Perancangan Promosi Galabo (Gladag Langen Bogan) Melalui Desain Komunikasi Visual 1

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dan daerah memiliki kekayaan dan keunikan kuliner yang berbeda di setiap daerahnya. Mulai dari makanan yang bersifat tradisional hingga modern semua tersedia dalam makanan khas Indonesia. Penggemar kuliner Indonesia harus menjelajahi dari Sabang sampai Merauke untuk mengetahui keberagaman dan keunikan kuliner khas Indonesia. Akan lebih baik jika semua kuliner khas Indonesia disatukan di sebuah tempat yang nyaman, asri, strategis, dan diterangi oleh lampu – lampu malam yang menghiasi.

Kota Solo / Surakarta terkenal akan wisata kuliner dan budaya. Salah satu potensi besar kota Solo adalah wisata kuliner. Tempat yang menjadi tujuan kuliner antara lain adalah tengkleng pasar klewer, susu shijack, nasi liwet, bubur lemu, wedang dongo, bestik lidah, gudeg ceker Bu Kasno dan sate sapi “Yu Rebi”. Sebuah terobosan baru dalam penataan Kota Solo yang dilakukan oleh Bapak Ir. H. Joko Widodo selaku Walikota Solo di kawasan Gladag telah mulai menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal itu terlihat dari terwujudnya kawasan tempat makan di malam hari yang di beri nama GALABO. GALABO terletak di jalan yang ditutup pada malam hari dan lokasi GALABO bersebelahan dengan patung pahlawan Slamet Riyadi yang terkenal di Surakarta.

GALABO sendiri adalah singkatan dari 3 tempat di pusat Solo yang menjadi tempat pusat jajanan malam Solo.


(2)

Pemerintah Kota Surakarta menata GALABO menjadi kumpulan jajanan kuliner yang rapi dan tertata. Tempat ini sekaligus menjadi public space bagi masyarakat Solo dengan masyarakat di sekitarnya dan luar kota. Di tempat ini sangat mungkin sekali terjadi interaksi sosial yang luas. Di sinilah tempat penyatuan rasa, budaya, adat dan lain sebagainya. Efektif sekali sebagai tempat sosialisasi untuk suatu wacana baru. Pemerintah Kota menaruh harapan kepada GALABO sebagai ajang perkumpulan para penjaja kuliner dan tempat untuk masyarakat menikmati malam di Solo, dan di lain pihak menjadi salah satu strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kota Solo dan sekitarnya.

Untuk menyempurnakan dan mendukung kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Pemkot Surakarta, maka penulis mengambil tema PERANCANGAN PROMOSI GALABO (GLADAG LANGEN BOGAN) MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL dengan menggunakan strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat.

B.

Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka didapatkan pokok – pokok masalah yang harus dihadapi untuk mempromosikan GALABO kepada masyarakat luas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat untuk memperkenalkan GALABO kepada masyarakat luar Jawa Tengah dan Internasional melalui media komunikasi visual?


(3)

2. Bagaimana memilih media yang menarik dan tepat yang dipergunakan dalam perancangan promosi GALABO kepada masyarakat luar Jawa Tengah dan Internasional melalui media komunikasi visual?

C. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan untuk memperkenalkan GALABO ini adalah adalah sebagai berikut :

1. Merancang promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat untuk memperkenalkan GALABO kepada masyarakat luar Jawa Tengah dan Internasional melalui media komunikasi visual.

2. Memilih media yang menarik dan tepat yang dipergunakan dalam perancangan promosi GALABO kepada masyarakat luar Jawa Tengah dan Internasional melalui media komunikasi visual.


(4)

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Sejarah Awal Mula GALABO (Gladag Langen Bogan)

GALABO merupakan satu ikon baru Kota Solo sebagai salah satu kota tujuan wisata. Pusat jajanan malam hari ini menawarkan aneka macam makanan dan minuman khas dan tradisional yang sudah legendaris di Kota Solo. GALABO adalah terobosan baru dalam penataan kota Solo. GALABO telah ditata dengan rapi dan menjadi arena kuliner yang hanya buka pada malam hari, berlokasi di sebelah timur bundaran Gladag, tepatnya di Jalan Mayor Sunaryo depan Benteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo. Sebelah utara berbatasan dengan situs bersejarah Beteng Vastenburg. Jika siang hari tetap menjadi jalan raya, sedangkan pada malam hari jalan ditutup untuk menjadi arena kuliner.

GALABO menempati jalan sepanjang 350 meter dan sampai saat ini, jumlah pedagang yang berjualan di GALABO berjumlah 75. Setiap pedagang akan diberikan fasilitas berupa gerobak, celemek, topi, keranjang sampah, tenda, meja, dan kursi. Tiap pedagang akan dikenakan iuran pedagang sebesar Rp 15.000,-/hari, pajak warungan 5% (PPN), pajak reklame, retribusi sewa tanah, retribusi parkir, dan retribusi kebersihan.

GALABO sendiri adalah singkatan dari 3 kata, yaitu: Gladag yang berarti nama daerah dimana GALABO sendiri berlokasi, Langen yang berarti keinginan atau hasrat, dan Bogan yang berarti makanan . Dari ketiga kata


(5)

tersebut dapat digabung menjadi GALABO yang berarti ”jika anda ingin makan tidak perlu bingung, cukup datang ke Gladag dimana semua makanan tersedia.

2. Data

Solo adalah kota yang tidak pernah tidur dan terkenal akan keberagaman kulinernya. Berbagai makanan dan minuman khas Solo dapat dijumpai di seluruh kota yang luas. Berlatar belakang keberagaman kuliner Solo dan kota yang tidak pernah tidur, Pemerintah Kota Surakarta mencetuskan sebuah ide untuk menata salah satu jalan yang kerap dilewati menjadi sebuah pusat jajanan malam dimana para penjual makanan dan minuman dari segala penjuru di Kota Solo dapat berkumpul menjadi satu dan ditata dengan rapi.

GALABO diresmikan pada Minggu malam 13 April 2008 oleh walikota Solo Ir. H. Joko Widodo dan GALABO semakin memeperkuat Kota Solo sebagai kota yang tidak pernah tidur.

3. Produk yang ditawarkan di GALABO

Masyarakat dan wisatawan dapat menemukan dengan mudah berbagai makanan dan minuman seperti thengkleng, sate kere, bakmi thoprak, wedang ronde, wedang dongo, Sate Sapi “Yu Rebi”, Tim Lo “Bu Diah”, Syauqis Kebab, dan masih banyak lagi yang digelar disepanjang jalan utama depan Pusat Grosir Solo dan Benteng Trade Center Gladag.


(6)

Sebelum GALABO diresmikan, jalan pada malam hari hanya terdiri dari pedagang makanan kaki lima biasa yang tidak teratur. Sedangkan pada siang hari, terdapat pusat belanja pakaian yang terkenal di Solo, yaitu PGS (Pusat Grosir Solo).

GALABO tidak hanya menyediakan makanan khas Solo, makanan mancanegara yang banyak disukai masyarakat lokalpun juga disajikan. Pusat jajanan malam malam GALABO dibuka mulai pukul 17.00 – 24.00 WIB dengan menutup arus lalu lintas pada jalan utama tersebut. Para pecinta kuliner dapat menikmati suasana kota Solo di malam hari dengan berjalan kaki di sepanjang Gladag Alun – Alun Utara.Pada akhir pekan, tidak hanya kuliner yang dapat dijumpai, sajian musik live ataupun pertunjukkan kesenian dapat dinikmati oleh pengunjung dengan gratis.

Pengunjung dapat makan di kursi berkanopi maupun lesehan di pinggir jalan sesuai dengan keinginan hatinya. Sebagai hiburan juga terdapat panggung yang biasanya diisi oleh musisi jalanan. Walaupun terletak di jalan yang ditutup, GALABO memiliki fasilitas parkir kendaraan yang luas, toilet, air bersih, dan Hot Spot.

Bagi para penjual, tidak mudah berjualan di GALABO. Sebelum mendapat ijin untuk berjualan, para penjual makanan pertama – tama harus melewati sebuah tes kualitas makanan dulu sebelum bisa berjualan dengan resmi di GALABO.


(7)

4. Sistem Kerja

Berdasarkan Surat keputusan pembentukan kelompok kerja pengelolaan ruang publik Kota Surakarta, kawasan kuliner GALABO memiliki pembagian seperti berikut :

Ketua : Disperindag

Anggota : Dinas Perhubungan Kota Solo

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Solo Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kota Solo Dinas Pengelolaan pasar Kota Solo

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Solo Camat Pasar Kliwon

5. Kendala dalam pengelolaan GALABO

Dalam pengelolaan GALABO, terdapat dua kendala yang dapat ditemui. Kendala yang pertama adalah kendala yang berasal dari para penjual makanan atau minuman di GALABO sendiri. Para penjual akan membujuk atau bahkan setengah memaksa para pembeli untuk membeli makanan atau minuman dari gerobaknya. Para penjual akan meneriakkan keunggulan dari makanan atau minumannya sendiri dan langsung menyodorkan daftar menu kepada para pengunjung yang bahkan belum sempat berkeliling. Hal diatas sering ditegaskan oleh Pemerintah Kota, namun tetap saja hasilnya sama.

Yang kedua adalah kendala dari alam, yaitu hujan. Hujan di GALABO akan menyebabkan lesehan tidak dapat digunakan dan kursi serta meja akan


(8)

basah. Walaupun terdapat payung disetiap meja dan kursi, tetap saja air akan merembet masuk.karena angin.

6. Promosi

Kegiatan promosi GALABO selama ini dilakukan oleh Disperindag yang bekerjasama dengan Disparta dan dibantu oleh Dependa. Promosi yang dilakukan adalah dengan peresmian oleh Walikota Solo Ir. H. Joko Widodo pada Minggu malam 13 April 2008. Selain itu, untuk GALABO juga dilakukan pembuatan name board, brosur, iklan koran, dan iklan radio. Untuk meningkatkan efek dari promosi, GALABO melakukan kerjasama dengan agen – agen tour travel atau hotel – hotel dengan memasukkan agenda “makan di GALABO” dalam sebuah paket tur. Contohnya adalah pada paket wisata perjalan dengan Kereta Jala Dara atau pada paket tur hotel Lor In.

Gambar I : Promosi GALABO dengan menggunakan media brosur

Sumber : Disperindag Kota Solo

Brosur GALABO di tempatkan di Dinas Pariwisata Kota Solo , beberapa agen tour and travel, dan beberapa hotel di Solo.


(9)

Gambar II : Promosi GALABO dengan menggunakan media name board

Sumber : http://www,teamtouring.net

Name Board Galabo ditempatkan di pintu masuk atau dekat tempat parkir motor sebelah timur.

B.

Target

Berbagai macam bentuk media promosi yang dibuat, diusahakan supaya sampai, mengena, dan tepat sasaran dalam menyampaikan pesan kepada konsumen. Maka terbagi menadi dua, yaitu target market dan target audience.

1. Target Market

Sasaran dari GALABO meliputi beberapa macam, yaitu : a. Segmen Geografi

Primer : Wilayah kota Solo dan sekitarnya. Sekunder : Wilayah Indonesia dan mancanegara. b. Segmen Demografi

Umur : 17 sampai 45 tahun.


(10)

Pendidikan : SMA sampai perguruan tinggi. Agama : Semua agama dan kepercayaan. Kelas Sosial : Seluruh lapisan masyarakat.

2. Target Audience

a. Segment Psikografis

1) Para penggemar kuliner yang selalu mencoba cita rasa khas daerah. 2) Wisatawan domestik maupun lokal yang berkunjung ke Solo atau

sekitar Solo.

C. Komparasi

Komparasi atau bisa disebut juga sebagai pembanding, mengetahui kondisi pembanding merupakan hal yang penting sebelum melaksanakan kegiatan promosi. Hal itu digunakan sebagai pemicu untuk bisa berkembang dengan baik serta mampu mengisi kekurangan dari pembanding tersebut maka mempermudah dalam merancang strategi atau kegiatan promosi yang akan dilakukan supaya mencapai hasil yang maksimal.

GALABO sebagai tempat makan malam baru Kota Solo memiliki komparasi atau pembanding, pembanding itu adalah :

1. Lesehan Kota Barat Solo

a. Sejarah awal mula lesehan Kota Barat

Pada awalnya lesehan Kota Barat tidaklah seramai sekarang. Pada tahun 1995 hanya terdapat tiga atau empat warung lesehan. Seiring dengan


(11)

perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan kota Solo, lesehan – lesehan di Kota Barat semakin diminati dan jumlah lesehan semakin banyak. Hingga akhir tahun 1998, lesehan – lesehan di Kota Barat sudah sebanyak saat ini. Untuk membatasi jumlah warung lesehan, Pemerintah Kota mendata seluruh PKL yang berada di Kota Barat. Lesehan Kota Barat berada dibawah pengawasan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Solo. Mulai dari saat itu tidak boleh ada lagi warung lesehan yang muncul. Para PKL yang memiliki lesehan di Kota Barat ditarik iuran sebesar sebesar Rp 3000,-/hari dan iuran sampah sebesar Rp 7000,-./bulan. Para PKL yang mempunyai Lesehan diberi tanggung jawab untuk membersihkan lingkungannya masing – masing agar lingkungan tetap asri dan bersih.

b. Produk yang ditawarkan di Lesehan Kota Barat

Lesehan di Kota Barat menyediakan berbagai macam jenis makanan, mulai dari seafood, trancam gudangan, sup kaki kambing, bebek goreng, gudeg, dan lain – lain. Lesehan Kota Barat buka pada jam 16.00 sampai 24.00 WIB. Harga yang ditawarkan pun sesuai dengan kantung mahasiswa, sehingga Lesehan Kota Barat selalu terlihat ramai apalagi di akhir pekan.

c. Promosi

Pemerintah Kota Solo tidak memberikan promosi yang baik kepada Lesehan Kota Barat. Hanya saja, beberapa perusahaan seperti Coca Cola


(12)

dan Telkomsel membantu beberapa Lesehan untuk membuat banner secara cuma – cuma.

2. Semawis Semarang (Semarang untuk Pariwisata) a. Sejarah awal mula Semawis

Pasar Semawis, atau dikenal juga sebagai Waroeng Semawis, adalah pasar malam di daerah pecinan Kota Semarang. Pasar ini awalnya merupakan gagasan dari perkumpulan Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata). Pasar Semawis bermula dengan diadakannya Pasar Imlek Semawis di tahun 2004, menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia. Semawis dibuka sejak tanggal 15 Juli 2005 yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Semarang Mahfudz Ali, mantan Gubernur Jawa Tengah Ali Mufiz, ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopi Semawis) Harjanto Halim, dan Direktur Jamu Sido Muncul Irwan Hidayat. Semawis dibuka setiap hari Jum’at sampai Minggu dari jam 18.00 WIB sampai 24.00 WIB . Semawis terletak di Gang Warung kawasan pecinan yang ditutup bagi kendaraan pada malam harinya. Kita dapat dengan mudah menemukan aneka jenis makanan khas Semarang begitu kita memasuki kawasan Semawis.

Kawasan Semawis tidak terlalu besar dan bisa dihabiskan dengan hanya berjalan kaki sekitar 20 sampai 30 menit tetapi Semawis padat dengan aneka jenis makanan khas semarang seperti pisang plenet atau


(13)

lumpia. Karena letaknya yang ditengah kawasan pecinan maka Semawis dikelilingi oleh bangunan-bangunan lama yang menambah suasana eksotis Semawis.

Gambar III : Acara pembukaan Semawis

Sumber : http://id.wikipedia.org

b. Produk yang ditawarkan di Semawis

Di Semawis dapat ditemukan jajanan yang terhitung ringan sampai yang berat seperti pisang plenet sampai steam boat. Untuk pembeli muslim disarankan untuk bertanya kepada penjual setiap kali ingin membeli makanan di Semawis, karena di Semawis terhidang makanan yang terbilang tidak halal buat kaum muslim, tetapi terdapat juga banyak makanan yang halal.

Bagi pembeli non muslim kawasan pecinan bisa jadi surga kuliner karena banyaknya makanan yang bisa dipilih, dari sate babi sampai nasi campur ala Jakarta. Untuk hidangan penutup, pengunjung bisa menikmati aneka jenis es dari kios “Es Marem”, “Es Puter Cong Lik” atau Es cao (es campur) yang terkenal di pojokan Gang Lombok. Di jalan panjang


(14)

Semawis teradapat panggung yang biasa digunakan untuk karaoke dan hiburan yang lain.

Gambar IV : Pengunjung dan pedagang di Semawis

Sumber : http://semarangan.loenpia.net/ c. Promosi

Promosi yang dilakukan oleh Pemkot Kota Semarang adalah dengan memasukkan Semawis sebagai tujuan wisatawan pada even SPA (Semarang Pesona Asia). Promosi tersebut sangat efektif karena wisatawan pada even SPA akan langsung mengunjungi Semawis tanpa harus memilih – milih terlebih dahulu tujuan wisata yang akan mereka kunjungi.


(15)

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

GALABO adalah pusat jajanan malam yang menjadi ikon baru kota Solo yang dikenal sebagai kota yang tidak pernah tidur. GALABO juga sebagai cermin keberagaman kuliner Solo yang kaya akan kelezatan. Agar seluruh wisatawan lokal dan mancanegara mengetahui akan kebaikan GALABO, maka diperlukan adanya suatu kegiatan promosi untuk mempromosikan GALABO dengan menggunakan strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat melalui Desain Komunikasi Visual.

GALABO akan berhasil jika dikelola dengan baik dan maksimal. Dengan penjual yang tertib, lokasi yang tertata rapi dan bersih, GALABO akan menjadi arena kuliner favorit bagi para pecinta kuliner Indonesia. Selain hal tersebut satu hal yang juga sangat penting adalah kegiatan promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat untuk mempromosikan GALABO. Pelaksanaan kegiatan promosi suatu produk atau jasa tidak lepas dari periklanan yang baik, melalui berbagai media sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah pesan kepada audience.

Pengertian iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk untuk ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Iklan hanyalah bagian dari bauran promosi (promotion mix), yang masih terdapat tiga unsur lain, yaitu Personal Selling, Sales Promotion, dan Publicity. Sedangkan bauran promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix), yaitu masih


(16)

terdapat produk, tempat, dan harga. Jadi iklan hanyalah merupakan bagian kecil yang ikut mensukseskan jalannya pemasaran suatu produk. Adapun fungsi periklanan sebagai berikut:

1. Memberikan informasi atas produk.

2. Membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk. 3. Menciptakan kesan atau image yang baik tentang produk.

4. Memuaskan keinginan. 5. Merupakan alat komunikasi. 6. Menjaring khalayak.

Kegiatan promosi dikatakan berhasil jika dapat mengangkat brand (merek), meningkatkan penjualan produk, dan mengenalkan jasa kepada audience. Agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif, perlu diterapkan beberapa prinsip-prinsip. Menurut David Berstein, seorang pemasar VIPS merupakan panjangan dari Visibility, Identity, Promise, Singlemindedness (pikiran yang terarah). Jadi sebuah iklan harus visible, yang artinya mudah dilihat atau mudah memikat perhatian. Identitas pengiklan harus jelas. Janji yang ditawarkan pun harus jelas dan terfokus pada satu janji yang utama, yang benar-benar dibutuhkan dalam pemasaran. Tujuan iklan umumnya misi komunikasi.(Rhenald Kasali, 1993: 10-11).

Pakar periklanan Indonesia, Ahmad S. Adnanputra menjelaskan bahwa exposure (penampilan), awareness (kesadaran), attitude (sikap), dan action (tindakan) merupakan tujuan periklanan. Tercapainya tujuan tersebut diimbangi


(17)

dengan penetapan konsep karya yang disusun menggunakan pendekatan – pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan Kreatif

Pendekatan kreatif bermacam – macam, tergantung pada strategi dan konsep periklanan serta konsumen yang dituju. Penyampaian pesan dari iklan tersebut dilakukan dengan banyak cara, yaitu dengan hard self, soft self, informational, emotional, membangun citra, melawan saingan, dan sebagainya. Isi dasar pendekatan iklan digolongkan menjadi tiga (Frank Jefkins, 1997: 64), yaitu :

a. Informational : Pesan yang dibuat berdasarkan fakta dan logika

b. Emotional : Pesan disusun berdasarkan pendekatan psikologis seperti ketakutan, cinta, harapan, dan lain – lain.

c. Image/Citra : Pesan dibangun atas asosiasi atau hubungan produk terhadap gaya/simbol kehidupan dan nilai apa yang diinginkan.

Pendekatan kreatif pada hal ini adalah tentang strategi kreatif. Strategi kreatif adalah cara menyampaikan suatu pesan atau informasi dari GALABO melalui desain komunikasi visual yang kreatif , menarik, komunikatif, dan tepat sasaran sehingga dapat dipromosikan kepada audience, dengan cara menciptakan desain yang memiliki karakteristik GALABO sendiri disertai dengan ornamen klasik dan luwes yang menggambarkan sifat masyarakat Solo. Untuk pendekatan kreatif pada anak muda, disertai juga bentuk desain yang sederhana namun tetap terlihat moderen.


(18)

2. Positioning

Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan sebuah produk atau jasa untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen (Rhenald Kasali, 1993: 157). Pada konsep promosi ini penulis memposisikan atau menempatkan GALABO sebagai “Keberagaman kuliner khas Solo”. 3. Unique Selling Preposition

GALABO adalah arena kuliner malam hari yang memiliki karakter tersendiri dalam menjual bermacam – macam makanan atau minuman. GALABO menyediakan minuman dan makanan khas Solo maupun mancanegara di jalan yang ditutup dan para pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman dengan lesehan ataupun dengan meja kursi yang bertenda. Keunikan GALABO yang lain adalah hanya buka pada malam hari, jadi Unique Selling Prepositionnya adalah “Wisata Kuliner Lesehan di Malam Hari”.

4. Big Idea

a. Strategi Promosi

Beberapa pedoman komunikasi periklanan yang direncanakan untuk mempromosikan GALABO mengacu pada salah satu proses komunikasi yang cukup popular dalam periklanan, yaitu model AIDCA, model ini telah dikembangkan sekitar dasawarsa 1920-an (Rhenald Kasali, 1993: 83).


(19)

1) Perhatian (Attention)

Attention (perhatian), merupakan proses komunikasi visual periklanan untuk menarik perhatian audience. Dalam kegiatan promosi ini yang digunakan untuk menarik perhatian adalah melalui positioning dan unique selling preposition.

2) Minat (Interest)

Menciptakan desain yang memiliki unsur moderen namun juga tidak meninggalkan unsur klasik agar dapat menarik konsumen muda maupun yang sudah berumur melalui desain komunikasi visual yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada audience sehingga mempengaruhi minat audience untuk berkunjung ke GALABO.

3) Kebutuhan (Desire)

GALABO menjual makanan dan minuman khas Solo serta mancanegara. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pengunjung.

4) Yakin (Conviction)

Menciptakan image positif dalam benak konsumen baik dari kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan, pelayanan ramah yang diberikan, serta melalui logo, warna, slogan, ilustrasi, layout, dan tipografi.


(20)

5) Tindakan (Action)

Merancang strategi promosi yang memiliki konsep perpaduan era moderen dengan era klasik sehingga dapat menciptakan desain yang digunakan untuk media promosi sebagai alat komunikasi kepada audience.

Kegiatan promosi menggunakan strategi kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat. Dalam menyusun strategi promosi, GALABO mempunyai dasar pemikiran yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia dan mancanegara. Desain media promosi akan bersifat modern namun tetap memiliki unsur lokal seperti GALABO sebagai terobosan baru Kota Solo yang banyak menyajikan makanan dan minuman khas Solo dan memiliki konsep Solo klasik, yaitu menyerupai pasar malam Solo yang membaurkan segala lapisan masyarakat pada malam hari. Hal tersebut bertujuan untuk mengenalkan kekayaan kuliner khas Solo kepada masyarakat Indonesia dan mancanegara.

b. Strategi Aktivasi

Strategi aktivasi GALABO akan mengkombinasikan antara keberagaman kuliner khas Solo, lesehan, indahnya malam di Solo dan hiburan, sehingga akan menimbulkan daya tarik dan keunikan yang menjadi magnet untuk para wisatawan. Hiburan di GALABO bermacam – macam, mulai dari tari tradisonal, pertunjukkan lagu tradisional, dan semua berganti – ganti tergantung dari entertainer yang mendaftar.


(21)

c. Strategi pemilihan media

Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau alat komunikasi, misalnya melalui media cetak yang diterbitkan secara berkala. Tujuan utama media adalah sebagai alat komunikasi untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa.

Beberapa tujuan lain adalah sebagai berikut :

1) Menyampaikan informasi yang efektif dan efisien kepada masyarakat. 2) Menjangkau target audience yang diinginkan

3) Menciptakan dan memaksimalkan peran media kreatif 4) Mengenalkan produk jasa baru

Maka media promosi yang digunakan untuk mempromosikan GALABO dipilih media yang menjangkau masyarakat yang mengunjungi GALABO.

B.

Konsep Perancangan

1. Strategi visual secara umum :

a. Merancang promosi yang bersifat Solo klasik dan lokal namun tetap terlihat modern dengan mengangkat konsep seperti pasar malam Solo yang membaurkan berbagai lapisan masyarakat pada malam hari.

b. Memilih media yang menarik dan tepat yang dipergunakan dalam perancangan promosi GALABO kepada masyarakat luar Jawa Tengah dan Internasional melalui media komunikasi visual.


(22)

2. Strategi Visual Secara Verbal

Copywriting adalah rancangan teks iklan yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan kepada audience. Dalam konsep promosi ini menggunakan copywriring terdiri dari :

a. Headline

Headline sering juga disebut sebagai judul. Headline adalah bagian terpenting dari suatu iklan yang biasa dipakai sebagai eye cather (penangkap perhatian utama). Salah satu kunci keberhasilan suatu iklan adalah headline yang cukup menarik perhatian audience.

Sebuah headline yang baik harus singkat, padat, jelas, dan menarik sehingga mudah dipahami oleh audience. Satu hal yang menambah daya tarik headline adalah keunikan yang membedakan terhadap headline lainnya. Efektivitas fungsi headline utamanya tergantung pada strategi perancangannya. Idealnya, perancangan headline tidak sekedar mengandalkan eksplorasi kreatif, lebih dari itu membutuhkan riset dan analisis komprehensif mengenai fenomena produk dalam hubungannya dengan karakteristik, kebutuhan, dan persepsi target audience terhadap produk tersebut. Perlibatan partisipatoris target audience mengenai pemilihan dan preskripsi headline akan lebih menjamin headline berfungsi secara optimal. Merancang sebuah headline bukan pekerjaan yang sekedar mengandalkan akal sehat, pikiran kritis, kreativitas, atau intuisi. Secara teknis headline dituntut untuk mudah dimengerti pada saat dibaca sekilas, serta dapat berkomunikasi secara cepat dengan ide yang tepat pula. Karena fungsi utama headline adalah menarik perhatian khalayak ataupun para pembaca dengan cepat dan berusaha


(23)

menarik keinginan khalayak untuk terus menikmati.Headline yang digunakan dalam kegiatan promosi kali ini adalah informasi, bertujuan untuk menginformasikan suatu pesan kepada masyarakat. Headline yang digunakan dalam konsep promosi ini adalah :

1) Arena Kuliner Malam b. Anak Judul (Sub Headline)

Sub headline adalah jembatan penghubung antara headline dengan body text. Sub headline digunakan untuk lebih memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun keterangan dari isi pesan yang disampaikan sekaligus mengarahkan sedemikian rupa agar pembaca tertarik seperti apa yang tertulis/diharapkan dalam pesan.

Sub headline digunakan apabila kalimat dalam headline cukup panjang, sehingga kurang efektif. Apabila headline sudah memiliki kemampuan lebih untuk menarik perhatian membaca body text, maka sub headline tidak diperlukan lagi.

c. Teks Inti (Body Copy)

Body copy merupakan pemjelas dari headline, sampai diperkirakan pembaca mampu untuk memahaminya sehingga perlu dibuat seefektif dan sekomunikatif mungkin. Body copy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dan ilustrasi.

Body copy yang digunakan dalam konsep promosi ini adalah penjelasan mengenai GALABO, yaitu :


(24)

1) GALABO buka setiap hari pukul 17.00 – 24.00 WIB di sepanjang Jalan Mayor Sunaryo depan Benteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo, sebelah timur bundaran Gladag…”

2) Produk yang dijual di GALABO adalah makanan dan minuman khas Solo juga mancanegara…”

d. Kalimat Dasar (Base Line)

Kalimat dasar merupakan unsur lain yang biasanya ditempatkan dibagian bawah dari bidang keseluruhan (biasanya tercantum nama perusahaan, brand name, dan bisa juga slogan). Baseline yang digunakan pada materi iklan kali ini adalah :

“Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta ” Jl. Yosodipuro No. 162 Surakarta

Telp. (0271) 714890

Base Line yang digunakan pada strategi promosi ini adalah alamat dari pengelola GALABO.

e. Slogan (Tag Line)

Tag Line merupakan inti sari dari yang ingin disampaikan kepada audience. Slogan dapat membantu untuk memperjelas, mengenalkan, dan menanamkan citra produk dalam benak masyarakat. Salah satu unsur dalam keberhasilan suatu slogan adalah kalimat atau kata – kata yang digunakan menarik, komunikatif, dan jelas sehingga mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat.


(25)

Tag Line yang digunakan dalam konsep promosi ini adalah “Malam Kekayaan Kuliner”

Slogan itu berarti Malam dimana Dapat ditemukan Kekayaan Kuliner 3. Strategi Visual non verbal :

a. Layout

Layout atau tata letak adalah cara untuk mengatur berbagai unsur komposisi seperti penempatan headline, sub headline, body copy, ilustrasi atau gambar, dan teks agar terlihat rapi, jelas, mudah dibaca, dan tidak menyakitkan mata. Menata layout halaman cetak adalah salah satu bagian dari kegiatan desain grafis. (Adi Krusianto, 2007: 289).

Layout yang akan digunakan dalam konsep perancangan GALABO adalah sebagai berikut:

1) Axial

Diletakkan berdasarkan pada posisi tertentu dihalaman konsep promosi yang diantaranya diaplikasikan pada poster, notebook, amplop, kop surat, kartu nama, dan lain sebagainya.


(26)

2) Grid/sistem kolom

Model ini mirip dengan axial, tetapi ukuran dan letak elemen lebih memenuhi bidang iklan sehingga tidak banyak bidang kosong yang diantaranya diaplikasikan pada brosur, spanduk, baliho, dan lain sebagainya.

b. Ilustrasi

Pengertian ilustrasi secara harfiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu. Dalam desain grafis, ilustrasi merupakan suatu subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan itu. Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud, teks atau tujuan secara visual. (Adi Krusianto,2007: 140)

Ilustrasi dapat digunakan untuk menampilkan banyak hal serta memiliki fungsi. Fungsi dari ilustrasi adalah memperjelas teks, menarik perhatian, menghiasi ruang yang kosong, menjelaskan pernyataan, menonjolkan keistimewaan produk, menciptakan suasana yang khas, mendramatisasikan pesan, mendukung judul iklan, memvisualkan sebuah


(27)

teks, mendukung judul iklan, dan mampu membantu pembaca untuk menggambarkan apa yang tertulis.

Ilustrasi yang digunakan dalam konsep promosi ini GALABO yaitu : 1) Ilustrasi fotografi, yang biasa didefinisikan sebagai ilustrasi yang

dalam pembuatannya menggunakan teknik foto dengan berbagai macam manipulasi. Foto yang digunakan dalam konsep promosi GALABO adalah foto produk dan lokasi.

2) Ilustrasi komputer, yang biasa didefinisikan sebagai ilustrasi yang pembuatannya menggunakan teknik pengolahan komputer. Ilustrasi komputer berupa logo GALABO.

c. Tipografi

Perancangan tipografi didasarkan pada pertimbangan desain, fungsi, dan karakter huruf yang digunakan. Pemilihan tipografi sederhana namun tetap eye catching (menarik), disesuaikan dengan desainnya, dan juga menggunakan tipografi yang sesuai dengan karakteristik dari GALABO itu sendiri. Tipografi yang digunakan dalam setiap desain harus disesuaikan dengan karakter desainnya sehingga membentuk perpaduan atau kombinasi yang baik.

Huruf – huruf yang dipakai dalam konsep promosi GALABO adalah:

! "#$%&' ()*+,- ./0 1 2 345


(28)

Alasan pemilihan tipografi:

Merupakan jenis font dekoratif yang memiliki karakteristik unik, simpel namun tetap tidak membosankan dipandang karena variasi yang terlihat di lekukannya. Karakteristik tersebut mempresentasikan kuliner yang ditawarkan di GALABO. Makanan dan minuman sederhana khas Solo namun memiliki jenis yang beragam. Tipografi akan digunakan untuk logo Galabo.

!"# $% &'()* +, -./ 0 1 2345 6789:;<=>?

Alasan pemilihan tipografi:

Merupakan jenis font sans serif, jenis font ini mempunyai ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Font ini memiliki karakter jelas dan mudah dibaca biasa digunakan untuk memberi informasi.

Arial

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890


(29)

Merupakan jenis font serif, memiliki karakter jelas dan mudah dibaca. Biasa digunakan untuk memberi informasi.

!"

# $ % &'() *+, -./01234

56789:;<=>

Alasan pemilihan tipografi:

Merupakan jenis font dekoratif, memiliki karakter yang luwes dan halus. Dapat menggambarkan kepribadian penduduk Solo.

d. Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan indra penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, semangat, dan lain – lain. Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing – masing warna mampu memberikan respons secara psikologis.(Adi Krusianto, 2007: 46-47). Warna juga merupakan unsur terpenting dalam pembuatan desain yang akan divisualisasikan melalui media komunikasi visual. Warna mempunyai bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan melalui visual.


(30)

Penggunaan warna dalam sebuah desain menunjukkan identitas dari produk atau jasa yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap media visual yang akan digunakan.

Warna yang digunakan dalam konsep promosi ini adalah warna – warna yang menunjukkan karakteristik dari GALABO, adalah:

Warna oranye memiliki karakteristik tersendiri yang mampu memberikan filosofi dan kesan tertentu pada produk maupun jasa. Respons psikologis yang mampu ditimbulkan dari warna oranye adalah kehangatan, kegembiraan atau kesenangan, kekuatan, dan kebaikan.

Warna coklat muda memiliki karakteristik tersendiri yang mampu memberikan filosofi dan kesan tertentu pada produk maupun jasa. Respons psikologis yang mampu ditimbulkan dari warna coklat muda adalah ketenangan, dapat diandalakan, kedewasaan, dan juga kesuburan. Warna coklat muda dapat merepresentasikan ketenangan malam di Kota Solo.


(31)

e. Logo (Trade Mark)

Logo atau trade mark merupakan sebuah identitas yang digunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi.

Logo GALABO mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1) Original dan Destincitive, memiliki nilai khas, keunikan, dan daya pembeda yang jelas.

2) Legible, memiliki tingkat keterbacaan yang cukup jelas meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda – beda. 3) Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan di

mengerti dalam waktu yang relatif singkat. 4) Mmeiliki unsur modern dan klasik.

Desain logo yang digunakan untuk konsep promosi GALABO, yaitu: 1) Logo Logotype

Logo yang berupa huruf yang diolah melalui komputer sehingga mampu merepresentasikan dari GALABO. GALABO belum mempunyai logo sehingga perlu adanya pembuatan logo yang digunakan sebagai identitas.

Desain logo GALABO menggunakan typografi Bauhaus Two yang dikombinasikan dengan ilustrasi payung yang merepresentasikan ciri khas GALABO menyajikan tempat dengan kursi meja berpayung dan kelopak bunga merepresentasikan kehangatan warga Kota Solo. Warna oranye pada logo merepresentasikan kehangatan dan keluwesan


(32)

warga Kota Solo, sedangkan warna hitam melambangkan malam hari di Kota Solo yang elegan.

a) Grid


(33)

c) Configuration


(34)

(35)

C. Target Karya

Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau alat komunikasi. Tujuan utama media adalah sebagai alat komunikasi untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa.

Jenis media promosi yang akan digunakan sebagai alat komunikasi adalah: 1. Media Lini Atas (Above The Line)

a. Iklan Koran b. Baliho c. Spanduk d. Umbul – umbul e. Name Board f. Poster

2. Media Lini Bawah (Below The Line) a. Tempat Sampah

b. Mug

c. Gantungan Kunci d. X- Banner

e. Nomor Meja f. Cutting Sticker g. Paper Bag h. Kaos i. Brosur


(36)

k. Papan daftar makanan l. Gerobak Pedagang m. Branding becak n. Kantong Plastik

3. Media Pendukung (Stasionary) a. Amplop

b. Stempel c. Kop Surat d. Kartu Nama e. Map

f. Note book g. Pembatas Buku

D. Teknik Pelaksanaan

Media adalah alat untuk mengkomunikasikan sebuah pesan kepada audience. Maka diperlukan sebuah desain kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat yang digunakan sebagai promosi. Pembuatan desain iklan untuk mempromosikan GALABO dengan komputer menggunakan software Adobe Illustrator CS4, Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop CS4.


(37)

1. Media Lini Atas (Above The Line Media) a. Iklan Koran

1) Alasan Pemilihan Media

Media ini memiliki jangkauan yang sangat luas karena Koran terdapat di seluruh pelosok kota dan desa serta memiliki pembaca yang sangat banyak dari segala lapisan masyarakat. Selain itu Koran juga media iklan yang tarifnya relatif murah.

2) Format Desain

Iklan Koran akan dibuat dengan 5 kolom (I kolom=3,6cm) x 120 mm, vusualisasi menonjolkan foto kuliner yang ditawarkan dan suasana GALABO dengan menggunakan komposisi logo, slogan, baseline, dan bodycopy.

3) Penempatan Media Iklan

Nama Koran yang digunakan adalah Kedaulatan Rakyat dan Suara Merdeka, alasan memilih media itu karena disesuaikan dengan prioritas yang utama, yaitu masyarakat Solo.

b. Baliho

1) Alasan Pemilihan Media

Baliho digunakan sebagai media promosi luar ruang yang memiliki intensitas tinggi dan dapat menjangkau banyak audience.


(38)

2) Format Desain

Baliho dibuat berukuran 6 x 3 m, dengan visualisasi kuliner yang ditawarkan dikombinasikan dengan logo GALABO, slogan, baseline, dan bodycopy

3) Penempatan Media Iklan

Baliho akan ditempatkan di lokasi yang strategis dan memiliki intensitas yang tinggi supaya dapat dibaca oleh audience, yaitu di Kartasura dan Bandara Adi Sumarmo Solo.

c. Spanduk

1) Alasan Pemilihan Media

Spanduk merupakan media promosi yang dapat berinteraksi langsung dengan audience dan memberikan informasi atau ucapan yang lebih jelas.

2) Format Desain

Bentuk Horizontal atau landscape dengan media kain berukuran 500 x 90 cm. Visualisasi logo menonjolkan headline, serta mengkombinasikan Logo GALABO, foto kuliner yang ditawarkan dan bodycopy.

3) Penempatan Media Iklan

Spanduk akan diletakkan di pertigaan Colomadu setelah Bandara Adi Sumarmo Solo.


(39)

d. Umbul – umbul

1) Alasan Pemilihan Media

Umbul – umbul merupakan media promosi outdoor yang dapat menarik perhatian audience untuk berkunjung ke GALABO karena jumlahnya yang banyak dan akan membuat suasana menjadi lebih meriah.

2) Format Desain

Bentuk vertical atau portrait media kain ukuran 80 x 400 cm. Visualisasi logo menonjolkan Logo Galabo serta memadukan komposisi dari headline, baseline, foto kuliner yang ditawarkan dan bodycopy.

3) Penempatan Media Iklan

Umbul – umbul akan diletkakkan di sepanjang jalan yang ditutup dimana GALABO berlokasi.

e. Name Board

1) Alasan Pemilihan Media

Name Board digunakan sebagai identitas GALABO supaya dapat dikenal oleh audience.

2) Format Desain

Bentuk vertikal, ukuran 3,5 x 3 m dengan desain name board dibuat modern namun tidak meninggalkan budaya lokal yang


(40)

mencerminkan budaya Kota Solo. Visualisasi menonjolkan Logo GALABO dengan menggunakan slogan.

3) Penempatan Media Iklan

Name board ditempatkan di kedua ujung jalan dimana GALABO berlokasi.

f. Poster

1) Alasan Pemilihan Media

Poster merupakan media promosi yang cukup favorit di kalangan audience. Tidak hanya ditempelkan di pinggir jalan, poster yang disebarluaskan langsung ke perorangan terkadang justru ditempel di dinding rumah masing – masing.

2) Format Desain

Bentuk vertical atau portrait dengan ukuran 25 x 35 cm. Visualisasi menonjolkan Logo GALABO serta mengkombinasikan foto kuliner yang ditawarkan, suasana GALABO, headline, keyword, bodycopy, dan baseline.

3) Penempatan Media Iklan

Poster akan ditempatkan di kampus UNS dan UMS serta disebarkan di hotel – hotel solo dan agen tour and travel.


(41)

2. Media Lini Bawah (Below The Line) a. X-Banner

1) Alasan Pemilihan Media

X-Banner mempunyai bentuk yang mencolok dan X-Banner digunakan sebagai media komunikasi untuk menarik perhatian konsumen dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada audience.

2) Format Desain

X-Banner berukuran 60 x 160 cm, visualisasi menonjolkan logo GALABO serta memadukan komposisi dari, slogan, baseline, foto kuliner yang ditawarkan, dan headline yang berupa informasi kuliner.

3) X –Banner ditempatkan di dalam ruang cek bagasi bagian kedatangan di Bandara Adi Sumarmo Solo.

b. Tempat Sampah

1) Alasan Pemilihan Media

Tempat sampah digunakan sebagai alat untuk menampung sampah dan merupaka media komunikasi yang sederhana.

2) Format Desain

Tempat sampah berukuran 40 x 60 cm, visualisasi menonjolkan Logo Galabo dan slogan.


(42)

3) Penempatan Media Iklan

Tempat samapah akan ditempatkan di sekitar lokasi GALABO agar kebersihan tetap terjaga.

c. Mug

1) Alasan Pemilihan Media

Mug adalah media yang umum dan efektif karena kegunaan mug adalah alat untuk minum. Dan karena mug bersifat tahan lama, mug juga biasa dipajang dan berfungsi sebagai reminder(pengingat).

2) Format Desain

Bahan dasar keramik, warna putih, dengan visualisasi Logo GALABO, slogan, dan headline.

3) Mug akan dijadikan suvenir yang bisa dijual atau dibagikan melaui pertanyaan dan aktivitas permainan kepada pengunjung pada saat ada acara hiburan pada malam minggu.

d. Gantungan Kunci

1) Alasan Pemilihan Media

Gantungan kunci merupakan hiasan yang menarik, dapat dipakai sesuai keinginan, dan mejadi media komunikasi yang efektif untuk mempromosikan GALABO.

2) Format Desain

Gantungan kunci pin dengan diameter 5,8 cm, visualisasi menonjolkan Logo Galabo, headline, dan slogan.


(43)

3) Distribusi

Gantungan kunci akan dijadikan suvenir yang bisa dijual atau dibagikan melaui pertanyaan dan aktivitas permainan kepada pengunjung pada saat ada acara hiburan pada malam minggu. e. Nomor Meja

1) Alasan Pemilihan Media

Nomor meja digunakan saat pengunjung memesan makanan dan memilih tempat. Saat sudah memutuskan tempat yang akan dipakai nomor meja akan diletakkan di tempat yang dipilih agar pesanan tidak salah antar.

2) Format Desain

Nomor meja berukuran 10 x 13 cm, visualisasi menonjolkan Logo GALABO.

3) Penempatan Media Iklan

Nomor meja akan dipasang pada meja kursi yang berpayung, maupun lesehan.

f. Cutting Sticker

1) Alasan Pemilihan Media

Cutting Sticker mempunyai keunggulan dapat ditempatkan di berbagai media yang bisa mendukung kegiatan promosi, Sifatnya sangat fleksibel, bisa ditempelkan dimana saja dan mempunyai nilai tersendiri bagi konsumen.


(44)

2) Format Desain

Ukuran 11 x 7 cm, visualisasi hanya menonjolkan logo GALABO dengan format horizontal.

3) Distribusi

Cutting sticker akan dijadikan souvenir yang bisa dijual atau dibagikan melaui pertanyaan dan aktivitas permainan kepada pengunjung pada saat ada acara hiburan pada malam minggu. g. Paper Bag

1) Alasan Pemilihan Media

Paper Bag digunakan untuk kemasan produk yang telah dibeli konsumen dan dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif untuk mempromosikan GALABO.

2) Format Desain

Paper bag berukuran 30 x 20 cm, visualisasi cetak satu warna menonjolkan Logo GALABO serta dipadukan dengan headline, slogan, bodycopy, dan baseline.

3) Distribusi

Paper bag akan diberikan kepada setiap konsumen yang membeli makanan atau minuman untuk dibawa pulang.

h. Kaos

1) Alasan Pemilihan Media

Kaos digunakan sebagai media komunikasi karena kaos adalah sesuatu yang umum dipakai masyarakat, baik tua, muda, dewasa,


(45)

remaja, atau anak – anak. Pemakaian kaos sangat cocok dan tepat sasaran sehingga ketika kaos itu dipakai, secara tidak langsung dapat mempromosikan GALABO kepada audience.

2) Format Desain

Kaos berukuran all size, visualisasi menonjolkan Logo GALABO dengan memadukan slogan.

3) Distribusi

Kaos akan dijadikan souvenir yang bisa dijual atau dibagikan melaui pertanyaan dan aktivitas permainan kepada pengunjung pada saat ada acara hiburan pada malam minggu.

i. Brosur

1) Alasan Pemilihan Media

Brosur digunakan untuk memberikan informasi yang lengkap kepada audience. Brosur dapat memuat informasi yang lengkap dan dapat dibaca dengan mudah.

2) Format Desain

Bentuk vertical atau potrait. Berukuran 30 x 20 cm jika dalam keadaaan terbuka, dan berukuran 10 x 20 cm saat keadaan terlipat. 3) Penempatan Media Iklan

Brosur akan disebarkan di beberapa event Kota Solo, hotel – hotel, dan agen tour and travel.


(46)

j. Penutup Jalan

1) Alasan Pemilihan Media

Karena keunikan GALABO yang berlokasi di tengah jalan yahng ditutup, maka dibutuhkan penutup jalan. Penutup jalan digunakan untuk menutup jalan yang dijadikan sebagai lokasi GALABO. Media ini dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif untuk mempromosikan GALABO kepada audience.

2) Format Desain

Penutup jalan berukuran 155 x 80 cm, visualisasi menonjolkan kata “Maaf Jalan Ditutup” serta dikombinasikan dengan Logo GALABO.

k. Papan Daftar Makanan 1) Alasan Pemilihan Media

Jumlah makanan dan minuman yang ditawarkan GALABO berjumlah sangat banyak dan berasal dari pedagang yang sangat banyak pula. Maka dari itu diperlukan papan daftar makanan yang dapat mempermudah pencarian makanan atau minuman.

2) Format Desain

Papan daftar makanan mempunyai ukuran 1 x 3 cm. Bentuknya adalah vertical atau portrait. Visualisasi menonjolkan daftar makanan, Logo GALABO, dan slogan.


(47)

3) Penempatan Media Iklan

Papan daftar makanan ditempatkan di dekat jalan masuk GALABO.

l. Gerobak Pedagang

1) Alasan Pemilihan Media

Cara pedagang di GALABO dalam menjajakan makanan atau minumannya dalah dengan menggunakan gerobak. Gerobak adalah hal wajib bagi pedangang di GALABO. Selain itu gerobak dapat menjadi media promosi yang komunikatif.

2) Format Desain

Visualisasi menonjolkan Logo GALABO dan Slogan. 3) Penempatan Media Iklan

Gerobak akan dimiliki setiap pedagang di GALABO. m. Branding Becak

1) Branding becak dipilih sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada audience dan merupakan alat transportasi tradisional sehingga memiliki cirri khas Koto Solo. 2) Format Desain

Visualisasi desain menonjolkan Logo GALABO, headline, dan slogan.


(48)

n. Kantong Plastik

1) Alasan Pemilihan Media

Kantong plastik digunakan untuk kemasan produk yang telah dibeli konsumen dan dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif untuk mempromosikan GALABO kepada audience. 2) Format Desain

Kantong plastik berukuran 21 x 32 cm, visualisasi cetak satu warna menonjolkan Logo GALABO serta mengkombinasikan, headline, bodycopy, slogan, dan baseline.

3. Media Pendukung (stasionary) a. Amplop

1) Alasan Pemilihan Media

Amplop digunakan oleh GALABO untuk mengirim surat kepada lembaga atau perorangan sehingga sangat efektif sebagai media komunikasi.

2) Format Desain

Amplop berukuran 23 x 11 cm, visualisasi Logo GALABO dan baseline.

b. Stempel

1) Alasan Pemilihan Media

Stempel digunakan untuk mengesahkan suatu pesanan atau perjanjian dengan perorangan atau lembaga.


(49)

2) Format Desain

Stempel warna ukuran 5,5 cm x 2,5 cm, visualisasi Logo GALABO.

c. Kop Surat

1) Alasan Pemilihan Media

Kop surat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada perorangan atau lembaga sehingga sangat efektif sebagai media komunikasi.

2) Format Desain

Kop surat berukuran A4, visulisasi Logo GALABO dan baseline. d. Kartu Nama

1) Alasan Pemilihan Media

Kartu nama digunakan sebagai identitas dari koordinator atau pengelola GALABO serta dapat digunakan sebagai media komunikasi kepada audience.

2) Format Desain

Kartu nama berukuran 9 x 5,5 cm, visualisasi Logo GALABO, slogan, nama, alamat, dan baseline.


(50)

e. Map

1) Alasan pemilihan Media

Digunakan sebagai perlengkapan surat menyurat untuk menyampaikan sebuah pesan atau informasi kepada perorangan atau lembaga serta dapat digunakan sebagai alat komunikasi. 2) Format Desain

Berukuran standart map, visualisasi Logo GALABO, foto kuliner yang ditawarkan, slogan, dan baseline.

f. Note Book

1) Alasan Pemilihan Media

Note book digunakan untuk mencatat dan dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif untuk mempromosikan GALABO kepada audience.

2) Format Desain

Note book berukuran 11 x 16 cm, visualisasi Logo GALABO, headline, dan slogan.

g. Pembatas buku

1) Alasan Pemilihan Media

Pembatas buku digunakan untuk melengkapi note book dan dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif untuk mempromosikan GALABO kepada audience.


(51)

2) Format Desain

Ukuran 20 x 4 cm, visualisasi menonjoilkan Logo GALABO dan dikombinasikan dengan headline dan slogan.


(52)

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A. Media Lini Atas (Above the Line Media)

1. Iklan Koran

Visualisasi

a. Nama Media : Kedaulatan Rakyat dan Suara Merdeka b. Ukuran : 180 x 120 mm (5 kolom x 120 mm) dan

sdfdfsdfdsfsdfdsds fdf 160 x 100 (4kolom x 100 mm)

c. Waktu Tayang : 2 kali dalam 1 minggu selama 1 bulan d. Halaman : Kedaulatan Rakyat (Solo Plus)

Aas Suara Merdeka (Solo Metro) e. Format Desain : Horizontal

f. Tipografi : Arial, Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg Bauhaus Two

g. Visualiasasi : Corel Draw X4 dan Adobe photoshop CS4

h. Bahan : Kertas koran


(53)

2. Baliho

Visualisasi

a. Ukuran : 6 x 3 m

b. Format Desain : Horizontal

c. Penempatan : Jalan Raya Solo – Kartasura Km 5 (Kartasura) Bandara Adi Sumarmo (Solo)

Jalan Raya Solo – Jogja (Prambanan)

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Franklin assaf Gothic Demi, Bauhaus Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : MMT A Doff


(54)

3. Spanduk

Visualisasi

a. Ukuran :500 x 90 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Penempatan : Depan Stadion Sriwedari, Timur Sabar Motor (Jl. D Dr. Rajiman)

Utara Hotel Ibis (Jl. Gajah Mada)

depan GOR Sasana Krida Kusuma (Jl.Adi Sucipto) h. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Franklin

assaf Gothic Demi, Bauhaus Two d. Visualisasi : Corel Draw X4

e. Bahan : MMT A dofff


(55)

4. Poster

Visualisasi

a. Ukuran : 25 x 35 cm

b. Format Desain : Vertikal

c. Penempatan : Papan pengumuman ISI, UNS, TBS, UII, UGM, asd UNY, Terminal Bus Tirtonadi Solo,Stasiun afadfafafadsf Balapan Solo, Bandara Adi Sumarmo Solo d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Franklin

assaf Gothic Demi, Bauhaus Two e. Visualisasi : Corel Draw X4


(56)

5. Umbul – Umbul

Visualisasi

a. Ukuran : 80 x 400 cm

b. Format Desain : Vertikal

c. Penempatan : Sepanjang Jl. M. Sunaryo

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus DEFSTWETWTW Two

e. Visualisasi : Adobe photoshop CS4 dan CorelDraw X4

f. Bahan : Kain


(57)

6. Name Board

Visualisasi

a. Ukuran : 3,5 x 3 m

b. Format Desain : Vertikal

c. Penempatan : Jalan masuk GALABO

d. Tipografi : Bauahaus Two, Adine Kirnberg e. Visualisasi : CorelDraw X4

f. Bahan : Besi dan akrilik g. Finishing : Cat


(58)

B.

Media Lini Bawah (Below the Line Media)

1. X – Banner

Visualisasi

a. Ukuran : 60 x 160 cm b. Format Desain : Vertikal

c. Penempatan : Di bagian kedatangan luar dan dalam negeri asfasfasfasfasfasfsaf Bandara Adi Sumarmo Solo

Di bagian kedatangan luar dan dalam negeri asfasfasfasfasfasfsaf Bandara Adi Sucipto Jogja

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, fadfafafafasf asa Franklin Gothic Demi, Bauhaus Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : MMT A doff


(59)

2. Tempat Sampah

Visualisasi

a. Ukuran : 40 x 60 cm b. Format Desain : Vertikal

c. Penempatan : Di dalam area Galabo

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus ryewyertw b Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Plastik


(60)

3. Mug

Visualisasi

a. Ukuran : 18 x 8 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada pengunjung d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus

fdwfddwfwf Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Keramik


(61)

4. Gantungan Kunci

Visualisasi

a. Ukuran : 5,8 x 5,8 cm b. Format Desain : Lingkaran

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada pengunjung d. Tipografi : Bauhaus Two, Adine Kirnberg

e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Doff


(62)

5. Nomor Meja

Visualisasi

a. Ukuran : 10 x 13 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Penempatan : Di meja tenda atau lesehan GALABO

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus sdfaasdasasas Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Akrilik


(63)

6. Cutting Sticker

Visualisasi

a. Ukuran : 11 x 7 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada para pengunjung di asfasfdasf GALABO

d. Tipografi : Bauhaus Two e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Sticker


(64)

7. Paper Bag

Visualisasi

a. Ukuran : 30 x 20 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Diberikan kepada pengunjung setelah membeli j makanan atau minuman

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus dsdssdsds ds Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Kertas Samson


(65)

8. Kaos

Visualiasasi

a. Ukuran : Menyesuaikan

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada pengunjung d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Kain


(66)

9. Brosur

Visualisasi

a. Ukuran : 10 x 20 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Dibagikan kepada pengunjung, biro travel, hotel, safadfafafafda dan Dinas Pariwisata Surakarta

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Arial, dgsdgsdgsdgsgsd Bauhaus Two, Franklin Gothic Demi e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Glossy Paper 150 gr g. Finishing : Cetak offset


(67)

10.Penutup Jalan

Visualisasi

a. Ukuran : 155 x 80 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Penempatan : Ditempatkan di jalan masuk GALABO

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus afasgfawggsgsgs Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Bahan : Besi dan seng g. Finishing : Cat


(68)

11.Papan Daftar Menu

Visualisasi

a. Ukuran : 1 x 3 m

b. Format Desain : Vertikal

c. Penempatan : Ditempatkan di jalan masuk GALABO d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, AD Mono

e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Bahan : Besi dan seng g. Finishing : Cat


(69)

12.Gerobak Pedagang

Visualisasi

a. Ukuran : Menyesuaikan

b. Penempatan : Ditempatkan di area kuliner GALABO c. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Bauhaus Two, Arial d. Visualisasi : Corel Draw X4

e. Bahan : Besi dan seng f. Finishing : Cat


(70)

13.Branding Becak

Visualisasi

a. Ukuran : Menyesuaikan

b. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus afafdafaf Two

c. Visualisasi : Corel Draw X4

d. Bahan : Cat


(71)

14.Kantong Plastik

Visualisasi

a. Ukuran : 21 x 32 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Diberikan kepada pengunjung setelah membeli j makanan atau minuman

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus hjfjfhjfjfhjfj Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4


(72)

C. Media Pendukung (Stasionary)

1. Amplop

Visualisasi

a. Ukuran : 23 x 11 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Digunakan untuk surat menyurat

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus asfdasdasdasd Two, Arial

e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Bahan : Kertas HVS 90 gr g. Finishing : Cetak offset


(73)

2. Stempel

Visualisasi

a. Ukuran : 5,5 x 2,5 cm b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Digunakan untuk surat menyurat d. Tipografi : Bauhaus Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Finishing : Komputer


(74)

3. Kop Surat

Visualisasi

a. Ukuran : A4

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Digunakan untuk surat menurat

d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Bauhaus Two, Arial e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Kertas HVS 80 gr g. Finishing : Cetak offset


(75)

4. Kartu Nama

Visualisasi

a. Ukuran : 9 x 5,5 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Sebagai identitas pengelola GALABO d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Arial,

feafafafadfadsfdafafd Bauhaus Two e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Bahan : Glossy paper 100gr g. Finishing : Cetak offset


(76)

5. Map

Visualisasi

a. Ukuran : 24 x 32 cm

b. Format Desain : Vertikal

c. Distribusi : Untuk pelengkap keperluan surat menyurat d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Glossy Doff 260 gr g. Finishing : Cetak offset


(77)

6. Notebook

Visualisasi

a. Ukuran : 11 x 16 cm

b. Format Desain : Vertikal

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada pengunjung d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Arial,

safafasfasfaf Bauhaus Two e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Bahan : Glossy Doff 120 gr g. Finishing : Cetak offset


(78)

7. Pembatas Buku

Visualisasi

a. Ukuran : 20 x 4 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada pengunjung d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus

dfhdghdghdghdgghd Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Bahan : Glossy Doff 120 gr g. Finishing : Cetak offset


(79)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

GALABO (Gladag Langen Bogan) adalah sebuah sebuah terobosan baru dalam penataan Kota Solo yang menjadikan salah satu jalan di Kota Solo yaitu di Jalan Mayor Sunaryo menjadi sebuah arena kuliner malam hari yang menyajikan makanan dan minuman khas Solo. GALABO buka dari jam 17.00 – 24.00 WIB setiap hari. Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan promosi untuk mempromosikan GALABO (Gladag Langen Bogan) kepada masyarakat.

Pada kesempatan ini penulis merancang suatu kegiatan promosi melalui Desain Komunikasi Visual untuk mempromosikan GALABO (Gladag Langen Bogan) dengan menggunakan strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat. Melalui konsep perancangan ini diharapkan mampu mempromosikan GALABO (Gladag Langen Bogan) kepada masyarakat, menciptakan brand image yang mempunyai karakter tersendiri, dan mampu meningkatkan penjualan produk.

B.

Saran

GALABO (Gladag Langen Bogan) sebagai salah satu pusat arena kuliner malam yang tertata rapi sebaiknya dikelola dan dirawat dengan baik, penambahan fasilitas kebersihan seperti wastapel dan tempat sampah sebaiknya diperbanyak, karena arena kuliner selain menyediakan makanan dan minuman yang bermutu


(80)

kebersihan merupakan hal yang utama agar para pengunjung merasa nyaman dan betah berlama – lama di Kota Solo.


(81)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Kusrianto, 2006. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Djito Kasilo, 2008. Komunikasi Cinta. Jakarta: KPG ( Kepustakaan Populer

Gramedia).

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan (edisi ke-2). Jakarta: Erlangga.

Jonathan Sarwono dan Hary Lubis, 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.


(1)

5. Map

Visualisasi

a. Ukuran : 24 x 32 cm

b. Format Desain : Vertikal

c. Distribusi : Untuk pelengkap keperluan surat menyurat d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg e. Visualisasi : Corel Draw X4

f. Bahan : Glossy Doff 260 gr g. Finishing : Cetak offset


(2)

6. Notebook

Visualisasi

a. Ukuran : 11 x 16 cm

b. Format Desain : Vertikal

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada pengunjung d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Arial,


(3)

7. Pembatas Buku

Visualisasi

a. Ukuran : 20 x 4 cm

b. Format Desain : Horizontal

c. Distribusi : Dijual atau diberikan kepada pengunjung d. Tipografi : Avant Garde Bk Bt, Adine Kirnberg, Bauhaus

dfhdghdghdghdgghd Two

e. Visualisasi : Corel Draw X4 f. Bahan : Glossy Doff 120 gr g. Finishing : Cetak offset


(4)

BAB V

PENUTUP

A.

Kesimpulan

GALABO (Gladag Langen Bogan) adalah sebuah sebuah terobosan baru dalam penataan Kota Solo yang menjadikan salah satu jalan di Kota Solo yaitu di Jalan Mayor Sunaryo menjadi sebuah arena kuliner malam hari yang menyajikan makanan dan minuman khas Solo. GALABO buka dari jam 17.00 – 24.00 WIB setiap hari. Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan promosi untuk mempromosikan GALABO (Gladag Langen Bogan) kepada masyarakat.

Pada kesempatan ini penulis merancang suatu kegiatan promosi melalui Desain Komunikasi Visual untuk mempromosikan GALABO (Gladag Langen Bogan) dengan menggunakan strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat. Melalui konsep perancangan ini diharapkan mampu mempromosikan GALABO (Gladag Langen Bogan) kepada masyarakat, menciptakan brand image yang mempunyai karakter tersendiri, dan mampu meningkatkan penjualan produk.


(5)

kebersihan merupakan hal yang utama agar para pengunjung merasa nyaman dan betah berlama – lama di Kota Solo.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Kusrianto, 2006. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Djito Kasilo, 2008. Komunikasi Cinta. Jakarta: KPG ( Kepustakaan Populer

Gramedia).

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan (edisi ke-2). Jakarta: Erlangga.

Jonathan Sarwono dan Hary Lubis, 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.