtua kurang memiliki
waktu untuk memperhatikan anak. 3). Keluarga yang kurang harmonis membuat
perilaku anak menjadi kurang baik. 4). Kurang adanya komunikasi antara
orangtua dengan anak. 5). Rendahnya pendidikan orangtua sehingga kurang
memahami bagaimana cara-cara yang baik dan tepat dalam mendidik anak.
Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk menjelaskan pengaruh pola asuh orangtua
terhadap kedisiplinan belajar warga belajar paket B SKB Karo.
Teori yang diangkat dari Berk yang menyatakan bahwa pola asuh orangtua
adalah daya upaya orang tua dalam memainkan pertumbuhan dan perkembangan
anaknya. Sedangkan teori disiplin diambil dari Maman Rachmat
(Akhmadsudrajat, 2011) mengemukakan bahwa tujuan disiplin adalah : 1)

memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, 2)
mendorong siswa memahami dan melakukan yang baik dan benar, 3) membantu
siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan
menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekoalh, dan 4) siswa belajar
hidup dengan kebiasaan- kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta
lingkungannya”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini adalah warga belajar paket B di SKB karo berjumlah 67 orang,
keseluruhan populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Instrumen yang
digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang pola asuh orangtua dengan
kedisiplinan belajar warga belajar, menggunakan angket, tehnik analisis data
dengan menggunakan rumus Uji t.
Melalui uji t diperoleh harga thitung sebesar = 4,94. Sedangkan nilai t tabel
sebesar 1,66. Ternyata perbandingan harga thitung dengan ttabel = 4,49 > 1,66, hal
ini membuktikan bahwa jika pola asuh orangtua meningkat, maka kedisiplinan
belajar warga belajar juga meningkat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh antara pola asuh orangtua dengan kedisiplinan belajar warga
belajar paket B di SKB karo.
.


i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar belakang masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6
C. Batasan Masalah................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Manfaat penelitian .............................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORITIS……………………………………………… ..... 9
A. Kerangka Teori ................................................................................ 9
1. Pengertian Pola Asuh Orangtua .................................................. 9
2. Pola Asuh Permisif .................................................................... 11

3. Pengertian Kedisiplinan Belajar ................................................ 13
3.1. Pengertian Belajar ..................................................................... 13
3.2. Kedisiplinan Belajar .................................................................. 14
3.3. Cara-cara Menanamkan Kedisiplinan ....................................... 14

i

3.4. Tujuan Disiplin Belajar ............................................................. 17
3.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ............... 17
3.6. Fungsi Disiplin .......................................................................... 17
4.

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dengan Kedisiplinan Belajar
Anak .......................................................................................... 19

B. Kerangka Konseptual....................................................................... 20
C. Hipotesis ............................................................................................ 21
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………...... .... 22
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 22
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 22

C. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel Penelitian........................ 22
D. Alat Pengumpul Data ........................................................................ 23
1. Uji Validitas Angket ..................................................................... 24
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 24
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 26
1. Uji Linieritas Sederhana ................................................................ 26
2. Uji Determinasi ............................................................................. 27
F. Lokasi dan Waktu ............................................................................. 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 30
A. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 30
B. Pengujian Persyaratan Analisis ........................................................ 35
C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 38
D. Pembahasan ...................................................................................... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 40

ii

A. Kesimpulan....................................................................................... 40
B. Saran ................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ ix

LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Kisi-Kisi Angket ..............................................................................
2. Tabel 2. Waktu Penelitian ..............................................................................
3. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Pola Asuh Orangtua ...............................
4. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data kedisiplinan belajar ................................
5. Tabel 5. Tingkat Kecenderungan Variabel Pola Asuh Orangtua ...................
6. Tabel 6. Tingkat Kecenderungan Variabel kedisiplinan belajar ....................
7. Tabel 7. Rangkuman Uji Normalitas Data .....................................................
8. Tabel 8. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X dan Y .................................

v

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dengan Kedisiplinan Belajar ........

2. Gambar 2. Histogram Variabel Pola Asuh Orangtua......................................
3. Gambar 3. Histogram Variabel kedisiplinan belajar .......................................
4. Gambar 4. Histogram Kecenderungan Pola Asuh Orangtua ...........................
5. Gambar 5. Histogram Kecenderungan kedisiplinan belajar ............................

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Angket Penelitian

Lampiran 2

Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orangtua

Lampiran 3

Uji Validitas Instrumen kedisiplinan belajar


Lampiran 4

Perhitungan Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orangtua

Lampiran 5

Perhitungan Uji Validitas Instrumen kedisiplinan belajar

Lampiran 6

Pengujian Reliabilitas Angket Pola Asuh Orangtua

Lampiran 7

Pengujian Reliabilitas Angket kedisiplinan belajar

Lampiran 8

Data Penelitian Variabel X dan Y


Lampiran 9

Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Pola Asuh Orangtua

Lampiran 10 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel kedisiplinan belajar
Lampiran 11 Uji Kecenderungan Variabel Pola Asuh Orangtua
Lampiran 12 Uji Kecenderungan Variabel kedisiplinan belajar
Lampiran 13 Tabel Bantu Product Moment
Lampiran 14 Uji Normalitas Variabel Pola Asuh Orangtua
Lampiran 15 Uji Normalitas Variabel kedisiplinan belajar
Lampiran 16 Uji Linieritas Antara Variabel X dan Y
Lampiran 17 Indeks Determinasi

vi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan
merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan sah yang dapat membentuk sebuah keluarga
kecil, kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan sangatlah penting.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Penduduk
dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, dinyatakan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anak, atau ayah dan anaknya.
Berdasarkan dimensi hubungan sosial, keluarga dapat didefenisikan sebagai sekumpulan
orang yang hidup dalam tempat tinggal yang sama dan masing-masing anggota merasakan
adanya

pertautan

batin,

sehingga

tercipta

suasana

saling mempengaruhi,

saling

memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.
Dalam pengertian psikolagis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama
dalam tempat tinggal bersama, dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin
sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri
(Soeleman, 1994:5-10).
Keluarga dikatakan utuh apabila di samping lengkap anggotanya, juga dirasakan
lengkap oleh anggotanya, terutama anak-anaknya. Jika dalam keluarga terjadi kesenjangan
hubungan, perlu diimbangi dengan kualitas dan intensitas hubungan sehingga ketidakadaan
ayah atau ibu di rumah tetap dirasakan kehadirannya dan dihayati secara psikologis. Ini
diperlukan agar pengaruh, arahan bimbingan, dan sistem nilai yang direalisasikan orang tua
senantiasa tetap dihormati, mewarnai sikap dan pola perilaku anak-anaknya (Soeleman,
1994:12-13).

Sebagian besar waktu kehidupan anak dilalui bersama dengan orang tua (misalnya ibu
kandung) terutama pada ibu tak bekerja di luar rumah. Namun untuk masyarakat kota-kota
besar, di mana seorang ibu berperan ganda, yakni juga bekerja di luar rumah, maka anak
hidup bersama dengan kakek dan nenek, atau pembantu rumah tangga. Hal itu sering kali
menjadi masalah, terutama berkaitan dengan bagaimana perkembangan diri anak.
Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya, terutama pada anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung
jawab orang tuanya. Sehingga orang tua merupakan dasar pertama dalam pembentukkan
pribadi anak. Mendidik anak di upayakan pertumbuhannya secara wajar melalui pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan jasmani, seperti pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Sedangkan potensi rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual, perasaan dan budi pekerti. Upaya-upaya tersebut dapat terwujud
apabila di dukung dengan pola pengasuhan orang tua yang tepat.
Pola asuh orang tua dalam membantu anak mengembangkan kemampuan dan
potensinya sangatlah besar, di mana orang tua berkewajiban memberikan pendidikan kepada
anak terhadap perkembangan keperibadian anak dalam keluarga tersebut yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap perkembangan keperibadian anak dalam keluarga tersebut, dan
akan berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam pendidikannya.
Menurut Baumrind (dalam Agoes Dariyo, 2007), ada empat jenis pola asuh, yaitu
otoriter (outhoritarian), permisif (permissive), demokratis (authoritative), dan situasional
(situational).
Kehidupan manusia di atur oleh macam-macam aturan agar tidak timbul kekacauan
dan kesewenangan tingkah laku. Tata cara kehidupan berarti tingkah laku seseorang di atur
oleh keharusan-keharusan memperlihatkan suatu tingkah laku apa yang baik dan tidak baik
untuk dilakukan. Tingkah laku ini harus mengakar sebagai kebiasaan dan tidak menimbulkan

ketekanan. Tingkah laku sedemikian harus sudah terbiasa sejak kecil dan terbentuk melalui
disiplin. Dalam mendidik, disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan,
mengubah, membina dan membentuk perilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai
yang ditanamkan, diajarkan, dan diteladankan.
Konsep populer dari “disiplin” adalah sama dengan “hukuman”. Menurut konsep ini,
disiplin digunakan hanya bila anak melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orang
tua, guru, atau orang dewasa yang berwenang mengatur kehidupan bermasyarakat, tempat
anak itu tinggal. “Disiplin” berasal dari kata yang sama dengan “disciple” yakni seorang yang
belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru
merupakan pemimpin, dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka tentang cara
hidup menuju ke kehidupan yang lebih berguna dan bahagia.
Disiplin selalu dianggap perlu untuk perkembangan anak, tetapi pandangan tentang
apa yang merupakan disiplin yang baik telah mengalami banyak perubahan. Banyak orang
tua tidak mau berusaha untuk menanamkan kedisiplinan pada anak-anaknya, sehingga
menyebabkan timbulnya rasa benci pada anak, yang kemudian membuat hubungan orang tua
dengan anak menjadi tidak menyenangkan.
Konsep positif dari disiplin ialah sama dengan pendidikan dan bimbingan, karena
menekankan pertumbuhan disiplin diri dan pengendalian diri. Ini kemudian akan melahirkan
motivasi dari dalam diri anak. Disiplin negatif memperbesar ketidakmatangan individu,
sedangkan disiplin positif menumbuhkan kematangan. Fungsi pokok disiplin ialah
mengajarkan anak menerima pengekangan yang diperlukan dan membantu mengarakan
energi anak ke jalur yang berguna dan diterima secara sosial.
Keyakinan bahwa anak-anak memerlukan disiplin sejak dahulu telah ada, tetapi
terdapat perubahan dalam sikap mengenai mengapa mereka memerlukannya. Pada masa
lampau, disiplin dianggap perlu untuk menjamin bahwa anak akan menganut standar yang

ditetapkan masyarakat dan yang harus dipatuhi anak agar ia tidak ditolak masyarakat.
Sekarang telah diterima bahwa anak membutuhkan disiplin, bila mereka ingin bahagia, dan
menjadi orang yang baik penyesuaiannya dengan lingkungan. Melalui disiplinlah mereka
dapat belajar berperilaku dengan cara yang diterima masyarakat.
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pendidikan
juga merupakan hak bagi setiap warga negara, namun kenyatannya masih banyak warga
negara yang belum dapat terbantu dalam penyelesaian pendidikannya. Sebab, keberhasilan
suatu progam pendidikan sangat tergantung pada penyelenggarannya.
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karo merupakan salah satu lembaga Pemerintah
yang memiliki program mengutamakan membangun manusia seutuhnya yang mampu
meningkatkan sumber daya manusia. Program tersebut antara lain Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), Keaksaran Fungsional, Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, Kursus.
Paket B salah satu program SKB Karo yang bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
bagi warga belajar.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama,
karena pendidikan yang diperoleh warga belajar melalui proses belajar mengajar bukanlah
sekedar di pandang untuk menambah pengetahuan saja, melainkan harus pula di pandang
sebagai proses perubahan tingkah laku pribadi secara keseluruhan.
Belajar adalah suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk mendapatkan
pola respon baru yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungannya. Banyak faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar anak, salah satunya adalah pola asuh orang tua di dalam
keluarga.
Pola perilaku seorang anak dalam kehidupannya dipengaruhi oleh pergaulannya di
rumah, yaitu dengan orang tuanya. Orang tua yang mendidik anaknya secara keras akan
mengakibatkan anak menjadi agresif dan ketergantungan pada orang tuanya, dan pada

akhirnya, pada saat memasuki lingkungan sekolah anak, akan menjadi takut diperlakukan
sama seperti orang tuanya di rumah. Ketakutan ini mengakibatkan hasil belajar yang
diperolehnya tidak memuaskan.
Sebagian orang tua yang tidak peduli dengan kehidupan anak-anaknya, biasanya
disebabkan karena terlalu sibuknya orang tua dengan pekerjaannya dalam mencari nafkah,
sehingga orang tua acuh tak acuh dengan segala kegiatan anaknya, kapan anaknya belajar dan
sedang apa anaknya. Mengakibatkan anak tidak termotivasi dengan belajar di sekolahnya,
misalnya, anak tidak mengerjakan tugas sekolahnya, tidak mau belajar, dan bahkan anak
bolos sekolah. Hal ini juga berpengaruh terhadap kedisiplinan anak. Begitu juga halnya
dengan orang tua yang terlalu memanjakan anak-anaknya, mengakibatkan anak selalu ingin
berbuat sekehendak hatinya.
Dari penjelasan di atas, orang tua adalah model utama dan tokoh teladan buat anak
dalam proses interaksinya. Dari model yang ditonjolkan orang tua, anak meniru pola perilaku
orang tua dengan seksama, cara mengeksperesikan, cara bicara, membuat keputusan, dan
sebagainya yang membuat anak merasa dewasa. Dengan demikian, pola asuh orang tua
mempunyai pengaruh terhadap kedisiplinan belajar anak di sekolahnya.
Atas pemikiran di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut,
khususnya berkenaan dengan pola asuh di dalam keluarga, untuk itu penulis mengajukan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Terhadap
Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Paket B SKB Karo”.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang
diteliti, sebagai berikut:

1. Orang tua kurang memberikan pola asuh yang baik terhadap anak di dalam
meningkatkan disiplin anak.
2. Orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga orang tua kurang memiliki
waktu untuk memperhatikan anak.
3. Keluarga yang kurang harmonis membuat perilaku anak menjadi kurang baik.
4. Kurang adanya komunikasi antara orang tua dengan anak.
5. Rendahnya pendidikan orang tua, sehingga kurang memahami bagaimana cara-cara
yang baik dan tepat dalam mendidik anak.

C. Batasan Masalah
Karena terbatasnya waktu tenaga serta sarana yang tersedia, maka penulis membatasi
permasalahan kepada ”Pengaruh Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Terhadap
Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Paket B SKB Karo”.

D. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dari batasan masalah di atas,
maka dapat dikemukakan rumusan masalah secara umum yaitu, Apakah Terdapat
Pengaruh Yang Signifikan Antara Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Terhadap
Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Paket B SKB Karo?

E. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui Pengaruh Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Paket B SKB Karo.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dari penulisan ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai masukan bagi peneliti lain umumnya, dan bagi mahasiswa Unimed khususnya,
dalam menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk membuat penulisan
karya ilmiah di masa yang akan datang.
b. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di Jurusan Pendidikan
Luar Sekolah.

2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan acuan bagi penyelenggara Program Pendidikan Luar Sekolah dalam
membantu kegiatan belajar masyarakat khususnya tentang Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Kedisiplinan Belajar.
b. Sebagai sumbangsih pemikiran dari peneliti, bagi jurusan Pendidikan Luar Sekolah kepada
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil diperoleh skor data variabel Pola Asuh Orangtua cenderung rendah, variabel
Kedisiplinan Belajar termasuk rendah, variabel Kedisiplinan Belajar warga belajar
cenderung rendah.
2. Terdapat pengaruh yang berarti antara pola asuh orang tua dengan Kedisiplinan
Belajar warga belajar yaitu (14,45), artinya semakin tinggi Pola Asuh Orangtua
maka semakin tinggi Kedisiplinan Belajar. setiap terjadinya peningkatan Pola Asuh
Orangtua akan meningkatkan Kedisiplinan Belajar sebesar 14,45. hal ini
membuktikan bahwa masih ada factor lain yang dapat mempengaruhi Kedisiplinan
Belajar.

B. SARAN
1. Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan:
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, peneliti mengajukan
saran-saran:
a. Bagi orangtua warga belajar, ahrus lebih meningkatkan perhatiannya kepada
anaknya sehingga anak termotivasi untuk belajar, agar anak selalu disiplin
dalam belajar.
b. Bagi pengelola, harus lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjalin

komunikasi yang baik dengan orangtua warga belajar, agar anak lebih disiplin
dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU:
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.
Badan Narkotika Nasional. 2006. Kamus Narkotika. Medan : BNN
Berger, Peter. 1978. Hidup Berawal dari Mimpi, Bandung : Armiko
Cohen, J, Bruce. 2009. Bright view sociology. Jakarta : Raja Grapindo Persada.
Fakultas Ilmu Pendidikan 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu
Pendidikan. Medan : Universitas Negeri Medan.
Gunarso D. Singgih. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta Gunung Mulia.
Kecih, Luckmann. 1967. Opium from Java. Jakarta. BNN
Kompas. 2010. Ganja Meluas ke Ibu Kota. Medan.
Mursell, J. Nasution, S. 2006. Mengajar dengan Sukses. Jakarta : Bumi Aksara.
Notoatmodjo. 2007. Perkembangan Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara.

Sadiman, Arief S (dkk). 2007. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sudjana, Djuju. 1992. Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung
: Nusantara Press-Yayasan Islam Nusantara.
Sudjana, Djuju. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Djuju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

i

Soetjipto. Kosasi, Raflis. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
Soeharto. 1946. Disiplin (arahan diri pada suatu nama atas dasar kesadaran
diri). Jakarta. Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana S. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Uno, Hamzah B. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta :
Bumi Aksara.

SUMBER INTERNET:
Achmad, Arief. 2007. Membangun Motivasi Belajar Siswa. Online dalam
(Http://www.greatwall.com).
Ahira, Anne. 2007. Tips-tips Meningkatkan Motivasi Belajar. Online (dalam
Http://www.wikipedia.com.)
Http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
(http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology
Ian. 2010. Pengertian Kemampuan. (Online dalam blog pendidikan.com)
Jaeger, Gertrudge. 2009. Integrated of
http://www.arimatikmediailmu.com

Comfortable and Safe Sociology.

Kusuma, Indra. 2009. Psikologi Olah Raga. http://www.blogspot.com.
M, H, George. 2005. Represife of Sociology. http://www.gudangilmu.com
Rogers, Raffley. (1974). Education and Entertainment. http://www.wikipedia.com
Soeharto, Kati. 2008. Motivasi Belajar. Http://www.studiilmu.or.id.
Sunarto. 2004. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa.
Http://www.infomedia.com.

ii

SUMBER SKRIPSI :
Arif, Muhammad. 2007. Kontribusi Kecerdasan Emosional dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Warga Belajar Paket B Kelas III dalam Mata Pelajaran
PPKn di SKB Kota Binjai. Medan : Skripsi tidak diterbitkan.
Emelia, Heri. 2007. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap
Timbulnya Kenakalan Remaja. Medan : Skripsi tidak diterbitkan.
Harahap, Nurmaharani. 2009. Hubungan Fasilitas Belajar dan Metode Mengajar
Tutor dengan Minat Belajar Warga Belajar Paket B di Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) ANNUR Medan. Medan. Skripsi tidak
diterbitkan.

iii