KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG.
i
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Kesenian calung Group Gending Sari di daerah Poponcol Bunut Kabupaten Karawang adalah judul penelitian yang penulis ungkapkan. Rumusan masalah yang dikaji ialah bagaimana kesenian calung group Gending Sari di daerah Poponcol Bunut Kabupaten Karawang? dengan tujuan untuk mengetahui, menganalisis, menggambarkan, dan mendeskripsikan mengenai Kesenian Calung group Gending Sari di daerah Poponcol Bunut kabupaten Karawang. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik, melalui pendekatan kualitatif, data yang terkumpul didapat dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Metode pendekatan yang digunakan ialah metode pendekatan secara kulitatif artinya penulis memaparkan secara alamiyah tanpa memanipulasi data atau (naturalistik). Hasil dari penelitian yang didapatkan ialah proses pertunjukkan calung Group Gending Sari yaitu disajikan dengan tahapan bagian awal, bagian inti dan bagian penutup, komposisinya terdiri dari lagu yang dimainkan, serta lawakan calung group Gending Sari. Data-data tersebut diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap pengetahuan kesenian tradisi dan pendidikan di masyarakat.
(2)
i
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Calung Art Group Gending Sari in the area Poponcol Bunut Karawang district is heading the study authors disclosed . Formulation of the problem studied is how the arts Calung Gending Sari Ask this group in the area of Karawang district Poponcol Bunut ? in order to determine , analyze , describe , and describe the Gending Sari Art Calung Ask this group in the area Poponcol Bunut Karawang regency . The method used is descriptive analytical , qualitative approach, the collected data obtained by observation techniques , interviews , documentation and literature . Is the approach used with qualitative approach means authors explain in naturaly without manipulating the data or ( naturalistic ) . The results obtained from the research is the process of performing calung Group Gending Sari Ask this stage is presented with a beginning, a core part and a cover part , composed of the song being played , as well as jokes Calung Gending Sari Ask this group . These data are expected to provide a contribution to the knowledge of traditional arts and education in the community.
(3)
v
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...v
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR LAMPIRAN……….x
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang...1
B.Rumusan Masalah...3
C.Tujuan Penelitian...3
D.Manfaat Penelitian...4
E.Struktur Organisasi...5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kesenian Tradisional...6
B.Seni Pertunjukkan...7
C.Komposisi Musik...10
D.Calung...11
E.Perkembangan Calung di Jawa Barat...14
F. Jenis-jenis Calung...19
BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian...24
B.Lokasi Penelitian...25
C.Teknik Pengumpulan Data...25
D.Teknik Pengolahan Data...28
E.Prosedur Pengolahan Data...29
(4)
vi
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A.Kesenian Calung Group Gending Sari...32
B.Proses Pertunjukkan Calung Group Gending Sari...35
1. Pola urutan proses pertunjukkan calung group Gending sari………35
2. Alat yang dipergunakan………...42
3. Rias Busana………...47
4. Lagu-lagu yang dimainkan………...53
5. Pola Tabuhan calung Group Gending Sari………54
C.Komposisi Musik Calung Group Gending Sari...64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan...70
B.Saran...71 DAFTAR PUSTAKA
(5)
vii
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Calung Jingjing...19
Gambar 2.2. Calung Kingking...20
Gambar 2.3. Calung Panempas...20
Gambar 2.4. Calung Gonggong...21
Gambar 2.5. Calung Jongjrong...22
Gambar 2.6. Alat Tambahan Pada Calung Kosrek dan Kolotok...23
Gambar 4.1. Notasi Lagu Gending Overture Kreasi……….….37
Gambar 4.2. Notasi lagu Nongton Calung……….……….…...38
Gambar 4.3. Notasi lagu Iringan Lagu Penutup……….…....41
Gambar 4.4. Calung Kingking laras salendro berjumlah 14 ruas bambu….…....43
Gambar 4.5. Calung Panempas laras salendro berjumlah 7 ruas bambu………...44
Gambar 4.6. Calung Jongjrong laras salendro berjumlah 5 ruas bambu………...45 Gambar 4.7. Calung Gonggong laras salendro berjumlah 2 ruas bambu………..46
Gambar 4.8. Personil Group Calung Gending Sari...47
Gambar 4.9. Karakter Lucu pada pertunjukkan Calung Gending Sari...48
Gambar 4.10. Pakaian Pertunjukkan Calung Group Gending Sari...49
Gambar 4.11. Ikat Kepala untuk pertunjukkan Calung...50
Gambar 4.12. Sinjang Batik untuk dipakai menutupi celana...50
Gambar 4.13. Pertunjukkan Awal atau pada saat Bubuka...52
Gambar 4.14. Pertunjukkan inti ...53
Gambar 4.15. Notasi Pola tabuhan Calung Panempas……….………….54
Gambar 4.16. Notasi Balungan Gending Calung Jongjrong………...55
(6)
viii
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.18. Calung Kingking berjumlah 14 ruas bambu...57
Gambar 4.19. Calung Penempas yang berjumlah 8 ruas bambu ...61
Gambar 4.20. Motif Pola tabuhan calung diatonis 1...62
Gambar 4.21. Motif tabuhan calung diatonis 2...62
Gambar 4.22. Notasi Calung Kingking dan calung panempas...65
Gambar 4.23. Pola tabuhan Calung Kingking………..66
Gambar 4.24. Pola tabuhan Calung Panempas……….67
Gambar 4.25. Pola tabuhan Calung Jongjrong………...67
Gambar 4.26. Pola tabuhan Calung Gonggong………....67
(7)
ix
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Ukuran Calung kingking laras salendro………....42
Tabel 4.2 Ukuran Calung Panempas laras salendro………...43
Tabel 4.3 Ukuran Calung Jongjrong laras salendro………...44
Tabel 4.4 Ukuran Calung Gonggong laras salendro………..46
Tabel 4.5 Data ukuran yang digunakan pada calung kingking pentatonis……...57 Tabel 4.6 Data ukuran yang digunakan pada calung kingking diatonis gabungan laras pelog dan madenda………....58
Tabel 4.7 Data ukuran yang digunakan pada calung panempas pentatonis gabungan laras pelog dan madenda………...59
(8)
x
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran ...75
Pedoman wawancara………...76
Data Hasil Wawancara...78
SK...91
(9)
24 Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah yang muncul dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain menurut Sukmadinata (2010:52), metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Berdasarkan pada pengertian tersebut, pada penelitian ini menggunakan penelitian secara kualitatif.
Sehubungan dengan pernyataan diatas, Nasution (1988:3) mengemukakan bahwa “Penelitian Kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha untuk memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitik. Maksudnya dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan sebanyak-banyaknya, kemudian menggambarkan serta mendeskripsikan data-data secara sistematis dan akurat tentang kesenian Group Calung Gending Sari. Deskriptif analitik digunakan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, dan menafsirkan data. Dalam hal ini M. Nazir (2005:89) berpandangan bahwa:
“Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Kemudian beliau juga mengungkapkan studi analitis ditujukkan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan”.
Dengan demikian, metode ini dilakukkan secara insentif, terinci dan mendalam terhadap Kesenian Calung Group Gending Sari. Metode ini digunakan untuk menggali berbagai data yang dibutuhkan antara lain ialah pertunjukkan Kesenian Calung group Gending Sari serta komposisi musik
(10)
25
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
calung group Gending Sari dan memecahkan semua permasalahan yang ada pada proses penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan Kesenian Calung Group Gending Sari yaitu di jalan Bunut Kertayasa RT/RW 08/05 No. 21 Kampung Poponcol Kaler. Bertempat di Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat Kabupaten karawang.
C. Teknik Pengumpulan Data
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menggali dan mendapatkan berbagai data yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan penelitian. Cara-cara yang digunakan dalam menghimpun berbagai data yang dilakukan tersebut, biasanya dirancang dan disusun dengan baik, sehingga benar–benar tepat dan baik, sesuai dengan yang diinginkan. Namun demikian, keberhasilan suatu penelitian itu pun sangat bergantung pula kepada instrument yang digunakan, yaitu :
1. Observasi
Dalam penelitian ini, salah satu instrument pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan tindakan observasi ke lapangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Anasari (1989:52) bahwa “observasi adalah bertujuan untuk mencari mengumpulkan data atau fakta mengenai gejala tertentu secara langsung dengan alat-alat pengamatan indra, dalam mencatat fakta teknik tertentu. Dalam hal ini observasi bertujuan sebagai studi pendahuluan untuk mengenal, mengamati dan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, baik pengamatan secara langsung.
Peneliti datang ke lokasi secara langsung untuk mengamati dan mencatat data yang diperoleh dari lokasi penelitian kemudian mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. Adapun observasi dilakukan pada tanggal 16 Maret 2013 disesi latihan, objek yang diobsevasi adalah kegiatan kesenian Calung group
(11)
26
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gending Sari dikediaman Bapak Nana selaku Pimpinan Kesenian Calung group Gending Sari yaitu, di jalan Bunut Kertayasa RT/RW 08/05 No. 21 Kampung Poponcol Kaler. Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat Kabupaten karawang. Peneliti merasa perlu mengobservasi agar mendapat data awal untuk memulai suatu penelitian.
2. Wawancara
Selain kegiatan observasi dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti juga melakukan kegiatan wawancara menurut (Esterberg, 2002:231). “wawancara atau interview adalah merupakan pertemuan dua orang yang bertujuan untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Hal ini sejalan dengan dikemukakan oleh S. Nasution (1988:73), bahwa “Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”.
Wawancara bertujuan untuk mngumpulkan data pendukung mengenai masalah yang diteliti. Untuk melengkapi penulisan, pembahasan hasil penelitian sebagai bahan acuan dengan cara memberikan berbagai pertanyaan. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini, memiliki dua cara yaitu terencana dan tidak terencana. Secara langsung untuk memperoleh data dari informan yang berkenaan dengan permasalahan yang penulis temukan dalam objek yang akan diteliti atau narasumber yang dapat mewakilinya untuk melengkapi data-data yang telah ada. Informasi tersebut dapat diperoleh dari objek tertentu atau dari masyarakat yang bersangkutan. Peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh kelengkapan dan kejelasan informasi serta sebagaimana subjek penelitian memandang sesuatu menurut persepektif, pengalaman atau perasaan dan realita kehidupan masa kini. Instrument yang digunakan adalah peneliti sendiri dengan berpegang pedoman wawancara yang telah di siapkan sebelumnya.
(12)
27
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orang yang diwawancarai peneliti adalah 1. Pimpinan Kesenian Group Calung Gending Sari yaitu Bapak Nana 2. Para Pemain Group Calung Gending Sari, Bapak Darman Selaku pencetus Group Calung Gending Sari yang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret dan 20, 21, 22 dan 23 Mei 2013.
3. Studi Literatur
Studi ini dimaksudkan untuk mempelajari berbagai sumber kepustakaan yang ada, buku-buku maupun media bacaan lainnya yang berguna dan membantu dalam mecari informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Buku utama yaitu buku Seni Pertunjukkan karangan Edi Sedyawati yang diambil mengenai apa saja yang ada di dalam seni pertunjukkan dan buku kedua adalah Buku Komposisi Musik 1 karangan Dodi M. Kholid, S.Pd., M.Sn. yang diambil dari buku ini mengenai apa saja yang berkaitan dalam komposisi musik.
Sumber-sumber yang dijadikan literatur pada penelitian yang penulis lakukan adalah sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas. Pada penelitian ini sumber data diperoleh dari lapangan dan hasil wawancara.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu sumber data penelitian kualitatif yang sudah lama dan sangat bermanfaat. Seperti yang dijelaskan oleh Sukmadinata (2010:221), yaitu “Studi documenter (documenter study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen tertulis berupa lagu-lagu dan dokumen video dokumenter yaitu video berupa video CD pementasan calung group Gending Sari”.
Pertunjukan kesenian Group Calung Gending Sari ini di dokumentasikan dengan foto dan video. Semua data yang di dapat, dipergunakan untuk
(13)
28
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterangan yang nyata untuk diolah. Alat bantu yang digunakan adalah kamera digital yang dipergunakan dari bulan Oktober 2013.
Dokumentasi yang dilakukan pada saat penelitian ialah diantaranya, mengambil gambar para pemain kesenian Calung Group Gending Sari dan video digunakan peneliti pada saat observasi untuk merekam pertunjukan kesenian Calung. Hasil video digunakan untuk proses penelitian. Dari semua data yang di dapat dipergunakan untuk keterangan nyata dan diolah menjadi suatu karya ilmiah.
D. Teknik Pengolahan Data
Data harus bermakna jika ditafsirkan pada konteksnya. Oleh karena itu, data yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan studi literatur perlu dianalisis secara akurat dan selanjutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.
Moeloeng (2001:90) mengatakan bahwa abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah penyusunan dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini kemudian dikatagorisasikan pada langkah berikutnya.
Pengolahan data dalam penelitian kualitatif adalah suatu proses pengolahan data setelah semua data terkumpul seperti, catatan rekaman audio video dan gambar-gambar dan selanjutnya dilakukan tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut :
1. Mengelompokan dan mengumpulkan data-data berdasarkan jenis data dan hasil penelitian yaitu: 1) Data Pertunjukkan Kesenian calung group Gending Sari; 2) Komposisi Musik calung group Gending Sari.
2. Melakukan penyesuaian dan perbandingan antara hasil data kesenian Calung group Gending Sari dan komposisi musiknya yang didapat dari
(14)
29
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lapangan dengan literatur yang diperoleh sebagai bahan kesimpulan penelitian.
3. Mendeskripsikan hasil penelitian berupa kesimpulan Pertunjukkan calung group Gending Sari dan komposisi musik calung Group Gending Sari dari pengolahan data dalam bentuk laporan dan tulisan.
E. Prosedur Pengolahan Data
Di dalam penelitian kualitatif, suatu proses pengolahan data dapat dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Artinya peneliti harus mampu melihat suatu gejala permasalahan dan informasi sebanyak-banyaknya sebelum, selama dan setelah penelitian. Hal ini dikarenakan pada penelitian kualitatif itu permasalahan belum jelas. Maka perlu dilakukan studi pendahuluan terlebih dahulu. Studi pendahuluan berfungsi untuk membantu peneliti mendapatkan fokus permasalahannya. Sebuah prosedur penelitian dibutuhkan untuk mengarahkan peneliti melakukan tahap-tahap penelitian yang di paparkan oleh Moelong (2012:288) sebagai berikut: 1. Reduksi data
Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek penting dalam suatu penelitian. Sampai pada akhirnya peneliti memilih satuan unit dari bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memilki makna bila dikaitkan dengan fokus masalah penelitian serta data-data yang dianggap penting dan akhirnya membuang data-data yang tidak diperlukan. Data-data yang diambil ialah data mengenai proses penyajian seni calung group Gending Sari, serta komposisi calung group Gending Sari. 2. Penyajian data
Penyajian data merupakan langkah kedua setelah reduksi data dilakukan oleh peneliti. Penyajian data diikuti oleh proses pengumpulan data-data yang saling berhubungan satu sama lainnya serta pendokumentasian dan pengamatan yang lebih dalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data
(15)
30
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan sebuah kesimpulan.
Setelah data diperoleh berupa tulisan baik dari catatan ataupun dari rekaman yang sudah di reduksi, kemudian data di sajikan dalam bentuk deskripsi. Data-data yang saling berhubungan itu dikelompokan menjadi suatu kelompok-kelompok data yang akan disimpulkan pada tahap berikutnya.
3. Pengambilan kesimpulan
Langkah terakhir dalam pengolahan data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin saja dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal tentang struktur, proses penyajian calung, komposisi kesenian calung. Tetapi mungkin juga tidak karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara. Setelah peneliti menarik sebuah kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti dapat mempelajari dan memahami data-data dari hasil penelitiannya.
F. Langkah-langkah penelitian
Rancangan penggarapan dalam penelitian ini mencakup empat bagian yakni; tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap penyusunan laporan.
1. Tahap persiapan
Langkah-langkah yang di tempuh dalam tahapan persiapan meliputi: a. Mengajukan usulan judul penelitian
b. Melaksanakan studi literatur c. Menyusun rencana penelitian 2. Tahap pengumpulan data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah:.
a. Meneliti proses pertunjukkan kesenian calung group Gending Sari, Komposisi pada Group Calung tersebut termasuk; lagu – lagu, fungsi instrument calung, dan cara penyajiannya.
(16)
31
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengklasifikasikan struktur tersebut berdasarkan kebutuhan penelitian, sebagaimana yang termasuk di atas.
3. Tahap pengolahan data
Langkah-langkah yang ditemukan dalam mengolah data meliputi a. Mengkaji kembali data yang sudah terkumpul dari lapangan. b. Penyusunan dan pemilahan data-data yang sudah terkumpul. 4. Tahap menyusun laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari semua data yang telah diolah dan dianalisis kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk laporan hasil penelitian yang biasa disebut dengan skripsi.
(17)
70
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di lapangan, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses pertunjukkan dalam kesenian Calung ini memilki pola pertunjukkan yang selalu sama dalam setiap pertunjukkannya, yaitu bagian awal, bagian tengah atau bagian inti acara pertunjukkan kesenian Calung Group Gending Sari, di akhiri bagian penutup acara.
Di dalam urutan penyajian sebelum perkembangan biasanya diawali gending overture kreasi mandiri. Dilanjutkan dengan lagu yang berjudul nongton calung yang telah diaransemen, pada bagian tengah di isi dengan materi yang disesuaikan acara pertunjukkan kesenian calung tersebut dan berisikan lawakan yang secara tidak langsung membawa pesan-pesan tersendiri disesuaikan tema acara tersebut. Pada bagian penutup membawakan gending dan lagu penutup yang telah diaransemen yaitu berisikan perpisahan kepada penonton. Hampir setiap kali melakukan proses pertunjukkan calung Group Gending Sari proses pertunjukkannya mempunyai urutan yang sama disetiap pertunjukkannya.
Komposisi Musik Calung Group Gending Sari terdiri dari alat musik calung Kingking, calung Jongjrong, calung Panempas dan calung Jongjrong, fungsi atau peranan masing-masing calung ini berbeda-beda tergantung kebutuhan lagu yang dibawakan, namun komposisi yang sering di mainkan yaitu calung Kingking sebagai melodi utama lagu untuk memberi kemudahan bagi penonton lagu apa yang dibawakan. Calung Panempas memilki fungsi atau peranan hanya mengiringi Calung Kingking akan tetapi tabuhannya sangat dibutuhkan untuk memperindah calung kingking, calung Jongjrong berfungsi untuk mempertegas nada melodi. Calung jongjrong memilki nada yang oktafnya lebih rendah
(18)
71
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibandingkan calung kingking, calung Gonggong dibunyikan untuk menghiasi dari keseluruhan lagu biasanya pada ketukan ke dua dan ke empat.
B. Saran
Dalam Kesenian Calung Gending Sari menurut peneliti merasa perlu adanya pelestarian yang lebih terhadap kesenian ini karena menurut peneliti kesenian, ini adalah budaya sunda yang turun temurun dan warisan bagi generasi penerus. Dalam segi peminat dan penonton kesenian ini masih tergolong jarang. Dalam aspek pertunjukkan pun kurang terlalu diperhatikan oleh masyarakat yang lebih memilih kesenian lainnya. Untuk itu, saran peneliti bagi kesenian Calung Gending sari agar tetap terjaga kelestariannya adalah
1. Sebaiknya masyarakat setempat lebih memperhatikan sikap apresiasi terhadap kesenian ini agar dapat memaknai kesenian calung Gending Sari dalam upaya melestarikan nilai-nilai tradisional yang diharapkan mampu menjaga kelestariannya dan untuk mengurangi kurangnya peminat generasi muda yang dapat meneruskan kesenian ini.
2. Alangkah lebih baiknya terjalin kerjasama para seniman dengan masyarakat setempat untuk lebih mempublikasi lewat acara-acara yang diadakan secara mandiri di tempat tersebut misalnya acara festival calung, seminar calung dan lain-lain.
3. Sebaiknya merekrut juga generasi muda untuk meneruskan kesenian calung tersebut, agar terjalin regenerasi yang dapat meneruskan kesenian calung Gending Sari. Salah satu contohnya dengan cara mengadakan sanggar calung Gending Sari agar terjalinnya pembelajaran dan pelestarian calung Gending Sari tersebut. Peran masyarakat, pemerintah dan seniman sangat diperlukan untuk proses ini.
(19)
72
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kepada pemerintah diharapkan lebih mengimplemntasikan langkah-langkah nyatanya dari segi publikasi dan kehidupan para seniman. Dalam penelitian ini mungkin tidak terlalu berdampak banyak dan bukan berarti terselesaikan segalah masalah yang ada pada kesenian Calung Gending Sari. Mudah-mudahan dengan adanya penelitian yang meneruskan penelitian ini agar dapat melengkapi dan meneliti dari aspek-aspek lain. Dengan segala keterbatasan penulis, mudah-mudahan laporan penelitian ini bermanfaat dan dapat memeberikan informasi dalam segi penyajiannya.
(20)
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Awuy, Tommy F (2005). Tiga Jejak Seni Pertunjukkan Indonesia. Cetakan Pertama Effendi, Ridwan dkk (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Fitriati, Ira. (2003). Kesenian Terebang Sejak Kampung Dukuh Desa Cijambe
Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Skripsi.
Hardjana, Suka (2003). Corat coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Cetakan Pertama.
Herawandi, Iman. (1997). Calung Darso (Suatu Tinjauan atas pengolahan Garapan Seninya). Skripsi.
Kayam, Umar (1981). Seni Tradisi Masyarakat.
Kholid, M. Dody (2011). Komposisi Musik 1. CV. Bintang Warli Artika.
Kristianti, Kiki. (2009). Kesenian Rampak Bedug Bale Seni Ciwasiat di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandegalng. Skripsi.
Kubarsah. Ubun. (1995). Waditra: “Mengenal alat-alat Kesenian Daerah Jawa
Barat”. Bandung. C. V. Beringin Sakti.
Mack Dieter (2004). Musik Kontemporer dan persoalan Interkultural. Cetakan Kedua.
Moleong, Lexy J (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Murtiyoso, Bambang (2005). Seni Pertunjukkan Indonesia (menimbang Pendekatan Etnik Nusantara) Cetakan Pertama.
Nakagawa, Shin (2000). Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Yayasan Obor Indonesia Jakarta.
Nalan, Arthur S (1999) Aspek Manusia dalam Seni Pertunjukkan. STSI Press Bandung.
Sedyawati, Edi (1981) Pertumbuhan Seni Pertunjukkan. Sinar Harapan Jakarta Cetakan Pertama.
(21)
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Somantri, O. Asep (2011). Pembelajaran Kesenian Calung pada Kegiatan Ekstrakulikuler di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Skripsi. Sopandi, Atik. (1988). Kamus istilah karawitan Sunda. CV. Pustaka Buana
Supanggah, R (1995). Etnomusikologi. Cetakan Pertama.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfaceta.
Syaefulloh, Aep. Upandi, Pandi. (1998) Calung. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi daerah Tingkat I Jawa Barat. Bandung. C.V. Wahana Iptek.
Syaodih S, Nana (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wairidi (2005). Menimbang Pendekatan (Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantara). Cetakan Pertama.
Wikanjati, Argo dkk. (2005 & 2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ke tiga. Jakarta: Balai Pustaka
(1)
31
b. Mengklasifikasikan struktur tersebut berdasarkan kebutuhan penelitian, sebagaimana yang termasuk di atas.
3. Tahap pengolahan data
Langkah-langkah yang ditemukan dalam mengolah data meliputi a. Mengkaji kembali data yang sudah terkumpul dari lapangan. b. Penyusunan dan pemilahan data-data yang sudah terkumpul. 4. Tahap menyusun laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari semua data yang telah diolah dan dianalisis kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk laporan hasil penelitian yang biasa disebut dengan skripsi.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di lapangan, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses pertunjukkan dalam kesenian Calung ini memilki pola pertunjukkan yang selalu sama dalam setiap pertunjukkannya, yaitu bagian awal, bagian tengah atau bagian inti acara pertunjukkan kesenian Calung Group Gending Sari, di akhiri bagian penutup acara.
Di dalam urutan penyajian sebelum perkembangan biasanya diawali gending overture kreasi mandiri. Dilanjutkan dengan lagu yang berjudul nongton calung yang telah diaransemen, pada bagian tengah di isi dengan materi yang disesuaikan acara pertunjukkan kesenian calung tersebut dan berisikan lawakan yang secara tidak langsung membawa pesan-pesan tersendiri disesuaikan tema acara tersebut. Pada bagian penutup membawakan gending dan lagu penutup yang telah diaransemen yaitu berisikan perpisahan kepada penonton. Hampir setiap kali melakukan proses pertunjukkan calung Group Gending Sari proses pertunjukkannya mempunyai urutan yang sama disetiap pertunjukkannya.
Komposisi Musik Calung Group Gending Sari terdiri dari alat musik calung Kingking, calung Jongjrong, calung Panempas dan calung Jongjrong, fungsi atau peranan masing-masing calung ini berbeda-beda tergantung kebutuhan lagu yang dibawakan, namun komposisi yang sering di mainkan yaitu calung Kingking sebagai melodi utama lagu untuk memberi kemudahan bagi penonton lagu apa yang dibawakan. Calung Panempas memilki fungsi atau peranan hanya mengiringi Calung Kingking akan tetapi tabuhannya sangat dibutuhkan untuk memperindah calung kingking, calung Jongjrong berfungsi untuk mempertegas nada melodi. Calung jongjrong memilki nada yang oktafnya lebih rendah
(3)
71
dibandingkan calung kingking, calung Gonggong dibunyikan untuk menghiasi dari keseluruhan lagu biasanya pada ketukan ke dua dan ke empat.
B. Saran
Dalam Kesenian Calung Gending Sari menurut peneliti merasa perlu adanya pelestarian yang lebih terhadap kesenian ini karena menurut peneliti kesenian, ini adalah budaya sunda yang turun temurun dan warisan bagi generasi penerus. Dalam segi peminat dan penonton kesenian ini masih tergolong jarang. Dalam aspek pertunjukkan pun kurang terlalu diperhatikan oleh masyarakat yang lebih memilih kesenian lainnya. Untuk itu, saran peneliti bagi kesenian Calung Gending sari agar tetap terjaga kelestariannya adalah
1. Sebaiknya masyarakat setempat lebih memperhatikan sikap apresiasi terhadap kesenian ini agar dapat memaknai kesenian calung Gending Sari dalam upaya melestarikan nilai-nilai tradisional yang diharapkan mampu menjaga kelestariannya dan untuk mengurangi kurangnya peminat generasi muda yang dapat meneruskan kesenian ini.
2. Alangkah lebih baiknya terjalin kerjasama para seniman dengan masyarakat setempat untuk lebih mempublikasi lewat acara-acara yang diadakan secara mandiri di tempat tersebut misalnya acara festival calung, seminar calung dan lain-lain.
3. Sebaiknya merekrut juga generasi muda untuk meneruskan kesenian calung tersebut, agar terjalin regenerasi yang dapat meneruskan kesenian calung Gending Sari. Salah satu contohnya dengan cara mengadakan sanggar calung Gending Sari agar terjalinnya pembelajaran dan pelestarian calung Gending Sari tersebut. Peran masyarakat, pemerintah dan seniman sangat diperlukan untuk proses ini.
(4)
72
4. Kepada pemerintah diharapkan lebih mengimplemntasikan langkah-langkah nyatanya dari segi publikasi dan kehidupan para seniman. Dalam penelitian ini mungkin tidak terlalu berdampak banyak dan bukan berarti terselesaikan segalah masalah yang ada pada kesenian Calung Gending Sari. Mudah-mudahan dengan adanya penelitian yang meneruskan penelitian ini agar dapat melengkapi dan meneliti dari aspek-aspek lain. Dengan segala keterbatasan penulis, mudah-mudahan laporan penelitian ini bermanfaat dan dapat memeberikan informasi dalam segi penyajiannya.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Awuy, Tommy F (2005). Tiga Jejak Seni Pertunjukkan Indonesia. Cetakan Pertama Effendi, Ridwan dkk (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Fitriati, Ira. (2003). Kesenian Terebang Sejak Kampung Dukuh Desa Cijambe
Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Skripsi.
Hardjana, Suka (2003). Corat coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Cetakan Pertama.
Herawandi, Iman. (1997). Calung Darso (Suatu Tinjauan atas pengolahan Garapan Seninya). Skripsi.
Kayam, Umar (1981). Seni Tradisi Masyarakat.
Kholid, M. Dody (2011). Komposisi Musik 1. CV. Bintang Warli Artika.
Kristianti, Kiki. (2009). Kesenian Rampak Bedug Bale Seni Ciwasiat di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandegalng. Skripsi.
Kubarsah. Ubun. (1995). Waditra: “Mengenal alat-alat Kesenian Daerah Jawa
Barat”. Bandung. C. V. Beringin Sakti.
Mack Dieter (2004). Musik Kontemporer dan persoalan Interkultural. Cetakan Kedua.
Moleong, Lexy J (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Murtiyoso, Bambang (2005). Seni Pertunjukkan Indonesia (menimbang Pendekatan Etnik Nusantara) Cetakan Pertama.
Nakagawa, Shin (2000). Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Yayasan Obor Indonesia Jakarta.
Nalan, Arthur S (1999) Aspek Manusia dalam Seni Pertunjukkan. STSI Press Bandung.
Sedyawati, Edi (1981) Pertumbuhan Seni Pertunjukkan. Sinar Harapan Jakarta Cetakan Pertama.
(6)
Somantri, O. Asep (2011). Pembelajaran Kesenian Calung pada Kegiatan Ekstrakulikuler di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Skripsi. Sopandi, Atik. (1988). Kamus istilah karawitan Sunda. CV. Pustaka Buana
Supanggah, R (1995). Etnomusikologi. Cetakan Pertama.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfaceta.
Syaefulloh, Aep. Upandi, Pandi. (1998) Calung. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi daerah Tingkat I Jawa Barat. Bandung. C.V. Wahana Iptek.
Syaodih S, Nana (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wairidi (2005). Menimbang Pendekatan (Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantara). Cetakan Pertama.
Wikanjati, Argo dkk. (2005 & 2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ke tiga. Jakarta: Balai Pustaka