PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WECHSELPRÄPOSITIONEN SISWA KELAS XI SMAN 23 BANDUNG.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ………..

ABSTRAKT ………...

KATA PENGANTAR ………

UCAPAN TERIMA KASIH……….

DAFTAR ISI ………..

DAFTAR LAMPIRAN ………..

DAFTAR LAMPIRAN TABEL………...

BAB I PENDAHULUAN………..………

A. LatarBelakangMasalah ………...………...

B. IdentifikasiMasalah ……….…………..………...

C. BatasanMasalah ………...………...

D. RumusanMasalah ………...………....

E. TujuanPenelitian ………...………...

F. ManfaatPenelitian………...………….………... i ii iii iv vii ix x 1 1 5 6 6 7 7

BAB II LANDASAN TEORETIS ………...

A. MetodePembelajaran ………..………

1. PengertianMetodePembelajaran ………...…………...

2. FungsidanTujuanMetodePembelajaran ……….

3. Jenis-jenisMetodePembelajaran ………..

B. MetodeDiskusiKelompok ………..…....

1. PengertianMetodeDiskusiKelompok ……..……….….….

2. Ciri-ciriDiskusiKelompok ………..

3. KelebihandanKelemahanMetodeDiskusiKelompok …………

a. KelebihanMetodeDiskusiKelompok ………...…..

b. KelemahanMetodeDiskusiKelompok ………...

4. PelaksanaanDiskusiKelompok ………..…..

C. Prӓpositionen und Wechselprӓpositionen………...

1. Prӓpositionen(Preposisi) ……….

2. FungsiPreposisi ………

3. Jenis-jenisPreposisi ………..

a. Preposisiberdasarkanstruktur kata ……… b. Preposisiberdasarkanfungsi ……….. c. Preposisiberdasarkankasusnomina yang menyertai ……….

4. Wechselprӓpositionen ………...………

D. PembelajaranWechselpräpositionen di SekolahMenengahAtas

(SMA) ……….. 9 9 9 13 16 17 17 20 22 22 24 26 28 28 29 30 31 33 34 37 43


(2)

E. KerangkaBerpikir ………..……….

F. Hipotesis ………..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………

A. MetodePenelitian ………

B. DesainPenelitian ……….

C. Variable Penelitian ………...

D. SubjekPenelitian ……….

E. TempatdanWaktuPenelitian ……….

F. InstrumenPenelitian ………....

G. TeknikPengumpulan Data ………..

H. Teknikpengolahan Data ………..

1. UjiNormalitas ………...

2. UjiHomogenitas ………....

3. UjiSignifikansit ………

I. ProsedurPenelitian ………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….

A. Deskripsi Data ………..

B. DeskripsiPelaksanaanPenelitian ………

C. UjiPersyaratanAnalisis ………...

1. UjiNormalitas ………....

2. UjiHomogenitas ………...…….

3. UjiSignifikansi ………...……...

D. UjiHipotesis ………...……….

E. PembahasanHasilPenelitian ………...…

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….…

A. Kesimpulan ………..

B. Saran ………

DAFTAR PUSTAKA ……….

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP 44 46 47 47 47 48 48 48 49 49 50 50 51 52 52 54 54 54 60 60 60 61 61 62 64 64 65 66


(3)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

3.1. InstrumenPenelitian (pretestdanposttest) ……….

3.2. RencanaPelaksanaanPembelajaran 1 (treatment 1) …………... 3.3. RencanaPelaksanaanPembelajaran 2 (treatment 2) …………...

3.4. RencanaPelaksanaanPembelajaran 3 (treatment 3) …………...

3.5. InstrumenPenelitian (treatment 1) ……….. 3.6. IntsrumenPenelitian (treatment 2) ……….…. 3.7. InstrumenPenelitian (treatment 3) ……….…. 4.1. Nilai Data Pretest dan Posttest ………

4.2. UjiNormalitas Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ………...

4.3. UjiHomogenitasVarians Data X dan Y ……….… 4.4. UjiSignifikansiPerbedaan Rata-rata NilaiPretesdanPosttest ..

4.5. PengujianHipotesis ……….

67 75 84 93 103 105 107 110 112 119 120 125


(4)

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

4.1.1. Deskripsi Data Pretest danPosttest………...

4.2.1. UjiNormalitas Data Pretest ………...

4.2.2. TafsiranUjiNormalitas Data Pretest………

4.2.3. UjiNormalitas Data Posttest……….

4.2.4. TafsiranUjiNormalitas Data Posttest ………...

4.3.1. UjiHomogenitas Data Pretest Dan Posttest ………..

4.4.1. DistribusiNilaiPretest, Posttest, danGainPesertaDidik …………

4.4.2. JumlahKuadratDeviasi �2………..

110 113 115 116 118 119 121 122

Daftartabeldistribusi F ……….

Daftartabeldistribusi T ……….

DaftartabelLiliefors ………..

126 130 131


(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan yang harus dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik. Keempat keterampilan tersebut yaitu keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran bahasa Jerman, peserta didik dihadapkan pada materi pembelajaran yang berhubungan dengan tata bahasa. Salah satu materi pembelajaran yang dipelajari oleh peserta didik dalam bahasa Jerman adalah preposisi. Preposisi dalam pembelajaran bahasa Jerman terbagi menjadi empat kelompok, yaitu preposisi yang diikuti nomina dalam kasus Dativ (Prӓpositionen mit Dativ), preposisi yang diikuti nomina dalam kasus Akkusativ (Prӓpositionen mit Akkusativ), preposisi yang diikuti nomina dalam kasus Dativ dan Akkusativ (Wechselprӓpositionen) dan preposisi yang diikuti nomina dalam kasus Genitiv (Prӓpositionen mit Genitiv).

Wechselprӓpositionen merupakan preposisi yang diikuti nomina baik dalam kasus Akkusativ maupun dalam kasus Dativ. Preposisi tersebut diikuti nomina dalam kasus Akkusativ apabila di dalam kalimat terdapat verba yang menunjukkan pergerakan atau suatu arah, sedangkan preposisi tersebut diikuti nomina dalam kasus Dativ apabila di dalam kalimat tersebut terdapat verba yang menunjukkan letak atau tempat.

Salah satu permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam memahami materi pembelajaran Wechselpräpositionen yaitu menentukan preposisi tersebut


(6)

diikuti nomina dalam kasus Akkusativ atau Dativ. Permasalahan tersebut dapat terlihat pada dua kalimat di bawah ini :

1) Ich gehe ins (in das) Kino.

‘Saya pergi ke bioskop’.

2) Das Buch liegt in der Tasche.

‘Buku itu terletak di dalam tas’.

Berdasarkan pengalaman pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan pengamatan yang peneliti lakukan pada kelas XI SMA Negeri 23 Bandung, masih banyak peserta didik yang membuat kalimat seperti berikut :

3) *Ich gehe in der Kino.

4) *Das Buch liegt in die Tasche.

Berdasarkan dua kalimat yang dibuat peserta didik di atas dapat dilihat bahwa pada kalimat nomor tiga (3) dan empat (4) terdapat kesalahan. Kesalahan tersebut terlihat pada artikel dari nomina yang berkorelasi dengan preposisi. Preposisi in dalam kalimat nomor satu (1) dan tiga (3) harus diikuti nomina dengan artikel dalam kasus Akkusativ karena pada kalimat tersebut terdapat verba gehen ‘pergi’ yang mengandung makna pergerakan. Akan tetapi, pada kalimat nomor tiga (3) yang dibuat peserta didik di atas, dapat dilihat bahwa di dalam kalimat tersebut terdapat artikel yang salah. Pada kalimat nomor tiga (3) terdapat nomina Kino yang seharusnya memiliki artikel das, akan tetapi pada kalimat tersebut nomina Kino dengan artikel der. Begitu pula kalimat nomor dua (2) dan empat (4) terdapat preposisi in yang harus diikuti nomina dengan artikel dalam kasus Dativ karena di dalam kalimat tersebut terdapat verba liegen ‘terletak’ yang


(7)

mengandung makna menunjukan suatu tempat atau letak. Akan tetapi, kalimat nomor empat (4) yang dibuat peserta didik tidak menggunakan artikel dari nomina Tasche dalam kasus Dativ.

Faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya kesalahan-kesalahan di atas yaitu kurangnya penguasaan tata bahasa dan pengetahuan peserta didik terhadap artikel dari nomina berserta perubahannya baik dalam kasus Akkusativ maupun Dativ serta kurangnya pemahaman peserta didik tentang preposisi yang terdapat dalam suatu kalimat diikuti oleh nomina dengan artikel dalam kasus Akkusativ atau Dativ. Di samping itu, suasana kelas yang kurang mendukung juga dapat mempengaruhi terjadinya kesalahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai contoh, berdasarkan pengalaman peneliti ketika menjadi praktikan pada Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 23 Bandung, jumlah peserta didik yang terlalu banyak dalam satu kelas dan suara pengajar yang kurang jelas ketika menyampaikan materi pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik tidak dapat fokus dalam belajar sehingga materi yang disampaikan kurang dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi yang terkesan monoton dan satu arah sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan terlihat pasif. Rasa malu dan takut bertanya ketika proses pembelajaran berlangsung juga dapat menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran berlangsung seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat ditanggulangi dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Metode pembelajaran itu


(8)

diantaranya yaitu ceramah, tanya jawab, bermain peran, demonstrasi, dan diskusi. Peneliti menganggap metode pembelajaran yang dapat menanggulangi permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran khususnya pada materi Wechselpräpositionen yaitu, menggunakan metode diskusi, dalam penelitian ini metode diskusi yang dimaksud adalah diskusi kelompok.

Metode diskusi kelompok ini dianggap baik karena peserta didik dapat secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan membicarakan suatu masalah dan mencari pemecahannya yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam satu waktu tertentu. Ide dan gagasan yang dimiliki oleh setiap peserta didik dalam menemukan pemecahan masalah berbeda-beda, maka ide-ide tersebut dikemukakan pada kelompok masing-masing agar ditemukan pemecahan masalah yang disepakati anggota kelompok masing-masing. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat secara aktif mengungkapkan pendapatnya dan memberikan solusi untuk permasalahan ataupun tugas yang diberikan oleh pengajar kepada kelompok tersebut tanpa ada rasa malu ataupun takut. Ketika seorang peserta didik menyampaikan pendapat maka peserta didik lainnya menjadi pendengar aktif. Maksud dari pendengar aktif yaitu ketika seorang peserta didik mengemukakan pendapat ataupun pemecahan atas suatu masalah maka peserta didik lainnya akan memikirkan dan menimbang pendapat yang dikemukakan tersebut, sehingga terjadi interaksi ataupun tanggapan atas pendapat tersebut sampai ditemukannya pemecahan atas permasalahan yang ada. Diskusi kelompok juga dapat menumbuhkan karakter


(9)

menghargai pendapat orang lain dan memupuk rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan.

Berdasarkan penjelasan di atas terdapat dua pokok permasalahan yang menjadi latar belakang peneliti melakukan penelitian ini, yaitu menentukan preposisi yang termasuk ke dalam Wechselpräposistionen diikuti nomina dengan artikel dalam kasus Akkusativ atau Dativ dan metode pembelajaran yang kurang dapat menanggulangi permasalahan-permasalahan yang terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung. Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Diskusi Kelompok untuk

Meningkatkan Pemahaman Wechselpräpositionen pada Siswa Kelas XI SMAN 23 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka untuk mengidentifikasi masalah dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan seperti berikut :

1. Apakah penguasaan kosakata mempengaruhi kemampuan peserta didik

dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada pembelajaran bahasa

Jerman?

2. Apakah penguasaan artikel mempengaruhi kemampuan peserta didik

dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada pembelajaran bahasa


(10)

3. Apakah suasana kelas yang kurang kondusif mempengaruhi kemampuan

peserta didik dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada

pembelajaran bahasa Jerman?

4. Apakah kesulitan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran

Wechselprӓpositionen disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan kondisi peserta didik?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, peneliti membatasi permasalahan hanya pada penggunaan Metode Diskusi Kelompok untuk meningkatkan pemahaman Wechselpräpositionen mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti dalam penelitian.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu penggunaan Metode Diskusi Kelompok dan Wechselpräpositionen. Masalah pada penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sebelum menggunakan Metode Diskusi Kelompok?

2. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman setelah menggunakan Metode Diskusi Kelompok?


(11)

3. Apakah metode diskusi kelompok efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi Wechselprӓpositionen?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sebelum menggunakan Metode Diskusi Kelompok.

2. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman setelah menggunakan Metode Diskusi Kelompok.

3. Mengetahui keefektifan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan

pemahaman peserta didik dalam materi Wechselprӓpositionen.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung, khususnya bagi :

1. Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam

mempelajari materi-materi pembelajaran bahasa Jerman yang sulit.

2. Pengajar, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk menerapkan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran bahasa Jerman.


(12)

3. Peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan kemampuan peneliti dalam memahami materi-materi pembelajaran bahasa Jerman khususnya materi Wechselprӓpositionen.

4. Peneliti lain, sebagai bahan perbandingan untuk melaksanakan penelitian serupa.


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen

(eksperimen semu) dengan desain penelitian one group pretest-posttest yaitu penelitian dilaksanakan pada satu kelas saja tanpa kelas pembanding.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-Test and Post-Test Group. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik yang menggunakan metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran bahasa Jerman dengan materi pembelajaran Wechselpräpositionen. Subjek tersebut diberikan perlakuan (treatment) yaitu menerapkan metode diskusi kelompok dengan terlebih dahulu melaksanakan tes awal (pretest) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan dan diakhiri dengan melaksanakan tes akhir (posttest) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah mendapatkan perlakuan. Pola penelitian Quasi Eksperimen yang akan dilaksanakan tersebut yakni sebagai berikut :


(14)

Keterangan:

O1 : Pretest (tes awal) sebelum mendapatkan perlakuan.

X : Perlakuan dengan menggunakan metode diskusi kelompok.

O2 : Posttest (tes akhir) setelah mendapatkan perlakuan.

C. Variabel Penelitian

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran materi Wechselpräposition dan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa berupa peningkatan pemahaman pada materi Wechselpräpositionen.

D. Subjek Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 23 Bandung.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 45 peserta didik kelas eksperimen XI IPA 3 Sekolah Menengah Atas Negeri 23 Bandung.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam materi pembelajaran Wechselpräpositionen dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 23 Bandung dan berlangsung pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.


(15)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa tes tertulis. Tes yang digunakan dalam penelitan ini adalah pretest dan posttest yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan sejumlah 20 soal dengan maksimal nilai 100.

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Tes ini digunakan pula untuk mengukur seberapa efektif penggunaan metode diskusi kelompok sebagai metode pembelajaran khususnya pada materi pembelajaran Wechselpräpositionen bahasa Jerman.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Kajian Pustaka, berupa pengumpulan materi-materi dan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai landasan atau bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian.

2. Tes awal atau pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi Wechselpräposition.

3. Tes akhir atau posttest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman akhir siswa tentang Wechselpräposition. Tes akhir diberikan setelah perlakuan sebanyak 3 kali.


(16)

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan langkah-langkah berikut ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Lilliefors dengan rumus sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dari nilai pretest dan posttest = Σ

b. Menghitung simpangan baku

S = �Σ 2 –(Σ )2 � (�−1)

c. Menghitung Zi

Zi = − �

d. Menghitung F(Zi)

F(Zi) = P (Z ≤ Zi)

Rumus peluang (P) = 0,5 jadi F(Zi)= 0,5 (Z ≤ Zi) e. Menghitung proporsi 1, 2, ,…… �� � �

S(Zi) = banyaknya 1, 2, �,…. �� � � �


(17)

Keterangan:

= mean atau rata-rata pretest atau posttest

∑ = jumlah keseluruhan nilai pretest (x) atau posttest (y) � = banyaknya subjek

� = simpangan baku

∑ 2= jumlah keseluruhan nilai pretest (x) atau posttest (y) yang dikuadratkan

� = peluang

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diolah diambil dari populasi yang bersifat homogen. Rumus untuk menguji homogenitas sebagai berikut:

F = ΣΣ 22 = � � � �� � � � ���� Keterangan:

F = homogenitas

∑ 2 = jumlah keseluruhan nilai pretest (x) yang dikuadratkan


(18)

3. Uji Taraf Signifikansi t

Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

) 1 (

2

 

n n

d x M

t d

Keterangan:

Md = mean dari deviasi (d) antara pretest and posttest

xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi

n = banyaknya subjek

df = atau db adalah n-1

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelas eksperimen. Kelas eksperimen ini diberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Adapun langkah-langkah atau prosedur penelitian yang dilakukan, adalah sebagai berikut:

1. Membuat proposal penelitian;

2. Melakukan studi lapangan ke sekolah yang akan dijadikan penelitian; 3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penelitian; 4. Pelaksanaan eksperimen; pretest, perlakuan, posttest;


(19)

5. Mengolah hasil penelitian dan menguji data tersebut dengan uji signifikansi –t;


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan penelitian mengenai penggunaan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman Wechselpräpositionen, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada saat tes awal (pretest) diperoleh skor tertinggi 80 dan terendah 43 dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor sebesar 64,64. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik

dalam materi pembelajaran Wechselpräpositionen masuk ke dalam

kategori cukup.

2. Pada saat tes akhir (posttest) diperoleh skor tertinggi 100 dan terendah 75 dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor 93,13. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik dalam materi pembelajaran Wechselpräpositionen mengalami peningkatan yang baik dibandingkan dengan hasil tes awal.

3. Hasil pengujian signifikansi (uji-t) diperoleh thitung > ttabel (18,50 > 1,68).

Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dengan hasil tes akhir. Dengan demikian disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok efektif digunakan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi Wechselpräpositionen.


(21)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya yang berhubungan

dengan tata bahasa atau Grammatik, sebaiknya guru menjelaskan dengan jelas dan dapat memotivasi peserta didik dalam memahami materi tersebut baik secara individu atau berkelompok. Sehingga orientasi pembelajaran berpusat pada peserta didik bukan pada guru.

2. Dalam penyampaian materi pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa

Jerman sebaiknya guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan memperhatikan kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan hasil belajar peserta didikpun meningkat.

3. Bagi peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang sama sebaiknya menggunakan responden dan tes materi pembelajaran dengan tingkat yang lebih tinggi sehingga hasil yang diperolehpun lebih maksimal.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Balcik, Ines & Röhe, Klaus. (2006). Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Buscha, Anne & Szita, Szilvia. (2011). B-Grammatik Übungsgrammatik Deutsch als Fremdsprache. Leipzig: SCHUBERT-Verlag.

Djamarah, SB., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dreyer, Hilke & Schmitt, Richard. (1985). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: VERLAG FÜR DEUTSCH.

Duden. (2009). Die Grammatik. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

Hardini, I dan Puspitasari , D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep & Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2000). Leitfaden der Deutschen Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Hentschel, Elke & Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co.

Neuner, Gerhard & Hunfeld, Hans. (1993). Methoden des fremdsprachlichen Deutschunterricht. Berlin: Langenscheidt.

Reimann, Monika. (2000). Grundstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismaning, Deutschland: Hueber Verlag.

Saesaputri, SM. (2012). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran Menulis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Schwerdtfeger, Inge C. (2001). Gruppenarbeit und innere Differenzierung. Berlin:


(23)

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Taniredja, T., Faridli, EM., dan Harmianto, S. (2011). Model-Model

Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya). Jakarta: Rineka Cipta.

Te’an,Hidayatullah I H. (2008). Kumpulan Metode Pembelajaran/Pendampingan.

(Online).Tersedia:http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitia n_dan_kebijakan/untuk_cso/file/3553.pdf [14 Oktober 2011].


(1)

Vivi Angrini, 2013

Penggunaan Metode Diskusikelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Wechselprapositionen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Uji Taraf Signifikansi t

Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

) 1 ( 2  

n n d x M t d Keterangan:

Md = mean dari deviasi (d) antara pretest and posttest xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi

n = banyaknya subjek df = atau db adalah n-1

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelas eksperimen. Kelas eksperimen ini diberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Adapun langkah-langkah atau prosedur penelitian yang dilakukan, adalah sebagai berikut:

1. Membuat proposal penelitian;

2. Melakukan studi lapangan ke sekolah yang akan dijadikan penelitian; 3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penelitian; 4. Pelaksanaan eksperimen; pretest, perlakuan, posttest;


(2)

53

Vivi Angrini, 2013

5. Mengolah hasil penelitian dan menguji data tersebut dengan uji signifikansi –t;


(3)

Vivi Angrini, 2013

Penggunaan Metode Diskusikelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Wechselprapositionen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan penelitian mengenai penggunaan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman Wechselpräpositionen, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada saat tes awal (pretest) diperoleh skor tertinggi 80 dan terendah 43 dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor sebesar 64,64. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik dalam materi pembelajaran Wechselpräpositionen masuk ke dalam kategori cukup.

2. Pada saat tes akhir (posttest) diperoleh skor tertinggi 100 dan terendah 75 dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor 93,13. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik dalam materi pembelajaran Wechselpräpositionen mengalami peningkatan yang baik dibandingkan dengan hasil tes awal.

3. Hasil pengujian signifikansi (uji-t) diperoleh thitung > ttabel (18,50 > 1,68). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dengan hasil tes akhir. Dengan demikian disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok efektif digunakan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi Wechselpräpositionen.


(4)

65

Vivi Angrini, 2013

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan tata bahasa atau Grammatik, sebaiknya guru menjelaskan dengan jelas dan dapat memotivasi peserta didik dalam memahami materi tersebut baik secara individu atau berkelompok. Sehingga orientasi pembelajaran berpusat pada peserta didik bukan pada guru.

2. Dalam penyampaian materi pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jerman sebaiknya guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan memperhatikan kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan hasil belajar peserta didikpun meningkat.

3. Bagi peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang sama sebaiknya menggunakan responden dan tes materi pembelajaran dengan tingkat yang lebih tinggi sehingga hasil yang diperolehpun lebih maksimal.


(5)

[Type text]

Vivi Angrini, 2013

Penggunaan Metode Diskusikelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Wechselprapositionen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Balcik, Ines & Röhe, Klaus. (2006). Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Buscha, Anne & Szita, Szilvia. (2011). B-Grammatik Übungsgrammatik Deutsch als Fremdsprache. Leipzig: SCHUBERT-Verlag.

Djamarah, SB., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dreyer, Hilke & Schmitt, Richard. (1985). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: VERLAG FÜR DEUTSCH.

Duden. (2009). Die Grammatik. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

Hardini, I dan Puspitasari , D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep & Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2000). Leitfaden der Deutschen Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Hentschel, Elke & Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co.

Neuner, Gerhard & Hunfeld, Hans. (1993). Methoden des fremdsprachlichen Deutschunterricht. Berlin: Langenscheidt.

Reimann, Monika. (2000). Grundstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismaning, Deutschland: Hueber Verlag.

Saesaputri, SM. (2012). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran Menulis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Schwerdtfeger, Inge C. (2001). Gruppenarbeit und innere Differenzierung. Berlin:


(6)

[Type text]

Vivi Angrini, 2013

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Taniredja, T., Faridli, EM., dan Harmianto, S. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya). Jakarta: Rineka Cipta.

Te’an,Hidayatullah I H. (2008). Kumpulan Metode Pembelajaran/Pendampingan. (Online).Tersedia:http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitia n_dan_kebijakan/untuk_cso/file/3553.pdf [14 Oktober 2011].