ANALISIS MISKONSEPSI BUKU TEKS PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.

ANALISIS MISKONSEPSI BUKU TEKS PADA POKOK BAHASAN
LAJU REAKSI

Oleh:
Yuli Wulandari
NIM 408331061
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

iv

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya yang begitu berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi dengan judul “Analisis Miskonsepsi Buku Teks Pada Pokok
Bahasan Laju Reaksi” ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Eddyanto, Ph.D sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, Bapak Dr. Mahmud,
M.Sc, dan Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si sebagai dosen-dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyususnan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Jasmidi, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis.
Ucapan terima kasih juga kepada Kepala Sekolah dan guru kimia di SMA

Negeri 5 Medan, SMA Negeri 14 Medan, dan SMA Negeri 15 Medan yang telah
banyak membantu penulis. Terima kasih yang sangat spesial penulis sampaikan
kepada Ayahanda Drs. Mujiono, S.Ag dan Ibunda Seri Kesumawati yang telah
memberikan motivasi dan selalu mendoakan penulis hingga skripsi ini selesai.
Begitu juga kepada kakak-adik tersayang yaitu Dini, Huda, Hadi, Kak Sri, Bang
Hendri, Kak Dek, Bang Rizal, Rizky dan semua keluarga lainnya yang selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis. Terima kasih juga kepada
sahabat-sahabat tersayang LAZDA yaitu Devi Siregar, Kak Wahyuni, Pita, Arief
dan Rainal yang telah memberikan motivasi, semangat kebersamaan dari awal
hingga akhir perkuliahan dan do’anya kepada penulis, terima kasih juga kepada

v

teman-teman di Kimia Ekstensi 2008 dan adik-adik kelas di kimia, teman-teman
PPLT Pabaku Stabat 2012 dan buat semua kalangan yang telah membantu penulis
sampai rampungnya skripsi ini yang tidak dapat penulis ucapakan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
skripsi ini kedepan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua.


Medan, Agustus 2012
Penulis

Yuli Wulandari
NIM 408331061

iii

ANALISIS MISKONSEPSI BUKU TEKS PADA POKOK BAHASAN
LAJU REAKSI
Yuli Wulandari (NIM 408331061)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada miskonsepsi buku
teks kimia pada pokok bahasan laju reaksi, untuk mengetahui bagaimanakah hasil
miskonsepsi yang terjadi pada buku teks kimia pada pokok bahasan laju reaksi
dan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh miskonsepsi buku teks kimia pada
pokok bahasan laju reaksi terhadap miskonsepsi siswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah konsep-konsep yang
terdapat pada buku teks kimia SMA. Subjek dalam penelitian ini siswa SMA yang
telah memperoleh konsep laju reaksi yaitu siswa SMA Negeri 15, SMA Negeri 14

dan SMA Negeri 5 Medan. Sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini
berupa tes objektif beralasan yang berjumlah 25 soal yang telah teruji validitas
dan reliabilitasnya serta lembaran wawancara. Hasil analisis terdapat miskonsepsi
pada buku teks kimia, konsep yang mengalami miskonsepsi yaitu pada label
konsep pengaruh konsentrasi, temperatur, luas permukaan bidang sentuh, katalis
dan orde reaksi. Dan pengaruh miskonsepsi buku teks terhadap miskonsepsi siswa
adalah untuk siswa SMA Negeri 15 Medan sebesar 31,14%; SMA Negeri 14
Medan sebesar 23,99% dan SMA Negeri 5 Medan sebesar 36,82%. Maka dapat
disimpulkan bahwa miskonsepsi buku teks berpengaruh terhadap miskonsepsi
siswa pada pokok bahasan laju reaksi.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi

Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Ruang Lingkup
1.3.
Rumusan Masalah
1.4.
Batasan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Defenisi operasional

Halaman

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
xi
1
1
3
3
3
4
4
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis

2.1.1. Konsep
2.1.2. Analisis Konsep
2.1.3. Konsep Kimia
2.1.4. Miskonsepsi
2.1.5. Sebab-sebab terjadinya Miskonsepsi
2.1.5.1. Buku Teks
2.1.6. Cara Mengatasi Miskonsepsi
2.2.
Laju Reaksi
2.2.1. Kemolaran (Molaritas)
2.2.2. Pengertian Laju Reaksi
2.2.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
2.2.3. Teori Tumbukan
2.2.4. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
2.2.4.1. Persamaan Laju Reaksi
2.2.4.2. Penentuan Orde Reaksi
2.2.5. Penerapan Laju Reaksi
2.2.5.1. Laju Reaksi dalam Kehidupan Sehari-hari
2.2.5.2. Penggunaan Katalis dalam Industri kimia
2.3.

Kerangka Konseptual

5
5
5
6
7
7
8
9
9
11
11
12
13
14
15
15
16
17

17
18
18

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.
Objek dan Subjek Penelitian

20
20
20

vii

3.3.
3.3.1.
3.3.2.
3.4.

3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.5.3.
3.6.
3.6.1.
3.6.2.

Instrumen Penelitian
Validitas Tes
Reliabilitas Tes
Rancangan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Lembar Observasi
Tes Objektif Beralasan
Wawancara
Teknik Analisis Data
Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan
Pengelompokkan Siswa berdasarkan tingkat Pemahaman


20
21
21
22
23
24
24
25
26
26
26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Data Instrumen Penelitian
4.1.1. Uji Validitas
4.2.
Deskripsi Hasil Penelitian
4.3.
Miskonsepsi Buku Teks
4.4.
Miskonsepsi pada Siswa
4.4.1. Tingkat Kemampuan Siswa
4.4.2. Analisis Miskonsepsi Siswa dari Setiap Konsep
4.5.
Hasil Wawancara
4.6.
Pembahasan

28
28
28
28
30
35
35
36
62
63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

65
65
65

DAFTAR PUSTAKA

67

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penyebab Miskonsepsi Siswa

Halaman
8

Tabel 2.2. Cara-Cara Menangani Miskonsepsi

10

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal

24

Tabel 3.2. Kriteria Pengelompokkan Tingkat Pemahaman

26

dan Miskonsepsi Siswa
Tabel 4.1. Analisis Miskonsepsi Buku Teks terbitan Bumi Aksara

30

pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
tabel 4.2. Analisis Miskonsepsi Buku Teks terbitan Piranti

31

pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Tabel 4.3. Analisis Miskonsepsi Buku Teks terbitan Yrama Widya

32

pada Pokok Bahasan Laju Reaksi
Tabel 4.4. Rata-rata Kemampuan Siswa dan Standar Deviasi

35

Tabel 4.5. Tingkat Kemampuan Siswa

36

Tabel 4.6. Soal 1 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

37

Tabel 4.7. Soal 16 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

38

Tabel 4.8. Soal 9 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

39

Tabel 4.9. Soal 13 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

40

Tabel 4.10. Soal 21 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

41

Tabel 4.11. Soal 2 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

42

Tabel 4.12. Soal 3 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

43

Tabel 4.13. Soal 4 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

44

Tabel 4.14. Soal 5 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

45

Tabel 4.15. Soal 6 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

46

Tabel 4.16. Soal 8 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

47

Tabel 4.17. Soal 10 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

48

Tabel 4.18. Soal 7 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

49

Tabel 4.19. Soal 11 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

50

Tabel 4.20. Soal 23 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

51

Tabel 4.21. Soal 12 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

52

x

Tabel 4.22. Soal 14 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

53

Tabel 4.23. Soal 1 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

54

Tabel 4.24. Soal 20 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

55

Tabel 4.25. Soal 22 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

56

Tabel 4.26. Soal 17 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

57

Tabel 4.27. Soal 18 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

58

Tabel 4.28. Soal 19 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

59

Tabel 4.29. Soal 24 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

60

Tabel 4.30. Soal 25 dalam Tes Objektif Beralasan dan Jawaban Siswa

61

Tabel 4.31. Persentasi dari Miskonsepsi Siswa

62

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Desain Penelitian Analisis Miskonsepsi

Halaman
23

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
69

Lampiran 1.

Soal sebelum divalidkan

Lampiran 2.

Soal setelah divalidkan

77

Lampiran 3.

Kunci Jawaban

87

Lampiran 4.

Lembar Observasi Miskonsepsi Buku Teks

88

Lampiran 5.

Lembar Wawancara

89

Lampiran 6.

Perhitungan Validitas

90

Lampiran 7.

Perhitungan Reliabilitas

93

Lampiran 8.

Tabel Standar Deviasi SMA N 15 Medan

95

Lampiran 9.

Tabel Tingkat Pemahaman SMA N 15 Medan

97

Lampiran 10. Tabel Standar Deviasi SMA N 14 Medan

99

Lampiran 11. Tabel Tingkat Pemahaman SMA N 14 Medan

101

Lampiran 12. Tabel Standar Deviasi SMA N 5 Medan

103

Lampiran 13. Tabel Tingkat Pemahaman SMA N 5 Medan

105

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian

107

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam, mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006).
Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan, hendaknya sesuai dengan tujuan
pendidikan

nasional,

mencakup

komponen

pengetahuan,

keterampilan,

kecakapan, kemandirian, kreativitas, kesehatan, akhlak, dan ketakwaan (Ariani,
2009).
Keputusan pemerintah yang menetapkan pelaksanaan UN mengakibatkan
pola belajar siswa dan metode mengajar guru menjadi berubah. Siswa dimotivasi
belajar agar mampu menjawab soal UN dengan cepat tanpa memahami konsep
pada mata pelajaran yang diujikan pada UN tersebut. Metode mengajar guru akan
berubah yaitu menekankan kepada siswa bagaimana menjawab soal UN secara
instan. Keadaan yang demikian banyak menimbulkan kesalahan konsep siswa
pada mata pelajaran yang diujian nasionalkan khususnya mata pelajaran sains
terutama kimia, fisika, biologi dan matematika (Adaminata, 2011).
Kimia merupakan cabang ilmu yang paling penting dan dianggap sebagai
pelajaran yang sulit untuk siswa oleh guru kimia, peneliti, dan pendidik pada
umumnya. Banyak konsep dari kimia itu sendiri yang sangat bertentangan dengan
apa yang diperoleh oleh siswa tersebut. Ditambah lagi istilah yang digunakan
dalam menjelaskan konsep tersebut. Jika tidak dijelaskan dengan tepat maka akan
fatal hasilnya. Hal tersebut yang menimbulkan miskonsepsi dalam pembelajaran.

2

Miskonsepsi dapat terjadi pada siapa saja seperti; siswa, guru, pengarang,
dan bahkan pakar juga mengalami hal tersebut. Miskonsepsi yang terjadi pada
siswa berasal dari kemampuan berpikir siswa sendiri, pengalaman sebelumnya,
proses pembelajaran, penjelasan guru, atau sajian yang ada dalam buku teks.
Miskonsepsi guru bisa diperoleh dari pendidikan dan latihan, interpretasi yang
dibuat sendiri pada saat membaca buku teks atau bahkan dari buku teks itu sendiri
yang diterima tanpa kritik. Miskonsepsi pakar juga dapat terjadi karena berbagai
hal.

Di

antaranya,

sudut

pandang

atau

asumsi

yang

digunakan

(http://cobaberbagi.wordpress.com/tag/miskonsepsi/).
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa penting untuk diteliti, sehingga
miskonsepsi siswa menjadi masalah utama dalam penelitian di tahun-tahun
terakhir ini. Miskonsepsi yang ada pada siswa akan dilipatgandakan oleh
miskonsepsi buku teks. Sampai saat ini buku teks masih merupakan sumber
informasi utama dalam proses pembelajaran, baik bagi guru maupun siswa.
Penggunaan buku teks di sekolah juga tidak lagi ditentukan secara baku oleh para
pengembang kurikulum, melainkan diberikan kebebasan kepada guru ataupun
pihak sekolah untuk menentukan sumber belajar/buku teks yang disesuaikan
dengan kebutuhan masing–masing sekolah. Akibat dari kondisi tersebut di satu
pihak guru dituntut menentukan sendiri kelayakan buku teks yang akan digunakan
tanpa melihat bagaimana materi yang disajikan dari buku teks. Sehingga hal
tersebut dapat menimbulkan miskonsepsi pada buku teks yang mana akan
berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Penelitian mengenai miskonsepsi telah banyak dilakukan karena memang
sangat penting. Informasi tentang miskonsepsi dapat dijadikan masukan untuk
mencegah munculnya miskonsepsi pada konsep berikutnya. Penelitian yang
dilakukan oleh Chotnida Damayanti (2011) menunjukkan adanya miskonsepsi
pada pokok bahasan Termokimia adalah untuk siswa SMA Negeri mewakili
kemampuan tinggi sebesar 29,67% dan 29,30%; sedangkan sekolah dengan
kemampuan sedang sebesar 35,35% dan 29,44%; dan untuk sekolah yang
mewakili tingkat kemampuan rendah sebesar 26,97%, penelitian tentang
miskonsepsi juga telah dilakukan oleh Pelita Brutu (2011) yang menunjukkan

3

bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada kesetimbangan dinamis 29,35%, pada
penentuan ketetapan kesetimbangan serta hubungan Kc dan Kp 45,09%.
Berdasarkan informasi di atas, maka peneliti ingin mengkaji tentang
”Analisis Miskonsepsi Buku Teks pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”.

1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang menjadi sumber penelitian ini, antara lain :
1. Kimia merupakan cabang ilmu yang paling penting dan dianggap sebagai
pelajaran yang sulit untuk siswa oleh guru kimia, peneliti, dan pendidik pada
umumnya.
2. Materi kimia yang bersifat abstrak menimbulkan miskonsepsi yang salah satu
contohnya adalah miskonsepsi pada buku teks kimia.
3. Buku teks

merupakan sumber utama siswa dalam memperoleh informasi

pelajaran disekolah sampai saat ini.

1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Apakah ada miskonsepsi buku teks kimia pada pokok bahasan laju reaksi?
2. Bagaimanakah hasil miskonsepsi yang terjadi pada buku teks kimia pada
pokok bahasan laju reaksi?
3. Bagaimanakah pengaruh miskonsepsi buku teks kimia pada pokok bahasan
laju reaksi terhadap miskonsepsi siswa?

1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah yang
akan diteliti dibatasi pada analisis miskonsepsi buku teks kimia pada pokok
bahasan laju reaksi. Buku teks yang diteliti adalah buku Buku teks yang diteliti
adalah buku teks kimia terbitan Bumi Aksara, Piranti dan Yrama Widya.

4

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui adanya miskonsepsi buku teks kimia pada pokok bahasan
laju reaksi.
2. Untuk mengetahui hasil miskonsepsi yang terjadi pada buku teks kimia pada
pokok bahasan laju reaksi.
3. Untuk mengetahui pengaruh miskonsepsi buku teks pada pokok bahasan laju
reaksi terhadap miskonsepsi siswa.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.

Sebagai informasi bagi peneliti dalam mengetahui miskonsepsi yang terjadi
pada buku teks kimia yaitu pada pokok bahasan laju reaksi.

2.

Sebagai informasi bagi peneliti dalam mengetahui bentuk miskonsepsi yang
terjadi pada buku teks kimia pada pokok bahasan laju reaksi.

3.

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menggunakan buku teks kimia pada
proses pembelajaran kimia disekolah.

4.

Sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya.

1.7. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari konsep–konsep di atas dapat diuraikan sebagai
berikut :
1.

Konsep ialah hasil berpikir abstrak manusia yang merangkum banyak
pengalaman.

2.

Konsepsi adalah pengertian; pendapat (paham); rancangan yang ada dalam
pikiran.

3.

Miskonsepsi adalah pertentangan atau ketidakcocokan konsep yang dipahami
seseorang dengan konsep yang disepakati oleh pakar ilmu pengetahuan.

4.

Analisis miskonsepsi adalah tindakan untuk mengetahui letak miskonsepsi
yang terjadi pada siswa.

5.

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan
waktu.

656
6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, penulis dapat membuat kesimpulan
sebagai berikut.
1.

Terdapat miskonsepsi pada buku teks kimia yang diteliti yaitu pada label
konsep yang terdapat pada pokok bahasan laju reaksi yaitu Pengaruh
Konsentrasi, Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh, Pengaruh
Temperatur, Katalis, dan Orde Reaksi.

2.

Hasil miskonsepsi yang ditemukan pada buku teks dalam setiap label
konsep adalah berupa defenisi konsep yang kurang tepat dan penggunaan
kata dalam memberikan penjelasan konsep yang kurang jelas sehingga sulit
dipahami oleh siswa.

3.

Ada pengaruh miskonsepsi buku teks terhadap miskonsepsi siswa pada
pokok bahasan Laju Reaksi. Hasil analisis miskonsepsi untuk siswa SMA
Negeri 15 Medan sebesar 31,14%; SMA Negeri 14 Medan sebesar 23,99%
dan SMA Negeri 5 Medan sebesar 36,82%. Interpretasi hasil tes ini telah
dibuktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa yang
menyatakan bahwa siswa sangat bergantung kepada buku teks yang
digunakan untuk memperoleh materi pelajaran.

5.2. Saran
Sebagaimana hasil data analisis yang telah disajikan, maka penulis
memberikan beberapa saran, sebagai berikut.
1.

Guru sebaiknya tidak selalu berpatokan pada satu buku teks kimia saja,
karena buku-buku teks tersebut ada yang mengalami miskonsepsi.

2.

Guru sebaiknya harus mengetahui informasi lebih banyak mengenai materi
kimia, sehingga jika terjadi miskonsepsi pada buku teks guru dapat
melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi miskonsepsi pada siswa
dengan memberikan penjelasan yang sebenarnya.

6
6

666
6

3.

Siswa juga diharapkan untuk memperoleh informasi tidak selalu dari satu
sumber saja, melainkan dari sumber lain juga sehingga miskonsepsi yang
terjadi pada siswa dapat berkurang.

4.

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengangkat materi kimia yang lainnya
dan buku teks kimia lainnya, karena masih banyak ditemukan miskonsepsi
pada buku teks kimia.

6
6

67

DAFTAR PUSTAKA

Adaminata, M., dan I Nyoman, M., (2011), Analisis Kesalahan Konsep Siswa
SMA pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia, Prosiding Simposium
Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains, Juni 2011.
Ariani, D., (2009), Analisis Miskonsepsi Siswa SMA PGRI 1 Padang XI IPA
dalam materi Kesetimbangan dengan Pemediasi melalui Metode Praktikum,
Proposal Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Padang.
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Brutu, P., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia di Kabupaten Pakpak Barat, Skripsi, FMIPA,
Universitas Negeri Medan.
Damayanti, C., (2011), Analisis Miskonsepsi Buku Teks Pada Pokok Bahasan
Termokimia, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan.
Farida., (2010), Peranan Konsep dalam Pengembangan Pembelajaran,
http://faridach.wordpress.com/2010/11/04/peranan-analisis-konsep-dalampengembangan-pembelajaran/ (accesed 1 maret 2012).
FMIPA UNIMED, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan FMIPA Unimed, Universitas Negeri Medan.
Hamdani., (2011), Konstruktivisme dan Miskonsepsi,
http://cobaberbagi.wordpress.com/tag/miskonsepsi/ (accesed 20 maret
2012).
Harnanto, A., dan Ruminten, (2009), KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit
CV Padang Mas, Medan.
Maharta, N., (2010), Analisis Miskonsepsi Fisika Siswa SMA di Bandar Lampung,
FMIPA, FKIP Universitas Lampung.
Ningsih, S. R., Ratih, Tine M. K., dan Etty, S., (2007), Sains KIMIA 2 SMA/MA
Kelas XI, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sari, L.P., dan Sukisman, P., (2011), Analisis Miskonsepsi Konsep Laju dan
Kesetimbangan Kimia pada Siswa SMA, Makalah, Pendidikan Kimia
FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

68

Siallagan, M., (2011), Analisis Miskonsepsi Kesetimbangan Kimia pada Siswa
Kelas XII di Sumut, Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Kimia,
Universitas Negeri Medan.
Simamora, M., dan Redhana, W., (2008), Analisis Miskonsepsi Guru Kimia Pada
Pembelajaran Konsep Struktur Atom, Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan, 2 : 148-160.
Sunardi, (2008), Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, CV, Yrama Widya,
Bandung.
Suparno, P., (2005), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
Susilowati, E., (2009), Theory and Application of Chemistry 2, Penerbit PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.
Suyanti, R.D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Program
Pascasarjana Unimed, Medan.