MANAJEMEN PERTUNJUKAN NAHAWAYANG OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN MUSIK UPI ANGKATAN 2010.

(1)

1

MANAJEMEN PERTUNJUKAN NAHAWAYANG

OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN MUSIK UPI ANGKATAN 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Musik

Oleh:

Oki Dermawan 1005925

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Konseptual dan fungsi Manajemen ... Error! Bookmark not defined. B. Seni pertunjukan ... Error! Bookmark not defined. C. Pertunjukan NAHAWAYANG ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Metode dan Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(3)

B. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. NAHAWAYANG ... Error! Bookmark not defined. C. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Manajemen pertunjukan “NAHAWAYANG” oleh Mahasiswa jurusan

Pendidikan Musik angkatan 2010 ... Error! Bookmark not defined. 2. Proses pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Manajemen pertunjukan “NAHAWAYANG” oleh Mahasiswa jurusan

Pendidikan Musik angkatan 2010 ... Error! Bookmark not defined. 2. Proses pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(4)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Manajemen Pertunjukkan NAHAWAYANG oleh

Mahasiswa Pendidikan Musik UPI angkatan 2010”. Banyaknya keunikan seperti kolaborasi bentuk pertunjukan, dan kolaborasi musik pengiring membuat peneliti tertarik untuk meneliti pertunjukan ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif yang hasilnya disajikan dalam bentuk paparan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses manajemen pertunjukan dan proses pelaksanaan pertunjukan yang dilakukan Mahasiswa Pendidikan Musik UPI angkatan 2010, sehingga masyarakat bisa mengetahui tahapan-tahapan dalam membuat suatu pertunjukan dan inovasi pada suatu pertunjukan.


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak jaman dahulu, banyak kegiatan dilakukan untuk menandai hari-hari penting dalam kehidupan manusia. Pentingnya penyelenggaaraan peringatan bagi masyarakat ditandai dengan seringnya kegiatan secamam festival atau perayaan digelar, baik bersifat pribadi, organisasi atau kelompok masyarakat dan dilakukan secara periodik atau beberapa kali dalam jangka waktu tertentu. Perayaan sering dilakukan secara tradisional atau berupa upacara keagamaan yang telah dilakukan secara turun menurun.

Menurut Noor (2013, hlm. 19) bentuk pertunjukan dapat disajikan secara bermacam-macam,

Berdasarkan ukuran dan besarnya pergelaran/event seperti Mega-events,

Hallmark Events, dan Major Events. Sedangkan berdasarkan tujuan dan

kegunaannya, atau berdasarkan penyelenggaranya, biasa berupa Public Event,

Art Event, Festival, Event Pariwista, dan Event Bisnis/Corporate Event.

Dewasa ini, festival merupakan bentuk pertunjukan yang sering diselenggarakan. Festival diselenggarakan untuk suatu perayaan tertentu dengan sarana yang ada di masyarakat sekitar saja. Banyak festival yang diadakan dengan sumberdaya yang ada secara terbatas. Penyelenggaraan suatu festival akan meningkatkan organisasi, pengembangan kepemimpinan, membangun jaringan dengan pihak lain dan banyak hal yang tentunya sesuai dengan kondisi dan keadaan lingkungan. Tujuannya bermacam-macam, seperti mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya sehingga membuat suatu pertunjukan yang bersifat komersil, bisa juga untuk hiburan semata, hingga penyelenggaraan suatu pertunjukan untuk misi budaya. Tidak jarang pula penyelenggara menyatukan tujuan mereka agar penyajian dan bentuk pertunjukan menjadi lebih inovatif. Dengan adanya penggabungan tujuan ini memungkinkan bagi penyelenggara untuk mendapatkan dukungan, relasi, donasi dan juga sponsor untuk menyelenggarakan pertunjukan yang dimaksud.


(6)

NAHAWAYANG merupakan suatu pertunjukan yang diselenggarakan oleh mahasiswa di Jurusan Pendidikan musik UPI angkatan 2010. Pertunjukan NAHAWAYANG juga merupakan implementasi dari mata kuliah Manajemen Pertunjukan. Pada mata kuliah ini mahasiswa diajarkan tentang bagaimana mengelola suatu pertunjukan dengan baik dan sesuai. Selama proses persiapan, mahasiswa belajar banyak hal tentang bagaimana cara mengatur berbagai macam hal seperti acara, keuangan, operasional, administrasi bahkan publikasi. Proses itu lah yang membekali mahasiswa dalam mengatur suatu organisasi dengan baik, tentu dari suatu hasil evaluasi pula. Dalam perjalanan proses, ditemukan pula kendala maupun masalah-masalah yang biasanya dijumpai pada suatu proses manajemen pertunjukan. Pengalaman ini merupakan tujuan dari mata kuliah manajemen pertunjukan. Dengan pengalaman ini diharapkan mahasiswa bisa menyelenggarakan serta mengelola suatu pertunjukan di masyarakat.

Melihat kesuksesan dan respon positif yang ditunjukkan masyarakat, seperti munculnya artikel-artikel tentang liputan pergelaran dan testimoni masyarakat khususnya yang menyaksikan pergelaran “NAHAWAYANG ” secara langsung, juga dengan kepuasan sponsor yang telah bekerja sama bahkan menginginkan

pergelaran “NAHAWAYANG” diselenggarakan kembali, maka peneliti berniat

untuk menjadikan manajemen yang dilakukan oleh Mahasiswa Seni Musik 2010 sebagai pedoman dalam membuat suatu pertunjukan. Oleh sebab itu, peneliti

memberi judul “Manajemen Pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa

Pendidikan musik UPI angkatan 2010”. B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang menjadi fokus pada Penelitian ini. Adapun fokus penelitian tersebut yaitu tentang manajemen pertunjukan dan proses pelaksanaan

pertunjukan “NAHAWAYANG” yang dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan

musik UPI angkatan 2010. Peneliti memaparkan tentang langkah-langkah atau prosedur dan proses yang telah dilakukan.


(7)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian ini, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang ada di dalamnya. Masalah-masalah yang teridentifikasi tersebut dirumuskan dalam benrtuk pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Bagaimana manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa

jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010?

2. Bagaimana proses pelaksanaan pertunjukan NAHAWAYANG oleh

Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010? D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu bisa menjawab segala permasalahan yang ada pada penelitian, seperti.

1. Tujuan umum

Peneliti ingin mengetahui proses yang terjadi pada manajemen pertunjukan “NAHAWAYANG”.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan dan menjelaskan secara rinci tentang beberapa masalah yang berkaitan dalam penelitian, di antaranya adalah menganalisis, mengidentifikasi, dan memberikan gambaran tentang manajemen pertunjukan dan proses pelaksanaan pertunjukan NAHAWAYANG sehingga dapat dijadikan referensi tahapan dalam membuat suatu pertunjukan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan kontribusi bagi Penulis dan Jurusan Pendidikan musik.

Hasil atau manfaat dari penelitian ini merupakan bahan masukan bagi: 1. Peneliti

Agar peneliti bisa memahami dan mengerti lebih dalam tentang manajemen

dan proses pertunjukan “NAHAWAYANG”.


(8)

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi Mahasiswa dalam melakukan manajemen pertunjukan yang akan mereka lakukan. Selain itu juga gambaran tentang keberlangsungan proses suatu pertunjukan.

3. Jurusan Pendidikan musik UPI

Penelitian ini hasilnya dapat dijadikan tambahan literatur yang akan memberikan manfaat bagi para pembaca tentang tahapan dan prosedur dalam membuat pertunjukan, lalu sebagai masukan terhadap Jurusan Pendidikan musik FPBS UPI, dalam mengembangkan mata kuliah Manajemen Pertunjukan.

4. Masyarakat

Sebagai rujukan kepada masyarakat tentang tahapan-tahapan pembuatan dan persiapan yang harus dilakukan untuk membuat suatu pertunjukan yang akan diselenggarakan.

F. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Konseptual dan fungsi Manajemen, Seni pertunjukan, Pertunjukan NAHAWAYANG.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode dan Desain Penelitian, Subjek Penelitian, Definisi Operasiaonal, Instrument Penelitian, Prosedur Penelitian, Tekhnik Pengumpulan Data dan Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian membahas tentang:

a. Manajemen pertunjukan NAHAWAYANG.

b. proses pertunjukan NAHAWAYANG.

2. Pembahasan hasil penelitian


(9)

b. Proses pertunjukan NAHAWAYANG. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian, Saran


(10)

(11)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Ketepatan dalam menggunakan metode penelitian merupakan cara atau alat untuk mencapai keberhasilan sebuah penelitian. Metode yang digunakan untuk mencapai keberhasilan penelitian yaitu metode yang memiliki kesesuaian dengan masalah untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis. Peneliti melakukan analisis terhadap suatu kasus yang ditemui lalu menggambarkan serta menjelaskan hasil keadaan sebagaimana adanya, data yang yang dikumpulkan pun berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Jadi peneliti akan menganalisis manajemen dan proses pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Millan dan Schumacher (dalam Syamsudin dan Damaianti. 2009, Hlm. 73), mengungkapkan bahwa “Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian”. Hal ini memungkinkan bagi peneliti untuk mendapatkan informasi dan data secara langsung berdasarkan analisis setiap individu dalam kehidupan dan pemikirannya, bukan melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Pendapat ini didukung oleh pendapat Strauss dan Corbin (dalam Syamsudin dan Damaianti. 2009, hlm. 73), yang mengatakan bahwa “Penelitian kualitatif juga bisa juga dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya”.

Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk memahami suatu fenomena sosial dan perspektif individu yang yang diteliti. Tujuan pokoknya adalah menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu.


(12)

Berdasarkan pernyataan itu, analisis pada manajemen dan proses pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 dapat dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan mengeksplorasikannya dalam sebuah narasi. Dengan cara tersebut peneliti harus dapat memperlihatkan hubungan antara peristiwa dan makna peristiwa.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian kualitatif menuntut perencanaan yang matang dalam merumuskan kerangka operasional penelitian termasuk tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, kemudian peneliti dapat menggambarkan serta mendeskripsikan data-data secara akurat dan sistematis mengenai penelitian yang akan dilakukan.

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

(Sumber: Dokumentasi pribadi Oki Dermawan)

Studi Pendhuluan Merumuskan Masalah Menentukan Judul Penelitian Merumuskan Asumsi Memilih Metode dan Pendekatan Menentukan Instrumen Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data pembuatan Kesimpulan Penelitian Penyusunan Laporan


(13)

B. Subjek Penelitian NAHAWAYANG

NAHAWAYANG merupakan judul pertunjukan wayang yang

diselenggarakan oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Musik, Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2010. Pertunjukan wayang golek kreasi dan inovatif adalah tema yang diusung. Kreatifitas memang sangat ditekankan untuk mendukung pergelaran atau pertunjukan wayang golek. Dalang menjadi pemeran utama pada pergelaran, namun nayaga (pemain musik) juga dituntut untuk melakukan proses kreatif baik dalam pergelaran maupun di luar pergelaran. Hal ini sangat penting untuk perkembangan inovasi baik dari cerita maupun musik.

Judul pertunjukan yang diangkat yaitu NAHAWAYANG merupakan sebuah kalimat tanya yang sengaja dipilih untuk menarik minat generasi muda untuk mengetahui seluk beluk mengenai wayang, baik dari pertunjukan, cerita, maupun lakonnya. Selain memberikan informasi dan pengetahuan mengenai wayang, penyelenggara juga ingin mengajak generasi muda untuk peduli terhadap perkembangan wayang yang dewasa ini mulai tergerus oleh jaman.

Dalam penyelenggaraannya pertunjukan ini memiliki tujuan, terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah:

a. Melestarikan kesenian tradisional Indonesia.

b. Mamberikan paradigma baru kepada masyarakat bahwa kesenian tradisional dapat dikembangkan tanpa mengurangi nilai-nilai yang ada.

c. Sebagai wadah edukasi, ekspresi dan apresiasi, serta mengajak generasi muda untuk mau belajar, memelihara, dan mencitai budaya Indonesia.

Sedangkan tujuan khusunya adalah:

a. Menjaga dan melekstarikan kesenian wayang golek.

b. Memperkenalkan kembali beberapa tokoh wayang, khusnya wayang golek. c. Sebagai wadah pengembangan kreatifitas generasi muda dalam rangka

menjaga dan melestarikan kesenian wayang.

Untuk mewujudkan tersebut penyelenggara melakuakan beberapa inovasi dalam penyajian pertunjukan wayang. Diantaranya dengan melibatkan wayang orang yaitu wayang yang dimainkan oleh manusia sebagai pengganti


(14)

boneka-boneka wayang. Mereka menggunakan pakaian dan hiasan-hiasan yang biasa digunakan oleh wayang. Inovasi juga dilakukan pada musik yang disajikan, selain menggunakan gamelan yang merupakan alat musik tradisional yang biasanya digunakan pada pergelaran wayang, penyelenggara menambahkan musik orkestra, musik elektronik, serta alat musik combo sebagai pengiring.

Melihat cukup banyaknya unsur-unsur pertunjukan, diperlukan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan proses persiapan pertunjukan yang matang, agar unsur-unsur yang berbeda tersebut menyatu menjadi suatu pertunjukan yang berbeda dan juga menarik. Proses persiapan sebelum pertunjukan dilakukan selama kurang lebih enam bulan. Dimulai dari menentukan talent tambahan, pembuatan naskah dan karya musik, penentuan waktu dan tempat pertunjukan, pencarian dana, proses latihan, promosi hingga penjualan tiket pertunjukan.

C. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi/ judul yang dipergunakan, peneliti merasa perlu untuk memberikan batasan istilah-istilah yang digunakan:

1. Manajemen ditinjau dari segi seni menurut Follet (dalam Alam S. 2013, hlm. 303) merupakan “Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.

2. Menurut Alam (2013, hlm. 79)

Pergelaran seni merupakan proses akhir dari sebuah upaya kreatif. Bagi sebagian besar pemusik dan penyanyi, pergelaran musik merupakan puncak dari proses panjang kreasi musik yang sangat mahal harganya. Pada saat itulah keberhasilan seseorang dalam bermain musik akan ditemukan.

3. Pertunjukan yang didefinisikan oleh Noor (2009, hlm. 8)

Pertunjukan merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian. Hal tersebut bertujuan agar data yang diperoleh di lapangan akan lebih mudah


(15)

dianalisis. Peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Menurut Nasution (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 307), “Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian”. Dalam hal ini peneliti harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan subjek penelitian untuk menentukan data-data apa saja yang diperlukan dalam penelitian.

2. Peneliti beranggapan bahwa peneliti harus mampu mengumpulkan data dari berbagai macam sumber yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Nasution (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 307), “Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.”

3. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita. Peneliti beranggapan bahwa peneliti perlu untuk ikut merasakan pengalaman yang dirasakan penyelenggara pertunjukan NAHAWAYANG yaitu mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010 untuk mendapatkan data-data yang terjadi pada proses manajemen dan juga proses pelaksanaannya.

4. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Setelah data-data manajemen dan proses pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010 terkumpul, peniliti bisa langsung menganalisisnya.

5. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan. Peneliti beranggapan setelah proses pengumpulan data dan analisis data, dilakukan pengambilan kesimpulan.

E. Prosedur Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam menyusun laporan hasil penelitian, peneliti perlu menentukan langkah atau tahapan dalam menyusun laporan penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti antara lain:


(16)

1. Tahap Persiapan a. Studi Pendahuluan

Dalam hal ini diperlukan adanya pengamatan awal mengenai jalannya manajemen dan proses pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010.

b. Merumuskan Masalah

Setelah melakukan studi pendahuluan, akan muncul permasalahan-permasalahan yang harus di atasi. Tidak jarang suatu penelitian membuka jalan masalah lain yang tidak terpikirkan sebelumnya. Dewey dan Kerlinger (dalam Syamsudin dan Damaianti. 2007, hlm. 73) memberikan pengertian tentang permasalahan penelitian yang biasa terjadi.

Dapat berupa kesenjangan (discrepancy) antara sesuatu yang diharapkan dan kenyataan yang ada. Secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peniliti. Sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi target esebut belum tecapai. Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti menemukan adanya proses yang berlangsung cukup lama dan memiliki kompleksitas dalam pengerjaanya. Proses ini dirasa berjalan dengan baik sehingga menghasilkan suatu pertunjukan yang baik pula. Maka dari itu peneliti ingin menganalisis manajemen dan proses pertunjukan NAHAWAYANG untuk dijadikan referensi tahapan-tahapan dalam membuat suatu pertunjukan. Perumusan masalah difokuskan pada analisis terhadap pertunjukan NAHAWAYANG. Hal tersebut bertujuan untuk dapat lebih fokus pada masalah yang dipilih serta tidak melewati batas tema penelitian yang akan dilakukan.

c. Menentukan Judul Penelitian

Menentukan judul penelitian merupakan langkah selanjutnya setelah merumuskan masalah. Judul penelitian ini harus secara ringkas dan jelas menggambarkan fokus penelitian. Sehingga judul yang ditentukan oleh peneliti yaitu Manajemen Pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa Pendidikan musik angkatan 2010.


(17)

Langkah selanjutnya yang ditempuh oleh peneliti yaitu membuat asumsi atau anggapan sementara yang disesuaikan dan difokuskan pada rumusan masalah. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa manajemen dan proses pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010 berjalan dengan baik dan rapi, bisa terlihat dari respon positif penonton setelah menonton jalannya pertunjukan. Hal ini didasari oleh pengalaman penyelenggara dalam membuat suatu pertunjukan sebelumnya.

e. Memilih Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis, karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan suatu keadaan sebagaimana adanya, data yang yang dikumpulkan pun berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Jadi penelitian ini akan menggambarkan dan menjelaskan bagaimana manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010. Pendekatan yang dipilih yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk memahami suatu fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti. Tujuan pokoknya adalah menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu. Berdasarkan pernyataan itu, analisis pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010 dapat dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan mengeksplorasikannya dalam sebuah narasi. f. Menentukan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti yang menjadi instrumen utama atau sebagai human instrument. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2011, hlm. 306) bahwa “Peneliti sebagai instrumen utama berfungsi menetapkan fokus penelitian”, yang dalam hal ini analisis terhadap proses manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010. Cara yang dilakukan yaitu dengan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dengan mencari sumber-sumber data manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan


(18)

Pendidikan Musik UPI angkatan 2010 dengan cara melakukan wawancara secara langsung terhadap penyelenggara pertunjukan NAHAWAYANG yaitu Gita Darma Setia sebagai ketua pelaksana, Regina Ika Mardiani sebagai ketua bidang keuangan, dan Tia Destiana Puri sebagai ketua divisi acara. Setelah data terkumpul, barulah peneliti melakukan analisis terhadap proses manajemen yang dilakukan pada pertunjukan NAHAWAYANG.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, setiap data yang diperoleh dari lapangan seperti catatan-catatan, hasil wawancara dengan penyelenggara, dokumentasi serta hasil analisis data dideskripsikan atau digambarkan ke dalam tulisan dan disusun menjadi laporan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting digunakan dalam penelitian, karena tujuan utamanya yaitu mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Kegiatan observasi ini digunakan sebagai sumber data penelitian. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku subjek yang diteliti. Observasi yang dilakukan pada penlitian ini adalah observasi non partisipan (pasif). Menurut Hadi (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 203), “Observasi merupakan sutau proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Peneliti beranggapan bahwa observasi memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami keadaan subjek penelitian yang akan diteliti, serta menuliskan data-data yang dibutuhkan sebelum direduksi. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi pada manajemen dan proses pertunjukan yang dilakukan panitia dan melihat video pertunjukan NAHAWAYANG.


(19)

b. Wawancara

Wawancara merupakan komunikasi yang dilakukan secara langsung dengan informan/narasumber. Wawancara menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta untuk mengetahui hal-hal dari narasumber yang lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Sugiyono (2011, hlm. 194), memaparkan pengertian dari wawancara terstukur.

Wawancara terstruktur digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitia berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti pun harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan sebelum melakukan wawancara pada narasumber/responden. Hal ini dilakukan agar wawancara yan dilakukan lebih terarah pada materi yang dibutuhkan peneliti. Namun, tidak menutup kemungkinan wawancara dilakukan secara tidak struktur. Pengertian wawancara tidak struktur dijabarkan oleh Sugiyono (2011, hlm. 197), “Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya”. Hal ini memungkinkan bagi peneliti untuk mengetahui informasi yang lebih mendalam tentang responden. Wawancara pun berjalan lebih bebas santai dan memungkinkan untuk dilakukan tanpa melakukan tatap muka langsung. Wawancara ini juga memungkinkan untuk menghasilkan pertanyaan baru untuk memperjelas jawaban dan mengungkap bahasan yang tidak direncanakan sebelumnya, tapi tetap pada koridor materi pertanyaan yang sudah disiapkan.

Wawancara pada penelitian ini ditujukan kepada ketua pelaksana pertunjukan NAHAWAYANG yaitu Gita Darma Setia untuk mengetahui proses manajemen yang dilakukan penyelenggara pada pertunjukan NAHAWAYANG mulai dari proses persiapan, jalannya proses manajemen,


(20)

kendala yang dihadapi, jalannya pertunjukan, hingga respon penonton setelah menyaksikan pertunjukan NAHAWAYANG. Peneliti juga mewawancarai Regina Ika Mardiani selaku ketua Bidang Keuangan dan Tia Destiana Puri selaku Ketua Divisi Acara.

Wawancara dilakukan tidak hanya sekali untuk mengetahui lebih lanjut jawaban dari pertanyaan yang muncul setelah melakukan wawancara sebelumnya. Pada pelaksanaannya tidak jarang ketua pelaksana mengajak panitia lain untuk memperkuat jawaban yang dilontarkan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuannya untuk mencari sumber informasi dan dapat digunakan untuk mempelajari data yang terkumpul dan segala hal yang berhubungan dengan penelitian berupa foto pada saat pertunjukan berlangsung. Pendokumentasian dilakukan pada setiap peneliti melakukan observasi dan wawancara.

d. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dimaksudkan untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan cara mencari sumber bacaan berupa buku-buku, artikel-artikel, media informasi dan media bacaan lainnya. Dalam penelitian ini buku yang menjadi acuan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Manajemen event (Any Noor)

Buku ini memaparkan tentang klasifikasi jenis event atau pertunjukan yang berkembang di dunia. Buku ini juga membahas tentang langkah-langkah membuat suatu event atau pertunjukan, baik dari segi produksi hingga ke pemasaran. Penjelasan dari buku ini dijadikan sebagai penguat data-data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti.

2) Seni pertunjukan Indonesia di era globalisasi (R. M. Soedarsono)

Buku ini berisi tentang sejarah perkembangan seni pertunjukan di Indonesia dari dulu hingga memasuki era globalisasi. Dari buku ini peneliti mendapatkan informasi tentang perkembangan seni pertunjukan yang


(21)

terjadi, seperti pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010.

3) Manajemen edisi 2 (T. Hani Handoko)

Secara keseluruhan buku ini membahas tentang ilmu dasar manajemen seperti pengertian manajemen dan juga proses dalam manajemen. Dari buku ini peneliti melakukan perbandingan dan validasi terhadap manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan penting sejak penelitian dimulai hingga penelitian berakhir. Dalam analisis data kualitatif, peneliti perlu bekerja keras dan berpikir lebih kreatif untuk menentukan metode analisis yang akan digunakan. Hal itu karena tidak terdapat cara khusus dalam menganalisis data yang harus diikuti. Belum ada panduan dalam penelitian kualitatif untuk menentukan berapa banyak data dan analisi yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan atau teori. Teknis analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Reduction (Reduksi Data)

Menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 337),

Langkah-langkah analisis yang digunakan Mereduksi data dalam hal ini adalah menyederhanakan, merangkum dan memilih hal-hal yang pokok serta memfokuskan kepada hal-hal yang penting dari seluruh data yang diperoleh dilapangan.

Dengan demikian setiap data yang dikumpulkan dari obsrvasi dan wawancara yang dilakukan harus disederhanakan, dipilih data yang paling pokok dan penting yang fokus kepada permasalahan penelitian. Hal tersebut mempermudah peneliti dalam menyusun data dan bisa menjadi langkah untuk melihat jika masih ada data yang belum didapatkan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data berarti menyajikan data yang telah direduksi. Dengan melakukan penyajian data, peneliti akan lebih mudah untuk memahami proses manajemen pertunjukan NAHAWAYANG dan dapat merencanakan langkah


(22)

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Miles and Huberman (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 337) juga memaparkan bahwa, “Langkah-langkah analisis yang digunakan dalam penyajian data juga peneliti harus selalu menguji data yang telah didapat masih berkembang atau tidak”. Hal itu dilakukan peneliti dengan selalu menguji data yang telah dikumpulkan dengan keadaan sesungguhnya.

3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Miles and Huberman (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 337) mengungkapkan bahwa “Dalam pengolahan data kualitatif, langkah terakhir yang dilakukan adalah verifikasi dengan cara penarikan kesimpulan.” Hal ini menunjukan bahwa, kesimpulan yang ditarik harus berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan tetap fokus terhadap rumusan masalah yang telah dipilih. Dalam hal ini peneliti akan menyimpulkan mengenai manajemen dan proses yang terjadi pada pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis terhadap pertunjukkan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010, pada bab ini peneliti akan mengutarakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. NAHAWAYANG merupakan pertunjukan yang diselenggarakan oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010. Pertunjukan ini berlangsung tanggal 18 Februari 2014 bertempat di Teater tertutup, Dago Tea House, Bandung. NAHAWAYANG menyajikan penampilan unik, yang berbeda dengan pertunjukan wayang pada umumnya. Banyak sekali inovasi-inovasi yang dikembangkan yang menjadikan sajian pertunjukan lebih megah.

Penjualan tiket yang habis terjual, dan kepuasan serta respon positif penonton pertunjukan menjadi dasar pemilihan pertunjukan ini sebagai objek penelitan. Dibalik kesuksesan pertunjukan pasti terdapat manajemen yang baik pula. Peneliti melakukan analisis pada manajemen pertunjukan yang dilakukan untuk selanjutnya dijadikan bahan ajar pembelajaran. Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan dari proses manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik

angkatan 2010. Kelebihan dari manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh

Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 bisa dilihat dari proses manajemenen yang dilakukan secara rapi dan tersusun. Tahapan-tahapan yang mereka lakukan dibuat berdasarkan pengalaman yang pernah mereka alami sebelumnya, sehingga tidak sulit untuk menentukan apa yang harus dikerjakan dan diperhatikan dalam suatu pertunjukan. Penonton juga puas dengan sajian pertunjukan yang unik, diantaranya penggabungan bentuk pertunjukan yang didukung oleh set lighting dan latar pertunjukan yang menunjang.

Panitia juga rutin melakukan sharing dan diskusi dengan orang-orang yang ahli di bidangnya untuk memperoleh arahan dan pendapat dari suatu kendala yang


(24)

dihadapi. Misalnya, ketika panitia akan menentukan bentuk pertunjukan wayang yang di inovasi agar dapat diterima oleh semua kalangan, dan penentuan cerita wayang. Untuk memeperkuat dasar dan mendapatkan referensi, panitia melakukan diskusi kepada salah satu dalang untuk menanyakan pendapatnya tentang rencana dan ide tersebut. Hasil diskusi itu yang dijadikan dasar untuk menentukan bentuk pertunjukan yang akan diselenggarakan. Kelebihan lainnya, panitia senantiasa melibatkan orang banyak untuk memepermudah suatu pengerjaan program dan kegiatan, sehingga waktu pengerjaan pun menjadi lebih cepat dan efektif. Untuk menunjangnya, panitia sering melakukan rapat antar bidang agar koordinasi berjalan dengan baik dan lancar.

Adanya keunikan dari sajian suatu pertunjukan seperti inovasi sajian dan bentuk pertunjukan akan membuat kesan dan pengalaman berbeda yang bisa penonton dapatkan dari pertunjukan yang pernah disaksikan sebelumnya. Inovasi bukan berarti menghapus keseluruhan dari bentuk pertunjukan yang sudah ada, tetapi dengan mengubah dan menambahkan bagian-bagian menjadi baru tanpa menghapus akar budaya yang sudah ada.

Pertunjukan yang baik tentunya akan memberikan kesan dan respon tersendiri bagi penontonnya yang ditunjukan dalam bentuk kepuasan setelah menonton pertunjukan yang diselenggarakan. Untuk dapat merealisasikannya, dibutuhkan pertunjukan yang dikerjakan secara rapi dan sesuai dengan rencana. Koordinasi yang baik angtar pantia selama pertunjukan berlangsung juga akan menentukan keberhasilan dari suatu pertunjukan.

B. Saran

Setelah mengungkapkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada kesimpulan diatas, peneliti juga berkeinginan untuk memberikan saran pada penelitian ini. Respon baik yang disampaikan oleh penonton juga kadang dibarengi oleh saran dan kritikan terhadap pertunjukan ini, diantaranya pembawaan panitia yang dinilai agak kurang tenang. Panitia juga dinilai kurang gesit dan cekatan pada proses persiapan sehingga waktu pelaksanaan menjadi ngaret. Harus adanya rencana pengganti apabila rencana awal yang disiapkan


(25)

tidak bisa terlaksana. Peneliti juga berharap kekurangan pada proses manajemen NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010

seperti terlalu lamamya proses pengambilan keputusan, dapat diatasi oleh penyelenggara suatu pertunjukan. Selain itu, peniliti juga berharap kepada mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 untuk kembali menyelenggarakan pertunjukan hebat lainnya, tidak hanya sekedar memenuhi persyaratan salah satu mata kuliah saja. Hal ini didasari dari respon penonton yang puas terhadap manajemen dan sajian pertunjukan yang telah dilakukan.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi, Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineke Cipta

Fauzi, Harry D, Mulyadi Yadi. (2013). Seni Budaya Untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung: Yrama Widya

Hani handoko, T. (2009). MANAJEMEN edisi 2. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Haryadi, Hendi. (2009). Administrasi Perkantoran. Jakarta: Visimedia Noor, Any. (2013). Manajemen Event. Bandung: Alfabeta

Prisasti, Asti. (2010). Pembelajaran Vokal Usia 45-60 Tahun di Sekolah Vokal Adje Esa Poetra. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

S, Alam. (2013). Ekonomi Untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Esis

Sedyawati, Edi. (2000). Pertumbuhan Seni Pertunjukkan. Jakarta: Sinar Harapan

Soedarsono, R. M. (2002). Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS

Soeharjo, A.J. (2011). Pendidikan Seni Starategi Penataan dan Pelaksanaan Pembelajaran Seni. Malang: Bayumedia

Soehardjo, A.J. (2012). Pendidikan seni dari konsep sampai program. Malang: Bayumedia Publishing

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Luantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta


(27)

Suparti. (2007). Proses Pembelajaran Kacapi Tembang di SMK Negeri 10 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Syamsyudin dan Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Sekolah pasca sarjana Universitas Pendidikan Indonesia PT Remaja Rosdakarya.

Yoeti, Oka A. (2003). Manajemen Pemasaran Hotel. Jakarta: Perca Waridi dan Bambang Murtiyoso. (2005). Seni Pertunjukan Indonesia:

Menimbang Pendekatan Emik Nusantara. Surakarta: The Ford Foundation dan Program Pendidikan Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Indonesia (STSI) Surakarta


(1)

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Miles and Huberman (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 337) juga memaparkan bahwa,

“Langkah-langkah analisis yang digunakan dalam penyajian data juga peneliti harus selalu menguji data yang telah didapat masih berkembang atau tidak”. Hal itu dilakukan peneliti dengan selalu menguji data yang telah dikumpulkan dengan keadaan sesungguhnya.

3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Miles and Huberman (dalam Sugiyono. 2011, hlm. 337) mengungkapkan bahwa “Dalam pengolahan data kualitatif, langkah terakhir yang dilakukan adalah verifikasi dengan cara penarikan kesimpulan.” Hal ini menunjukan bahwa, kesimpulan yang ditarik harus berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan tetap fokus terhadap rumusan masalah yang telah dipilih. Dalam hal ini peneliti akan menyimpulkan mengenai manajemen dan proses yang terjadi pada pertunjukan NAHAWAYANG oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik UPI angkatan 2010.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis terhadap pertunjukkan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010, pada bab ini peneliti akan mengutarakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. NAHAWAYANG merupakan pertunjukan yang diselenggarakan oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010. Pertunjukan ini berlangsung tanggal 18 Februari 2014 bertempat di Teater tertutup, Dago Tea House, Bandung. NAHAWAYANG menyajikan penampilan unik, yang berbeda dengan pertunjukan wayang pada umumnya. Banyak sekali inovasi-inovasi yang dikembangkan yang menjadikan sajian pertunjukan lebih megah.

Penjualan tiket yang habis terjual, dan kepuasan serta respon positif penonton pertunjukan menjadi dasar pemilihan pertunjukan ini sebagai objek penelitan. Dibalik kesuksesan pertunjukan pasti terdapat manajemen yang baik pula. Peneliti melakukan analisis pada manajemen pertunjukan yang dilakukan untuk selanjutnya dijadikan bahan ajar pembelajaran. Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan dari proses manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik

angkatan 2010. Kelebihan dari manajemen pertunjukan NAHAWAYANG oleh

Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 bisa dilihat dari proses manajemenen yang dilakukan secara rapi dan tersusun. Tahapan-tahapan yang mereka lakukan dibuat berdasarkan pengalaman yang pernah mereka alami sebelumnya, sehingga tidak sulit untuk menentukan apa yang harus dikerjakan dan diperhatikan dalam suatu pertunjukan. Penonton juga puas dengan sajian pertunjukan yang unik, diantaranya penggabungan bentuk pertunjukan yang didukung oleh set lighting dan latar pertunjukan yang menunjang.

Panitia juga rutin melakukan sharing dan diskusi dengan orang-orang yang ahli di bidangnya untuk memperoleh arahan dan pendapat dari suatu kendala yang


(3)

dihadapi. Misalnya, ketika panitia akan menentukan bentuk pertunjukan wayang yang di inovasi agar dapat diterima oleh semua kalangan, dan penentuan cerita wayang. Untuk memeperkuat dasar dan mendapatkan referensi, panitia melakukan diskusi kepada salah satu dalang untuk menanyakan pendapatnya tentang rencana dan ide tersebut. Hasil diskusi itu yang dijadikan dasar untuk menentukan bentuk pertunjukan yang akan diselenggarakan. Kelebihan lainnya, panitia senantiasa melibatkan orang banyak untuk memepermudah suatu pengerjaan program dan kegiatan, sehingga waktu pengerjaan pun menjadi lebih cepat dan efektif. Untuk menunjangnya, panitia sering melakukan rapat antar bidang agar koordinasi berjalan dengan baik dan lancar.

Adanya keunikan dari sajian suatu pertunjukan seperti inovasi sajian dan bentuk pertunjukan akan membuat kesan dan pengalaman berbeda yang bisa penonton dapatkan dari pertunjukan yang pernah disaksikan sebelumnya. Inovasi bukan berarti menghapus keseluruhan dari bentuk pertunjukan yang sudah ada, tetapi dengan mengubah dan menambahkan bagian-bagian menjadi baru tanpa menghapus akar budaya yang sudah ada.

Pertunjukan yang baik tentunya akan memberikan kesan dan respon tersendiri bagi penontonnya yang ditunjukan dalam bentuk kepuasan setelah menonton pertunjukan yang diselenggarakan. Untuk dapat merealisasikannya, dibutuhkan pertunjukan yang dikerjakan secara rapi dan sesuai dengan rencana. Koordinasi yang baik angtar pantia selama pertunjukan berlangsung juga akan menentukan keberhasilan dari suatu pertunjukan.

B. Saran

Setelah mengungkapkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada kesimpulan diatas, peneliti juga berkeinginan untuk memberikan saran pada penelitian ini. Respon baik yang disampaikan oleh penonton juga kadang dibarengi oleh saran dan kritikan terhadap pertunjukan ini, diantaranya pembawaan panitia yang dinilai agak kurang tenang. Panitia juga dinilai kurang gesit dan cekatan pada proses persiapan sehingga waktu pelaksanaan menjadi ngaret. Harus adanya rencana pengganti apabila rencana awal yang disiapkan


(4)

tidak bisa terlaksana. Peneliti juga berharap kekurangan pada proses manajemen NAHAWAYANG oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 seperti terlalu lamamya proses pengambilan keputusan, dapat diatasi oleh penyelenggara suatu pertunjukan. Selain itu, peniliti juga berharap kepada mahasiswa jurusan Pendidikan Musik angkatan 2010 untuk kembali menyelenggarakan pertunjukan hebat lainnya, tidak hanya sekedar memenuhi persyaratan salah satu mata kuliah saja. Hal ini didasari dari respon penonton yang puas terhadap manajemen dan sajian pertunjukan yang telah dilakukan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi, Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineke Cipta

Fauzi, Harry D, Mulyadi Yadi. (2013). Seni Budaya Untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung: Yrama Widya

Hani handoko, T. (2009). MANAJEMEN edisi 2. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Haryadi, Hendi. (2009). Administrasi Perkantoran. Jakarta: Visimedia Noor, Any. (2013). Manajemen Event. Bandung: Alfabeta

Prisasti, Asti. (2010). Pembelajaran Vokal Usia 45-60 Tahun di Sekolah Vokal Adje Esa Poetra. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

S, Alam. (2013). Ekonomi Untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Esis

Sedyawati, Edi. (2000). Pertumbuhan Seni Pertunjukkan. Jakarta: Sinar Harapan

Soedarsono, R. M. (2002). Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS

Soeharjo, A.J. (2011). Pendidikan Seni Starategi Penataan dan Pelaksanaan Pembelajaran Seni. Malang: Bayumedia

Soehardjo, A.J. (2012). Pendidikan seni dari konsep sampai program. Malang: Bayumedia Publishing

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Luantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta


(6)

Suparti. (2007). Proses Pembelajaran Kacapi Tembang di SMK Negeri 10 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Syamsyudin dan Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Sekolah pasca sarjana Universitas Pendidikan Indonesia PT Remaja Rosdakarya.

Yoeti, Oka A. (2003). Manajemen Pemasaran Hotel. Jakarta: Perca Waridi dan Bambang Murtiyoso. (2005). Seni Pertunjukan Indonesia:

Menimbang Pendekatan Emik Nusantara. Surakarta: The Ford Foundation dan Program Pendidikan Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Indonesia (STSI) Surakarta


Dokumen yang terkait

PENGARUH PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI GURU : Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 FPEB UPI.

7 16 47

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP SIKAP BERWIRAUSAHA MAHASISWA : Studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi UPI angkatan 2010 dan 2012.

0 0 44

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UPI ANGKATAN 2010.

0 1 29

ANALISIS DESKRIPTIF MANAJEMEN PERTUNJUKAN PAGELARAN MUSIK BERTAJUK “LELAGU” DI YOGYAKARTA.

8 102 129

PENGARUH PROGRAM PENGAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI GURU : Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 FPEB UPI - repository UPI S PEA 1001591 Title

0 1 5

MANAJEMEN PERTUNJUKAN NAHAWAYANG OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN MUSIK UPI ANGKATAN 2010 - repository UPI S PSM 1005925 Title

1 4 1

MANAJEMEN PERTUNJUKAN MUSIK "KAMAR ISMAIL" MAHASISWA SENI MUSIK UPI ANGKATAN 2012 - repository UPI S SMS 1201831 Title

0 0 3

STUDI KASUS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2010 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI - repository UPI S SMS 1001782 Title

0 0 3

PERAN MUSIK DALAM PERTUNJUKAN TEATER NEGERI HARAPAN OLEH TEATER ANKA ADIKA PRODUCTION - repository UPI S SMS 1103074 Title

0 0 3

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA : Studi pada Mahasiswa Program Studi Manajemen UPI Angkatan 2011 sampai dengan Angkatan 2014 - repository UPI S PEM 1001691 Title

0 0 3