PROFIL MODEL MENTAL PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.

PROFIL MODEL MENTAL SISWA
PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

Citra Mutiara Annisa
0905660

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


2014

Profil Model Mental Siswa Pada
Pokok Bahasan Laju Reaksi

Oleh
Citra Mutiara Annisa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Citra Mutiara Annisa 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

CITRA MUTIARA ANNISA
PROFIL MODEL MENTAL SISWA
PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I,

Wiji, M. Si
NIP. 197204302001121001
Pembimbing II

Dr. Sri Mulyani, M. Si
NIP. 196111151986012001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

FPMIPA UPI

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. Rer. Nat Ahmad Mudzakir, M. Si
NIP. 1958071219832002

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Profil Model Mental Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”
bertujuan untuk mengetahui profil model mental siswa pada subpokok bahasan
“pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi”. Penelitian ini dilakukan di salah satu
SMA Negeri di kota Bandung dengan subyek penelitian sebanyak enam orang

siswa kelas XII Jurusan IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan instrumen penelitian berupa Interview About Event,
IAE. Kepada siswa disajikan video mengenai suatu fenomena kemudian siswa
memberikan penjelasan terhadap fenomena yang terjadi dengan menjawab
pertanyaan yang diajukan. Jawaban yang diberikan siswa kemudian dibandingkan
terhadap konsepsi target, kemudian dibuat pola-pola tertentu. Pola jawaban siswa
kemudian digolongkan ke dalam tipe profil model mental. Berdasarkan hasil
penelitian terdapat dua tipe profil model mental yaitu tipe 1b (siswa menjawab
benar dengan pertanyaan probing) dan tipe 2b (siswa menjawab benar sebagian
dengan pertanyaan probing). Yang termasuk ke dalam tipe 1b sebanyak tiga orang
siswa yang terdiri dari dua orang siswa dengan kemampuan tinggi dan satu orang
siswa dengan kemampuan sedang. Sedangkan yang termasuk ke dalam tipe 2b
sebanyak tiga orang yang terdiri dari dua orang siswa dengan kemampuan rendah
dan satu orang siswa dengan kemampuan sedang.

Kata kunci : Model Mental, IAE, Representasi Kimia, Laju reaksi

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


iv

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..…………………………………………………..

i

UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………….

ii

ABSTRAK.............................……………………………………………..

iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………


iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………...

vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..

vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..

viii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...

1

A. Latar Belakang Penelitian...............................................................


1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah..............................................

4

C. Tujuan Penelitian.............................................................................

4

D. Manfaat Penelitian..........................................................................

4

E. Struktur Organisasi Skripsi..............................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................


6

A. Deskripsi Model Mental..................................................................

6

B. Cara Menggali Model Mental..........................................................

12

C. Deskripsi Materi Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi......

18

BAB III METODE PENELITIAN............................................................

21

A. Lokasi dan Subjek Penelitian...........................................................


21

B. Desain Penelitian.............................................................................

21

C. Metode Penelitian...........................................................................

24

D. Definisi Operasional........................................................................

24

E. Instrumen Penelitian.......................................................................

24

F. Proses Pengembangan Instrumen...................................................


33

G. Teknik Pengumpulan Data..............................................................

34

H. Analisis Data...................................................................................

34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

v

A. Profil Model Mental Siswa 1 (Kemampuan Rendah).....................


41

B. Profil Model Mental Siswa 2 (Kemampuan Rendah).....................

46

C. Profil Model Mental Siswa 3 (Kemampuan Sedang)......................

51

D. Profil Model Mental Siswa 4 (Kemampuan Sedang)......................

57

E. Profil Model Mental Siswa 5 (Kemampuan Tinggi)........................

61

F. Profil Model Mental Siswa 6 (Kemampuan Tinggi)........................

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................

71

A. Kesimpulan......................................................................................

71

B. Saran................................................................................................

71

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

72

LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................

74

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Johnstone (Jansoon et al. 2009) mengemukakan bahwa untuk memahami
kimia, siswa harus menguasai pengetahuan tiga level representasi yaitu level
makroskopik,

level

sub-mikroskopik

dan

level

simbolik,

serta

dapat

menghubungkan ketiga level representasi tersebut. Namun banyak siswa yang
tidak dapat menguasai ketiga level representasi tersebut sehingga siswa
menganggap bahwa konsep-konsep kimia sangat sulit untuk dipahami.
Pada umumnya pemahaman siswa mengenai kimia dibatasi oleh persepsi
yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka cenderung
berada pada level makroskopik dan tidak dapat menginterpretasikan ke dalam
level sub-mikroskopik ataupun level simbolik (Ben-Zvi; Gabel; Hunn dalam Wu
et al. 2001). Devetak et al. (2007) mengungkapkan adanya miskonsepsi siswa
pada materi larutan yang disebabkan karena kemampuan siswa memahami level
sub-mikroskopik sangat rendah. Nurrenbem dan Pickering (Jansoon et al. 2009)
mengungkapan bahwa siswa tidak dapat memahami konsep sifat suatu materi
karena mereka tidak dapat menghubungkan level sub-mikroskopik dan level
simbolik dengan level makroskopik. Nasution (2012) mengungkapkan bahwa
sebagian besar siswa kelas XI dan siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri di
Kota Bandung tidak dapat menguasai level sub-mikroskopik dan level simbolik
pada materi ikatan ion. Andhini (2010) mengungkapkan bahwa pada materi
senyawa hidrokarbon siswa tidak dapat menguasai tiga level representasi kimia.
Kesulitan yang dialami oleh siswa seringkali tidak diketahui oleh guru
karena soal yang diberikan oleh guru tidak menuntut pemahaman yang utuh. Hal
ini terlihat dari banyak siswa yang tidak memahami suatu konsep kimia namun
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

dapat menjawab dengan benar ketika diberikan suatu tes. Boo (Chittlebrough,
2002) menemukan bahwa siswa kelas 12 di Singapura dapat menjawab
pertanyaan pada materi ikatan kimia dengan benar tanpa memahami konsep
kimia. Tuysuz (2009) mengemukakan bahwa pada saat ujian dengan tes pilihan
berganda, siswa dapat menjawab dengan benar tanpa mengetahui alasan mengapa
jawaban tersebut benar. Siswa seringkali menggunakan simbol tanpa mengetahui
makna dari simbol dan makna dari fenomena yang terjadi (Ben-Zvi et al. dalam
Wang, 2007). Bunce et al. (Jansoon et al. 2009) mengemukakan bahwa siswa
dapat menjawab dengan benar soal-soal kimia tanpa memahami konsep-konsep
kimianya. Beall dan Prescott, 1994; Bunce, Gabel dan Samuel, 1991; Lythcott,
1990; Robinson, 2003 (Jansoon et al. 2009) mengemukakan

bahwa siswa

seringkali menggunakan persamaan kimia yang diingatnya dan memasukkan
angka untuk menjawab pertanyaan dengan benar dibandingkan dengan
menggunakan konsep kimia yang mereka miliki.
Pemahaman yang dimiliki siswa dapat terlihat dari cara penyampaian siswa
mengenai tiga level representasi dari suatu konsep kimia. Penjelasan konsep kimia
pada tiga level representasi tersebut dapat dilihat dari model mental yang dimiliki
siswa karena saat mempelajari kimia siswa membangun model mental mereka
sebagai hasil dari pemahaman saat pembelajaran (Harrison dan Treagust, 2000
dalam Jansoon et al. 2009). Dengan mengetahui model mental yang dimiliki oleh
siswa, guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan (Duit et
al. dalam Tan, 2000). Tan dan Treagust (1999) mengungkapkan bahwa dengan
mengetahui pemahaman siswa, guru akan menjadi lebih mudah mengembangkan
strategi pembelajaran yang dapat mengatasi kesulitan yang dialami siswa.
Model mental seseorang tidaklah mudah untuk diketahui karena model
mental merupakan representasi pribadi yang berbeda pada setiap individu (Coll
dan Treagust, 2003). Selain itu model mental bersifat tidak stabil, tidak akurat,
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

tidak konsisten, dan selalu berubah ketika lebih banyak informasi yang diperoleh
atau diingat kembali (McClary dan Talanquer, 2011). Hal lain yang membuat
model mental siswa sukar untuk diinvestigasi adalah karena siswa terkadang sulit
untuk mengekspresikan model mental mereka kepada peneliti (Coll, 2008). Oleh
karena itu untuk menginvestigasi model mental siswa dibutuhkan suatu cara yang
tepat yang dapat menginvestigasi secara optimal model mental siswa tersebut.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengivestigasi model
mental siswa, yaitu pertanyaan pilihan berganda, pertanyaan terbuka, wawancara
dengan pertanyaan probing, wawancara berdasarkan model, wawancara
berdasarkan masalah, Interview About Event (IAE), dan Prediction-ObservationExplanation (POE).
Pada penelitian ini, profil model mental yang akan digali adalah pada
pokok bahasan laju reaksi. Pemilihan materi ini dikarenakan laju reaksi
merupakan salah satu materi kimia yang sangat penting dan mendasari banyak
konsep kimia lain (Taylor dan Coll, 2002). Namun banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami konsep-konsep laju reaksi (de Vos dan Verdonk
dalam Cakmaci dan Leach, 2005). Jimoh (2004) menemukan bahwa laju reaksi
merupakan salah satu topik kimia yang dianggap sulit oleh siswa sekolah
menengah atas di Nigeria. Banyak penelitian yang menemukan bahwa siswa
mengalami miskonsepsi pada topik laju reaksi (Mortimer; Chuephangam;
Wheeler; Bonarjee dalam Balci, 2006). Kurt dan Ayas (2012) mengungkapkan
adanya miskonsepsi siswa pada konsep bagaimana laju reaksi berubah selama
proses reaksi kimia dan kesulitan yang dialami siswa dalam memahami hubungan
antara laju reaksi dengan suhu, konsentrasi, katalis serta teori tumbukan. Pada
penelitian ini dipilih subpokok bahasan yang akan diteliti yaitu pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi.
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Subpokok bahasan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
merupakan suatu fenomena kimia yang mudah diamati siswa. Pada penelitian ini,
untuk menggali profil model mental pada subpokok bahasan pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi digunakan teknik IAE. Pada teknik IAE, interviewer
menginvestigasi model mental siswa dengan menyajikan suatu fenomena yang
selanjutnya diberikan beberapa pertanyaan penuntun (Wang, 2007). Pemilihan
teknik ini dikarenakan dengan wawancara, interviewer dapat menggali
pemahaman siswa secara mendalam (Taber dalam Tan, 2000). Selain itu,
Osbourne dan Gilbert (Tan, 2000) mengungkapkan bahwa dengan wawancara,
siswa tidak bisa hanya menebak jawaban dari pertanyaan ataupun tidak menjawab
dari pertanyaan yang diajukan.
Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan sebelumnya, sangatlah perlu
untuk menggali profil model mental siswa pada materi laju reaksi. Oleh karena itu
dilakukan penelitian dengan judul “Profil Model Mental Siswa pada Pokok
Bahasan Laju reaksi”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana profil
model mental siswa pada pokok bahasan laju reaksi khususnya pada subpokok
bahasan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?”.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang profil model
mental siswa pada subpokok bahasan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

D. Manfaat Penelitian
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai informasi bagi guru terkait profil model mental siswa pada pokok
bahasan laju reaksi.
2. Sebagai informasi bagi guru untuk menentukan cara yang dapat digunakan
untuk mengetahui penguasaan konsep yang dimiliki siswa.
3. Sebagai rujukan bagi peneliti yang lain untuk mengkaji lebih lanjut tentang
profil model mental siswa dalam pembelajaran kimia dengan materi dan
instrumen yang berbeda.

E. Struktur Organisasi Skripsi
Secara umum skripsi ini disusun berdasarkan sistematika sebagai
berikut:
1. Bab I, berisi latar belakang yang menjelaskan alasan mengapa penelitian
mengenai profil model siswa pada pokok bahasan laju reaksi perlu dilakukan,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian yang menyajikan hasil
yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan serta manfaat
penelitian.
2. Bab II, secara umum membahas mengenai kajian pustaka dari teori-teori yang
menjadi landasan dari masalah yang sedang dikaji dalam penelitian ini yaitu
mengenai model mental, cara menggali model mental dengan teknik IAE, dan
deskripsi materi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
3. Bab III, membahas tentang subyek penelitian yaitu siswa SMA kelas XII dan
lokasi penelitian di salah satu SMA Negeri di Bandung, desain penelitian
yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, definisi
operasional, prosedur mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan selama
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik
pengolahan data.
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

4. Bab IV, mendiskusikan mengenai temuan data yang diperoleh selama proses
penelitian dan pembahasan dari data tersebut.
5. Bab V, merupakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta berisi
kelemahan penelitian, dan saran atau rekomendasi untuk studi lanjutan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat dua tipe model mental yaitu
tipe 1b dan tipe 2b.

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan IPA
di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subyek penelitian yang dipilih
berjumlah enam orang siswa yang terdiri dari dua orang siswa dengan
kemampuan tinggi, dua orang siswa dengan kemampuan sedang, dan dua orang
siswa dengan kemampuan rendah.. Siswa yang dipilih sebagai subyek penelitian
adalah siswa yang sudah mendapatkan materi mengenai laju reaksi.

B. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang
bertujuan untuk memahami suatu fenomena sosial (Wiersma dan Jurs, 2009).
Fenomena yang diangkat dalam penelitian ini adalah profil model mental siswa.
Prosedur penelitian ini secara umum terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahap
awal, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap awal
Pada tahap awal hal pertama yang dilakukan adalah menentukan pokok
bahasan kimia yang akan diteliti yaitu laju reaksi. Pokok bahasan ini dipilih
karena merupakan salah satu materi yang penting dalam pembelajaran kimia.
Setelah menentukan pokok bahasan, dilakukan analisis SK-KD pada standar
isi KTSP 2006 untuk menentukan subpokok bahasan yang sesuai. Subpokok
bahasan yang dipilih adalah pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
Kemudian peneliti mempelajari model mental dan teknik yang dapat
digunakan untuk menggali model mental. Teknik yang akan digunakan untuk
menggali model mental pada penelitian ini adalah Interview About Event
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22

(IAE). Setelah teknik ditentukan, dibuatlah instrumen penelitian berupa
pedoman wawancara dan video mengenai fenomena yang berkaitan dengan
materi yang diteliti. Instrumen tersebut kemudian divalidasi oleh tiga orang
dosen. Setelah valid, instrumen tersebut diuji cobakan untuk mengetahui
bagaimana respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam
pedoman wawancara sehingga saat penelitian dilakukan peneliti memiliki
gambaran dari kemungkinan-kemungkinan jawaban siswa.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan pengambilan data mengenai model mental
siswa pada materi laju reaksi dengan teknik IAE. Pengambilan data dilakukan
di salah satu SMA Negeri di kota Bandung. Jumlah siswa yang diteliti
sebanyak enam orang, namun pada saat pengambilan data, siswa
diwawancara satu per satu. Pengambilan data dilakukan selama beberapa
tahap. Hal ini dikarenakan waktu pengambilan data disesuaikan dengan
waktu dan kondisi yang dimiliki siswa. Pada saat pengambilan data, sebelum
memulai wawancara diberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa seperti
menanyakan kabar, keadaan belajar di sekolah dan pertanyaan lain yang dapat
mencairkan suasana. Setelah itu proses wawancara dimulai dengan
mengamati terlebih dahulu video mengenai fenomena yang ditayangkan.
Selanjutnya siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada pedoman
wawancara. Siswa yang belum diwawancara tidak boleh mendengarkan isi
dari

wawancara.

Setelah

mentranskripsikan

jawaban

dilakukan
siswa

ke

pengambilan
dalam

bentuk

data,
tulisan

peneliti
untuk

mempermudah analisis.
3. Tahap akhir
Pada tahap akhir, transkripsi jawaban siswa yang diperoleh pada saat tahap
pelaksanaan dianalisis. Setelah jawaban siswa dianalisis satu per satu, peneliti
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

membuat pola model mental dari jawaban-jawaban siswa yang kemudian
digolongkan ke dalam tipe model mental tertentu.
Prosedur penelitian yang dilakukan tergambar pada alur penelitian yang
disajikan pada Gambar 3.1 berikut ini.

Pemilihan materi laju reaksi

Analisis SK-KD dalam standar
isi KTSP 2006

Tahap
Awal

Pemilihan cara menggali model
mental dengan teknik IAE

Pembuatan instrumen penelitian

Tidak valid
Validasi
instrumen

Revisi instrumen

valid
Uji coba instrumen

Pengambilan data
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap

24

Pelaksanaan

Siswa 1

Siswa 2

Siswa 3

Siswa 4

Siswa 5

Siswa 6

Data
Tahap
Analisis data

Akhir

Profil model mental
Gambar 3.1. Alur penelitian
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
McMillan dan Schumacher (Sukmadinata, 2012) mengungkapkan bahwa metode
deskriptif memiliki dua tujuan yaitu untuk menggambarkan dan mengungkap (to
describe and explore) serta menggambarkan dan menjelaskan (to describe and
explain).

D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap definisi yang digunakan
dalam penelitian ini, maka berikut ini dijabarkan istilah-istilah yang digunakan:
1. Profil adalah ikhtisar yang memberikan fakta-fakta tentang hal-hal khusus.
2. Model mental adalah representasi intrinstik seseorang mengenai suatu obyek,
ide, atau proses yang tersusun dari persepsi, imaginasi, atau dari pemahaman
seseorang.

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

3. Interview About Event (IAE) adalah salah satu teknik wawancara yang
bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep tertentu yang
dimulai dengan penyajian suatu fenomena.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa pedoman wawancara,
yang sebelumnya disajikan video mengenai pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi. Pedoman wawancara berisi langkah-langkah yang dilakukan selama
wawancara sebagai penuntun selama proses wawancara berlangsung. Pada bagian
awal berisi mengenai tahap-tahap untuk membuat siswa berada pada kondisi yang
nyaman, bagian selanjutnya berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan subpokok materi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Pertanyaanpertanyaan tersebut terdiri dari pertanyaan umum dan pertanyaan probing yang
digunakan sebagai pertanyaan penuntun apabila dirasa siswa belum memberikan
jawaban yang optimal atas pertanyaan umum yang diberikan. Selain pertanyaanpertanyaan, dalam pedoman wawancara juga tercantum jawaban-jawaban dari
pertanyaan yang ada, serta terdapat kemungkinan-kemungkinan dari jawaban
siswa.
Pertanyaan umum 1 diberikan setelah siswa mengamati video 1 mengenai
reaksi antara larutan HCl dengan padatan CaCO3. Pertanyaan umum 1 berbunyi
“Berdasarkan fenomena yang ditayangkan dari video tersebut, apa yang anda
amati?”. Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 1 tertulis pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 1
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

Terbentuk

Coba kalian amati kembali

Pereaksi yang digunakan

gelembung gas

tayangan video tersebut,

dalam reaksi tersebut

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

pereaksi apa saja yang

adalah larutan HCl tak

digunakan dalam reaksi

berwarna dan padatan

tersebut?

CaCO3 yang berwarna
putih

Terjadi reaksi

Apa yang terjadi setelah

Setelah padatan CaCO3

antara larutan HCl

padatan CaCO3

yang berwarna putih

dengan padatan

ditambahkan kedalam

ditambahkan ke dalam

CaCO3.

larutan HCl? Pereaksi apa

larutan HCl yang tak

saja yang digunakan dalam

berwarna terbentuk

reaksi tersebut?

gelembung gas

Terbentuk

Coba kalian perhatikan

Udara adalah campuran

gelembung udara

udara yang ada di sekitar

dari berbagai macam gas.

kita. Apakah sama dengan

Maka lebih tepat untuk

gelembung udara yang

menyebutnya gelembung

kalian maksud? Apa itu

gas.

udara?

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 1, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 2. Pertanyaan umum 2 berbunyi “Pereaksi yang
digunakan dalam reaksi tersebut adalah larutan HCl dan padatan CaCO3. Partikelpartikel apa saja yang ada dalam larutan HCl dan CaCO3?”. Pertanyaan probing
dari pertanyaan umum 2 tertulis pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 2
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

Dalam larutan HCl

Termasuk kedalam jenis

Larutan HCl termasuk

terdapat partikel

larutan apakah larutan HCl?

kedalam larutan elektrolit

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

HCl
Berdasarkan sifat dari

Karena larutan HCl adalah

larutan HCl, partikel apa

larutan elektrolit berarti

saja yang ada dalam larutan

HCl terionisasi menjadi

HCl?

ion-ionnya. Jadi partikel
yang ada dalam larutan
HCl adalah ion H+ dan Cl-

Dalam larutan HCl

Coba tuliskan simbol

Menuliskan simbol

terdapat partikel H

partikel-partikel yang ada

partikel H+ dan Cl-

dan Cl

dalam larutan HCl!
Partikel H dan Cl yang
dimaksud itu yang seperti
apa?

Dalam CaCO3

Termasuk ke dalam

CaCO3 merupakan

terdapat partikel

senyawa apakah CaCO3?

senyawa ionik.

CaCO3.

Ikatan apa yang terdapat

Ikatan ionik

dalam CaCO3?
Berdasarkan jenis

Pada CaCO3 terdapat ion

ikatannya, partikel-partikel

Ca2+ dan ion CO32-

apa saja yang ada dalam
CaCO3?

Tabel 3.2 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 2 (lanjutan)
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

Dalam padatan

Coba tuliskan simbol

Menuliskan simbol

CaCO3 terdapat

partikel-partikel yang ada

partikel Ca2+ dan ion

partikel Ca dan

dalam padatan CaCO3!

CO32-

CO3.

Partikel Ca dan CO3 yang
dimaksud itu yang seperti
apa?

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 2, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 3. Pertanyaan umum 3 berbunyi “Ketika larutan
HCl dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi padatan CaCO3 maka timbul
gelembung gas. Mengapa terbentuk gelembung gas?”. Pertanyaan probing dari
pertanyaan umum 3 tertulis pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 3
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

Karena terjadi

Sebelum dicampurkan

Setelah HCl dicampurkan

reaksi antara HCl

apakah partikel-partikel

dengan CaCO3, partikel-

dan padatan

yang ada dalam larutan HCl

partikel yang ada akan

CaCO3.

dapat bereaksi dengan

bertumbukan yang

partikel-partikel yang ada

menghasilkan reaksi yang

pada padatan CaCO3?

salah satumya
menghasilkan gas.

Apa yang terjadi pada

Setelah dicampurkan

partikel-partikel Ca2+, CO32-, pertikel-partikel yang ada
H+ dan Cl- setelah pereaksi

dalam pereaksi akan saling

tersebut dicampurkan?

bertumbukan dan
menghasilkan reaksi.

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 3, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 4. Pertanyaan umum 4 berbunyi “Partikelpartikel apa saja yang bertumbukan dan menghasilkan reaksi sehingga terbentuk
gas?”. Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 4 tertulis pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 4
Kemungkinan

Pertanyaan probing

Jawaban yang

jawaban

diharapkan

Ca2+ dengan Cl-

Partikel apa saja yang

Partikel H+, Cl-, Ca2+,

H+ dengan Cl-

terdapat dalam pereaksi

CO32-

Ca2+ dengan CO32-

yang digunakan (HCl dan
CaCO3)?
Partikel-partikel apa saja

Partikel Ca2+ dengan Cl-,

yang mungkin

H+ dengan CO32-

bertumbukan?
Apabila Ca2+ dengan Cl-

Apabila Ca2+ dengan Cl-

bertumbukan, produk reaksi

bertumbukan, produk

apa yang dihasilkan?

reaksi yang dihasilkan
adalah larutan CaCl2

Partikel-partikel apa saja

Dalam larutan CaCl2

yang terdapat dalam larutan

terdapat partikel Ca2+ dan

CaCl2?

Cl-

Coba anda bandingkan

Sebelum dan sesudah

partikel Ca2+ dan Cl-

bereaksi, partikel Ca2+ dan

sebelum dan sesudah reaksi!

Cl- tidak berubah,
sehingga tumbukan antara
Ca2+ dan Cl- tidak

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

menghasilkan reaksi.

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 4, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 5. Pertanyaan umum 5 berbunyi “Gas apa yang
terbentuk dari reaksi antara larutan HCl dengan serbuk CaCO3?”. Pertanyaan
probing dari pertanyaan umum 5 tertulis pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 5
Kemungkinan

Pertanyaan probing

Jawaban yang

jawaban

diharapkan

Gas H2

Partikel apa saja yang

Gas O2

bereaksi?

Partikel H+ dengan CO32-

Apabila partikel H+ bereaksi

Apabila partikel H+

dengan CO32- produk apa

bereaksi dengan CO32-

yang dihasilkan?

produk yang dihasilkan
adalah larutan H2CO3

Berdasarkan video yang

Gas

telah kalian amati produk
reaksi apa yang terbentuk?
Partikel apa saja yang

Gas CO2 dengan H2O

terdapat dalam larutan
H2CO3 yang salah satunya
merupakan partikel gas?

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 5, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 6. Pertanyaan umum 6 berbunyi “Coba tuliskan
persamaan reaksi yang terjadi!”. Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 6
tertulis pada Tabel 3.6.
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

Tabel 3.6 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 6
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

HCl (aq) + CaCO3 Apakah persamaan reaksi

2HCl (aq) + CaCO3 (s) →

(s) → CaCl2 (aq) + yang kalian tuliskan sudah

CaCl2 (aq) + H2O (l) +

H2CO3 (aq)

CO2 (g)

lengkap?

Tabel 3.6 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 6 (lanjutan)
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

2HCl + CaCO3 → Apakah persamaan reaksi

2HCl (aq) + CaCO3 (s) →

CaCl2 + H2CO3

yang kalian tuliskan sudah

CaCl2 (aq) + H2O (l) +

lengkap?

CO2 (g)

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 6, siswa
mengamati video 2 mengenai pengaruh konsentrasi HCl pada reaksi antara larutan
HCl dengan padatan CaCO3. Selanjutnya pertanyaan dilanjutkan ke pertanyaan
umum 7. Pertanyaan umum 7 berbunyi “Berdasarkan fenomena yang ditayangkan
dari video tersebut, apa yang anda amati?”. Pertanyaan probing dari pertanyaan
umum 7 tertulis pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Pertanyaan probing untuk pertanyaan umum 7
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

Terjadi reaksi

Coba kalian amati kembali

Larutan HCl yang

antara larutan HCl

tayangan video tersebut,

digunakan masing-masing

1 M dan 0,5 M

berapa jumlah pereaksi

sebanyak 100 mL, serbuk

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

dengan serbuk

yang digunakan dalam

CaCO3 yang ditambahkan

CaCO3 membentuk

reaksi tersebut?

masing-masing sebanyak

gelembung gas CO2

2,5 gram.
Pada saat mereaksikan,

Reaksi tersebut dilakukan

apakah kedua reaksi

pada waktu yang

tersebut dilakukan secara

bersamaan.

bersamaan?
Apa yang terjadi setelah

Balon pada labu

reaksi berlangsung?

erlenmeyer yang berisi
larutan HCl 1 M terbentuk
lebih cepat

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 7, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 8. Pertanyaan umum 8 berbunyi “Apa arti dari
pembentukan balon yang lebih besar pada erlenmeyer yang berisi larutan HCl 1
M?”. Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 8 tertulis pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 8
Kemungkinan

Pertanyaan probing

Jawaban yang

jawaban

diharapkan

Larutan HCl 1 M yang Berdasarkan video yang Gas CO2 terbentuk dari
bereaksi dengan serbuk telah anda amati, berasal hasil reaksi antara larutan
CaCO3

lebih

cepat dari mana gas CO2?

membentuk gas CO2.

HCl

dengan

serbuk

CaCO3.
Apabila

pembentukan Reaksi antara larutan HCl

gas CO2 lebih cepat, 1
bagaimana

M

dengan

serbuk

dengan CaCO3

lebih

cepat

reaksinya?

dibandingkan

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan

33

reaksi antara larutan HCl
0,5 M dengan serbuk
CaCO3

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 8, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 9. Pertanyaan umum 9 berbunyi “Pada tayangan
video yang anda lihat, ada dua pereaksi yang digunakan yaitu serbuk CaCO3 dan
larutan HCl. Larutan HCl yang digunakan yaitu 1 M dan 0,5 M. Apa makna dari 1
M dan 0,5 M?”. Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 9 tertulis pada Tabel
3.9.

Tabel 3.9 Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 9
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

Konsentrasi larutan HCl Jika konsentrasi HCl 1 M Karena molaritas adalah
1 M lebih pekat dari 0,5

lebih pekat dari larutan

mol per volume. Maka

M

HCl 0,5 M, bagaimana

dalam 100 mL larutan

dengan jumlah partikel

HCl 1 M terdapat 0,1

dalam masing-masing

mol HCl, sedangkan

100 mL larutan?

dalam 100 mL larutan
HCl 0,5 M terdapat 0,05
mol HCl. Ini artinya

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

jumlah partikel H+ dan
Cl- dalam larutan HCl 1
M lebih banyak
dibandingkan dengan
jumlah partikel H+ dan
Cl- dalam larutan HCl 0,5
M.
Dalam 100 mL larutan

Jika dalam 100 mL

Jumlah partikel H+ dan

HCl 1 M terdapat 0,1

larutan HCl 1 M terdapat

Cl- dalam larutan HCl 1

mol HCl. Sedangkan

0,1 mol HCl. Sedangkan

M lebih banyak

dalam 100 mL larutan

dalam 100 mL larutan

dibandingkan dengan

HCl 0,5 M terdapat

HCl 0,5 M terdapat 0,5

jumlah partikel H+ dan

0,05 mol HCl.

mol HCl, bagaimana

Cl- dalam larutan HCl 0,5

dengan jumlah partikel

M.

dalam masing-masing
larutan?

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 9, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 10. Pertanyaan umum 10 berbunyi “Dari kedua
larutan HCl dengan konsentrasi yang berbeda, manakah yang lebih cepat bereaksi
dengan padatan CaCO3? Mengapa?”. Pertanyaan probing dari pertanyaan umum
10 tertulis pada Tabel 3.10
Tabel 3.10 Pertanyaan probing dari pertanyaan umum 10
Kemungkinan

Pertanyaan probing

jawaban

Jawaban yang
diharapkan

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

larutan HCl 1 M lebih

Coba hubungkan dengan

jumlah partikel dalam

cepat bereaksi karena

jumlah partikel yang

larutan HCl 1 M lebih

gas yang terbentuk

terdapat dalam larutan

banyak sehingga partikel

lebih banyak.

HCl? Apa yang terjadi

yang bertumbukan akan

sampai terjadi reaksi?

semakin banyak dan
reaksinya pun akan
semakin cepat.

Setelah siswa menjawab secara optimal pertanyaan umum 10, pertanyaan
dilanjutkan ke pertanyaan umum 11. Pertanyaan umum 11 berbunyi “Coba
simpulkan apa yang dapat kalian amati dari tayangan-tayangan video
sebelumnya!”.

F. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum pengumpulan data dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu
mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen penelitian. Validitas dan
realibilitas instrumen dalam penelitian kualitatif sangat sukar untuk ditentukan.
Hal ini dikarenakan penelitian kualitatif dilakukan pada setting yang ilmiah
(Wiersma dan Jurs, 2009).
Pada penelitian ini instrumen berupa pedoman wawancara dan video
mengenai pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi yang telah dibuat kemudian
divalidasi oleh tiga orang dosen kimia (terlampir). Instrumen yang telah divalidasi
kemudian diujicobakan terhadap beberapa orang siswa untuk mengetahui apakah
pertanyaan-pertanyaan pada pedoman wawancara mudah dipahami oleh siswa
atau tidak serta apakah setiap pertanyaan yang ada saling berkesinambungan.
Setelah uji coba kemudian instrumen diperbaiki sesuai dengan hasil uji coba.

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

G. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil wawancara enam orang siswa. Enam orang siswa
terdiri dari dua orang siswa dengan kemampuan tinggi, dua orang siswa dengan
kemampuan sedang, dan dua orang siswa dengan kemampuan rendah. Siswasiswa tersebut dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan guru kimia yang ada di
sekolah tersebut. Pengelompokan kemampuan siswa tersebut berdasarkan prestasi
yang dimiliki siswa pada mata pelajaran kimia.
Pengumpulan data tidak dilakukan secara sekaligus melainkan dilakukan
selama beberapa tahap di luar jam sekolah. Waktu wawancara disesuaikan dengan
waktu yang dimiliki siswa. Wawancara berlangsung selama 30-60 menit.
Sebelum dilakukan wawancara, siswa diberikan beberapa pertanyaan seperti
menanyakan kabar, kondisi belajar kimia dan pertanyaan lain yang dapat
membuat siswa merasa nyaman. Setelah siswa merasa nyaman, siswa kemudian
disajikan tayangan video yang ditayangkan di layar laptop dan kemudian
diberikan pertanyaan yang telah disiapkan dalam pedoman wawancara. Apabila
siswa belum menjawab secara optimal, peneliti memberikan pertanyaanpertanyaan probing berdasarkan dari jawaban yang dikemukakan siswa. Setiap
proses wawancara direkam dengan rekaman video dan rekaman suara, selain itu
siswa juga disediakan kertas dan alat tulis untuk menulis selama proses
wawancara.

H. Analisis Data
Hasil wawancara yang diperoleh dari rekaman video dan dari kertas yang
berisi tulisan-tulisan siswa yang membantu penjelasan siswa selama proses
wawancara ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan tanpa ada perubahan apapun.
Untuk mempermudah pengolahan data, kemudian hasil transkripsi asli tersebut

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

ditulis kembali dalam bentuk yang lebih baku tanpa merubah makna yang
diungkapkan oleh siswa.
Hasil transkripsi setiap siswa tersebut kemudian dibuat pola-pola tertentu.
Pola dibuat berdasarkan dari jawaban-jawaban yang diberikan selama proses
wawancara. Pada pola jawaban siswa, terdapat beberapa kata kunci dari setiap
pertanyaan umum yang diajukan, dari setiap pertanyaan umum terdapat beberapa
pertanyaan probing yang juga dibuat kata kuncinya. Kata kunci yang dibuat pada
pola jawaban siswa yaitu sebagai berikut.
1. Kata kunci “fenomena reaksi kimia HCl (aq) + CaCO3 (s)”
Kata kunci ini menjelaskan data mengenai pengamatan makroskopik siswa
terhadap fenomena pengaruh konsentrasi pada reaksi antara HCl dengan
CaCO3 yang ditayangkan pada video 1. Kata kunci ini merupakan kata kunci
dari pertanyaan umum 1. Jawaban benar untuk kata kunci ini adalah
“Fenomena mengenai reaksi antara larutan HCl yang tidak berwarna dengan
padatan CaCO3 yang berwarna putih membentuk gelembung gas”. Jika siswa
belum menjawab secara optimal diberikan pertanyaan probing yang dibuat
kata kuncinya, yaitu identifikasi pereaksi, mengamati perubahan yang terjadi,
dan identifikasi hasil reaksi (gelembung gas).
2. Kata kunci “identifikasi spesi dalam pereaksi”
Kata kunci ini menjelaskan mengenai penjelasan siswa pada level submikroskopik. Kata kunci ini merupakan kata kunci dari pertanyaan umum 2.
Jawaban yang benar pada kata kunci ini adalah “Dalam larutan HCl terdapat
partikel H+ dan Cl- dan pada padatan CaCO3 terdapat partikel Ca2+ dan CO32-.
Jika siswa belum menjawab secara optimal diberikan pertanyaan probing
yang dibuat kata kuncinya, yaitu HCl merupakan elektrolit kuat dan CaCO3
termasuk senyawa ion, ionisasi HCl dan disosiasi CaCO3, serta gambar spesi
H+, Cl-, Ca2+ dan CO32-.
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

3. Kata kunci “interaksi antar spesi”
Kata kunci ini menjelaskan mengenai penjelasan siswa pada level submikroskopik. Kata kunci ini merupakan kata kunci dari pertanyaan umum 3,
4, dan 5. Jawaban yang benar pada kata kunci ini adalah “ion H+ dan CO32akan mengalami tumbukan sehingga bereaksi menghasilkan gas CO2 dan air,
sedangkan tumbukan antara partikel Ca2+ dan Cl- dalam larutan tidak akan
menghasilkan reaksi”. Jika siswa belum menjawab secara optimal diberikan
pertanyaan probing yang dibuat kata kuncinya, yaitu interaksi antara Ca2+ dan
Cl- tidak menghasilkan reaksi dan interaksi antara H+ dan CO32menghasilkan gas CO2.
4. Kata kunci “persamaan reaksi”
Kata kunci ini menjelaskan mengenai penjelasan siswa pada level simbolik.
Kata kunci ini merupakan kata kunci dari pertanyaan umum 6. Jawaban yang
benar pada kata kunci ini adalah
“2HCl (aq) + CaCO3 (s) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)”.
Jika siswa belum menjawab secara optimal diberikan pertanyaan probing
yang dibuat kata kuncinya, yaitu rumus kimia, koefisien, dan fasa.
5. Kata kunci “Membandingkan reaksi 100 mL HCl 1 M + 2,5 g CaCO3 dan 100
mL HCl 0,5 M + 2,5 g CaCO3”
Kata kunci ini menjelaskan data mengenai pengamatan makroskopik siswa
terhadap fenomena pengaruh konsentrasi pada reaksi antara HCl dengan
CaCO3 yang ditayangkan pada video 2. Kata kunci ini merupakan kata kunci
dari pertanyaan umum 7 dan 8. Jawaban benar untuk kata kunci ini adalah
“Fenomena mengenai reaksi antara 100 mL larutan HCl 1 M dengan 2,5 gram
padatan CaCO3 dan reaksi antara 100 mL larutan HCl 0,5 M dengan 2,5
gram padatan CaCO3 membentuk gelembung gas. Reaksi antara larutan HCl
1 M dengan CaCO3 lebih cepat dibandingkan dengan pada larutan HCl 0,5 M,
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

hal ini ditandai dengan pembentukan balon yang lebih cepat membesar”. Jika
siswa belum menjawab secara optimal diberikan pertanyaan probing yang
dibuat kata kuncinya, yaitu identifikasi pereaksi dan waktu reaksi, mengamati
perbedaan dua reaksi, dan reaksi A lebih cepat dari reaksi B.
6. Kata kunci “hubungan konsentrasi dengan jumlah spesi”
Kata kunci ini menjelaskan mengenai penjelasan siswa pada level submikroskopik. Kata kunci ini merupakan kata kunci dari pertanyaan umum 9.
Jawaban yang benar pada kata kunci ini adalah “Partikel H+ dan Cl- pada
larutan HCl 1 M lebih banyak dibandingkan pada larutan HCl 0,5 M”. Jika
siswa belum menjawab secara optimal diberikan pertanyaan probing yang
dibuat kata kuncinya, yaitu semakin pekat konsentrasi semakin banyak
jumlah spesi dan jumlah spesi H+ dalam reaksi A > B.
7. Kata kunci “hubungan jumlah spesi dengan laju reaksi”
Kata kunci ini menjelaskan mengenai penjelasan siswa pada level submikroskopik. Kata kunci ini merupakan kata kunci dari pertanyaan umum 10.
Jawaban yang benar pada kata kunci ini adalah “Partikel H+ dan Cl- pada
larutan HCl 1 M lebih banyak dibandingkan pada larutan HCl 0,5 M sehingga
pada waktu yang bersamaan dan dengan jumlah pereaksi yang sama, larutan
HCl 1 M akan lebih cepat bereaksi dengan padatan CaCO3 membentuk gas
CO2. Hal ini dikarenakan jumlah partikel H+ dalam larutan HCl 1 M lebih
banyak sehingga partikel H+ yang bertumbukan dengan CO32- akan semakin
banyak dan reaksinya pun akan semakin cepat”. Jika siswa belum menjawab
secara optimal diberikan pertanyaan probing yang dibuat kata kuncinya, yaitu
teori tumbukan, semakin banyak spesi semakin tinggi frekuensi tumbukan
dan semakin tinggi frekuensi tumbukan semakin banyak tumbukan efektif.
Kata kunci dari pertanyaan umum dibuat dalam suatu kotak, sedangkan kata
kunci dari pertanyaan probing dibuat dalam suatu lingkaran. Alur dari jawaban
Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

siswa dihubungkan dengan menggunakan garis panah berwarna biru. Garis panah
yang tercetak tebal menghubungkan dua buah kata kunci dari pertanyaan umum,
sedangkan tanda panah tercetak tipis menghubungkan dua buah kata kunci dari
pertanyaan probing. Setiap kata kunci yang dilalui siswa berada pada lingkaran
yang berwarna, apabila jawaban siswa benar, kata kunci berada pada lingkaran
yang berwarna biru dan apabila jawaban siswa salah, lingkaran kata kunci
berwarna merah. Kata kunci dari pertanyaan umum berwarna biru apabila siswa
menjawab benar, apabila kata kunci berwarna biru namun dikelilingi garis putusputus berwarna merah maka siswa menjawab benar sebagian, dan apabila kata
kunci berwarna merah seluruhnya maka siswa menjawab salah.

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

Gambar 3.2 Pola Jawaban Siswa

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Setelah

dibuat

dikelompokan
mengungkapkan

ke

pola-pola

dalam
empat

tipe
tipe

dari

jawaban

model
model

siswa,

pola-pola

mental

tertentu.

mental

yang

tersebut

Sendur

(2010)

digunakan

untuk

mengelompokkan penjelasan yang dapat diterima secara keilmuan dan penjelasan
yang tidak dapat diterima secara keilmuan. Empat tipe tersebut yaitu:
1. Benar secara keilmuan (Scientifically Correct, SC), yaitu siswa menjawab
benar secara keilmuan dan memberikan penjelasan yang benar.
2. Benar sebagian (Partially Correct, PC), yaitu siswa menjawab benar secara
keilmuan namun memberikan penjelasan yang salah atau siswa menjawab
salah secara keilmuan namun memberikan penjelasan yang benar.
3. Miskonsepsi pada bagian tertentu (Specific Misconceptions, SM), yaitu siswa
menjawab dan memberikan penjelasan yang salah secara keilmuan.
4. Tidak ada tanggapan(No Response, NR), yaitu siswa tidak memberikan
jawaban ataupun penjelasan.
Pada penelitian ini digunakan pengelompokkan yang diadopsi dari
pengelompokkan yang dibuat oleh Sendur (2010). Namun pada penelitian ini tipe
yang digunakan hanya tipe SC, PC, dan SM. Hal ini dikarenakan instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara sehingga seluruh siswa
memberikan tanggapan terhadap setiap pertanyaan.
Tabel 3.11 Tipe Model Mental Siswa
Tipe

Kriteria Penilaian

1 (SC)

1.a Jawaban siswa benar dan menjawab tanpa mendapatkan
pertanyaan probing
1.b Jawaban siswa benar dan menjawab dengan mendapatkan
pertanyaan probing

2 (PC)

2.a Jawaban siswa hanya benar sebagian dan menjawab tanpa
mendapatkan pertanyaan probing

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

2.b Jawaban siswa hanya benar sebagian dan menjawab
dengan mendapatkan pertanyaan probing
3 (SM)

Jawaban siswa salah

Setelah dikelompokkan tipe model mentalnya, kemudian jawaban setiap
siswa pada setiap tipe model mental dibahas lebih lanjut satu per satu. Setelah
pembahasan jawaban siswa, kemudian ditarik kesimpulan mengenai tipe model
mental siswa yang selanjutnya tipe-tipe model mental tersebut dideskripsikan.
Deskriptif dan interpretasi dari proses coding selama proses pengolahan data,
dikembangkan untuk membantu menjawab pertanyaan penelitian (McClary dan
Talanquer, 2011).

Citra Mutiara Annisa , 2014
Profil Model Mental Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data penelitian yang
diperoleh, maka dapat disimpulkan profil model mental siswa pada pokok
bahasan laju reaksi yaitu terdapat dua tipe profil model mental yaitu tipe 1b (siswa
menjawab benar dengan pertanyaan probing) dan tipe 2b (siswa menjawab benar
sebagian dengan pertanyaan probing). Pada tipe model mental 1b terdapat tiga
orang siswa yang terdiri dari dua orang siswa dengan kemampuan tinggi dan satu
orang siswa dengan kemampuan sedang. Pada tipe model mental 2b sebanyak
tiga orang siswa yang terdiri dari dua orang siswa dengan kemampuan rendah dan
satu orang siswa dengan kemampuan sedang.

B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti
mengajukan be