IMPLIKASI KONSEP PENDIDIKAN BERBASIS AKAL DAN QALB AL-GAZĀLĪ TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH.

(1)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Implikasi Konsep Pendidikan Berbasis Akal dan Qalb Al-Gazālī terhadap Model Pembelajaran PAI di Sekolah” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan saya ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, April 2015 Yang membuat pernyataan


(2)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Ilāhi yang telah melimpahkan karunia, nikmat, dan rahmat–Nya kepada manusia. Dialah yang telah menjadikan gunung sebagai pasak di bumi, Dialah yang telah meninggikan langit, Dialah yang meniupkan angin sebagai kabar gembira, serta Dialah yang menjadikan manusia sebagai ‘abdullah dan khalīfah di muka bumi. alawat dan salam tetap tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad Saw., keluarga, dan sahabat serta seluruh umatnya sampai akhir zaman.

Penyusunan tesis ini yang berjudul “Implikasi Konsep Pendidikan Berbasis Akal dan Qalb Al-Gazālī terhadap Model Pembelajaran PAI di Sekolah” merupakan kajian tentang pemikiran al-Gazālī terhadap pendidikan dan memiliki tujuan untuk merumuskan implikasi dari konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-Gazālī terhadap model pembelajaran PAI.

Sungguh menjadi suatu yang bernilai dan berharga bagi penulis yang pada akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir (tesis) ini, dengan bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak berupa ilmu dan saran yang sangat berharga bagi penulis demi menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini perlu adanya penyempurnaaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata hanya kepada Allāh Swt tempat bergantung dan semoga apapun yang telah dikerjakan selama ini menjadi amal yang bernilai ibadah. Amin...

Bandung, April 2015


(3)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(4)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Berbagai hambatan dan kendala senantiasa penulis hadapi selama proses penyusunan tesis. Namun, berkat rahmat Allah SWT, dorongan, bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini dengan lancar. Untuk itu sebagai ungkapan penghargaan yang sebesar-besarnya, pada kesempatan berharga ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung;

2. Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed. selaku direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia;

3. Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. selaku ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah memberikan bimbingan dalam transliterasi penulisan kaya ilmiah ini (tesis);

4. Dr. H. Ahmad Syamsu Rizal, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I atas ilmu dan waktunya yang telah memberikan bimbingan dan arahannya kepada penulis selama proses penelitian ini hingga terselesaikannya tesis ini;

5. Dr. H. Fahrudin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi motivasi dan arahan dalam penyusunan tesis ini hingga terselesaikannya tesis ini;

6. Drs. Ace Supratman, M.Pd., dan Ibu Lilis Nikhawasih, S.Pd., selaku kedua orang tua yang telah membantu berupa materi, doa, dan ilmunya demi menyelesaikan proses perkuliahan S2. Terimakasih atas nasehat, semangat motivasi dan kasih sayang yang tulus atas penyusunan tesis ini di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung;

7. Terimakasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. H Makhmud Syafei, M.Pd.I., Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd., Dr. Abas Asyafah, M.Pd., Dr. Aceng Kosasih, M.Ag., Dr. H. Ahmad Syamsu Rizal, M.Pd., Dr. Edi Suresman, M.Ag., Dr. H. Endis Firdaus, M,Ag., Dr. H. Fahrudin, M,Ag., Dr.


(5)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

Munawar Rahmat, M.Pd., Dr. Syahidin, M.Pd., selaku dosen program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia yang telah dengan sabar dan ikhlas dalam menyampaikan ilmu dan pengetahuannya. 8. Adik-adikku tercinta, Yasni Alami dan Nibras Farisa Azami yang telah

memberikan doa, perhatian, dan semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas ini;

9. Sahabat-sahabat dan kawan-kawanku di PAI S2 UPI dan SMP IT Nurul Imam yang senantiasa menemani dalam suka dan duka selama menuntut ilmu di Universitas Pendidikan Indonesia. Terimakasih atas segala perhatian, dorongan, dan nasehatnya selama ini. Semoga tercapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

Semoga setiap langkah kita penuh keberkahan dan dilimpahi petunjuk-Nya sehingga menjadi amal alih yang selalu mendapatkan balasan yang berlimpah dari Allāh swt. Demikianlah hal yang dapat disampaikan dalam setiap lembaran yang masih membutuhkan perbaikan, semoga menjadi hal yang bermanfaat bagi semua terutama bagi pihak yang berkait dengan tesis ini.

Tak ada gading yang retak, tidak ada sesuatu yang sempurna di muka bumi ini selain Dia Yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kepada semua pihak yang terlibat untuk memberikan saran dan kritik atas kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini. Agar kelak dapat diperbaiki dan memiliki manfaat di kemudian hari, dan pada akhirnya penulis ucapkan Jazākumullah khairan kaṡiran.

َنْيِمَلعْلا ّبَر ِهّلِل ُدْمَحْلا

Bandung, April 2015


(6)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v ABSTRAK

IMPLIKASI KONSEP PENDIDIKAN BERBASIS AKAL DAN QALB AL-GAZĀLĪ TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH

Pendidikan merupakan pedoman yang memandu kehidupan manusia. Dia hadir sebagai sarana dalam mewujudkan dan meningkatkan derajat eksistensi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta memiliki akhlāq mulia. Karya tulis ini menjadi salah satu alternatif demi mewujudkan tujuan tersebut. Adapun judul dalam karya tulis ini adalah “Implikasi Konsep Pendidikan Berbasis Akal dan Qalb Al-Gazālī Terhadap Model Pembelajaran PAI di Sekolah”. Dengan tujuan untuk menemukan model pembelajaran PAI yang dikembangkan dari pemikiran al-Gazālī, serta mendeskripsikan implikasinya terhadap pembelajaran PAI di sekolah.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian Library Research (studi kepustakaan). Dalam proses penelitiannya menggunakan metode dokumenter dengan menggunakan buku-buku primer dan buku-buku sekunder tentang konsep pendidikan al-Gazālī. Selanjutnya menganalisis dengan teknik analisis deskriptif dan content analysis, yaitu mengumpulkan dan menyusun data kemudian menganalisis data.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan al-Gazālī tentang akal dan qalb terhadap model pembelajaran PAI di sekolah dapat disimpulkan bahwa al-Gazālī menegaskan peran qalb yang paling mendominasi dalam proses pembelajaran atau perolehan ilmu pengetahuan yang melandaskan pada aspek wahyu sebagai pondasi. Hal ini secara tidak langsung dapat merubah pikiran masyarakat tentang pendidikan, yang pada akhirnya berpandangan bahwa kegiatan pendidikan harus bermula pada kesucian jiwa sebagai kerangka awal, serta menyatukan antara aspek ukhrowi dan duniawi.

Implikasi penerapan konsep pendidikan tersebut pada pembelajaran PAI yaitu 1) perubahan muatan kurikulum dengan menggunakan paradigma pendidikan berbasis akal dan qalb al-Gazālī disesuaikan dengan kondisi saat ini, 2) Internalisasi nilai-nilai keimanan pada diri peserta didik untuk menjadi insan paripurna, 3) Keseimbangan antara aspek akal dan qalb dalam pembelajaran PAI sehingga tercipta manusia yang beriman, bertaqwa kepada Allah, dan memiliki akhlāq mulia.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi pendidik dalam menerapkan konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-Gazālī yang dijadikan acuan dalam proses pembelajaran. Jika ditemukan alternatif terbaik, maka hal itu dapat menjadi khazanah pengetahuan tambahan untuk terus dikembangkan dan memiliki nilai manfaat.


(7)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi ABSTRACT

IMPLICATIONS CONCEPT BASED EDUCATION SENSE AND HEART AL-GAZĀLĪ LEARNING MODEL FOR ISLAMIC RELIGIOUS

EDUCATION IN SCHOOLS

Educationis a guidelinethat guidehuman life. He is present as a means of realizing and improving the degree of human existence that is faithful and devoted to God, and have noble morality. This work has become one of the alternatives in order to realize these objectives. The title of the paper is “Implications Concept Based Education Sense and Heart Al-Gazālī Learning Model for Islamic Religious Education in Schools”. With the aim to find a model of Islamic religious education lessons were developed from the ideas of al-Gazālī, and describe the implications for teaching Islamic religious education in schools.

This research includes studies Library Research. In the process of using the method of documentary research using primary books and secondary books about educational work of al-Gazālī. Further analyzes with descriptive analysis techniques and content analysis, namely collecting and collating data and then analyze the data.

Based on the analysis of data it can be concluded that the concept of education al-Gazālī on the mind and heart of the learning model of Islamic religious education in schools can be concluded that al-Gazālī asserts heart most dominating role in the learning process or the acquisition of knowledge bases in the aspect of revelation as the foundation. It can indirectly change peoples minds about education, which in turn holds that education activities should be started on the sanctity of life as an initial framework, as well as uniting the hereafter and temporal aspects.

Implications of the application of the concept of education on learning Islamic education: 1) changes in curriculum-based education using the paradigm of mind and heart of al-Gazālī adapted to current conditions, 2) Internalization of the values of faith in self-learners to become human plenary, 3) the balance between aspects of mind and heart in learning Islamic education so as to create a man of faith, devoted to God, and have a noble morality.

The results of this study can be used as a reference for educators in applying the concept-based education of mind and heart of al-Gazālī referenced in the learning process. If found the best alternative, then it can be a treasure of additional knowledge to be developed and has a value of benefits.


(8)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI DARI ARAB KE LATIN INDONESIA

Transliterasi yang digunakan dalam tesis ini berdasarkan SK Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 dan 0543b/U/1987 dengan beberapa contoh berikut:

A. Konsonan

Arab = Latin Arab = Latin Arab = Latin Arab = Latin

ذ ż ص ظ ẓ

ح ḥ z ض ḍ ع ‘a

خ kh ش sy ط ṭ ق q

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Arab Nama Latin Contoh Arab Dibaca

... fatḥaħ a أ ـق qara`a

... kasraħ i مـحر raḥima

... ḍammaħ u ب ـك kutiba

2. Vokal Panjang (maddaħ)

Arab Nama Latin Contoh Arab Dibaca

اـ fatḥaħ ā اماق qāmā

يـ kasraħ ī م يحر rahīm


(9)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SKEMA ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Definisi Operasional... 11

BAB II Konsep Pendidikan Berbasis Rasionalitas Akal dan Spiritualitas Qalb .. 14

A. Konsep Pendidikan Islam ... 14

1. Pengertian Pendidikan Islam ... 14

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Islam ... 17

3. Kurikulum Pendidikan Islam ... 20

B. Target Didik dalam Pendidikan Islam... 22

1. Pendidikan Akal ... 22

2. Pendidikan Hati ... 27


(10)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

4. Pendidikan Rūh ... 35

C. Model Pembelajaran... 37

1. Teori Pembelajaran yang Melandasi Model Pembelajaran ... 37

2. Model Desain Sistem Pembelajaran ... 41

3. Urgensi Model Pembelajaran PAI di Sekolah ... 46

D. PAI di Lembaga Formal Indonesia ... 48

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 48

2. Kedudukan Pendidikan Agama Islam ... 49

3. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam... 51

4. Keberhasilan Pendidikan Agama di Sekolah ... 52

5. Kelemahan Pendidikan Agama di Sekolah ... 54

E. Penelitian yang Relevan ... 55

BAB III METODE PENELITIAN... 58

A. Pendekatan Penelitian ... 58

B. Metode Penelitian... 59

C. Sumber Data ... 60

D. Teknik Pengumpulan Data ... 62

E. Teknik Analisis Data ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Hasil Penelitian ... 65

1. Biografi Al-Gazālī ... 65

2. Konsep Pendidikan Al-Gazālī ... 67

3. Peranan Akal dalam Pembelajaran ... 84


(11)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 99

1. Pokok Pemikiran Al-Gazālī . ... 99

2. Analisis Konsep Pendidikan Al-Gazālī ... 102

3. Analisis Konsep Pendidikan Berbasis Akal dan Qalb Al-Gazālī ... 109

C. Implikasi Konsep Pendidikan Berbasis Akal dan Qalb Al-Gazālī ... 112

1. Implikasi Filosofis ... 112

2. Implikasi Teoritis-Pedagogis ... 115

3. Implikasi Praktis ... 119

4. Model Pembelajaran Berbasis Akal dan Qalb Al-Gazālī ... 121

5. Model RPP ... 142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 149

A. Kesimpulan ... 149

B. Rekomendasi ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 153


(12)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penyimpangan Moral di Kalangan Remaja ... 3

Tabel 2.1 Perbedaan Akal Instink dan Akal Iman ... 25

Tabel 2.2 Tahap Perkembangan Kognitif Piaget ... 38

Tabel 4.1 Analisis Perbandingan Konsep Pendidikan ... 105

Tabel 4.2 Analisis Konsep Pendidikan Al-Gazali... 109


(13)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Kerangka Berpikir ... 9

Skema 2.1 Sistematika Ajaran Islam ... 19

Skema 2.2 Ciri-ciri Model Mengajar ... 42

Skema 2.3 Tahapan Proses Pembelajaran ... 43

Skema 2.4 Aspek-aspek Pembelajaran PAI ... 47

Skema 4.1 Tentara Al-‘ilm wal Idrāk ... 92

Skema 4.2 Konsep dan Teori Perkembangan Moral Al-Gazali ... 103

Skema 4.3 Interpretasi Perkembangan Kognitif ... 112


(14)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SUMBER PRIMER DAN SEKUNDER LAMPIRAN II SK PEMBIMBING


(15)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(16)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang dilakukan sepenuhnya kepada subjek penelitian dimana dalam penelitian tersebut peneliti menjadi instrumen kunci dalam penelitian, dan hasil penelitian tersebut diuraikan dalam bentuk kata-kata berdasar pada kumpulan data empiris yang telah ditemukan.

Definisi dari pendekatan penelitan kualitatif sendiri adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Dapat disintesiskan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, 2014, hlm. 6).

Fokus utama yang diteliti dalam pendekatan kualitatif adalah pada “makna” bukan pada angka atau numerik. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ali (dalam (Mahmud, 2011, hal. 91) adalah:

“Dalam keikutsertaan tersebut, peneliti tidak menangkap makna sesuatu dari sudut pandangnya sebagai orang luar, tetapi dari sudut pandangnya sebagai subjek yang ikut serta dalam proses dan interaksi tersebut. Dengan demikian, pemaknaan yang dibuat akan lebih berarti dalam mengungkap gejala tersebut”.

Lebih khususnya dalam kegiatan penelitian ini dengan menggunakan studi kepustakaan. Dasar-dasar acuan dalam penyusunan tesis ini adalah bersumber dari karya tulis al-Gazālī dan dari penulis lain yang menceritakan tentang pemikiran al-Gazāli. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-Gazālī terhadap model pembelajaran PAI di sekolah.


(17)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59 B. Metode Penelitian

Metode merupakan serangkaian cara atau prosedur yang dirancang dalam suatu kegiatan penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Istilah metode dikenal dalam bahasa latin dengan nama methodos yang berarti cara atau tujuan yang hendak ditempuh. Penelitian dimaknai sebagai “cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery (temuan yang sudah ada) maupun invention (hasil penelitian berdasarkan fakta)” (Sukardi, 2008, hlm. 3). Jadi, yang dimaksud dengan metode penelitian adalah seperangkat cara atau prosedur dalam penelitian untuk mencapai tujuan penelitian berupa hasil penelitian yang didukung oleh fakta atau data.

Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode dokumenter dengan tipe Library Research (penelitian kepustakaan). Penelitian ini akan mencoba untuk menemukan data, menyeleksi dan mengklasifikasikannya, serta menganalisisnya sehingga menjadi sebuah laporan penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini, sumber yang digunakan sebagai referensi berupa buku, catatan, surat khusus maupun laporan hasil penelitian terdahulu (Hasan, 2002, hlm. 11). Setelah data terkumpul dari berbagai literatur yang ada, kemudian dilanjutkan pada kekuatan analisis pada sumber-sumber yang ada.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti diawali dari menyusun kerangka berfikir dengan asumsi dasar menginterpretasikan pemikiran al-Gazāli dan diterapkan secara sistematis untuk memberikan penjelasan data yang menjelaskan corak berfikirnya. Hasil yang didapatkan berupa model pembelajaran PAI berbasis akal dan qalb al- Gazāli.

Secara lebih jelasnya langkah-langkah yang hendak ditempuh dalam penelitian adalah:


(18)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60

1. Mengumpulkan sumber-sumber literatur, berupa: buku, catatan, jurnal, koran, majalah, internet, dan tesis yang berkaitan dengan pembahasan dan lain sebagainya;

2. Memilih dan mengklasifikasikan topik yang berkaitan dengan pembahasan yang sesuai dengan karya tulis ilmiah ini;

3. Analisis konten terhadap referensi yang ada dan dirumuskan sesuai dengan topik pembahasan;

4. Membuat kerangka model pembelajaran PAI berbasis akal dan qalb al-Gazālī dari hasil temuan yang melandasi terciptanya sebuah model pembelajaran PAI di sekolah.

Keempat langkah ini, jika disederhanakan memungkinkan penulis untuk melakukan penelitian tersebut ke dalam beberapa langkah berikut: 1. studi literatur, 2. analisis konten, 3. penyusunan kerangka model pembelajaran.

Bentuk penyusunan dari draft model itu sendiri dirancang berdasarkan hasil studi kepustakaan terhadap karya-karya al-Gazālī dan penulis lainya yang mengarang buku-buku tentang pemikiran al-Gazālī dalam pendidikan.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari buku-buku, jurnal, koran, majalah, dan internet yang relevan dengan pembahasan sebagai bahan pokok materi. Sumber data dalam karya ilmiah ini terbagi ke dalam dua bagian, yaitu sumber data primer dan sekunder.

Dalam hal ini, sumber data atau referensi dari konsep pendidikan yang menjadi sumber primer sebagai data penelitian adalah karya al-Gazālī yang berkaitan dengan kajian pendidikan saat ini serta sumber-sumber lainnya dalam penelitian ini. Sumber data tersebut terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu :

1. Sumber Primer adalah karya al-Gazālī berupa kitab-kitab klasik yang berkaitan dengan pendidikan, di antaranya:


(19)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61 a. Al-Arba’īn fi Uṣṣuludīn;

b. Al-Munqiż min A - alal; c. Al-Qiṣaṣ al-Mustaqīm; d. Ayyuhal Walad;

e. Bidāyatul Hidayah; f. Fa ailul Ba iniyyah; g. Farai al-La’lai; h. Fatiḥat al-‘Ulūm; i. Iḥyā ‘Ulumuddin; j. Ma’arij al-Quds; k. Maqaṣid al-Mukallifīn; l. Mau’idzoh al-Mu’minīn; m. Minhaj al-‘Abidin; n. Misykat al-Anwar; o. Mizan al-‘Amal; p. Mukasyafat al-Qulūb

q. Mukhtasar Iḥyā ‘Ulumuddin; r. Rasa’il al-Gazālī;

s. Rau atu A - alibīn wa ‘Umdatus Salikīn;

2. Sumber sekunder adalah sumber kajian yang dikemukakan oleh pihak lain atau orang yang menulis tentang gagasan pemikiran al-Gazālī dalam bidang pendidikan. Di antara buku tersebut adalah:

a. Filsafat ilmu al-Gazālī karya Dr.H. Saeful Anwar

b. Keajaiban hati (al-Gazāli) alih bahasa Mansyur Al-Katiri (K.H) c. Kimia Kebahagiaan (al-Gazāli)

d. Konsep pemikiran al-Gazālī tentang pendidikan karya Abu Muḥammad Iqbal e. Sistim Pendidikan versi al-Gazālī karya Fathiyah Hasan Sulaiman


(20)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62

f. Terjemah dan penjelasan Bidāyah Al-Hidāyah karya ust. Yahya Al-Mutamakkin

g. Terjemah Maroqil ‘Ubudiyah syarah Bidāyah Al-Hidāyah karya Muḥammad Nawawi al-Jawi

h. Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi karya H.M. Fadlil Sa’id An-Nadwi

Data yang diperlukan dalam penelitian pustaka (Library Research) bersifat kualitatif tekstual dengan melakukan penelaahan terhadap karya al-Gazālī dalam kitab-kitabnya dan referensi lainnya yang berkaitan dengan pendidikan dalam pembahasan ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, artinya peneliti mengumpulkan data dalam bentuk dokumen-dokumen, baik berupa buku, jurnal, majalah, artikel maupun karya ilmiah lainya yang ada kaitannya dengan judul yang diangkat oleh penulis, yaitu tentang pengembangan konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-Gazali. Secara lebih terperinci langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagaimana menurut Bisri (dalam Mahmud, 2011, hlm. 123) meliputi kegiatan:

1. Melakukan inventarisasi judul-judul bahan pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian;

2. Menentukan pemilihan isi dalam bahan pustaka. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan memilih topik yang terdapat dalam daftar isi atau sub judul; 3. Melakukan penelusuran terhadap isi tulisan dalam bahan pustaka. Penelusuran

dilakukan dengan memilih unsur-unsur informasi, baik itu konsep, teori, dan unsur-unsur metodologi yang berkaitan dengan masalah penelitian;

4. Mengklasifikasikan hasil temuan dalam karya tulis berupa hasil bacaan sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Bahan pustaka ini menjadi bahan baku untuk disajikan dalam rumusan tinjauan pustaka.


(21)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

Secara lebih terperinci, teknis dari kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan topik penelitian bersumberkan pada sumber primer dari kitab al-Gazālī dan sumber sekunder dari penulis lain yang menulis tentang pemikiran

al-Gazālī dalam pendidikan;

2. Menemukan konsep yang relevan dan mencari hubungan antar konsep;

3. Memutuskan variabel atau konsep mana saja yang menjadi perhatian penting yang akan diteliti;

4. Mengembangkan kerangka berfikir dengan cara mengembangkan konsep-konsep sentral dan kurang sentral, secara kontekstual dan proporsional;

5. Memeriksa kembali variabel atau konsep yang diteliti disesuaikan dengan bahan pustaka;

6. Mendokumentasikan keterangan bibliografi yang ditemukan pada tulisan-tulisan yang terdapat dalam literatur yang telah dibaca sebelumnya.

E. Teknik Analisis Data

Setelah terkumpul data secara keseluruhan dalam penelitian ini, maka data tersebut dianalisis untuk dapat ditarik sebuah kesimpulan. Analisis data merupakan tahapan terpenting dalam penelitian, karena menjadi sebuah intisari dalam pembahasan yang menentukan tingkat kualitas ketajaman pemikiran. Sebab pada tahap ini rumusan permasalahan sudah terjawab dan teruraikan dengan benar. Bentuk-bentuk teknik analisis data sebagai berikut:

1. Metode analisis deskriptif

Metode analisis deskriptif yaitu usaha untuk mengumpulkan data dan menyusun suatu data, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut (Surahman, 1990, hlm. 139). Data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata dan gambar bukan dalam bentuk angka.


(22)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

Content Analysis adalah metodologi yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang shohih dari sebuah dokumen. Menurut Hostil (dalam Moleong, 2002, hlM. 6) mengemukakan bahwa Content Analysis adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha untuk menemukan karakteristik pesan, dilakukan secara objektif, sistematis dan general. Gubrium, dkk (dalam Somantri, 2005, hlm. 60) menjelaskan bahwa peneliti dapat melakukan analisis dan interpretasi terhadap kajian teori dari beragam dokumen dimulai dari kertas pribadi (surat, laporan psikiatris) hingga sejarah kepentingan manusia.

Lebih detailnya, analisis data pada tahap ini dilaukan beberapa tahap sesuai data kualitatif sebagai berikut:

a. Analisis awal

Pada tahap awal analisis, peneliti melakukan penulusuran dan penulisan deskriptif yang merefleksikan wacana dalam proses pengumpulan data. Tahap ini meliputi, 1) membuat catatan kecil yang menerangkan konsep yang hendak dikaji, 2) memberikan komentar atau refleksi mendetail dari data yang terkumpul, 3) dan mengelompokkan data yang menonjol, relevan, dan signifikan sesuai dengan judul yang dikaji.

b. Koding dan Kategorisasi

Data yang telah terkumpul kemudian direfleksikan melalui tahap analisis awal, peneliti akan menyusun dalam bentuk kategorisasi melalui koding. Kategori akan dibuat dalam bentuk pengelompokkan bahan pustaka sesuai dengan jenisnya, yaitu primer dan sekunder. Data yang telah terkumpul akan dikelompokkan menurut kategorisasi yang dibentuk.

c. Konfirmasi data

Konfirmasi data merupakan sebuah proses yang dilakukan peneliti untuk memeriksa kembali kategorisasi data yang telah dikumpulkan dalam jumlah banyak. Jika data baru yang diperoleh menguatkan penjelasan maka analisis data


(23)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

menjadi lebih kuat. Bila tidak, maka peneliti akan merevisi kategorisasi dan analisis.

3. Triangulasi

Triangulasi digunakan untuk menguji keabsahan penelitian. Dalam penelitian ini, metode triangulasi yang akan dilakukan yaitu triangulasi peneliti (multiple researches) dan triangulasi sumber (multiple sources), yang secara simultan akan dilakukan pada bab IV mengenai pembahasan.


(24)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

149 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Uraian hasil penelitian kajian pustaka ini terhadap pemikiran al-Gazālī tentang pendidikan, tampak jelas bahwa konsep pendidikan al- Gazālī mengacu pada kedua unsur potensi yang menggerakan kehidupan manusia yaitu akal dan qalb. Dalam menguraikan kedua potensi tersebut, al-Gazālī lebih mengedepankan peran qalb sebagai instrumen dalam menangkap pengetahuan, sedangkan akal tidak dapat diandalkan sepenuhnya sebagai dasar kebenaran pengetahuan secara mutlak. Pernyataan al-Gazālī tersebut tidak lantas mengabaikan peran dan pengamatan akal, tetapi meletakkannya secara proporsional. Jika ditinjau dari masa pra-modernisme, modernism, dan pasca modernisme terlihat adanya signifikasi yang mirip dari ketiga periode itu dan memiliki hubungan satu sama lain yang komprehensif. Konsekuensi logis yang dapat diambil adalah keharusan adanya landasan teologis dan budi pekerti bagi ilmu pengetahuan.

Dari segi konsep manusia, dapat dilihat signifikasi pemikiran al-Gazālī bahwa manusia modern saat ini membutuhkan pegangan moral dalam kehidupan untuk mendapatkan makna dari kehidupan yang sedang dijalani. Al-Gazālī memberikan alternatif dalam uraiannya tentang fungsi-fungsi daya pada diri manusia untuk senantiasa dekat dengan Tuhannya. Metode yang terintegratif dalam mendayagunakan empat potensi yang berada dalam diri manusia adalah tafakur. Tafakur versi al-Gazālī adalah integrasi menyeluruh antara komponen-komponenya yang meliputi akal (al-‘aql), hati (al-qalb), nafsu (an-nafs). Sedangkan faktor keempat yaitu qalb yang mendominasi dan memberi suplemen-suplemen żauq. Tafakkur bertujuan untuk menghadirkan maḥabbah di hati.

Tafakkur menggunakan dua daya akal, pertama yaitu akal ma’qulat (teoritis/rasional) adalah proses pembelajaran dalam sintesa ilmu teoritis yang


(25)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

150

menitikberatkan kepada daya akal secara umum. Kedua adalah akal fitrah yang memiliki hubungannya dengan akal hati (qalb) yang menerima cahaya Ilahi dalam bentuk yang selanjutnya disusun menjadi sebuah akal definitif.

Imam al-Gazālī menitikberatkan peran qalb dalam proses tafakkur yang

selanjutnya dihubungkan dengan konsep penyucian jiwa “tazkiyatun nafs” sehingga

sampai pada puncak ma’rifatullah dalam mihrab kaum sholihin. Dalam sufisme, tafakkur merupakan tingkatan spiritual tertinggi dan sudah sewajarnya agar kita melestarikan setiap hari.

Pembelajaran yang dikembangkan oleh al-Gazālī berorientasi pada moral yang didekatkan pada aspek kognitif sebagai unsur pemahaman moral atau penalaran moral yaitu sejenis kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang untuk menilai, mempertimbangkan dan memutuskan suatu perbuatan berdasar prinsip-prinsip moral seperti pebuatan baik atau buruk, benar atau salah, etis atau tidak etis.

Penekanan aspek moral ini tidak sebatas pada pengetahuan moral, tetapi lebih kepada perasaan untuk bermoral, yaitu menjadikan moral dijadikan sebagai sebuah perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ada dua cara dalam mendidik agar seorang peserta didik memiliki akhlāq yang baik, yaitu; pertama, mujāḥadah dan membiasakan latihan dengan amal saleh. Kedua, perbuatan itu dikerjakan dengan diulang-ulang.

Perhatian al-Gazālī terhadap pendidik mensyaratkan kebersihan hati pada diri pendidik dan peserta didik semata-mata diniatkan untuk taqarrub ila Allāh. Pembagian kewajiban pendidik dan peserta didik yang dilakukan al-Gazālī adalah bukti pengetahuan dan pengalamannya sebagai seorang pendidik.

Dalam mempratekan pola pembelajaran di sekolah, al-Gazālī mempraktikan konsep dan prinsip experiental learning, dengan cara membuat kontemplasi sampai kepada kenyataan. Langkah yang dilakukan adalah dengan bersungguh-sungguh dan mengalami apa yang dikatakan selama mengalami dalam proses ‘uzlah dan khalwat, sehingga terlampauilah hakikat ilmu sedalam-dalamnya.


(26)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

151

Implikasi yang diperoleh terhadap model pembelajaran PAI di sekolah adalah model pembelajaran berasaskan pengalaman untuk menghasilkan sumber manusia terlatih dan professional ke arah tujuan individu (‘abdullah) dan tujuan sosial (khalifah fi al-arḍ), serta menghasilkan manusia yang terlatih dan professional. Jadi, secara struktural kegiatan dari model pembelajaran berbasis akal dan qalb al-Gazālī dimulai dari kegiatan penghafalan (memorization), kontemplasi (contemplation), dan amalan dari refleksi (reflective practice).

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan oleh penulis berkaitan dengan pemaparan di atas adalah berhubungan dengan pendidikan yang menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia, maka hendaknya setiap pendidik dan peserta didik mengedepankan qalb yang dibimbing oleh wahyu daripada akal sebagai dasar kependidikan, dan menjadikan Teo-Antropo-Pragmatis sebagai dasar kurikulumnya. Itulah sebabnya ketika al-Gazālī berbicara banyak tentang peran qalb dalam pendidikan, karena qalb mampu menembus pengetahuan yang lebih mendalam yang tidak terjangkau oleh keterbatasan kemampuan akal. Dalam hal ini, al-Gazālī menitikberatkan peran hati (qalb) dalam proses pembelajaran yang selanjutnya menghubungkan dengan konsep-konsep penyucian jiwa. Sehingga model pembelajaan PAI di sekolah harus mengedepankan aspek kesucian jiwa dengan membersihkan hati dari perbuatan-perbuatan tercela atau penyakit qalb.

Penulisan karya ilmiah tentang al-Gazālī hanyalah sebagian kecil dari pemikiran-pemikiran mengenai ilmu pendidikan yang berbasis akal dan qalb sebagai kerangka utamanya. Ada beberapa tulisan yang memiliki keistimewaan dari kedua unsur tersebut sebagai pedoman pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian lanjutan dalam menambah khazanah pengetahuan dan memperkuat dunia pendidikan Islam, terutama pada masa modern ini.


(27)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

152

Konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-Gazālī merupakan salah satu model pembelajaran yang akan diterapkan di lembaga formal pendidikan yang terkait yaitu sekolah dan guru. Untuk itu ada beberapa saran yang disampaikan peneliti yaitu:

1. Sekolah

Bagi lembaga pendidikan khususnya disarankan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada pendidik untuk meningkatkan kualitas dirinya dan mengembangkan kegiatan pembelajarannya, terutama yang berkaitan dengan masalah aspek sikap (afektif). Pada akhirnya sekolah semakin dipercaya oleh masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak generasi yang bermoral benar.

Pihak pemegang kebijakan (stakeholder) di sekolah yaitu kepala sekolah, perlu memahami pentingnya pendidikan akal dan qalb al-Gazālī sebagai upaya pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia, bukan hanya untuk guru dan orang tua di rumah saja. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu mendorong dalam upaya pengembangan dan peningkatan SDM.

2. Pendidik

Seorang pendidik hendaknya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model bervariasi, tidak terfokus pada satu metode saja. Aspek penilaian yang diukur tidak sebatas kepada ranah kognitif saja, tetapi harus menyentuh aspek afektif.

Pemberian reward kepada peserta didik merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tidak merasa jemu dan cepat bosan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.


(1)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

Content Analysis adalah metodologi yang memanfaatkan seperangkat prosedur

untuk menarik kesimpulan yang shohih dari sebuah dokumen. Menurut Hostil (dalam Moleong, 2002, hlM. 6) mengemukakan bahwa Content Analysis adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha untuk menemukan karakteristik pesan, dilakukan secara objektif, sistematis dan general. Gubrium, dkk (dalam Somantri, 2005, hlm. 60) menjelaskan bahwa peneliti dapat melakukan analisis dan interpretasi terhadap kajian teori dari beragam dokumen dimulai dari kertas pribadi (surat, laporan psikiatris) hingga sejarah kepentingan manusia.

Lebih detailnya, analisis data pada tahap ini dilaukan beberapa tahap sesuai data kualitatif sebagai berikut:

a. Analisis awal

Pada tahap awal analisis, peneliti melakukan penulusuran dan penulisan deskriptif yang merefleksikan wacana dalam proses pengumpulan data. Tahap ini meliputi, 1) membuat catatan kecil yang menerangkan konsep yang hendak dikaji, 2) memberikan komentar atau refleksi mendetail dari data yang terkumpul, 3) dan mengelompokkan data yang menonjol, relevan, dan signifikan sesuai dengan judul yang dikaji.

b. Koding dan Kategorisasi

Data yang telah terkumpul kemudian direfleksikan melalui tahap analisis awal, peneliti akan menyusun dalam bentuk kategorisasi melalui koding. Kategori akan dibuat dalam bentuk pengelompokkan bahan pustaka sesuai dengan jenisnya, yaitu primer dan sekunder. Data yang telah terkumpul akan dikelompokkan menurut kategorisasi yang dibentuk.

c. Konfirmasi data

Konfirmasi data merupakan sebuah proses yang dilakukan peneliti untuk memeriksa kembali kategorisasi data yang telah dikumpulkan dalam jumlah banyak. Jika data baru yang diperoleh menguatkan penjelasan maka analisis data


(2)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

menjadi lebih kuat. Bila tidak, maka peneliti akan merevisi kategorisasi dan analisis.

3. Triangulasi

Triangulasi digunakan untuk menguji keabsahan penelitian. Dalam penelitian ini, metode triangulasi yang akan dilakukan yaitu triangulasi peneliti (multiple

researches) dan triangulasi sumber (multiple sources), yang secara simultan akan


(3)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

149 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Uraian hasil penelitian kajian pustaka ini terhadap pemikiran al-Gazālī tentang pendidikan, tampak jelas bahwa konsep pendidikan al- Gazālī mengacu pada kedua unsur potensi yang menggerakan kehidupan manusia yaitu akal dan qalb. Dalam menguraikan kedua potensi tersebut, al-Gazālī lebih mengedepankan peran qalb sebagai instrumen dalam menangkap pengetahuan, sedangkan akal tidak dapat diandalkan sepenuhnya sebagai dasar kebenaran pengetahuan secara mutlak. Pernyataan al-Gazālī tersebut tidak lantas mengabaikan peran dan pengamatan akal, tetapi meletakkannya secara proporsional. Jika ditinjau dari masa pra-modernisme, modernism, dan pasca modernisme terlihat adanya signifikasi yang mirip dari ketiga periode itu dan memiliki hubungan satu sama lain yang komprehensif. Konsekuensi logis yang dapat diambil adalah keharusan adanya landasan teologis dan budi pekerti bagi ilmu pengetahuan.

Dari segi konsep manusia, dapat dilihat signifikasi pemikiran al-Gazālī bahwa manusia modern saat ini membutuhkan pegangan moral dalam kehidupan untuk mendapatkan makna dari kehidupan yang sedang dijalani. Al-Gazālī memberikan alternatif dalam uraiannya tentang fungsi-fungsi daya pada diri manusia untuk senantiasa dekat dengan Tuhannya. Metode yang terintegratif dalam mendayagunakan empat potensi yang berada dalam diri manusia adalah tafakur. Tafakur versi al-Gazālī adalah integrasi menyeluruh antara komponen-komponenya yang meliputi akal (al-‘aql), hati (al-qalb), nafsu (an-nafs). Sedangkan faktor keempat yaitu qalb yang mendominasi dan memberi suplemen-suplemen żauq.

Tafakkur bertujuan untuk menghadirkan maḥabbah di hati.

Tafakkur menggunakan dua daya akal, pertama yaitu akal ma’qulat (teoritis/rasional) adalah proses pembelajaran dalam sintesa ilmu teoritis yang


(4)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

150

menitikberatkan kepada daya akal secara umum. Kedua adalah akal fitrah yang memiliki hubungannya dengan akal hati (qalb) yang menerima cahaya Ilahi dalam bentuk yang selanjutnya disusun menjadi sebuah akal definitif.

Imam al-Gazālī menitikberatkan peran qalb dalam proses tafakkur yang

selanjutnya dihubungkan dengan konsep penyucian jiwa “tazkiyatun nafs” sehingga

sampai pada puncak ma’rifatullah dalam mihrab kaum sholihin. Dalam sufisme,

tafakkur merupakan tingkatan spiritual tertinggi dan sudah sewajarnya agar kita

melestarikan setiap hari.

Pembelajaran yang dikembangkan oleh al-Gazālī berorientasi pada moral yang didekatkan pada aspek kognitif sebagai unsur pemahaman moral atau penalaran moral yaitu sejenis kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang untuk menilai, mempertimbangkan dan memutuskan suatu perbuatan berdasar prinsip-prinsip moral seperti pebuatan baik atau buruk, benar atau salah, etis atau tidak etis.

Penekanan aspek moral ini tidak sebatas pada pengetahuan moral, tetapi lebih kepada perasaan untuk bermoral, yaitu menjadikan moral dijadikan sebagai sebuah perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ada dua cara dalam mendidik agar seorang peserta didik memiliki akhlāq yang baik, yaitu; pertama, mujāḥadah dan

membiasakan latihan dengan amal saleh. Kedua, perbuatan itu dikerjakan dengan diulang-ulang.

Perhatian al-Gazālī terhadap pendidik mensyaratkan kebersihan hati pada diri pendidik dan peserta didik semata-mata diniatkan untuk taqarrub ila Allāh. Pembagian kewajiban pendidik dan peserta didik yang dilakukan al-Gazālī adalah bukti pengetahuan dan pengalamannya sebagai seorang pendidik.

Dalam mempratekan pola pembelajaran di sekolah, al-Gazālī mempraktikan konsep dan prinsip experiental learning, dengan cara membuat kontemplasi sampai kepada kenyataan. Langkah yang dilakukan adalah dengan bersungguh-sungguh dan mengalami apa yang dikatakan selama mengalami dalam proses ‘uzlah dan khalwat, sehingga terlampauilah hakikat ilmu sedalam-dalamnya.


(5)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

151

Implikasi yang diperoleh terhadap model pembelajaran PAI di sekolah adalah model pembelajaran berasaskan pengalaman untuk menghasilkan sumber manusia terlatih dan professional ke arah tujuan individu (‘abdullah) dan tujuan sosial (khalifah fi al-arḍ), serta menghasilkan manusia yang terlatih dan professional. Jadi, secara struktural kegiatan dari model pembelajaran berbasis akal dan qalb al-Gazālī dimulai dari kegiatan penghafalan (memorization), kontemplasi (contemplation), dan amalan dari refleksi (reflective practice).

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan oleh penulis berkaitan dengan pemaparan di atas adalah berhubungan dengan pendidikan yang menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia, maka hendaknya setiap pendidik dan peserta didik mengedepankan qalb yang dibimbing oleh wahyu daripada akal sebagai dasar kependidikan, dan menjadikan Teo-Antropo-Pragmatis sebagai dasar kurikulumnya. Itulah sebabnya ketika al-Gazālī berbicara banyak tentang peran qalb dalam pendidikan, karena qalb mampu menembus pengetahuan yang lebih mendalam yang tidak terjangkau oleh keterbatasan kemampuan akal. Dalam hal ini, al-Gazālī menitikberatkan peran hati (qalb) dalam proses pembelajaran yang selanjutnya menghubungkan dengan konsep-konsep penyucian jiwa. Sehingga model pembelajaan PAI di sekolah harus mengedepankan aspek kesucian jiwa dengan membersihkan hati dari perbuatan-perbuatan tercela atau penyakit qalb.

Penulisan karya ilmiah tentang al-Gazālī hanyalah sebagian kecil dari pemikiran-pemikiran mengenai ilmu pendidikan yang berbasis akal dan qalb sebagai kerangka utamanya. Ada beberapa tulisan yang memiliki keistimewaan dari kedua unsur tersebut sebagai pedoman pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian lanjutan dalam menambah khazanah pengetahuan dan memperkuat dunia pendidikan Islam, terutama pada masa modern ini.


(6)

Nadri taja, 2015

Implikasi konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-gazālī terhadap model pembelajaran pai di sekolah

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

152

Konsep pendidikan berbasis akal dan qalb al-Gazālī merupakan salah satu model pembelajaran yang akan diterapkan di lembaga formal pendidikan yang terkait yaitu sekolah dan guru. Untuk itu ada beberapa saran yang disampaikan peneliti yaitu:

1. Sekolah

Bagi lembaga pendidikan khususnya disarankan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada pendidik untuk meningkatkan kualitas dirinya dan mengembangkan kegiatan pembelajarannya, terutama yang berkaitan dengan masalah aspek sikap (afektif). Pada akhirnya sekolah semakin dipercaya oleh masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak generasi yang bermoral benar.

Pihak pemegang kebijakan (stakeholder) di sekolah yaitu kepala sekolah, perlu memahami pentingnya pendidikan akal dan qalb al-Gazālī sebagai upaya pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia, bukan hanya untuk guru dan orang tua di rumah saja. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu mendorong dalam upaya pengembangan dan peningkatan SDM.

2. Pendidik

Seorang pendidik hendaknya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model bervariasi, tidak terfokus pada satu metode saja. Aspek penilaian yang diukur tidak sebatas kepada ranah kognitif saja, tetapi harus menyentuh aspek afektif.

Pemberian reward kepada peserta didik merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tidak merasa jemu dan cepat bosan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.