PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG.

(1)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh : Ayu Diah Lestari

NIM. 0906064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

Oleh Ayu Diah Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ayu Diah Lestari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung


(4)

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

Ayu Diah Lestari

Pembimbing: Dra. Heraeni Tanuatmodjo, MM

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang keterampilan mengajar guru Akuntansi dan motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Angkasa Bandung serta untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung pada mata pelajaran Akuntansi.

Desain penelitian ini menggunakan tipe desain survey. Sementara itu, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 179 siswa dengan sampel sebanyak 124 siswa. Data mengenai keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala numerik. Gambaran tentang keterampilan mengajar guru berada pada kategori cukup terampil, sedangkan gambaran tentang motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung berada pada kategori sedang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung pada mata pelajaran Akuntansi dengan koefisien determinasi sebesar 20,61%, hal ini menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh sebesar 20,61% terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan sisanya sebesar 79,39% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis teruji dan diterima kebenarannya dengan taraf 95%, hal ini dibuktikan melalui perhitungan uji keberartian korelasi dengan alpha sebesar 0,05 dan derajat kebebasan sebesar 122 diperoleh hasil sebesar 5,680 dan sebesar 1,658. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa > . Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi keterampilan mengajar guru mengakibatkan semakin tinggi motivasi belajar siswa, sebaliknya, semakin rendah keterampilan mengajar guru mengakibatkan semakin rendah motivasi belajar siswa.


(5)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE INFLUENCE OF TEACHER’S TEACHING SKILLS TOWARDS STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION OF ACCOUNTINGS SUBJECT IN

CLASS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

Ayu Diah Lestari

Supervisor: Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M

ABSTRACT

This research was conducted at Angkasa Lanud Husein Sastranegara Senior High School Bandung. This research aimed to describe the teaching skills

of teacher and students’ learning motivation, also to examine the effect of teaching skills of teacher towards students of Social Science Program in SMA Angkasa in terms of their learning motivation.

This research used survey design type, however the method uses in this research was descriptive method of verification. The population of this research was 179 students of Social Science Program grade XI. Moreover, the sample of this research was 124 students. Furthermore, the data was derived by the results of questionnaires with numerical scale of data. An overview of teaching skills of teacher was enough category. An overview of Social Science Program student’s motivation was normal.

The results showed that the teaching skills of teacher has a positive effect towards students’ learning motivation of Social Science Program in Accounting subjects with a coefficient of determination of 20,61%, this suggests that the

teaching skills of teacher affected by 20,61% of student’s learning motivation,

while the remaining 79,39% was influenced by other factors. The results showed that the hypothesis tested and accepted as true by the level 95%. This was evidenced by calculating the correlation significance test with 0.05 alpha and 122 degrees of freedom for the results obtained tobtain of 5,680 and tcritical of 1,658. Based on these data tobtain > ttcritical. This result indicated that the higher the

teaching skills of teacher resulted in the higher students’ learning motivation. The lower teaching skills of teacher resulted in the lower students’ learning

motivation.


(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ucapan Terima Kasih ... ii

Daftar Isi.. ... ... ...v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Keterampilan Mengajar Guru ... 9

2.1.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Guru ... 9

2.1.2 Jenis-jenis Keterampilan Mengajar Guru... 11

2.1.2.1 Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran ... 13

2.1.2.2 Keterampilan Menjelaskan...14

2.1.2.3 Keterampilan Bertanya...15

2.1.2.4 Keterampilan Memberikan Penguatan...18

2.1.2.5 Keterampilan Mengadakan Variasi dalam Pembelajaran ..19

2.1.2.6 Keterampilan dalam Membimbing Diskusi...20

2.1.2.7 Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan...21

2.1.2.8 Keterampilan Mengelola Kelas...23

2.2Motivasi Belajar ... 24

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 24

2.2.2 Fungsi Motivasi Belajar ... 26

2.2.3 Jenis Motivasi ... 27

2.2.4 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ... 29

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 31

2.2.6 Pengukuran Motivasi Belajar ... 31

2.2.7 Cara Menumbuhkan/ Meningkatkan Motivasi Belajar ... 33

2.3Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 35

2.3.1 Pengertian Akuntansi ... 35

2.3.2 Proses Akuntansi ... 36

2.3.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi ... 36

2.4Penelitian Terdahulu ... 37

2.5Kerangka Pemikiran ... 38


(7)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian ... 43

3.2Operasionalisasi Variabel... 44

3.3Populasi dan Sampel ... 47

3.3.1 Populasi ... 47

3.3.2 Sampel ... 48

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.4.1 Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 50

3.4.2 Uji Instrumen Penelitian ... 52

3.4.2.1 Uji Validitas... 52

3.4.2.2 Uji Reliabilitas ... 55

3.5Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 57

3.5.1 Uji Normalitas ... 57

3.5.2 Analisis Data ... 59

3.5.2.1 Statistik Deskriptif...59

3.5.2.2 Statistik Inferensial...61

3.5.2.2.1 Koefisien Korelasi...61

3.5.2.2.2 Koefisien Determinasi...62

3.5.2.2.3 Pengujian Hipotesis...63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Objek Penelitian ... 64

4.1.1Identitas SMA Angkasa Bandung ... 64

4.1.2Sejarah Singkat SMA Angkasa Bandung ... 64

4.1.3Struktur Organisasi SMA Angkasa Bandung ... 65

4.1.4Visi, Misi, dan Tujuan SMA Angkasa Bandung... 66

4.1.5Deskripsi Responden ... 67

4.2Deskripsi Hasil Penelitian ... 68

4.2.1Deskripsi Variabel Keterampilan Mengajar Guru ... 68

4.2.1.1 Deskripsi Umum Keterampilan Mengajar Guru...68

4.2.1.2 Deskripsi Setiap Dimensi Keterampilan Mengajar Guru ...69

4.2.2Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa ... 77

4.2.2.1 Deskripsi Umum Motivasi Belajar Siswa...77

4.2.2.2 Deskripsi Setiap Dimensi Motivasi Belajar Siswa ...78

4.3Statistik Inferensial... 80

4.3.1Uji Normalitas ... 80

4.3.2Koefisien Korelasi ... 82

4.3.3Koefisien Determinasi ... 87

4.3.4Pengujian Hipotesis ... 87

4.4Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

4.4.1Deskripsi Keterampilan Mengajar Guru di SMA Angkasa Bandung ... 88

4.4.2Deskripsi Motivasi Belajar Siswa di SMA Angkasa Bandung ... 89

4.4.3Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Angkasa Bandung ... 90


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 93 5.2Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 45

Tabel 3.2 Populasi Siswa... 47

Tabel 3.3 Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas ... 49

Tabel 3.4 Sampel Masing-masing Kelas Menurut Nomor Absen Siswa .. ... 50

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Keterampilan Mengajar Guru... 53

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa... 54

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 56

Tabel 3.8 Tabulasi Jawaban Responden... 60

Tabel 3.9 Kelas Interval ... 60

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi ... 61

Tabel 4.1 Data Responden Sampel Penelitian... 67

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengajar Guru ... 69

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran ... 70

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menjelaskan ... 71

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Keterampilan Bertanya ... 72

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Keterampilan Memberikan Penguatan ... 73

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengadakan Variasi Pembelajaran ... 74

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Keterampilan Membimbing Diskusi... 75

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan... ... 76

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengelola Kelas ... 77

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Intrinsik ... 79

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Ekstrinsik ... 80

Tabel 4.14 Skor Total Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa ... 83


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Variabel ... 41 Gambar 4.1 Grafik Normalitas Keterampilan Mengajar Guru ... 81 Gambar 4.2 Grafik Normalitas Motivasi Belajar Siswa ... 82


(11)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian Lampiran 3 Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dengan SPSS 20.0 For Windows

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas dengan SPSS 20.0 For Windows

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Lampiran 7 Instrumen Penelitian

Lampiran 8 Daftar Nama Responden

Lampiran 9 Format Tabulasi Jawaban Responden (Keterampilan Mengajar Guru)

Lampiran 10 Format Tabulasi Jawaban Responden (Motivasi Belajar Siswa) Lampiran 11 Tabel Nilai r Product Moment

Lampiran 12 Tabel Nilai dalam Distribusi t Lampiran 13 Administrasi:

Permohonan Izin Pra Penelitian Permohonan Izin Penyebaran Angket

Lembar Evaluasi Presentasi Rancangan UP untuk Skripsi Frekuensi Bimbingan


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dijadikan sebagai sarana dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Suatu bangsa dapat dikatakan maju dan berkembang apabila selalu melakukan perbaikan di bidang pendidikan. Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas):

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan yang berjalan harus dapat menerapkan fungsi dan tujuannya sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3) adalah:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, terdapat masalah terkait dengan rendahnya motivasi belajar yang ditunjukkan dari hasil laporan Badan Internasional PBB, United Nations Development Programme (UNDP) terkait negara-negara menurut peringkat Human Development Index (HDI). Negara Indonesia berada pada peringkat 111 dari 175 negara (Chumhienk:2011). Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan rendahnya mutu


(13)

2

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

pendidikan. Mutu pendidikan dipengaruhi oleh lima dimensi, salah satunya dan yang menjadi faktor awal adalah karakteristik pembelajar, sehingga pada dimensi ini diperlukan motivasi belajar pada setiap peserta didik.

Sementara itu, motivasi belajar masih menjadi masalah dalam dunia pendidikan sebagaimana yang disampaikan oleh Tanveer et al (2012) :

Over the years, lack of motivation in the classrooms remains one of the most concerning issues for teachers. According to Raffini (1996), in education, there should be three things to consider which are motivation, motivation, and motivation. According to Theobald (2006) in the 21st century, it becomes complex task and one of the biggest challenges for the teachers to motivate the students.

Gultomdokma (2011) menambahkan tentang permasalahan mengenai mutu pendidikan di Indonesia diantaranya adalah rendahnya motivasi belajar.

Adapun masalah rendahnya motivasi belajar terjadi di SMA Angkasa Bandung kelas XI. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil wawancara kepada Ibu Mutiara Oliviana, S.Pd selaku guru Akuntansi pada hari Selasa tanggal 18 Desember 2012. Adapun hasil wawancara tersebut adalah 65% menunjukkan sikap siswa yang kurang antusias ketika jam pelajaran berlangsung, rendahnya respon umpan balik terhadap pertanyaan dan penjelasan yang diberikan guru sebesar serta pemusatan perhatian yang kurang yaitu sebesar saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Motivasi memiliki peranan yang penting dalam proses belajar karena motivasi dapat berperan sebagai penguat belajar, dapat memperjelas tujuan belajar yang akan dicapai, penentu ragam kendali terhadap rangsangan belajar dan dapat menentukan ketekunan belajar.


(14)

3

Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki arti sebagai daya penggerak yang mendorong individu melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Dari pengertian tersebut, dapat diartikan motivasi sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Dalam proses pembelajaran motivasi sangat dibutuhkan. Motivasi belajar merupakan suatu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih tekun dalam belajar dan mereka akan terus belajar secara berkelanjutan. Menurut Prawira (2012:320), “motivasi dapat dipengaruhi baik dari luar diri individu misalnya dari orang tua, guru, teman maupun dari dalam diri individu seperti keinginan seseorang untuk mencapai cita-citanya dan sebagainya.” Sementara itu, Dimyati dan Mudjiono (2009:97-100) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar diantaranya “cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa.”

Rendahnya motivasi belajar pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung dikarenakan mereka menganggap materi Akuntansi sulit untuk dimengerti hingga akhirnya menimbulkan rasa malas pada diri mereka. Kesulitan mereka disebabkan salah satunya dari cara penyampaian materi oleh guru, sehingga dalam penyampaian materi diperlukan keterampilan mengajar demi meningkatnya motivasi belajar siswa (Syafi‟i:2012).

Hal tersebut terdapat pada beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan Malingkas (2012), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan terarah


(15)

4

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa. Rahmawati (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa presepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar. Hal tersebut juga disampaikan oleh Mala (2011) bahwa terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa.

Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Upaya guru dalam membelajarkan siswa berperan dalam hal ini, karena secara langsung guru terlibat dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan Tanaka (Tanveer et al:2012) „that teachers (being an external factor) have a greater impact on students’ motivation.‟ Salah satu tugas guru adalah mengajar. Terdapat dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang pengajar, yaitu menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach) dan menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach) (Syafi‟i:2012).

Dalam menjalankan tugasnya guru harus dibekali dengan kompetensi-kompetensi. Menurut Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, kompetensi-kompetensi tersebut diantaranya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Di samping kompetensi-kompetensi tersebut guru juga harus memiliki kemampuan dalam menyampaikan materi, sebab sering terdengar terdapat tenaga pendidik yang sangat diakui keilmuannya namun ketika mengajar di kelas sama sekali tidak dipahami oleh peserta didik (Syafi‟i:2012). Permasalahan tersebut dapat muncul


(16)

5

dikarenakan kurangnya kemampuan baik dalam ranah kognitif ataupun psikomotorik tentang keterampilan mengajar. Dalam upaya membelajarkan siswa guru membutuhkan keterampilan dasar mengajar.

Kemampuan mengajar merupakan komponen yang penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Menurut teori belajar behaviorisme, belajar merupakan suatu proses yang diakibatkan adanya interaksi antara stimulus dengan respon. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan stimulus adalah sesuatu yang diberikan guru kepada peserta didik. Dalam mengajar guru harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Upaya membangkitkan motivasi belajar siswa salah satunya dengan menerapkan berbagai keterampilan mengajar guru (Tn:2011). Keterampilan mengajar guru merupakan stimulus yang menghendaki adanya tanggapan dari siswa yang dapat ditanggapi sebagai hal yang positif atau negatif, jika siswa mempersepsikan sebagai hal yang positif maka motivasi belajarnya dapat terkelola dengan baik sehingga tercapainya keoptimalan proses belajar atau sebaliknya (Mala:2011). Keterampilan-keterampilan tersebut diantaranya keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar perseorangan.

Apabila masalah motivasi belajar dibiarkan dari aspek keterampilan mengajar guru akan berdampak fatal sebab esensi dari materi pelajaran tersebut tidak sampai diserap oleh siswa, kegiatan belajar mengajar menjadi monoton dan


(17)

6

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

siswa merasa tidak tertarik dengan mata pelajaran tersebut, sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan tidak tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian, dengan judul, Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan mengajar guru Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

3. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai keterampilan mengajar guru Akuntansi kaitannya dalam motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi.


(18)

7

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keterampilan mengajar guru Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan dalam hal informasi dan pengetahuan tentang meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Manfaat yang ingin disampaikan penulis dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berupa pengetahuan dan wawasan dalam dunia pendidikan, khususnya mengenai pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa. Selain itu, dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.


(19)

8

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru

Guru dapat lebih memahami upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan mendayagunakan seluruh keterampilan mengajar yang dimilikinya.

b. Bagi siswa

Adanya tenaga pengajar yang memiliki keterampilan mengajar maka siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.

c. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan, serta pengalaman yang nantinya bermanfaat serta mendukung studi yang penulis ambil.


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian

Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan bentuk atau model suatu penelitian. Keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pemilihan desain atau model penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Terdapat tiga tipologi desain penelitian (Subiyanto,2000:10), antara lain desain survei (survey design), desain studi kasus (case-study design) dan desain eksperimen (experimental design).

Penelitian ini menggunakan tipe desain survei. Desain survei merupakan perancangan penelitian dengan tujuan melakukan pengujian yang cermat dan teliti terhadap suatu obyek penelitian (Subiyanto,2000:11). Desain survei dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:11):

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independen) tanpa membuat perbandingan/ menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain, sedangkan metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi.


(21)

44

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

1.2 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2009:61) mengartikan, “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru sebagai variabel independen dan motivasi belajar siswa sebagai variabel dependen.

Definisi variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan Mengajar Guru

Keterampilan mengajar adalah kepandaian seseorang melakukan sesuatu dengan cepat, tepat dan benar dalam hal membimbing dan mengarahkan aktivitas seseorang untuk dapat berkembang dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Keterampilan mengajar tersebut meliputi keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran, keterampilan dalam membimbing diskusi, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dan keterampilan mengelola kelas. 2. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak untuk melakukan aktivitas. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul pada diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar demi tercapainya suatu tujuan.


(22)

45

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

Item

Keterampilan Mengajar

1.Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran

2. Keterampilan menjelaskan

3.Keterampilan bertanya

4.Keterampilan memberikan penguatan

a.Tingkat keterampilan guru menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi b.Tingkat keterampilan guru

memberikan acuan materi yang akan dipelajari dan membuat kaitan dengan materi sebelumnya

c.Tingkat keterampilan guru menarik kesimpulan d.Tingkat keterampilan guru

mengevaluasi hasil belajar a.Tingkat keterampilan guru

menyampaikan materi dengan jelas

b.Tingkat keterampilan guru memberikan contoh dan ilustrasi

c.Tingkat keterampilan guru mengorganisasikan materi a.Tingkat keterampilan guru

memberikan pertanyaan dengan singkat dan jelas b.Tingkat keterampilan guru

menyebarkan pertanyaan c.Tingkat keterampilan guru

dalam prompting

a.Tingkat keterampilan guru dalam memberikan penguatan verbal

b.Tingkat keterampilan guru dalam memberikan

penguatan nonverbal

Interval 1,2

3,4 5 6,7 8,9 10 11,12 13,14 15,16 17 18 19,20


(23)

46

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

Item

Keterampilan Mengajar

5.Keterampilan dalam mengadakan variasi dalam pembelajaran

6.Keterampilan dalam membimbing diskusi

7.Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

8.Keterampilan mengelola kelas

a.Tingkat keterampilan guru menggunakan variasi dalam gaya mengajar

b.Tingkat keterampilan guru menggunakan variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran

c.Tingkat keterampilan guru menggunakan variasi dalam berinteraksi dengan siswa a.Tingkat keterampilan guru

dalam memusatkan perhatian

b.Tingkat keterampilan guru menyebarkan kesempatan berpartisipasi

c.Tingkat keterampilan guru membimbing siswa menarik kesimpulan

a.Tingkat keterampilan guru melakukan pendekatan secara pribadi

b.Tingkat keterampilan guru

membimbing dan

memudahkan siswa dalam belajar

c.Tingkat keterampilan guru membantu siswa dalam mengorganisasi kelompok a.Tingkat keterampilan guru

dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal

b.Tingkat keterampilan guru dalam mengembalikan kondisi belajar yang optimal

Interval 21,22

23 24 25,26 27 28 29 30,31 32,33 34,35, 36, 37,38 Motivasi Belajar

1. Intrinsik a.Tingkat dorongan hasrat dan keinginan berhasil

b.Tingkat kuatnya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c.Tingkat kuatnya harapan dan

cita-cita masa depan

Interval 39,40, 41, 42,43 44,45


(24)

47

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

Item

Motivasi Belajar

2. Ekstrinsik a.Tingkat ketercapaian penghargaan dalam belajar b.Tingkat ketertarikan

kegiatan yang menarik dalam belajar

c.Tingkat ketertarikan lingkungan belajar yang kondusif

Interval 46,47 48,49

50

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:117), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dapat diartikan sekelompok individu atau obyek penelitian yang diduga memiliki sifat dan karakteristik yang sama kemudian dipelajari dan peneliti menarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung yang berjumlah 179 siswa dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Populasi Siswa

Sumber: Dokumentasi SMA Angkasa Bandung

Kelas Jumlah Siswa

XI IPS A 37

XI IPS B 35

XI IPS C 35

XI IPS D 36

XI IPS E 36


(25)

48

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

3.3.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut” (Sugiyono,2009:118). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan sampel merupakan bagian dari keseluruhan populasi yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian.

Teknik sampling merupakan suatu teknik atau cara dalam pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling acak sederhana (simple random sampling). Menurut Subiyanto (2000:94), “simple random sampling

adalah pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk

semua anggota populasi.” Teknik ini merupakan cara sederhana untuk

menentukan sampel yang akan mewakili populasinya. Pengambilan sampel diperoleh dari melakukan undian terhadap semua populasi. Sebelum melakukan pengundian, terlebih dahulu penulis menentukan ukuran sampel dengan menggunakan rumus Slovin:

(Riduwan,2010:65) Dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

= presisi yang ditetapkan (5%)


(26)

49

Dari perhitungan di atas, jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 124 orang.

Setelah jumlah sampel keseluruhan diketahui, maka harus diketahui jumlah sampel pada masing-masing kelas, dengan rumus:

(Riduwan,2010:66) Dimana:

= jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya

= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.3

Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas

Kelas Populasi Perhitungan Jumlah Sampel

XI IPS A XI IPS B XI IPS C

37 35 35

37 x 124 = 25,63 179

35 x 124 = 24,24 179

35 x 124 = 24,24 179

26 24 24


(27)

50

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Kelas Populasi Perhitungan Jumlah Sampel

XI IPS D XI IPS E

36 36

36 x 124 = 24,94 179

36 x 124 = 24,94 179

25 25

Jumlah 179 124

Sumber: Data Diolah

Berikut merupakan hasil perolehan sampel dari masing-masing kelas:

Tabel 3.4

Sampel Masing-Masing Kelas Menurut Nomor Absen Siswa

Kelas Sampel

XI IPSA 1,3,4,5,6,8,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,27,28,29,30,33,34,36,37 XI IPS B 2,4,5,6,8,10,12,14,15,16,18,19,20,22,24,25,26,27,28,29,31,33,34,35 XI IPS C 1,3,5,7,8,9,10,12,13,14,15,18,19,20,22,23,25,27,28,32,33,34,35,37

XI IPSD 1,3,4,7,8,9,10,13,14,15,16,18,21,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,34,35 XI IPS E 2,3,5,6,7,8,10,11,13,14,15,17,19,20,22,23,25,26,27,28,30,31,32,34,35

Jumlah 124 siswa

Sumber: Data Diolah

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data. Ketepatan teknik pengumpulan data menjadi salah satu hal yang mempengaruhi kualitas pengumpulan data (Sugiyono,2010:193). Kesalahan dalam penggunaan teknik ini akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (angket).

Menurut Sugiyono (2010:199), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner


(28)

51

pernyataan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner termasuk teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti terlebih dahulu mengetahui dengan pasti variabel yang diukur dan mengetahui harapan dari responden.

Penelitian ini akan menggunakan kuesioner tertutup dimana peneliti sudah menyiapkan beberapa alternatif jawaban, sehingga responden hanya memilih satu diantara alternatif-alternatif jawaban yang telah tersedia dari masing-masing item. Pada kuesioner tersebut tidak ada jawaban yang salah atau benar.

Angket ini akan diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan numerical scale (skala numerik) 5 point. Menurut Sekaran (2006:33), “skala numerik mirip dengan skala differensial sematic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 1 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya.” Tipe data yang digunakan adalah interval.

Di bawah ini merupakan keterangan untuk opsi jawaban yang tersedia pada angket:

- Angka 5 untuk pernyataan positif tertinggi. - Angka 4 untuk pernyataan positif tinggi. - Angka 3 untuk pernyataan positif sedang. - Angka 2 untuk pernyataan positif rendah. - Angka 1 untuk pernyataan positif terendah.


(29)

52

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

3.4.2 Uji Instrumen Penelitian 3.4.2.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2009:167), “validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa

yang diukur.” Kemampuan suatu instrumen untuk mengukur dan mengungkapkan

setiap variabel yang diteliti dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid. Validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan terlebih dahulu mencari nilai korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto,2009:72) Dimana:

= koefisien korelasi antara variabe X dan variabel Y ∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total N = jumlah responden

Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut Sugiyono (2010:215) adalah:

- Jika nilai > nilai maka item instrumen dinyatakan valid dan dapat dipergunakan.

- Jika nilai ≤ nilai maka item instrumen dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.


(30)

53

Untuk pengujian validitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

Pengujian validitas dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas untuk variabel keterampilan mengajar guru:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Keterampilan Mengajar Guru

No. Item Keterangan

1 0,617 0,361 Valid

2 0,411 0,361 Valid

3 0,451 0,361 Valid

4 0,585 0,361 Valid

5 0,418 0,361 Valid

6 0,244 0,361 Tidak Valid

7 0,366 0,361 Valid

8 0,530 0,361 Valid

9 0,657 0,361 Valid

10 0,401 0,361 Valid

11 0,510 0,361 Valid

12 0,084 0,361 Tidak Valid

13 0,312 0,361 Tidak Valid

14 0,417 0,361 Valid

15 0,461 0,361 Valid

16 0,123 0,361 Tidak Valid

17 0,538 0,361 Valid

18 0,388 0,361 Valid

19 0,389 0,361 Valid

20 0,319 0,361 Tidak Valid

21 0,482 0,361 Valid

22 0,020 0,361 Tidak Valid

23 0,446 0,361 Valid

24 0,378 0,361 Valid

25 0,377 0,361 Valid

26 0,445 0,361 Valid

27 0,606 0,361 Valid

28 0,526 0,361 Valid

29 0,432 0,361 Valid

30 0,356 0,361 Tidak Valid

31 0,456 0,361 Valid


(31)

54

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

No. Item Keterangan

33 0,330 0,361 Tidak Valid

34 0,452 0,361 Valid

35 0,442 0,361 Valid

36 0,255 0,361 Tidak Valid

37 0,255 0,361 Tidak Valid

38 0,619 0,361 Valid

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 3.5 mengenai hasil uji validitas variabel keterampilan mengajar guru, dari 38 item pernyataan pada kuesioner diperoleh 28 item pernyataan yang dinyatakan valid sehingga item-item tersebut dapat dipergunakan, sedangkan untuk 10 item yang dinyatakan tidak valid maka item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas untuk variabel motivasi belajar siswa:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa

No. Item Keterangan

39 0,427 0,361 Valid

40 0,399 0,361 Valid

41 0,291 0,361 Tidak Valid

42 0,377 0,361 Valid

43 0,277 0,361 Tidak Valid

44 0,432 0,361 Valid

45 0,430 0,361 Valid

46 0,388 0,361 Valid

47 0,268 0,361 Tidak Valid

48 0,446 0,361 Valid

49 0,114 0,361 Tidak Valid

50 0,401 0,361 Valid

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 3.6 mengenai hasil uji validitas variabel keterampilan mengajar guru, dari 12 item pernyataan pada kuesioner diperoleh delapan item pernyataan yang dinyatakan valid sehingga item-item tersebut dapat


(32)

55

dipergunakan, sedangkan untuk empat item yang dinyatakan tidak valid maka item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

3.4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pengujian instrumen. Pengujian ini menunjukkan konsistensi hasil pengukuran. Jika konsistensi tersebut terpenuhi maka suatu instrumen dapat dipercaya (reliable) dan dapat diandalkan (dependable).

Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:

[ ] [ ]

(Riduwan, 2010: 125) Keterangan :

= Nilai reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor butir soal = Varians total

k = Jumlah item pernyataan

Berikut merupakan langkah-langkah untuk mencari nilai reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (Riduwan,2010:126):

1. Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan:

= varians skor tiap-tiap item = Jumlah kuadrat item


(33)

56

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

= Jumlah item dikuadratkan =jumlah responden

2. Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus: Keterangan:

= Jumlah varians semua item

= Varians item ke-1,2,3,...n 3. Menghitung Varians total dengan rumus:

Keterangan:

= varians total

= Jumlah kuadrat total = Jumlah dikuadratkan

=jumlah responden

4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

[ ] [ ]

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan di atas, maka untuk menafsirkan hasilnya dengan taraf signifikansi 5% digunakan kriteria uji sebagai berikut: - Jika > , berarti reliabel.

- Jika , berarti tidak reliabel.

Untuk pengujian reliabilitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

Pengujian reliabilitas dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Berikut merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa:

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Keterangan

Keterampilan Mengajar Guru 0,869 0,361 Reliabel Motivasi Belajar 0,691 0,361 Reliabel Sumber: Data Diolah


(34)

57

1.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas harus dilakukan mengingat penelitian ini menggunakan skala interval yang termasuk pada statistik parametris, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:210-211).

Perhitungan uji normalitas menggunakan metode Chi Kuadrat. Berikut merupakan langkah-langkah uji normalitas dengan metode Chi Kuadrat

(Riduwan,2010:179-182):

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil. 2. Mencari nilai Rentangan (R)

R = Skor terbesar - Skor terkecil 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)

BK=1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) 4. Mencari nilai panjang kelas (i)

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No. Kelas Interval

f Nilai Tengah

( )

f. f .


(35)

58

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

6. Mencari rata-rata (mean)

̅ 7. Mencari simpangan baku (standard deviasi)

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5. b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

̅

c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

No. Batas Kelas Z Luas O-Z Luas tiap kelas


(36)

59

9. Mencari chi-kuadrat hitung

10. Membandingkan dengan , dengan alpha = 0,05 dan derajat kebebasan = k -1

Dalam pengujian normalitas ini, penulis menggunakan SPSS 20.0 for windows. Apabila data tersebar mengikuti garis normal, maka data tersebut berdistribusi normal.

3.5.2 Analisis Data

3.5.2.1 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:206),

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel keterampilan mengajar guru dan variabel motivasi belajar siswa. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran kedua variabel tersebut baik secara keseluruhan maupun berdasarkan setiap dimensinya:


(37)

60

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi responden.

Tabel 3.8

Format Tabulasi Jawaban Responden No.

Responden

Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi ... Skor

Total 1 2 3 Σ 1 2 3 Σ 1 2 3 ... Σ Σ 1 - ...

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukan terlebih dahulu: a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari tabulasi

jawaban responden untuk tiap dimensi maupun secara keseluruhan. b. Menentukan rentang kelas dengan rumus:

Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah c. Terdapat tiga kelas interval, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.9 Kelas Interval

Variabel Keterampilan

Mengajar

Motivasi Belajar Terampil Tinggi Cukup Terampil Sedang Tidak Terampil Rendah d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

e. Menentukan interval untuk tiap kriteria penilaian.

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun dimensi setiap variabelnya dengan bentuk sebagai berikut:


(38)

61

Tabel 3.10

Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi

Kriteria Interval Frekuensi Presentase

(%)

Terampil/ Tinggi Cukup Terampil/ Sedang

Tidak Terampil/ Rendah Jumlah Sumber: Data Diolah

4. Membuat interpretasi hasil distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun dimensi setiap variabelnya.

3.5.2.2 Statistik Inferensial

Menurut Sugiyono (2010:207), “statistik inferensial adalah teknik statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya

diberlakukan untuk populasi.” Statistik inferensial cocok digunakan jika sampel

diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Pada penelitian ini, statistik inferensial digunakan untuk menjawab bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa.

3.5.2.2.1 Koefisien Korelasi

“Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk

mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk / arah hubungan”( Hasan Iqbal,2009:43).

Mencari korelasi dari dua variabel dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson:


(39)

62

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto,2009:72) Dimana:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total N = jumlah responden

3.5.2.2.2 Koefisien Determinasi

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:162), “koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X (variabel independen) mempengaruhi variabel Y (variabel terikat)”. Jika semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka semakin baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen (Santosa,2005:14). Dalam penelitian ini akan diketahui seberapa besar kemampuan keterampilan mengajar guru mempengaruhi motivasi belajar siswa. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus:

(Riduwan,2011:228) Dimana:

KD = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi


(40)

63

3.5.2.2.3 Pengujian Hipotesis

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:82),

Pengujian hipotesis adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak.

Perumusan hipotesis statistik ini sebagai berikut:

, Tidak ada pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa.

, Terdapat pengaruh positif keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa.

Setelah perumusan hipotesis dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji keberartian koefisien korelasi. Uji keberartian koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus:

(Riduwan,2010:137) Dimana:

nilai koefisien korelasi = jumlah sampel

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: - Jika > maka Ho ditolak. - Jika maka Ho diterima.


(41)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan mengajar guru Akuntansi di SMA Angkasa Bandung termasuk pada kategori cukup terampil.

2. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung termasuk pada kategori sedang.

3. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Angkasa, peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Guru Akuntansi SMA Angkasa Bandung.

Guru Akuntansi diharapkan senantiasa dapat meningkatkan keterampilan mengajar secara keseluruhan misalnya hendaknya guru dapat membuka pelajaran dengan lebih runut, dalam menjelaskan hendaknya guru dapat mengemas materi secara padat dan jelas disertai dengan pemberian ilustrasi, dalam bertanya hendaknya guru menggunakan pertanyaan dengan jelas dan dapat membimbing siswa dalam menjawab, hendaknya guru lebih banyak


(42)

94

memberikan penguatan yang disesuaikan dengan prestasi siswa, hendaknya guru lebih banyak mengadakan variasi dalam pembelajaran baik dalam media, metode maupun pola interaksi yang disesuaikan dengan materi dan waktu yang tersedia, hendaknya guru dapat meciptakan iklim diskusi yang menyenangkan melalui isu terkini mengenai akuntansi, hendaknya guru dapat menjalin hubungan interpersonal dengan baik melalui pengajaran kelompok kecil sehingga dapat mengenali potensi masing-masing siswa, dan hendaknya guru dapat menciptakan kondisi belajar yang efektif dan menyenangkan. Selain itu hendaknya guru dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut dengan terampil sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Senantiasa meningkatkan motivasi belajar, yaitu motivasi internal dengan cara berusaha untuk menyenangi terhadap mata pelajaran khususnya Akuntansi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menunjukkan permasalahan mengenai motivasi belajar siswa dengan berbagai kategori, dan mengkaji serta mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.


(43)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alma, B, dkk. (2009). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta . (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2007). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Hasan, I. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

. (2009). Pokok-pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan dan Mudjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Referensi Makmun, A.S. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Marno dan Idris. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz

media.

Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo Media Pratama.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(44)

Prawira, P.A. (2012). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rianse, Usman dan Abdi. (2008). Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2010). Metode dan Tenik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta . (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Santosa, P.B. (2005). Analisis Statistik dengan Miscrosoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi

Sardiman, AM. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Sardiman A M. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soemantri, Hendi. (2005). Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung: Armico Subiyanto, I. (2000). Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi.

Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharyadi dan Purwanto. (2009). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Sukmadinata, Nana S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(45)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Uno, Hamzah M. (2009). Teori motivasi & pengukurannya analisis di bidang pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, U. (2009). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya ,(2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung:

Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Undang-Undang:

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Sumber Jurnal:

Malingkas, J.R. (2012). “Hubungan Keterampilan Mengajar Guru dengan

Motivasi Belajar Siswa SMK Kristen 1 Tomohon. Skripsi. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado”.

Tersedia: http://fatek.unima.ac.id/jurnal-26-hubungan-keterampilan- mengajar-guru-dengan-motivasi-belajar-siswa-smk-kristen-1-tomohon- skripsi-jurusan-pendidikan-teknik-mesin-fakultas-teknik-universitas-negeri-manado.html.[8Maret 2013]

Muradi, S.S. (2010). “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Servis Engine

melalui Penggunaan Media Pembelajaran Laptop dan LCD Projektor bagi Kelas XII TMO1 SMK Negeri 2 Kebumen Tahun 2009/2010”, Indonesian Scientific Journal Database. Vol. 3 No. 3 p. 91-98

Suyanto, E. (2010). ”Model Cooperative Learning Tipe Think Pair and Share

Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret Bagi Siswa Kelas XI A SMP Negeri 1 Bangsri Semester 2 Tahun 2009/2010”, Indonesian Scientific Journal Database. Vol. 3 No. 3 p.5-10

Syafi’i, M. (2012). “Optimalisasi Pembelajaran Melalui Integrasi Keterampilan

Dasar Mengajar”. Tersedia:

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal+keterampilan+mengajar +guru&source=web&cd=17&cad=rja&ved=0CGIQFjAGOAo&url=http% 3A%2F%2Fwww.journal.unipdu.ac.id%2Findex.php%2Freligi%2Farticle

%2Fdownload%2F220%2F197&ei=YTo5UYioA8bJrAe-u4H4BQ&usg=AFQjCNEmTD9PWQNydpxugGgQ5FGGEh8UIw/. [8Maret 2013]


(46)

Tanveer, M asif dkk. (2012). ”Influence of Teacher on Student’ Learning

Motivation in Management Sciences Studies”, American Journal of Scientific Research. Vol.67 p. 76-87

Williams, K.C. and Williams, C.C. (2011). “ Five Key Ingredients for Improving

Student Motivation”, Research in Higher Education Journal. Vol. 12 p.1-23

Skripsi:

Anisa, Nur. (2012). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahmawati. 2011. Pengaruh Presepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi (Suatu Studi Kasus pada Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung Tahun 2010/2011). Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Lain:

Alimah, Nur. (2012). Artikel Mutu Pendidikan. Tersedia: http://www.artikelbagus.com/2012/04/artikel-mutu-pendidikan.html. [ 8 Februari 2013]

Chumhienk. (2011). Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan dan Strategi Pemecahannya. Tersedia: http://chumhienk-

mhienk.blogspot.com/2011/01/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-mutu.html. [ 1Maret 2013]

Dunia Psikologi. (2011). Pengertian Motivasi. Tersedia: http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/. [4 Juli 2013]

Gultomdokma. (2011). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berprestasi di Sekolah. Tersedia: http://gultomdokma.blogspot.com/2011/06/upaya-meningkatkan-motivasi-belajar.html. [12 Desember 2012]

Mala. (2011). Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru Mengajar Ekonomi dengan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa

Kelas X SMA. Tersedia:

http://mala- amalaputih.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-persepsi-siswa-terhadap.html. [ 7 Maret 2013]


(47)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Media Pendidikan. (2012). Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Tersedia: http://www.m-edukasi.web.id/2012/12/keterampilan-guru-dalam-proses-belajar.html. [18 Maret 2013]

Susanto, Redita Dhony. (2013). KDM: 1. Keterampilan Membuka dan Menutup

Pelajaran. Tersedia:

http://blog2.tp.ac.id/reditadhonysusanto/2013/01/01/kdm-1-keterampilan-membuka-dan-menutup-pelajaran/. [4 Juli 2013]

Tanaka, Takako. (2005). Teacher influence on learner motivation. Osaka Female

Junior College, Retrieved from

http://www.wilmina.ac.jp/ojc/kiyo_2005/kiyo_35_PDF/2005_06.pdf. Tn. (2011). Pengaruh Persepsi Siswa pada Kompetensi Guru terhadap Motivasi

Belajar Siswa. Tersedia:

http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/persepsi-siswa-terhadap-kompetensi-guru.html. [ 8 Maret 2013]

Wibi. (2012). Contoh Makalah Keterampilan Menulis. Tersedia: http://wibimedia.blogspot.com/2012/11/contoh-makalah-keterampilan-menulis.html. [18 Maret 2013]


(1)

94

memberikan penguatan yang disesuaikan dengan prestasi siswa, hendaknya guru lebih banyak mengadakan variasi dalam pembelajaran baik dalam media, metode maupun pola interaksi yang disesuaikan dengan materi dan waktu yang tersedia, hendaknya guru dapat meciptakan iklim diskusi yang menyenangkan melalui isu terkini mengenai akuntansi, hendaknya guru dapat menjalin hubungan interpersonal dengan baik melalui pengajaran kelompok kecil sehingga dapat mengenali potensi masing-masing siswa, dan hendaknya guru dapat menciptakan kondisi belajar yang efektif dan menyenangkan. Selain itu hendaknya guru dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut dengan terampil sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Senantiasa meningkatkan motivasi belajar, yaitu motivasi internal dengan cara berusaha untuk menyenangi terhadap mata pelajaran khususnya Akuntansi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menunjukkan permasalahan mengenai motivasi belajar siswa dengan berbagai kategori, dan mengkaji serta mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alma, B, dkk. (2009). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta . (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2007). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Hasan, I. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

. (2009). Pokok-pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan dan Mudjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Referensi Makmun, A.S. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Marno dan Idris. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz

media.

Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo Media Pratama.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(3)

Prawira, P.A. (2012). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rianse, Usman dan Abdi. (2008). Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2010). Metode dan Tenik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta . (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Santosa, P.B. (2005). Analisis Statistik dengan Miscrosoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi

Sardiman, AM. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Sardiman A M. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soemantri, Hendi. (2005). Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung: Armico Subiyanto, I. (2000). Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi.

Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharyadi dan Purwanto. (2009). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Sukmadinata, Nana S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(4)

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Uno, Hamzah M. (2009). Teori motivasi & pengukurannya analisis di bidang pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, U. (2009). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya ,(2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung:

Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia Undang-Undang:

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Sumber Jurnal:

Malingkas, J.R. (2012). “Hubungan Keterampilan Mengajar Guru dengan

Motivasi Belajar Siswa SMK Kristen 1 Tomohon. Skripsi. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado”. Tersedia: http://fatek.unima.ac.id/jurnal-26-hubungan-keterampilan- mengajar-guru-dengan-motivasi-belajar-siswa-smk-kristen-1-tomohon- skripsi-jurusan-pendidikan-teknik-mesin-fakultas-teknik-universitas-negeri-manado.html.[8Maret 2013]

Muradi, S.S. (2010). “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Servis Engine melalui Penggunaan Media Pembelajaran Laptop dan LCD Projektor

bagi Kelas XII TMO1 SMK Negeri 2 Kebumen Tahun 2009/2010”,

Indonesian Scientific Journal Database. Vol. 3 No. 3 p. 91-98

Suyanto, E. (2010). ”Model Cooperative Learning Tipe Think Pair and Share Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret Bagi Siswa Kelas XI A SMP Negeri 1 Bangsri Semester 2 Tahun 2009/2010”, Indonesian Scientific Journal Database. Vol. 3 No. 3 p.5-10

Syafi’i, M. (2012). “Optimalisasi Pembelajaran Melalui Integrasi Keterampilan Dasar Mengajar”. Tersedia:

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal+keterampilan+mengajar +guru&source=web&cd=17&cad=rja&ved=0CGIQFjAGOAo&url=http% 3A%2F%2Fwww.journal.unipdu.ac.id%2Findex.php%2Freligi%2Farticle


(5)

Tanveer, M asif dkk. (2012). ”Influence of Teacher on Student’ Learning Motivation in Management Sciences Studies”, American Journal of Scientific Research. Vol.67 p. 76-87

Williams, K.C. and Williams, C.C. (2011). “ Five Key Ingredients for Improving Student Motivation”, Research in Higher Education Journal. Vol. 12 p.1-23

Skripsi:

Anisa, Nur. (2012). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahmawati. 2011. Pengaruh Presepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi (Suatu Studi Kasus pada Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung Tahun 2010/2011). Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Lain:

Alimah, Nur. (2012). Artikel Mutu Pendidikan. Tersedia: http://www.artikelbagus.com/2012/04/artikel-mutu-pendidikan.html. [ 8 Februari 2013]

Chumhienk. (2011). Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan dan Strategi Pemecahannya. Tersedia: http://chumhienk-

mhienk.blogspot.com/2011/01/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-mutu.html. [ 1Maret 2013]

Dunia Psikologi. (2011). Pengertian Motivasi. Tersedia: http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/. [4 Juli 2013]

Gultomdokma. (2011). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berprestasi di Sekolah. Tersedia: http://gultomdokma.blogspot.com/2011/06/upaya-meningkatkan-motivasi-belajar.html. [12 Desember 2012]

Mala. (2011). Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru Mengajar Ekonomi dengan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa

Kelas X SMA. Tersedia:

http://mala- amalaputih.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-persepsi-siswa-terhadap.html. [ 7 Maret 2013]


(6)

Media Pendidikan. (2012). Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Tersedia: http://www.m-edukasi.web.id/2012/12/keterampilan-guru-dalam-proses-belajar.html. [18 Maret 2013]

Susanto, Redita Dhony. (2013). KDM: 1. Keterampilan Membuka dan Menutup

Pelajaran. Tersedia:

http://blog2.tp.ac.id/reditadhonysusanto/2013/01/01/kdm-1-keterampilan-membuka-dan-menutup-pelajaran/. [4 Juli 2013]

Tanaka, Takako. (2005). Teacher influence on learner motivation. Osaka Female

Junior College, Retrieved from

http://www.wilmina.ac.jp/ojc/kiyo_2005/kiyo_35_PDF/2005_06.pdf. Tn. (2011). Pengaruh Persepsi Siswa pada Kompetensi Guru terhadap Motivasi

Belajar Siswa. Tersedia:

http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/persepsi-siswa-terhadap-kompetensi-guru.html. [ 8 Maret 2013]

Wibi. (2012). Contoh Makalah Keterampilan Menulis. Tersedia: http://wibimedia.blogspot.com/2012/11/contoh-makalah-keterampilan-menulis.html. [18 Maret 2013]


Dokumen yang terkait

PENGARUH KETERAMPILAN MENJELASKAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 10 BANDUNG.

0 0 51

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI (Studi pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Kota Bandung).

3 16 43

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG.

2 17 55

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

6 20 55

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG.

0 1 72

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMAN 14 BANDUNG : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS.

0 1 61

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS.

1 2 37

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 0 45

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JOBSHEET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

0 0 33

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 45