PENGGUNAAN PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA TUNARUNGU: Penelitian Tindakan Kelas di SLB Al-Masduki Kelas VIII SMPLB B Kab. Garut.

(1)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAGI SISWA TUNARUNGU

(Penelitian Tindakan Kelas di SLB Al-Masduki Kelas VIII SMPLB B Kab. Garut)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh :

RETNO TRI INDRAYANTI 0909503

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS

BANDUNG

2013


(2)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN PROGRAM MACROMEDIA FLASH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA TUNARUNGU

Oleh

Retno Tri Indrayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Retno Tri Indrayanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN RETNO TRI INDRAYANTI

0909503

PENGGUNAAN PROGRAM MACROMEDIA FLASH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA TUNARUNGU

(Penelitian Tindakan Kelas di SLB Al-Masduki Kelas VIII SMPLB B Kab. Garut)

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing :

Pembimbing I,

Dr. Permanarian Somad, M. Pd

NIP 19540408 198103 2 001

Pembimbing II,

Dr. Musjafak Assjari, M. Pd

NIP 19550516 198101 1 001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI,

Drs. Sunaryo, M. Pd


(4)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGGUNAAN PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAGI SISWA TUNARUNGU

(Penelitian Tindakan Kelas di SLB Al-Masduki Kelas VIII SMPLB B Kab. Garut)

Anak pada tahapan operasional formal seharusnya sudah mampu melakukan pemikiran abstrak. Namun karena anak tunarungu mengalami hambatan dalam pendenganran, maka perkembangan bahasanya terbatas yang kemudian berpengaruh terhadap daya abstraksinya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tunarungu dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan animasi dari program Macromedia Flash pada salah satu materinya yaitu sistem pencernaan manusia.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VIII SMPLB SLB Al-Masduki Kab. Garut dengan jumlah siswa sebanyak dua orang, Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir dengan empat pilihan jawaban (a, b, c, atau d).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa animasi dari program Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, dalam materi sistem pencernaan manusia. Hasil belajar siswa pada saat posttest hanya mencapai nilai 40, berada di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal, yaitu 65. Setelah dilakukan proses pembelajaran sampai dengan siklus kedua dengan menggunakan animasi dari program Macromedia Flash, hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu WL menjadi 75 dan HE menjadi 65. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut diasumsikan sebagai akibat dari penggunaan program Macromedia Flash sebagai media pembelajaran dalam menyampaikan materi sistem pencernaan manusia.

Kata Kunci : animasi program Macromedia Flash, pembelajaran IPA anak


(5)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE USE OF MACROMEDIA FLASH

FOR INCREASING SCIENCE LEARNING RESULT FOR DEAF STUDENTS

(Action Class Research in SLB Al-Masduki class VIII SMPLB B Kab. Garut)

Children at the formal operational stage should have been able to do abstract thinking. However, due to constraints in children with hearing loss, the limited language development affects their ability to abstract thinking. This study aims to increase the learning result of deaf students in science by using an animation of Macromedia Flash program on one of the materials that the human digestive system.

The research method used was action class research, conducted in class VIII SMPLB SLB Al-Masduki Kab. Garut, the class contain two students, the data collection techniques used in the form of multiple choice objective test as many as 20 points with four possible answers (a, b, c, or d).

The results showed that the animation of the Macromedia Flash program can increase student learning result in science subjects, the human digestive system materials. Student learning result at posttest only reached a value of 40, is below the minimum completeness criteria, namely 65. After the learning process until the second cycle using animation of Macromedia Flash program, increased student learning results, namely WL to 75 and HE to 65. Increasing student learning results is assumed as a affects of learning by using Macromedia Flash program in the human digestive system delivering materials.

Keywords: animation Macromedia Flash program, science teaching the deaf children


(6)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Sasaran Tindakan ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Hipotesis Tindakan ... 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Pembelajaaran IPA bagi Siswa Tunarungu ... 7

B. Hasil Belajar Siswa ... 10

C. Program Macromedia Flash sebagai Media Pembelajaran ... 12

1. Media Pembelajaran ... 12

2. Program Macromedia Flash ... 15

D. Kerangka Berfikir ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Metode Penelitian ... 18

B. Seting Penelitian ... 21


(7)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

D. Variabel Penelitian ... 26

1. Variabel Bebas ... 26

2. Variabel Terikat ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 31

1. Tes ... 32

2. Observasi ... 32

F. Teknik Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 32

1. Data Hasil Tes ... 32

2. Observasi ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

1. Keadaan Kelas, Siswa, dan Guru ... 34

2. Pembelajaran Siklus 1 ... 39

3. Pembelajaran Siklus 2 ... 49

B. Pembahasan Hasil Peneltian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Implikasi ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN


(8)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

3.1 Instrumen Observasi terhadap Perilaku Siswa ... 33

3.2 Instrumen Observasi terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ... 34

4.1 Profil Siswa ... 38

4.2 Profil Observer ... 38

4.3 Nilai Pretest Siswa Kelas VIII ... 39

4.4 Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1 ... 44

4.5 Hasil Observasi terhadap Perilaku Siswa pada Siklus 1 ... 45

4.6 Hasil Observasi terhadap Pelaksanan Pembelajaran Siklus 1 ... 46

4.7 Nilai Hasil Evaluasi Siklus 2 ... 55

4.8 Hasuk Observasi terhadap Perilaku Siswa pada Siklus 2 ... 56

4.9 Hasil Observasi terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 57


(9)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hal 4.1 Nilai Evaluasi Siswa ... 62


(10)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal 3.1 Diagram Alur PTK Kemmis dan Mc. Taggart ... 20 3.2 Contoh Tampilan Animasi ... 30 3.3 Contoh Tampilan Animasi Kuis ... 31


(11)

1

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pada organ pendengarannya sehingga mengakibatkan ketidakmampuan mendengar, mulai dari tingkatan yang ringan sampai yang berat sekali yang diklasifikasikan kedalam tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing) (Tati Hernawati, 1997:1).

Ketunarunguan pada seseorang memunculkan dampak luas yang akan menjadi gangguan pada kehidupan diri yang bersangkutan. Arthur Bothroyd (1961) menjelaskan berbagai dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari ketunarunguan, yaitu : masalah persepsi auditif, masalah bahasa dan komunikasi, masalah intelektual dan kognitif, masalah pendidikan, masalah sosial, masalah emosi, bahkan masalah vokasional (Sudjaah, 2002:1)

Santrock (1986) menyatakan bahwa kognitif mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan, dan ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir (Permanarian Somad, dkk, 2008:8). Secara tidak langsung kemampuan ini pasti dimiliki oleh setiap individu, dan tingkatan kemampuan setiap individu berbeda, tergantung bagaimana serta sejauh apa kemampuan tersebut dilatihkan. Kemampuan kognitif anak tunarungu pada dasarnya sama seperti anak pada umumnya. Dalam perkembangannya karena anak tunarungu mengalami hambatan pendengaran yang akhirnya mengakibatkan ketidakmampuan untuk menerima berbagai jenis informasi secara verbal, sehingga mereka hanya mampu menerima informasi dalam bentuk visual.

Kemampuan menerima informasi dalam bentuk visual tidak lantas dapat menggantikan fungsi pendengaran mereka yang hilang, masalah selanjutnya


(12)

2

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah ketika seorang anak tunarungu harus mempersepsikan apa yang mereka lihat. Hal-hal yang bersifat konkrit tentu akan mudah dipahami oleh anak tunarungu, tetapi akan sangat sulit dipahami jika berkaitan dengan hal yang bersifat abstrak.

Keterbatasan informasi dan kurangnya daya abstraksi yang dialami oleh anak tunarungu menghambat proses pencapaian pengetahuan yang lebih luas. Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai masalah dalam proses pembelajaran anak di sekolah, salah satunya adalah hasil belajar siswa yang berada di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal. Proses pembelajaran pada anak tunarungu akan lebih berhasil jika guru tidak hanya memberikan informasi secara verbal dan visual, tetapi juga harus memberikan siswa pengalaman secara langsung terhadap sebuah informasi, dalam hal ini adalah materi pelajaran.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan pengalaman secara nyata, dalam mata pelajaran ini siswa diharapkan mampu mengenal diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya meskipun berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, terdapat banyak materi yang berhubungan dengan proses yang bersifat abstrak, sehingga sulit untuk dipelajari, terlebih oleh siswa tunarungu.

Salah satu materi yang membutuhkan daya abstraksi siswa adalah sistem pencernaan manusia yang dipelajari oleh siswa SMP Kelas VIII Semester I, standar kompetensi memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan kompetensi dasar mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Proses pembelajaran materi ini menekankan pada pemberian pengalaman langsung agar siswa dapat memperoleh pengetahuan secara utuh.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap siswa kelas VIII SMPLB di SLB Al-Masduki Kab. Garut, diperoleh data bahwa pada mata pelajaran IPA dengan materi pembelajaran mengenai sistem pencernaan


(13)

3

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manusia menunjukkan hasil belajar yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan yang telah dilaksanakan, dua orang siswa di kelas tersebut mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 65, adapun nilai kedua orang tersebut masing-masing adalah 40.

Kondisi rendahnya hasil belajar siswa tersebut tentu dipicu oleh berbagai masalah yang terjadi dalam proses KBM. Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan di kelas tersebut, terutama ketika membahas materi mengenai sistem pencernaan manusia, guru sering menggunakan metode ceramah dan buku pelajaran IPA sebagai sumber belajar siswa. Penggunaan buku saja tentu tidak cukup memberikan pengalaman secara langsung bagi siswa, karena buku hanya menyajikan uraian dalam bentuk kalimat-kalimat panjang yang sulit dipahami oleh siswa tunarungu. Jikalau ada ilustrasi tambahan sebagai penjelasan suatu teori, itupun hanya ilustrasi singkat yang masih tidak dipahami oleh siswa. Gambar-gambar yang disajikan pada umumnya berupa gambar tunggal atau terpisah, misalnya hanya gambar lambung saja, sehingga dengan gambar pun masih kurang mampu memberikan pemahaman kepada siswa.

Proses pembelajaran hendaknya dapat memberikan pengalaman belajar untuk menuju kepada pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penggunaan media yang tepat sesuai dengan materi, kebutuhan, dan kemampuan siswa dipandang mampu menunjang keberhasilan pencapain tujuan pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2006 : 161) bahwa :

“Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti radio, televisi, buku, koran, majalah buku, dan sebagainya. Alat-alat semacam itu kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.”

Seiring dengan kemajuan IPTEK, dunia pendidikan pun semakin berkembang, salah satunya adalah penggunaan program animasi komputer Macromedia Flash yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Macromedia


(14)

4

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Flash merupakan salah satu media alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran, hal ini berdasarkan anggapan bahwa aspek visual lebih bisa memberi informasi yang jelas dari sekedar kata-kata.Animasi gambar yang konkrit dapat menunjukkan setiap proses pencernaan yang terjadi, artinya animasi gambar dapat bergerak sesuai dengan prosesnya, sehingga siswa mampu mengamati setiap proses pada organ pencernaan manusia pada animasi yang ditampilkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Edgar Dale (dalam Aqib, 2008) yang digambarkan dalam kerucut pengalamannya (cone of experience) yang menyatakan bahwa pengalaman belajar seseorang 50% diperoleh dari kegiatan melihat demonstrasi, 30% dari melihat, 20% dari mendengar, dan 10% dari pengalaman membaca.

Animasi komputer dapat membantu anak tunarungu belajar IPA pada tingkatan abstraksi yang berbeda karena gambar pada komputer berperan sebagai mediator antara masalah pada alam nyata dengan dunia abstrak pengetahuan IPA. Konsep-konsep yang abstrak dan penyajian objek yang konkrit dalam pelajaran IPA dapat dilakukan oleh komputer dengan cara penyajian gambar animasi. Media gambar animasi sangat disukai anak-anak begitupun anak tunarungu sehingga diharapkan pembelajaran IPA bagi anak tunarungu menjadi lebih menyenangkan dan mampu menghilangkan kejenuhan dalam proses pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai penggunaan program Macromedia Flash untuk meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa tunarungu kelas VIII di SLB Al-Masduki Kab. Garut.

B. Sasaran Tindakan

Sasaran tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII SLB Al-Masduki Kabupaten Garut, dengan jumlah siswi sebanyak dua orang, yaitu WL dan HE.


(15)

5

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah yang digunakan oleh peneliti sebagai panduan penelitian adalah :

“Apakah penggunaan program Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa tunarungu ?”

D. Hipotesis Tindakan

Penelitian ini direncanakan terbagi dalam beberapa siklus, setiap siklus direncanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan animasi dari program Macromedia Flash. Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

Penggunaan program Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa tunarungu.” E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan program Macromedia Flash pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa tunarungu di kelas VIII SLB Al-Masduki Kab. Garut.

2. Kegunaan Penelitian


(16)

6

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian tindakan kelas ini, diharapkan menjadi bahan rujukan bagi guru dalam penggunaan program Macromedia Flash sebagai media pembelajaran di kelas untuk siswa tunarungu.

b. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait, yaitu :

1. Bagi Peserta Didik

Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, aktif, dan efektif pada pembelajaran materi sistem pencernaan manusia, yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajara mata pelajaran IPA.

2. Bagi Guru

Memberikan motivasi kepada guru untuk membuat sebuah media pembelajaran yang lebih inovatif serta pengalaman mengajar yang atraktif dan efektif dalam menyampaikan materi pada mata pelajaran IPA.


(17)

18

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Hopkins (Wiriatmadja, 2012:11) mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahamai apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kemmis (Wiriatmadja, 2012:12) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari : a) Kegiaatan praktek social atau pendidikan mereka b) Pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan


(18)

19

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Refleksi awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian.

2. Penyusunan perencanaan

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

3. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan


(19)

20

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

4. Observasi

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.

5. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.

Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dapat digambarkan dengan diagram alur berikut ini.


(20)

21

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Diagram Alur PTK Kemmis dan Mc Taggart (Rafi‟uddin:1996) B. Seting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2013 di SLB Al-Masduki Kabupaten Garut pada kelas VIII tingkat SMPLB. Jumlah siswa kelas VIII adalah dua orang siswi, yaitu WL dan HE.

Sekolah Luar Biasa Al-Masduki Kabupaten Garut didirikan pada tanggal 15 Agustus 2005, dengan jumlah guru terdiri dari 4 guru PNS dan 11 guru sukwan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah didukung dengan beberapa sarana pendidikan yang cukup memadai. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di gedung milik yayasan yang terdiri dari empat ruang, yang kemudian dibagi untuk tujuh ruang belajar untuk satuan pendidikan SDLB hingga SMALB.

Kegiatan lainnya, yaitu kegiatan keterampilan dan terapi dilaksanakan di gedung milik sendiri, namun lokasinya terpisah dengan gedung kegiatan pembelajaran. Di gedung tersebut terdiri atas tiga ruang, yaitu ruang keterampilan, ruang bengkel kerja, dan ruang terapi.


(21)

22

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Siklus Tindakan

Kegiatan dalam penelitian ini direncanakan dalam beberapa siklus, dimana penelitian ini akan berakhir ketika tujuan peneltian telah tercapai. Rencana tindakan pada masing-masing siklus dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam empat kegiatan yaitu: (1) Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, serta (4) Refleksi. Namun pada awal siklus dilakukan terlebih dahulu refleksi awal sebagai baham acuan untuk menyusun rencana tindakan pada siklus pertama.

1) Siklus I

Pada siklus pertama ini, peneliti melakukan refleksi awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan keadaan pada saat kegiatan pembelajaran biasanya berlangsung.

Setelah kegiatan refleksi awal dilakukan barulah peneliti menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini, yang kemudian akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Macromedia flash

3. Menyusun alat evaluasi berupa tes untuk mengetahui respon dan hasil belajar siswa.

4. Menyiapkan instrumen observasi untuk pelaksanaan pengamatan dalam perbaikan pembelajaran bagi siswa dan guru.


(22)

23

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan mengacu pada rencana pelaksnaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan program Macromedia flash sebagai media pembelajarannya.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa, kemudian peneliti sebagai guru mulai membuka program Macromedia flash yang berisi materi sistem pencernaan manusia. Sebelum mengawali pembelajaran, guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, yaitu :

G : “Siapa yang tahu ini gambar apa?” (guru menunjukkan gambar gigi)

G : “Coba sebutkan fungsinya!”

Setelah kegiatan apersepsi, maka kegiatan inti dilakukan dengan mulai menayangkan simulasi yang disajikan melalui program Macromedia flash dengan dibantu penjelasan secara verbal oleh guru. Tayangan animasi yang pertama akan muncul adalah jenis-jenis makanan yang sering dikonsumsi, guru dan siswa menyebutkan nama dari makanan-makanan tersebut sesuai dengan animasi yang ditampilkan. Animasi berikutnya adalah pengelompokkan jenis-jenis makanan berdasarkan zat makanan yang dikandungnya, siswa menyimak penjelasan guru yang dibantu dengan animasi gambar.

Animasi selanjutnya adalah mengenalkan nama-nama organ penyusun sistem pencernaan manusia beserta fungsinya. Siswa menyimak tampilan animasi yang disajikan dalam Macromedia Flash dibantu dengan penjelasan guru. Proses pencernaan makanan


(23)

24

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian ditampilkan dalam animasi berikutnya, siswa mengamati demonstrasi proses pencernaan melalui animasi tersebut.

Gangguan pencernaan yang terjadi pada manusia pun kemudian dibuat sebuah animasi, yang menggambarkan proses terjadinya gangguan tersebut, sehingga siswa dapat mengamati secara langsung pada animasi yang ditampilkan.

Kegiatan selanjutnya adalah memberikan latihan evaluasi terhadap siswa. Siswa diberikan latihan evaluasi mengenai materi yang telah disampaikan dalam bentuk animasi.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti untuk mencatat aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan program Macromedia flash. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti menyusun rencana selanjutnya untuk merumuskan tindakan lanjutan untuk memperbaiki hal-hal yang dirasa masih kurang pada pelaksanaan siklus pertama.

2) Siklus II

Pada dasarnya proses pembelajaran pada siklus kedua ini hampir sama dengan siklus pertama, tetapi pelaksnaan siklus kedua ini berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama, sehingga hal-hal yang masih kurang pada siklus pertama bisa diperbaiki, ditambah, atau pun mengurangi hal-hal yang tidak perlu ada di siklus pertama, sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini peneliti memaparkan kegiatan pada siklus II.


(24)

25

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Macromedia flash, yang telah disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I.

3. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes untuk mengetahui respon dan hasil belajar siswa.

4. Menyiapkan instrumen observasi untuk pelaksanaan pengamatan dalam perbaikan pembelajaran bagi siswa dan guru.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan mengacu pada rencana pelaksnaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan program Macromedia flash sebagai media pembelajarannya.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa, kemudian peneliti sebagai guru mulai membuka program Macromedia flash yang berisi materi sistem pencernaan manusia. Sebelum mengawali pembelajaran, guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, yaitu :

G : “Siapa yang masih ingat ini organ apa?” (guru menunjukkan gambar lambung)


(25)

26

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah kegiatan apersepsi, maka kegiatan inti dilakukan dengan mulai menayangkan simulasi yang disajikan melalui program Macromedia flash dengan dibantu penjelasan secara verbal oleh guru. Tayangan animasi yang pertama akan muncul adalah jenis-jenis makanan yang sering dikonsumsi, guru dan siswa menyebutkan nama dari makanan-makanan tersebut sesuai dengan animasi yang ditampilkan. Animasi berikutnya adalah pengelompokkan jenis-jenis makanan berdasarkan zat makanan yang dikandungnya, siswa menyimak penjelasan guru yang dibantu dengan animasi gambar.

Animasi selanjutnya adalah mengenalkan nama-nama organ penyusun sistem pencernaan manusia beserta fungsinya. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi tersbut berdasarkan animasi yang ditampilkan. Proses pencernaan makanan kemudian ditampilkan dalam animasi berikutnya, siswa mengamati demonstrasi proses pencernaan melalui animasi tersebut.

Gangguan pencernaan yang terjadi pada manusia pun kemudian dibuat sebuah animasi, yang menggambarkan proses terjadinya gangguan tersebut, sehingga siswa dapat mengamati secara langsung pada animasi yang ditampilkan.

Kegiatan selanjutnya adalah memberikan latihan evaluasi terhadap siswa. Siswa diberikan latihan evaluasi mengenai materi yang telah disampaikan dalam bentuk animasi.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti untuk mencatat aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan program Macromedia flash. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.


(26)

27

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Tahap Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti menyusun rencana selanjutnya untuk merumuskan tindakan lanjutan untuk memperbaiki hal-hal yang dirasa masih kurang pada pelaksanaan siklus kedua.

D. Variabel Penelitian

Arikunto (1998:101) membedakan variabel menjadi dua, yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variable. Sedangkan variabel akibat yang disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variable.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Macromedia flash. Macromedia flash adalah sebuah program multimedia dan animasi interaktif, dengan menggunakan secara optimal kemampuan fasilitas menggambar dan bahasa pemrograman pada flash (action Script), kita mampu membuat game-game yang menarik (Ramadianto, 2008:9).

Macromedia flash adalah salah satu dari program aplikasi pembuat animasi yang sangat dinamis dan interaktif. Dinamis berarti setiap gambar yang ditampilkan mampu bergerak, sehingga dengan animasi ini proses pencernaan yang terjadi dapat digambarkan secara semi konkrit dengan gerakan-gerakan gambar yang disesuaikan dengan teori. Sedangkan interaktif berarti pengguna animasi, dalam hal ini guru dan siswa dapat memilih animasi yang ingin dilihat sesuai dengan keinginan, artinya ketika siswa ingin mengamati proses pencernaan, siswa bisa langsung memilih pada animasi bagian proses pencernaan, tanpa harus memulai animasi dari materi yang paling awal, yaittu jenis-jenis makanan.

Macromedia flash dalam penelitian ini digunakan sebagai media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA kelas VIII materi tentang sistem


(27)

28

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencernaan manusia. Dalam penggunaanya, guru dan setiap siswa sama-sama mengoperasikan komputer untuk kemudian menggunakan program ini sebagai media pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu mengamati setiap proses yang terjadi pada organ pencernaan manusia melalui animasi yang ditampilkan. Setiap animasi ini memberikan gambaran yang bergerak sesuai dengan proses yang terjadi. Contohnya pada proses pencernaan makanan yang terjadi di mulut, animasi akan menggambarkan proses mengunyah oleh gerakan gigi yang sedang mengunyah makanan.

Contoh lain adalah proses pergerakan makanan dari mulut menuju ke lambung, animasi akan menunjukkan makanan yang sudah dikunyah bergerak ke lambung melalui kerongkongan dengan bergeraknya otot-otot kerongkongan, yang dinamakan gerakan peristaltik. Proses tersebut bisa diamati oleh siswa melalui animasi yang ditunjukkan.

Adapun penggunaan animasi pada peneliian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Guru dan siswa membuka animasi bersama-sama

2. Animasi pertama yang akan muncul adalah judul dari materi pelajaran yang akan dipelajari, yaitu sistem pencernaan manusia. Pada tampilan ini akan ada daftar sub materi, yaitu materi tentang zat-zat makanan, sistem pencernaan, gangguan sistem pencernaan, dan latihan soal.

3. Guru meminta siswa untuk „mengklik‟ sub materi pertama yang akan dipelajari, yaitu materi tentang zat-zat makanan. Setelah itu maka akan muncul berbagai jenis makanan, seperti nasi, roti, ikan, telur, jeruk, dan apel. Selanjutnya animasi akan menunjukkan jenis-jenis zat makanan beserta fungsinya, yaitu karbohidrat, protein, dan vitamin C. kemudian secara otomatis animasi akan menampilkan pengelompokkan jenis-jenis makanan berdasarkan zat yang dikandungnya, seperti:

a. Karbohidrat terdiri dari nasi dan roti b. Protein terdiri dari telur dan ikan


(28)

29

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Vitamin C terdiri dari jeruk dan apel

4. Animasi selanjutnya adalah materi tentang sistem pencernaan manusia. Tayangan yang akan tampil adalah proses pencernaan yang terjadi ketika seseorang memakan sebuah apel. Berikut ini urutan animasi yang akan ditampilkan :

a. Animasi ketika seseorang sedang mengunyah apel, animasi ini akan menampilkan proses mengunyah. Pada saat proses mengunyah itu muncul, animasi akan menampilkan organ pencernaan yang berfungsi untuk mengunyah makanan, yaitu gigi. Animasi akan muncul lebih besar pada area gigi, sehingga siswa kemudian dapat mengamati lebih jelas bagian-bagian gigi manusia.

b. Proses selanjutnya adalah animasi proses menelan makanan yang telah dikunyah kemudian masuk ke kerongkongan. Ketika makanan berada di kerongkongan, animasi akan menunjukkan pergerakan makanan tersebut dengan bergeraknya otot-otot kerongkongan yang berkontraksi sehingga makanan dapat bergerak secara perlahan menuju ke lambung.

c. Animasi berikutnya adalah proses pencernaan yang terjadi di lambung, animasi akan menampilkan bergeraknya otot-otot lambung yang dibantu dengan enzim pencernaan untuk menghancurkan makanan sehingga menjadi bentuk seperti bubur.

d. Proses selanjutnya adalah penyerapan makanan yang telah menjadi bubur di usus halus. Animasi akan menampilkan bagaimana makanan tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan enzim pencernaan.

e. Animasi selanjutnya akan menampilkan proses pembusukan makanan yang terjadi di usus besar. Animasi akan menunjukkan proses pembusukan sisa-sisa makanan dari usus halus.

5. Animasi berikutnya adalah tentang gangguan pencernaan yang terjadi pada. Contohnya animasi tentang :


(29)

30

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Seseorang yang makan bakso terlalu padas, beberapa saat kemudian ia merintih kesakitan di bagian perut.

b. Seseorang yang sering terlambat makan, akan merasakan perih pada bagian perutnya dan mual-mual seperti ingin muntah.

Gambar 3.2 Contoh tampilan animasi

Selain memuat materi, media ini juga dilengkapi dengan kuis yang tujuannya sebagai latihan bagi siswa setelah mempelajari materi sistem pencernaan manusia dengan mengamati animasi yang ditunjukkan. Kuis ini terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Bagian pertama mengevaluasi materi tentang kandungan zat makanan, dimana siswa diminta untuk mengelompokkan beberapa jenis makanan sesuai dengan zat makanan yang dikandungnya, contohnya roti dan nasi dikelompokkan dalam makanan yang mengandung karbohidrat.

2. Bagian kedua mengevaluasi materi tentang organ penyusun sistem pencernaan manusia, dalam soal latihan ini siswa akan mencocokkan nama dengan gambar, kemudian meletakkan gambar setiap organ sesuai dengan letak organ tersebut pada tubuh manusia. Contohnya, gambar


(30)

31

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lambung dicocokkan dengan kata „lambung‟ kemudian diletakkan sesuai dengan posisi di dalam tubuh manusia.

3. Bagian ketiga, mengevaluasi materi tentang gangguan pencernaan, dimana pada bagian ini siswa akan menyaksikan animasi yang menggambarkan salah satu gangguan pencernaan manusia, kemudian siswa menjawab salah satu pilihan jawaban yang ada. Contohnya, ketika animasi menunjukkan seseorang makan bakso pedas, kemudian ia akan merintih kesakitan di bagian perutnya, siswa kemudian menjawab jenis gangguan apa yang dialami oleh orang tersebut berdasarkan pilihan jawaban yang ada.

Kuis ini tidak memiliki bobot nilai, ini hanya sebagai bentuk latihan soal sebelum siswa mengerjakan soal pretes.

Gambar 3.3 Contoh tampilan animasi kuis 2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada materi sistem pencernaan manusia, hasil belajar ini ditunjukkan oleh nilai evaluasi yang diberikan oleh guru kepada siswa setelelah pembelajaran. Soal evaluasi yang diberikan terdiri dari 20 soal pilihan ganda sesuai dengan materi yang telah diberikan.


(31)

32

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua cara instrumen penelitian untuk dapat menjawab permasalahan penelitian yang dirumuskan. Kedua cara untuk mengumpulkan data tersebut meliputi: tes dan observasi.

1. Tes

Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Tes ini diberikan kepada siswa dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.

2. Observasi

Observasi dilakukan terhadap siswa dan peneliti sebagai guru. Observasi terhadap siswa, dilakukan oleh peneliti dan pihak guru sejawat untuk mengetahui tingkah laku siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Macromedia flash.

Sedangkan observasi terhadap peneliti selaku guru dilakukan oleh observer dari pihak guru sejawat dengan menggunakan lembar pengamatan observasi yang telah ditentukan. Lembar observasi yang dirancang berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa rekan guru di SLB Al-Masduki.

F. Teknik Pengolahan Data Hasil Penelitian

Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berasal dari hasil tes, sedangkan data kualitatif berasal dari observasi. Adapun pengolahannya adalah sebagai berikut :

1. Data Hasil Tes

Data tes berupa jawaban siswa, terhadap jenis soal pilihan ganda yang diberikan. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menjawab soal-soal materi sistem pencernaan manusia digunakan rumus :


(32)

33

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Observasi

Observasi dianalisis dengan cara mengelompokkan data hasil observasi sehingga diperoleh kesimpulan selanjutnya diinterprestasikan secara deskriptif, yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap rencana dan tindakan yang telah dilakukan, dan dijadikan dasar dalam merancang dan merumuskan rencana tindakan selanjutnya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Adapun format pengamatan yang digunakan menggunakan format observasi seperti pada Tabel 3.1 dan 3.2.

Tabel 3.1

Instrumen Observasi terhadap Perilaku Siswa

No Perilaku Siswa Ya Tidak Keterangan

1 Mampu menampilkan animasi program Macromedia Flash 2 Menunjukkan ketertarikan

terhadap materi pelajaran ketika menggunakan program Macromedia Flash sebagai media pembelajaran 3 Memperhatikan animasi

setiap materi ketika proses pembelajaran

4 Memperhatikan penjelasan guru selama proses

pembelajaran

Skor akhir = Skor perolehan siswa x 100 Skor Maksimal


(33)

34

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran terhadap Guru

No Aspek yang Diamati PENILAIAN Ket.

Baik Cukup Kurang Tidak ada I Kegiatan Awal

1 Mengkondisikan siswa dalam situasi pembelajaran 2 Mengecek kehadiran siswa 3 Membaca doa bersama

siswa

4 Melakukan kegiatan apersepsi dengan menggunakan animasi program Macromedia Flash

5 Memberikan bimbingan kepada siswa mengenai penggunaan program Macromedia Flash

II Kegiatan Inti

6 Menyampaikan materi sesuai dengan animasi yang ditampilkan dalam program Macromedia Flash

7 Menyampaikan setiap materi yang ditampilkan oleh animasi program Macromedia Flash dengan


(34)

35

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek yang Diamati PENILAIAN Ket.

Baik Cukup Kurang Tidak ada

jelas

8 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

9 Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan

10 Melibatkan siswa dalam penggunaan program Macromedia Flash 11 Memantau kemajuan

belajar siswa selama proses pembelajaran 12 Melakukan evaluasi

pembelajaran

III Kegiatan Penutup

13 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman materi pembelajaran dengan melibatkan siswa 14 Melaksanakan tindak

lanjut dengan memberikan arahan, dan PR sebagai bagian pengayaan


(35)

65

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan guru untuk memperbaiki hasil belajar melalui proses belajar mengajar di dalam kelas. Pada penelitian ini, upaya yang dilakukan melalui dua siklus terhadap mata pelajaran IPA dengan subjek penelitian adalah siswa tunarungu kelas VIII SMPLB materi sistem pencernaan manusia dengan menggunakan program Macromedia flash sebagai media pembelajaran di SLB Al-Masduki.

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan program Macromedia flash sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa tunarungu di kelas VIII SMPLB SLB Al-Masduki Kab. Garut. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan nilai hasil belajar kedua siswa, yaitu HE dari 40 menjadi 75, dan HE dari 40 menjadi 65. Kedua nilai siswa tersebut sudah memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal, yaitu 65.

B. Implikasi

Implikasi dari penggunaan program Macromedia flash sebagai media pembelajaran terhadap proses pembelajaran adalah membantu siswa untuk memahami materi yang bersifat abstrak, karena dengan animasi yang disajikan, materi yang pada awalnya dijelaskan secara deskriptif sehingga membutuhkan pemikiran yang abstrak, dapat dijelaskan secara semi konkrit dengan tayangan animasi tersebut. Sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.

Penggunaan animasi dengan program Macromedia flash dapat dijadikan salah satu media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran yang bersifat abstrak lainnya. Namun ketika seorang guru akan menggunakan animasi dari program Macromedia Flash ini harus tetap mengacu pada materi pembelajaran dan sesuai dengan deskripsi


(36)

66

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman siswa dalam memahami animasi tersebut.


(37)

66

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Sabri. (2007). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat : Quantum Teaching.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad.Azhar. (2013). Ed. Revisi. Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Press.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA SMPLB (Tunarungu). Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Hernawati, Tati. (2007). Pengembangan Kemampuan Berbahasa dan Berbicara Anak Tunarungu. [Online]. Tersedia :

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19630208198703

2-TATI_HERNAWATI/jurnal.pdf (12 Maret 2013).

Kamala. (2008). Pengertian Pendidikan IPA dan Perkembangannya. [Online]. Tersedia :

http://juhji-science-sd.blogspot.com/2008/07/pengertian-pendidikan-ipa-dan.html. (10 Maret 2013)

Purwanto, M. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : PustakaPelajar.

Rofi’udin, A. H. (1996). Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah Disampaikan pada Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif Angkatan V tahun 1996/1997. Malang: lembaga Penelitian IKIP Malang.

Sadjaah, Edja. (2003). Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran dalam Keluarga. Bandung : San Grafika.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.


(38)

67

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somad, P, dkk. (2008). Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus. Buku Materi Kuliah, tidak diterbitkan. Bandung.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Sumaryadi, A. (2007). Mengenal Macromedia Flash. [Online]. Tersedia :

http://www.adisumaryadi.net/artikel/detail/12/46/mengenal-macromedia-flash.html (29 Maret 2013).

Tim Guru. (2005). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tidak diterbitkan.

Wahana Komputer, Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan. (2006). Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash 8 Professional. Jakarta : Salemba Infotek.

Wiriatmadja. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.


(1)

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran terhadap Guru

No Aspek yang Diamati PENILAIAN Ket.

Baik Cukup Kurang Tidak ada I Kegiatan Awal

1 Mengkondisikan siswa dalam situasi pembelajaran 2 Mengecek kehadiran siswa 3 Membaca doa bersama

siswa

4 Melakukan kegiatan apersepsi dengan menggunakan animasi program Macromedia

Flash

5 Memberikan bimbingan kepada siswa mengenai penggunaan program

Macromedia Flash

II Kegiatan Inti

6 Menyampaikan materi sesuai dengan animasi yang ditampilkan dalam program Macromedia

Flash

7 Menyampaikan setiap materi yang ditampilkan oleh animasi program


(2)

35

No Aspek yang Diamati PENILAIAN Ket.

Baik Cukup Kurang Tidak ada jelas

8 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

9 Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan

10 Melibatkan siswa dalam penggunaan program

Macromedia Flash

11 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran 12 Melakukan evaluasi

pembelajaran III Kegiatan Penutup

13 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman materi pembelajaran dengan melibatkan siswa 14 Melaksanakan tindak

lanjut dengan memberikan arahan, dan PR sebagai bagian pengayaan


(3)

65

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan guru untuk memperbaiki hasil belajar melalui proses belajar mengajar di dalam kelas. Pada penelitian ini, upaya yang dilakukan melalui dua siklus terhadap mata pelajaran IPA dengan subjek penelitian adalah siswa tunarungu kelas VIII SMPLB materi sistem pencernaan manusia dengan menggunakan program

Macromedia flash sebagai media pembelajaran di SLB Al-Masduki.

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan program Macromedia flash sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa tunarungu di kelas VIII SMPLB SLB Al-Masduki Kab. Garut. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan nilai hasil belajar kedua siswa, yaitu HE dari 40 menjadi 75, dan HE dari 40 menjadi 65. Kedua nilai siswa tersebut sudah memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal, yaitu 65.

B. Implikasi

Implikasi dari penggunaan program Macromedia flash sebagai media pembelajaran terhadap proses pembelajaran adalah membantu siswa untuk memahami materi yang bersifat abstrak, karena dengan animasi yang disajikan, materi yang pada awalnya dijelaskan secara deskriptif sehingga membutuhkan pemikiran yang abstrak, dapat dijelaskan secara semi konkrit dengan tayangan animasi tersebut. Sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.

Penggunaan animasi dengan program Macromedia flash dapat dijadikan salah satu media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran yang bersifat abstrak lainnya. Namun ketika seorang guru akan menggunakan animasi dari program Macromedia Flash ini harus tetap mengacu pada materi pembelajaran dan sesuai dengan deskripsi


(4)

66

Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

materi tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman siswa dalam memahami animasi tersebut.


(5)

66 Retno Tri Indrayanti, 2013

Penggunaan Probgram Macromedia Flas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ahmad, Sabri. (2007). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat : Quantum Teaching.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad.Azhar. (2013). Ed. Revisi. Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Press.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA

SMPLB (Tunarungu). Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Hernawati, Tati. (2007). Pengembangan Kemampuan Berbahasa dan Berbicara Anak

Tunarungu. [Online]. Tersedia :

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19630208198703 2-TATI_HERNAWATI/jurnal.pdf (12 Maret 2013).

Kamala. (2008). Pengertian Pendidikan IPA dan Perkembangannya. [Online]. Tersedia : http://juhji-science-sd.blogspot.com/2008/07/pengertian-pendidikan-ipa-dan.html. (10 Maret 2013)

Purwanto, M. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : PustakaPelajar.

Rofi’udin, A. H. (1996). Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah Disampaikan pada Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif Angkatan V tahun 1996/1997. Malang: lembaga Penelitian IKIP Malang.

Sadjaah, Edja. (2003). Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran dalam

Keluarga. Bandung : San Grafika.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


(6)

67

Somad, P, dkk. (2008). Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus. Buku Materi Kuliah, tidak diterbitkan. Bandung.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Sumaryadi, A. (2007). Mengenal Macromedia Flash. [Online]. Tersedia :

http://www.adisumaryadi.net/artikel/detail/12/46/mengenal-macromedia-flash.html (29 Maret 2013).

Tim Guru. (2005). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tidak diterbitkan.

Wahana Komputer, Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan. (2006). Pembuatan

Animasi dengan Macromedia Flash 8 Professional. Jakarta : Salemba Infotek.

Wiriatmadja. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.