PELAKSANAAN PROGRAM UNIT PRODUKSI DESAIN DAN PRODUK KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 14 BANDUNG.

(1)

PELAKSANAAN PROGRAM UNIT PRODUKSI DESAIN DAN PRODUK KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 14 BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Kesejahteran Keluarga

Konsentrasi Craftmanship

Oleh

Gimbar Gallant Satria 1005775


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PELAKSANAAN PROGRAM UNIT PRODUKSI DESAIN DAN PRODUK KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 14 BANDUNG

Oleh

Gimbar Gallant Satria

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Gimbar Gallant Satria 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

GIMBAR GALLANT SATRIA

PELAKSANAAN PROGRAM UNIT PRODUKSI DESAIN DAN PRODUK KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 14 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198402 2 001

PEMBIMBING II

Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si. NIP. 19611120 198603 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 01 A. Latar Belakang Penelitian ... 01 B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 04 C. Rumusan Masalah Penelitian ... 04 D. Tujuan Penelitian ... 04 E. Manfaat Penelitian ... 05 F. Struktur Organisasi Skripsi ... 05 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 07 A. Gambaran Pengelolaan Unit Produksi di SMK ... 07 B. Tujuan Unit Produksi ... 08 C. Landasan Hukum Penyelenggaraan Unit Produksi ... 09 D. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Unit Produksi ... 10

E. Model-Model Unit Produksi ... 11

F. Pembelajaran Berbasis Unit Produksi ... 12

G. Komponen-Komponen Dalam Pelaksanaan Unit Produksi ... 13

H. Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

C. Definisi Operasional ... 30

D. Instrumen Penelitian ... 31

E. Prosedur Penelitian ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Identitas Responden ... 36

2. Pelaksanaan Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 40


(5)

3. Proses Pembuatan Produk dan Jasa Program Unit Produksi di

Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung .... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

1. Pelaksanaan Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung ... 63

2. Proses Pembuatan Produk dan Jasa Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung .... 70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 76

A. Simpulan ... 76

B. Rekomendasi ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Sampel Penelitian Pelaksanaan Program Unit Produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung ... 30 4.1. Identitas Responden ... 37 4.2. Uraian Tugas Staff Unit Produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil

SMK Negeri 14 Bandung ... 38 4.3. Alat Kerja Sablon (cetak saring) Unit Produksi DPK Tekstil SMK

Negeri 14 Bandung ... 48 4.4. Alat Kerja Batik Tulis dan Cap Unit Produksi DPK Tekstil SMK

Negeri 14 Bandung ... 50 4.5. Alat Kerja Merajut dan Menyulam Unit Produksi DPK Tekstil

SMK Negeri 14 Bandung ... 51 4.6. Alat Kerja Penunjang Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14

Bandung ... 52 4.7. Pengelolaan Keuntungan Hasil Penjualan Produk/Pelatihan di Unit


(7)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1. Alternatif 1 Struktur Organisasi Unit Produksi/Jasa ... 16 2.2. Alternatif 2 Struktur Organisasi Unit Produksi/Jasa ... 16 2.3. Alternatif 1 Struktur Organisasi Unit Produksi/Jasa ... 17 2.4. Kerangka Pemikiran Penelitian Pelaksanaan Unit Produksi DPK


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 082 2. Instrumen Penelitian ... 084 3. Foto-foto Hasil Kegiatan Penelitian ... 096 4. Surat-surat ... 0 102


(9)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

1. Lokasi

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 14 Bandung yang beralamat di jalan Cijawura Hilir No. 341 Bandung, Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buah Batu.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau strategi yang menyeluruh untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan tujuan mendapatkan data pasti yang berhubungan dengan pelaksanaan program Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono. (2011, hlm. 61) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyaai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah staff penyelenggara program Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung yaitu sebanyak 10 orang.

2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, sampling jenuh menurut Sugiyono. (2011, hlm. 68) adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini yaitu staff penyelenggara program Unit Produksi DPK Tekstil SMK Negeri 14 Bandung sebanyak 10 orang responden. Rincian sampel dapat dilihat pada tabel berikut.


(10)

30

Tabel 3.1

Sampel Penelitian Pelaksanaan Program Unit Produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung

(Sumber : Identitas Guru SMK Negeri 14 Bandung, 2010)

C. Definisi Operasional

Definisi operasional mengenai “Pelaksanaan Program Unit Produksi DPK Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung” perlu dirumuskan untuk menghindari kesalahan penafsiran istilah yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan menurut Mulyasa, E. (2004, hlm. 21) adalah “kegiatan merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien”

2. Unit Produksi

Unit produksi menurut Rusnani dan Moerdiyanto. (2012, hlm. 3) merupakan “suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah dan bersifat bisnis serta dilakukan oleh warga sekolah (Kepala sekolah, ketua jurusan atau program, guru, dan peserta didik) dengan memberdayakan sumber daya sekolah yang dimiliki serta dikelola secara profesional”.

3. Desain dan Produksi Kriya Tekstil

Desain dan Produk Kriya Tekstil berdasarkan kurikulum SMK Negeri 14 Bandung (2010, hlm. 25) merupakan “salah satu Kompetensi Keahlian Seni Rupa

No Nama Guru Jabatan

1 Drs. H. Slamet Heryadi, M.Pd Kepala sekolah SMK Negeri 14 Bandung

2 Dra. Dedeh Eli Yustini Ketua unit produksi sekolah SMK Negeri 14 Bandung

3 Drs. Yulian Taruna S. Karyat Ketua Komli DPK Tekstil Guru produktif jahit tindas dan ornamen 4 Drs. Anang Bisawarno Guru produktif batik dan makrame 5 Dra. Ria Herlina Gultom, S.St. Guru produktif jahit tindas

6 Dra. Rini Ambarwati, M.Ds. Guru produktif merajut dan meyulam

7 Sari Yuningsih, S.Pd. Guru produktif merajut dan tapestri 8 Triasno Widiatmaja, S.Sn. Guru produktif batik

9 Agus Edi Gunadi, S.Sn. Guru produktif sablon dan tapestri 10 Cahyani, S.Pd. Guru produktif batik dan makrame


(11)

31

dan Kria yang terdapat di SMK Negeri 14 Bandung. Kompetensi Keahlian Seni Rupa dan Kria ini mempelajari proses pembuatan produk seni rupa dan kria dari proses pembuatan desain/rancangan, proses produksi dan kemasan sehingga menjadi sebuah desain/produk yang siap dipasarkan/dijual”.

Definisi operasional dari pelaksanaan program unit produksi desain dan produk kriya tekstil di SMK Negeri 14 Bandung yang dimaksud dalam penelitian ini, mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas, yaitu memotret pelaksanaan kegiatan unit produksi DPK Tekstil yang sifatnya bisnis di SMK Negeri 14 Bandung, dalam rangka merealisasikan kegiatan usaha kria tekstil dari proses pembuatan desain/rancangan, proses produksi dan kemasan sehingga menjadi sebuah desain/produk yang siap dipasarkan/dijual.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data dalam sebuah penelitian, alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara ini disusun dalam bentuk tertulis yang berisi garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, dengan maksud untuk memperoleh data mengenai manajemen operasional (operational management), sumber daya manusia (human resources), sarana dan prasarana (infrastructure and facilities), investasi dan keuangan (finacial and investmen), kerjasama dengan industri dan institusi lain yang terkait (partnership), dan proses pembuatan produk dan penyelenggaraan jasa program unit produksi di DPK Tekstil. 2. Pedoman observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengamati aktivitas pembelajaran mata pelajaran produktif, serta sarana dan prasarana (infrastructure and facilities) yang ada untuk membantu melengkapi data yang berhubungan dengan penelitian.


(12)

32

yang dihasilkan siswa dan lainnya yang berguna dan membantu melengkapi data yang berhubungan dengan penelitian.

E. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian diperlukan untuk mempermudah proses penelitian, baik pada saat perencanaan hingga pada saat melaksanakan penulisan laporan. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi :

1. Tahap persiapan

a. Mengadakan pengamatan dan mempelajari buku yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan untuk menyusun proposal penelitian

b. Merumuskan masalah, kerangka pemikiran, serta menentukan alat pengumpul data

c. Menyusun proposal penelitian

d. Mengajukan dosen pembimbing skripsi

e. Melaksanakan proses bimbingan menuju seminar 1 (satu) f. Membuat instrumen penelitian

g. Melaksanakan seminar 1 (satu) 2. Tahap pelaksanaan

a. Memperbaiki instrumen penelitian b. Melaksanakan penelitian

3. Tahap pengolahan data

a. Mengolah dan menganalisis data b. Menarik kesimpulan

4. Tahap akhir

a. Draft skripsi yang telah disetujui pembimbing diajukan untuk ujian sidang skripsi

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menggali dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2013, hlm.


(13)

33

83). Beberapa teknik yang digunakan adalah, observasi, wawancara dan Dokumentasi.

1. Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur (unstructured interview), yang ditujukan kepada staff yang terlibat dalam kegiatan unit produksi di DPK Tekstil, guna memperoleh data tentang manajemen operasional (operational management), sumber daya manusia (human resources), sarana dan prasarana (infrastructure and facilities), investasi dan keuangan (finacial and investmen), kerjasama dengan industri dan institusi lain yang terkait (partnership), dan proses pembuatan produk dan penyelenggaraan jasa program unit produksi di DPK Tekstil.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mengamati proses kegiatan Unit Produksi di DPK Tekstil SMKN 14 Bandung secara langsung di lapangan. Observasi atau pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi pasif, artinya di dalam proses pengumpulan data ini, peneliti hanya berfungsi sebagai pengamat yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung dalam proses kegiatan Unit Produksi, dengan maksud untuk memperoleh data faktual yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran mata pelajaran produktif, serta sarana dan prasarana (infrastructure and facilities). 3. Dokumentasi

Dokumentasi dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang catatan peristiwa Unit Produksi DPK Tekstil di SMKN 14 Bandung, baik berupa tulisan, gambar, maupun produk yang dihasilkan siswa dan lainnya yang berguna dan membantu melengkapi data yang berhubungan dengan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan yang penting dalam kegiatan penelitian, kegiatan ini dilakukan sebelum, selama dan setelah selesai di lapangan. Seperti


(14)

34

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melaksanakan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam penyusunan laporan ini, peneliti melakukan beberapa langkah analisis data yaitu sebagai berikut:

a) Reduksi data

Proses reduksi data adalah merangkum semua data dari hasil wawancara, hasil studi dokumentasi dan hasil pengamatan di lapangan, selanjutnya melakukan pengolahan data.

b) Persentase data

Persentase data digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam jumlah persentase. Rumus untuk meghitung persentase yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Ali, M. (1984, hlm. 184), yaitu:

Keterangan:

P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) f = Frekuensi (jumlah alternatif jawaban) n = Jumlah responden

100% = Bilangan mutlak c) Penafsiran data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban dari pertanyaan yang diajukan, kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Ali, M. (1984, hlm. 184), yaitu:

100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun


(15)

35

d) Pengambilan kesimpulan

Langkah terakhir dalam mengolah data kualitatif yaitu menarik kesimpulan. Setelah peneliti menarik kesimpulan dan mempelajari kembali data dari hasil penelitian, isi dari kesimpulan tersebut akan menyatakan kredibilitas dari asumsi awal peneliti.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Simpulan disusun berdasarkan pada tujuan, hasil dan pembahasan penelitian. Adapun simpulan hasil penelitian tentang pelaksanaan serta proses pembuatan produk dan penyelenggaraan jasa program unit produksi di SMK Negeri 14 Bandung adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung

a. Manajemen operasional (operational management)

Sistem kerja yang dikembangkan unit produksi DPK Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung pada umumnya lebih difokuskan pada, sistem kerja model pola dagang usaha yang diintegrasikan dengan pelaksanaan PBM mata pelajaran produktif. Pemasaran produk dilakukan melalui kegiatan pameran tahunan yang rutin diadakan di sekolah, maupun pameran umum yang diadakan instansi lain. Selain sebagai sarana pemasaran produk, pameran sekolah digunakan sebagai media informasi kepada DU/DI, instansi pemerintahan terkait, orang tua peserta didik dan masyarakat agar dapat mengapresisasi produk hasil karya peserta didik. b. Sumber daya manusia (human resources)

Pelaksanaan unit produksi DPK Tekstil didukung dengan SDM yang kompeten, terbukti dari pengalaman mengajar dan mengelola unit produksi, khususnya diklat dan pelatihan yang sudah diikuti oleh para guru. Jumlah guru yang terlibat dalam unit produksi sudah sesuai dengan jumlah peserta didik, karena dalam satu mata pelajaran produktif terdapat dua orang guru, yang terdiri dari satu guru pengampu dan satu guru pendamping.

c. Sarana dan prasarana (infrastructure and facilities)

Pada umunya peralatan yang digunakan unit produksi DPK Tekstil merupakan peralatan tradisional. Peralatan kerja sebagai pendukung terlaksananya unit produksi belum memadai dalam arti belum memenuhi standar industri, walaupun secara umum sudah menunjang kegiatan produksi. Khususnya peralatan


(17)

77

sablon (cetak saring), perlu dikembangkan dengan peralatan komputer beserta aplikasi software untuk memudahkan proses desain.

d. Investasi dan keuangan (financial and investmen)

Pengelolaan keuangan dapat dikatakan efisien, karena sumber modal khususnya pada sistem kerja pola dagang usaha melalui PBM berasal dari anggaran pembelajaran, dimana anggaran pembelajaran praktek tersebut membuahkan keuntungan yang didapatkan dari penjualan produk hasil PBM. e. Kerjasama dengan industri dan institusi lain yang terkait (partnership)

Kerjasama yang dijalin dengan pihak DU/DI dilaksanakan dalam bentuk praktek kerja industri (prakerin) bagi peserta didik, pelatihan bagi guru dan peserta didik, serta perekrutan tenaga kerja yang diambil langsung dari lulusan DPK Tekstil. Dengan demikian dapat diartikan bahwa telah terjadi interaksi positif antara dua belah pihak.

2. Proses Pembuatan Produk dan Penyelenggaraan Jasa Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung

a. Proses pembuatan produk dengan sistem kerja pola dagang usaha melalui PBM

Pembuatan produk dilaksanakan oleh peserta didik kelas XI hingga XII pada semester tiga hingga semester enam. Dalam proses pembuatan produk, peserta didik hanya diijinkan untuk membuat atau memilih desain sesuai dengan keinginan masing-masing. Metode pembelajaran yang digunakan belum merujuk pada metode yang sesuai untuk pelaksanaan praktek, sehingga pelaksanaan PBM tidak dapat menciptakan suasana kerja seperti di DU/DI.

b. Proses pembuatan produk dengan sistem kerja model pesanan

Pembuatan produk dilaksanakan oleh peserta didik dengan pengawasan langsung dari guru mata pelajaran produktif yang bersangkutan. Sistem kerja model pesanan sangat bergantung pada konsumen, kendala tersebut dapat diminimalisir dengan cara meningkatkan kerjasama dengan pihak DU/DI, melalui penggabungan sistem kerja subkontrak, dimana pihak unit produksi dapat


(18)

78

c. Proses penyelenggaraan jasa dengan sistem kerja model pelatihan/privat Penyelengaaraan jasa dengan sistem kerja model pelatihan/privat yang diterapkan unit produksi telah sesuai dengan teori mengenai pelatihan. Peserta didik yang terlibat bertugas sebagai pendamping instruktur. Pelaksanan model pelatihan/privat memiliki kendala sarana dan prasarana, khususnya jumlah alat kerja yang terbatas, sehingga menghambat jalannya pelatihan/privat.

B.

Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan yang telah dikemukakan di atas. Rekomendasi yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, berikut rekomendasi yang dapat penulis sampaikan:

1. Penyelenggara program unit produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung

Secara keseluruhan kegiatan program unit produksi sudah berjalan sesuai dengan ketentuan Dikmenjur, dan indikator-indikator yang tertuang pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, namun dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak unit produksi, agar sistem kerja model pola dagang usaha melalui PBM yang sedang dikembangkan, dapat lebih memperhatikan aspek sarana dan prasarana, khususnya kelengkapan peralatan kerja.

2. Guru mata pelajaran produktif DPK Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung Model pembelajaran yang digunakan sebaiknya dapat menciptakan suasana kerja seperti di DU/DI, seperti model Problem Based Learning (PBL), agar peserta didik dapat merasakan pengalaman bekerja, sekaligus mengetahui masalah-masalah apa saja yang akan dihadapi pada saat bekerja di DU/DI.

3. Peneliti yang menaruh perhatian terhadap unit produksi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian bagi peneliti selanjutnya, yang menaruh perhatian besar terhadap pelaksanaan program unit produksi sekolah. Khususnya pelaksanaan sistem kerja model pola dagang usaha melalui PBM yang dianut unit produksi di SMK Negeri 14 Bandung.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahyari, A. (2002). Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi. Edisi Ke-empat, Buku Ke-dua. Yogyakarta: BPFE Press.

Ali, M. (1984). Bimbingan Belajar Penuntun Sukses di Perguruan Tinggi Dengan Sistem SKS. Bandung: Sinar Baru.

Anoraga, P. (2009). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Ansarajati, D. (2011). Pembelajaran Teaching Factory Di SMK N 2 Kendal. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta.

Cahyono, J. (2006) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama Jangka Panjang Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang.

Danim, S. (2002). Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nuraeni Sejahtera.

Daryanto. (2013). Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Dikmenjur. (2007). Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Tidak diterbitkan.

Hamalik, O. (2006). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PPS UPI dan Remaja Rosdakarya.

Jubaedah, Y. (2001). Modul Belajar dan Pembelajaran PKK. Tidak diterbitkan. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan.

Malayu S. P. Hasibuan. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.


(20)

80

Martubi dan Satunggalno. (1998). “Model-Model Penyelenggaraan Unit Produksi

Di Sekolah Menengah Kejuruan Daerah Istimewa Yogyakarta”. Laporan

Penelitian, Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta.

Muhibin, S. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Edisi ke 7. Yogyakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Muslim. (2007). Hubungan Antara Latar Belakang Pendidikan Guru, Fasilitas Pembelajaran dan Strategi Promosi Dengan Efektivitas Pembelajaran Berbasis Unit Produksi. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusman. (2010). Modul Kurikulum Pembelajaran. Tidak diterbitkan.

Rusnani dan Moerdiyanto, (2012). “Pelaksanaan Unit Produksi Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis dan Manajemen di Banjarmasin”. Artikel Penelitian, Universitas Negeri Yogyakarta.

Sampurno, Y.G. dan Siswanto, I. (2012). “Teaching factory di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang”. Artikel Penelitian, Universitas Negeri Yogyakarta.

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Press.

Sudarya, Y. (2008). Pengembangan Project-Based Learning Dalam Mata Kuliah Evaluai Pembelajaran di PGSD Bumi Siliwangi UPI. Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. (2004a). Penelitian dan Penilaian. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana, N. (2005b). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sugiyono. (2011a). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013b). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(21)

81

Tuatul, M., dan Pardjono. (2012). Praksis Pembelajaran Kewirausahaan pada Unit Produksi Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 2 Tahun 1989. tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 14 Tahun 2005. tentang Guru dan Dosen

Pedoman Unit Produksi SMK Negeri 14 Bandung tahun 2010.

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Purnomo, S. (2012). Kerjasama. [Online]. Tersedia di: http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/kerjasama.html [Diakses 24 Februari 2014]


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Simpulan disusun berdasarkan pada tujuan, hasil dan pembahasan penelitian. Adapun simpulan hasil penelitian tentang pelaksanaan serta proses pembuatan produk dan penyelenggaraan jasa program unit produksi di SMK Negeri 14 Bandung adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung

a. Manajemen operasional (operational management)

Sistem kerja yang dikembangkan unit produksi DPK Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung pada umumnya lebih difokuskan pada, sistem kerja model pola dagang usaha yang diintegrasikan dengan pelaksanaan PBM mata pelajaran produktif. Pemasaran produk dilakukan melalui kegiatan pameran tahunan yang rutin diadakan di sekolah, maupun pameran umum yang diadakan instansi lain. Selain sebagai sarana pemasaran produk, pameran sekolah digunakan sebagai media informasi kepada DU/DI, instansi pemerintahan terkait, orang tua peserta didik dan masyarakat agar dapat mengapresisasi produk hasil karya peserta didik.

b. Sumber daya manusia (human resources)

Pelaksanaan unit produksi DPK Tekstil didukung dengan SDM yang kompeten, terbukti dari pengalaman mengajar dan mengelola unit produksi, khususnya diklat dan pelatihan yang sudah diikuti oleh para guru. Jumlah guru yang terlibat dalam unit produksi sudah sesuai dengan jumlah peserta didik, karena dalam satu mata pelajaran produktif terdapat dua orang guru, yang terdiri dari satu guru pengampu dan satu guru pendamping.

c. Sarana dan prasarana (infrastructure and facilities)

Pada umunya peralatan yang digunakan unit produksi DPK Tekstil merupakan peralatan tradisional. Peralatan kerja sebagai pendukung terlaksananya unit produksi belum memadai dalam arti belum memenuhi standar industri, walaupun secara umum sudah menunjang kegiatan produksi. Khususnya peralatan


(2)

sablon (cetak saring), perlu dikembangkan dengan peralatan komputer beserta

aplikasi software untuk memudahkan proses desain.

d. Investasi dan keuangan (financial and investmen)

Pengelolaan keuangan dapat dikatakan efisien, karena sumber modal khususnya pada sistem kerja pola dagang usaha melalui PBM berasal dari anggaran pembelajaran, dimana anggaran pembelajaran praktek tersebut membuahkan keuntungan yang didapatkan dari penjualan produk hasil PBM.

e. Kerjasama dengan industri dan institusi lain yang terkait (partnership)

Kerjasama yang dijalin dengan pihak DU/DI dilaksanakan dalam bentuk praktek kerja industri (prakerin) bagi peserta didik, pelatihan bagi guru dan peserta didik, serta perekrutan tenaga kerja yang diambil langsung dari lulusan DPK Tekstil. Dengan demikian dapat diartikan bahwa telah terjadi interaksi positif antara dua belah pihak.

2. Proses Pembuatan Produk dan Penyelenggaraan Jasa Program Unit Produksi di Desain dan Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung

a. Proses pembuatan produk dengan sistem kerja pola dagang usaha melalui

PBM

Pembuatan produk dilaksanakan oleh peserta didik kelas XI hingga XII pada semester tiga hingga semester enam. Dalam proses pembuatan produk, peserta didik hanya diijinkan untuk membuat atau memilih desain sesuai dengan keinginan masing-masing. Metode pembelajaran yang digunakan belum merujuk pada metode yang sesuai untuk pelaksanaan praktek, sehingga pelaksanaan PBM tidak dapat menciptakan suasana kerja seperti di DU/DI.

b. Proses pembuatan produk dengan sistem kerja model pesanan

Pembuatan produk dilaksanakan oleh peserta didik dengan pengawasan langsung dari guru mata pelajaran produktif yang bersangkutan. Sistem kerja model pesanan sangat bergantung pada konsumen, kendala tersebut dapat diminimalisir dengan cara meningkatkan kerjasama dengan pihak DU/DI, melalui penggabungan sistem kerja subkontrak, dimana pihak unit produksi dapat


(3)

78

c. Proses penyelenggaraan jasa dengan sistem kerja model pelatihan/privat

Penyelengaaraan jasa dengan sistem kerja model pelatihan/privat yang diterapkan unit produksi telah sesuai dengan teori mengenai pelatihan. Peserta didik yang terlibat bertugas sebagai pendamping instruktur. Pelaksanan model pelatihan/privat memiliki kendala sarana dan prasarana, khususnya jumlah alat kerja yang terbatas, sehingga menghambat jalannya pelatihan/privat.

B.

Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan yang telah dikemukakan di atas. Rekomendasi yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, berikut rekomendasi yang dapat penulis sampaikan:

1. Penyelenggara program unit produksi Desain dan Produk Kriya Tekstil di

SMK Negeri 14 Bandung

Secara keseluruhan kegiatan program unit produksi sudah berjalan sesuai dengan ketentuan Dikmenjur, dan indikator-indikator yang tertuang pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, namun dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak unit produksi, agar sistem kerja model pola dagang usaha melalui PBM yang sedang dikembangkan, dapat lebih memperhatikan aspek sarana dan prasarana, khususnya kelengkapan peralatan kerja.

2. Guru mata pelajaran produktif DPK Tekstil di SMK Negeri 14 Bandung

Model pembelajaran yang digunakan sebaiknya dapat menciptakan

suasana kerja seperti di DU/DI, seperti model Problem Based Learning (PBL),

agar peserta didik dapat merasakan pengalaman bekerja, sekaligus mengetahui masalah-masalah apa saja yang akan dihadapi pada saat bekerja di DU/DI.

3. Peneliti yang menaruh perhatian terhadap unit produksi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian bagi peneliti selanjutnya, yang menaruh perhatian besar terhadap pelaksanaan program unit produksi sekolah. Khususnya pelaksanaan sistem kerja model pola dagang usaha melalui PBM yang dianut unit produksi di SMK Negeri 14 Bandung.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahyari, A. (2002). Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi. Edisi

Ke-empat, Buku Ke-dua. Yogyakarta: BPFE Press.

Ali, M. (1984). Bimbingan Belajar Penuntun Sukses di Perguruan Tinggi Dengan

Sistem SKS. Bandung: Sinar Baru.

Anoraga, P. (2009). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Ansarajati, D. (2011). Pembelajaran Teaching Factory Di SMK N 2 Kendal.

Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta.

Cahyono, J. (2006) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama

Jangka Panjang Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang.

Danim, S. (2002). Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional

Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT. Sarana

Tutorial Nuraeni Sejahtera.

Daryanto. (2013). Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Dikmenjur. (2007). Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber Belajar

Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Tidak diterbitkan.

Hamalik, O. (2006). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PPS UPI

dan Remaja Rosdakarya.

Jubaedah, Y. (2001). Modul Belajar dan Pembelajaran PKK. Tidak diterbitkan.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan.

Malayu S. P. Hasibuan. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Mangkunegara, AA. A. P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia


(5)

80

Martubi dan Satunggalno. (1998). “Model-Model Penyelenggaraan Unit Produksi Di Sekolah Menengah Kejuruan Daerah Istimewa Yogyakarta”. Laporan

Penelitian, Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta.

Muhibin, S. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Edisi ke 7. Yogyakarta: PT

Remaja Rosdakarya.

Muslim. (2007). Hubungan Antara Latar Belakang Pendidikan Guru, Fasilitas

Pembelajaran dan Strategi Promosi Dengan Efektivitas Pembelajaran Berbasis Unit Produksi. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusman. (2010). Modul Kurikulum Pembelajaran. Tidak diterbitkan.

Rusnani dan Moerdiyanto, (2012). “Pelaksanaan Unit Produksi Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis dan Manajemen di Banjarmasin”. Artikel Penelitian, Universitas Negeri Yogyakarta.

Sampurno, Y.G. dan Siswanto, I. (2012). “Teaching factory di SMK

Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang”. Artikel Penelitian, Universitas

Negeri Yogyakarta.

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Press.

Sudarya, Y. (2008). Pengembangan Project-Based Learning Dalam Mata Kuliah

Evaluai Pembelajaran di PGSD Bumi Siliwangi UPI. Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. (2004a). Penelitian dan Penilaian. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N. (2005b). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sugiyono. (2011a). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013b). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia.

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT.


(6)

Tuatul, M., dan Pardjono. (2012). Praksis Pembelajaran Kewirausahaan pada Unit Produksi Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 1.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 2 Tahun 1989. tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 14 Tahun 2005. tentang Guru dan Dosen

Pedoman Unit Produksi SMK Negeri 14 Bandung tahun 2010.

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Purnomo, S. (2012). Kerjasama. [Online]. Tersedia di:

http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/kerjasama.html [Diakses 24