Faktor Pendorong dan Penghambat Keberlanjutan Posyandu Lansia di Puskesmas Marga I.

Tesis

STUDI KUALITATIF KEBERLANJUTAN POSYANDU

LANSIA DILIHAT DARI SUDUT PANDANG
PEMBERI DAN PENERIMA LAYANAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGA 1

OLEH:

NI MADE INDRA PERATIWI

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

Tesis


STUDI KUALITATIF KEBERLANJUTAN POSYANDU

LANSIA DILIHAT DARI SUDUT PANDANG
PEMBERI DAN PENERIMA LAYANAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGA 1

OLEH:
NI MADE INDRA PERATIWI
NIM: 1492161008

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER

STUDI KUALITATIF KEBERLANJUTAN POSYANDU


LANSIA DILIHAT DARI SUDUT PANDANG
PEMBERI DAN PENERIMA LAYANAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
MARGA 1

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister,
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana
Universitas Udayana

NI MADE INDRA PERATIWI
NIM: 1492161008

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

Lembar Pengesahan


TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 5 AGUSTUS 2016

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, MSi
NIP. 195807041987032001

Ni Komang Ekawati, S.Psi. Psi. MPH
NIP: 197912022006042023

Mengetahui

Ketua Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,


Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH
NIP. 194810101977021001

Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 195902151985102001

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai
Oleh Panitia Penguji Pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Pada Tanggal: 5 Agustus 2016

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No: 3871/UN14.4/HK/2016

Tanggal:5-8-2016

Panitia Penguji Tesis Adalah:
Ketua

: Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, MSi

Anggota

:

1.
2.
3.
4.

Ni Komang Ekawati, S.Psi. Psi., MPH
dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH
Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro., PA (K)
Dr. Ni Luh Seri Ani, SKM., M.Kes


SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

NAMA

: Ni Made Indra Peratiwi

NIM

: 1492161008

PROGRAM STUDI

: Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

JUDUL TESIS

: Studi Kualitatif Keberlanjutan Posyandu Lansia Dilihat
dari Sudut Pandang Pemberi dan Penerima Layanan di
Wilayah Kerja Puskesmas Marga 1


Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di
kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No 17 Tahun 2010 dan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.

Tabanan, Juli 2016
Yang membuat pernyataan

Ni Made Indra Peratiwi

UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat
Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNya
tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan tugas akhir belajar untuk
meraih gelar Magister pada Program Magister Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. dr. DN.Wirawan, MPH selaku
Ketua Program Studi Megister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Terima kasih sebesarbesarnya penulis sampaikan kepada dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH selaku

Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat sekaligus selaku penguji
yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,
dan saran selama penulis menyelesaikan tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya
pula penulis sampaikan kepada Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, MSi selaku
pembimbing I dan Ni Komang Ekawati, S.Psi. Psi., MPH selaku pembimbing II
yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan
saran kepada penulis.
Ucapan terimaksih juga penulis ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD), atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program
Magister di Universitas Udayana. Ucapan yang sama ditujukan kepada Direktur
Program Pascasarjana UNUD, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K).
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para
dewan penguji tesis yaitu Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro., PA (K),

Dr.

Ni Luh Seri Ani, SKM., M.Kes yang senantiasa meluangkan waktunya untuk
memberikan saran dan masukan serta koreksi, sehingga tesis ini dapat terwujud
seperti ini.

Penulis juga sampaikan banyak terimakasih kepada kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan, serta kepala Puskesmas Marga 1 atas diberikannya izin kepada
peneliti untuk melakukan penelitian di wilayah kerjanya. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada para informan

yang telah meluangkan waktu dan

kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya juga penulis sampaikan kepada
Para dosen dan pengajar di Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, dan seluruh karyawan bagian Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat, serta semua pihak yang telah membantu selama pendidikan,
penelitian dan penulisan tesis ini. Tidak lupa penulis haturkan ucapan terima kasih
yang dalam kepada orang tua ayah I Nengah Murdana, S.Pd dan ibu

Ni

Wayan Dastri Ari, S.Ag yang selalu memberi dukungan moril maupun materiil
selama penulis menyelesaikan masa pendidikan, kakak tersayang Ni Putu Ika

Damayanti, SE, suami tercinta saya Briptu I Wayan Rangga Dita Diputra, kedua
anak saya Alvin dan Vania, teman terbaikku Hesteria Friska, Yenny dan seluruh
keluarga yang selalu memberi dukungan moril selama penulis menyelesaikan
pendidikan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada temanteman di Program Magister Program Ilmu Kesehatan Masyarakat angkatan VI,
Universitas Udayana atas motivasi, semangat, dan kebersamaannya. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa selalu memberikan wara nugraha kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

Denpasar, Juli 2016

Ni Made Indra Peratiwi

ABSTRAK
STUDI KUALITATIF KEBERLANJUTAN POSYANDU LANSIA
DILIHAT DARI SUDUT PANDANG PEMBERI DAN PENERIMA
LAYANAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGA 1
Indonesia termasuk kedalam kategori lima besar negara dengan jumlah
penduduk lansia terbesar di dunia. Meningkatnya umur harapan hidup merupakan
salah satu indikator meningkatnya kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Apabila jumlah lansia semakin banyak, maka semakin baik tingkat status kesehatan
masyarakat di daerah tersebut. Untuk meningkatkan kesehatan lansia diperlukan
adanya posyandu lansia di setiap desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui keberlanjutan posyandu lansia dilihat dari sudut pandang pemberi dan
penerima layanan.
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif. Data kualitatif
dikumpulkan melalui teknik in-depth interview (16 informan), dimana terdiri dari
5 informan yang aktif memanfaatkan posyandu lansia, 5 informan yang tidak aktif
memanfaatkan posyandu lansia, kepala puskesmas Marga 1, 1 orang petugas
puskesmas, 2 orang kepala desa serta 2 orang kader lansia. Selain menggunakan
teknik in-depth interview , peneliti juga melakukan observasi terhadap pelaksanaan
posyandu lansia.
Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan lansia terhadap posyandu
lansia menjadi faktor pendorong terhadap keberlanjutan posyandu lansia baik dari
posyandu yang aktif maupun tidak aktif. Namun dilihat dari pemberi layanan
terbentuknya posyandu lansia terkesan dipaksakan, hal tersebut disebabkan karena
tuntutan dari berbagai pihak seperti dinas kesehatan, puskesmas serta dari desa itu
sendiri karena tuntutan akan diadakannya lomba desa. Dilihat dari faktor
pemungkin, ketersediaan SDM dan sarana prasarana sangat mempengaruhi
keberlanjutan posyandu lansia. Dilihat dari faktor penguat, dukungan petugas
puskesmas, kepala desa, keluarga serta teman sebaya sangat mempengaruhi
keberlanjutan posyandu lansia. Informan yang memanfaatkan posyandu lansia
cenderung lebih mengharapkan agar posyandu lansia tetap berlanjut, namun
berbanding terbalik dengan informan yang tidak memanfaatkan posyandu lansia.
Ada beberapa lansia yang tidak memanfaatkan posyandu lansia menyatakan tidak
memerlukan posyandu lansia karena berbagai alasan
Dalam pelaksanaan posyandu lansia masih ditemukan berbagai hambatan
seperti dokter umum yang jumlahnya terbatas, peralatan yang disediakan
jumlahnya terbatas, waktu lansia yang terbatas karena masih ada lansia yang
bekerja di sawah, PMT yang jarang diberikan, kurangnya pemahaman dari lansia
akan pentingnya posyandu lansia serta lansia yang susah digerakkan. Oleh sebab
itu diperlukan adanya sosialisasi dari pemangku kebijakan kepada masyarakat agar
lansia bisa memanfaatkan posyandu lansia.
Kata kunci: keberlanjutan, posyandu lansia, persepsi, pemberi layanan, penerima
layanan

ABSTRACT
QUALITATIVE STUDY OF SUSTAINABILITY POSYANDU ELDERLY
VIEWS FROM THE PERSPECTIVE OF RECEIVER AND HEALTH
SERVICES AT PUSKESMAS MARGA 1

Indonesia included into the category five countries with the largest number
of senior citizens in the world. Increased life expectancy is one indicator of the
increasing public health in the area. If the number of elderly is increasing, the better
the level of the health status of people in the area. To improve the health of the
elderly is necessary to elderly neighborhood health center in every village. The
purpose of this study was to determine the sustainability of elderly neighborhood
health center seen from the perspective of providers and recipients of services.
The design of this study used a qualitative design. Qualitative data were
collected through the technique of in-depth interviews (16 informants), which
consists of five informants who actively utilize elderly neighborhood health center,
5, who did not actively utilize elderly neighborhood health center, head of
puskesmas Highways 1, 1 officer clinic, 2 village heads and 2 the elderly cadres. In
addition to using the technique of in-depth interviews, researchers also observe the
implementation
of
the
elderly
neighborhood
health
center.
The result showed that the knowledge of the elderly to the elderly neighborhood
health center be a motivating factor for the sustainability of elderly neighborhood
health center both of active or inactive. But seen from the formation of elderly
neighborhood health center service providers somewhat forced, it is because the
demands of various stakeholders such as health departments, community health
centers as well as from the village itself because of the demand for convening the
race village. Judging from enabling factors, the availability of human resources and
infrastructure greatly affect the sustainability of elderly neighborhood health center.
Judging from reinforcing factors, the head of the village, family and peers influence
the sustainability of elderly neighborhood health center. Informants who utilize
elderly neighborhood health center elderly tend to be hoped that the elderly
neighborhood health center continue, but inversely with the informant that do not
utilize elderly neighborhood health center. There are some elderly people who do
not utilize elderly neighborhood health center states do not require elderly
neighborhood health center for various reasons, one of them due to the lack of free
time and feel secure about their health because they have health insurance.
In the implementation of elderly neighborhood health center are, the
equipment provided a limited number of times, the elderly are limited because there
are elderly people who work in the fields, PMT are rarely given, lack of
understanding of the elderly will be the importance of elderly neighborhood health
center and elderly hard-driven.
Keywords: sustainability, Posyandu, perception, service providers, service
recipients

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM……………………………………………..…… ...

i

HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER ................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………….........................

iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................

iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT......................................................

v

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................

vi

ABSTRAK ..............................................................................................

vii

ABSTRACT ............................................................................................

viii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................

x

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xii

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................

1

1.1 Latar Belakang..................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................

5

1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................

5

1.3.1Tujuan umum ..........................................................

5

1.3.2 Tujuan khusus ........................................................

5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................

6

1.4.1 Manfaat teoritis ......................................................

6

1.4.2 Manfaat praktis ......................................................

6

BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................

8

2.1 Landasan Teori ................................................................

14

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ..............................................

16

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................

23

3.1 Rancangan Penelitian ......................................................

23

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................

23

3.3 Sumber Data dan Sampel ................................................

24

3.4 Jenis Data.........................................................................

25

3.5 Instrumen Penelitian ........................................................

25

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ..........................

25

3.7 Metode dan Teknik Analisa Data ...................................

26

3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ..........

28

3.9 Etika Penelitian .................................................................

28

3.10 Validitas Data .................................................................

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................

30

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...............................

30

4.2 Karakteristik Sosio Demografi Informan ........................

31

4.3 Faktor Predisposisi terhadap Pelaksanaan Posyandu Lansia

36

4.4 Faktor Pemungkin terhadap Pelaksanaan Posyandu Lansia

42

4.5 Faktor Penguat terhadap Pelaksanaan Posyandu Lansia .

53

4.6 Faktor Penghambat terhadap Pelaksanaan Posyandu Lansia

61

4.7 Harapan terhadap Keberlanjutan Posyandu Lansia .........

BAB V

Sebagai Faktor Penguat dari Lansia ................................

64

4.8 Strategi untuk Keberlanjutan Posyandu Lansia ................

67

4.9 Refleksi .............................................................................

69

SIMPULAN DAN SARAN....................................................

73

5.1 Simpulan ..........................................................................

73

5.2 Saran ................................................................................

75

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.4 Sumber Informasi, Metode, Jumlah Informan, Kriteria dan Tempat

18

Tabel 4.1 Karakteristik Informan pada Posyandu Lansia yang Aktif dan Tidak
Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Marga 1 Tahun 2016..............

29

Tabel 4.2 Karakteristik Informan Penyelenggara Posyandu Lansia di Wilayah

Kerja Puskesmas Marga 1...................................................................

36

DAFTAR SINGKATAN

UHH

: Umur Harapan Hidup

BPS

: Badan Pusat Statistik

Lansia

: Lanjut Usia

Puskesmas

: Pusat Kesehatan Masyarakat

Posyandu

: Pos Pelayanan Terpadu

Kemenkes

: Kementerian Kesehatan

LSM

: Lembaga Swadaya Masyarakat

WM

: Wawancara Mendalam

SDM

: Sumber Daya Manusia

L

: Laki-laki

P

: Perempuan

WHO

: World Health Organization

Prolania

: Program Lansia

IMT

: Indeks Masa Tubuh

BOK

: Bantuan Operasional Kesehatan

SKPD

: Satuan Kerja Perangkat Daerah

PMT

: Pemberian Makanan Tambahan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 2. Formulir Persetujuan Informan dalam Pelaksanaan
Wawancara Mendalam
Lampiran 3. Pedoman Wawancara Mendalam kepada Lansia
Lampiran 3. Pedoman Wawancara Mendalam kepada Kepala Puskesmas
Lampiran 4. Pedoman Wawancara Mendalam kepada Petugas Kesehatan
Lampiran 5. Pedoman Wawancara Mendalam kepada Kader Lansia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan di suatu negara dapat ditandai dengan
meningkatnya usia harapan hidup (UHH) (Kemenkes,2014). Di Indonesia terjadi
peningkatan usia harapan hidup dari 68,8 tahun menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007
(Kemenkes, 2014). Peningkatan usia harapan hidup (UHH) ini mengakibatkan
peningkatan jumlah penduduk usia lanjut (Kemenkes, 2014). Jumlah lansia di
seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar jiwa yang akan terus bertambah hingga 2
miliar jiwa pada tahun 2050 (WHO,2013). Data WHO juga memperkirakan 75%
populasi lansia di dunia pada tahun 2025 berada di negara berkembang (WHO,
2013).
Indonesia termasuk kedalam kategori 5 besar negara dengan jumlah
penduduk lansia terbesar di dunia (BPS Susenas, 2012). Jumlah lansia di Indonesia
pada tahun 2010 mencapai 18,1 juta jiwa, sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2012 menunjukkan lansia di Indonesia sebesar 7,56% dari total penduduk
Indonesia (BPS Susenas, 2012). Di Indonesia terdapat lima provinsi dengan jumlah
penduduk lansia lebih dari 7 persen yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (14,04%),
Jawa Tengah (11,16%), Jawa Timur (11,4%), Bali (11,02%) dan Sulawesi Selatan
(9,05%) (BPS Susenas, 2012). Meningkatnya umur harapan hidup merupakan salah
satu indikator meningkatnya kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Apabila

2

jumlah lansia semakin banyak, maka semakin baik tingkat status kesehatan
masyarakat di daerah tersebut (BPS Susenas, 2012).
Provinsi Bali menduduki peringkat keempat dari lima Provinsi dengan
jumlah lansia tertinggi di Indonesia (Dinkes Provinsi Bali, 2010). Pada tahun 2014
jumlah lansia di Provinsi Bali mencapai 11,02% (517.500 jiwa) (Dinkes Provinsi
Bali, 2010). Di Provinsi Bali terdapat 9 Kabupaten, dari kesembilan Kabupaten
yang ada di Bali yang memiliki jumlah lansia yang tinggi terdapat di Kabupaten
Tabanan yaitu mencapai 53.584 jiwa (Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, 2014).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 menunjukkan
bahwa jumlah lansia di Kabupaten Tabanan

sebanyak 53.584 jiwa (Dinkes

Tabanan, 2014), dimana masing-masing Kecamatan

yang ada di Kabupaten

Tabanan terdapat lansia. Salah satu Kecamatan dengan jumlah lansia tertinggi
berada di Kecamatan Marga. Pada tahun 2015 jumlah lansia di Kecamatan Marga
sebanyak 4.649 jiwa, yang terdiri dari 2275 lansia laki-laki dan 2374 lansia
perempuan (Dinkes Tabanan, 2014). Namun dari total jumlah lansia yang ada di
Kecamatan Marga yang mendapatkan pelayanan kesehatan hanya 523 jiwa, jumlah
lansia yang mendapat pelayanan kesehatan tersebut tergolong sangat kecil
dibandingkan dengan jumlah lansia yang ada di Kecamatan Marga (Dinkes
Tabanan, 2014).
Kebijakan dan program kesehatan lanjut usia diwujudkan oleh pemerintah
Kabupaten Tabanan dengan mencanangkan pelayanan pada lansia yaitu mulai dari
jenjang posyandu lansia ditingkat masyarakat (Kemenkes, 2010). Pelayanan
kesehatan ditingkat dasar melalui puskesmas, dan pelayanan kesehatan di tingkat

lanjutan melalui Rumah Sakit (Kemenkes, 2010). Posyandu merupakan salah satu
pelayanan di tingkat masyarakat, posyandu lansia memiliki arti yang sama penting
dengan posyandu balita (Kemenkes, 2010). Posyandu lansia merupakan suatu
kegiatan kesehatan di tingkat paling dasar untuk para lansia yang diselenggarakan
dari, oleh dan untuk para lansia yang dibantu oleh petugas kesehatan untuk
pelaksanannya setiap hari (Kemenkes, 2010).
Manfaat terbentuknya posyandu lansia yaitu meningkatkan status kesehatan
lansia, meningkatkan kemandirian pada lansia, memperlambat anging proces,
mendeteksi dini gangguan kesehatan pada lansia dan meningkatkan harapan hidup
lansia(Kemenkes, 2010). Dampak yang ditimbulkan jika lansia tidak mengikuti
kegiatan posyandu yaitu lansia tidak bisa mendeteksi secara dini gangguan
kesehatan yang dialaminya (Kemenkes, 2010). Hal tersebut disebabkan karena di
dalam pelaksanaan posyandu lansia dilakukan berbagai pemeriksaan kesehatan
baik secara fisik maupun mental terhadap lansia (Kemenkes, 2010).
Undang-undang nomor 13 tahun 1998 pasal 19 tentang kesehatan lanjut
usia, peraturan pemerintah Nomor 43 tahun 2004 tentang pelaksanaan upaya
peningkatan

kesejahteraan

sosial

lanjut

usia

dan

Kepmenkes

No

587/Menkes/SK/VII/2009 tentang pedoman pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan lanjut usia (Kemenkes, 2014). Undang-undang dan peraturan pemerintah
tersebut menyebutkan serta menekankan pentingnya upaya meningkatkan dan
memelihara kesehatan, agar para lansia pada nantinya tetap terpelihara
kesehatannya secara mandiri dan produktif (Kemenkes, 2014).

Untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia maka Puskesmas Marga 1
mendirikan posyandu di tingkat desa, masing-masing desa memiliki 1 posyandu
lansia yang tugasnya juga merangkap sebagai posyandu balita. Dari sepuluh desa
yang mempunyai posyandu lansia hanya dua posyandu saja yang pelaksanannya
aktif setiap bulannya dan delapan desa yang sama sekali tidak aktif. Keberadaan
posyandu lansia di masing-masing desa masih belum dimanfaatkan oleh semua
desa. Dari data yang didapatkan di Puskesmas Marga 1 jumlah lansia yang
berkunjung ke posyandu lansia dari dua posyandu yang aktif hanya 58 orang,
jumlah tersebut sangat kecil bila dibandingkan dari jumlah lansia yang ada di
wilayah Puskesmas Marga 1.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Marga 1 ditemukan
beberapa kendala yang menyebabkan kurangnya kunjungan ke posyandu lansia
disebabkan dari faktor lansia dan faktor lain. Selain dari faktor lansia, ada faktor
lain yang berpengaruh terhadap kunjungan ke posyandu lansia di Puskesmas Marga
1 yaitu dilihat dari jumlah kader. Dari data yang diperoleh di Puskesmas Marga 1
jumlah kader yang tercatat dan dilatih pada tahun 2015 hanya 5 orang. Jumlah kader
tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah lansia yang ada. Menurut
Kemenkes (2010), setiap kader posyandu idealnya membina 10 keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Juniardi (2012)
didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi lansia dalam melakukan
kunjungan ke posyandu lansia. Faktor-faktor tersebut yaitu pengetahuan lansia,
jarak rumah dengan lokasi posyandu, sarana dan prasarana yang kurang memadai,
kurangnya informasi tentang posyandu lansia, ekonomi dan penghasilan,

kurangnya dukungan keluarga, sikap dan perilaku lansia yang tertutup, dan adanya
fasilitas lain yang diberikan pemerintah.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan suatu penelitian
kualitatif untuk mengeksplorasi secara mendalam mengenai keberlanjutan
posyandu lansia sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan guna meningkatkan
pelaksanaan posyandu lansia di masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah bagaimanakah keberlanjutan posyandu lansia dilihat dari sudut pandang
pemberi dan penerima layanan di wilayah kerja Puskesmas Marga 1?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam
keberlanjutan posyandu lansia dilihat dari sudut pandang pemberi dan penerima
layanan di wilayah kerja Puskesmas Marga 1.
1.3.2 Tujuan khusus
Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara
mendalam tentang beberapa hal dibawah ini.
1. Persepsi pemberi layanan (provider) dan penerima layanan terhadap faktor
predisposisi (pengetahuan, pendidikan, umur, sosial ekonomi dari lansia) terkait
keberlanjutan posyandu lansia yang ada di Puskesmas Marga 1.

2. Persepsi pemberi layanan (provider) dan penerima layanan terhadap faktor
pemungkin (ketersediaan SDM, sarana dan prasarana) terkait keberlanjutan
posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Marga 1.
3. Persepsi pemberi layanan (provider) dan penerima layanan terhadap faktor
penguat (dukungan petugas kesehatan, dukungan tokoh masyarakat, keluarga,
teman sebaya).
4. Persepsi pemberi layanan (provider) dan penerima layanan tentang hambatanhambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan posyandu lansia di wilayah kerja
Puskesmas Marga 1.
5. Harapan pemberi layanan (provider) dan penerima layanan terkait keberlanjutan
posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Marga 1.
6. Mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan keberlanjutan posyandu lansia di
wilayah kerja Puskesmas Marga 1.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber referensi tambahan
dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat, khususnya dalam pengembangan
program posyandu lansia di masyarakat. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian
ini bisa digunakan sebagai referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan
posyandu lansia.
1.4.2 Manfaat praktis

Bagi puskesmas hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai
bahan pertimbangan guna penyusunan strategi terhadap pelaksanaan posyandu
lansia terutama pada desa yang memiliki posyandu tidak aktif. Bagi kader lansia,
hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan pertimbangan oleh kader dalam
pelaksanaan posyandu lansia.