PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI.

(1)

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi

Pendidikan Tata Boga

Oleh : Riane Wulandari

0900820

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERILAKU

PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI

KELURAHAN DERWATI” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Februari 2014 Yang membuat pernyataan,

Riane Wulandari NIM. 0900829


(3)

RIANE WULANDARI

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001

Pembimbing I,

Dra. Sudewi Yogha, M.Si NIP. 19590421 198603 2 001

Pembimbing II,

Hj. Rita Patriasih, S.Pd, M.Si NIP. 19700811 199802 2 002


(4)

ABSTRAK

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

Pembiasaan perilaku personal hygiene adalah suatu kegiatan seseorang yang dilakukan secara terus menerus untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri. Mengingat balita merupakan individu pasif dan belum mandiri, sehingga pelaksanaan praktik personal hygiene merupakan tanggung jawab orang di sekitarnya, khususnya ibu. Data Puskesmas Derwati Kota Bandung bulan Juli sampai dengan September 2013 terdapat 171 penderita diare yang setengahnya adalah bayi dan balita. Kejadian diare dapat mengindikasikan buruknya personal

hygiene. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kulit; rambut;

kaki, tangan dan kuku; rongga mulut dan gigi serta perawatan mata, telinga dan hidung di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cluster sampling sebesar 83 orang ibu yang memiliki balita berusia tiga sampai lima tahun. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner (angket) tertutup. Hasil penelitian menunjukkan pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait perawatan kulit; kaki, tangan dan kuku; serta rongga mulut dan gigi termasuk kategori baik. Pada perawatan rambut; mata, telinga dan hidung termasuk kategori cukup baik. Saran ditunjukkan kepada ibu balita, hendaknya memperluas pengetahuan dan wawasan terkait bagaimana pentingnya membiasakan membawa balita memeriksakan kesehatan mata, telinga dan hidung ke Puskesmas.


(5)

Riane Wulandari, 2014

ABSTRACK

PERSONAL HYGIENE HABITUATION BEHAVIOR BY MOTHER TO CHILDREN (AGE 3-5 YEARS) IN WARD DERWATI

Behavioral habituation personal hygiene is an activities of a person who carried out continuously to maintain the cleanliness and health of himself. Children (3-5 years old) is passive and dependent individuals, so that the implementation of personal hygiene practices are the responsibility of those around him, especially the mother. Derwati Bandung Health Center in September 2013 there were 171 patients with diarrhea which half are infants and children. Incidence of diarrhea may indicate poor personal hygiene. The purpose of this study was to obtain a behavioral habituation personal hygiene by mothers to children associated with skin care; hair; legs, hands and nails; oral and dental care as well as eyes, ears and nose in the Village District of Rancasari Derwati, Bandung. The method used is descriptive method with cluster sampling of 83 mothers who have children aged three to five years . The instrument used questionnaire. The results showed habituation personal hygiene behavior by mothers to children related to skin care; legs, hands and nails, as well as the oral cavity and teeth including both categories. In hair care; eyes, ears and nose enough category. Suggestions

presented to the children’s mother, should broaden their knowledge and insights

related to how accustom children to eyes, ears and nose health.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita (Usia 3-5 Tahun) di Kelurahan Derwati” ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang dan mendapatkan gelar sarjana pendidikan di program studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat diambil, serta dapat menambah wawasan bagi penulis mengenai bagaimana usaha ibu terkait pembiasaan perilaku personal hygiene kepada balita (usia 3-5 tahun) di Kelurahan Derwati.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah disusun ini memiliki banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu dan pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk memperbaiki skripsi ini agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Bandung, 21 Februari 2014


(7)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang selalu mencurahkan kasih dan sayang-Nya kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Dra. Sudewi Yogha, M.Si selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Hj. Rita Patriasih, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak membantu penulis, serta dengan sabar dan ikhlas membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Dra. Yulia Rahmawati, M.Si dan Cica Yulia,S.Pd, M.Si selaku dosen partisipan yang telah memberikan masukan dan pengarahan pada penulis untuk perbaikan skripsi ini.

4. Dr. Ai Nurhayati, M.Si dan Cica Yulia,S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, motivasi, serta pengarahan kepada penulis dari awal sampai akhir studi di Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI.

5. Dr. Ade Juwaedah, M.Pd selaku Ketua TPS Prodi Pendidikan Tata Boga, Dr. Ai Nurhayati, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga, Dra. Tati Abas, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK FPTK UPI yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI

6. Dosen-dosen Jurusan PKK FPTK UPI yang telah membekali ilmu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh staf administrasi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Indonesia, yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam pelayanan adminstrasi.

8. Orang tua tercinta, Bapak Arifin Natasurya dan Ibu Fiah Shofiah serta kakak-kakakku tercinta, yang telah berjasa besar kepada penulis, selalu mencintai, menyayangi, mendoakan, dan memberikan bantuan moril maupun materil. Terima kasih untuk doa yang tak pernah putus dipanjatkan setiap hari untuk kebahagiaan anak-anaknya.

9. Terima kasih untuk Kelurahan Derwati, Puskesmas Derwati dan Kader Posyandu Kelurahan Derwati yang telah banyak membantu kelancaran pengumpulan data untuk penelitian ini

10. Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Angkatan 2009 yang telah bekerjasama selama penyusunan skripsi ini, khususnya kepada Annida Aulia Fauziah, Fatimah ST, Ina Anggraeni, Nurfitriani, Elin Anjasari, Selvi Oktaviani dan Ema Mariatul Q


(8)

ABSTRAK

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

Pembiasaan perilaku personal hygiene adalah suatu kegiatan seseorang yang dilakukan secara terus menerus untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri. Mengingat balita merupakan individu pasif dan belum mandiri, sehingga pelaksanaan praktik personal hygiene merupakan tanggung jawab orang di sekitarnya, khususnya ibu. Data Puskesmas Derwati Kota Bandung bulan Juli sampai dengan September 2013 terdapat 171 penderita diare yang setengahnya adalah bayi dan balita. Kejadian diare dapat mengindikasikan buruknya personal

hygiene. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kulit; rambut;

kaki, tangan dan kuku; rongga mulut dan gigi serta perawatan mata, telinga dan hidung di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cluster sampling sebesar 83 orang ibu yang memiliki balita berusia tiga sampai lima tahun. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner (angket) tertutup. Hasil penelitian menunjukkan pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait perawatan kulit; kaki, tangan dan kuku; serta rongga mulut dan gigi termasuk kategori baik. Pada perawatan rambut; mata, telinga dan hidung termasuk kategori cukup baik. Saran ditunjukkan kepada ibu balita, hendaknya memperluas pengetahuan dan wawasan terkait bagaimana pentingnya membiasakan membawa balita memeriksakan kesehatan mata, telinga dan hidung ke Puskesmas.

Kata kunci : Pembiasaan, Perilaku Personal Hygiene, Ibu Balita


(9)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………....

UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

DAFTAR ISI………...

DAFTAR TABEL………...

DAFTAR GAMBAR………..

DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian………... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah…...………... C. Tujuan Penelitian...………... D. Manfaat Penelitian...……….. E. Struktur Organisasi Skripsi...………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita…...…... 1. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene.………..…….... 2. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene pada Balita……... 3. Peran dan tanggung jawab Ibu terkait Pembiasaan Perilaku Personal

Hygiene pada Balita ...

B. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita terkait dengan Perawatan Kulit...………...………... C. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita terkait

dengan Perawatan Rambut...…..………….………... D. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita terkait

dengan Perawatan Kaki, Tangan dan Kuku... E. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita terkait

dengan Perawatan Rongga Mulut dan Gigi... F. Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita terkait

dengan Perawatan Mata, Telinga dan Hidung...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian...………... B. Desain Penelitian... C. Metode Penelitian... D. Definisi Operasional………... E. Instrumen Penelitian... F. Teknik Pengumpulan Data... G. Analisis Data ……...

I ii iii iv vi vii viii 1 3 4 5 5 7 8 18 21 22 25 26 31 34 37 38 39 39 40 41 41


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengolahan dan Analisis Data hasil Penelitian... B. Pembahasan Hasil Penelitian...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA………

LAMPIRAN………...

44 54 64 65 66


(11)

vi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11

Skor Lembar Penelitian Berdasarkan Rating Scale... Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene... Karakteristik Responden... Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita Usia Tiga sampai Lima Tahun terkait dengan Perawatan Kulit... Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene terkait dengan Perawatan Kulit... Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita Usia Tiga sampai Lima Tahun terkait dengan Perawatan Rambut... Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene terkait dengan Perawatan Rambut... Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita Usia Tiga sampai Lima Tahun terkait dengan Perawatan Kaki,Tangan dan Kuku... Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene terkait Perawatan Kaki, Tangan dan Kuku... Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita Usia Tiga sampai Lima Tahun terkait dengan Perawatan Rongga Mulut dan Gigi... Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene terkait Perawatan Rongga Mulut dan Gigi... Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita Usia Tiga sampai Lima Tahun terkait dengan Perawatan Mata, Telinga dan Hidung... Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene terkait dengan Perawatan mata, Telinga dan Hidung...

42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54


(12)

(13)

viii Gambar 2.1

Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8

Kegiatan Mandi Balita………...…………... Balita Mencuci Rambut... Balita Mencuci Tangan... Cara Mencuci Tangan yang Benar... Balita Memotong Kuku... Cara Menyikat Gigi yang Benar... Balita Menyikat Gigi... Ibu Membersihkan Telinga Balita...

23 26 28 29 30 32 33 35

DAFTAR LAMPIRAN


(14)

Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5

Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10

Instrumen Penelitian………...………....

Jadwal Bimbingan Skripsi Oleh Pembimbing I... Jadwal Bimbingan Skripsi Oleh Pembimbing II... Data Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita... Surat Tugas Pembimbing I... Surat Tugas Pembimbing II... Surat Penelitian dari UPI... Surat Penelitian dari Kelurahan Derwati... Riwayat Hidup...

71 74 76

78 93 94 95 96 97


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menjaga kebersihan diri merupakan salah satu upaya memelihara kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit. Kebersihan diri atau personal

hygiene adalah upaya seseorang dalam rangka menjaga dan memelihara

kebersihan dirinya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Laily (2012:2) bahwa “kebersihan diri atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya” Kesejahteraan fisik yang dimaksud ialah bahwa ia dapat terhindar dari resiko penyakit yang mungkin dapat ditimbulkan akibat mikroorganisme patogen. Kesejahteraan psikis yang dimaksud ialah bahwa seseorang dapat memenuhi kebutuhan akan rasa nyaman dan rasa percaya diri, sehingga ia dapat berinteraksi sosial yang lebih baik.

Personal hygiene atau kebersihan diri yang dimaksud terdiri dari lima

macam perawatan diantaranya, perawatan kulit; perawatan kaki, tangan, dan kuku; perawatan rongga mulut dan gigi; perawatan rambut; perawatan mata telinga dan hidung (Laily,2012:2). Kelima macam perawatan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, menciptakan keindahan, memelihara kebersihan diri, meningkatkan derajat kesehatan seseorang dan sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit. Apabila kelima macam perawatan tersebut dilakukan secara baik, maka individu yang bersangkutan akan merasakan manfaatnya, baik dari segi kesejahteraan fisik maupun psikisnya.

Apabila perilaku personal hygiene seseorang baik, maka hal ini akan meminimalkan pintu masuk (portal of entry) mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit pada orang tersebut. Sebaliknya apabila personal hygiene seseorang buruk, maka hal ini akan mempertinggi resiko mikroorganisme penyebab penyakit untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi pada jaringan tubuh orang tersebut. Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat buruknya


(16)

2

personal hygiene seseorang diantaranya diare, karies pada gigi, gangguan

intregitas kulit, infeksi pada mata dan telinga serta gangguan pada kuku.

Timbulnya penyakit infeksi seperti karies pada gigi, cacingan, dan diare merupakan salah satu indikasi buruknya personal hygiene yang dimiliki seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adisti et al (2012:8) mengemukakan bahwa personal hygiene yang buruk terkait mencuci tangan, memotong dan membersihkan kuku serta penggunaan alas kaki merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan infeksi cacingan pada seseorang. Penelitian lain berkaitan dengan hubungan antara sanitasi dan personal hygiene dengan kejadian diare yang dilakukan oleh Devi (2012:11) menyatakan adanya hubungan antara kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB dengan kejadian diare.

Pendidikan terkait dengan personal hygiene pada umumnya pertama kali diperkenalkan kepada seseorang melalui keluarga. Pendidikan personal hygiene dalam keluarga penting diajarkan sejak dini, agar dapat menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan merupakan perilaku yang sifatnya menetap dan sulit dirubah, sehingga apabila perilaku personal hygiene yang baik telah dibiasakan sejak dini, maka individu yang bersangkutan akan memiliki personal hygiene yang baik selama hidupnya.

Personal hygiene merupakan suatu usaha kesehatan yang menitikberatkan pada usaha perseorangan, maka pelaksanaan praktik personal

hygiene perlu diketahui, dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap individu.

Mengingat bahwa bayi dan balita merupakan individu yang pasif, sehingga pelaksanaan praktik personal hygiene pada bayi dan balita merupakan tanggung jawab dan berada dalam pengawasan dari individu dewasa, khususnya orangtua. Ibu merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga karena ibu adalah individu yang paling dekat dan paling awal dipercaya oleh anak sehingga pemberian informasi terkait personal hygiene akan lebih efektif apabila


(17)

3

sebelum dan sesudah makan, menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur serta mandi dua kali sehari.

Kelurahan Derwati berada di wilayah Kecamatan Rancasari dengan jumlah rukun warga sebanyak 13 RW. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, beberapa wilayah di Kelurahan Derwati merupakan daerah padat penduduk dan kerap kali mengalami banjir. Selain itu, Kelurahan Derwati merupakan Kelurahan yang memiliki angka prevalensi kesakitan diare yang cukup tinggi di kecamatan Rancasari yaitu sebesar 7% (prevalensi diare klinis nasional menurut Riskesdas 2007 sebesar 9,0%). Prevalensi Angka Kesakitan di UPT Puskesmas Cipamokolan periode Oktober-Desember 2011 ialah 5,20%. Berdasarkan data kunjungan di Puskesmas Derwati kota Bandung, selama bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 terdapat sekitar 171 penderita diare yang setengah diantaranya merupakan bayi dan balita. Bayi (usia 0-12 bulan) penderita diare di Puskesmas Derwati berjumlah 25 orang dan balita (usia 13-60 bulan) penderita diare di Puskesmas Derwati berjumlah 61 orang.

Berdasarkan uraian di atas penulis sebagai mahasiswa yang mempelajari

Hygiene Sanitasi ,tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan

Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita (Usia 3-5 Tahun) di Kelurahan Derwati, Bandung.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Latar belakang dan alasan pemilihan masalah yang telah dikemukakan menjadi dasar untuk mendeskripsikan identifikasi masalah dalam penulisan skripsi yang penulis buat ini. Penelitian ini berkaitan dengan Pembiasaan Perilaku

Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita (Usia 3-5 Tahun) di Kelurahan Derwati,

Bandung. Identifikasi masalah penelitian ini diantaranya :

a. Personal hygiene yang buruk dapat menjadi pintu masuk mikroorganisme

yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia.

b. Balita merupakan individu pasif yang belum dapat melakukan praktik

personal hygiene-nya secara mandiri dan masih memerlukan bantuan dari


(18)

4

c. Pelaksanaan praktik personal hygiene pada balita merupakan tanggung jawab dan berada dalam pengawasan dari orangtua terutama ibu.

d. Perilaku personal hygiene perlu dibiasakan pada balita, agar ia memiliki kebiasaan perilaku personal hygiene yang baik hingga ia dewasa.

2. Perumusan Masalah

“Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data” (Sugiyono 2011:35). Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Pembiasaan Perilaku Personal

Hygiene oleh Ibu kepada Balita (Usia 3-5 Tahun) di Kelurahan Derwati?”. Ruang

lingkup permasalahan dalam penelitian ini dapat dibatasi permasalahannya sebagai berikut:

a. Bagaimana pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kulit?

b. Bagaimana pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan rambut?

c. Bagaimana pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kaki, tangan dan kuku?

d. Bagaimana pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan rongga mulut dan gigi?

e. Bagaimana pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan mata, telinga dan hidung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Tujuan Umum:

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pembiasaan perilaku personal hygiene yang dilakukan oleh ibu kepada balita (usia 3-5 tahun) di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.


(19)

5

a. Pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kulit?

b. Pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan rambut?

c. Pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kaki, tangan dan kuku?

d. Pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan rongga mulut dan gigi?

e. Pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan mata, telinga dan hidung?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada peneliti dan ibu yang memiliki balita di daerah Kelurahan Derwati. Penelitian ini diharapakan memberikan manfaat berupa saran dan informasi kepada:

1. Ibu Balita: dapat dijadikan bahan tambahan pengetahuan terkait pentingnya membiasakan personal hygiene kepada anak sejak dini .

2. Peneliti : diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti berkaitan bagaimana orangtua khususnya ibu melakukan pembiasaan perilaku personal hygiene kepada balita.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Upaya untuk memudahkan penelaahan bagian demi bagian dalam penelitian ini, maka penulis menyajikan urutan penulisan dari setiap BAB sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, dikemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian.

BAB III Metode Penelitian, dikemukakan tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.


(20)

6

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dikemukakan pengolahan atau analisis dan untuk menghasilkan temuan dan pembuatan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Kelurahan Derwati, Bandung. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi penelitian atas dasar permasalahan yang penulis teliti terdapat di lingkungan Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu warga Kelurahan Derwati Kecamatan Mekarjaya, Kota Bandung yang memiliki balita berusia 3-5 tahun dengan jumlah populasi sebesar 472 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Sampling (Area Sampling), dikarenakan objek penelitian yang cukup luas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:121),bahwa “cluster sampling atau teknik sampling daerah digunakan

untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten”.

Jumlah anggota sampel total ditentukan melalui Rumus Taro dan Slovin, hal ini mengacu pada pendapat Riduwan dan Engkos (2008: 49) bahwa “teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane dan Slovin apabila populasi sudah diketahui”. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

n = �

�.�2+

Dimana :

n = Jumlah anggota sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi

presisi yang ditetapkan 10%, maka: n = �

�.�2+ =

7

7 . , 2+ =

7


(22)

38

Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel daerah pada penelitian ini sebesar 83 orang. Setelah itu, menentukkan anggota sampel tahap kedua dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara proportional random sampling yaitu menggunakan rumus alokasi proportional :

ni = ��

�.

Dimana :

ni = jumlah anggota sampel menurut stratum n = jumlah anggota sampel seluruhnya

Ni =jumlah anggota populasi menurut stratum N = jumlah anggota populasi seluruhnya

Adapun populasi dan sampel pada penelitian ini dapat dijabarkan pada Bagan 3.1 berikut ini.

Bagan 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Keterangan : KK sama dengan populasi ibu balita

B. Desain Penelitian

Peneliti merumuskan masalah secara deskriptif yang berkenaan dengan

Populasi Kelurahan Derwati Rw 1 37 KK Rw 2 54 KK Rw 3 43 KK Rw 4 42 KK Rw 5 29 KK Rw 6 21 KK Rw 7 50 KK Rw 8 49 KK Rw 9 51 KK Rw10 22 KK Rw11 26 KK Rw12 30 KK Rw13 18 KK Sampel Rw 1 n=7 Rw 2 n=9 Rw 3 n=7 Rw 4 n=7 Rw 5 n=5 Rw 6 n=4 Rw 7 n=9 Rw 8 n=9 Rw 9 n=9 Rw10 n=4 Rw11 n=5 Rw12 n=5 Rw13 n=3


(23)

39

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner berupa angket yang diberikan kepada responden. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana pembiasaan perilaku personal hygiene oleh Ibu kepada Balita (usia 3-5 tahun) di Kelurahan Derwati.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang.

Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan penulis untuk memperoleh gambaran umum tentang masalah yang sedang dihadapi dan menganalisisnya, sehingga kemudian dapat dicari pemecahan masalah mengenai “Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita (usia 3-5 tahun) di Kelurahan Derwati.”.

Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh data penelitian yang berlaku untuk data sampel, yang mengacu pada pendapat Sugiyono (2012:148) “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mengdeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini diperlukan untuk menghindari kesalahan antara pembaca dan penulis sebagai peneliti dalam menafsirkan istilah yang digunakan dalam judul penelitian “Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita (usia 3-5 tahun) di Kelurahan Derwati”. Definisi operasional dalam judul penelitian adalah :

1. Pembiasaan dalam penelitian ini adalah pembiasaan yang dilakukan dalam keluarga terkait perilaku personal hygiene. Pengertian pembiasaan ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan Departemen Pendidikan Nasional (2007:4) bahwa “pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang


(24)

40

relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang”.

2. Perilaku dalam penelitian ini adalah perilaku manusia dalam melakukan praktik personal hygiene-nya. Pengertian Perilaku mengacu pada pendapat yang dikemukakan Notoatmodjo (2007:133), bahwa “perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar”.

3. Personal hygiene dalam penelitian ini adalah kegiatan seseorang atau

individu dalam menjaga dan memelihara kebersihan dirinya. Pengertian personal

hygiene ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan Laily (2012:2), “personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan

perseorangan untuk kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya”.

4. Ibu dalam penelitian ini adalah seseorang yang memiliki balita usia 3-5 tahun baik melalui hubungan biologis maupun secara sosial. Pengertian ibu ini mengacu pada pengertian, bahwa “ibu merupakan orangtua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pembiasaan Perilaku Personal

Hygiene oleh Ibu kepada Balita adalah suatu proses pembentukan kegiatan atau

aktivitas melalui pembelajaran secara berulang-ulang terkait aktivitas perawatan diri yang dilakukan oleh ibu kepada anak yang berusia 3-5 tahun.

E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka diperlukan alat ukur untuk mengukur data yang sudah ada. Alat ukur dalam penelitian disebut dengan instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2011;148), “instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Adapun instrumen pada penelitian ini ialah :

1. Angket pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita. Angket ini digunakan untuk mendapat gambaran bagaimana pembiasaan yang


(25)

41

2. Dokumen

Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian, seperti data jumlah balita dan ibu balita di Kelurahan Derwati.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Jenis dan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah:

1. Data primer dengan teknik pengumpulan data kuesioner

Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini adalah informasi yang dikumpulkan berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner. Data primer diambil langsung dari responden melalui pengisian kuesioner atau angket tertutup, dengan bentuk instrumen checklist.

2. Data sekunder dengan teknik pengumpulan data dokumentasi

Data sekunder, yaitu data yang pengumpulan dan pengolahannya bukan dari usaha sendiri, tetapi dilakukan oleh pihak lain yang diperoleh dari tempat penelitian dengan teknik dokumentasi terkait data jumlah balita dan ibu balita di Kelurahan Derwati.

G. Analisis Data

Sugiyono (2011: 147) mengemukakan bahwa “Pengolahan data merupakan kegiatan menganalisis data setelah sumber data terkumpul”. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, yaitu “statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”(Sugiyono, 2011:207).


(26)

42

Teknik pengolahan data dari angket pembiasaan perilaku personal

hygiene oleh ibu kepada balita dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Verifikasi Data

Kuesioner dikumpulkan, kemudian dicek kelengkapan jawaban dari setiap responden.

b. Tabulasi Data

Tabulasi data bertujuan untuk memberikan gambaran berkaitan frekuensi jawaban terhadap pernyataan dalam angket, sehingga dapat diketahui jumlah frekuensi tiap jawaban responden.

c. Pemberian skor

Pemberian skor dilakukan dengan menggunakan rating scale. Rating scale digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi responden terhadap

fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, proses kegiatan dan lain-lain” (Sugiyono, 2011:141). Pernyataan positif dalam angket dapat dikategorikan ke dalam bentuk SL (Selalu), S (Sering), K (Kadang-kadang), dan TP (Tidak Pernah). Cara memberikan skor dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Skor Lembar Penilaian Berdasarkan Rating Scale

Skor

SL S K TP

4 3 2 1

d. Pengolahan skor

Pengolahan skor dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Menentukan skor kriterium

Skor kriterium = skor tertinggi tiap butir x jumlah butir x responden Skor kriterium = 4 x 46 x 83 = 15.272


(27)

43

3) Penentuan standar deviasi

Standar deviasi digunakan untuk mengetahui nilai penyimpangan rata-rata data, sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan (2012) bahwa “ standar deviasi yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari meannya. Standar deviasi ditentukan melalui rumus yang dikemukakan oleh Suprian (2007:24), adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

S = √∑ x − M Keterangan

S = Standar Deviasi x = Nilai Data M = Angka Rata-rata N = Jumlah Data

4) Penentuan rata-rata persentase pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita

Rata-rata persentase = J a a a a a

S x 100%

e. Penafsiran

Penafsiran digunakan untuk mengetahui kriteria pembiasaan perilaku

personal hygiene yang dilakukan ibu kepada balita. Kriteria pembiasaan perilaku personal hygiene yang diadaptasi dari Khomsan (2000: 35). Kriteria pembiasaan

perilaku personal hygiene tertera pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene

Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene Skor

Baik Cukup Kurang

> 80 % 61 – 80 %


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh kegiatan

penelitian, dan saran dari hasil penelitian penulis tentang “Pembiasaan Perilaku

Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita (Usia 3-5 Tahun) di Kelurahan

Derwati”.

A. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian statistik deskriptif yang menggambarkan keadaan variabel yang diteliti di lapangan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Objek yang diteliti pada penelitian ini yaitu balita berusia 3-5 tahun di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Responden penelitian ialah ibu yang memiliki balita usia 3-5 tahun dengan jumlah sampel 83 orang ibu balita. Berdasarkan data identitas ibu balita, kurang dari setengahnya berusia 35-39 tahun, lebih dari setengahnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, kurang dari setengahnya lulusan SMP/MTS dan kurang dari setengahnya berpendapatan keluarga antara Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 perbulan.

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian yaitu pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kulit; rambut; kaki, tangan dan kuku; rongga mulut dan gigi; serta mata telinga dan hidung. Pembiasaan perilaku

personal hygiene oleh ibu kepada balita usia 3-5 terkait perawatan kulit; kaki,

tangan dan kuku serta rongga mulut dan gigi termasuk kriteria baik. Pada perawatan rambut, mata, telinga dan hidung termasuk kriteria cukup baik.

Berdasarkan pembiasaan kelima jenis perawatan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita 3-5 di Kelurahan Derwati termasuk ke dalam kriteria baik.


(29)

65

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait perawatan mata, telinga dan hidung, sebagian besar ibu tidak pernah membiasakan membawa balita ke pelayanan kesehatan atau Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan mata dan telinga. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan ibu balita di Kelurahan Derwati hendaknya memperluas pengetahuan dan wawasan terkait bagaimana pentingnya membiasakan perilaku

personal hygiene yang baik pada balita, khususnya pembiasaan ibu untuk

membawa balita memeriksakan kesehatan mata, telinga dan hidung ke Puskesmas.

2. Berdasarkan hasil penelitian pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait perawatan rongga mulut dan gigi, kurang dari setengah ibu balita kadang-kadang membiasakan balita untuk menyikat gigi sesudah makan. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan bagi pihak Puskesmas Derwati untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada ibu balita mengenai bagaimana menanamkan perilaku hidup sehat pada keluarga, khususnya pembiasaan menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur pada balita.

3. Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas dan masih banyak variabel lain yang belum diteliti. Oleh sebab itu, penulis berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Salah satunya dapat dilakukan penelitian berkaitan dengan hubungan pengetahuan ibu dan pendapatan keluarga terhadap personal


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Eilleen. (2010). Profil Perkembangan Anak Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun Edisi 5. Jakarta: PT. Indeks

Hidayat, A Aziz. (2009). Pengatar Keperawatan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Isro’in, Laily dan Andarmoyo, S.(2012). Personal Hygiene. Yogyakarta: Graha Ilmu

Khomsan, Ali.(2000). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: IPB

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Potter A. Patricia dan Perry G. Anne. (2005). Fundamental Keperawatan Edisi 4

Volume 2. Jakarta: EGC

Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung. Alfabeta

Riduwan dan Kuncoro, Engkos. (2008). Cara menggunakan dan Memaknai

Analisis Jalur (Path Analysis). Alfabeta:Bandung.

Riyadi,S dan Sukarmin .(2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta :Graha Ilmu

Sugiyono.(2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Saputra, A. Suprian.(2007). Statistika. Bandung:UPI

Sumber dari Skripsi dan Publikasi Departemen:

Andaruni, Adisti. (2012). Gambaran Faktor-faktor Penyebab Infeksi Cacingan

pada Anak SD di SDN 01 Pasirlangu Cisarua. Skripsi Fakultas Ilmu

Keperawatan UNPAD Bandung

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2008). Riset Kesehatan Dasar


(31)

67

Nugraheni, Devi. (2012). Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar dan

Personal Hygiene dengan Kejadian Diare di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan

Masyarakat UNDIP. Nomor 2, hal 922-933.

Ismaniar. (2010). Metode-Metode Pengembangan Perilaku Hidup Sehat Anak

Usia Dini. Jurnal Penelitian pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Padang. Volume x No.2, hal 36-41.

Laila,dkk. (2012). Hubungan Praktek Personal Hygiene Ibu dan Kondisi Sanitasi

Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas

Kampung Dalam Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian Kesehatan.UNDIP.

Puspitaningrum, Endah.(2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Personal

Hygiene pada Anak Sekolah Dasar Negeri 1 Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Penelitian Keperawatan pada Fakultas Ilmu

Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang: Rohmah, Lisfatur. (2012). Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan tentang

Kebersihan Perorangan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Skripsi.

Syahneni, Elfi. (2011). Perilaku Sehat Pada Anak Usia 2-4 Tahun. Kementerian Pendidikan Nasional

Ulfah, Ima. (2008). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengetahuan Gizi dan Pola

Asuh Kaitannya dengan Diare Anak Balita, di Desa Cikawang Bogor. Skripsi

pada Fakultas Pertanian IPB: tidak diterbitkan.

Sumber dari Internet :

Anonim.(2013). Hati-hati dan Perlu Waspada dengan Diri

Anda.Tersedia:http://www.facebook.com [ 15 Januari 2014 ]

Anonim.(2013). Kedokteran Gigi Anak.

Tersedia:http://www.specialistdental.group.id [6 Desember 2013]

Anonim.(2013). Pentingnya Menjaga Kebersihan Pribadi.

Tersedia:http://www.tipsdokter.com.[31 Oktober 2013]

Anonim.(2012).Dental Care of Toddlers.

Tersedia:http://www.RaisingChildren.com [5 Januari 2014]

Destri, M.(2011). Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. [Online]Tersedia:http://www.depkes.co.id. [1 November 2013]

Riyad, Zahrotur.(2013). Perawatan Kesehatan Gigi Anak.


(1)

Riane Wulandari, 2014

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengolahan data dari angket pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Verifikasi Data

Kuesioner dikumpulkan, kemudian dicek kelengkapan jawaban dari setiap responden.

b. Tabulasi Data

Tabulasi data bertujuan untuk memberikan gambaran berkaitan frekuensi jawaban terhadap pernyataan dalam angket, sehingga dapat diketahui jumlah frekuensi tiap jawaban responden.

c. Pemberian skor

Pemberian skor dilakukan dengan menggunakan rating scale. Rating scale digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, proses kegiatan dan lain-lain” (Sugiyono, 2011:141). Pernyataan positif dalam angket dapat dikategorikan ke dalam bentuk SL (Selalu), S (Sering), K (Kadang-kadang), dan TP (Tidak Pernah). Cara memberikan skor dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Skor Lembar Penilaian Berdasarkan Rating Scale Skor

SL S K TP

4 3 2 1

d. Pengolahan skor

Pengolahan skor dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Menentukan skor kriterium

Skor kriterium = skor tertinggi tiap butir x jumlah butir x responden Skor kriterium = 4 x 46 x 83 = 15.272

2) Penentuan persentase skor tiap responden

= a a ya x 100 % Persentase Skor tiap


(2)

43

3) Penentuan standar deviasi

Standar deviasi digunakan untuk mengetahui nilai penyimpangan rata-rata data, sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan (2012) bahwa “ standar deviasi yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari meannya. Standar deviasi ditentukan melalui rumus yang dikemukakan oleh Suprian (2007:24), adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

S = √∑ x − M

Keterangan

S = Standar Deviasi x = Nilai Data M = Angka Rata-rata N = Jumlah Data

4) Penentuan rata-rata persentase pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita

Rata-rata persentase = J a a a a a

S x 100%

e. Penafsiran

Penafsiran digunakan untuk mengetahui kriteria pembiasaan perilaku personal hygiene yang dilakukan ibu kepada balita. Kriteria pembiasaan perilaku personal hygiene yang diadaptasi dari Khomsan (2000: 35). Kriteria pembiasaan perilaku personal hygiene tertera pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene Kriteria Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene Skor

Baik Cukup Kurang

> 80 % 61 – 80 %


(3)

64

Riane Wulandari, 2014

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian, dan saran dari hasil penelitian penulis tentang “Pembiasaan Perilaku Personal Hygiene oleh Ibu kepada Balita (Usia 3-5 Tahun) di Kelurahan Derwati”.

A. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian statistik deskriptif yang menggambarkan keadaan variabel yang diteliti di lapangan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Objek yang diteliti pada penelitian ini yaitu balita berusia 3-5 tahun di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Responden penelitian ialah ibu yang memiliki balita usia 3-5 tahun dengan jumlah sampel 83 orang ibu balita. Berdasarkan data identitas ibu balita, kurang dari setengahnya berusia 35-39 tahun, lebih dari setengahnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, kurang dari setengahnya lulusan SMP/MTS dan kurang dari setengahnya berpendapatan keluarga antara Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 perbulan.

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian yaitu pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait dengan perawatan kulit; rambut; kaki, tangan dan kuku; rongga mulut dan gigi; serta mata telinga dan hidung. Pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita usia 3-5 terkait perawatan kulit; kaki, tangan dan kuku serta rongga mulut dan gigi termasuk kriteria baik. Pada perawatan rambut, mata, telinga dan hidung termasuk kriteria cukup baik.

Berdasarkan pembiasaan kelima jenis perawatan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita 3-5 di Kelurahan Derwati termasuk ke dalam kriteria baik.


(4)

65

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait perawatan mata, telinga dan hidung, sebagian besar ibu tidak pernah membiasakan membawa balita ke pelayanan kesehatan atau Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan mata dan telinga. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan ibu balita di Kelurahan Derwati hendaknya memperluas pengetahuan dan wawasan terkait bagaimana pentingnya membiasakan perilaku personal hygiene yang baik pada balita, khususnya pembiasaan ibu untuk membawa balita memeriksakan kesehatan mata, telinga dan hidung ke Puskesmas.

2. Berdasarkan hasil penelitian pembiasaan perilaku personal hygiene oleh ibu kepada balita terkait perawatan rongga mulut dan gigi, kurang dari setengah ibu balita kadang-kadang membiasakan balita untuk menyikat gigi sesudah makan. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan bagi pihak Puskesmas Derwati untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada ibu balita mengenai bagaimana menanamkan perilaku hidup sehat pada keluarga, khususnya pembiasaan menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur pada balita.

3. Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas dan masih banyak variabel lain yang belum diteliti. Oleh sebab itu, penulis berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Salah satunya dapat dilakukan penelitian berkaitan dengan hubungan pengetahuan ibu dan pendapatan keluarga terhadap personal hygiene balita di Kelurahan Derwati.


(5)

66

Riane Wulandari, 2014

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Eilleen. (2010). Profil Perkembangan Anak Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun Edisi 5. Jakarta: PT. Indeks

Hidayat, A Aziz. (2009). Pengatar Keperawatan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Isro’in, Laily dan Andarmoyo, S.(2012). Personal Hygiene. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Khomsan, Ali.(2000). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: IPB

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Potter A. Patricia dan Perry G. Anne. (2005). Fundamental Keperawatan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC

Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung. Alfabeta

Riduwan dan Kuncoro, Engkos. (2008). Cara menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Alfabeta:Bandung.

Riyadi,S dan Sukarmin .(2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta :Graha Ilmu

Sugiyono.(2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Saputra, A. Suprian.(2007). Statistika. Bandung:UPI Sumber dari Skripsi dan Publikasi Departemen:

Andaruni, Adisti. (2012). Gambaran Faktor-faktor Penyebab Infeksi Cacingan pada Anak SD di SDN 01 Pasirlangu Cisarua. Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan UNPAD Bandung

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007.Jakarta: Depkes RI

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Pembiasaan di Taman Kanak-kanak. Jakarta:Diknas.


(6)

67

Nugraheni, Devi. (2012). Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar dan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP. Nomor 2, hal 922-933.

Ismaniar. (2010). Metode-Metode Pengembangan Perilaku Hidup Sehat Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Volume x No.2, hal 36-41.

Laila,dkk. (2012). Hubungan Praktek Personal Hygiene Ibu dan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas

Kampung Dalam Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian Kesehatan.UNDIP. Puspitaningrum, Endah.(2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Personal

Hygiene pada Anak Sekolah Dasar Negeri 1 Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Penelitian Keperawatan pada Fakultas Ilmu

Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang: Rohmah, Lisfatur. (2012). Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan tentang

Kebersihan Perorangan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Skripsi.

Syahneni, Elfi. (2011). Perilaku Sehat Pada Anak Usia 2-4 Tahun. Kementerian Pendidikan Nasional

Ulfah, Ima. (2008). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengetahuan Gizi dan Pola Asuh Kaitannya dengan Diare Anak Balita, di Desa Cikawang Bogor. Skripsi pada Fakultas Pertanian IPB: tidak diterbitkan.

Sumber dari Internet :

Anonim.(2013). Hati-hati dan Perlu Waspada dengan Diri Anda.Tersedia:http://www.facebook.com [ 15 Januari 2014 ]

Anonim.(2013). Kedokteran Gigi Anak.

Tersedia:http://www.specialistdental.group.id [6 Desember 2013]

Anonim.(2013). Pentingnya Menjaga Kebersihan Pribadi. Tersedia:http://www.tipsdokter.com.[31 Oktober 2013]

Anonim.(2012).Dental Care of Toddlers.

Tersedia:http://www.RaisingChildren.com [5 Januari 2014]

Destri, M.(2011). Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. [Online]Tersedia:http://www.depkes.co.id. [1 November 2013] Riyad, Zahrotur.(2013). Perawatan Kesehatan Gigi Anak.